Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS

Nomor : SOP-UKP/RTPK/2018/
Terbit ke :1
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman :

Kabupaten UPT Puskesmas


Rokan Hilir Rantau Panjang
Kiri
Ditetapkan Kepala UPT Dr. Hendri Siswadi
Puskesmas Rantau NIP.198007222014121002
Panjang Kiri

A. Pengertian : Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal
dan pembuluh darah.
B. Tujuan : Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM)
dan melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan
diabetes melitus.
C. Kebijakan : SK kepala upt puskesmas rantau panjang kiri no 800 tahun 2018
tentang pelayanan klinis
D. Referensi : Panduan praktek klinis untuk dokter umum sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 5 tahun 2014
E. Prosedur : 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
3. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan,
gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada
wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh.
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
5. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
6. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas
dan bawah termasuk jari.
8. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula
darah atau urin ke laboratorium.
9. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
10. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
11. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl

1/3
(darah kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl
(darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau
GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
12. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi
gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu.
Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan
intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin.

a) Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil


dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar
glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan
diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan
pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi
OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat dari
kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda.

b) Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis


maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

c) Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg


dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum
makan, 1-2 kali/hari.

13. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
14. Petugas merujuk pasien ke poli gizi untuk diedukasi tentang
terapi gizi medis (TGM)makanan yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis
dan jumlah makanan.
15. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara
teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
16. Petugas menulis resep.
17. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
18. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium
,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien
19. Petugas menandatangani rekam medic
20. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan.

2/3
F. Alat Dan Bahan :
RM ,alat tulis cek kgd
G. Unit Terkait : 1. Ruangan gawat darurat
2. Ruangan rawat inap
3. Ruangan bersalin
4. Rauangan laboratorium

H. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. mulai diberlakukan

DIABETES MELITUS
Nomor : DT-ADM/RTPK/2018/
DAFTA Terbit ke :1
R No.Revisi : 00
TILIK Tgl.Diberlaku :

3/3
Halaman :4

Kabupaten UPT Puskesmas


Rokan Hilir Rantau Panjang
Kiri
Ditetapkan Kepala UPT Dr. Hendri Siswadi
Puskesmas Rantau NIP.198007222014121002
Panjang Kiri

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar)?
3. Apakah Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab
yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi
pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah
luka yang tidak kunjung sembuh?
4. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
6. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu?
7. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari?
8. Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium?
9. Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien
untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
10. Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:

1) Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200


mg/dl (darah kapiler)
2) Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100
mg/dl (darah kapiler)
3) Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl
atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)?
11. Apakah Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM
berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani
selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah
belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin?

4/3
12. Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat
DM (rasa sakit dan hipoglikemia)?
13. Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis
(TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal
makan, jenis dan jumlah makanan?
14. Apakah Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani
secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih
30 menit?
15. Apakah Petugas menulis resep?
16. Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien?
17. Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien?
18. Apakah Petugas menandatangani rekam medic?
19. Apakah Petugas menulis diagnose kebuku register rawatjalan?

CR :………………………%

Rantau Panjang Kiri,………………..


Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

5/3

Anda mungkin juga menyukai