Anda di halaman 1dari 14

7.

Spectrophoto Meter

8. Shaker

merupaka Hot plate


n suatu
alat yang
berfungsi
untuk 9.

10. Inkubator
11. Gelas ukur

12. Oven

13. Auto klaf

14. Water distiller


15. LAF (Flamina Air Flow)

16. Cawan Petri

17. Pipet Ukur

18. Tabung Reaksi


19. Pipet Tetes

20. Labu Erlenmeyer

21. Bunsen Burner

22. Gelas Beaker


23. Mortar dan Alu

24. Pinset

25. Jarum Ose

26. Jarum ent


27. Skapel

28. Rubber bulp

29. Batang L

30. Kaca Preparat dan Cover


Glass
31. Mikro Pipet

32. pH Meter.

3.2 Pembahasan
Alat-alat laboratorium merupakan aspek penting dalam melakukan sebuah
percobaan atau penelitian. Alat-alat laboratorium memiliki fungsi dan penggunaan
yang berbeda, meskipun ada juga fungsi dan penggunaannya hampir sama. Alat-
alat dalam laboratorium mikrobiologi terdiri dari alat-alat gelas, mikroskop, alat
instrumen dan alat-alat lain.

Adapun prinsip kerja dan fungsi dari masing-masing alat adalah:


1. Mikroskop Majemuk
Mikroskop majemuk merupakan sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya
lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada
mikroskop konvensional untuk mengamati sel - sel atau makhluk hidup yang tidak
dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata. Prinsip kerja dari mikroskop ini
adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa
objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan
diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan
yang tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya
yang dipantulkan yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang
juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif 4x,
10x, 40x dan 100x serta pembesaran okuler 10x. Mikroskop berfungsi sebagai alat
bantu untuk melihat mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang.
Mikroskop majemuk merupakan alat yang berfungsi untuk mengamati
mikroorganisme yang tidak terlihat mata. Contohnya: spora (Sutedjo, 1991).

2. Mikroskop Stereo
Mikroskop Stereo merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengamati objek
yang masih bisa terlihat oleh mata, dan objek nanti dapat diamati tiga dimensi.
Mikroskop ini biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni
dan jamur. Cara kerja dari mikroskp stereo ini yang pertama adalah meletakkan
specimen di plaat preparat, lalu di jepit jika perlu. Selanjutnya mengatur
pembesaran pada pembesaran terkecil dengan memutar sekrup pengatur
pembesaran kemudian dicari fokusnya dengan memutarsekrup pengatur focus..
kemudian jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar sekrup
pengatur pembesaran kepembesaran yang lebih tinggi lalu dicari fokusnya.

3. Magnetic Stirrer
Magnetic Stirrer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghomogenkan
larutan.

4. Colony Counter
Colony counter merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai penghitung
jumlah mikroba pada cawan petri dengan menggunakan sinar dan luv.
Perhitungan mikroba dapat dilakukan dengan perbesaran menggunakan luv atau
dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan
bulpoint yang terdapat pada coloni counter dan juga menggunakan tombol check
(Anonim, 2014).

5. UV Transilluminator
UV Transilluminator merupakan suatu alat yang digunakan untuk melihat biakan
bakteri bekerja dengan bantuan gelombang cahaya.

6. Haemocytometer
Haemocytometer merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengatur kerapatan
mikroba yang tumbuh,

7. Oven
Oven merupakan salah satu alat laboratorium yang penting, fungsinya untuk
memanaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek
lainnya. Oven adalah sebuah alat yang menggunakan radiasi gelombang mikro
untuk memanaskan. Dalam mikrobiologi, oven lebih banyak digunakan untuk
proses sterilisasi. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya
alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas
dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi
tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi
tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan
berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Penggunaan oven tersebut relatif mudah.
Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat
pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk
menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk
menyalakan atau mematikan kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik-
turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang
menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV
menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah ke atas) dan
DOWN (panah ke bawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan.
Dapat pula untuk mensetting waktu. Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven
dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup
kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan
kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV
akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan
suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan
tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven. Sebelum oven digunakan
bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah
dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian
dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif
jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas.
Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.

8. Spectrophoto Meter
Spectrophoto Meter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengetahui
beberapa DNA yang dihasilan untuk mencetak hasilnya.

9. Shaker
Shaker merupakan suatu alat yang digunakan untuk gemetar solusi dalam labu
berbentuk kerucut, dalam artian menghomogenkan larutan dalam labu tersebut.
Shaker terdiri dari pengontrol kecepatan untuk mengontrol kecepatan gemetar.

10. Hot Plate


Hot Plate adalah suatu alat yang digunakan untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi.

11. Inkubator
Inkubator adalah suatu alat yang digunakan untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan  pengatur suhu dan
dan pengatur waktu. Suhu di dalam inkibator konstan dan dapat diatur sesuai
dengan tujuan inkubasi (Anonim, 2014).

12. Gelas ukur


Gelas ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk mengeluarkan sejumlah
tertentu volume cairan secara tidak tepat atau kira-kira. Ukurannya bervariasi dari
5 ml sampai 2 liter (Sutedjo, 1991).
13. Auto Klaf
alat yang digunakan untuk menstresilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mkirobiologi dengan menggunakan uap air panas bertekanan.
Autoklaf adalah alat pemanas tutup yang menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi. Pada Autoklaf digunakan suhu 121oC pada suhu ini sudah
cukup untuk mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organism
hidup dan dengan demikian mematikannya sampai spora-sporanya, karena pada
suhu 100oC masih kurang dalam membunuh kuman yang resisten.  Autoklaf
terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi
oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik.

14. Water Distiller


Salah satu cara untuk memurnikan air adalah dengan proses distilasi. Proses ini
dilakukan dengan merebus air dan uap panasnya dikondensasikan menggunakkan
kondenser.

15. LAF (Lamina Air Flow)


alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola
pengaturan pada penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi
sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.

16. Cawan Petri


Cawan Petri merupakan suatu alat yang digunakan sebagai wadah untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora atau biji-bijian. Cawan petri adalah sebuah
wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari gelas yang digunakan untuk
membiakkan  sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil
sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.

17. Pipet Ukur


Digunakan untuk mengukur volume cairan dengan tepat. Pipet ukur tersedia
dalam ukuran 5,10,25,50 cm3 dst. Dalam mengosongkan pipet, pipet berada pada
posisi condong dengan ujung pipet menempel di dinding wadah dan jari telunjuk
menutup bagian atas pipet. Jari telunjuk digunakan untuk mengatur keluarnya
cairan dari pipet dengan membuka dan menutup bagian atas pipet tersebut.
Pengosongan dilakukan dengan pelan-pelan, setelah 15 detik ujung pipet
diletakkan pada dinding 3 kali. Pipet ukuran 10 cm3 dikosongkan dalam 10 detik,
ukuran 25 cm3 dikosongkan dalam 25 detik dan seterusnya. INGAT, tidak
diizinkan mengeluarkan sisa cairan yang berada diujung pipet.

18. Tabung Reaksi


Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat membiakkan mikroba. Digunakan untuk
uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba dan diisi media padat maupun cair.
Dalam menggunakan tabung reaksi, digunakan rak tabung sebagai
dudukannya. Prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi diletakkan sesuai tempat
(lubang yang tersedia) disimpan di tempat yang aman.Ukuran dan bentuk tabung
reaksi bermacam-macam sesuai kegunaannya. Yang lebih kecil dapat digunakan
untuk memijarkan dan yang lebih besar digunakan untuk mendidihkan.

19. Pipet Tetes


Pipet yang digunakan untuk mengambil zat cair dalam jumlah kecil. Teknik
memegang pipet ini, pipet dipegang dengan tangan kanan (lima jari, bukan dua
jari). Ibu jari memgang karet pompa untuk mengambil dan melepaskan cairan dan
pipet. Cara mengeluarkan cairan harus tetes demi tetes (Widodo, 2010).

20. Labu Erlenmeyer


Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu
erlenmeyer dapat pula digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-
bahan, komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur
cair, dan lain-lain. Bentuknya bulat danberbentuk kerucut di bagian atasnya. Di
salah satu sisi, ada tanda untuk menunjukkan ukuran volume  isi, dan memiliki
spot yang dapat diberi label dengan pensil . Leher dan mulut botol yang sempit
pada erlenmeyer bertujuan agar mudah dipegang, mengurangi penguapan dan
dapat ditutup dengan mudah. Sedangkan dasar permukaan yang rata membuatnya
flexsible diletakkan di mana saja.
21. Bunsen Burner
Bunsen, salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril
adalah pembakaran bunsen. Untuk strelisasi jarum ose atau yang lainnya, bagian
api yang paling cocok untuk memijarkan adalah bagian api yang berwarna biru
(paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau
metanol.

22. Gelas Beaker


Digunakan sebagai tempat larutan, untuk memanaskan larutan, menguapkan
pelarut, pemekatan dan melarutkan zat-zat sebelum diencerkan dalam labu takar.
Gelas ukur mempunyai grade angka yang menunjukkan volume, tetapi tidak
direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengukur volume. Tersedia dalam
berbagai ukuran, 5, 10, 25, 50, 100, 150, 200, 250 cm3 dan seterusnya (Widodo,
2010).

23. Mortar dan Alu


Mortar dan alu, mortar dan penumbuk digunakan untuk menumbuk atau
menhacurkan materi cupilikan, misalnya daging, roti, atau tanah sebelum diproses
lebih lanjut.

24. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya untuk mengambil benda dengan
menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

25. Jarum Ose


Jarum inokulum atau jarum ose merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba kemedia yang akan
digunakan kembali.

26. Jarum Ent


Jarum Ent merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan atau
mengambil koloni suatu mikroba yang ukurannya lebih kecil.

27. Skapel
Skapel merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memotong suatu bahan.

28. Rubber Bulb


Rubber bulb merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengambil cairan dengan
volume yang besar (Anonim, 2014).

29. Batang L
Batang L merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menyebarkan cairan
dipermukaan agar-agar, supaya bakteri tersuspensi tersebar merata.

30. Kaca Preparat dan Cover Glass


Kaca Preparat dan Cover Glass adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk
meletakkan object dengan ukuran yang kecil untuk diamati dibawah mikroskop
(Anonim, 2014). Dalam penggunaannya, preparat dibersihkan terlebih dahuu,
kemudian diletakkan objek yang akan diteliti, lalu ditutup menggunakan deck
glass.

31. Mikro Pipet


Pipet mikro merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari µl (Brady, 1994).
32. Ph Meter
Ph meter merupakan alat yang berguna untuk mengukur atau mengetahui
pH suatu larutan (Day, 1998).

Anda mungkin juga menyukai