Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berbagai permasalahan kesehatan kerap dialami oleh anak-anak dalam hal
ini adalah balita. Penyebabnya bisa beragam, bisa karena faktor internal maupun
ekternal. Faktor ekternal, faktor dari luar yang turut memperngaruhi kesehatan
anak, seperti perubahan cuaca secara tiba-tiba, kebersihan makanan dan
lingkungan tempat tinggal anak, hingga pola makan yang dibentuk oleh orang tua
di rumah juga turut mempengaruhi. Alasannya karena balita belum memiliki
kemampuan untuk menentukan makanan apa yang baik dan berguna untuk
dikonsumsi oleh tubuhnya sehingga ia membutuhkan bantuan dari orang terdekat
untuk melakukannya dalam hal ini adalah orang tua. Faktor lainnya yang memiliki
pengaruh besar terhadap kesehatan anak-anak adalah faktor internal, yakni yang
berasal dari diri anak sendiri, seperti daya tahan tubuh anak.
Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian berbagai pihak tak
terkecuali pemerintahan di suatu negara adalah masalah gizi buruk dan gizi
kurang. Masalah kesehatan yang ini bisa menjadi indikator keberhasilan kebijakan
dalam suatu pemerintahan di suatu wilayah. Pasalnya selain menyangkut masalah
anak dan kesehatan, isu kesehatan ini secara langsung berkaitan erat dengan
tingkat kesejahteraan penduduk dalam wilayah tersebut. Untuk mengetahui
seberapa banyak jumlah anak yang mengalami masalah tersebut, biasanya
digunakan penelitian kesehatan yang berkaitan langsung dengan hal yang
dimaksud. Hal ini penting untuk merencanakan tindakan apa yang dapat diambil
untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi buruk. Serta berapa banyak
anggaran yang harus dikeluarkan untuk menangani hal tersebut.
Hal yang dapat dilakukan untuk melihat seberapa banyak bayi dan balita
yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang adalah dengan menganalisa angka
prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita. Angka prevalensi digunakan
untuk mengukur jumlah orang sakit di dalam suatu populasi pada waktu tertentu.
Periode waktunya bisa berupa tahunan, semesteran, atau pada tirik tanggal

1
tertentu, seperti tanggal 1 Januari 2001. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang ini
meliputi seluruh kasus gizi buruk dan gizi kurang, baik kasus lama maupun baru.
Penelitian gizi buruk dan gizi kurang pada balita ini juga menggunakan
prevalensi balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang sebagai variabel
terikat yang ingin diamati. Sedangkan beberapa variabel seperti, prevalensi bayi
dengan berat badan lahir rendah, cakupaan bayi yang diberi inisisai menyusui
dini, sebagai variabel yang diduga mempengaruhi prevalensi tersebut. Alasannya,
bayi-bayi yang pada saat dilahirkan memiliki berat badan yang berada di bawah
berat badan bayi normal pada umumnya diduga lebih beresiko mengalami gizi
buruk atau kurang. Selain dua variabel diatas kami juga menggunakan variabel
persentase anak umur 0-23 bulan yang diberi MP-ASI (Makanan Pendamping
ASI) atau yang masih diberi ASI, persentase balita yang menerima vitamin A, dan
persentase balita yang ditimbang sebagai variabel-variabel yang diduga turut
mempengaruhi prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Sumatera..
Data mengenai prevalensi ini kami ambil dalam cakupan wilayah di pulau
Sumatera, dengan mengumpulkan data dari sekitar 126 kabupaten/kota di pulau
Sumatera. Lalu data tersebut kami sajikan dalam bentuk histogram dan scatter
plot. Tujuannya agar data yang kami peroleh lebih mudah untuk diamati bentuk
penyebaran datanya, mengetahui ukuran pemusatan datanya, dan melihat sebab
akibat yang ditimbulkan dari setiap variabel amatan. Berdasarkan histogram dan
scatter plot tersebut, peneliti akan lebih mudah menyimpulkan apakah variabel-
variabel yang diduga turut mempengaruhi prevalensi gizi buruk dan gizi kurang
pada balita di Sumatera tersebut benar-benar mempengaruhinya atau malah tidak
ada pengaruhnya sama sekali.
Terakhir, sebagai pembanding hasil penelitian secara deskriptif ini, kami
turut melampirkan hasil penelitian secara inferensia dengan mencari nilai
koefisien korelasi dan uji korelasi, sehingga pada akhirnya tujuan dari penelitian
ini dapat tercapai serta dapat diketahui kesimpulannya.

2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sebaran data dari setiap variabel pada penelitian ini?
2. Bagaimana plot hubungan antara variabel terikat dengan setiap variabel
respon?
3. Apakah pemberian inisiasi menyusui dini pada bayi mempengaruhi gizi
buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
4. Apakah bayi lahir dengan berat badan rendah mempengaruhi gizi buruk
dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
5. Apakah pemberian MP-ASI pada anak umur 0-23 bulan mempengaruhi
gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
6. Apakah pemberian ASI pada anak umur 0-23 bulan mempengaruhi gizi
buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
7. Apakah pemberian vitamin A pada balita mempengaruhi gizi buruk dan
gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
8. Apakah ada atau tidaknya balita ditimbang mempengaruhi gizi buruk dan
gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
9. Apa saja faktor yang mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang pada balita
di Pulau Sumatera?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui sebaran data dari setiap variabel pada penelitian ini.
2. Mengetahui plot hubungan antara variabel terikat dengan setiap variabel
respon.
3. Mengetahui apakah pemberian inisiasi menyusui dini pada bayi
mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
4. Mengetahui apakah bayi lahir dengan berat badan rendah mempengaruhi
gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
5. Mengetahui apakah pemberian MP-ASI pada anak umur 0-23 bulan
mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.

3
6. Mengetahui apakah pemberian ASI pada anak umur 0-23 bulan
mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
7. Mengetahui apakah pemberian vitamin A pada balita mempengaruhi gizi
buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
8. Mengetahui apakah ada atau tidaknya balita ditimbang mempengaruhi
gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
9. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang
pada balita di Pulau Sumatera.

1.4. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Pembaca dapat mengetahui sebaran data dari setiap variabel pada
penelitian ini.
2. Pembaca dapat mengetahui plot hubungan antara variabel terikat dengan
setiap variabel respon.
3. Pembaca dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi gizi buruk
dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai