The observation of nutrient content (phosphate, nitrate), dissolved oxygen and pH have
been carried out in Jikumerasa waters, Buru Island in April 2014. The purpose of this study was
to determine the water quality in terms of the content of nutrients that are indicators of
productivity and their influencing factors. Phosphates and nitrates were analysed with
spectrophotometric method using a UV-VIS spectrophotometer (Shimadzu 1700). Dissolved
oxygen levels were determined with Winkler titration method and degree of acidity (pH) was
measured with pH meter (HANNA HI9024 series). The results indicated that phosphate levels
ranging from 0.005 to 0.012mg/l, nitrate between from 0.013 to 0.015 mg/l, dissolved oxygen
between 5.57 to 5.96 and pH 7.65 to 7.67. The levels of phosphate, nitrate dissolved oxygen
and pH value in Jikumerasa waters were classified as normal for water productivity and within
the desirable range living organisms in the studied waters.
Keywords: Nutriens, Phosphate, Nitrate, Dissolved oxygen, Water productivity, Buru Island
Pengamatan zat hara (fosfat, nitrat), oksigen terlarut dan pH telah dilakukan di perairan
Jikumerasa, Pulau Buru pada bulan April 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas
air ditinjau dari kandungan zat hara yang merupakan indikator kesuburan perairan serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Analisa fosfat dan nitrat berdasarkan metoda spektrofotometri
menggunakan spektrofotometer UV-VIS Shimadzu f1700. Kadar oksigen terlarut ditentukan
dengan metoda titrasi Winkler dan derajat keasaman (pH) diukur dengan pH meter HANNA seri
HI9024. Hasilnya menunjukkan kadar fosfat berkisar antara 0,005-0,012 mg/l, nitrat antara
0,013-0,015 mg/l, oksigen terlarut antara 5,57-5,96 dan pH 7,65-7,67. Kadar fosfat, nitrat,
oksigen terlarut dan nilai pH perairan Jikumerasa tergolong normal untuk kesuburan suatu
perairan dan masih baik untuk kehidupan berbagai biota.
Kata kunci: Zat hara, Fosfat, Nitrat, Oksigen terlarut, Kesuburan perairan, Pulau Buru
43
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015
dan aktivitas di sekitar perairan tersebut dalam air berasal dari hasil proses
mempunyai pengaruh terhadap zat fotosintesis oleh fitoplankton atau
hara (fosfat dan nitrat), oksigen terlarut tanaman air lainnya dan difusi dari
dan pH yang merupakan indikator udara (Bhatt dalam Andriani, 1999).
kesuburan perairan. Fosfat dan nitrat Oksigen terlarut dalam laut
merupakan zat hara yang penting bagi dimanfaatkan oleh organisme perairan
pertumbuhan dan metabolisme untuk respirasi dan penguraian zat-zat
fitoplankton yang merupakan indikator organik oleh mikro-organisme.
untuk mengevaluasi kualitas dan Menurunnya kadar oksigen terlarut di
tingkat kesuburan perairan (Ferianita- perairan menyebabkan terganggunya
Fachrul et. al., 2005). Namun bila ekosistem perairan dan
kedua zat ini konsentrasinya sangat mengakibatkan semakin berkurangnya
besar di perairan dan melebihi nilai populasi biota.
ambang batas maka terjadi eutrofikasi Terganggunya suatu ekosistem
(pengayaan zat hara) yang ditandai perairan dapat diketahui dari kesuburan
dengan terjadinya blooming fitoplankton perairan dan indikator kesuburan
menyebabkan kematian berbagai jenis perairan dapat dilihat dari keberadaan
biota laut. Sumber utama zat hara fosfat, nitrat, oksigen terlarut dan pH.
fosfat dan nitrat berasal dari perairan itu Fosfat dan nitrat dibutuhkan untuk
sendiri yaitu melalui proses-proses mendukung organisme perairan
penguraian pelapukan ataupun terutama fitoplankton, sedangkan
dekomposisi tumbuh-tumbuhan dan oksigen terlarut digunakan oleh
sisa-sisa organisme mati. Selain itu organisme perairan dalam proses
juga tergantung pada keadaan respirasi dan penguraian zat-zat
sekeliling diantaranya sumbangan dari organik oleh mikro-organisme. Derajat
daratan melalui aliran sungai yang keasaman (pH) suatu perairan
terdiri dari berbagai limbah industri merupakan salah satu parameter
yang mengandung senyawa organik. kimia yang penting dalam memantau
Proses penguraian menjadi senyawa kestabilan perairan. Secara alami
anorganik masuk ke perairan dalam keempat senyawa kimia ini terdapat
proses banyak membutuhkan oksigen dalam air laut pada kadar yang sesuai.
(Simanjuntak, 2012). Oksigen terlarut Perubahan kadar yang terjadi tentu
44
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015
45
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015
46
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015
47
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015
48
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015
49
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015
50