Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

“MANAJEMEN KEPERAWATAN”

“MEMAINKAN PERAN DALAM PROSES KONFERENS &TIMBANG TERIMA


SESUAI KONSEP MANAJEMEN”

Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Menejemen Keperawatan

Dosen PJMK :

Imroatul Farida, S.Kep., Ns., M.Kep

Intan Agustin (1710048)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

TAHUN 2020/2021
PROSES KONFERENS & TIMBANG TERIMA SESUAI KONSEP MANAJEMEN

KONFERENSI KEPERAWATAN
Pengertian
Konferensi Keperawatan adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan
kegiatan konsultasi. Conference dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan
pada pasien.
Tujuan
Secara umum tujuan conference adalah untuk menganalisa masalah-masalah
secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran
berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana
antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan
keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non
kognitif (McKeachie, 1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian
asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan
frustasi bagi pemberi asuhan (T.M. Marelli, et.al, 1997).
Pedoman pelaksanaan conference :
1. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan memberi
umpan balik
4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil tanggung
jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
6. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
7. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan kesesuaiannya
dengan situasi lapangan
Pembagian Conference
Conference di bagi menjadi 2 macam :
1. Pre Conference
2. Post Conference
Pre Conference
Definisi
Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tambahan rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim.
Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan
pada pasien.
Tujuan pre conference :
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan
merencanakan evaluasi hasil
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien

Post Conference
Definisi
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien. Conferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari.
Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, pagi, sore atau malam
sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference sebaiknya dilakukan di
tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.
Tujuan Post Conference
Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan mendiskusikan
penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.
Syarat Post Conference
Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan
tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Post Conference
A. Nama Jabatan :

B. Unit Organisasi :

C. Ringkasan Tugas :

1. Ketua tim atau Pj membuka acara.


2. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala yang dialami dalam memberikan
asuhan pasien.
3. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya.
4. Ketua tim atau Pj menutup acara.
D. Hasil Kerja :

Terlaksananya pembukaan acara.


Terdeteksinya kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
Terlaksananya tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada perawat shift
berikutnya.
Terlaksananya penutupan acara.
E. Rincian Tugas :

Ketua tim atau Pj tim membuka acara


1. Memberikan salam dengan sopan dan hormat
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan langkah prosedur
2. Ketua tim atau Pj menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
 Menanyakan kepada setiap Pj apa yang telah dilakukan kepada pasien
 Menanyakan kepada setiap Pj apa yang menjadi kendala dalam
memberikan setiap asuhan kepada pasien
 Menanyakan kepada setiap Pj apa yang dapat dihasilkan dari setiap
tindakan
o Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
 Menanyakan kepada Pj apa yang belum dilaksanakan
 Menanyakan kepada Pj apa yang akan dilaksanakan selanjutnya
 Menanyakan kepada Pj apa yang harus dioperkan pada perawat shift
selanjutnya
 Mengevaluasi keefektifan dan keefisienan tindakan yang akan diberikan
selanjutnya.
Ketua tim atau Pj menutup acara.
1. Memberikan kesimpulan Post Conference
2. Menanyakan apakah ada pertanyaan atau saran kepada setiap Pj
3. Mengucapkan terimakasih dan salam
TIMBANG TERIMA
Pengertian Timbang Terima
Timbang terima memiliki beberapa istilah lain yaitu handover, overhand, report
nursing, operan, dan serah terima. Timbang terima merupakan suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien.
Timbang terima merupakan komunikasi yang terjadi pada saat perawat melakukan
pergantian shift dan memiliki tujuan yang spesifik yaitu mengkomunikasikan informasi
tentang keadaan pasien pada asuhan keperawatan sebelumnya (Triwibowo, 2013)
Tujuan Timbang Terima
Menurut Australian Healthcare Hospital Association 2009 tujuan National
Clinical Initative Handover adalah untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan
meningkatkan timbang terima klinis dalam berbagai pengaturan kesehatan (Triwibowo,
2013).
Tujuan umum dilakukan timbang terima adalah mengkomunikasikan keadaan
pasien dan menyampaikan informasi yang penting. Tujuan khususnya adalah :
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/ belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya (Nursalam, 2011)

Timbang terima memiliki tujuan untuk mengakurasi, mereabilisasi komunikasi


tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk
kesinambungan dalam keselamatan dan keefektifan dalam bekerja (Putra, 2017).

Manfaat Timbang Terima


Manfaat timbang terima bagi perawat adalah meningkatkan komunikasi antar
perawat, menjalin hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat,
pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan, perawat
dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna, sedangkan manfaat timbang
terima bagi pasien adalah pasien dapat menyelesaikan masalah secara langsung bila ada
yang belum terungkap (Nursalam, 2011).

Metode dalam Timbang Terima


Metode dalam timbang terima terbagi menjadi 2 yaitu :
Timbang terima dengan metode tradisional
Dilakukan hanya di meja perawat

Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan munculnya


pertanyaan atau diskusi
Ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara umum
Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga proses
informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status kesehatannya tidak up to date
Timbang terima dengan metode bedside handover
Timbang terima yang dilakukan disamping tempat tidur pasien atau keluarga
pasien secara langsung untuk mendapatkan feedback
Menurut Putra (2017) Metode pelaksanaan timbang terima diantaranya :
1. Menggunakan tape recorder
2. Menggunakan komunikasi oral atau spoken
3. Menggunakan komunikasi tertulis- written (Putra, 2017)

RONDE KEPERAWATAN
Pengertian Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke
dalam peraktik keperawatan secara langsung. Karakteristik ronde keperawatan adalah
sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat assosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat primer
untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

Tujuan Ronde Keperawatan


Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
Peran dalam Ronde Keperawatan
Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawata utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1. Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil

Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler

1. Memberikan justifikasi
2. Memberikan reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
4. Mengarahkan dan koreksi
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

Kelemahan Ronde Keperawatan


a. Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta
privasinya terganggu.
b. Masalah yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
c. Berorientasi pada prosedur keperawatan
d. Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
e. Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
f. Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan

RINGKASAN
Konferensi Keperawatan adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan
konsultasi
Tujuan conference adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan
alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat
menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri
dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan
perubahan non kognitif
Conference terbagi menjadi 2 yaitu Pre Conference dan post conference. Pre conference adalah
komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada
shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Sedangkan Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
Tujuan pre conference :
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
4. Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan mendiskusikan
penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.

Timbang terima memiliki beberapa istilah lain yaitu handover, overhand, report nursing, operan,
dan serah terima. Timbang terima merupakan suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima merupakan
komunikasi yang terjadi pada saat perawat melakukan pergantian shift dan memiliki tujuan yang
spesifik yaitu mengkomunikasikan informasi tentang keadaan pasien pada asuhan keperawatan
sebelumnya (Triwibowo, 2013)\
Timbang terima memiliki tujuan untuk mengakurasi, mereabilisasi komunikasi tentang tugas
perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk kesinambungan dalam keselamatan
dan keefektifan dalam bekerja (Putra, 2017).
Metode dalam timbang terima terbagi menjadi 2 yaitu timbang terima dengan metode tradisional
dan metode bedside handover
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke, K. (2008). Fundamental of Nursing Concept,
Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika
Putra, Chandra Syah. (2017). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Bogor: In Media
Triwibowo, Cecep. (2013). Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta:
CV Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai