Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Nama : Fidya Rahma Anisa

NIM : 200210204195

Kelas : PGSD C

CORONA VIRUS 19 (COVID-19)

Virus Corona atau bisa juga disebut COVID-19 ini adalah salah
satu virus dari banyak virus yang sudah beredar di bumi. Virus Corona ini
ditemukan di salah satu daerah di negara China yaitu daerah Wuhan. Kemunculan
virus corona ini ditemukan pada awal bulan Desember tahun 2019, pada waktu itu
banyak warga dari daerah Wuhan yang berbondong-bondong menuju Rumah
Sakit terdekat dengan gejala yang sama seperti virus influenza yang sudah tidak
familiar didengar namun virus ini bisa berdampak besar bagi kesehatan
penderitanya. Maksud dari berdampak besar bagi penderitanya ialah dimana
penderitanya awalnya mengalami flu biasa hingga kearah penyakit yang serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan dan sindrom pernapasan
akut/berat Severe Acute Respiratory Sindrome (SARS) yang bisa berakibat fatal
bahkan sampai bisa ke tahap kematian. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Sebuah
penelitian yang diterbitkan pada bulan Februari 2020, penelitian ini
mengungkapkan bahwa tampaknya virus corona ini disebabkan oleh kelelawar.
Tetapi virus ini tidak menyebar karena hewan asalnya, melainkan menyebar
antara manusia yang terjangkit ke manusia lainnya.

Virus corona ini memiliki bentuk bulat, parasite intraseluler obligat


yang selalu menempel pada seuatu apapun itu, dan juga capsid. Virus Corona ini
memilik lapisan tubuh yaitu 3 bagian lapisan tubuh, lapisan tubuh ini antara lain
envelope, membrane, dan juga spike. Spike ini jika terdapat di virus corona pada
umumnya memiliki 74 spike di kulit/permukaan tubuhnya, Sedangkan bagian
tubuh virus corona yang bagian envelope, memiliki susunan protein nukleokapsid
(protein nukleokapsid memiliki fungsi sebagai pelindunng informasi DNA dan
juga RNA. Virus corona ini juga ada macam-macam jenisnya, antara lain yaitu
Beta-Corona Virus, Alpha-Corona Virus, MERS Corona Virus, SARS Corona
Virus tipe 2. Virus Corona ini sama dengan virus lainnya dimana sama-sama
membentuk suatu enzim. Enzim yang dibentuk viru corona ini adalah Angiotensis
Converting Enzime Type 2.

Wabah dari virus ini sangat mengguncang tidak hanya dari masyarakat
China saja tetapi juga mengguncang hampir seluruh negara yang ada di Bumi.
Kurang lebih hampir 200 negara di dunia yang sudah terjangkit virus corona ini
termauk juga Indonesia. Sejak 31 Desember 2019 sampai Januari 2020 kasus
virus corona ini sangat meningikat pesat. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini
telah menyebar di berbagai provinsi lain antara lain yaitu provinsi dari China,
Thailand, Korea Selatan, dan Jepang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) terdapat
20.162.474 kasus konfirmasi orang yang terjangkit virus corona dan 737.417
kasus dimana orang yang terjangkit meninggal dan angkai kematiannyapun
berjumlah 3,7% di seluruh dunia.

COVID-19 disebbakan oleh SARS-COV2 yang juga termasuk dalam


keluar besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS di tahun 2003 tetapi
berbeda jenis virusnya. Gejalanya juga sangat mirip dengan SARS, namun angka
kematian yang disebabkan oleh SARS 9,6% lebih tinggi daripada COVID-19
walaupun jumlah kasus COVID-19 ini lebih banyak dibanding SARS. Corona
Virus bisa terdeteksi apabila masyarakat yang mengalami gejala pergi ke rumah
sakit dan melakukan tes khusu untuk virus corona yait SWAB test, Swab ialah
cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan atau . Swab dilakukan pada nasofaring
dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga
nasofarings  dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti  kapas lidi
khusus.
Sampai saat ini virus corona COVID-19 ini masih menghantui
masyarakat di berbagai dunia. Kabar terbaru virus ini sudah mempunyai vaksin
untuk menyangkal virus ini, Salah satu vaksin atau antibiotik untuk COVID-19
ini yaitu azitromisin. Azitromisin adalah antibiotik spektrum luas dari golongan
makrolid generasi kedua. Azitromisin digunakan dalam terapi infeksi bakteri,
seperti pneumonia, sinusitis, faringitis/tonsilitis, maupun infeksi kulit dan
kelamin. Azitromisin memiliki efek antibakteri dan anti-inflamasi. Azitromisin
dapat bekerja secara sinergis dengan pengobatan antivirus lain, penelitian telah
membuktikan bahwa in vitro laboratorium azitromisin telah menunjukkan
aktivitas antivirus melawan virus zika dan terhadap rhinovirus yang menyebabkan
flu biasa dan melawan virus ebola serta hasil klinis yang untuk pasien COVID-19
ini dianggap efisiensi yang sangat baik dari penghapusan virus dan baik pada
pemberian terapi kombinasi HY dan AZ, mekanisme antibiotik ini bekerja dengan
cara menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel
dengan ribosom subunit 50s. Tetapi kabar tersebut masih belum kuat. Masyarakat
di Indonesia sendiri yang sudah melakukan vaksin masih bisa dan masih bisa
terjangkit virus corona ini.

Anda mungkin juga menyukai