Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN 2549-1830 Jurnal Geodika Vol. 3, No. 1, Juni 2019, Hal.

13 - 18

ANALISIS BAKU MUTU AIR LAUT UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BAHARI


DI PERAIRAN PANTAI LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Haerudin1), Agus Muliadi Putra2)


1,2)Program StudiTeknikLingkungan, UniversitasHamzanwadi
E-mail:zakir.2305@gmail.com

ABSTRAK

Sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Lombok Timur yang saat ini sedang
melakukan pengembangan wisata bahari , Pantai Labuhan Haji tidak lepas dari beberapa
factor lingkungan yang akan mempengaruhi keberlangsungan pariwisata. Beberapa kondisi
lingkungan di sekitar pantai yang berpotensi menjadi ancaman tersebut dibedakan menjadi
alamidan antropogenik seperti pembangunan fisik pantai, dermaga, pengerukan pasir, dan
rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan pantai. Penelitian ini
merupakan salah satu upaya identifikasi parameter fisik dan kimia yang dilakukan pada 10
titik sample dengan metode purposive sampling. Data yang diamati adalah arus, kecerahan,
suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut, fosfat, nitrat, dan TSS. Data-data tersebut kemudian
dibandingkan dengan KepMen LH Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
Berdasarkan hasil perbandingan, parameter fisika yang tergolong kategori kurang memenuhi
baku mutu adalah kecerahan. Hal ini disebabkan karena terdapatnya aliran sungai besar yang
membawa partikel tersuspensi yang sangat banyak sehingga mendominasi tingkat visibilitas
badan perairan sampai ke pantai. Berdasarkan parameter kimia, jenis parameter yang
melampaui ambang batas baku mutuadalah nitrat, posfat, dan TSS. Hal ini disebabkan karena
masih banyaknya aktifitas masyarakat yang membuang limbah ke sungai seperti pertanian,
peternakan, dan penambangan pasir didaerah hulu. Parameter fisika dan kimia selain yang
disebutkan diatas tergolong kategori memenuhi.

Kata Kunci : Wisata Bahari, Indeks Kualitas Air, Baku Mutu

PENDAHULUAN daya nonhayati; sumber daya buatan,


Menurut Undang-undang Republik dan jasa-jasa lingkungan. Pemanfaatan
Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 jasa-jasa lingkungan pesisir dapat
tentang Pengelolaa Wilayah Pesisir dan dilakukan secara berkelanjutan,
Pulau-pulau Kecil di sebutkan bahwa terutama untuk pengembangan
yang dimaksud dengan wilayah pesisir pariwisata.
daerah peralihan antara ekosistem darat Saat ini pengembangan pariwisata
dan laut yang dipengaruhi oleh bahari telah menjadi salah satu produk
perubahan di darat dan laut. pariwisata yang cukup menarik. Hal ini
Wilayah pesisir sangat kaya akan disebabkan Indonesia merupakan
potensi sumberdaya alam yang bisa Negara kepulauan dan memiliki potensi
dimanfaatkan untuk kesejahteraan sumberdaya pesisir dan laut yang sangat
masyarakat. Selain sumberdaya hayati, besar (Haris dan Godwin (2002) dalam
wilayah pesisir juga kaya akan sumber Rahmawan dan Gemilang, (2017).
13
e-ISSN 2549-1830 Jurnal Geodika Vol. 3, No. 1, Juni 2019, Hal. 13 - 18

Kegiatan wisata bahari sangat parameter kemudian membandingkan


bermanfaat dalam meningkatkan hasilnya dengan ambang baku mutu air
pekonomian masyarakat sekitar wilayah laut (KepMen LH No 51 Tahun 2004),
pesisir. Selain itu, kegiatan pariwisata ditinjau dari peruntukannya sebagai
diketahui juga dapat meningkatkan daerah wisata bahari.
devisa negara dan menyediakan Manfaat yang diharapkan setelah
berbagai lapangan pekerjaan (Dritasto & penelitian ini supaya hasil penelitian ini
Annisa, 2013). menjadi salah satu acuan pemerintah
Meskipun demikian, pengelolaan daerah Kabupaten Lombok Timur
suatu kawasan pesisir sebagai wilayah melalui dinas terkait dalam membuat
wisata bahari tidaklah mudah. Terdapat program kebijakan di wilayah pesisir
berbagai permasalahan yang timbul, dan pulau-pulau kecil secara umum, dan
salah satunya adalah permasalahan sebagai salah satu acuan dalam kegiatan
penurunan kualitas lingkungan pesisir. atau program pengendalian pencemaran
Menurut Pratikto (2003) dalam lingkungan pesisir secara khusus.
Saraswati dkk (2017), sumber dari
kerusakan dan pencemaran lingkungan METODE PENELITIAN
pesisir diantaranya berupa faktor alam, Penelitian ini dilaksanakan di
yaitu tsunami, perubahan kimia, gempa Pantai Labuhan Haji, Kecamatan
bumi dan oleh aktivitas manusia seperti Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur
penggunaan bahan peledak dan racun mulai Bulan April sampai dengan Bulan
untuk menangkap ikan, pencemaran Desember 2018.
limbah bahan kimia (detergen), Pengumpulan data pada penelitian ini
penggunaan lahan budi daya perairan menggunakan metode
dan keramba jaring apung, eksploitasi survei,Pengambilan data dilakukan
terumbu karang, dan aktivitas pesisir secara purposive sampling yang
lainnya. diharapkan dapat mewakili lokasi
Berbagai kegiatan di sepanjang penelitian (Lampiran 1).
pesisir laut dan paradigma sebagian Parameter kualitas perairan yang
masyarakat pesisir, yang menganggap diambil adalah parameter fisika dan
laut sebagai tempat pembuangan kimia. Parameter fisika terdiri dari
sampah, juga sangat mempengaruhi kecepatan arus dan arah arus, kecerahan,
daya dukung dan daya tampung suhu. Sedangkan parameter kimia terdiri
lingkungan perairan laut dan daerah dari derajat keasaman (pH), salinitas,
pesisir. Hal tersebut mengakibatkan oksigen terlarut (DO), fosfat (PO4), nitrat
degradasi lingkungan di wilayah pesisir (NO3), dan TSS. Parameter yang diukur
dan ekosistem di sekitarnya. Kondisi secara in-situ diantaranya adalah data
seperti tersebut diatas juga sedang oksigen terlarut (DO), pH, suhu, dan
terjadi di salah satu daerah tujuan salinitas menggunakan alat
wisata Pantai Labuhan Haji di multiparameter, parameter kecepatan
Kabupaten Lombok Timur. dan arah arus diukur menggunakan
Penelitian ini bertujuan untuk current meter, data kecerahan diukur
menganalisis kualitas perairan Pantai menggunakan secchi disk. Sedangkan
Labuhan Haji dari beberapa pengukuran

14
e-ISSN 2549-1830 Jurnal Geodika Vol. 3, No. 1, Juni 2019, Hal. 13 - 18

parameter fosfat, nitrat, dan TSS kencang sangat membahayakan


dianalisis di laboratorium. keamanan bagi wisatawan, sebaliknya
Analisis data dilakukan terhadap arus yang kecil dan tenang memberikan
data hasil pengukuran dan pengujian rasa nyaman buat mandi dan renang
terhadap parameter kualitas air baik serta aktivitas wisata pantai lainnya.
secara insitu maupun exsitu. Analisis Oleh karena itu, parameter kecepatan
data kualitas air laut pada dasarnya arus harus diperhatikan juga dalam
adalah dengan membandingkan hasil pengembangan kawasan wisata bahari.
data primer dengan Baku mutu air laut Berdasarkan hasil penelitian yang
yang didasarkan pada Keputusan telah dilakukan di Pantai Labuhan Haji
Menteri Negara Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa pada stasiun 1 dan
Nomor: 51 Tahun 2004 Pasal 3 Ayat 2 5 memiliki kecepatan arus ⩾2 m/s
tentang baku mutu untuk kawasan sedangkan tasiun 6-10 sebagian besar
wisata bahari. kecepatan arusnya ⩽2 m/s. Stasiun 1-5
terdapat disebelah utara dermaga yang
HASIL DAN PEMBAHASAN kebetulan dekat dengan muara sungai.
Desa Labuan Labuhan Haji terletak Pada saat pengambilan data lapangan,
pada koordinat geografis 08º 40’ LS dan arus air tawar dari sungai membantu
116º 34’ BT. Pantai Labuhan Haji adalah memberikan daya dorong kesekitar
salah satu daerah tujuan wisata yang ada stasiun penelitian.
di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Pantai ini berlokasi di Desa Labuhan 2. Kecerahan
Haji, Kecamatan Labuhan Haji, Berdasarkan hasil pengukuran
Kabupaten Lombok Timur. kecerahan yang telah dilakukan di
Baku mutu air laut untuk Pantai Labuhan Haji menunjukkan
pengembangan pariwisata bahari di bahwa pada stasiun 1-5 memiliki nlai
Pantai Labuhan Haji dalam penelitian ini kecerahan ⩽0,5 m. Hal ini berbeda
bisa dilihat dari beberapa parameter dengan stasiun 6-7 yang memiliki nilai
fisika dan parameter kimia. Beberapa kecerahan ⩾0,6 m. Nilai rendah yang
Parameter fisika meliputi: kecepatan didapatkan ini diakibatkan karena
arus, kecerahan dan suhu, sedangkan parameter kecerahan berbanding lurus
untuk parameter kimia meliputi: derajat dengan kecepatan arus. Partikel-partikel
keasaman(pH), salinitas, oksigen tanah, debu, dan lain sebagainya yang
terlarut (DO), fosfat/PO4, nitrat/NO3 teraduk dan terbawa arus dari sungai
dan Total Suspendid Solid/TSS. Untuk akan mempengaruhi nlai kecerahan
lebih jelasnya, data hasil pengukuran di perairan, apalagi jika masuk musim
lapangan dapat dilihat pada Tabel 1 hujan. Nilai kecerahan yang rendah juga
(Lampiran 2). dipengaruhi oleh kedalaman yang juga
rendah sehingga memudahkan air
1. Kecepatan Arus membawa partikel yang ada didasar laut
Parameter kecepatan arus sangat ketika terjadi turbulensi.
erat kaitannya dengan keamanan para
wisatawan dalam kegiatan wisata 3. Suhu
terutama mandi dan renang. Arus sangat

15
e-ISSN 2549-1830 Jurnal Geodika Vol. 3, No. 1, Juni 2019, Hal. 13 - 18

Suhu mempengaruhi aktivitas lapisan atas perairan hingga terjadi


metabolisme dan perkembangbiakan homogenitas hingga kedalaman 50-70
organisme-organisme laut. Pada daerah meter tergantung intensitasnya (Daulat
tujuan wisata tertentu, factor suhu et al., 2014).
digunakan untuk menentukan potensi Salinitas dengan tingkat tertentu
dan eksistensi pertumbuhan terumbu merupakan syarat kelangsungan hidup
karang. Suhu pada satasiun penelitian terumbu karang dan lamun yang
memiliki kisaran antara 30 – 32 ⁰C. menjadi daya tarik obyek wisata bahari
Nilai suhu terendah terdapat seperti snorkling dan diving.
didepan muara sungai karena pada saat Berdasarkan hasil pengukuran yang
pengambilan data terjadi deteminasi air telah dilakukan di Pantai Labuhan Haji,
tawar sehingga menyebabkan turunnya menunjukkan bahwa pada stasiun 1-5
suhu perairan. Sedangkan nilai suhu memiliki kisaran tingkat salinitas 32-
tinggi didapatkan pada stasiun yang 33‰. Sedangkan stasiun 6-10 memiliki
berada disebelah selatan dermaga. Nilai kisaran tingkat salinitas yang lebih tinggi
suhu yang didapatkan masih tergolong yaitu 34-35 ‰.
alami dan masih ideal bagi peruntukan Kadar salinitas terendah
wisata bahari. didapatkan pada stasin 1 karena terletak
dudekat muara sungai. Adanya limpasan
4. Derajat keasaman (pH) air tawar dari daratan membantu
Berdasarkan hasil pengukuran menurunkan kadar salinitas khususnya
derajat keasaman (pH) di Pantai didaerah pertemuan dengan air laut.
Labuhan Haji menunjukkan bahwa
kisaran pH yang diapatkan adalah 7,6 – 6. Oksigen terlarut (DO)
7,9. Dalam Keputusan Menteri Negara Berdasarkan hasil pengukuran
Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun oksigen terlarut (DO) yang telah
2004 Lampiran II tentang Baku Mutu Air dilakukan di Pantai Labuhan Haji
Laut untuk kegiatan wisata bahari, menunjukkan bahwa disemua stasiun
standar pH air laut berkisar antara 7 mendapatkan isaran hasil 6 mg/l. Nilai
hingga 8,5. Berdasarkan hal tersebut DO yang diperoleh di Labuhan haji
maka nilai pH di Perairan Pantai menandakan perairan dalam kondisi
Labuhan Haji layak untuk aktivitas sangat baik, dan masih memenuhi
wisata. standar baku mutu air laut dalam
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
5. Salinitas Hidup No. 51 tahun 2004 untuk
Salinitas perairan dipengaruhi oleh kehidupan biota laut dengan nilai DO ⩾5
beberapa faktor seperti pola sirkulasi mg/l, sehingga konsentrasi DO di
air, tingkat penguapan, curah hujan dan perairan masih tergolong masih sesuai
aliran sungai (Nontji, 1987 dalam untuk wisata bahari.
Mutmainnah, et al, 2016).
Semakin tinggi tingkat aktivitas 7. Fosfat (PO4)
manusia dan antropogenik maka Di perairan laut, fosfat berada
semakin tinggi pula tingkat salinitas laut. dalam bentuk anorganik dan organik
Angin dapat melakukan pengadukan terlarut seta partikulat fosfat.

16
e-ISSN 2549-1830 Jurnal Geodika Vol. 3, No. 1, Juni 2019, Hal. 13 - 18

Berdasarkan hasil pengukuran fosfat mbuang libahnya begitu saja langsung ke


yang telah dilakukan di Pantai Labuhan pantai, selain itu adanya aliran air sungai
Haji menunjukkan bahwa nilai fosfat yang bermuara dipantai juga merupakan
yang didapatkan berkisar dari 0,024 – media transportasi sisa-sisa limbah
0,03 mg/l. Nilai fosfat tertinggi pertanian dan aktifitas penduduk
didapatkan pada stasiun 1 dekat muara lainnya dari darat ke laut.
sungai, hal ini diakibatkan limpasan air
awar yang membawa senyawa fosfat. 9. Total Suspendid Solid (TSS)
Berdasarkan data tersebut dapat Berdasarkan hasil pengukuran
dikatakan bahwa kandungan fosfat di Total Suspendid Solid (TSS) yang telah
Pantai Labuhan Haji tergolong agak dilakukan di Pantai Labuhan Haji
tinggi yang disebabkan oleh pengaruh menunjukkan stasiun 1-5 memiliki nilai
aktifitas di pesisir dan daratan. TSS yaitu 83,3-89,1 mg/l. Sedangkan
Berdasarkan hasil tersebut juga dapat stasiun 6-10 memiliki kisaran TSS 80,1-
dikatakan bahwa kadar fosfat perairan 81,7 mg/l. Tiginya nilai TSS pada stasiun
pantai labuhan haji sudah melebihi 1-5 karena pada saat pengambilan data
ambang baku mutu air laut yang terlihat arus dari sungai menuju ke laut
disyaratkan dalam KepMen LH nomor memang agak kuat sehingga
51 Tahun 2004 dimana ambang baku mempengaruhi kekeruhan dan kebauan
mutu untuk fosfat adalah 0,015 mg/l. air sungai.
Berdasarkan data hasil
8. Nitrat (NO3) pengukuran kandungan Total Suspendid
Nitrat (NO3-N) adalah bentuk Solid/TSS tersebut, dapat diketahui
nitrogen utama di perairan alami. Nitrat bahwa Total Suspendid Solid/TSS di
merupakan salah satu nutrient senyawa Pantai Labuhan Haji termasuk agak
yang penting dalam sintesa protein tinggi karena melebihi ambang baku
hewan dan tumbuhan. Konsentrasi mutu air laut yang disyaratkan dalam
nitrat yang tinggi di perairan dapat KepMen LH nomor 51 Tahun 2004
menstimulasi pertumbuhan dan dimana ambang baku mutu untuk TSS
perkembangan organisme perairan adalah 20 mg/l.
apabila didukung oleh ketersedian Nilai perbandingan hasil
nutrient (Effendi, 2003). pengukuran parameter kualitas perairan
Berdasarkan hasil analisis stasiun 1-5 dengan baku mutu air laut
kandungan nitrat (NO3) yang telah untuk kawasan wisata bahari disajikan
dilakukan di Pantai Labuhan Haji pada Lampiran 3 dan 4.
menunjukkan bahwa pada stasiun 1-10
memiliki nilai nitrat (NO3) yang sama KESIMPULAN DAN SARAN
yaitu sebesar 0,036 mg/l. Berdasarkan Berdasarkan analisis data perairan
data hasil analisis kandungan nitrat Pantai Labuhan Haji, maka dapat
(NO3) tersebut, dapat diketahui bahwa disimpulkan sebagai berikut :
kandungan nitrat (NO3) di Pantai a. Hasil perolehan data pada lokasi
Labuhan Haji termasuk agak tinggi, hal penelitian sebelah utara dan sebelah
ini disebabkan oleh adanya katifitas selatan Dermaga Labuhan Haji pada
masyarakat dipesisir/daratan dan umumnya sama. Untuk parameter

17
e-ISSN 2549-1830 Jurnal Geodika Vol. 3, No. 1, Juni 2019, Hal. 13 - 18

fisika terdapat kategori kurang dan Sebaran Kandungan CO2 Terlarut


memenuhi persayaratan baku mutu di Perairan Pesisir Selatan
air laut untuk kawasan wisata Kepulauan Natuna. Jurnal Depik,
bahari. Sedangkan untuk parameter 3(2): 166-177
kimia terdapat kategori memenuhi Dritasto, A. & Annisa, A. A. (2013).
dan melebihi baku mutu air laut Analisis Dampak Ekonomi Wisata
untuk kawasan wisata bahari. Bahari Terhadap Pendapatan
b. Parameter yang tergolong kurang Masyarakat di Pulau Tidung. Reka
memenuhi baku mutu adalah Loka. Jurnal Online Institute
kecerahan, hal ini disebabkan Teknologi Nasional. VoL 20 (10):
karena terdapatnya aliran sungai 1-8
besar yang membawa partikel Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air
tersuspensi yang sangat banyak Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan
sehingga mendominasi tingkat Lingkungan Perairan. Kanisius:
visibilitas badan perairan. Jakarta
c. Parameter yang tergolong melebihi Keputusan Menteri Negara Lingkungan
baku mutu adalah Posfat, Nitrat, dan Hidup Republik Indonesia Nomor
TSS. Hal ini diakibatkan karena 51 Tahun 2004 tentang Baku
banyaknya unsur yang berasal dari Mutu Air Laut.
daratan seperti lmbah pertanian, Mutmainnah, H., Kusumah, G., Altanto, T.,
peternakan, penambangan didaerah dan Ondara, K. (2016). Kajian
hulu dan aktifitas manusia lainnya Kesesuaian Lingkungan untuk
yang kemudian bercampur dengan Pengembangan Wisata di Pantai
air sungai dan terbawa ke daerah Ganting, Pulau Simeulue, Provinsi
Aceh. Jurnal Depik Vol 5(1): 19-23
pesisir Pantai Labuhan Haji.
Rahmawan dan Gemilang. (2017). Status
Sedangkan saran-saran Baku Mutu Air Laut Perairan Teluk
berdasarkan penelitian ini adalah : Ambon Luar Untuk Wisata Bahari
a. Pemerintah daerah atau pihak Kapal Tenggelam SS Aquila. Enviro
terkait sebaiknya memberikan Scienteae. Vol 13 (2): 139-149.
edukasi dan pendekatan Saraswati, NLG., Yulius, Rustam, A.,
menyeluruh terhadap semua lapisan Salim, HA., Heriati, A.,
masyarakat penerima dampak Mustikasari, E. (2017). Kajian
wisata terkait pemanfaatan ruang Kualitas Air Untuk Wisata Bahari Di
pantai. Pesisir Kecamatan Moyo Hilir Dan
b. Diperlukan kajian yang lebih Kecamatan Lape, Kabupaten
mendalam terhadap beberapa Sumbawa. Jurnal Segara. Vol 13 (1) :
kategori/parameter yang tidak 37-47
memenuhi persyaratan baku mutu Undang-undang Republik Indonesia
air laut untuk pengembangan Nomor 27 Tahun 2007 tentang
kawasan wisata bahari. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil. Lembaran
DAFTAR PUSTAKA Negara Republik Indonesia
Daulat, A., M. A. Kusumaningtyas, R. A. Nomor 4739
Adi, W. S. Pranowo. (2014).

18

Anda mungkin juga menyukai