Anda di halaman 1dari 3

HUKUM MEDIA XIII

MATERI : KODE ETIK JURNALISTIK


CAPAIAN PEMBELAJARAN : MEMAHAMI MAKNA DAN KAJIAN
KODE ETIK JURNALISTIK
KODE JURNALISTIK BERDASARKAN ALIANSI JURNALISTIK
iNDONESIA
Kode Etik (etika) jurnalistik menyangkut masalah
moralitas, karena etika merupakan refleksi filosofis dan
pemikiran kritis terhadap ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Berdasarkan hal di atas maka etika jurnalistik
sesungguhnya merupakan etika profesi, karena jurnalistik
merupakan profesi dan diperuntkan bagi profesi jurnalistik,
sehingga setiap jurnalis dalam melakukan semua liputan dari
awal sampai akhir tidak lepas dari aturan moral yang telah
ditentukan. Di bawah ini ditampilkan beberapa pasal yang
terkait dengan kode etik jurnalistik akan tetapi masih sering
ditemukan adanya pelanggaran kode etik.
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita
yang akurat, berimbang, dan tidak beretikad buruk.
Pada kenyataannya masih banyak wartawan yang dalam
memberitakan tidak indipenden karena seringkali pemilik
media melakukan intervensi atau sama sekali tidak
memberitakan secara akurat. Contoh yang bisa kita tampilkan
adalah kasus Lapindo, media yang ada di bawah kelompok
Bakrie tentunya akan jarang memberitakan atau pemilik media
akan melakukan intervensi sebelum berita dirilis, karena
Lapindo adalah milik kelompok Bakrie.
Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional
dalam melaksanakan tugas jurnalistik.
Salah satu makna yang dapat dikaji berdasarkan pasal di atas
adalah wartawan harus menghormati hak-hak privasi, benarkah
demikian, selama ini banyak wartawan yang dalam
memberitakan kurang menghormati hak-hak privasi tertama
yang terkait dengan diskriminasi gender. Wartawan cenderung
mengeksploitasi perempuan bahkan dengan menyebutkan
nama dan identitas lain secara lengkap, misalkan kasus
prostitusi yang melibatkan artis akan dieksploitasi habis-
habisan tanpa memperhitungkan hak-hak privasi yang dimiliki
oleh korban (perempuan).
Hal kedua adalah wartawan tidak boleh menyuap atau
menerima suap, akan tetapi masih banyak wartawan yang
menerima suap dalam tugas jurnalistiknya. Mungkin bagi
wartawan dengan media ternama menerima suap atau
memberikan suap merupakan hal yang tabu dan dilarang oleh
perusahaan, akan tetapi bagaimana wartawan indipenden atau
kecil masih banyak yang menyanksikan mereka menghormati
kode etik jurnalistik??
Pasal 3
Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan
secara berimbang tidak mencampurkan fakta dan opini yang
menghakimi, serta menerapkan asas praduga tidak bersalah.
Benarkah demikian, bila saudara ingin membuktikan terutama
yang menyangkut membangun “opini” maka saudara bisa
melihat tayangan atau berita dari media tertentu yang juga
dimiliki oleh Ketua Partai Politik tertentu menjelang Pemilihan
Umum (pemilu) di Indonesia. Di situ akan jelas bagaimana
media melalui jurnalisnya membangun sebuah opini yang tidak
berdasarkan pada sebuah fakta akan tetapi justru sebuah
kepentingan politik yang mengemuka dalam bentuk
penggiringan opini. Demikian sedikit tentang pasal-pasal etika
jurnalistik masih banyak pasal-pasal yang ada dan dapat
dikaitkan dengan kasus-kasus tertentu
Berikan tanggapan dan jangan lupa absen

Anda mungkin juga menyukai