Ayat Jurnal Penyesuaian adalah ayat yang dibuat dalam suatu wadah yang disebut dengan
Jurnal Penyesuaian. Ayat-ayat Penyesuaian yang akan dibuat berdasarkan informasi tambahan
pada akhir periode yang bersumber dari bukti memorial serta dari neraca saldo(Daftar Saldo-
saldo perkiraan sementara).Jadi dalam siklus akuntansi AJP dibuat setelah neraca saldo.
Ayat Jurnal Penyesuaian Perlu dibuat karena:
Data yang tercantum didalam Neraca Saldo belum tentu mencerminkan keadaaan yang
sebenarnya pada akhir periode.
Contohnya : Saldo untuk beban dibayar dimuka biasanya lebih catat karena penggunaan aset ini
tidak dicatat secara harian. (Transaksi-transaksi yang berupa beban dibayar dimuka biasanya
hanya di catat pada waktu terjadinya pembayaran,sedangkan jumlah pembayaran yang telah
menjadi beban tidak dicatat dari waktu kewaktu)
Jadi intinya AJP dimaksudkan untuk mencerminkan kondisi yang sebenarnya pada Akun
Aktiva,Utang,Pendapatan dan Beban.
Hal- hal yang biasanya memerlukan Penyesuaian pada akhir periode dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Yaitu Persediaan barang yang dibeli untuk dijual kembali. Dari dua metode pencatatan barang
dagangan yaitu Metode Fisik(Periodik) dan Metode Perpetual (Terus Menerus).Hanya Metode
Fisik yang memerlukan Penyesuaian karena metode ini melakukan perhitungan persediaan akhir
pada akhir periode atau secara berkala.
Sedangkan Metode Perpetual,apabila terjadi perubahan persediaaan (seperti:
pembelian,penjualan,pengembalian) maka langsung dicatat di buku pembantu Persediaan Barang
Dagangan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dalam metode perpetual ada dibuat
penyesuaian,apabila terjadi kerusakan terhadap persediaan yang terjadi pada akhir periode
setelah dilakukan perhitungan Fisik.
Ayat Jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagangan dapat menggunakan 2 cara:
a. Menggunakan Perkiraan Ikhtisar R/L
AJPnya pada Awal Periode:
Ikhtisar R/L xxx -
Persediaan Barang Dagangan - xxx
AJPnya Pada Akhir Periode:
Ada 2 unsur
1) Unsur yang menambah HPP: Persediaan Barang Dagangan Awal,Pembelian,Beban Angkut
Pembelian.
2) Unsur yang Mengurangi HPP: Persediaan Barang Dagangan Akhir, Retur Pembelian Dan
Potongan Pembelian.
Yaitu Menaksir atau memperkirakan saldo piutang kepada para debitur yang mungkin
dinyatakan tidak dapat tertagih pada akhir periode.
AJPnya
Beban Kerugian Piutang xxx -
Cadangan Kerugian Piutang - Xxx
Besarnya Taksiran kerugian piutamg berupa suatu persentase(%) dari saldo Piutang akhir
periode.
3. Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli dengan maksud untuk digunkan dalam operasi
perusahaan ( tidak untuk dijual kembali).Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli dengan
maksud untuk digunakan dalam operasi perusahaan ( tidak untuk dijual kembali). Perlengkapan
biasanya didebet ke akun aktiva pada saat dibeli. Pengakuan atas perlengkapan yang digunakan
akan ditunda sampai proses penyesuaian dilakukan,yaitu ketika dilakukan perhitungan fisik atas
perlengkapan. Selisih antara saldo akun perlengkapan(Aktiva) dengan beban perlengkapan
mencerminkan perlengkapan yang telah digunakan (beban) selama periode berjalan.
Pada waktu terjadi transaksi pembelian perlengkapan dapat dicatat dengan 2 cara, yaitu dicatat
sebagai harta dengan mendebet perkiraan perlengkapan atau dicatat sebagai beban dengan
mendebet perkiraan beban perlengkapan.
Yaitu pengeluaran yang sudah terjadi dalam satu periode,tetapi merupakan beban periode yang
akan datang. Perusahaan seringkali melakukan pembayaran beban dimuka(persekot). Artinya
membayar sejumlah beban untuk beberapa waktu yang akan datang dan kadang-kadang
melampaui batas akhir periode akuntansi. Apabila pada akhir periode akuntansi dijumpai beban-
beban yang sseharusnya dibebankan pada periode yang akan datang,maka harus dilakukan
penyesuaian untuk menentukan beban yang berstatus beban dibayar dimuka.
Jurnal yang dibuat pada waktu terjadi transaksi pembayaran beban dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu dicatat sebagai harta dengan mendebet perkiraan “.....dibayar dimuka” atau dicatat
sebagai beban dengan mendebet perkiraan”Beban............”
Beban............................ xxx -
..........dibayar dimuka - xxx
-Dicatat sebesar beban yang terpakai pada periode akuntansi yag bersangkutan
-Nama Perkiraan dilengkapi dengan jenis beban yang dibayar
Yaitu Alokasi harga perolehan aktiva tetap kepada periode-periode akuntansi dalam masa
penggunaannya. Nilai aktiva tetap turun setiap saat sehingga setelah habis masa penggunaannya
dianggap sudah tak memberikan manfaat ekonomi lagi bagi perusahaan. Dengan kata lain suatu
aktiva tetap yang telah habis masa penggunaannya, dianggap habis pakai sehingga merupakan
kerugian sebesar harga perolehannya. Jadi penggunaan Aktiva Tetap berwujud ini harus
dibebankan pada suatu periode akuntansi.
Selain dengan persentase(%), besarnya penyusutan dapat ditentukan pula dengan metode-
metode berikut:
1) Metode Garis Lurus
Metode ini sangat sederhana dan paling banyak digunakan. Dengan metode ini besarnnya
penyusutan periodik sama.
2) Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini termasuk metode penyusutan dipercepat,karena penyusutan periodik besarnya dari
periode ke periode semakin kecil.
3) Metode Saldo Menurun
Dalam metode ini penyusutan untuk setiap periode ditetapkan dengan persentase tertentu dari
nilai buku aktiva yang bersangkutan.
4) Metode Satuan Jam Kerja
Metode ini besar penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat tercapai dalam periode
yang bersangkutan.
5) Metode Satuan Hasil Produksi
Metode ini besar Penyusutan berdasarkan jumlah satuan yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan.
Dari kelima metode diatas, yang lebih sering digunakan yaitu metode garis lurus sebab metode
ini lebih sederhana dan mudah untuk digunakan.
Yaitu Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dalam suatu periode,tetapi sampai dengan
akhir periode uangnya belum diterima. Pendapatan yang masih harus diterima disebut juga
Piutang Pendapatan.
Apabila suatu pendapatan telah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada periode yang
bersangkutan,maka pada akhir periode harus dibuat AJP Untuk mengakui jumlah pendapatan
yang belum diterima tersebut sebagai pendapatan.
Yaitu Pendapatan yang sudah diterima dalam suatu periode,tetapi merupakan pendapatan untuk
periode yang akan datang. Pendapatan yang diterima dimuka tidak boleh diperhitungkan sebagai
pendapatan, melainkan harus diperlakulan sebagai utang,sebab pada hakikatnya perusahaan
belum berhak atas pendapatan tersebut.
Transaksi dapat dicatat dengan 2 cara:
Ǒ Dicatat sebagai Utang
......................diterima dimuka xxx -
Pendapatan ................ - Xxx
Dicatat sebesar jangka waktu yang telah dijalani
Penyelesaian.
1. Penyesuaian persediaan barang dagangan.
A. Metode Ikhtisar Laba Rugi.
a) Penyesuaian persediaan barang dagang awal
Jurnal:
Ikhtisar laba Rugi (D) Rp. 13.000.000,00
Pers. Barang dagang (K) Rp. 13.000.000,00
b) Penyesuaian persediaan barang dagang akhir.
Jurnal:
Pers. Barang dagangan (D) Rp. 17.000.000,00
Ikhtisar Laba Rugi (K) Rp. 17.000.000,00
Jurnal:
A. Metode kewajiban
Sewa diterima dimuka (D) Rp.300.000,00
Pendapatan/penghasilan sewa (K) Rp. 300.000,00
Jurnal:
A. Metode harta
Beban asuransi (D) Rp. 60.000,00
Asuransi dibayar dimuka (K) Rp. 60.000,00
Jurnal:
Beban perlengkapan (D) Rp. 30.000,00
Perlengkapan (K) Rp. 30.000,00
7. Penyesuaian penyusutan aktiva tetap.
Perhitungan.
Per tahun = 10 % x Rp. 75.000.000,00
= Rp. 7.500.000,00
Jadi, per bulan = Rp. 7.500.000,00
12 bulan =Rp. 625.000,00
Jurnal:
Beban penyusutan kendaraan (D) Rp. 625.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan (K) Rp. 625.000,00
Jurnal:
Biaya kerugian piutang (D) Rp. 50.000,00
Cadangan kerugian piutang (K)Rp. 50.000,00
Catatan:
Pemilihan metode jurnal penyesuaian pada nomor (3) dan (5)
tergantung dari pemilihan metode pada jurnal umum/khusus.
penyesuaian pada nomor (3) dan (5) bagian (a) digunakan
apabila jumlah rupiah yang dicatat adalah nilai yang terpakai,
sedangkan bagian (b) digunakan apabila jumlah rupiah yang
dicatat adalah nilai yang tersisa.
Penyesuaian nomor (4) tidak dipengaruhi oleh jumlah rupiah
pada neraca saldo sebelum penyesuaian.
Materi : REVERSING ENTRIES (JURNAL BALIK)
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal
penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan
memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal
penyesuian yang dibalik adalah:
1. Hutang biaya
2. Piutang Pendapatan
3. Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
4. Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas
keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut
jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan
perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan
keuangan.
Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang
dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk
perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan
menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk
untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah
dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan
uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui
pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan
Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga
jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan
arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke
perusahaan.
Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari
kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.
2. BENTUK/METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua
metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari
kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas
masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari
opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan
beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena
pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan
Metode Langsung
PT ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan 951.000
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan 555.200
Kas untuk membayar biaya operasi 259.800
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000
Kas untuk membayar pajak 29.000
858.000
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)
(82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000
Kenaikan kas 23.000
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci
menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan
pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi
dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak
dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi
sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.
SOAL LATIHAN
Kegiatan operasi adalah transaksi yang berpengaruh pada net income, sementara itu
investasi pada harta tidak lancar serta kegiatan pendanaan/keuangan adalah transaksi
Jenis
No. Transaksi Pengaruhnya
Kegiatan
1.
Membayar biaya sewa ruangan
2.
Membayar dividen kepada pemilik
3.
Membayar gaji karyawan
4.
Membeli barang dagangan dan membayar harga
barang
Kegiatan
Menjual barang dan menerima hasilnya Pengurangan
5. Operasi
Membeli aktiva tetap dan membayarnya
6.
Membeli aktiva tetap dan membayarnya dengan
7.
mengeluarkan saham
Menjual saham perusahaan di atas harga
nominal
8.
Jenis
No. Transaksi Pengaruhnya
Kegiatan
9. Membayar bunga pinjaman obligasi
10. Meminjam uang dari bank
11. Membayar hutang obligasi
12. Membayar hutang dagang
Metode Tidak Langsung
PT ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Laba bersih menurut laporan laba rugi 90.500
Ditambah :
Biaya depresiasi 18.000
Penurunan persediaan kantor 8.000
Kenaikan hutang jangka pendek 16.800
Kenaikan hutang biaya 1.200
44.000
Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000
Kenaikan piutang usaha 9.000
Penurunan hutang pajak 1.500
Laba penjualan aktiva tetap 30.000
41.500
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi
:
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)
(82.000)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000
Kenaikan kas 23.000
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000
Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung
dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan
operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah
sama penyajiannya.
Aliran kas yang dilaporkan disajikan dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan
penyusunan laporan arus kas untuk masing-masing kelompok kegiatan maka perlu
Menyusun Arus
No. Informasi yang Relevan
Kas Dari
1. Laporan Laba Rugi
2. Saldo awal dan saldo akhir harta lancar
Kegiatan 3. Saldo awal dan saldo akhir hutang lancar selain
1.
Operasional hutang dividen
4. Data tambahan (jika ada)
1. MEMBACA LAPORAN ARUS KAS
perhatiannya pada laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi
Neraca menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu. Akhir-akhir ini disadari
cara mengelola kas perusahaan juga perlu dievaluasi yaitu dengan cara mengevaluasi
Sebelum melihat bagaimana perusahaan dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk
membaca laporan keuangan secara tepat perlu dipahami cara penyajian informasi arus
kas. Pada metode langsung, arus kas dari operasi dirinci sumber –sumbernya dan
demikian juga dengan pengeluaran kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami
dengan tepat. Pada metode tidak langsung, laporan arus kas dari operasional diawali
dengan net income, kemudian net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item
tertentu yang diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang
menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba
rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu
ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu tidak
terdapat pengeluaran kas. Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income akan
berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya amortisasi
secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.
Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran
kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan
tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua
kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut
lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam
Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah
modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-
larut.
6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif.
dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga
digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang
sedang tumbuh.
Dengan memperhatikan beberapa pola aliran kas di atas peserta akan dapat
mengetahui makna dari informasi arus kas dari suatu perusahaan yang dilaporkan
dalam laporan arus kas sehingga dapat mengevaluasi pengelolaan kas yang dilakukan
perusahaan