Anda di halaman 1dari 9

AAWhand sanitizer

Nama Sediaan Kosmetika         : Hand Sanitizer sekaligus anti nyamuk


Tujuan Pemakaian                  : 
Hand sanitizer adalah pembersih tangan yang dirancang sebagai produk perawatan
pribadi yang digunakan jika sabun dan air tidak tersedia. Bahan aktif dalam pembersih tangan
pada umumnya adalah alkohol. Hand sanitizer berbasis alkohol lebih efektif membunuh sebagian
mikroorganisme dibandingkan dengan sabun. Kadar alkohol bervariasi antara 60-85%. Alkohol
dapat membunuh sebagian besar bakteri, jamur dan beberapa virus. Alkohol rub sanitizer yang
mengandung setidaknya 70% alkohol (terutama etil alkohol) dapat membunuh 99,9 % dari
bakteri di tangan selama 30 detik setelah aplikasi dan 99,99% dalam 1 menit (Mithun A.
Thombare et al, 2015).

Karakteristik   :
 pH sesuai dengan pH normal kulit
 efektif
 tidak disukai nyamuk
 Stabil dan tidak berbau tengik
 

 Harus terdiri paling sedikit 60% alcohol


 Dapat mengurangi jumlah kuman di tangan (Cosmetic Dermatology : Product and Procedures,
2010)

Rancangan Modifikasi Formula

Formula
Standar Pembanding Modifikasi
Hand Sanitizing Gel Carex Kids Hand Gel Hand Sanitizing Gel
(Cosmetic and Toiletry Formulation ed 2 (Cosmetic and Toiletry Formulation ed 2 vol
vol 8 p.273) 8 p.273)
Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi
(%) (%) (%)
Lazi Terpi Lazi Terpili Lazi Terpil
m lih m h m ih
Etanol Antisep 60% Alkohol Antisepti 60%
Antiseptic 60–
tic c agent Etanol 60%
agent 90
agent
Carbopol Thicken 0,3%
Thickenin
Ultrez 10 ing
Hydroxypropy
agent, Thickeni Carbopol g agent, 0,5-
l 0,5%
gelling ng agent,
Metylcellulose 940 gelling 2%
agent
agent
Propilen Humekt 0,5% Propylene  Humekta Propylene  Humektan ≈15 0,5%
Glikol an glycol n glycol
PEG 60 Humekt 0,3% 10–
Almond an Gliserin, Emollie
lidah buaya 20 15 %
Glicerides nt
%
Triisopropanal Alkalizi 0,25 TEA,
amine ng % Minyak
Agent esensial , Neutrali
ekstrak kulit zer 2-
Acrylate Texture jeruk, 0,75 
Crosspolymer Enhancer ekstrak (Lubriz 4
%
serai, kayu ol, %
manis, 2009)
lavender,
papermint
Fragrance
Polyalkylene
Glycols
Lactose
Thickeni
Cellulose
ng agent,
Tetrahydroxyp
ropyl Chelating
Ethylenediami agent
ne
Antioxida
Tocopheryl
nts,
Acetate
Vitamins
Antioxida
nts, Skin-
Retinyl
Restoring
Palmitate
,
Vitamins
Cl 77007
Disodium Chelating
EDTA agent
Menthol

Triclosan
Water Solvent 38,65 38,65
Air Solvent
% %
PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
Modifikasi Bahan Aktif : Modifikasi Bahan Tambahan
Nama Bahan yang ditambahkan : Triclosan 1.      Nama bahan yang diganti : Carbopol ultrez 10
Alasan : Triclosan merupakan disinfektan yang dapat menghasilkan respon
Nama bahan pengganti : carbopol 940
positif lebih kuat dibandingkan alkohol yaitu  kurang korosif. Konsentrasi
Alasan : carbopol 940 memiliki fungsi yang sama dengan
sebagai antiseptik yaitu 0,05 % - 2 % (Block,2001)
carbopol ultrez 10 hanya berbeda viskositasnya. Carbopol 940
Konsentrasi terpilih : 2 %
mempunyai viskositas 40.000-60.000 cP sedangkan carbopol
ultrez 10 memiliki viskositas 60.000- 70.000 cP. Carbopol
940 dapat digunakan sebagai bahan pembentuk gel pada 0,5-
2%. Carbopol 940 jika didispersikan dalam air dengan adanya
bahan atau zat alkali akan mengembang dan membentuk gel
yang jernih (HPE 6 p. 110).

Konsentrasi yang dipilih :  0,75 % untuk menurunkan


viskositas karena gel untuk handsanitizer tidak memerlukan
viskositas yang tinggi. (Md 36 p 2141)

2.      Bahan tambahan yang diganti : Triisopropanolamine


Bahan pengganti : Tea, Minyak esensial , ekstrak kulit jeruk,
ekstrak serai, kayu manis, lavender, papermint
Alasan :TEA, Minyak esensial , ekstrak kulit jeruk, ekstrak
serai, kayu manis, lavender, papermint memiliki fungsi yang
sama dengan triisopropanolamine yang dapat meningkatkan
viskositas carbomer, selain itu TEA merupakan basa lemah
maka baik digunakan untuk mencegah peningkatan pH secara
drastic (Cosmetic dan Toiletery 2 vol 1 p. 804)
Kombinasi antara bahan tambahan dengan carbomer yaitu 1 :
1 (www.Lubrizol.com)
Konsentrasi yang terpilih : 0,75 %

Bentuk Sediaan Kosmetik  Terpilih


k                     : Hand sanitizer gel
si                    : Sediaan gel yang berfugsi untuk menghilangkan, membunuh kuman, mikroorganisme, dan virus dengan
resiko kecil dan tanpa kerusakan permanen pada kulit (Harry’s Cosmeticology, p.88), serta tidak disukai
nyamuk.

Persyaratan umum :
      Dapat membunuh bakteri dengan cepat
      Tidak menimbulkan rasa panas pada kulit
      Tiak menimbulkan rasa lengket pada kulit
      Tidak menimbulkan reaksi alergi
      Aman digunakan oleh anak-anak. (Cosmetic Dermatology : Product and Procedures, 2010)
 Serta tidak disukai nyamuk

Susunan Formula

Konsentrasi 1 1 Bets
Nama
No. Sinonim Resep (3R)
Bahan Awal Modifikasi
(50 g) (150g)
1 alkohol 60 % 60% 30 90
Carbopol
2 Carbomer 0,5% 0,25 0,75
940
Gliserin,
lidah buaya
3 15 % 7,5 22,5
,propilen
glikol
Minyak
esensial ,
ekstrak kulit
jeruk,
4 ekstrak 0,75 % 0,375 1,125
serai, kayu
manis,
lavender,
papermint
7 Air Ad 100 %
Spesifikasi Sediaan Akhir:

No Parameter Uji Spesifikasi Sediaan Pustaka


.
1 Organoleptis:
      Warna       Transparan
      Bentuk       Gel
      Bau       berbau alami
2 pH 7.3 – 7.6 Cosmetic and Toiletry
Formulation 2nd vol.8, p.273
3 Homogenitas Homogen SNI, 1996
4 Uji daya sebar 5 - 7 cm Garg et, al. 2002
Uji Efektivitas
5 Waktu mengering < 30 detik Hand Hygiene and Hand
Sanitizers, University of Florida
6 Viskositas (25oC) 10.000-70.000 cPs Buhse, 2004
Uji Keamanan
7 Uji iritasi kulit Tidak menimbulkan Mitsui, 1997
iritasi
Uji Aseptabilitas
8 Kesukaan (Hedonik) Disukai (mudah
diratakan, terasa dingin,
memberikan aroma yang
yang alami serta tidak
disukai nyamuk)

Rancangan Evaluasi  
Uji Mutu Fisik
1.             Pengamatan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis bertujuan untuk mengamati adanya perubahan bentuk, warna, dan bau
dari sediaan hand sanitizer dalam kurun waktu tertentu (Departemen Kesehatan RI, 1995). Hasil
uji organoleptis yang diharapkan adalah tidak terjadi perubahan warna, bau, dan bentuk dari
sediaan dalam kurun waktu tertentu (Departemen Kesehatan RI, 1995).

2.             Uji pH
Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan cara sediaan ditimbang sebanyak 0,5 gram dan
dilarutkan kedalam aquades hingga 50 ml. Elektroda pH meter dielupkan ke dalam sediaan yang
telah diencerkan hingga jarum pada pH meter menunjukkan angka yang stabil (Aswal, Karla and
Rout, 2013). pH sediaan gel harus 4,5-6,5 (Tranggono dan Latifah, 2007).

3.             Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan ditimbang sediaan 0,5 gram kemudian dioleskan pada
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan sediaan yang homogen
dan tidak ada butir-butiran kasar (Departemen Kesehatan RI, 1985). Uji ini dilakukan sebanyak 3
kali replikasi.

Tabel 9.1. Kriteria penilaian uji homogenitas


Kriteria Penilaian Skor Keterangan
Tidak Homogen + 0 Banyak butiran kasar
Kurang Homogen ++ 1 Sedikit butiran kasar
Tidak terdapat butiran
Homogen +++ 2
kasar

4.             Uji Daya Sebar


Uji ini dilakukan dengan menimbang 2 gram sediaan kemudian diletakkan di atas kertas grafik
yang dilapisi kaca transparan lalu dihitung luas daerah yang diberikan oleh sediaan yang ditutup
dengan lempengan kaca yang di atasnya diberi beban dengan berat 125 gram dan dibiarkan
selama 60 detik, lalu hitung luas yang diberikan oleh sediaan. Sediaan hand sanitizer harus
memiliki daya sebar yang baik yaitu antara 5,0-7,0 cm (Garg et al., 2002).

Tabel 9.2. Kriteria uji daya sebar hand sanitizer


Kriteria Penilaian Skor Keterangan
Sukar menyebar + 0 Diameter 1-3 cm
Mudah menyebar ++ 1 Diameter 3-5 cm
Sangat mudah +++ 2 Diameter > 5 cm
menyebar

 Uji Efektivitas
1. Uji Waktu Kering
Uji ini dilakukan oleh 10 panelis dengan cara mengoleskan sediaan sebanyak 3 ml hingga tangan
terasa kering, kemudian dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mengering, mulai dari
mengoleskan sampai kering. Persyaratan waktu kering sediaan hand sanitizer  adalah sekitar 30
detik (Shumaker et al., 2012). Pada uji ini dilakukan replikasi 3x untuk tiap bets pada setiap
formula.

Tabel 9.3. Kriteria Uji Waktu Kering Sediaan Hand Sanitizer

Kriteria Pennilaian Skor Keterangan


Lama mengering + 0 Waktu kering > 30 detik
Cepat mengering ++ 1 Waktu kering 15-30 detik
Sangat cepat
+++ 2 Waktu kering < 15 detik
mengering

2. Uji Viskositas
Uji ini dilakukan dengan meggunakan alat Brookfield viscometer. Sebanyak 250 ml sediaan
dimasukkkan ke dalam beaker glass, kemudian spindlediturunkan hingga batas yang telah
ditentukan ke dalam beaker glass yang berisi gel dan selanjutnya dilakukan pengaturan
kecepatan (Aswal, Karla dan Rout, 2013). Viskositas sediaan gel adalah 10.000-70.000 cPs
(Buhse, 2004).

3. Uji anti nyamuk


Uji aktivitas hand sanitizer menggunakan 30 ekor nyamuk betina berumur 3 hari
yang telah dipuasakan sehari sebelumnya dan tidak pernah menghisap darah. Aktivitas
hand sanitizer dinyatakan dengan waktu perlindungan (protection time) dalam satuan
menit.

 Uji Keamanan
1.           Uji ini dilakukan pada 10 orang panelis, dimana pengujian dapat dilakukan dengan cara
menimbang sediaan sebanyak 0,5 gram, kemudian dioleskan pada punggung tangan panelis
seluas 2,5 x 2,5 cm. Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala yang timbul setelah
penggunaan sediaan hand sanitizer selama ± 30 menit dan sesaat setelah pengaplikasian sediaan
pada punggung tangan panelis sebagai iritasi primer (Nawanopparatsakul et al., 2005; Anggraini,
Malik dan Susiladewi, 2013).

Tabel 9.4. Kriteria penilaian uji keamanan

Kriteria Pennilaian Skor Keterangan


Mengiritasi + 0 Kemerahan dan bengkak
Sedikit mengiritasi ++ 1 Kemerahan dan tidak bengkak
Tidak mengiritasi +++ 2 Tidak menimbulkan kemerahan dan
tidak bengkak

 Uji Aseptabilitas
1.             Uji aseptabilitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sampo yang
telah dibuat. Uji kesukaan ini dilakuakn secara visual kepada 10 orang panelis. Setiap panelis
diminta untuk mengoleskan sediaan sampo yang dibuat pada kulit punggung tangannya.
Kemudian panelis memilih mudah terbilaskan, menghasilkan busa dan uji iritasi yang paling
disukai  dengan dihitung persentase kesukaan pada sediaan sampo yang dibuat. Ketentuan
penilaian uji kesukaan adalah sebagai beerikut.

Tabel 9.5. kriteri penilaian uji aseptabilitas

Kriteria Pennilaian Skor Keterangan


Mengiritasi kulit, tidak mudah dibilas
Tidak suka + 0
dan tidak mampu menghasilkan busa
Sedikit suka ++ 1 Tidak mengiritasi
Suka +++ 2

Parameter Uji Hasil Evaluasi Spesifikasi Keterangan


Pembanding Sediaan Sediaan (MS/TMS)
Organoleptis:
      Warna Transparan Tranparan      Transparan MS
     Bentuk Gel sedikit keruh      Gel MS
      Bau Khas Gel       Bau khas MS
Khas alkohol alkohol
pH 7,3 6,9 7.3 – 7.6 TMS
Homogenitas Homogen Homogen Homogen MS
Uji daya sebar 5,8 cm 6,4 cm 5 - 7 cm MS
Uji Efektivitas
Waktu 14 detik 15 detik < 30 detik MS
mengering
Viskositas 10.000-70.000
(25oC) cPs
Uji Keamanan
Uji iritasi kulit Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan dilakukan menimbulkan dilakukan
iritasi
Uji Aseptabilitas
Kesukaan Tidak Tidak Disukai (mudah Tidak
(Hedonik) dilakukan dilakukan diratakan, terasa dilakukan
dingin,
memberikan
aroma yang
baik)

Anda mungkin juga menyukai