Nur Khofifah - 1710074 - Propsal Bab 1
Nur Khofifah - 1710074 - Propsal Bab 1
OLEH:
NUR KHOFIFAH
NIM 1710074
SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Corona Virus disease atau Covid-19 mulai mewabah di seluruh penjuru dunia
sejak desember 2019. Wabah penyakit yang kini ditetapkan sebagai pandemi oleh
Badan Kesehatan Internasional atau WHO pertanda virus ini memiliki tingkat resiko
lebih tinggi. Virus yang dikategorikan masih dalam family dari virus SARS, virus yang
pernah melanda beberapa negara pula tetapi virus SARS masih dalam level epidemi.
Sedangkan Covid-19 berhasil melumpuhkan seluruh dunia tanpa terkecuali dari negara
phery-phery hingga negara dengan pertahanan militer yang kuat. (CaballeroAnthony,
2016).
Dampak pandemi global virus corona terlihat dari penyebaran penyakitnya yang
cepat. Virus ini telah menginfeksi hampir setiap negara di seluruh dunia dalam waktu
kurang dari 6 bulan (Macchi et al, 2020). Saat inai belum ada obat atau vaksin yang
efektif untuk virus SARS-COV-2 (Shakoor et al, 2020). Oleh karena itu yang dapat
dilakukan preventif atau pencegahan. Rekomendasi WHO untuk tindakan pencegahan
penyebaran covid 19 antara lain adalah melakukan handy hygiene, social distancing,
menggunakan masker, dan meningkatkan system imun. Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan sistem imun, salah satunya mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan seimbang, olah raga, menghindari stress, memperbaiki system
pencernaan ataupun hormone serta mengkonsumsi suplemen Kesehatan (Izazi &
Kusuma, 2020).
Tidak diragukan lagi, nutrisi adalah penentu utama dalam menjaga kesehatan
yang baik. Komponen makanan utama seperti vitamin C, D, E, seng, selenium dan asam
lemak omega 3 memiliki efek imunomodulator yang mapan, dengan manfaat pada
penyakit menular. Beberapa nutrisi ini juga telah terbukti memiliki peran potensial
dalam pengelolaan COVID-19 (Shakoor et al, 2020). Oleh karena itu diawal masa
pandemi sempat terjadi kekosongan suplemen Kesehatan khususnya vitamin dimana-
mana karena masyarakat berbondong-bondong untuk memborong multivitamin tersebut
guna mencegah covid-19 ini. Perilaku kesehatan masyarakat diatas dapat dipengaruhi
antara lain oleh faktor pengetahuan, kenyakinan, nilai-nilai, sikap, fasilitas dan sarana
kesehatan, sumber daya, dan tokoh masyarakat, pelayanan petugas kesehatan, teman,
serta keluarga (Notoadmodjo, 2010).
Vitamin C merupakan vitamin larut dalam air dan sering digunakan sebagai
suplemen. Fungsivitamin C bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
(Techinamuti dan Pratiwi, 2019).Dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh di tengah
pandemi Covid-19 ini, mengonsumsi vitamin C dan E menjadi salah satu cara yang
kerapdianjurkan. Takheran, jika banyak orang berlomba-lomba memborong suplemen
vitamin tersebut (Safrizal, dkk, 2020). Konsumsi suplemen dibutuhkan oleh tubuh
jikaberada pada lingkungan yang tercemar polusi, mengalami gangguankesehatan yang
diduga kuat karena kekurangan zat gizi dalam makanan sehariharidengan frekuensi
sering, tubuh dalam kondisi masa penyembuhan yangmemerlukan tambahan suplemen,
kondisi tubuh yang selalu dituntut prima denganpekerjaan yang sering diluar batas
kewajaran (lembur), setelah menjalani operasibesar, menjalani diet keras, stress
berkepanjangan. Selain itu pada wanita dengankondisi tertentu seperti hamil, menyusui,
mulai menopause, pengikut vegetarianketat dan mengalami gangguan metabolisme,
termasuk kelompok yang memerlukan suplemen (Agustiadi, 2013).