Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR NANO SAINS

Kuliah_1
Tuty Emilia Agustina
MENGAPA NANO ?
 Nanoteknologi adalah ilmu dan
rekayasa dalam penciptaan material,
struktur fungsional, maupun piranti
dalam skala nanometer
 Dalam terminologi ilmiah nano berarti
10-9 (0,000000001)
 1 nm = 1/seribu mikrometer
= 1/sejuta milimeter
= 1/miliar meter
 Jika panjang pulau Jawa dianggap 1
meter, maka panjang 1 nm kira-kira
sama dengan diameter sebuah
kelereng
 Material berukuran nano memiliki
sejumlah sifat kimia dan fisika yang lebih
unggul dari material ukuran besar (bulk)
 Material berukuran nano juga memiliki
sifat-sifat yang lebih kaya karena
menghasilkan beberapa sifat yang tidak
dimiliki oleh material ukuran besar,
dimana sejumlah sifat tsb dapat diubah-
ubah dengan melalui pengontrolan
ukuran material, pengaturan komposisi
kimiawi, modifikasi permukaan, dan
pengontrolan interaksi antar partikel
Aplikasi dalam berbagai bidang
 Elektronik (pengembangan device
ukuran nanometer)
 Energi (pembuatan sel surya yang lebih
efisien)
 Kimia (pembuatan katalis yang lebih
efisien)
 Kedokteran (pengembangan peralatan
baru pendeteksi sel-sel kanker
berdasarkan pada interaksi antar sel
kanker dengan partikel berukuran
nanometer)
Nanopartikel magnetik yang
telah berada dalam sel tumor

Setelah diarahkan dengan medan magnetik dari luar tubuh,


nanopartikel magnetik dapat dipanaskan secara lokal
dengan menerapkan medan magnetik luar yang berubah-
ubah. Pemanasan tsb hanya membunuh sel-sel
disekitarnya (sel tumor)
 Kesehatan (pengembangan obat-obat
dengan ukuran butir beberapa
nanometer sehingga dapat melarut
dengan cepat dalam tubuh sehingga
bereaksi lebih cepat dan pengembangan
obat ‘smart’ yang bisa mencari sel-sel
tumor dalam tubuh langsung mematikan
sel tsb tanpa mengganggu sel-sel
normal)
 Lingkungan (penggunaan partikel skala
nanometer untuk menghancurkan
polutan organic di air sungai dan udara)
Tablet nanopartikel
Pengkapsulan nanopartikel
Mengapa mereduksi ukuran
menjadi skala nanometer penting ?
 Karena sifat-sifat material (fisik, kimia,
biologi) berubah dramatis ketika
dimensinya masuk dalam skala nano
 Sifat-sifat tersebut ternyata bergantung
ukuran, bentuk, kemurnian permukaan,
maupun topologi material
 Dipercaya setiap sifat memiliki ‘skala
panjang kritis’. Ketika dimensi material
lebih kecil dari panjang kritis tsb, maka
sifat-sifat fisis fundamental mulai
berubah
contoh
 Partikel tembaga dengan diameter 6 nm
memperlihatkan kekerasan 5x lebih
besar daripada tembaga ukuran besar
(bulk)
 Keramik yang umumnya mudah pecah
dapat dibuat menjadi fleksibel jika
ukuran bulir (grain) direduksi ke dalam
orde nanometer
 Cadmium Selenide (CdSe) dapat
menghasilkan warna yang berbeda-beda
dengan mengontrol ukuran partikel
Perbedaan warna yang
dihasilkan nanopartikel CdSe
karena perbedaan ukuran

Jika ukuran partikel


makin kecil maka
spektrum warna
yang dipancarkan
bergeser ke warna
biru (panjang
gelombang pendek)
Material nanostruktur
 Para ilmuwan sepakat bahwa yang
dapat dikelompokkan dalam skala
nanometer adalah ukuran yang lebih
kecil dari 100 nm
 Dimensi ini digunakan untuk
membedakan dengan ukuran
mikrometer (ribuan nanometer) dan
submikrometer (ratusan nanometer)
yang telah lebih dulu digunakan
 Namun riset nanoteknologi tidak
hanya terbatas pada nanopartikel, tapi
lebih luas ke material nanostuktur
Material nanostruktur
 Adalah material yang tersusun atas
bagian-bagian kecil, dimana tiap-tiap
bagian berukuran kurang dari 100
nanometer, walaupun ukuran material
secara keseluruhan cukup besar dan
sifat bagian-bagian kecil tsb tetap
dipertahankan
Contoh material nanostruktur
 Nanopartikel
Yaitu partikel dengan diameter kurang
dari 100 nm, disebut juga nanodot atau
quantum dot
 Nanorod
Yaitu semacam kawat atau silinder yang
memiliki diameter kurang dari 100 nm,
berapapun panjangnya. Disebut juga
nanowire. Contohnya pembuatan
carbide nanorods (TiC, NbC, SiC, dll)
dengan diameter 2-30 nm dan panjang
hingga 20 µm telah dilaporkan
 Nanoribbon
Adalah material berbentuk pita dengan
ketebalan kurang dari 100 nm
 Nanosheet
Material berbentuk lembaran dengan
ketebalan kurang dari 100 nm
 Nanotube
Material berbentuksilinder dengan ketebalan
kulit silinder kurang dari 100 nm. Contoh
carbon nanotube
 Nanoporous
Material yang mengandung sejumlah poros
dan ukuran tiap poros kurang dari 100 nm.
Contoh zeolit
Perbedaan nanosheet dan nanoribbon
terletak pada dimensi lebarnya. Pada
nanoribbon, lebar material tidak terlalu
besar (beberapa ratus nanometer)
dan panjangnya jauh lebih besar
daripada lebar.
Sedangkan nanosheet memiliki panjang
yang hampir sama dengan lebar dan
ukurannya ratusan nanometer hingga
beberapa mikrometer
Contoh material nanostruktur
catatan
 Walaupun semua material tersusun atas
bagian-bagian kecil seperti atom, molekul,
atau kluster yang berukuran bbrp
nanometer, namun material tsb tidak
langsung dapat dikategorikan sbg material
nanostruktur. Ketika tersusun menjadi
material yang berukuran besar, bisa
terjadi sifat individual partikel-partikel kecil
penyusun material hilang. Jika demikian
yang terjadi maka material yang terbentuk
tidak dikatakan material nanostruktur.
Namun, jika sifat individual partikel-
partikel penyusun masih terbawa pada
material besar, maka material tsb
dikatakan sbg material nanostruktur.
NANOTEKNOLOGI_definisi
 Design, karakterisasi, produksi, dan
aplikasi material, divais, dan system-
system dengan cara mengendalikan
bentuk dan ukuran pada tingkat
nanoskala
 Nanoskala berdasarkan konsensus
saat ini mencakup ranah dari 1-100
nm
Sifat material nanostruktur
bergantung pada :
 Ukuran maupun distribusi ukuran
 Komponen kimiawi unsur-unsur
penyusun material tsb
 Keberadaan interface (grain
boundary)
 Interaksi antar grain penyusun
material nanostruktur

Anda mungkin juga menyukai