ABSTRAK
Kata kunci : Fosfat, deterjen, penyebaran, perairan pesisir dan laut, Cirebon.
ABSTRACT
Key words : phosphate, detergent, distributions, coastal and sea waters, Cirebon.
PENDAHULUAN
sungai yang mengalir ke dalam perairan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat
memberi gambaran tentang berbahayanya dampak . pemakaian
. detejen secara
berleb~han,karena senyawa fosfat dalam deterjen dapat mengganggukuali&s perairan
sekitamya.
Tabel 1. The average concentrations of phosphate, detergent and environment parameters at coastal and sea
waters around Cirebon waters, 2007.
. . .. . . . . . ,.. .
-
:
.
... .- . , ~~
. ebruaty
, , . : .
Parameters
' ,
.... , ...
~ ~
-, Jut? .. . .. . . . . .
.. Rivers --, . .
.. . .
..~ River .. , : .. . . ,. .
. .
: si I sz I SF. IS
.~
.
..
4 Coastal .Sea S1 I
S2 , . . S 3 ; I:: - 5 4 . - - 'Cpistal . . . S&
Phosphate(mg1l) 0.114 0.101 0.557 0.099 0.042 0.038 0.069 0.048 0.621 0.17 0.035 0.049
Deterjen (mgll) 0.0006 0.0007 0.011 0.0010 0.001 0.002 0.0009 0.0007 0.021 0.0032 0.0011 0.0006
PH 6.78 7.71 6.36 6.54 7.91 7.84 7.68 7.23 6.03 6.90 7.42 7.34
Oxygen (mgll) 2.57 5.06 n.d 2.4 5.31 6.20 6.45 6.08 n.d 4.16 6.85 5.88
Nitrate ((mgll) 0.596 0.311 0.018 0.048 0.0048 0.0016 0.047 0.0091 0.015 0.014 0.0044 0.0043
Nitrite (mgll) 0.232 0.039 0.05 0.045 0.0016 0.0012 0.019 0.056 0.0035 0.0065 0.00178 0.0014
Ammonia(mgll) 0.062 0.049 0.062 0.086 0.071 0.090 0.066 0.067 0.035 0.057 0.058 0.010
Salinity (960) 1.92 2.41 1.91 20.14 29.64 30.99 0.56 17.22 2.32 22.31 32.34 32.44
Note :
n.d : no detected
S1 : KapetakanRiver
S2 : Bondet River
S3 : Sukalilo River
S4 : Pengarengan River
Keberadaan fosfat sebagai salah satu komponen zat hara dalam perairan
dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain dari deterjen. Sungai Sukalilo
mengalir melalui perkotaan Cirebon sehingga buangan deterjen yang berasal
dari rumah tangga akan memperkaya ketersediaan fosfat dalam sungai tersebut.
LEE & JONES (2007) mendapatkan 50 - 60 % fosfat yang terdapat dalam air
buangan rumah tangga di perairan Amerika berasal dari deterjen.
Deterjen sebagai sumber polutan tersebut termasuk dalam kategori sumber
tidak tentu (nonpoint source), yaitu sumber pencemaran yang tidak dapat diketahui
secara pasti keberadaannya misalnya buangan yang berasal dari rumah tangga,
pertanian, sedimentasi dan bahan pencemar lain yang sulit dilacak surnbernya
(ARMS 1990). Di perairan pesisir Dardanella, G ~ V E N& ILGAR (2002)
mendapatkan konsentrasi deterjen antara 0,0080- 0,0227 mgll, suatu kisaran yang
cukup tinggi bila dibandingkan dengan yang diperoleh di perairan Cirebon, karena
penelitiannya berhubungan dengan keberadaan polutan minyak.
Secara geografis wilayah Cirebon merupakan daerah pesisir yang kualitas
aimya mudah terpengaruh oleh pasokan buangan yang berasal dari daratan.
Berdasarkan analisis Citra, lahan terluas di kawasan Cirebon adalah berupa sawah
yang menggunakan sejumlah besar pupuk fosfat dalam pengolahannya (Gambar
2). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber polutan deterjen yang
mengalir ke dalam sungai-sungai di kawasan Cirebon berasal dari nonpointsource,
termasuk di dalamnya senyawa fosfat yang merupakan bahan pengisi deterjen.
Penelitian KOHLER (2006) di Inggris menyatakan bahwa fosfat dalam
perairan berasal dari beberapa sumber, yaitu 10 % dari proses alamiah di lingkungan
air itu sendiri, 11 % dari deterjen, 7 % dari indnstri, 17 % dari pupuk pertanian, 23
% dari limbah manusia, dan 32 % dari limbah peternakan. Sedangkan di Sungai
Po, KOHLER (2006) juga inenyatakan bahwa sungai di Itali tersebut mendapat
pasokan 67 % fosfat dari suinber tertentu (point source) dan 29 % dari nonpoint
source, sedangkan dalam Sungai Minnesota 30 - 90 % fosfat berasal dari non
point source.
Penyebaran fosfat di perairan Cirebon umuinnya menunjuMtan variasi
konsentrasi yang semakin berkurang dengan semakin jauhnya jarak dari mulut
sungai, kondisi yang sama terjadi jugapada deterjen. Gambar 3 dan 4 menunjukkan
pola penyebaran fosfat dan deterjen yang hampir serupa, yaitn menyebar dari
arah sungai menuju pantai dan selanjutnya ke laut dengan konsentrasi yang
semakin berkurang. Kondisi ini menunjukkan bahwa kedua senyawa kimia tersebut
umumnya berasal dari daratan yang terbawa dalam aliran sungai, dalam ha1 ini
Sungai Sukalilo merupakan sungai yang paling tinggi konsentrasi fosfat dan
deterjennya dibanding ke einpat sungai lainnya (Tabel 1).
Gambar 2. Peta tutupan lahan kawasan Cirebon dan sekitarnya, 2001.
Figure 2. Map of land cover of Cirebon and its surrounding area, 2001.
PENYEBAMN
FOSFAT
DAN D~TERJEN
Dl PEKAIRAN
PESISIR
DAN LAUT
SEKITAR
CIRI:BON,
JAWABARAT
(Satuon: rngll)
. 0.0250
0,0100
,, -
0.0001
BFcbntari 2007
. .~~
L~ I Juii 2007
KESIMPULAN
Fosfat dalam perairan Cirebon antara lain berasal dari deterjen yang
mcrupakan sumber bahan pcncemar nonpointsource. Deterjen yang mengandung
fosfat dalam aliran Sungai Sukalilo yang mengalir ke dalam pcrairan Cirebon,
mcnyebabkanperubahan kualitas air di dalamnya yang dicirikan dengan rcndahnya
derajat keasaman (pH) dan konsentrasi oksigen bahkan tidak terdetcksi. Penyebaran
fosfat dan deterjen semakin rendah konsentrasinya ke arah laut. Pengamh m u s h
tidak terlalu tampak tcrhadap penyebaran fosfat dan deterjen dalamperairan Cirebon,
konsentrasi keduanya sedikit lebih tinggi pada saat musim barat.
DAFTAR PUSTAKA