2
020
Korespondensi :
Sekretariat TPB/SDGs KLHK
Biro Perencanaan, Setjen KLHK - Gedung Manggala Wanabakti Blok 7 Lantai 2
Email : klhksekretariatsdgs@gmail.com
20 20
K E M E N T E R I A N L I N G K U N G A N H I D U P D A N K E H U TA N A N
Foto: Ksdae.menlhk.go.id
Kata Pengantar i
“ Kata
Pengantar
M E N T E R I L I N G K U N G A N H I D U P D A N K E H U TA N A N
Pada periode awal SDGs ini, KLHK juga budaya di Indonesia. Visi KLHK adalah keadilan
telah memantapkan tujuan untuk memastikan global dimana kualitas lingkungan hidup dan
kondisi lingkungan berada pada toleransi yang kehutanan adalah kunci dari peningkatan
dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan kesejahteraan sosial dan ekonomi di Indonesia.
sumberdaya berada pada rentang populasi Dengan sinkronisasi sektor lingkungan hidup dan
yang aman, serta secara paralel meningkatkan kehutanan terhadap TPB/SDGs, harapannya ialah
kemampuan sumberdaya alam untuk akan meningkatkan kontribusi terhadap agenda
memberikan sumbangan bagi perekonomian untuk mencapai visi global tersebut.
nasional. Berbagai target dan indikator yang sudah
Dokumen potret capaian SDGs KLHK dipersiapkan dan sejalan dengan TPB/SDGs
2015 - 2019 ini merupakan rangkuman diharapkan akan tetap digunakan dan
infografis beberapa pencapaian oleh program dan dianggarkan dalam perencanaan pembangunan
kegiatan lingkup KLHK dalam upaya kontribusi nasional berikutnya. Proses yang dibangun secara
memantapkan pencapaian SDGs secara Nasional. simultan dan melibatkan berbagai stakeholder
Dokumen ini bisa menjadi titik tolah ini tidak semata-mata untuk kepentingan internal
keberlanjutan pelaksaaan SDGs dari 2015 - 2019 KLHK saja, melainkan turut melengkapi upaya
ke periode 2020 - 2024. Penyempurnaan berupa pencapaian TPB/SDGs secara nasional hingga
corrective action akan dilakukan sejalan dengan 2030. Tentunya masih perlu penyempurnaan
pelaksanaan program dan kegiatan. dalam proses perjalanannya. Mengingat berbagai
KLHK sepenuhnya mendukung setiap permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan
upaya pencapaian target dan indikator TPB/SDGs tidak terlepas dari berbagai dinamika baik internal
yang sesuai dengan lanskap ekologi, sosial dan maupun eksternal.
Kata Pengantar iii
People Peace
End proverty and hunger Foster peaceful, just and
in all forms and ensure inclusive societies
dignity and equality
Menguatkan Mengakhiri
Sarana Kemiskinan
Menguatkan Masyarakat yang Pelaksanaan dan dalam Segala Menghilangkan Kelaparan,
Inklusif dan Damai untuk Merevitalisasi Bentuk Mencapai Ketahanan
Pembangunan Berkelanjutan, Kemitraan Dimanapun Pangan dan Gizi yang Baik,
Menyediakan Akses Keadilan Global untuk serta Meningkatkan
untuk Semua, dan Membangunan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Kelembagaan yang Efektif, Berkelanjutan
Akuntabel, dan Inklusif
di Semua Tingkatan Menjamin Kehidupan
yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh
Melindungi, Merestorasi dan Penduduk Semua Usia
Meningkatkan Pemanfaatan
Berkelanjutan Ekosistem Daratan,
Mengelola Hutan secara Lestari, Menjamin Kualitas
Menghentikan Penggurunan, Pendidikan yang
Memulihkan Degradasi Lahan, Inklusif dan Merata
serta Menghentikan Kehilangan serta Meningkatkan
Keanekaragaman Hayati Kesempatan Belajar
Sepanjang Hayat
untuk Semua
Melestarikan dan
Memanfaatkan secara
Mencapai Kesetaraan
Berkelanjutan Sumber Daya
Gender dan
Kelautan dan Samudera
Memberdayakan
untuk Pembangunan
Kaum Perempuan
Berkelanjutan
Menjamin Ketersediaan
Mengambil Tindakan
serta Pengelolaan Air
Cepat untuk Mengatasi
Bersih dan Sanitasi yang
Perubahan Iklim dan
Berkelanjutan untuk
Dampaknya
Semua
Dalam periode awal TPB/SDGs, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah
memantapkan tujuan untuk memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan
untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada pada rentang populasi yang aman, serta secara
paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi
perekonomian nasional.
Pendahuluan 5
- Penyelarasan program/Kegiatan
dengan Target SDGs
- Serial Diskusi SDGs bersama Setiap
Program Eselon I (Target dan Capaian)
TPB/SDGs pada dasarnya adalah dokumen ditempuh secara nasional, KLHK telah
yang memuat tujuan dan sasaran global tahun membentuk Tim Pelaksana, Kelompok Kerja,
2016 sampai tahun 2030. Secara nasional, dan Tim Pakar TPB/SDGs melalui Surat
langkah yang telah ditempuh Pemerintah Keputusan Menteri LHK Nomor SK.346/
antara lain: (i) Melakukan pemetaan antara MenLHK/Setjen/ Set.1/8/2018 tentang
tujuan dan target SDGs dengan prioritas Pembentukan Tim Pelaksana, Kelompok Kerja
pembangunan nasional, (ii) Melakukan dan Tim Pakar TPB/SDGs tahun 2017 - 2019 di
pemetaan ketersediaan data dan indikator KLHK.
SDGs pada setiap target dan tujuan termasuk
indikator proksi, (iii) Melakukan penyusunan Pada periode awal TPB/SDGs, untuk tujuan
definisi operasional untuk setiap indikator pendokumentasian kontribusi KLHK dan
SDGs, (iv) Menyusun Peraturan Presiden terkait arahan strategis terhadap pencapaian
dengan pelaksanaan tujuan pembangunan TPB/SDGs hingga tahun 2030, telah disusun
berkelanjutan, (v) Menyusun Rencana Aksi dokumen peta jalan TPB/SDGs di KLHK.
Nasional, Rencana Aksi Daerah dan Peta Jalan Dokumen ini memuat target dan indikator
Nasional terkait dengan implementasi SDGs kinerja yang telah tercantum dalam
di Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Dalam rangka lebih memantapkan Pembangunan Berkelanjutan; Rencana Aksi
mainstreaming TPB/SDGs di Kementerian Nasional (RAN) TPB/SDGs sesuai Permen PPN/
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bappenas Nomor 7 Tahun 2018; serta
merujuk pada prinsip no-one left behind dan gambaran kontribusi KLHK dalam pencapaian
berbagai upaya serta langkah yang telah setiap goals dalam TPB/SDGs.
Pendahuluan 8
Tentang koordinasi, perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Tentang tim pelaksana, kelompok kerja, dan tim pakar tujuan pembangunan berkelanjutan
tahun 2017-2019.
KLHK berperan dalam 7 Goal, yaitu:
Pembentukan tim pelaksana, kelompok kerja, dan tim pakar TPB/SDGs tahun 2017-2019
di LHK. KLHK berperan dalam 17 Goal Peta Jalan TPB/SDGs KLHK.
Pendahuluan 10
Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Bersih dan Sanitasi Layak; Goal 9. Industri, Inovasi
Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian dan Infrasruktur; Goal 11. Kota dan Permukiman
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, KLHK Berkelanjutan; Goal 12. Konsumsi dan Produksi
diindikasikan berperan dalam pencapaian 9 dari Yang Bertanggungjawab; Goal 13. Penanganan
17 goals, yaitu : Goal 2. Tanpa kelaparan; Goal 3. Perubahan Iklim; dan Goal 15 Ekosistem Daratan.
Kehidupan sehat dan sejahtera; Goal 6. Air bersih KLHK merupakan pengampu utama dalam
dan sanitasi yang layak; Goal 8. Pekerjaan Layak pencapaian goal 12, 13, dan 15 dalam RAN TPB/
dan Pertumbuhan Ekonomi; Goal 9. Industri, SDGs dan juga sebagai co-pengampu untuk goal 6
Inovasi dan Infrastruktur; Goal 11. Kota dan dan 11.
pemukiman yang berkelanjutan; Goal 12.
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; Berdasarkan identifikasi awal yang dilakukan
Goal 13. Penanangan perubahan iklim; Goal 14. terhadap target global yang ada pada setiap goals
Ekosistem lautan dan Goal 15. Ekosistem daratan. TPB/SDGs, telah dipetakan sinergisitasoutput
setiap program KLHK dalam mendukung baik
Selanjutnya dalam dokumen Rencana Aksi secara langsung maupun tidak langsung terhadap
Nasional TPB/SDGs 2015-2019, lampiran Peraturan pencapaian target global tersebut. Pelaksanaan
Kepala Bappenas Nomor 7 tahun 2018, TPB/SDGs di KLHK pada prinsipnya ialah upaya
dicantumkan bahwa beberapa indikator kegiatan pencapaian kinerja dari seluruh program yang ada,
KLHK masuk ke dalam 7 goals. diantaranya pada karena nilai yang diusung dalam pembangunan
Goal 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera; Goal 6. Air LHK ialah pembangunan berkelanjutan.
SECARA RINGKAS
Kontribusi program lingkup KLHK dapat diuraikan pada seluruh goals TPB/SDGs (agenda 2030)
dengan rincian sebagai berikut :
Kontribusi KLHK utamanya ditunjukkan melalui output kegiatan pemantauan kualitas air,
pengendalian pencemaran air, rehabilitasi lahan kritis di dalam area DAS baik secara sipil
teknis maupun secara vegetatif, Peningkatan tutupan lahan berhutan di Daerah
Tangkapan Air dan pemeliharaan mata air, serta penegakan hukum terhadap kasus
pencemaran air.
Kontribusi KLHK utamanya ditunjukkan melalui output kegiatan pelayanan izin lingkungan
serta penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan infrastruktur nasional, penelitain
pengmbangan dan inovasi LHK di berbagai daerah
Kontribusi KLHK utamanya ditunjukkan melalui output kegiatan dalam perhutanan sosial
dan peningkatan kualitas pendamping masyarakat, koperasi dan kelompok tani hutan
Kontribusi KLHK utamanya ditunjukkan kegiatan koordinasi kerjasama dalam negeri dan
kerjasama luar negeri dalam rangka filling the gap upaya pencapaian sasaran strategis
pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.
Berbagai output kegiatan lingkup KLHK yang
berkontribusi terhadap pencapaian seluruh goals
dalam TPB/SDGs diharapkan tetap dilanjutkan dan
atau dikembangkan pada RPJMN berikutnya hingga
2030. Dengan berpijak pada target capaian
kinerja KLHK yang berkontribusi pada pencapaian
TPB/SDGs hingga tahun 2019, maka skenario
tindak lanjut pelaksanaan TPB/SDGs di KLHK hingga
tahun 2030 juga akan disusun sejalan dengan
pelaksanaan periode pemerintahan 2020 - 2024
dan 2025 - 2029.
M E N T E R I L I N G K U N G A N H I D U P D A N K E H U TA N A N
Jumlah Luas
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 22
Kontribusi Goal 15
Persetase populasi 25 spesies satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red list of Threatened Species
Target Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Total
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Jumlah Prior Informed Consent (PIC) pemanfaatan sumberdaya genetik yang diterbitkan
Target (PIC) Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Total
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Jumlah sistem basis data balai kliring akses dan pembagian keuntungan pemanfaatan sumberdaya genetik
di tingkat nasional yang terbentuk dan beroperasi
Target (Unit) Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Total
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Jumlah penambahan jenis satwa liar dan tumbuhan alam yang dikembangbiakkan pada lembaga konservasi
Target (Spesies) Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Total
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 23
Jumlah rencana aksi pengembangan pengelolaan kawasan ekosistem esensial yang disusun/direviu
Target (Dokumen) Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Total
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Sebanyak 132 unit atau KPHK yang terbentuk
24,83% belum memiliki dan beroperasi
baseline nilai karena belum
pernah dilakukan penilaian,
terdapat kawasan yang
belum memiliki fungsi Peningkatan spesies
yang jelas (KSA/KPA) terancam punah pada
Tidak semua kawasan titik survey monitoring
clear and clean sehingga yang dipantau selama
membutuhkan penangan 5 tahun
PE yang bervariasi,
minimnya regulasi/aturan/
NSPK pemulihan ekosistem
di tingkat tapak dengan
karakteristik ekologi
kawasan yang sangat,
dan anggaran pelaksanaan
PE sebagian UPT masih
terbatas Penetapan kawasan
ekosistem esensial
ditetapkan menjelang
akhir tahun anggaran
berjalan, sehingga
penyusunan rencana
aksi tidak dapat
Jumlah Prior Informed dilaksanakan pada
Consent (PIC) pemanfaatan tahun yang sama
sumberdaya genetik dengan penetapan.
yang diterbitkan selama
5 tahun sejumlah 63 PIC
penambahan jenis satwa
liar dan tumbuhan alam
1 sistem basis data balai
yang dikembangbiakkan
kliring keanekaragaman
pada lembaga konservasi
hayati
sebanyak 24 spesies
selama 5 tahun
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 24
Mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan
memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya
Bentuk kegiatan adalah pemulihan eksosistem kawasan TN Lore Lindu, penyadartahuan tentang bahaya
Schistosomiasis dalam rangka mendukung Prioritas Nasiona Kesehatan pada Tahun 2018. Kendala
realisasi dan capaian terhambat akibat bencana (Gempa Bumi di Palu) sehingga realisasi tidak optimal
(LKj BBTN Lore Lindu, 2018).
Pada Renstra 2020-2024 Dukungan terhadap Output Kegiatan tersebut masuk dalam
komponen Pemulihan Eksosistem secara umum.
Jumlah kawasan konservasi yang ditingkatkan efektivitas
pengelolaannya hingga memperoleh nilai indeks METT
TAMAN NASIONAL YANG minimal 70%
MENJADI WORLD HERITAGE Target: Realisasi:
Ka. BTN Komodo Ka. BBTN Gunung Leuser Ka. BTN Sembilang
Ka. BTN Ujung Kulon Ka. BBTN Kerinci Seblat Ka. BTN Lorentz
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 25
CAPAIAN HINGGA 2019
Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara
Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara
Jumlah sertifikasi penangkar yang melakukan peredaran satwa liar dan tumbuhan alam ke luar negeri
sebanyak 50 Unit
Nilai ekspor pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam serta bioprospecting sebesar Rp 25 Trilyun
Besaran PNBP dari hasil pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam sebesar Rp 50 M
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 26
Target
77 Desa
Jumlah desa di daerah penyangga kawasan
konservasi yang dibina sebanyak 77 Desa Realisasi*
378 Desa
Target
100.000 Ha
Luas Kawasan Hutan Konservasi pada zona Realisasi*
tradisional yang dikelola melalui kemitraan
dengan masyarakat seluas 100,000 Ha
592.889, 67 Ha
Target
25 Unit
Jumlah pemanfaatan jasa lingkungan air yang
beroperasi di kawasan konservasi bertambah Realisasi*
sebanyak 25 Unit 150 Unit
Target
5 Unit
Jumlah kemitraan pemanfaatan jasa
lingkungan panas bumi yang beroperasi Realisasi*
di kawasan konservasi sebanyak minimal 5 unit
4 Unit
Target
Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan
konservasi untuk keperluan mini/micro hydro
50 Unit
power plant bertambah sebanyak minimal Realisasi*
50 unit
59 Unit
Keterangan: Target Realisasi
*Terdapat 1 (satu) lokasi target pencapaian kinerja yang belum tercapai yaitu kawasan
TWA Gunung Ambang masuk WKP Kotamobagu terdapat potensi Panas Bumi sekitar
225 MW karena prakondisi yang belum siap dan tarif iuran dan pungutan atas
pemanfaatan panas bumi di Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata
Alam belum diatur
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 27
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 28
Berdasarkan Gender Lingkup Ditjen Ksdae. Data hingga tahun 2019
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 29
25 - 34
35 - 49
50 - 59
25 - 34
35 - 49
50 - 59
S3
S2
S1/D4
D3
SLTP/ D1/ D2
SD
Laki-laki Perempuan
Data : Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Upaya peningkatan kualitas air danau telah dilakukan pada 15 DAS prioritas sampai
dengan tahun 2019, baik melalui perencanaan, penguatan kelembagaan, serta
intervensi fisik di lapangan.
Komitmen Indonesia terlibat aktif dalam pengelolaan danau secara global dan
peningkatan kerjasama bilateral maupun multilateral untuk menyelamatkan
danau-danau di Indonesia.
Fasilitasi sarpras untuk mengatasi permasalahan gulma air dan alternatif alih usaha
kegiatan masyarakat ramah lingkungan
Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (RPDAST) ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
108 108
RPDAST
60 80 80
36 40 41 46
20
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Rencana Realisasi Keterangan: Rencana dan realisasi tahunan bersifat kumulatif
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 32
Upaya pencapaian MoU sebanyak 9 DAS antara RI dengan PNG terus dilakukan
melalui pertemuan dan koordinasi. PNG membatalkan pelaksanaan Border
Liaison Officer Meeting yang sudah dijadwalkan dengan alasan Pemerintahan
baru PNG perlu konsolidasi internal terkait kebijakan luar negeri.
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 33
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 34
RHL dari sumber dana APBN sampai dengan tahun 2019 telah terealisir seluas
1,183 juta Hektar
Berbagai upaya juga telah dilakukan dalam rangka pencapaian target RHL 5,5 juta
hektar sampai dengan tahun 2019, antara lain melalui gerakan penanaman pohon
baik bersumber dari dana APBD (DAK) maupun dana non APBN (penanaman sumber
dana CSR, MoU dengan Instansi lain, Rehab DAS dan reklamasi hutan, penanaman
HTI, penanaman HTR, penanaman hutan alam serta penanaman hutan
kemasyarakatan
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 35
Melalui Konservasi Sumber Daya Air Secara Vegetatif dan Bangunan KTA
Selain RHL secara vegetatif, juga dilakukan pembuatan bangunan KTA baik berupa
dam pengendali, dam penahan, gully plug serta sumur resapan air sebagai upaya
perlindungan mata air dan pemulihan kesehatan DAS.
Sampai dengan tahun 2019, secara total telah terbangun 35.269 unit bangunan
KTA, yang berfungsi mengendalikan endapan, aliran permukaan dan meningkatkan
ketersediaan air tanah.
15.213
9.424
6.942
6.152 6.417 6.000
3.443 3.274
2.773 2.330
1.921 1.853
1.206
786 755 691 944
2 - 291 160 1 - - -
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
DAM Pengendali DAM Penahan Gully Plug Sumur Resapan Air Jumlah
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 36
Sudah ada 12 Kerja sama pemanfaatan hutan di 7 (tujuh) KPHL dengan BUMSI/BUMN,
bahkan sudah ada yang mulai melakukan pemungutan HHBK/pemanfaatan jasa
lingkungan.
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 37
Foto: Produksi getah pinus di KPHL Mamasa Tengah yang secara legal telah memproduksi ± 2.270 Ton/Ha
Foto: Fasilitas outbond di KPHL Manggarai Barat terletak persis dipinggir jalan raya menarik pengunjung asal Flores
melepas lelah saat perjalanan menuju Labujan Bajo
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 38
Proporsi rehabilitasi hutan dan lahan yang telah dilakukan masih sangat kecil jika
dibandingkan dengan luas lahan kritis eksisting saat ini.
RHL dari sumber dana APBN sampai dengan tahun 2019 baru dapat merehabilitasi
seluas 1,183 juta hektar, sementara luas lahan kritis (kategori sangat kritis dan kritis)
kurang lebih 14 juta hektar.
RHL yang selama ini telah dilakukan tidak hanya berpengaruh langsung terhadap
peningkatan tutupan lahan dan memulihkan degradasi lahan, tetapi juga memberi
manfaat lain terhadap aspek ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
Keterangan: 5.500.000
Target (Ha) 5.000.000
Realisasi (Ha)
3.730.000
2.500.000
1.250.000 1.183.581
788.413
599.783
200.447 398.793
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 39
Panen pohon sengon hasil dari penanaman bibit KBR tahun 2014 dirasakan masyarakat Desa Talun Kabupaten
Pekalongan
Data : Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
PEMANFAATAN RESTORASI EKOSISTEM KPHP YANG BEROPERASI DI HUTAN
MENINGKAT DI HUTAN PRODUKSI PRODUKSI
Total Tahun 2019: 622.067 Ha Target Realisasi
369 347
281
x 1.000 Ha
118
111
57 69 60 65 80
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
PEMBANGUNAN TANAMAN BIOENERGI NILAI EKSPOR HASIL HUTAN KAYU
113.265 11.632.500
70.605 9.843.700 10.934.700
Hektar
35.507
92.463 12.131.500
52.438 9.265.200
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 42
(INDIKATOR UTAMA)
PEMANFAATAN KAYU
Dilakukan setelah tercapai keseimbangan hayati dan ekosistem di areal kerja UM - RE
PEMANFAATAN HHBK
1. Rotan (PT. Rimba Makmur Utama)
2. Madu, Minyak Sereh (PT. Restorasi Ekosistem Indonesuia)
PEMANFAATAN KAWASAN
1. Silvofishery di PT. Ekosistem Khatulistiwa Lestari
2. Tanaman obat-obatan, silvopastura
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 43
Foto: Pengembangan Usaha Rotan Masyarakat Foto: Budidaya Kepiting Bakau di PT. EKL - Kalbar
di PT. RMU - Kalteng
TIPE EKOSISTEM
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 44
Telah dilaksanakan Evaluasi Kinerja pada IUPHHK-RE tahun 2018 dan 2019, hasil :
• Kategori Baik : 3 Unit
• Kategori Sedang : 9 unit
• Kategori Buruk : 4 unit
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 45
Foto: (Kiri) Bimtek pengelolaan RE di PT. Sipef Biodiversity Indonesia - Bengkulu, (Tengah) Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sekitar
Areal di Provinsi Riau, (Kanan) Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sekitar Areal di PT. RMU Kalteng
INTENSIF PAJAK
Usulan Pemberian Insentif /Keringanan PBB kepada Unit Manajemen RE (surat Menteri LHK
kepada Menteri Keuangan No. S.277/MenLHK/PHPL/ HPL.2/8/2017) tanggal 11 Agustus 2017)
BIMTEK
1. Bimbingan Teknis RKU kepada 8 Unit Manajemen
2. Bimbingan Teknis Pengelolaan RE bekerjasama dengan Pakar Restorasi Ekosistem
FASILITASI
Dukungan dalam penyelesaian konflik tenurial di beberapa Unit Manajemen RE
REGULASI
Regulasi RE terkait :
1. Perdirjen PHPL No. P.09/PHPL-SET/2015 tentang Juknis Inventarisasi Hutan Berkala,
2. Perdirjen PHPL No. P.10/PHPL-SET/2015 tentang Pedoman Penyusunan Penilaian Rencana
Kerja RE
ROADMAP
Buku Roadmap Pengelolaan Restorasi Ekosistem di Hutan Produksi Tahun 2017-2025
SOSIALISASI
Peningkatan Pemahaman Masyarakat di Sekitar Areal Kerja UM
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 46
(INDIKATOR UTAMA)
Kecuali: Prov. NAD, Bali, Banten, DKI, 186 UPTD KPH terdiri dari Unit-unit
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur KPHP Murni
PENILAIAN KPHP PRINSIP PHPL (UNIT) PENGESAHAN RPHJP KPHP (UNIT)
159
20 20 119
15 16 86
10 11 52 62
5 6
2 3
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 47
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 48
Kontribusi Goal 1
KISAH SUKSES KPHP GEDONG WANI
BPHP Wil. VI Bandar Lampung memfasilitasi alat destilasi minyak atsiri kepada KTH Agro Sumber
Rezeki, Kabupaten Lampung Selatan di wilayah kerja KPHP Gedong Wani. Pada Tahun 2018 KTH
tersebut sudah mulai memproduksi minyak sereh wangi (lemon grass oil). Sekali produksi, alat
menghasilkan minyak sebanyak 1,2 liter. Minyak sereh wangi dihargai Rp. 250.000,- per liter.
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 49
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 50
CAPAIAN RESTORASI EKOSISTEM TIPE EKOSISTEM
PEMBANGUNAN USAHA PEMANFAATAN UNTUK BIOENERGI TH 2015-2019
Ha 40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Rencana 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Realisasi 35.567 16.871 18.167 21.858 20.802
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 51
Ha 9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
-
2015 2016 2017 2018 2019
Rencana 2.000 2.000 2.000 2.500 3.000
Realisasi 7.727 8.123 2.138 4.136 7.293
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 52
1 UM
5 UM
4 UM
2 UM
1 5 UM
6 UM
1 UM
20 UM 1 UM
1 UM 1 UM 3 UM
4UM
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 53
500.000
450.000
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
2015 2016 2017 2018 2019
Target 234.000 243.000 252.000 261.000 270.000
Realisasi 251.088,96 443.837,52 316.955,59 358.799,91 474.199,00
425.000 450.000
400.000
375.000
350.000
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 54
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 55
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 56
40,37
$ Milyar
58,80
$ Milyar
NILAI EKSPOR PER JENIS KOMODITI EKSPOR PRODUK HASIL HUTAN KAYU
TH. 2015-2019
17.377.488,483
12.131.165,363
11.057.340,694
X 1000 US $
6.127.134,920
5.275.465,975
459.590,609 374.215,755
442.415,427 23.133,804
37.488.623,263
X 1000 US $
6.651.895,469
4.858.215,690
1.761.736,210 143.179,701
2.071.164,442 285.278,306
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 57
Penerapan Sistem silvikultur Intensif untuk meningkatkan produktivitas Hutan Produksi dan
upaya pencegahan perubahan iklim melalui penanaman dan pengkayaan hutan bekas tebangan.
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 58
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 59
Data : Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
AKSES KELOLA HUTAN SOSIAL YANG DIMANFAATKAN OLEH PETANI HUTAN INDONESIA
2.000.000
1.588.954
4.048.376,81 Ha
1.231.518
± 818.457 KK
1.000.000
6.411 Unit SK
500.000
522.584
Target (Ha)
300.000
200.000
151.017
98.558
Realisasi (Ha)
Target
50.000 Ha 10.000 Ha 60.000 Ha
118,71%
Realisasi
49.383 Ha 21.842 Ha 71.225 Ha
Data : Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 62
*)
Penetapan Hutan Adat = 44.629,34 Ha
Penunjukan Hutan Adat = 914.927,13 Ha
280.194,0
221.295,0
151.017,03
156.141,0
105.897,0
98.558,47
56.944,22
32.276,0
1.306,0
26.059,0
15.300,0
3.246,0
1.065,0
164,0
505,0
126,0
137,0
Data : Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 63
REALISASI
NO PROVINSI Alokasi Capaian JML SK (Unit) JML KK
LUAS (Ha) LUAS (Ha)
1 ACEH 494.765 208.068,38 47 15.862
2 SUMATERA UTARA 573.146 67.329,09 124 15.260
3 SUMATERA BARAT 633.782 227.658,78 243 128.068
4 RIAU 1.190.483 109.499,36 55 21.680
5 JAMBI 340.839 200.511,73 407 32.543
6 SUMATERA SELATAN 332.196 119.002,95 168 25.153
7 BENGKULU 157.494 64.245,63 123 13.154
8 LAMPUNG 367.069 214.312,71 324 74.238
9 KEP BANGKA BELITUNG 143.503 40.391,82 364 9.330
10 KEP RIAU 197.740 32.695,00 25 3.444
11 JAKARTA - - - -
12 JAWA BARAT 27.308 30.975,98 107 17.401
13 JAWA TENGAH 33.244 35.449,06 80 17.710
14 YOGYAKARTA 3.383 1.565,88 45 5.005
15 JAWA TIMUR 87.265 139.536,06 286 90.693
16 BANTEN 4.769 16.372,20 28 10.870
17 BALI 16.383 14.495,93 85 44.994
18 NUSA TENGGARA BARAT 312.767 33.000,96 134 22.231
19 NUSA TENGGARA TIMUR 526.582 51.319,34 210 16.037
20 KALIMANTAN BARAT 1.356.549 467.015,30 175 64.060
21 KALIMANTAN TENGAH 1.375.478 257.100,20 178 23.190
22 KALIMANTAN SELATAN 173.505 62.128,29 124 14.400
23 KALIMANTAN TIMUR 386.574 180.200,18 89 7.958
24 KALIMANTAN UTARA 235.997 380.911,27 67 9.118
25 SULAWESI UTARA 118.850 36.753,35 206 4.372
26 SULAWESI TENGAH 366.824 199.337,93 1.213 22.687
27 SULAWESI SELATAN 331.797 294.334,77 592 51.410
28 SULAWESI TENGGARA 306.224 85.362,32 182 14.659
29 GORONTALO 58.513 18.299,01 125 9.863
30 SULAWESI BARAT 95.531 44.529,82 467 4.191
31 MALUKU 231.787 183.728,72 111 22.805
32 MALUKU UTARA 151.284 137.272,83 88 17.194
33 PAPUA BARAT 589.129 55.457,19 42 4.185
34 PAPUA 2.404.952 96.405,99 34 3.369
TOTAL 13.625.710 4.105.268,03 6.548 837.134
Data : Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 64
KELOMPOK PERHUTANAN SOSIAL YANG MENINGKAT KEMAMPUANNYA
2015 2016 2017 2018 Total
Target
206 2000 212 2.500 4.918
101,74%
Realisasi
265 1797 295 2.647 5.004
(Dalam Kelompok)
(Dalam Kelompok)
(Dalam Unit)
(Dalam Unit)
Data : Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 65
1.215 10 Orang
Pendamping
100% 100%
60
40
(Jejaring)
(Kanal)
37
20
17
20
16
20
10
11
356
356
290
Target
113
200
109%
100
Realisasi
Data : Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 66
KEGIATAN PENANGANAN KONFLIK TENURIAL
Target 4.080.000 Ha
2.500.000
Realisasi 3.719.347 Ha
2.138.902
(Dalam Ha)
700.000
91,16%
504.486
427.912
318.054
330.000
200.000
350.000
329.993
Total
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Target Realisasi
LUAS KAWASAN HUTAN MELALUI KEMITRAAN (CSR)
400.000
Target 600.000 Ha
Realisasi 111.577 Ha
18,60%
200.000
(Dalam Ha)
79.133
32.444
Total
Target Realisasi
Data : Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 67
Foto: (Dok. facebook KLHK) Hutan untuk keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Pesan ini disampaikan oleh Yth
bapak Presiden kepada rakyat riau penerima SK hutan sosial. Jumat 21 Februari 2020. Beliau berpesan 1) pastikan SK ini
bermanfaat 2) lakukan dalam bentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Kalkulasikan pemilihan jenis-nya den-
gan melihat kecocokan lahan dan pasar 3) dari kalkulasi itu modalnya dari Kredit Usaha Rakyat. Saat ini sdh ada penurun-
an bunga menjadi 6%/tahun. Jauh angkanya dari dulu yang 22%/tahun 4) SK jika tidak dimanfaatkan akan dievaluasi
dan bisa dicabut. Catatan penting dari petani, prospek KUPS wisata, aren, argroforestry.
Data : Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Kata Pengantar ...............................................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................................................
Bab 1. Pendahuluan .....................................................................................................................
1.1. Periode Awal TPB/SDGs KLHK ..................................................................................
1.2. Gambaran Kontribusi TPB/SDGs KLHK .................................................................
Bab 2. Potret TPB/SDGs KLHK ...................................................................................................
2.1. Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem .....................................
2.2. Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung ..................
2.3. Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari .......................................................
2.4. Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan...................................
2.5. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia ...............
2.6. Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim ................................................................
2.7. Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan .................
2.8. Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi ..............................................
2.9. Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan .........................................
2.10. Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan ..............
2.11. Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan, B3 ................................................
2.12. Inspektorat Jenderal ................................................................................................
2.13. Sekretariat Jenderal .................................................................................................
Bab 3. Nexus Goal TPB/SDGs KLHK .......................................................................................
Foto oleh: Dok. facebook KLHK
Bab 4. Penutup .............................................................................................................................
Lampiran ........................................................................................................................................
Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia
Target
18,4%
2.764 orang
Bakti Rimbawan
15.000orang 40,6%
4.229 orang
Target
SDM LHK Kompeten
10.400orang
C A PA I A N
2.361
7
360 1.889
20.143 2.324
Diklat Aparatur & Non Aparatur: 35.000 orang SMKKN: 2.300 orang
Karya Siswa (S2 & S3): 340 orang Diklat KTH: 5.000 orang
TAR GE T
Data : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia 72
Peningkatan kapasitas pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat
Peningkatan kapasitas Generasi lingkungan dan sekolah/ kampus peduli dan berbudaya LH
Target Capaian
Kader LHK 11.200 orang 4.871 orang
Capaian
Target
Generasi LHK 10.000 orang 9.147 orang
Target Capaian
Saka Kalpataru
Saka Wanabakti, 50.000 orang
8.569 orang
Capaian
Target
Adiwiyata, 5.000 unit 2.715 unit
Data : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia 73
Peningkatan Kelas Kelompok Tani Hutan
2015
2016
2017
2018
2019
Pembentukan Koperasi
2015
2016
2017
2018
2019
Pembentukan LP2UKS
2015
2016
2017
2018
2019
Pendamping KTH
2015
2016
2017
2018
2019
Data : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia 74
713
Jumlah Lulusan (Orang)
455 446
429
281
Data : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia 75
Capaian (Orang)
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Capaian (Orang)
Capaian (Unit)
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pelatihan agar masyarakat lebih peduli lingkungan : Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ,
3R(Reduce, Reuse, Recycle)
11 tahun terakhir, Aktif dalam Pokja Pendidikan Lingkungan ASEAN, (AWGEE) termasuk didalamnya
Sustainable Consumption and Production ( SCP)
Data : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia 76
LSP / TUK :
Sertifikasi Kompetensi
“5 SMKK Negeri KLHK: (Pekanbaru, “7 BDLHK (Bogor, Kadipaten, “7 BDLHK, Lembaga “150 LP2UKS, Tersebar di 27 Provinsi,
Kadipaten, Samarinda, Makassar, Pekanbaru, Pematangsiantar, Pelatihan Bidang LH” mengusahakan ±14 jenis komoditi
Manokwari) dan 26 SMK Samarinda, Makassar, Kupang) dan antara lain: lebah madu, jamur tiram,
Kehutanan binaan KemenLHK” Lembaga Pelatihan Bidang Kehutanan” kerajinan kayu “
Pelestarian Pengembangan
SDM yang
Fungsi SDA
mumpuni :
Lingkungan Berbasis
Perilaku dan
Hidup Komoditas =>
berorientasi
yang Lokomotif
Komoditas
Berkelanjutan Pembangunan
Ekonomi
Data : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia 77
- Peningkatan jumlah peserta & lulusan diklat
Data : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 80
Dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Republik Indonesia yang pertama pada bulan
November 2016 dengan ditetapkannya target unconditional sebesar 29% dan target conditional
sampai dengan 41% dibandingkan skenario business as usual (BAU) di tahun 2030
Kontribusi penurunan emisi secara Nasional pada tahun 2018 terhadap target yang ditetapkan
dalam NDC tahun 2030 adalah sebesar:
7,85%
dari target penurunan emisi
sebesar 834 juta ton CO2e atau
29% BAU
Perbandingan Hasil Inventarisasi GRK terhadap Baseline Emisi GRK (BAU) Nasional
1.637
1.509
1.331 1.336 1.354
1.245
1.054
810
Baseline (BAU)
Inventory 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Penurunan Emisi /Thn 524 466 325 280 162 -672 433 507 226
Kontribusi NDC (%) 18,22 16,20 11,29 9,73 5,63 -23,37 15,07 17,62 7,85
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 81
Perbandingan Hasil Inventarisasi GRK terhadap Baseline Emisi GRK (BAU) Nasional
1.565
(M ton CO2e)
766,42 801,26
769,25 770,84 767,69 765,09 763,7 760,76
646,55
714,71 723,51
311,44 582,82
456,49 507,65 488,52
124,73
Baseline (BAU)
Inventory
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Penurunan Emisi /Thn 521,82 457,81 314,35 184,87 51,71 -800,49 256,05 312,74 37,25
Kontribusi NDC (%) 18,06 15,84 10,88 6,40 1,79 -27,70 8,86 10,82 1,29
2.500 rb
2.000 rb
Emission (Gg CO2e)
1.500 rb
1.000 rb
500 rb
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Energy IPPU (All gases) Agriculture FOLU & Peat Waste Total
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 82
Energy 317.609 341.919 349.485 378.050 380.434 376.988 386.100 402.989 391.784
IPPU 42.883 48.269 41.688 41.402 43.146 42.296 38.641 35.919 36.499
(All Gases)
Agriculture 99.314 97.124 98.381 99.652 102.083 103.227 103.517 105.991 99.949
FOLU & 661.590 93.444 182.723 1.242 249.080 292.006 564.121 224.546 239.087
Peat
Waste 64.832 67.602 70.063 73.061 75.225 77.216 82.578 83.933 85.023
Total 1.186.228 461.470 742.340 593.407 849.968 891.733 1.174.957 853.379 852.341
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 83
405.653 453.235 507.357 540.419 496.030 531.142 536.306 538.025 562.244 595.665
37.546 36.033 35.910 40.078 39.164 47.489 49.297 55.307 55.395 59.262
105.087 108.318 107.520 112.058 112.882 112.801 117.160 122.185 127.503 131.642
559.800 124.726 311.440 456.492 582.823 714.707 1.565.573 507.652 488.517 723.510
89.326 87.670 91.852 95.530 100.514 102.834 106.061 112.352 120.191 127.077
1.197.412 803.982 1.054.073 1.244.577 1.331.413 1.508.973 2.374.403 1.335.521 1.353.850 1.637.156
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 84
Penyediaan data dan informasi hasil penyelenggaraan inventarisasi GRK indonesia sampai
dengan tahun 2016 disampaikan dalam dokumen 2nd BUR dan telah dilaksanakan tahun 2018.
Dokumen komunikasi nasional tahun 2019 yang dihasilkan sebagai bahan dokumen 3rd BUR
antara lain: Laporan Inventarisasi GRK dan MRV Nasional Tahun 2019 dan Laporan Inventarisasi
GRK Provinsi Tahun 2018
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 85
Penyediaan informasi tingkat kerentanan seluruh desa/ kelurahan (SIDIK)
Tahun 2011, 2014, dan 2018
Saat ini SIDIK menggunakan basis data PODES 2011, PODES 2014, dan PODES 2018. Hasil SIDIK dapat
digunakan untuk menentukan prioritas lokasi, menemukan faktor penyebab kerentanan untuk
merumuskan aksi, serta para pihak yang dapat berkontribusi dalam aksi adaptasi.
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 86
Implementasi peraturan:
- Permenlhk No. P.7/2018 tentang Pedoman Kajian Kerentanan, Risiko dan
Dampak Perubahan Iklim
- Permen LHK No. P.33 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi
- Permen LHK No. P.84 Tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim
- Permen LHK No. P.72 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan, Pengukuran,
Pelaporan, dan Verifikasi Aksi dan Sumberdaya Pengendalian Perubahan Iklim;
Pemanfaatan data Sistem Informasi Data Ideks Kerentanan (SIDIK) dalam
mendukung perencanaan adaptasi di daerah
Tersedianya NDC, Update NDC, Roadmap NDC Adaptasi dan SK pemantauan NDC
Adaptasi
Sinergi dalam penyusunan Rencana Adaptasi Nasional (NAPs) mengacu pada NDC
Indonesia dan RPJMN.
Koordinasi dengan K/L terkait dan peningkatan kapasitas teknis di tingkat provinsi/
kabupaten/ kota untuk pendampingan dan bimtek terkait ProKlim, Identifikasi indikator
kerentanan perubahan iklim, pendampingan Pemda dalam penyusunan Rencana dan
Strategi Adaptasi Perubahan Iklim, serta pengembangan Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 87
1. Dalam rangka peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia dan institusi terhadap perubahan
iklim, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Ditjen PPI diantaranya :
• Peningkatan Kapasitas Ahli perubahan Iklim berkaitan dengan sains Perubahan Iklim
bekerjasama dengan asosiasi
• Penyadartahuan Masyrakat umum berkaitan dengan perubahan Iklim
• Peningkatan Kapasitas bagi Guru
• Knowledge Center Perubahan Iklim
• Update mengenai Sains perubahan iklim melalui Sosialisasi laporan-laporan IPCC
• Peningkatan Kapasitas Masyarakat terhadap akses Sumberdaya pendanaan perubahan Iklim
• Peningkatan kapasitas masyarakat berkaitan dengan penggunaan teknologi rendah karbon
Implementasi peraturan:
- Permenlhk No. P.7/2018 tentang Pedoman Kajian Kerentanan, Risiko dan
Dampak Perubahan Iklim
- Permen LHK No. P.33 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi
- Permen LHK No. P.84 Tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim
- Permen LHK No. P.72 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan, Pengukuran,
Pelaporan, dan Verifikasi Aksi dan Sumberdaya Pengendalian Perubahan Iklim;
Pemanfaatan data Sistem Informasi Data Ideks Kerentanan (SIDIK) dalam
mendukung perencanaan adaptasi di daerah
Tersedianya NDC, Update NDC, Roadmap NDC Adaptasi dan SK pemantauan NDC
Adaptasi
Sinergi dalam penyusunan Rencana Adaptasi Nasional (NAPs) mengacu pada NDC
Indonesia dan RPJMN.
Koordinasi dengan K/L terkait dan peningkatan kapasitas teknis di tingkat provinsi/
kabupaten/ kota untuk pendampingan dan bimtek terkait ProKlim, Identifikasi indikator
kerentanan perubahan iklim, pendampingan Pemda dalam penyusunan Rencana dan
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Strategi Adaptasi Perubahan Iklim, serta pengembangan Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 88
309.406.137
295.580.000 297.820.000
Ton CO2e
Ton CO2e
165.634.312
354.440
288.141
15 28 5 1 13 1 40 19 45 12 126 86 41 36 18 18 3 11 9 2 14 6 1 3 12 24 5 3 4
316.032
127.918 125.063
59.730
95.725 91.079
58.673
6.710 2.991 1.141
- 49 1.284 2.081
- 7.412 7.086 74 1.494
9.150 5.739 5.631 81
-
4.821 1
- 25 -
Bali
Riau
Kep. Riau
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Jawa Timur
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Aceh
D I Yogyakarta
Nusa Tenggara Barat
Banten
Maluku
Maluku Utara
Lampung
DKI Jakarta
Jambi
Bengkulu
Papua
Papua Barat
Keterangan: Dihitung berdasarkan kelengkapan data Ton CO2e Jumlah ProKlim Per Provinsi
aktivitas yang diterima dari setiap lokasi
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 89
Menurunnya Indeks Risiko Bencana melalui strategi
pengurangan risiko bencana tingkat nasional dan daerah
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 90
Pada Tahun 2016-2017 Tidak ada hari berasap di semua kota di Indonesia karena kejadian
kebakaran hutan dan lahan
PENERBITAN PERATURAN:
1. PerMenLHK No. P.84/Menlhk/Setjen/Kum.1/1 1/2016 tentang Program Kampung Iklim
2. Per Dirjen PPI No. P.A/PP/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Kampung Iklim
DUKUNGAN KEBERLANJUTAN DALAM PROKLIM:
1. Kelompok masyarakat
2. Dukungan kebijakan Memperkuat kemandirian
3. Dinamika kemasyarakatan dan kesiapan warga
dalam menghadapi
4. Kapasitas masyarakat
5. Keterlibatan pihak eksternal berbagai resiko dan
6. Manfaat sosial, ekonomi, lingkungan ancaman
*Hingga akhir 2020 sebanyak 2680 Desa teregistrasi mengikuti Program Iklim
Program Kampung Iklim (Proklim) dirancang dan diimplementasikan untuk mencapai target SDGs 13,
khususnya yang terkait dengan:
• Penguatan kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam;
• Peningkatan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas manusia dan kelembagaan terkait
mitigasi dan adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan iklim;
Dengan Skemadan
Pengembangan REDD+ :
pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di lokasi ProKlim
dilakukan
1. atas kolaborasiangka
Dapat menurunkan multi pihak, dengandimengoptimalkan
deforestasi Indonesia berbagai sumber daya yang dapat
diakses oleh desa. Sesuai dengan Permendesa No. 11/2019 tentang
2. Mayarakat dapat hidup di sekitar wilayah hutan sehingga saling Prioritas Penggunaan
menjaga Dana Desa
(mengambil
Th.manfaat
2020, pengembangan ProKlim termasuk
untuk kesejahteraan rakyat) kegiatan yang dapat dibiayai oleh dana desa.
3. Menjaga jumlah keanekaragaman hayati yang terancam
Penempatan ProKlim untuk mendukung SDGs Goal 11 dipertimbangkan kurang tepat, mengingat
4. Menjaga luas tutupan hutan
kegiatan Proklim telah dilaksanakan di berbagai tipologi wilayah (bukan hanya di perkotaan). Sampai
5. Penurunan
tahun 2020 yang emisi clan sebagai
terdaftar meningkatkan cadangan2775
ProKlim berjumlah karbon
lokasi (setingkat desa/kelurahan atau dusun/
RW dan yang setara), yang tersebar di 33 provinsi (terdiri dari 379 kabupaten/kota)
Proklim sebagai aksi nyata kegiatan tingkat tapak dari Join Adaptasi Mitigasi (JAM)
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 91
Foto: Dok. facebook KLHK
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 92
Keterangan:
Sumut
26 Kaltim Posko Desa
Kalteng
37 Gorontalo Desa Jangkauan
60 107
Kalbar 76 1
303 Sulut
166 8 Maluku Utara
Sulteng 3
390 13 1
1
3 2
Sultar
78 8
324 19
Patroli terpadu pencegahan karhutla Patroli terpadu di Sumatera dan Patroli terpadu di Sulawesi, Maluku,
di seluruh Indonesia pada tahun Kalimantan di laksanakan di 8 provinsi Papua, Jawa, dan Nusa Tenggara
2019 dilaksanakan di 618 posko desa dengan membangun 575 posko desa dilaksanakan di 8 Provinsi dengan
yang menjangkau 2,022 desa rawan yang menjangkau 1.906 desa rawan membangun 43 posko desa yang
karhutla. di sekitarnya. menjangkau 116 desa rawan di sekitarnya
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 93
dilakukan bersama satgas Pengendalian Karhutla di Provinsi
Kep. Riau
Riau Kalbar
Kalsel
5.174WB 3 TMC Sumatera
Selatan
16.028 WB 60 TMC
25.851 WB 45 TMC
8.906 WB 1 TMC
Jabar
Jatim
3 WB 0 TMC
20 WB 0 TMC
2
30 8 4
120 60
5
Aceh 1 75 2
1
15
Sumut 30
15
Kep. Riau Kalut
Riau
Kalbar
Kaltim
Papua
Jambi Kalteng Barat
4 Babel Sulbar
Kalsel Maluku
Sumsel
60 Papua
8
4
120 4 2
2 11 60
60 30
30 165
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim 94
SUM-IV (Pekanbaru) 30
SUM-V (Dumai) 60
SUM-VI (Siak) 60
Manggala Agni Daops Anggota
SUM-VII (Rengat) 60
SUM-I (Sibolangit) 60 Manggala Agni Daops Anggota
SUM-VIII (Batam) 30
SUM-II (Pematang Siantar) 60 KAL-XII (Paser) 60
Manggala Agni Daops Anggota
SUM-III (Labuhanbatu Selatan) 60 KAL-XIII (Sangkima) 45
KAL-VIII (Pontianak) 60
KAL-IX (Singkawang) 60
KAL-X (Ketapang) 60
SUL-IV (Bitung) 30
Sumut
Jambi Kalteng
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Pada Tahun 2016-2017 Tidak ada hari berasap di semua kota di Indonesia karena kejadian
Direktorat Jenderal
kebakaran Pengendalian
hutan dan lahan Perubahan Iklim 95
PENERBITAN PERATURAN:
1. PerMenLHK No. P.84/Menlhk/Setjen/Kum.1/1 1/2016 tentang Program Kampung Iklim
2. Per Dirjen PPI No. P.A/PP/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Kampung Iklim
DUKUNGAN KEBERLANJUTAN DALAM PROKLIM:
Pada Tahun 2016-2017 Tidak ada hari
1. Kelompok berasap di semua kota di Indonesia karena kejadian
masyarakat
2. Dukungan kebijakan Memperkuat kemandirian
kebakaran hutan dan lahan
3. Dinamika kemasyarakatan dan kesiapan warga
dalam menghadapi
4. Kapasitas masyarakat
5. Keterlibatan pihak eksternal berbagai resiko dan
6. Manfaat sosial, ekonomi, lingkungan ancaman
*Hingga akhir 2020 sebanyak 2680 Desa teregistrasi mengikuti Program Iklim
PENERBITAN PERATURAN:
1. PerMenLHK No. P.84/Menlhk/Setjen/Kum.1/1 1/2016 tentang Program Kampung Iklim
2. Per Dirjen PPI No. P.A/PP/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Kampung Iklim
Dengan Skema REDD+DUKUNGAN
: KEBERLANJUTAN DALAM PROKLIM:
1. Dapat menurunkan angka deforestasi
1. Kelompok di Indonesia
masyarakat
2. Mayarakat dapat hidup2. di sekitar kebijakan
Dukungan Memperkuat
wilayah hutan sehingga saling menjaga kemandirian
(mengambil
3. Dinamika
manfaat untuk kesejahteraan kemasyarakatan
rakyat)
dan kesiapan
dalam
warga
menghadapi
3. Menjaga 4. Kapasitas masyarakat
jumlah keanekaragaman hayati yang terancam
5. Keterlibatan pihak eksternal berbagai resiko dan
4. Menjaga luas tutupan6.hutan
Manfaat sosial, ekonomi, lingkungan ancaman
5. Penurunan emisi clan meningkatkan cadangan karbon
*Hingga akhir 2020 sebanyak 2680 Desa teregistrasi mengikuti Program Iklim
Proklim sebagai aksi nyata kegiatan tingkat tapak dari Join Adaptasi Mitigasi (JAM)
Data : Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Foto: Balai Gakkum LHK Kalimantan dan Balai KSDA Kaltim Gagalkan Perdangangan Daring Enam Ekor Burung Langka
Dilindungi (Dok. facebook Ditjen Gakkum KLHK)
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 98
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 99
Penanganan Pengaduan
Meningkatkan budaya
taat perusahaan/ individu
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 100
Ancaman dan Gangguan terhadap Kawasan Hutan Indonesia disebabkan adanya aksi
Perambahan Hutan, Pembalakan Liar dan Perburuan dan Perdagangan TSL Instrumen
Penegakan Hukum yang dilakukan adalah Operasi Pengamanan dan Pemulihan Kawasan hutan
dan peredaran hasil hutan serta Penegakan Hukum Pidana
2016
65 Operasi
2015 6.120 Ekor Satwa 2017
38 Operasi 5.288 Bagian Tubuh 68 Operasi
2.592 Ekor Satwa 4.178 Ekor Satwa
283 Bagian Tubuh 66 P-21 4.639 Buah Bagian Tubuh
49 P-21 66 P-21
2018
76 Operasi
213.205 Ekor Satwa
689 Buah Bagian Tubuh 2019 2020
45 Operasi 13 Operasi
94 P-21 1.325 Ekor Satwa 37 Ekor Satwa
1.799 Buah Bagian Tubuh 2245 Buah Bagian Tubuh
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 101
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 102
Memastikan kasus-kasus pencemaran air dan tanah di selesaikan menggunakan instrumen
penerapan Sanksi Administrasi, Penegakan Hukum Pidana dan Penegakan Hukum Perdata
7 kasus 1 kasus
2019
2020 2
Persidangan
25 kasus
14 kasus 2015
2018
33 kasus
2016 2
Penyusunan
33 kasus gugatan
2017
176 5 22 kasus
Teguran Pembekuan 2017
Pemerintah ijin 28 kasus
2018
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 103
Pencemaran dan perusakan laut kerap terjadi
akibat adanya tumpahan minyak, tertabraknya
ekosistem terumbu karang oleh Kapal dan
adanya perusakan Mangrove.
2 kasus 2
2020 1 Penyusunan
13 kasus Eksekusi Gugatan
2019 7 kasus (Selesai)
2016
6 kasus
2017
9 kasus 1
Pendaftaran Gugatan
2018
Kerusakan Lingkungan
Pidana P-21, Th. 2015-2020
2 kasus
2019 2 kasus
2020
2 kasus
2018
6 kasus
2017
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 104
Penegakan Hukum terhadap Kebakaran hutan dan lahan secara intensif dilakukan sejak kebakaran
besar terjadi di tahun 2015. Pengawasan dilakukan dengan menggunakan teknologi dan informasi tinggi,
pencegahan dan peringatan diberikan terhadap perusahaan yang mempunyai hotspot tinggi, Penegakan
Hukum digunakan untuk pencegahan.
Perusak Lingkungan ini, di proses dengan menggunakan instrumen penerapan Sanksi Administrasi,
Penegakan Hukum Pidana dan Penegakan Hukum Perdata.
23 Sanksi 1 1
7 Sanksi 2015 Eksekusi
Pendaftaran
2020 133 Sanksi (Selesai)
2016 6 Gugatan
Pelaksanaan
Eksekusi
10 Sanksi
2017
2 7
341 Sanksi Persiapan Persidangan
2019 8 Sanksi Eksekusi
2018
1 P-21
12 P-21 2020
2019
32 P-21
2015
6 P-21
2018
10 P-21
2017
1. Pencabutan/ pembekuan ijin perusahaan
yang terlibat pembakaran (oleh LHK)
2. Proses hukum pidana dan perdata sedang 27 P-21
2016
berlangsung oleh LHK dan POLRI
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 105
Meningkatkan Budaya Taat Pelaku Usaha Bidang Energi
5 Perusahaan
2016
12 Perusahaan
2017
10 Perusahaan
2018
33 Perusahaan
2019
6 Perusahaan
2020
22 Perusahaan
Teguran tertulis
9 Perusahaan
Paksaan pemerintah
4 Perusahaan
Proses SA
8 Perusahaan
Rekomendasi apresiasi
17 Perusahaan
Teguran tertulis
2 Perusahaan
Tidak dikenakan SA
11 Perusahaan
Taat
2 Perusahaan
Proses penaatan
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 106
Sudah tersusunnya background study penegakan hukum LHK dan road map
pengarusutamaan gender sebagai acuan rencana strategi TA 2020 s.D 2024
yang responsif gender.
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 107
Komitmen Data Terpilah, Sistim & Bahan Informasi
Road Map Pug Gakkum Klhk 2020 S.D 2024 Tersedia Sebagai Pembuka Wawasan
PNS UPT
146 PPLH 208 PPNS
1.178
Honorer Pusat
Honorer UPT
Personil Gakkum
PNS Pusat
94 POLHUT 520 SPORC
19% 81%
80 PNS Pusat 120
44,5%
SMA/ Sederajat
Usia Usia
21-30 31-40
5,3%
D-III
23% 22% 42,2%
S-1/ D-IV
Usia Usia 7,6%
41-50 > 50 S-2
0,3%
41% 14% S-3
Data : Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi
Pengembangan IPTEK Bidang 15,3% adopsi 43,3% adopsi 45% adopsi 70% adopsi 100% adopsi
Sosekjak & Perubahan Iklim
Pengembangan IPTEK bidang 20% adopsi 40% adopsi 60% adopsi 80% adopsi 100% adopsi
peningkatan nilai tambah
Pengembangan IPTEK 20% adopsi 40% adopsi 60% adopsi 80% adopsi 100% adopsi
bidang pengelolaan hutan
SAKIP dengan nilai 83,00 (AA) 85,33 poin 71,97 poin 78,85 poin 80,07 poin
83,10
di Tahun 2019 (AA) (BB) (BB) (AA)
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 110
Foto: Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc (Kepala Badan Litbang dan Inovasi, KLHK)
topik penelitian dan
pengembangan
berkontribusi pada SDG
15 Life on Land
terkait SDG 12 Konsumsi
& Produksi
terkait SDG 8 Pekerjaan
layak & Pertumbuhan
Ekonomi
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 111
Area litbang Topik Penelitian Inovasi Laboratorium
Layanan Lab Mobil Kawasan International Journal
wisata ilmiah Forestry Research-IJFR
terindeks Global-SCOPUS
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 112
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 113
Ekosistem
Pengembangan HHBK 55
Revitalisasi pemanfaatan HH pasca panen untuk energi, pangan, obat 29
Pemberdayaan masyarakat dan resolusi konflik 52 599 Kegiatan
Obat-obatan tanaman hutan 60
Sumber energi alternatif 36
40
Pendapatan Negara
Konservasi keanekaragaman hayati 146
Peningkatan pemanfaatan jasa lingkugan 13
Peningkatan nilai tambah kayu dan perakitan teknologi 39
Keekonomian dan daya saing industri 18
Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan 4 167 Kegiatan
Keteknikan hutan 7
Agenda 1. Kualitas Agenda
55% diadopsi penuh 7,6% (71 dari 927) hasil penelitian menjadi
512 dari 927penelitian diadopsi di level tertinggi (Level 5). PERTIMBANGAN UTAMA KEBIJAKAN & REGULASI
Diadopsi PENUH oleh masyarakat, standar, paten & HKI (Policy brief, bahan kebijakan,draft SK Menteri).
Untuk menjadi kebijakan/regulasi, hasil penelitian
48%nya 245 dari 512 perlu proses panjang melibatkan para pihak terkait
Diadopsi di level ilmiah dan diimplementasikan terdampak.
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 114
Pembiayaan APBN
Berkisar Rp 280milyar – Rp 382milyar dan 48%-66% belanja pegawai
Pembiayaan HLN
Berkisar Rp 15milyar – Rp 23milyar
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 115
Kontribusi Iptek
Masing-Masing SDGs
IPTEK Agroforestry
Goal 1 Jagung, singkong, nenas, purun, buah naga, cabe,
kunyit/jahe, coklat, kopi, pinang, rotan
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 116
IPTEK Silvofishery
Ikan air tawar, lele, mujair, ikan emas, belut (gambut & mangrove)
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 117
Goal 2
IPTEK Pangan Hutan
Jagung, sagu, padi ladang, ubi, singkong, nenas, buah naga, porang, cabe, kunyit/jahe, coklat, kopi arabica/robus-
ta/liberika, pinang, madu trigona, madu kelulut, madu hutan, gula semut/aren, anggur hutan, sukun, talas hutan,
gadung, rebung bamboo, polen madu, jamur tiram putih, jenis mangrove
Goal 3
IPTEK Obat-obatan dari hutan
Kayu putih, kunyit, jahe, pasak bumi, madu, sirsak, taxus, kilemo, faloak, jernang, gaharu, pakoba, jamblang, kayu
putih, gemor, gaharu, akar kuning, pranajiwa, bidara laut, buah merah, cengkeh, nilam, masohi, resin & getah berag-
am jenis, pirdot
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 118
Goal 4
5 kawasan wisata ilmiah
Aek Nauli, Bogor Science Park, Wana Riset Samboja, Anoa Breeding center-ABC Manado, Edupark Samarinda
Goal 5
1. Pengarusutamaan Gender-PUG (Nasional th 2000,
KLHK 2016, BLI 2016)
2. Pembentukan Kelompok Kerja PUG BLI SK.4/2016,
setiap Satuan kerja memiliki Pokja PUG
3. Perencanaan & Penganggaran Responsif Gen-
der-PPRG: Dukman RKA/KL 2020 (Rp20-Rp50 juta)
4. Gender Analysis Pathway-GAP, Gender Budget
StatementGBS Litbang*--- melekat pada ROP
litbang
5. Koordinator: bagian Program Kerjasama SetBLI.
Kontribusi Tim Gender lingkup KLHK: Dr Niken
Sakuntala, Dr Yayuk Siswiyanti, Dr.Sulistya Ekawati
– Trainer/mentor PUG BLI
6. Pemilahan fasilitas gender untuk tempat ibadah,
toilet, tempat parkir (inisiatif khusus).
7. Data Terpilah (absensi rapat: L/P)
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 119
Goal 6
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 120
Goal 7
IPTEK Energi Listrik
Energi kinetik aliran air: Mikrohidro
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 121
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 122
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 123
Goal 10
IPTEK kesenjangan gender IPTEK Lembaga Adat dan IPTEK kesenjangan ekonomi
akses SDH rural dan urban
Pelibatan Perempuan: kontribusi Pelibatan masyarakat adat Agroforestry
perempuan dalam
pelestarian hutan, pemanfaatan
hutan, dampak
dari keputusan pengelolaan
hutan, pengumpulan
HHBK hutan, kebutuhan domestic
air dari hutanPengumpulan kayu
hutan, pangan hutan, pakan
ternak, pewarna alami hutan
Goal 11
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 124
Goal 12
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 125
Goal 13
Goal 14
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 126
Goal 15
IPTEK Konservasi DAS dan IPTEK Rehabilitasi & IPTEK Reklamasi Tambang
Mata Air Restorasi
• Mitigasi bencana banjir • Persemaian: Biopot, Seed • Nikel
bandang pellet, mutasi Breeding, • emas
• Ketersediaan air pulau-pulau • briket benih • galian C
kecil • Rehabilitasi: Assisted Natural • timah
• Mitigasi bencana tanah Regeneration-ANR, • batu bara
longsor • Purposed Regeneration,
• Konservasi air di area (ekosis- Forest Landscape
tem) kering • restoration-FLR
• Pengelolaan DAS mikro • Teknik semai pengkabutan
• Daerah Tangkapan Air dan (KOFFCO)
Waduk • Fertiliser: Mikoriza & Rizobi-
• Metode penilaian Kinerja DAS um
• Teknik penyerapan air lim-
pasan: Biopori
• Restorasi ekosistem semi arid
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 127
Goal 16
IPTEK penegakan hukum & Lacak Balak
• Alat sidik kayu otomatis-AIKO
• Market Intelligence
• Layanan Laboratorium mobil
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 128
Goal 17
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi 129
Data : Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Data : Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan 132
Keterangan:
• HK : Hutan Konservasi; HL: Hutan Lindung; HPT: Hutan Produksi Terbatas; HP: Hutan Produksi Tetap;
• HPK: Hutan yang dapat diKonversi; APL: Areal Penggunaan Lain (non kawasan hutan)
• Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan yang merupakan hasil bu-
didaya manusia meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman lndustri/lUPHHK-HT maupun
hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar
kawasan hutan; terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan
untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya
Data : Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan 133
H. Primer 12.452,8 15.858,0 9.755,9 4.667,5 42.734,1 2.547,3 45.281,5 1.487,0 46.768,5 24,9
H. Se- 4.828,6 7.818,5 11.282,2 9.671,6 33.600,8 3.715,6 37.316,4 4.919,8 42.236,2 22,5
kunder
H. Tana- 126,2 284,9 372,7 3.475,8 4.259,6 42,1 4.301,7 807,7 5.109,4 2,7
man
B. Non 4.466,9 5.616,8 5.361,7 11.400,8 26.846,1 6.535,9 33.382,0 60.255,8 93.637,8 49,9
Hutan
Total 21.874,5 29.578,2 26.772,4 29.215,6 107.440,6 12.841,0 120.281,6 67.470,3 187.751,9 100,0
Data : Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Planologi
Ditjen PlanologiKehutanan
Kehutanandan
danTata
TataLingkungan
Lingkungan 134
A. Hutan 26.717,0 A. Hutan 9.231,8 A. Hutan 5.026,7 A. Hutan 13.547,6
- Hutan Primer 9.514,1 - Hutan Primer 5.103,6 - Hutan Primer 739,8 - Hutan Primer 5.080,0
- Hutan Sekunder 16.299,8 - Hutan Sekunder 4.100,3 - Hutan Sekunder 4.250,6 - Hutan Sekunder 6.357,7
- Hutan Tanaman 903,1 - Hutan Tanaman 28,0 - Hutan Tanaman 36,4 - Hutan Tanaman 2.109,9
B. Non Hutan 26.340,7 B. Non Hutan 9.231,2 B. Non Hutan 2.726,0 B. Non Hutan 33.642,6
Data : Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Planologi
Ditjen PlanologiKehutanan
Kehutanandan
danTata
TataLingkungan
Lingkungan 135
Sumatera
15%
Papua
Jawa
36% 3%
Maluku dan
Kalimantan
Maluku Utara
28%
5%
Data : Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal
Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
INDEKS KUALITAS
LINGKUNGAN
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 138
68
65,55
66 67
66
65
65
87 87
85 87,40
82
80 81
53 53
53
52
52
51,01
50
62
61,03
60
59 59
59 58
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 139
6 Maluku
Riau
5
Konstanta Regresi Linier
Perbaikan
4
3 Sulawesi Selatan
Kep. Riau
2 Sumatera Selatan Sulawesi Tenggara
1 Lampung
Papua Barat
0
Penurunan
Kaltim
DKI Jakarta Gorontalo
-1
Jawa Timur
-2 DI Yogyakarta
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Perbaikan
3 NTT Aceh
Riau
Konstanta Regresi Linier
2 Jambi
-1
Kalimantan Barat
Penurunan
-2 Jawa Barat
Kep. Riau
-3
Papua
-4 Bengkulu
Banten
-5
0 5 10 15 20 25 30 35 40
4 NTT
Konstanta Regresi Linier
Jambi
3
Perbaikan
Jawa Timur
Kalimantan Tengah
2
Maluku
1
DI Yogyakarta
0
Jawa Barat Riau
Penurunan
-1
-2
Jawa Tengah
DKI Jakarta
-3
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 140
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PEMANTAUAN KUALITAS
LINGKUNGAN
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 141
Membangun database dan sistem informasi status kualitas air di daerah dan nasional
53,10 53,20
52,62
48 15 537 78 34
Titik Sungai Titik Sungai Provinsi
1. DAS Ciliwung: 9.290,47 kg/hari 1. DAS Saddang: 50.769,09 kg/hari
2. DAS Cisadane: 9.849,6 kg/hari 2. DAS Serayu: 21.439,56 kg/hari
3. DAS Citarum: 127.443,8 kg/hari
1. DAS Bengawan Solo: 670.218,76 kg/hari
1. DAS Limboto: 1.050,28 kg/hari
2. DAS Brantas: 62.223,01 kg/hari
2. DAS Serayu: 404.471 kg/hari
3. DAS Kapuas: 198.906,923 kg/hari
3. DAS Jeneberang: 3.552,97 kg/hari
4. DAS Moyo: 17,34 kg/hari
1. DAS Siak: 8.164,52 kg/hari
2. DAS Sekampung: 21.507,49 kg/hari
3. DAS Asahan: 10.214,52 kg/hari
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 142
Sistem Pemantauan Kualitas Udara Secara Kontinu
Aceh
Medan
Batam
Bintan
Pekanbaru Manado
Padang
Jambi Pontianak
Jayapura
Palembang
Palangkaraya
87,03
86,56
84,96
84,74
81,78
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 143
PENGENDALIAN
PENCEMARAN
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 144
2015
(4 Unit)
16,35
2016
(1 Unit) 4,67
2017
(4 Unit)
61,73 30.112,50 125.925.000
2018
(47 Unit) 153,36 71.886,75 99.795.563
2019
(72 Unit) 196,22 17.520,00 100.740.000
BOD (Ton/ tahun) Manfaat biogas (M3/ Tahun) Manfaat Ekonomi (Rp/ Tahun)
2019
(139 Unit) 46.426,67 282.422,40 649.571.520
2019
(12 Unit) 59.860 44.895 103.258.500
2018
(218 Unit) 44.955,66 274.538,4 631.438.320
2018
(31 Unit)
154.395 115.796 266.331.375
2017
(8 Unit) 1.204,94 7.358,4 16.924.320
2017
(2 Unit)
11.680 11.680 20.148.000
2016
3.241,86 11.797,6 45.543.480
(19 Unit)
2016
(1 Unit) 7.300 5.475 12.592.500
BOD (Ton/ tahun) Manfaat biogas (M3/ Tahun) Manfaat Ekonomi (Rp/ Tahun)
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 145
Bintan 2016-2019
Batam 2018-2019
Balikpapan 2018
Indramayu 2015
Tuban 2015
Karawang 2019
Pangandaran 2016
Cilacap 2015 Teluk Benoa 2018
Foto: Pengangkutan limbah minyak Foto: Pengangkutan limbah tu, paham min-
di pantai Manggar, Balikpapan pada tahun yak perairan Nongsa, Batam, sebanyak 176
2018 drum atau 35,2 ton pada tahun 2018
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 146
PEMULIHAN KERUSAKAN
LINGKUNGAN
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 147
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 148
61,03 62
60,31
58,55
58,42
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
1,175 Ha
8,041 Ha
Desa Batu Butok,
Desa Air Selumar Kab. Paser,
Kab. Belitung, Kalimantan Timur
Bangka Belitung
8,4 Ha
3,8 Ha
Desa Jangkar Asam,
Desa Nagari, Kab. Belitung Timur,
Kab. Dharmasraya, Bangka Belitung
Sumatera Barat
0,98 Ha
Desa Kancina,
6,4 Ha Kab. Buton,
Sulawesi Tenggara
Desa Durian Demang,
Kab. Bengkulu Tengah
Bengkulu
0,7 Ha
Desa Gari,
22 Ha 2016
7,63 Ha Kab. Gunung Kidul, Desa Bambang, 2017
Desa Cisantana, DI Yogyakarta Kab. Malang, 2018
Kab. Kuningan, Jawa Timur 2019
Jawa Barat
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 149
865 KHG
Jumlah lahan gambut di Indonesia
yang ditetapkan dalam Kesatuan Hidrologus
Gambut (KHG), dan tersebar di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua
9950 Ha
Luas lahan yg
terbasahi
627 Unit SK tim kerja
perlindungan &
Sekat kanal yg 71 pengelolaan
dibangun ekosistem
178 gambut
Rencana Kerja
Masyarakat
PEMULIHAN PADA AREAL MASYARAKAT
(RKM)
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 150
Rp. 18.030.241.849; 3%
1. Kegiatan Pemulihan Ekosistem
Pesisir dan Laut di 30 Kab/Kota
2. Kegiatan Pembersihan Tumpahan
Minyak di 11 Kab/Kota
3. Kegiatan Pemantauan Sampah Laut
di 31 Kab/Kota
4. Kegiatan Bersih Pantai di 10 Kab/
Kota
5. Kegiatan Pemantauan Kualitas Air
Laut
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 151
Rp. 26.879.500.659; 5%
Kegiatan Rencana Umum Energi
Nasional (RUEN) berupa Reklamasi
Lahan Tambang seluas 58,126 ha
Rp. 24.338.959.420; 4%
1. Pembangunan dan Pengoperasio-
an AQMS di 26 Kota
2. Pemantauan kualitas udara ambien
melalui passive sampler di 419 Kab/
Kota
3. Evaluasi kualitas udara ambien di
22 kota
Rp. 9.936.635.214; 2%
Kegiatan penilaian peringkat kinerja
perusahaan dalam pengelolaan ling-
kungan (PROPER)
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 152
2. Pemasangan ONLIMO (Sistem Pemantauan kualitas air Secara Online dan Realtime) di 48 Titik,
15 Sungai
4. Pembangunan 517 Unit IPAL domestik: Penurunan BOD 340.338,91 Ton, Pemanfaatan BIOGAS
830.816,4 M3, manfaat ekonomis Rp. 1.904.162.295
5. Restorasi 8 Badan Air: Danau Toba, Ciliwung (segment istiqlal), Ciliwung (Ekoriparian Srengseng
Sawah), Danau Maninjau, DAS Citarum (Cidadap), Ekoriparian Magramulya, Danau Batur, Ekoriparian
Teluk Jambe
6. Jumlah industri taat terhadap pemenuhan baku mutu air limbah 1.708
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 153
Target Realisasi Output
5%
Kegiatan
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 154
Persentase Beban Pencemaran Air turun 50 % dari basis data 2014 pada 15 DAS prioritas
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 155
PROPER 2018-2019
Penetapan Peringkat PROPER hasil penilaian tahun 2018 - 2019 sesuai KepMen LHK Nomor:
SK.1049/MENLHK/SETJEN/PKL.4/12/2019 tentang Hasil Penilaian PROPER Tahun 2018 - 2019
terhadap 2045 perusahaan
26 1.507 26
Perusahaan Perusahaan Perusahaan
174 303
Perusahaan Perusahaan
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 156
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 157
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 158
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 159
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 160
84%
2719
74%
1930
1480
1107
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 161
78%
2825
88%
1907
1583
1017 75%
32% 887
734
41%
555
514 508
365 19%
-11% 200% -20%
133 158
37 33 3 30 24
1
Data : Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Direktorat Jenderal
Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kontribusi Goal 11
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 164
Perilaku keperdulian masyarakat Indonesia semakin tinggi angka IPKLH maka semakin tinggi tingkat
terhadap pengelolaan sampah tergolong ketidakperduliannya
masih rendah menyebabkan nilai dimensi
pengelolaan sampah memberikan pengaruh
paling tinggi terhadap IPKLH
71,8
60,4
56,8
52,7
39
30 34,5
17
10 8,5 6,6 7,4
1,4 0,8 1,5 1,4
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 165
JENIS SAMPAH YANG TERKELOLA DI BANK SAMPAH PERKEMBANGAN JUMLAH BANK SAMPAH
TH. 2018 (TON/BULAN) TH. 2015-2019
3.389.946
1.387.000
1.096.906 1.099.188
817.027
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
PERTUMBUHAN BANK SAMPAH DI INDONESIA
8.036
5.244
4.280
3.075
1.172
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 166
245.938
Rp 3.623.339.582
174.904
163.128 Rp 1.484.669.852
151.419 Rp 1.145.731.446
Rp 1.009.625.043
99.634
Rp 1.009.625.043
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
Provinsi yang memiliki jumlah Bank Sampah terbanyak adalah Jawa Timur (1469 Bank Sampah), DKI Jakarta
(760 Bank Sampah), Jawa Barat (689 Bank Sampah).
Pusat Daur Ulang (PDU) merupakan sarana dan prasarana pengurangan timbulan sampah
dari sumbernya melalui proses pengolahan sampah tersebut dan dapat memberikan circular
economi bagi masyarakat.
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 167
Kota Lamongan
Kota Surabaya 2016 Kab. Takalar
2016 Kapasitas 10 ton/hari
Kapasitas 20 ton/hari 2018
Kapasitas 5 ton/hari
Kab. Malang
2018
Kapasitas 5 ton/hari
Kab. Tapanuli Selatan
2018
Kapasitas 5 ton/hari
Mandalika
2018
Kapasitas 5 ton/hari Sepanjang DAS Citarum
2018 (4 Unit)
2019 (3 Unit)
Kapasitas 5 ton/hari
Labuan Bajo
2018
Kapasitas 5 ton/hari
Danau Toba
2017
Kapasitas 5 ton/hari
Program Adipura merupakan salah satu instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan untuk mengevaluasi kualitas lingkungan hidup perkotaan terhadap kota dan
kabupaten di Indonesia untuk mewujudkan wilayah kabupaten/kota yang bersih, teduh, sehat,
dan berkelanjutan.
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 168
Kontribusi Goal 12
Undang-Undang No 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convention On Mercury
(Konvensi Minamata Mengenai Merkuri)
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 169
REKOMENDASI PENGANGKUTAN B3
Satu upaya untuk mencegah atau meminimalkan risiko pencemaran B3 terhadap kesehatan manusia maupun
lingkungan, dengan memberlakukan izin pengangkutan B3 bagi pihak pihak yang ingin melakukan aktivitas
peredaran atau pengangkutan B3.
REGITRASI B3 NOTIFIKASI B3
Tindakan pendaftaran dan pemberian nomor Permohonan notifkasi yang hanya diwajibkan
terhadap B3 yang ada di wilayah Republik Indonesia terhadap kegiatan impor dan ekspor B3
68 134 98
139 90
678 604
2018 2019 2018 2019
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 170
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pengelolaan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara : dimanfaatkan kembali, diolah,
ditimbun dan didumping. Limbah B3 dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku substitusi dan
bahan bakar
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
125.540.827,76
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 171
125.540.827,76
78.365.002,29
60.305.745,41
53.489.391,17
7.215.987,65
505.630,34 247.837,49 205.895,65
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 172
JUMLAH LIMBAH B3 TERDATA PER TAHUN JUMLAH INDUSTRI DIPANTAU PER TAHUN
125.540.827,76 450
399
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Fasilitas Pengelolaan Limbah Medis ini menjadi Jasa Pengolah Limbah Medis pertama di wilayah
Timur Indonesia yang dibangun oleh KLHK dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
KRITERIA
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 173
HASIL
Selama tahun 2015-2018 total pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 dengan luasan
sebesar 689.913,21 m2 dengan tonase sebesar 1.605.696,98 ton. Jumlah Industri Pemulihan
Lahan Terkontaminasi Limbah B3 sebanyak 62 Industri
Tahun 2015 (100 peserta, Wilayah Jawa)• Tahun 2015 ada 2 (dua) kejadian
Tahun 2017 (100 peserta Wilayah Sumatera) Tahun 2017 ada 4 (empat) kejadian
Tahun 2018 (100 peserta Wilayah Sulawesi, Maluku) Tahun 2018 ada 4 (empat) kejadian
Data : Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 pada Virtual Meeting 12 - 19 Mei 2020
Inspektorat Jenderal
Kontribusi Goal 5
Pelaksanaan Reviu Adanya pelatihan bagi
Audit terhadap RKA-K/L pada dokumen Adanya data terpilah Aparat Pengawas Intern
pelaksanaan Anggaran Anggaran yang ditagging antara APIP Laki-laki Pemerintah (APIP)
Responsif Gender Anggaran Responsif dan Perempuan tentang
(ARG) Gender (ARG) Pengarusutamaan
Gender (PUG)
Eselon I
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Jabfung Auditor*
Jabfung Prakom
Jabfung Arsiparis
Jabfung Umum
Kontribusi Goal 16
27
20 20 20 Stop
Korupsi
78 78,7
63
12,4
12
0,302
Jumlah Satker yang Nilai maksimum temuan kerugian Nilai akuntabilitas kinerja
berkurang temuan negara (APBN) hasil pemeriksaan BPK-RI Eselon I dengan
berulangnya (rata-rata 5 tahun terakhir) kategori A
Target Realisasi
Level
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Keterangan:
Level 1 APIP belum dapat memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai pertauran
Initial dan mendeteksi korupsi
Level 2 APIP mampu menjamin proses sesuai peraturan, mampu mendeteksi terjadinya korupsi
Infrastructure
Level 3 APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomi suatu tegakan dan mampu memberikan
Integrated konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
Level 4 APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko
Managez dan pengendalian intern
Level 5
APIP menjadi agen perubahan
Optimizing
Level
Keterangan:
Ada praktek pengendalian intern -ada kebijakan dan prosedur tertulis, namun
Level 1
masih bersifat ad hoc dan tidak terorganisasi dengan baik tanpa komunikasi dan
Rintisan
pemantauan
Level 4 Ada praktik pengendalian intern yang efektif. Evaluasi formal dan terdokumentasi.
Terkelola & Terukur
Keterangan:
Ada praktek pengendalian intern -ada kebijakan dan prosedur tertulis, namun
Level 1
masih bersifat ad hoc dan tidak terorganisasi dengan baik tanpa komunikasi dan
Rintisan
pemantauan
Level 4 Ada praktik pengendalian intern yang efektif. Evaluasi formal dan terdokumentasi.
Terkelola & Terukur
Sekretariat Jenderal
Kegiatan Standardisasi Linkungan Hidup & Kehutanan
Paket Standar dalam rangka
Peningkatan kontribusi
ekonomi sumberdaya alam
Industri Kreatif
18 Judul 14 Judul
Standar di Operasional Kegiatan
Masyarakat SPM FP Standar
Pelayanan Masyarakat di
Fasilitas Publik
Kontribusi Goal 12
Energi: Keuangan:
Energi Baru Terbarukan, efisiensi energi Sustainability Finance
Pariwisata: Pertanian:
Indonesia Sustainable Tourism Awards ISPO
SNI ISO 14001
ISO 14001:1996 SNI 19-14001-1997
Environmental management systems -- Sistem manajemen lingkungan --
Requirements with guidance for use Persyaratan dan panduan penggunaan
Revisi Revisi
SNI 19-14001-2005 ISO 14001:2004
Revisi Revisi
ISO 14001:2015 SNI ISO 14001:2015
2339 2197
2001 1944
1664
1558
1028 1035
794 873
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Skema
Skema Label Skema Skema Skema
Ekolabel Hemat SVLK Tek. Ramah Lainnya
Energi Lingk
UU Sektoral
Indikator SDGs 12 Tim Teknis Lintas K/L
UU No. 32/ 2009 PPLH
Th. 2020
Dimulainya plot penerapan
GPP untuk 3 produk
di 6 K/L dan 2 Pemda
Th. 2019
- Sosialisasi penerapan GPP
- Pengembangan informasi Barjas RL
- Pembentukan tim teknis GPP SK
Menteri LHK
- Pembuatan SOP penetapan daftar
rujukan Barjas RL dan Updating
- Pembuatan SOP penggunaan
daftar Rujukan Barjas RL
- Pengembangan Monev
DAFTAR RUJUKAN BARANG DAN JASA RAMAH LINGKUNGAN (LAMPIRAN PERMEN LHK
NO. 5 TAHUN 2019)
Th. 2024
Th. 2021 - 2023
- Semua K/L dan Pemda
- Jumlah K/L dan pemda menerapkan
sudah menerapkan GPP
GPP
- 100 produk
- Jumlah produk ramah lingkungan
SPM - FP
STANDAR PELAYANAN MASYARAKAT
DI FASILITAS PUBLIK
Nexus Goals digambarkan dengan menganalisis kontribusi program KLHK pada Goal TPB/SDGs
Program
KLHK
KSDAE
PDASHL
PHPL
PSKL
P2SDM
PPI
Gakkum
Litbang
PKTL
PPKL
PSLB3
Itjen
Setjen
1 Mayor
2 Medium
3 Minor
Nexus Goal TPB/ SDGs KLHK 195
Dalam perspektif jumlah goal yang terdampak oleh program KLHK, Tabel 3 menunjukkan
jumlah kontribusi masing-masing program KLHK terhadap Goal TPB. Jumlah kontribusi program
mengindikasikan dampak sistemik program dalam TPB/SDGs.
Lapisan paling dalam yang secara langsung memberi pengaruh terhadap kelestarian lingkungan hidup dan
kehutanan, menggambarkan tipe interaksi peneguhan (affirming) sinergi utama bagi kelestarian lingkungan.
Goal pada layer ini mencakup Goal 12, 13, dan 15.
Lapisan tengah yang secara langsung Lapisan terluar yang menciptakan prakondisi
mempengaruhi pencapaian tujuan di layer pencapaian tujuan lain di lapisan di dalamnya,
pertama, menggambarkan tipe interaksi menggambarkan tipe interaksi kondisi pemungkin
penguatan (reinforcing). Goal pada layer ini (enabling). Goal pada layer ini terdiri atas
meliputi Goal: 1, 6, 7, dan 8. Goal: 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 14, 16, 17
POLICY GAPS
Analisis nexus antar goal SDGs KLHK ini menunjukkan beberapa policy gaps yang
mengantarkan pada kebutuhan kebijakan baru untuk menjembatani peningkatan keberhasilan
pencapaian TPB/SDGs KLHK, yaitu:
1. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi sinergi antar program lingkup KLHK. Sistem
ini akan membantu memastikan pola sinergi yang dibutuhkan, dan menghilangkan trade-off
antar program dalam pencapaian tujuan.
2. Perluasan dampak sistemik program melalui berbagai inisiatif target dalam program,
3. terutama pada program-program dengan dampak sistemik tersier.
4. Peningkatan sistem komunikasi untuk pengarusutamaan TPB/SDGs antar program di KLHK
sehingga pengetahuan terkait target dan indikator TPB/SDGs para perencana dan pelaksana
program di KLHK dapat merat ke semua lini.
Bab 4.
Penutup
TPB/SDGs merupakan
kesatuan antara dimensi
pembangunan sosial, ekonomi dan
lingkungan yang komprehensif serta
saling terkait. Kemajuan pada satu
dimensi pembangunan memerlukan
keterlibatan aktif dari dimensi
pembangunan lainnya.
Penutup 200
LAMPIRAN
Lampiran 203
Lampiran 204
Lampiran 205
Lampiran 206
Lampiran 207
Lampiran 208
Lampiran 209
REFERENSI
Bappenas. 2017. Ringkasan Metadata Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGS) Indonesia. Jakarta
Khalwani. KM, Utari AD, 2019. KLHK for SDGs Scorecard. Panduan untuk Mereviu dan
Menilai Kegiatan Lingkup KLHK terhadap Taget dan Indikator SDGs. Biro
Perencanaan KLHK. IPB Press.
KLHK. 2020. Bahan Presentasi seluruh Program lingkup KLHK pada Virtual Meeting
Infografis Pencapain TPB/SDGs KLHK 2019 tanggal 12 – 19 Mei 2020. Tidak
dipublikasikan. Jakarta
Peraturan Menteri PPN/ Kepala Bappenas RI Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Koordinasi,
Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, Dan Pelaporan Pelaksanaan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
Lampiran 210
Lampiran 211