Anda di halaman 1dari 2

A. Ascaris sp.

Pada kerja praktek yang dilakukan di Laboratorium Parasitologi BLK Yogyakarta,


terdapat 51 sampel feses anak balita yang sebelumnya telah diperiksa dan hasilnya positif (+)
mengandung telur cacing nematoda. Kemudian dilakukan identifikasi terhadap sampel
tersebut untuk mengetahui spesies telur cacing yang terkandung pada feses.
Pengamatan ini dilakukan dengan teknik ....... menggunakan pewarna eosin. Eosin
berfungsi sebagai............. Alat dan bahan yang digunakan antara lain lidi, gelas benda,
mikroskop, pipet tetes dan eosin. Lidi berfungsi sebagai alat pengambil sampel feses. Gelas
benda sebagai media pengamatan dan mikroskop sebagai alat bantu pengamatan. Cara kerja
yang dilakukan adalah eosin dipipet kemudian diteteskan secukupnya di atas gelas benda.
Setelah itu sampel pertama diambil dengan menggunakan lidi dan dioleskan di gelas benda
yang sudah ditetesi eosin. Kemudian diratakan dan sedikit dihancurkan agar sampel tidak
menumpuk sehingga nantinya lebih mudah diamati. Selanjutnya preparat segera diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10x terlebih dahulu baru kemudian jika sudah
ditemukan telur cacing, segera diubah ke perbesaran 40x.
Sampel yang teridentifikasi mengandung telur cacing Ascaris sp. antara lain nomer
2114111, 214302, 213833, 211609, 208801, 212805, 212903, 213003, 209002, 212512,
208807, 208903, 207102, 209215, 211808, 206907, 210410, 211715, 202453, 201416,
200613, 200210, 203503, 203302, 202005, 206404, 203804, 201601, 205605, 205732,
203351, 206513, 202232, 203208, 202208, dan 201412. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukkan bahwa dari total 51 sampel, terdapat 36 sampel yang terinfeksi telur cacing
Ascaris sp. dengan berbagai bentuk. Secara umum terdapat empat bentuk telur Ascaris sp.,
yaitu telur fertil, telur infertil, telur masak, dan telur dicorticated. Lebih dari 25% total
sampel terinfeksi telur cacing Ascaris sp. karena cacing ini sangat cocok hidup di daerah
beriklim tropis dengan kelembapan tinggi seperti Indonesia. Selain itu, anak-anak dengan
usia sekitar 2-5 tahun sangat aktif bermain di luar rumah, memegang tanah dan lain
sebagainya. Padahal cacing Ascaris sp. merupakan soil transmitted helminth yaitu cacing
yang dapat menular melalui tanah. Oleh karena itu sebagian besar anak balita yang suka
bermain di luar rumah dan kurang pengawasan dari orang tua dapat terinfeksi cacing Ascaris
sp.
Beberapa sampel ditemukan terinfeksi ganda dan triple. Sampel nomor 208801,
208807, 202453, 201601, 202232, dan 201412 terinfeksi ganda telur cacing Ascaris sp. dan
Enterobilus vermicularis. Sampel nomor 208903, 211715, dan 200613 terinfeksi ganda
Ancylostoma sp. dan Ascaris sp. Sampel nomor 209215 terinfeksi triple telur cacing Ascaris
sp., Ancylostoma sp., dan Enterobilus vermicularis.
Sampel yang terinfeksi telur cacing Ascaris sp. bentuk telur fertil sebanyak 21 sampel,
bentuk telur infertil sebanyak 10 sampel, dan telur dicorticated sebanyak 17 sampel.

Trus apalagi ya min......heheeee 

Anda mungkin juga menyukai