Anda di halaman 1dari 6

ANAK-ANAK LUAR BIASA DENGAN CACAT GANDA DAN

TUNAGRAHITA BERAT

Anak cacat ganda adalah mereka yang mengalami dua kelainan atau lebih dan malahan

ada yang mengalami kelainan berat. Sontag dkk telah mencoba membuat definisi tentang

keterampilan dasar yang sangat diperlukan oleh anak-anak cacat ganda dan tunagrahita berat

yakni : aspek sosial, menolong diri sendiri dan komunikasi.

Dalam pelayanan pendidikannya sering ada kesulitan karena kurangnya fasilitas untuk

mereka.

A. Sifat dan Masalah

Anak-anak cacat ganda dan terbelakang kebanyakan meninggal dunia dalam usia beberapa

tahun saja. Menurut penelitian bahwa anak-anak yang mengalami kelainan pendengaran

tidak saja hanya itu tetapi juga ada kelainan emosi, system persyarafan, kelainan persepsi

dan gerak.

Cohen menggambarkan bahwa dari 57 anak tunanetra, 85% diantaranya menderita retroler

fibroplasias karena kekurangan oksigen saat lahir (Prematur). Hal ini disebabkan adanya

kelainan pada otak dan menyebabkan cerebral palsy atau epedelepsi. Selanjutnya diketahui

bahwa kelainan penglihatan disebabkan oleh rubella, dan kira-kira 30.000 orang mengalami

kelainan penglihatan, pendengaran, mental, fisik.

B. Kelainan Ganda dan Tunarungu

Disini akan dikembangkan 3 jenis kelainan ganda yaitu :tuli – buta, tuli – tunagrahita, dan

tuli dengan kelainan emosi.

1. Anak tuli - buta

Berbicara tentang orang tuli buta, kita harus ingat Helen Keller. Dia seorang tuli buta

yang telah mencapai keberhasilan luar biasa dengan dibimbing gurunya Anne Sulivan.

1
Biro pendidikan Anak Luar Biasa Amerika Serikat memberikan definisi anak tuli - buta :

“Seorang anak kehilangan pendengaran dan penglihatan, menyebabkan kesukaran yang

berat dalam komunikasi dan menimbulkan problem pendidikan, dia tidak dapat dibantu

dengan program pendidikan anak cacat pendengaran dan dengan program pendidikan

anak berkelainan penglihatan.”

Kata tuli – buta berarti kehilangan total pendengaran dan penglihatan dan pendekatannya

harus secara individual.

2. Tunarungu – Tunagrahita

Pada waktu yang lalu anak tunarungu – terbelakang mental ditempatkan di asrama

sekolah anak terbelakang mental. Healey dan Korep – Nortman mengemukakan bahwa

pada asrama orang dewasa tunagrahita terdapat 10-15% yang tunarungu juga dikatakan

bahwa anak tunarungu – tunagrahita mengalami kelainan tingkah laku.

3. Tunarungu – Tunalaras

Klrshuler mengemukakan bahwa 30% dari anak tunarungu juga mengalami problema

emosi. Kelainan emosi tersebut bermacam-macam yaitu : problem emosi ringan,

setengah berat dan berat. Bagi anak tunarungu yang mengalami problem emosi berat

guru sukar mengatasinya.

Raneir mengemukakan bahwa ada anak tunarungu yang membutuhkan perawatan khusus

dari psikiater. Pada anak ini perlu guru khusus.

Program pendidikan individual sangat diperlukan sesuai dengan keadaan anak.

C. Kelainan Ganda dan Cerebral Palsy

Cerebral Palsy berarti ketidakmampuan bergerak yang disebabakan kerusakan pada bagian

otak. Kerusakan tersebut juga mengganggu alat persepsi (penglihatan pendengaran).

Cerebral Palsy dapat terjadi pada Pre natal, Natal atau Post natal.

2
Jenis-jenis Cerebral Palsy yaitu :

1. Spastic (Spasticity)

Jenis ini paling banyak (40-60%) daro populasi cerebral palsy.

Spastic ringan gaya jalan janggal. Spastic sedang kedua tangan selalu dekat dengan

badan gaya jalan seperti gunting. Spastic yang berat tak dapat berjalan tanpa bantuan.

2. Kathetoid (Athetosis)

Jenis ini kira-kira 15-20% dari populasi Cerebral Palsy gerakannya seperti berliku-liku,

berbelok-belok, lonjak-lonjak, mulut terbuka, lidah keluar air ,liur menyembur keluar.

3. Ataxia

Penderita ini tidak kokoh dalam gerakannya, mudah terjatuh, gerakannya menyentak-

nyentak.

4. Tremor dan Rigid

Tremor menun jukan gerakan getar yang tidak terkontrol, Rigid adalah kekuatan otot

yang menghebat bila emosi anak dalam keadaan tegang.

Jenis-jenis Kelainan ganda dari Cerebral Palsy :

1. Cerebral Palsy dengan ketunagrahitaan

Hohman dan Preedhoin mengetes Intelegensi anak Cerebral Palsy (1003 oarng)

menunjukkan 58,8% IQ mereka dibawah 70. Sebaliknya ada juga anak Cerebral Palsy

memiliki kecerdasan gifted.

2. Cerebral Palsy dengan gangguan persepsi Psikolinguistik

Cruickshank dkk mengemukakan bahwa jenis spatis atetoid banyak mengalami

gangguan persepsi penglihatan. Theillinois test of psycholinguistic abilities menunjukan:

a. Spastic dan atetoid menunjukan kemampuan persepsi bahasa yang rendah

b. Atetoid lebih tinggi kemampuan berbahasanya daripada spastic

3
c. Spastic lebih tinggi kemampuannya mengingat kembali apa yang pernah didengar,

dilihat.

3. Cerebral Palsy dengan gangguan penglihatan dan pendengaran

Denhoff dan Robinault mengemukakan gangguan penglihatan anak lebih banyak

daripada gangguan pendengaran. Atetoid lebih banyak kehilangan kemampuan

mendengar.

D. Kelainan Ganda dan Tunagrahita

1. Anak tunagrahita dengan gangguan tingkah laku

Balthazar dan Stevens menyimpulkan ada kecenderungan anak terbelakang mental

mengalami kelainan emosi atau tunalaras. Robinson mengemukakan bahwa anak tuna

grahita ada rasa khawatir, gelisah, psikotik.

2. Cacat ganda dengan tunagrahita berat

Anak tunagrahita berat mengalami juga kelainan gerak, bicara, emosi, penglihatan dan

pendengaran.

Ada tiga macam cara untuk membantu anak tersebut yaitu : Obat-obatan, psikoterapi

(dilakukan oleh psikolog/psikiater) dan analisa tingkah laku oleh siapa saja dengan

pengawasan supervisor.

Analisa tingkah laku sebagai berikut :

- Perhatikan dan layani respon dari anak

- Cegah tingkah laku yang buruk

- Cegah sikap suka membangkang dan berikan yang diinginkan anak

- Target tingkah laku yang dicapai harus jelas

Roos dan Oliver menganjurkan untuk kelainan ganda berat :

4
1. Operant Conditioning

2. Perhatian khusus

3. Tidak dengan perhatian khusus

E. Program pendidikan

Sontag, Smith dan Sailor mengemukakan tekanan program pendidikan dimulai dengan umur

8 th, sedangkan Brown dkk (1976) mengemukakan pendidikan anak tersebut adalah

normalisasi dengan tidak diisolir.

Ada beberapa komponen dalam pendidikan anak cacat ganda :

1. Keterangan perkembangan

a. Perkembangan vocal sebelum kata-kata

b. Perkembangan respons terutama mata

c. Perkembangan tingkah laku yang lebih komplek

2. Kurikulum yang tepat

a. Fleksibel

b. Materi harus tepat dengan tingkat kematangan tingkah laku anak

c. Kurikulum, materi harus merupakan mata rantai

d. Keobyektifan evaluasi

e. Diyakini berhubungan dengan program mingguan, bulanan, dan tahunan

3. Pelayanan tambahan

Perlu bantuan ahli lain misalnya fisioterapist, ahli nutrisi.

F. Kurikulum Pendidikan Anak Cacat Ganda dan Tunagrahita Berat

Penyusunan kurikulum perlu memperhatikan :

1. Keterampilan menolong diri sendiri

5
2. Keterampilan gerak kasar dan halus

3. Komunikasi

4. Sosialisasi

5. Latihan Ocupational

6. Keterampilan akademik

7. Keterampilan Kognitif

G. Strategi

Perencanaan program pendidikan anak cacat ganda/berat :

1. Rumuskan komponen tingkah laku untuk mencapai tujuan

2. Rangkaikan secara teratur komponen yang diperlukan

3. Simpulkan variasi kegiatan yang diperlukan

Makin berat tingkah laku kelainan anak, programnya harus lebih terperinci. Tugas-

tugasnya harus sederhana.

H. Komunikasi

Masalah yang dihadapi pada pendidikan anak cacat ganda/berat adalah masalah komunikasi.

Masalah ini tertutama dalam menerima informasi dan mengeluarkan isi hatinya. Untuk ini

anak perlu dilatih bicara, pengenalan symbol dan lain-lain.

Compbell Cantrell menjelaskan secara terperinci metoda komunikasi system non verbal

ataupun abjad jari.

Gues, Sailor melaporkan penggunaan papan komunikasi dengan kartu kata, jika pesan itu

kompleks.

I. Evaluasi

Evaluasi bidang studi yang diberikan belum begitu jelas karena beratnya kelainan anak.

Anda mungkin juga menyukai