Anda di halaman 1dari 3

TUGAS LAPORAN DISKUSI MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

“POLITIK UANG”

Disusun oleh : Kelompok 7

Ketua : Wulandari (2011102431041) Manajemen

Sekretaris : Eva Sunarti (2011102431221) Manajemen

Anggota : Muhammad Yusuf (2011102431127) Manajemen


Wahyudi (2011102431066) Manajemen
Vina Rizki Abadriani (2011102431132) Manajemen
Muhammad Sayuthy Abdillah (201110243113) Manajemen
Fahrur Razi (2011102431272) Manajemen
Sandra igusti (2011102431083) Manajemen
PENDAHULUAN

Telah banyak didiskusikan bahwa politik uang dalam pemilu berdampak negatif terhadap
kualitas pemilu itu sendiri. Secara umum, politik uang merupakan istilah yang menggambarkan
penggunaan uang atau imbalan lainnya untuk mempengaruhi seseorang, kelompok, atau lembaga
dalam mengambil keputusan politik. Masalah lainnya, politik uang dapat membuat kontestasi
pemilu menjadi ajang persaingan yang tidak setara dan tidak adil. Praktik suap ini pasti berbiaya
tingga dan harus dijalankan dengan modal besar. Sedangkan tidak semua orang mempunyai modal
yang besar. Persoalan ini berkaitan dengan persoalan selanjutnya, yaitu membuat ongkos
kontestasi pemilu semakin mahal. Pada titik inilah politik uang dan korupsi politik menemukan
benang merahnya.

PEMBAHASAN

Komisi Pemberantasan Korupsi (2018) menyebut 32 persen atau 179 tersangka korupsi
yang kasusnya mereka tangani merupakan aktor politik. Aktor politik yang dimaksud KPK hanya
mencakup jabatan anggota DPR dan DPRD (144 orang) dan kepala daerah (89 orang) Sepanjang
periode 2014-2019, KPK menetapkan 22 anggota DPR RI 2014-2019 sebagai tersangka korupsi.
Diantaranya adalah Ketua DPR sekaligus Ketua Umum dan Korupsi Politik 45 Partai Golkar Setya
Novanto, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, dan Ketua Umum PPP Muhammad
Romahurmuziy. ). Penyebab korupsi politik juga tidak berdiri sendiri. Ada faktor keinginan
memperkaya diri sendiri, mendanai partai politik, mendanai aktivitas politik dan kepentingan
pemilunya, atau bahkan kolaborasi faktor-faktor tersebut. Faktor yang beragam ini bisa terlihat
dari untuk apa atau ke mana uang hasil korupsi mengalir. Fenomena korupsi untuk mengumpulkan
atau mengembalikan modal pemilu membuat KPK mengimbau kandidat pemilu untuk tidak
melakukan politik uang. Musababnya, dampak politik uang dalam pemilihan bisa menjadi cikal
bakal orang melakukan korupsi. Money politic merupakan tindakan melanggar hukum, serta akan
berdampak negatif bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Saat ini penegakan hukum
money politic sangat rendah, dikarenakan pengawasan yang kurang, perilaku masyarakat yang
mendukung serta sistem pemilihan umum proporsional terbuka membuat tindakan money politic
semakin berkembang di Indonesia.
MASALAH

Masalah yang ditimbulkan dari Korupsi Politik dalam pemilu, Antara lain :

Krisis nya politik bersih yang terjadi saat berjalan nya korupsi didalam pemilihan umum
Keberlangsungan Demokrasi negara sangat berada didalam posisi yang terancam, karena
tidak adanya kesempatan warge negara dalam menentukan nasib kepimipinan yang sesuai

SOLUSI
Wujud dari politik bersih dalam pemilihan umum harus dimulai dari ke transparasian
kepada masyarakat luas tentang data sebenarnya yang diperoleh panitia penyelenggara
dengan cara menyajikan fakta di lapangan yang sebenarnya tanpa hasil yang dikurang
atau pun ditambahkan kepada salah sau calon pemimpin dengan penyajian data yang
didampingi oleh instansi terkait yang berkewenangan mengawal jalan nya pemilu dan
perlunya penegakan tegas apabila salah satu pasangan calon melakukan money politic
dengan cara masyarkat luas harus terlibat dalam mengawal jalannya pemberian sanksi
yang sepantasnya.
• Sebelum melaksanakan pemilihan umum ada baiknya calon-calon dari semua partai yang terlibat
diberikan pemahaman dan pembekalan dari panitia pelaksana pemilu mengenai buruknya korupsi
didalam pemilihan umum dan berupaya mencegah modus modus korupsi dengan meningkatkan
pilkada yang bekualitas dan berintergrasi menjunjung tinggi harkat martabat pemilik suara dalam
menentukan nasib dan pilihan nya

DAFTAR PUSTAKA

PENCEGAHAN MONEY POLITIC DALAM PEMILIHAN UMUM MELALUI PENGUATAN


KEBIJAKAN NON PENAL | Anggraeni | Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) (undiksha.ac.id)

http://pasca.unej.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/jember-revisi-Strategi-Mewujudkan-Pemilu-
Berkualitas-dan-Berintegritas.pdf

https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas/article/view/389

Anda mungkin juga menyukai