Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

HUBUNGAN KESADARAN DIRI TERHADAP PERILAKU KONSUMSI


SUPLEMEN UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS DI - ERA PANDEMI
COVID-19

OLEH:

NUR KHOFIFAH

NIM 1710074

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Corona Virus disease atau Covid-19 mulai mewabah di seluruh penjuru dunia
sejak desember 2019. Wabah penyakit yang kini ditetapkan sebagai pandemi oleh
Badan Kesehatan Internasional atau WHO pertanda virus ini memiliki tingkat resiko
lebih tinggi. Virus yang dikategorikan masih dalam family dari virus SARS, virus yang
pernah melanda beberapa negara pula tetapi virus SARS masih dalam level epidemi.
Sedangkan Covid-19 berhasil melumpuhkan seluruh dunia tanpa terkecuali dari negara
phery-phery hingga negara dengan pertahanan militer yang kuat. (CaballeroAnthony,
2016).

Berdasarkan data WHO diperoleh bahwa COVID-19 telah menjadi pandemic


global dengan 4.534.0731 kasus positif yang terkonfirmasi di 216 negara di seluruh
dunia (Update: 17-05-2020). Virus Corona juga telah mewabah di Indonesia sejak awal
Maret hingga saat ini 12 Mei 2020 terdapat 17.514 kasus positif terkonfimasi tersebar di
34 provinsi dan 415 kabupaten/kota (Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Indonesia, 2020).

Dampak pandemi global virus corona terlihat dari penyebaran penyakitnya yang
cepat. Virus ini telah menginfeksi hampir setiap negara di seluruh dunia dalam waktu
kurang dari 6 bulan (Macchi et al, 2020). Saat inai belum ada obat atau vaksin yang
efektif untuk virus SARS-COV-2 (Shakoor et al, 2020). Oleh karena itu yang dapat
dilakukan preventif atau pencegahan. Rekomendasi WHO untuk tindakan pencegahan
penyebaran covid 19 antara lain adalah melakukan handy hygiene, social distancing,
menggunakan masker, dan meningkatkan system imun. Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan sistem imun, salah satunya mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan seimbang, olah raga, menghindari stress, memperbaiki system
pencernaan ataupun hormone serta mengkonsumsi suplemen Kesehatan (Izazi &
Kusuma, 2020).

Suplemen Kesehatan yaitu merupakan produk untuk melengkapi kebutuhan zat


gizi, meningkatkan, memelihara, dan atau mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis,
memperbaiki fungsi kesehatan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin,
mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi
dengan tumbuhan (BPOM, 2019).

Tidak diragukan lagi, nutrisi adalah penentu utama dalam menjaga kesehatan
yang baik. Komponen makanan utama seperti vitamin C, D, E, seng, selenium dan asam
lemak omega 3 memiliki efek imunomodulator yang mapan, dengan manfaat pada
penyakit menular. Beberapa nutrisi ini juga telah terbukti memiliki peran potensial
dalam pengelolaan COVID-19 (Shakoor et al, 2020). Oleh karena itu diawal masa
pandemi sempat terjadi kekosongan suplemen Kesehatan khususnya vitamin dimana-
mana karena masyarakat berbondong-bondong untuk memborong multivitamin tersebut
guna mencegah covid-19 ini. Perilaku kesehatan masyarakat diatas dapat dipengaruhi
antara lain oleh faktor pengetahuan, kenyakinan, nilai-nilai, sikap, fasilitas dan sarana
kesehatan, sumber daya, dan tokoh masyarakat, pelayanan petugas kesehatan, teman,
serta keluarga (Notoadmodjo, 2010).

Vitamin C merupakan vitamin larut dalam air dan sering digunakan sebagai
suplemen. Fungsivitamin C bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
(Techinamuti dan Pratiwi, 2019).Dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh di tengah
pandemi Covid-19 ini, mengonsumsi vitamin C dan E menjadi salah satu cara yang
kerapdianjurkan. Takheran, jika banyak orang berlomba-lomba memborong suplemen
vitamin tersebut (Safrizal, dkk, 2020). Konsumsi suplemen dibutuhkan oleh tubuh
jikaberada pada lingkungan yang tercemar polusi, mengalami gangguankesehatan yang
diduga kuat karena kekurangan zat gizi dalam makanan sehariharidengan frekuensi
sering, tubuh dalam kondisi masa penyembuhan yangmemerlukan tambahan suplemen,
kondisi tubuh yang selalu dituntut prima denganpekerjaan yang sering diluar batas
kewajaran (lembur), setelah menjalani operasibesar, menjalani diet keras, stress
berkepanjangan. Selain itu pada wanita dengankondisi tertentu seperti hamil, menyusui,
mulai menopause, pengikut vegetarianketat dan mengalami gangguan metabolisme,
termasuk kelompok yang memerlukan suplemen (Agustiadi, 2013).

Dalam situasi ancaman non-konvensional seperti pandemic Covid-19 ini, bukan


hanya negara yang berperang menekan angka perseberan wabah penyakit ini.
Melainkan kesadaran dari masyarakat juga berpengaruh. Namun, disisi lain keadaan ini
secara otomatis menjadi shock therapy pula bagi masyarakat dimana penerapan
protokol kesehatan yang kembali digiatkan di masa ini, seperti sering mencuci tangan,
menggunakan masker dan lainnya. Selain itu, berbagai kegiatan yang seharusnya
dilakukan di kantor ataupun tempat kerja, di luar rumah ataupun di tempat umum
lainnya kini harus dibatasi. Fenomena ini sering kali menimbulkan berbagai reaksi
masyarakat, tidak jarang adanya beberapa pihak yang kurang kooperatif dengan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Masih kurangnya kepercayaan
masyarakat atas jajaran pemerintahan menjadi salah satu pemicu. Ditambah lagi,
tekanan akibat adanya wabah penyakit yang mengakibatkan terbatasnya ruang gerak
menimbulkan rasa kecemasan dan rasa stress. Atas dasar itu, kesadaran diri masyarakat
menjadi faktor penunjang keberhasilan perang melawan Covid-19 ini.

Dibutuhkannya pula sinkronisasi dari pemerintah untuk tetap transparan


terhadap semua keadaan yang ada dilapangan dan menjelaskan secara terperinci hal
terkait lainnya serta tetap tegas menetapkan kebijakan yang memerlukan peranan
masyarakat sehingga masyarakat menaruh kepercayaan dan kesadaran diri sehigga pada
akhirnya masyarakat dengan sukarela dapat turut andil dalam menjaga keamanan
dirinya masing-masing sebagai bentuk dukungan dan kerjasama melawan ancaman
Covid-19.
1.2. Rumusan Masalah

Apakah ada Hubungan Kesadaran Diri Terhadap Perilaku Konsumsi Suplemen


Untuk Meningkatkan Imunitas Di-Era Pandemi Covid-19.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan


Kesadaran Diri Terhadap Perilaku Konsumsi Suplemen Untuk Meningkatkan
Imunitas Di-Era Pandemi Covid-19.

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi tentang kesadaran diri terhadap meningkatkan imunitas
2. Mengidentifikasi perilaku konsumsi suplemen untuk meningkatkan imunitas
3. Mengidentifikasi efektivitas kesadaran diri terhadap konsumsi suplemen untuk
meningkatkan imunitas
1.4. Manfaat
1.4.1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.
1.4.2. Secara Prktis
1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada
masyarakat untuk memiliki kesadaran diri terhadap perilaku mengkonsumsi
suplemen supaya dapat meningkatkan imunitas Di-Era Pandemi Covid-19.
2. Bagi Lahan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tolak ukur terhadap
kesadaran diri akan mengkonsumsi suplemen untuk meningkatkan imunitas Di-
Era Pandemi Covid-19.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan yang
berkaitan dengan kesadaran diri akan mengkonsumsi suplemen untuk
meningkatkan imunitas Di-Era Pandemi Covid-19.
4. Bagi Profesi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktisi
keperawatan tentang perilaku dan kesadaran diri akan mengkonsumsi suplemen.

Anda mungkin juga menyukai