Anda di halaman 1dari 16

MENUMBUHKAN MINAT BACA DENGAN PEMANFAATAN MEDIA

LITERASI DIGITAL BUKU ONLINE PADA SISWA KELAS II SDN TULUSREJO


3 KOTA MALANG

Maslihatul Fu’adah1 & Dyah Ismi Haryati2

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Malang
Email : 22001071089@unisma.ac.id
22001071082@unisma.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca para siswa dengan
pemanfaatan media literasi digital buku online. Subjek penelitian adalah siswa kelas
II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode deskrtiptif kualitatif yaitu memaparkan mengenai
pemanfaatan media literasi digital buku online dalam menumbuhkan minat baca.
Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena rendahnya minat baca
siswa pada buku-buku pelajaran dan buku yang lainnya masih berbentuk buku
biasa. Buku online atau electronik book (e-book) merupakan salah satu alternatif
bagi siswa dalam menumbuhkan minat baca. Dan diharapkan hasil penelitian
dengan pemanfaatan media literasi digital buku online ini dapat menumbuhkan
minat baca para siswa kelas II di SDN Tulusrejo 3 Kota Malang akan lebih efektif dan
efisien.

Kata kunci : Minat baca, literasi digital, buku online (e-book)

PENDAHULUAN

Pendidikan di Indonesia dihadapkan dengan banyak persoalan yang cukup genting,


salah satunya mengenai tingkat minat baca siswa rendah. Hal ini ini dibuktikan
dengan beberapa data yakni, dari data Indeks Pembangunan Manusia tahun 2019
bahwa minat baca di Indonesia berada di urutan ke-39 dari 42 negara (Fatmawati,
2020). Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat baca anak baik faktor internal
maupun eksternal. Diantaranya kurang menariknya bahan bacaan, sarana prasarana
yang kurang memadai, sekolah tidak selalu mampu menumbuhkan kebiasaan
membaca pada setiap siswanya, padatnya kurikulum, serta metode pembelajaran
yang hanya menekankan hafalan justru membuat rendahnya minat baca siswa
(Winarto dkk, 2016). Menurut Yukaristia (2019) dalam bukunya yang berjudul
“Literasi Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Problematika Sosial di Indonesia”
menyebutkan bahwa salah satu kunci keberhasilan untuk kemajuan negara dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui membaca. Rendahnya
literasi masyarakat menjadi ancaman yang berbahaya bagi kehidupan setiap
individu serta peradaban masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus memiliki
budaya literasi, melalui literasi diharapkan dapat memberikan dampak terbesar

1
dalam kemajuan bangsa dan manfaat yang diperoleh dari literasi yakni mampu
berpikir lebih kritis, berimajinasi, kreatif serta inovatif (Ulfi, 2019). Agar masyarakat
memiliki kebiasaan membaca maka harus dimulai dari minat membaca. Karena
dengan adanya minat membaca, maka kebiasaan membaca tersebut pasti akan terus
dikembangkan (Jahrir, 2020). Adapun minat membaca adalah suatu keinginan,
ketertarikan, atau rasa senang hati untuk membaca tanpa ada yang meminta.
Menurut Wahadaniah dalam (Artana, 2016) yang menyebutkan bahwa minat baca
adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan adanya perasaan
senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan sesorang untuk
membaca dengan kemaunnya sendiri atau tanpa ada dorongan dari luar. Minat
membaca juga dapat diartikan perasaan senang terhadap bacaan karena adanya
anggapan bahwa membaca dapat memperoleh manfaat bagi dirinya.

Salah satu bentuk pemanfaatan dalam menumbuhkan minat baca melalui literasi
digital. Literasi digital memudahkan pembaca untuk mengakses informasi kapanpun
dan di manapun dibutuhkan menggunakan perangkat yang terhubung ke jaringan
internet (Muna, 2020). Penggunaan bahan digital ini tidak hanya mempermudah,
banyak keuntungan lainnya yakni meningkatkan rasa gemar membaca di luar jam
mata pelajaran, tumbuh rasa kepercayaan diri, serta tingkatkan sumber referensi
yang sesungguhnya. Kemajuan teknologi sekarang ini mendorong banyak
perubahan dalam kehidupan manusia dari era informasi ke era digital di segala
bidang (Fitria,2018). Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran
merupakan salah satu langkah inovatif untuk meningkatkan mutu atau
kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga dapat bersaing di tingkat global.
Hal ini memunculkan kebiasaan baru dimana kegiatan membaca tidak hanya
dilakukan dengan menggunakan media cetak atau kertas, tapi juga membaca dengan
menggunakan media digital. Sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Martinez dan Ló pez-Río (2015) yang mengungkapkan bahwa kemunculan
teknologi dan internet telah menyebabkan adanya cara membaca yang baru serta
munculnya pola perindustrian buku yang baru dimana akan merubah lingkungan
sosial-ekonomi masyarakat itu sendiri dalam kegiatan membaca dan menulis.
Selain itu, teknologi juga membawa adanya perubahan pada perkembangan dunia
pustaka di Indonesia. Salah satunya adalah munculnya fitur e-book atau buku
online. Munculnya e-book membuat pengguna teknologi dapat mengunduh
sebuah buku yang kemudian tersimpan dalam perangkat teknologi yang mereka
miliki. Munculnya aplikasi bacaan digital ini seolah-oleh kemudian memberikan
berbagai macam bentuk kemudahan. Selain aksesnya yang sangat mudah dan
fleksibel, jenis dan genre bacaan yang ditawarkan juga lebih beragam. Selain
itu, untuk dapat menggunakannya seseorang tidak perlu mengeluarkan banyak
uang untuk memiliki bahan bacaan yang berkualitas.

Berdasarkan uraian di atas peneliti melakukan penelitian tentang penggunaan


media yang tepat untuk menumbuhkan minat baca siswa khususnya pada siswa
kelas II di SDN Tulusrejo 3 Malang kelas. Oleh karena itu, penulis mengangkat
penelitian dengan judul “Menumbuhkan Minat Baca Dengan Pemanfaatan Media
Literasi Digital Buku Online Pada Siswa Kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang.

2
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan pemanfaatan media
literasi buku online dapat menumbuhkan minat baca pada siswa kelas II SDN
Tulusrejo 3 Kota Malang?.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan yang
ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Mendeskripsikan proses menumbuhkan minat baca siswa dalam
pemanfaatan media literasi digital buku online .

LANDASAN TEORI

MINAT BACA

Minat baca menurut Meliyawati (2016), merupakan perasaan yang timbul


dalam hati yang diiringi dengan adanya dorongan yang kuat untuk membaca.
Sedangkan menurut Squires (2014), minat baca merupakan suatu gambaran
seseorang tentang seberapa bersemangat dan antusias ketika mereka melakukan
kegiatan membaca. Lebih lanjut disampaikan oleh Khofiah (2015), bahwa minat
baca merupakan keadaan dimana seseorang memiliki keinginan yang kuat untuk
menemukan sumber bacaan lalu melakukan kegiatan membaca. Rahim (2008)
yang menjelaskan bahwa minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha
seseorang untuk membaca. Batubara (2014) mengatakan bahwa minat membaca
merupakan sikap positif seperti ketertarikan yang muncul dalam diri seseorang
terhadap aktivitas membaca dan bahan bacaan.

Minat baca memiliki beberapa unsur yaitu perasaan senang, kebutuhan,


ketertarikan, keinginan dan mencari hal-hal yang diminati untuk membaca. Selain
itu ada beberapa aspek dalam tingkat minat baca Menurut Mustafa (2012), ada
empat parameter yang digunakan dalam mengukur minat baca (1) frekuensi
seseorang dalam membaca buku dan bahan bacaan dalam waktu tertentu, (2)
durasi waktu yangdihabiskan waktu membaca, (3) banyak pengeluaran
seseoranguntuk sekedar membeli buku atau bahan bacaan lainnya, (4) jumlah
buku atau koleksi bacaan yang dimiliki secara personal.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa minat membaca melingkupi bagaimana
sikap seseorang terhadap proses membaca tersebut. Ketika seseorang memiliki
respon perasaan yang positif, maka dapat dikatakan seseorang tersebut telah
memiliki minat untuk membaca. Dengan demikian, secara keseluruhan minat
baca dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan seseorang yang ditandai
dengan munculnya perasaan ketertarikan akan bahan bacaan dan aktivitas
membaca, sehingga akan menyebabkan seseorang melakukan kegiatan membaca
secara sukarela, dimana dalam kegiatan membaca tersebut melibatkan sikap yang
menikmati dan ingin terus membaca dalam jangka waktu yang panjang dan
berkelanjutan.

3
Adapun tujuan membaca seperti dikemukakan Darmono (2001: 183) adalah sebagai
berikut: (1) membaca untuk tujuan kesenangan; (2) membaca untuk meningkatkan
pengetahuan; 3) membaca untuk melakukan suatu pekerjaan.

Hardjoprakosa (2005 : 145) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang


menyebabkan rendahnya minat baca, yaitu (1) Pemerintah dan swasta dengan
lembaga pendidikannya, para guru kurang memotivasi para anak didiknya untuk
membaca buku-buku selain buku pelajaran; (2) Para orang tua tidak memberikan
dorongan kepada anak untuk mengutamakan membeli buku dari pada mainan.
Mereka biasanya kurang mengetahui jenis buku yang sesuai dan disukai anak, dan
mereka biasanya juga kurang memperkenalkan buku bacaan. Ismail, T. (2003)
mengungkapkan budaya membaca di kalangan pelajar Indonesia masih sangat
rendah. Pendapat lain dikemukakan oleh Sukarman Kartosedono bahwa ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan minat baca pada
masyarakat, khususnya pada anak, yaitu: (1) Tersedianya pilihan yang luas atas
bahan bacaan anak; (2) Tersedianya buku-buku anak di rumah, di sekolah,
perpustakaan maupun toko buku; (3) Seleksi yang dilakukan oleh pustakawan
untuk atau atas nama kebutuhan anak-anak; (4) Tersedianya waktu dan
kesempatan anakanak untuk membaca; (5) Kebutuhan dan kemampuan pribadi dari
anak-anak itu sendiri (Kartosedono, 1998: 316).

LITERASI DIGITAL

Secara bahasa literasi berasal dari bahasa inggris literacy yang berarti melek huruf.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai sesuatu
yang berhubungan dengan tulis-menulis. Menurut Anonimus (2016) secara
sederhana, literasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan menulis dan membaca
masyarakat dalam suatu negara. Pengertian literasi berkembang menjadi
kemampuan membaca, menulis, berbicara, menyimak dan memanfaatkan teknologi.
Pengertian literasi berkembang hingga memiliki arti kemampuan atau melek
teknologi, politik, berpikiran kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar, hal itu
tentu berkembang dari pengertian semula yang hanya diartikan sebagai
kemampuan membaca dan menulis. Selain itu makna literasi juga bukan hanya
kemampuan membaca dan menulis saja, melainkan kemampuan untuk mengambil
dan memaknai dari berbagai macam jenis-jenis teks yang berlaku atau digunakan
dalam komunitas wacana misalnya teks naratif, eksposisi, deskripsidan lain-lain.

Pada awal perkembangan, literasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan


bahasa dan gambar yang beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan,
berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis. Perkembangan berikutnya,
literasi berkaitan dengan situasi dan praktik sosial. Kemudian, lierasi diperluas
dengan berkembangnya teknologi dan informasi media. Secara sederhana, literasi
dimaknai sebagai kegiatan yang melibatkan baca tulis. Pengertian dari kegiatan
tersebut tidak hanya asal bisa membaca dan menulis saja. Namun,
diperlukan kemampuan memahami dan mengapresiasi berbagai bentuk komunikasi
secara kritis (Indriyana, 2016:1-2).

4
Digital berasal dari bahasa yunani yaitu, kata digitus yang berarti jari-jemari .
Sedangkan teori digital adalah sebuah konsep pemahaman dari perkembangan
zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi
otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Dalam perspektif
komunikasinya digital merupakan komunikasi yang disaranai oleh media
(bermediasi), maka media komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media
telekomunikasi atau internet.

Literasi media bergerak untuk melihat pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan
oleh pesan-pesan media dan belajar mengantisipasinya (Tamburaka, 2013: 13-14).
Gilster (dalam Maulana, 2015: 3) mengartikan literasi digital sebagai kemampuan
memahami dan menggunakan informasi dalam banyak format dari berbagai sumber
ketika itu disajikan di komputer (Pratiwi & Pritanova, 2017). Menurut Brian tahun
2015 dalam jurnal yang ditulis oleh Maulana(Maulana, 2015) menjelaskan 10
manfaat literasi digital yaitu sebagai berikut :

1. Menghemat waktu,

2. Belajar lebih cepat,

3. Menghemat uang,

4. Membuat lebih aman,

5. Selalu memperoleh informasi terkini,

6. Selalu terhubung,

7. Membuat keputusan lebih baik,

8. Dapat membuat anda bekerja,

9. Membuat lebih bahagia, dan

10. Mempengaruhi dunia.

Lalu menurut O'Brein & Scharber dalam (Mustofa & Budiwati, 2019) menegaskan
jika literasi digital bisa digunakan guna menjadi sumber pendidikan yang aktual
untuk dijadikan sebagai bahan referensi. Penggunaan bahan digital ini tidak hanya
mempermudah, banyak keuntungan lainnya yakni meningkatkan rasa gemar
membaca di luar jam mata pelajaran, tumbuh rasa kepercayaan diri, serta
tingkatkan sumber referensi yang sesungguhnya.

BUKU ONLINE (E-BOOK)

Buku online atau buku digital dikenal juga dengan Electronic Book (E-book) adalah
sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer, laptop
atau smartphone. Buku digital merupakan sebuah publikasi yang terdiri dari teks,
gambar maupun suara dan dipublikasikan dalam bentuk digital yang dapat dibaca di

5
komputer maupun alat elektronik lainnya. Umumnya buku elektronik diminati
karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku konvensional dan e-
book memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat
dengan cepat dicari dan ditemukan (Putera, 2011). Menurut Munif (2013 : 151) dan
(Suwarno, 2011 : 74) E-book merupakan bentuk digital dari buku cetak yang
umumnya terdiri dari setumpuk kertas dijilid yang berisi teks atau gambar, maka
buku electronik ini berisikan informasi digital yang berisi teks, gambar, audio yang
dapat dibaca di smartphone. E-bookjuga memiliki fitur pencarian, sehingga kata-
kata dalam buku elektronik ini dapat dengan cepat dicari dan ditemukan.

Format buku berbentuk digital semakin disukai karena memiliki banyak keunggulan
dibandingkan format buku dalam bentuk konvensional. Keunggulan Buku online
diantaranya mudah dibawa bepergian dan tidak membutuhkan ruang penyimpanan
yang besar. Buku online dapat disimpan di PC (Personal Computer), laptop,
smartphone, tablet, atau piranti elektronik yang secara khusus disediakan untuk
menyimpan dan membaca buku berbentuk digital. Menurut Probowo & Heriyanto
(2013) E-booksebagai buku digital ini sangat memudahkan masyarakat terutama
pada pelajar yang dapat membaca ratusan halaman buku nya dalam satu file dan
menghemat biaya membeli buku.

Kelebihan Dan Kekurangan E-book

a.Kelebihan E-book

1.Harga lebih murah daripada buku konvensioal

2.Ramah lingkungan

3.Anti rusak secara fisik

4.Mudah dibawa dan memiliki ukuran yang relatif kecil

5.Menghemat waktu dan tempat

b.Kelemahan E-book

1.Membutuhkan perangkat yang telah terkomputerisasi. Hingga terkadang


kita membutuhkan waktu yang cukup lama hanyamembukanya sedangkan
buku biasa dapat langsung kita buka dan tutup sesuka hati.

2.Boros energi. Walaupun ramah lingkungan, ternyata buku digital cukup


boros energi karena memakan daya listrik yang tidak sedikit.

3.Berlama-lama menatap di depan layar dan biasanya pasti merasakan


panasnya perangkat jika digunakan terlalu lama.

4.Berisiko merusak mata lebih cepat daripada buku konvensional.

6
METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memilih menggunakan metode kualitatif karena keterkaitan


masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian survei
yaitu mengenai menumbuhkan minat baca siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota
Malang dengan pemanfaatan media literasi digital buku online, dengan edukasi
atau pengiklanan pada buku online (e-book) agar meningkatkan minat baca
ditengah pesatnya perkembangan teknologi seperti game online dan media sosial di
zaman sekarang.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei deskriptif.


Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif, yang
pencarian informasi sumber dan pengumpulan datanya di lakukan dengan
wawancara. Penelitian deskrptif ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
subjek atau objek penelitian. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian
yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau
kenyataan sosial (Id.wikipedia.org, n.d.). Penulis memaparkan mengenai
pemanfaatan media literasi digital buku online dalam menumbuhkan minat baca
siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang dan menyampaikan informasi
berdasarkan kenyataan dan keadaan yang terjadi.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Jl. Bantaran V/c No. 17 Kota Malang.

4. Sumber Data dan Informan

Dalam penelitian ini sumber data dikelompokkan menjadi dua bagian, seperti :

a. Sumber Data Primer

Dalam penelitian ini sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh
langsung dari sumber subjek yaitu siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang yang
berjumlah 5 anak, terdiri dari 3 perempuan dan 2 anak laki-laki. Metode yang
digunakan untuk mendapatkan data primer yakni menggunakan metode survei
atau metode observasi.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber-sumber data pendukung
yang didapat oleh peneliti secara tidak langsung. Data ini diperoleh dari studi
buku, jurnal, skripsi, penelitian terdahulu dan lain-lain mengenai informasi terkait
dengan penelitian. Pencarian data sekunder ini perlu dilakukan berbagai fakta yang

7
terjadi di lapangan, sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih terhadap objek
penelitian.

c. Informan

Informan pada penelitian ini adalah orang yang memberi informasi terkait data
yang diinginkan. Adapun fokus penelitian ini yakni untuk mengetahui cara dalam
menumbuhkan minat baca siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang dengan
pemanfaatan media literasi digital buku online. Dalam hal ini objek penelitian
adalah narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan
informasi tentang masalah yang diteliti. Peneliti melakukan wawancara kepada
guru wali kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang dan para orang tua siswa.

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi


dan dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari tahu bagaimana
menumbuhkan minat baca siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang dengan
pemanfaatan media literasi digital buku online.

a. Wawancara

Teknik wawancara pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur.


Wawancara ini dilakukan dengan membuat pedoman wawancara yang relavan
dengan permasalahan yang kemudian digunakan untuk tanya jawab.

b. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengumpulan data dengan cara kunjungan dan


pengamatan yang diselidiki secara langsung di Jl. Bantaran V/c No.17 Kota Malang
Observasi yang digunakan adalah untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan
minat baca siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang dengan pemanfaatan media
literasi digital buku online. Serta berupa latar belakang sejarah, profil, dan
kegiatan dari SDN Tulusrejo 3 Kota Malang.

C. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan cara
melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek.

6. Metode Analisis Data

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif serta analisis
data menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan
Threats) pada SDN Tulusrejo 3 Kota Malang. Dalam prosesnya, penelitian ini
mengangkat data, informasi dan permasalahan yang ada terkait mengenai kelebihan
dan kekurangan dari media literasi digital buku online terhadap minat baca siswa
kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang yang adanya edukasi dan memperluas iklan
atau promosi pada buku online (e-book), serta mencari langkah-langkah konkrit

8
mengenai perkembangan minat baca siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang
agar meningkatkan minat baca ditengah pesatnya perkembangan teknologi di
zaman sekarang seperti adanya game online dan media sosial.

HASIL PENELITIAN

Untuk mengetahui minat baca dengan pemanfaatan media literasi digital


pada siswa kelas II SDN Tulusrejo 3 Kota Malang dapat dilihat dari data sebagai
berikut :

1. Nasya Talitha Izalia

No Kuesioner SS S TS STS

1. Saya senang membaca buku di manapun √


saya berada

2. Saya malas membaca buku √

3. Saya cepat bosan jika membaca buku. √

4. Saya selalu bersemangat dalam membaca √


buku

5. Saya merasa wajib baca buku , karena saya √


anak sekolah

6. Sebagai siswa SD, saya tidak harus baca √


buku

7. Baca buku itu hanya untuk siswa yang √


pintar saja

8. Lebih asyik nonton TV atau bermain hp √


dari pada membaca buku

9. Buku komik lebih menarik dari buku-buku √


pelajaran

10. Pada saat santai di rumah, saya lebih suka √


nonton youtube dari pada baca buku

11. Lebih baik isi waktu luang dengan main √


dari pada baca buku

12. Saya lebih suka mencari sumber bacaan √


dari internet dari pada membaca buku
pelajaran

9
13. Saya membaca buku ketika akan ujian saja √

14. Saya harus baca buku, karena membuat √


saya pintar

15. Pada hari libur saya tetap baca buku √

16, Pada hari libur saya tidak ingin baca buku √

17. Membaca buku lebih asyik dari handphone √

2. Muhammad Arif Rahmansyah

No Kuesioner SS S TS STS

1. Saya senang membaca buku di manapun √


saya berada

2. Saya malas membaca buku √

3. Saya cepat bosan jika membaca buku. √

4. Saya selalu bersemangat dalam membaca √


buku

5. Saya merasa wajib baca buku , karena saya √


anak sekolah

6. Sebagai siswa SD, saya tidak harus baca √


buku

7. Baca buku itu hanya untuk siswa yang √


pintar saja

8. Lebih asyik nonton TV atau bermain hp √


dari pada membaca buku

9. Buku komik lebih menarik dari buku-buku √


pelajaran

10. Pada saat santai di rumah, saya lebih suka √


nonton youtube dari pada baca buku

11. Lebih baik isi waktu luang dengan main √


dari pada baca buku

12. Saya lebih suka mencari sumber bacaan √


dari internet dari pada membaca buku
pelajaran

13. Saya membaca buku ketika akan ujian saja √

10
14. Saya harus baca buku, karena membuat √
saya pintar

15. Pada hari libur saya tetap baca buku √

16, Pada hari libur saya tidak ingin baca buku √

17. Membaca buku lebih asyik dari handphone √

3. Wahyu Puji Lestari

No Kuesioner SS S TS STS

1. Saya senang membaca buku di manapun √


saya berada

2. Saya malas membaca buku √

3. Saya cepat bosan jika membaca buku. √

4. Saya selalu bersemangat dalam membaca √


buku

5. Saya merasa wajib baca buku , karena saya √


anak sekolah

6. Sebagai siswa SD, saya tidak harus baca √


buku

7. Baca buku itu hanya untuk siswa yang √


pintar saja

8. Lebih asyik nonton TV atau bermain hp √


dari pada membaca buku

9. Buku komik lebih menarik dari buku-buku √


pelajaran

10. Pada saat santai di rumah, saya lebih suka √


nonton youtube dari pada baca buku

11. Lebih baik isi waktu luang dengan main √


dari pada baca buku

12. Saya lebih suka mencari sumber bacaan √


dari internet dari pada membaca buku
pelajaran

13. Saya membaca buku ketika akan ujian saja √

14. Saya harus baca buku, karena membuat √


saya pintar

11
15. Pada hari libur saya tetap baca buku √

16, Pada hari libur saya tidak ingin baca buku √

17. Membaca buku lebih asyik dari handphone √

4. Intan Dewi

No Kuesioner SS S TS STS

1. Saya senang membaca buku di manapun √


saya berada

2. Saya malas membaca buku √

3. Saya cepat bosan jika membaca buku. √

4. Saya selalu bersemangat dalam membaca √


buku

5. Saya merasa wajib baca buku , karena saya √


anak sekolah

6. Sebagai siswa SD, saya tidak harus baca √


buku

7. Baca buku itu hanya untuk siswa yang √


pintar saja

8. Lebih asyik nonton TV atau bermain hp √


dari pada membaca buku

9. Buku komik lebih menarik dari buku-buku √


pelajaran

10. Pada saat santai di rumah, saya lebih suka √


nonton youtube dari pada baca buku

11. Lebih baik isi waktu luang dengan main √


dari pada baca buku

12. Saya lebih suka mencari sumber bacaan √


dari internet dari pada membaca buku
pelajaran

13. Saya membaca buku ketika akan ujian saja √

14. Saya harus baca buku, karena membuat √


saya pintar

15. Pada hari libur saya tetap baca buku √

12
16, Pada hari libur saya tidak ingin baca buku √

17. Membaca buku lebih asyik dari handphone √

5. Putra Mahardika H

No Kuesioner SS S TS STS

1. Saya senang membaca buku di manapun √


saya berada

2. Saya malas membaca buku √

3. Saya cepat bosan jika membaca buku. √

4. Saya selalu bersemangat dalam membaca √


buku

5. Saya merasa wajib baca buku , karena saya √


anak sekolah

6. Sebagai siswa SD, saya tidak harus baca √


buku

7. Baca buku itu hanya untuk siswa yang √


pintar saja

8. Lebih asyik nonton TV atau bermain hp √


dari pada membaca buku

9. Buku komik lebih menarik dari buku-buku √


pelajaran

10. Pada saat santai di rumah, saya lebih suka √


nonton youtube dari pada baca buku

11. Lebih baik isi waktu luang dengan main √


dari pada baca buku

12. Saya lebih suka mencari sumber bacaan √


dari internet dari pada membaca buku
pelajaran

13. Saya membaca buku ketika akan ujian saja √

14. Saya harus baca buku, karena membuat √


saya pintar

15. Pada hari libur saya tetap baca buku √

16, Pada hari libur saya tidak ingin baca buku √

17. Membaca buku lebih asyik dari handphone √

13
PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis hasil penelitian melalui observasi dan wawancara


diperoleh bahwa minat baca adalah keinginan yang disertai usaha-usaha seseorang
untuk membaca sehingga ada dorongan untuk seseorang tersebut membaca.
Dimana orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dengan
mendapatkan bahan bacaan yang sesuai dengan keinginannya. Pembahasan
tersebut diperkuat oleh Rahim (2008) yang menjelaskan bahwa minat baca ialah
keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, didapat bahwa minat


baca pada siswa SDN Tulusrejo 3 Kota Malang masih rendah. Dilihat dari
perbandingan antara membaca dengan kegiatan lainnya seperti bermain
handphone, maka kebanyakan siswa lebih memilih untuk bermain handphone
daripada kegiatan membaca. Rendahnya minat baca pada siswa disebabkan karena
siswa kurang memiliki perasaan, perhatian terhadap buku, dan manfaat membaca.
Penyebab lainnya karena kesadaran untuk membaca masih rendah dan kurangnya
literasi dan variasi membaca.

Kurangnya motivasi yang diberikan guru maupun orang tua itulah membuat
siswa SDN Tulusrejo 3 Kota Malang tidak mengetahui pentingnya minat baca dan
ada banyak literasi digital yang bisa meningkatkan minat baca. Perlu adanya
pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan minat baca pada siswa. Ada banyak
literasi digital yang dapat meningkatkan minat baca siswa, seperti aplikasi E-book
yang digunakan sebagai alternatif.

Dari hasil wawancara, sebagian siswa lebih memilih membaca menggunakan


literasi digital, hal itu disebabkan banyaknya variasi yang dimuat dalam aplikasi
tersebut. Sehingga siswa tidak mudah bosan saat membaca. Namun ada dampak
negatif dalam penggunaan literasi digital jangka panjang. Oleh karena itu, baik guru
maupun orang tua, harus bisa membatasi membaca menggunakan literasi digital ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa,


minat baca pada siswa SDN Tulusrejo 3 Kota Malang masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari kegiatan siswa bermain gadget atau kegiatan lain lebih banyak dipilih
dari kegiatan membaca. Pada waktu senggang, mereka lebih memilih untuk bermain
dengan teman, bermain gadget, atau bercerita dari pada membaca. Kurangnya minat
baca disebabkan kurangnya motivasi dan variasi dari lingkungan sekitar dalam
kegiatan membaca. Oleh karena itu, media literasi digital buku online dipilih sebagai
alternatif dari permasalan tersebut. Media literasi digital jangka panjang dapat
menyebabkan dampak negatif pada siswa, maka harus ada pembatasan baik dari
guru maupun orang tua.

SARAN

14
Dalam setiap proses menumbuhkan minat baca hendaknya guru memiliki
kemauan dan kemampuan untuk menggunakan media literasi yang sesuai dengan
karakteristik materi bacaan maupun dengan karakteristik peserta didik. Saran yang
dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:

(1) Guru diharapkan dalam proses menumbuhkan minat baca siswa dapat
menggunakan media literasi digital buku online (e-book) agar siswa lebih fokus dan
termotivasi dalam keterampilan membaca.

(2) Guru diharapkan dapat mengembangkan diri menjadi guru yang lebih kreatif
dan inovatif dalam memilih media yang menarik dan menyenangkan bagi siswa
dalam proses menumbuhkan minat baca.

(3) Dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran dan berusaha menumbuhkan kemauan minat baca
menggunakan media apapun sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

DAFTAR RUJUKAN
Anonimus (2016). Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru dan Tenaga
Kependidikan Tahun 2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Artana, I. K. (2016). Upaya Menumbuhkan Minat Baca pada Anak. Acarya Pustaka,
2(1), 1–13.

Batubara, Mariani Afni. (2014), “Minat Mahasiswa Membaca (Study di Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau Pekanbaru)”. Jom FISIP Volume 1 No. 2–
Oktober 2014. 1 –15.

Darmono. 2001. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo

Fatmawati, E. (2020). Gemar Membaca. Ay Publiser.

Hardjoprakosa, Mastini , 2005. Bunga Rampai Kepustakawanan. Jakarta :


Perpustakaan Nasional RI.

Ismail, Taufik. 2003. Agar Anak Bangsa Tak Rabuh Membaca, Tak Menumbuhkan
Budaya Literasi Melalui Buku Digital. www.jurnal.ar-raniry.ac.id. . (Diakses tanggal
22 Desember 2018) Pincang Mengarang.Yogyakarta: Paperina.

Jahrir, A. S. (2020). Membaca. Qiara Media

Khofiah, Siti. (2015). Hubungan Minat Baca dengan Kemampuan Membaca


Pemahaman Siswa Kelas Tinggi SDN 1 Karangsari Kecamatan Pengasih
Kabupaten Kulon Progo. Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Martinez, Vicente Garcia & Ló pez-Río, Joaquim. (2015), “About the horrific peril of
reading on digital devices”. Journal of Social and Behavioral Sciences 178. 105 –
109.

15
Maulana, M. (2015). Definisi , Manfaat dan Elemen Penting Literasi Digital. Seorang
Pustakawan Blogger, 1–12. https://www. muradmaulana.com/2015/12/definisi-
manfaat-dan-elemen-penting-literasi-digital.html

Meliyawati. 2016. Pemahaman Dasar Membaca. Yogyakarta : Deepublish

Mustafa, B. (2012), “Indonesian People Reading Habit Is Very Low : How Libraries
Can Enhance The People Reading Habit”. Jurnal Institut Pertanian Bogor. 1 –10.

Mustofa, M., & Budiwati, B. H. (2019). Proses Literasi Digital Terhadap Anak:
Tantangan Pendidikan Di Zaman Now. Pustakaloka, 11(1), 114.
https://doi.org/10.21154/pustakaloka.v11i 1.1619

Muna, F. N. (2020). Pengaruh Penerapan Literasi Digital Dan Kemandirian Belajar


Terhadap Prestasi Belajar Ipa Pada Masa Pandemi Covid-19 Siswa Kelas Ix Smp Nu
Suruh Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga.

Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh Literasi Digital Terhadap Psikologis
Anak Dan Remaja. Semantik, 6(1), 11. https://doi.
org/10.22460/semantik.v6i1p11.250

Putera, P. (2011, Agustus 25). Ebook dan Pasar Perbukuan Kini. Retrieved
November 20, 2016, from lipi.go.id: http://lipi.go.id/berita/single/ebook-danpasar-
perbukuan-kini/6669

Squires, Scot. (2014). The Effects of Reading Interest, Reading Purpose, and Reading
Maturity on Reading Comprehension of High School Students. Disertasi.United
States. School of Education of Baker University.

Ulfi, A. M. (2019). Pentingnya Literasi untuk Generasi Muda Indonesia.


kompasiana.com.
https://www.kompasiana.com/azzilamiftaqululfi/5dca8bb5d541df4a3629cc22/pe
ntingnya-literasi-untuk-generasi-mudaindonesia (diakses pada pukul 16.32 WIB,
tanggal 25 Juni 2021).

Winarto, Y. T., Suhardiyanto, T. & Ezra M. Choesin (2016) Karya Tulis Ilmiah Sosial:
Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya. Indonesia: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia

Yukaristia. (2019). Literasi: Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Problematika Sosial Di


Indonesia. CV Jejak, anggota IKAPI.

16

Anda mungkin juga menyukai