Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naga Chiputra (43219210008)

Otonomi daerah di indonesia telah mengalami perkembangan dari masa ke masa dimulai pada
era orde lama, orde baru, dan reformasi. Jelas telah nampak perubahan dan kemajuan pada
daerah-daerah diindonesia dengan banyaknya pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan
pengelolaan tata pariwisata dan kota sejak dimulai sistem desentralisasi tetapi dibalik semua
kemajuan dan perkembangan daerah-daerah yang berhasil dalam memajukan daerahnya ada juga
daerah yang tidak maju dan merasa kurang diperhatikan dan menimbulkan konflik internal dan
ancaman bagi keutuhan negara kesatuan republik indonesia berikut akan kita bahas mengenai
permasalahan yang terjadi diindonesia.  Sejak diberlakukan UU no 32 tahun 1999 yang
kemudian disusul dengan UU no 32 tahun 2004 mengenai pemerintahan daerah yang secara
subtansial memberikan otonomi kepada daerah provinsi dan kabupaten serta pemerintahan kota
suatu kewenangan serta otonomi yang lebih luas dibandingkan era sebelumnya. Ada beberapa
hal yang menandai adanya otonomi daerah diindonesia misalnya: diserahkannya berbagai urusan
kepada daerah, pemilihan kepala daerah secara langsung, semakin banyaknya daerah baru hasil
dari pemekaran daerah, dan lahirnya beberapa partai local. Memang tidak disangkal lagi, bahwa
otonomi daerah membawa perubahan positif didaerah dalam hal kewenangan daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga daerah sendiri. Kewenangan ini menjadi sebuah impian
karena sistem pemerintahan yang sentralistik cenderung menempatkan daerah sebagai sebagai
pelaku pembangunan yang tidak begitu penting atau terpingirkan. Pada masa orde baru,
pengerukan potensi daerah kepusat terus dilakukan dengan dalih pemerataan pembangunan,
daerah justru mengalami proses pemiskinan yang luar biasa. Dengan kewenangan tersebut
tampaknya banyak daerah yang optimis akan bisa mengubah keadaan yang tidak menguntungkan
tersebut.

Otonomi daerah di indonesia telah mengalami perkembangan dari masa ke masa dimulai pada
era orde lama, orde baru, dan reformasi. Jelas telah nampak perubahan dan kemajuan pada
daerah-daerah diindonesia dengan banyaknya pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan
pengelolaan tata pariwisata dan kota sejak dimulai sistem desentralisasi tetapi dibalik semua
kemajuan dan perkembangan daerah-daerah yang berhasil dalam memajukan daerahnya ada juga
daerah yang tidak maju dan merasa kurang diperhatikan dan menimbulkan konflik internal dan
ancaman bagi keutuhan negara kesatuan republik indonesia berikut akan kita bahas mengenai
permasalahan yang terjadi diindonesia.  Sejak diberlakukan UU no 32 tahun 1999 yang
kemudian disusul dengan UU no 32 tahun 2004 mengenai pemerintahan daerah yang secara
subtansial memberikan otonomi kepada daerah provinsi dan kabupaten serta pemerintahan kota
suatu kewenangan serta otonomi yang lebih luas dibandingkan era sebelumnya. Ada beberapa
hal yang menandai adanya otonomi daerah diindonesia misalnya: diserahkannya berbagai urusan
kepada daerah, pemilihan kepala daerah secara langsung, semakin banyaknya daerah baru hasil
dari pemekaran daerah, dan lahirnya beberapa partai local. Memang tidak disangkal lagi, bahwa
otonomi daerah membawa perubahan positif didaerah dalam hal kewenangan daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga daerah sendiri. Kewenangan ini menjadi sebuah impian
karena sistem pemerintahan yang sentralistik cenderung menempatkan daerah sebagai sebagai
pelaku pembangunan yang tidak begitu penting atau terpingirkan. Pada masa orde baru,
pengerukan potensi daerah kepusat terus dilakukan dengan dalih pemerataan pembangunan,
daerah justru mengalami proses pemiskinan yang luar biasa. Dengan kewenangan tersebut
tampaknya banyak daerah yang optimis akan bisa mengubah keadaan yang tidak menguntungkan
tersebut.
dasar diterapkannya otonomi daerah yakni Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 yang telah
diamandemen dari UU No 32 Tahun 2004 dan UU No 22 Tahun 1999. Dalam UU itu
disebutkan, otonomi daerah artinya hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Daerah otonom yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan otonomi daerah seperti dikutip dari buku Konsepku Mensukseskan Otonomi Daerah:


Membangun Indonesia Berkeadilan Sosial karya Bungaran Antonius Simanjuntak, yakni
memungkinkan daerah yang bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Serta meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.

Selain itu, tujuan otonomi daerah untuk meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan sebagai
pelaksanaan asas desentralisasi. Untuk melaksanakan tujuan itu, daerah diberi wewenang
melaksanakan urusan rumah tangga dan perekonomian sendiri.

Dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, prinsip otonomi daerah
menggunakan prinsip-prinsip otonomi seluas-luasnya. Dalam arti daerah diberikan kewenangan
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah
yang ditetapkan dalam Undang-Undang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tabulasi Data Sekunder
    Tabulasi Data Sekunder
    Dokumen1 halaman
    Tabulasi Data Sekunder
    Zx naga Chiputra
    Belum ada peringkat
  • Akm 10
    Akm 10
    Dokumen2 halaman
    Akm 10
    Zx naga Chiputra
    Belum ada peringkat
  • Akm 7
    Akm 7
    Dokumen3 halaman
    Akm 7
    Zx naga Chiputra
    Belum ada peringkat
  • Akm 4
    Akm 4
    Dokumen2 halaman
    Akm 4
    Zx naga Chiputra
    Belum ada peringkat
  • Akm 2
    Akm 2
    Dokumen2 halaman
    Akm 2
    Zx naga Chiputra
    Belum ada peringkat
  • Akm 11
    Akm 11
    Dokumen3 halaman
    Akm 11
    Zx naga Chiputra
    Belum ada peringkat