CAPAIAN PEMBELAJARAN : MEMAHAMI MAKNA DAN KAJIAN KODE ETIK JURNALISTIK KODE JURNALISTIK BERDASARKAN ALIANSI JURNALISTIK iNDONESIA Kode Etik (etika) jurnalistik menyangkut masalah moralitas, karena etika merupakan refleksi filosofis dan pemikiran kritis terhadap ajaran-ajaran dan pandangan- pandangan moral. Berdasarkan hal di atas maka etika jurnalistik sesungguhnya merupakan etika profesi, karena jurnalistik merupakan profesi dan diperuntkan bagi profesi jurnalistik, sehingga setiap jurnalis dalam melakukan semua liputan dari awal sampai akhir tidak lepas dari aturan moral yang telah ditentukan. Di bawah ini ditampilkan beberapa pasal yang terkait dengan kode etik jurnalistik akan tetapi masih sering ditemukan adanya pelanggaran kode etik. Pasal 1 Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beretikad buruk. Pada kenyataannya masih banyak wartawan yang dalam memberitakan tidak indipenden karena seringkali pemilik media melakukan intervensi atau sama sekali tidak memberitakan secara akurat. Contoh yang bisa kita tampilkan adalah kasus Lapindo, media yang ada di bawah kelompok Bakrie tentunya akan jarang memberitakan atau pemilik media akan melakukan intervensi sebelum berita dirilis, karena Lapindo adalah milik kelompok Bakrie. Pasal 2 Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Salah satu makna yang dapat dikaji berdasarkan pasal di atas adalah wartawan harus menghormati hak-hak privasi, benarkah demikian, selama ini banyak wartawan yang dalam memberitakan kurang menghormati hak-hak privasi tertama yang terkait dengan diskriminasi gender. Wartawan cenderung mengeksploitasi perempuan bahkan dengan menyebutkan nama dan identitas lain secara lengkap, misalkan kasus prostitusi yang melibatkan artis akan dieksploitasi habis- habisan tanpa memperhitungkan hak-hak privasi yang dimiliki oleh korban (perempuan). Hal kedua adalah wartawan tidak boleh menyuap atau menerima suap, akan tetapi masih banyak wartawan yang menerima suap dalam tugas jurnalistiknya. Mungkin bagi wartawan dengan media ternama menerima suap atau memberikan suap merupakan hal yang tabu dan dilarang oleh perusahaan, akan tetapi bagaimana wartawan indipenden atau kecil masih banyak yang menyanksikan mereka menghormati kode etik jurnalistik?? Pasal 3 Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tidak bersalah. Benarkah demikian, bila saudara ingin membuktikan terutama yang menyangkut membangun “opini” maka saudara bisa melihat tayangan atau berita dari media tertentu yang juga dimiliki oleh Ketua Partai Politik tertentu menjelang Pemilihan Umum (pemilu) di Indonesia. Di situ akan jelas bagaimana media melalui jurnalisnya membangun sebuah opini yang tidak berdasarkan pada sebuah fakta akan tetapi justru sebuah kepentingan politik yang mengemuka dalam bentuk penggiringan opini. Demikian sedikit tentang pasal-pasal etika jurnalistik masih banyak pasal-pasal yang ada dan dapat dikaitkan dengan kasus-kasus tertentu Berikan tanggapan dan jangan lupa absen