Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
tertentu, seperti tanggal 1 Januari 2001. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang ini
meliputi seluruh kasus gizi buruk dan gizi kurang, baik kasus lama maupun baru.
Penelitian gizi buruk dan gizi kurang pada balita ini juga menggunakan
prevalensi balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang sebagai variabel
terikat yang ingin diamati. Sedangkan beberapa variabel seperti, prevalensi bayi
dengan berat badan lahir rendah, cakupaan bayi yang diberi inisisai menyusui
dini, sebagai variabel yang diduga mempengaruhi prevalensi tersebut. Alasannya,
bayi-bayi yang pada saat dilahirkan memiliki berat badan yang berada di bawah
berat badan bayi normal pada umumnya diduga lebih beresiko mengalami gizi
buruk atau kurang. Selain dua variabel diatas kami juga menggunakan variabel
persentase anak umur 0-23 bulan yang diberi MP-ASI (Makanan Pendamping
ASI) atau yang masih diberi ASI, persentase balita yang menerima vitamin A, dan
persentase balita yang ditimbang sebagai variabel-variabel yang diduga turut
mempengaruhi prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Sumatera..
Data mengenai prevalensi ini kami ambil dalam cakupan wilayah di pulau
Sumatera, dengan mengumpulkan data dari sekitar 126 kabupaten/kota di pulau
Sumatera. Lalu data tersebut kami sajikan dalam bentuk histogram dan scatter
plot. Tujuannya agar data yang kami peroleh lebih mudah untuk diamati bentuk
penyebaran datanya, mengetahui ukuran pemusatan datanya, dan melihat sebab
akibat yang ditimbulkan dari setiap variabel amatan. Berdasarkan histogram dan
scatter plot tersebut, peneliti akan lebih mudah menyimpulkan apakah variabel-
variabel yang diduga turut mempengaruhi prevalensi gizi buruk dan gizi kurang
pada balita di Sumatera tersebut benar-benar mempengaruhinya atau malah tidak
ada pengaruhnya sama sekali.
Terakhir, sebagai pembanding hasil penelitian secara deskriptif ini, kami
turut melampirkan hasil penelitian secara inferensia dengan mencari nilai
koefisien korelasi dan uji korelasi, sehingga pada akhirnya tujuan dari penelitian
ini dapat tercapai serta dapat diketahui kesimpulannya.
2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sebaran data dari setiap variabel pada penelitian ini?
2. Bagaimana plot hubungan antara variabel terikat dengan setiap variabel
respon?
3. Apakah pemberian inisiasi menyusui dini pada bayi mempengaruhi gizi
buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
4. Apakah bayi lahir dengan berat badan rendah mempengaruhi gizi buruk
dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
5. Apakah pemberian MP-ASI pada anak umur 0-23 bulan mempengaruhi
gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
6. Apakah pemberian ASI pada anak umur 0-23 bulan mempengaruhi gizi
buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
7. Apakah pemberian vitamin A pada balita mempengaruhi gizi buruk dan
gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
8. Apakah ada atau tidaknya balita ditimbang mempengaruhi gizi buruk dan
gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera?
9. Apa saja faktor yang mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang pada balita
di Pulau Sumatera?
3
6. Mengetahui apakah pemberian ASI pada anak umur 0-23 bulan
mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
7. Mengetahui apakah pemberian vitamin A pada balita mempengaruhi gizi
buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
8. Mengetahui apakah ada atau tidaknya balita ditimbang mempengaruhi
gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Pulau Sumatera.
9. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi gizi buruk dan gizi kurang
pada balita di Pulau Sumatera.