Anda di halaman 1dari 5

2.

6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis (Dalami, et.all, 2009: hal.120) Isolasi sosial termasuk
dalam kelompok penyakit skizofrenia tak tergolongkan maka jenis
penatalaksanaan yang bisa dilakukan adalah:
A. Penatalaksanaan Medis
1. Electro Convulsive Therapy (ECT)
Electro Convulsive Therapy (ECT) adalah suatu jenis pengobatan
dimana arus listrik digunakan pada otak dengan menggunakan 2 elektrode
yang ditempatkan dibagian temporal kepala (pelipis kiri dan kanan), Arus
tersebut menimbulkan kejang grand mall yang berlangsung 25-30 detik.
dengan tujuan terapeutik. Respon bangkitan listriknya di otak
menyebabkan terjadinya perubahan faal dan biokimia dalam otak.
Indikasi:
A. Depresi mayor
1) Klien depresi berat dengan retardasi mental, waham, tidak ada
perhatian lagi terhadap dunia sekelilingnya, kehilangan berat
badan yang berlebihan dan adanya ide bunuh diri yang menetap.
2) Klien depresi ringan adanya riwayat responsif atau memberikan
respon membaik pada ECT.
3) Klien depresi yang tidak ada respon terhadap pengobatan
antidepresan atau klien tidak dapat menerima antidepresan.
B. Maniak.
Klien maniak yang tidak responsif terhadap cara terapi yang lain
atau terapi lain berbahaya bagi klien.
C. Skizofren
Terutama akut, tidak efektif untuk skizofrenia kronik, tetapi
bermanfaat pada skizofrenia yang sudah lama tidak kambuh.
2. Psikoterapi
Membutuhkan waktu yang relatif cukup lama dan merupakan bagian
penting dalam proses terapeutik, upaya dalam psikoterapi ini meliputi:
memberikan rasa aman dan tenang, menciptakan lingkungan yang
terapeutik, bersifat empati, menerima klien apa adanya, memotivasi klien
untuk dapat mengungkapkan perasaannya secara verbal, bersikap ramah,
sopan dan jujur kepada klien.
3. Terapi Okupasi
Adalah suatu ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang
dalam melaksanakan aktivitas atau tugas yang sengaja dipilih dengan
maksud untuk memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan harga diri
seseorang.
B. Penatalaksanaan Keperawatan
Terapi Modalitas Keperawatan yang dilakukan adalah:
1. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
TAK merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. (Keliat, 2004: hal. 1). Tujuan Membantu
anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku
yang destruktif dan maladaptif. (Keliat, 2004: hal.3).
Terapi aktivitas kelompok yang digunakan untuk pasien
dengan isolasi sosial adalah TAK Sosialisasi dimana klien dibantu
untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar klien.
Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal,
kelompok dan massa. (Keliat, 2004 hal. 14).
 Prinsip Perawatan Isolasi Sosial
1. Psikoterapeutik
a) Bina hubungan saling percaya
1) Buat kontrak dengan pasien memperkenalkan nama
perawat pada waktu interaksi dan tujuan.
2) Ajak klien bercakap-cakap dengan memanggil
nama klien, untuk menunjukan penghargaan yang
tulus.
3) Jelaskan pada klien bahwa informasi tentang
pribadi klien tidak akan diberitahukan kepada orang
lain yang tidak berkepentingan.
b) Berkomunikasi dengan pasien secara jelas dan terbuka
1) Bicarakan dengan pasien tentang sesuatu yang
nyata dan pakai istilah yang sederhana.
2) Bersama klien menilai manfaat dari pembicaraan
dengan perawat.
3) Gunakan komunikasi verbal dan non verbal yang
sesuai, jelas dan teratur.
4) Tunjukan sikap empati dan beri kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan perasaannya.
c) Kenal dan dukung kelebihan klien
Tunjukkan dan cari penyelesaian masalah (koping)
yang bisa digunakan klien, cara menceritakan perasaannya
kepada orang lain yang terdeka dipercaya.
1) Bahas dengan klien tentang koping yang
konstruktif.
2) Dukung koping klien yang konstruktif.
3) Anjurkan klien untuk menggunakan koping yang
konstruktif.
d) Bantu klien mengurangi ansietasnya ketika hubungan
interpersonal
1) Batasi jumlah orang yang berhubungan dengan
klien pada awal terapi.
2) Lakukan interaksi dengan klien sesering mungkin.
3) Temani klien beberapa saat dengan duduk di
sampingnya.
4) Libatkan klien dalam berinteraksi dengan orang lain
secara bertahap.
5) Libatkan klien dalam aktifitas kelompok.
2. Pendidikan Kesehatan
1) Jelaskan kepada klien cara mengungkapkan perasaan klien
selain kata-kata seperti menulis. menangis, menggambar,
berolahraga atau bermain musik.
2) Bicarakan dengan klien peristiwa yang menyebabkan
menarik diri.
3) Jelaskan dan anjurkan pada keluarga untuk tetap
mengadakan hubungan dengan klien.
4) Anjurkan kepada keluarga agar mengikutsertakan klien
dalam kegiatan di masyarakat.
3. Kegiatan Hidup Sehari-Hari (ADL)
1) Bantu klien dalam melaksanakan kebersihan diri sampai
dapat melaksanakan secara mandiri.
2) Bimbing klien berpakaian yang rapi.
3) Batasi kesempatan untuk tidur, sediakan sarana informasi
dan hiburan seperti majalah, surat kabar, radio dan televisi.
Buat dan rencanakan jadwal kegiatan bersama-sama klien.
4. Lingkungan Terapeutik
1) Pindahkan barang-barang yang dapat membahayakan klien
maupun orang lain di lingkungan. b) Cegah agar klien tidak
berada di dalam ruang sendiri dalam jangka waktu yang
lama.
2) Beri rangsangan sensorik seperti suara musik, gambar
hiasan di ruangan.
Gangguan Komunikasi Verbal b/d Hambatan Psikologis (misal. Gangguan Psikotik,
gangguan konsep diri, harga diri rendah, gangguan emosi)
Gangguan Proses Keluarga b/d Perubahan Interaksi dengan masyarakat
A. INTERVENSI

No Diagnosa Kriteria Hasil Rencana Keperawatan


Keperawatan (SIKI)
(SLKI)
1. Gangguan
Komunikasi Verbal
b/d Hambatan
Psikologis (misal.
Gangguan Psikotik,
gangguan konsep
diri, harga diri
rendah, gangguan
emosi)

2. Gangguan Proses 1. 1.
Keluarga b/d
Perubahan Interaksi
dengan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai