Anda di halaman 1dari 8

Makalah dasar ilmu gizi

Perkembangan Ilmu gizi di Indonesia dan sistem pangan gizi

HAMIDAH AMANI FITRI 2018710081

LUBNA NABILLA 2018710101

NADA UDZROTU SHAUMA 2018710120

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab
ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuhmanusia.
Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi
terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :

1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi,
membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam
tubuh).
2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang
karena gizi berkaitan dengan perkembanganotak, kemampuan belajar, produktivitas
kerja.

Dilihat dari segi sifatnya, ilmu gizi dibedakan menjadi 2, yakni gizi yang berkaitan dengan kesehatan
perorangan yang disebut gizi kesehatan perorangan dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat yang disebut gizi kesehatan masyarakat (public health nutrition).Kedua sifat keilmuan ini
akhirnya masing-masing berkembang menjadi cabang ilmu sendiri, yakni cabang ilmu gizi kesehatan
perorangan atau disebut gizi klinik (clinical nutrition) dan cabang ilmu gizi kesehatan masyarakat atau
gizi masyarakat (community nutrition).

Kedua cabang ilmu gizi ini dibedakan berdasarkan hakekatnya masalahnya. Gizi klinik berkaitan dengan
masalah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
kelebihan gizi. Oleh sebab itu, sifat dari gizi klinik adalah lebih menitikberatkan padakuratif daripada
preventif dan promotifnya. Sedangkan gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok
masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan (prevensi ) dan peningkatan ( promosi )

Oleh karena sifat kedua keilmuan ini berbeda maka akan menyebabkan perbedaan jenis profesi yang
menangani kedua pokok masalah tersebut. Gizi klinik berurusan dengan masalah klinis pada individu
yang mengalami gangguan gizi maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk menanganinya.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.

Sistem pangan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling terkait yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan status gizi masyarakat dalam keadaan
optimal. Adanya sistem pangan dan gizi ini dapat membantu kepala daerah, dan pengelola
program untuk mengetahui lokasi mana yang rawan pangan dan gizi, memantau keadaan pangan
dan gizi secara berkesinambungan dan merumuskan usulan tindakan jangka pendek dan panjang.

Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat di jadikan makanan. Pangan
merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia pangan adalah salah satu kebutuhan
pokok yang di butuhkan rtubuh setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energidan zat
gizi. Kekurangan atau kelebihan pangan dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk terhadap
kesehatan. Keadaan kesehatan seseorang tergantung dari tingkat konsumsi. Tingkat konsumsi di
tentukan oleh kuantitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan terpenuhinya
semua zat gizi yang di perlukan tubuh sedangkan kuantitas menunjukkan jumlah masin-masing
zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Jika susunan hidangan memenuhi kebutuhan tubuh baik
secara kualitas maupun kuantitasnya ,maka tubuh akan mendapatkan kondisi kesehatan gizi yang
sebaik-baiknya.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan ilmu gizi di indonesia ?


2. Apa yang di maksud dengan ilmu gizi
3. Apa yang di maksud sistem pangan dan gizi ?

TUJUAN PENULISAN

1. Bagi mahasiswa sebagai salah satu tugas mata kuliah ilmu dasar gizi
2. Sebagai penambahan pengetahuan tentang sejarah ilmu gizi dan sistem pangan
PEMBAHASAN

Beberapa Perkembangan Ilmu Gizi di Indonesia, berikut beberapa hasil penelitian dalam sejarah
perkebangan Ilmu Gizi di Indonesia.
1.Belanda mendirikan “Laboratorium Kesehatan di Jakarta.
Tujuannya menanggulangi penyakit beri-beri di Indonesia dan Asia.
2.Tahun 1934 Lembaga Makanan Rakyat
3.Tahun 1938, bermula Kegiatannya berupa survai gizi di tahun 1927-1942, oleh Jansen dan
Kawan-kawan pada 7 lokasi bertempat di jawa, seram dan lampung yang bertujuan Mengamati
Pola Makan, Keadaan Gizi, Pertanian dan perekonomian. Lembaga ini juga berhasil melakukan
Analisis Bahan Makanan yang sekarang dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan Makanan
disingkat atau dikenal dengan DKBM
4.Tahun 1930, De Hass dkk menemukan defisiensi Vitamin A, (1935) meneliti tentang KEP
(Kurang Energi Protein).
5.Tahun 1950, Lembaga Makanan Rakyat berada dibawah Kementerian Kesehatan RI ( diketuai
Prof. Poerwo Soedarmo Pendiri PERSAGI atau dikenal juga sebagai Bapak Gizi Indonesia.
Bapak Poerwo Soedarmo juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah
“Empat Sehat Lima Sempurna” yang begitu populer pada waktu itu sampai pada pemerintahan
Orde Baru, Dan tahun 1950-2010 perkembangan ilmu gizi di Indonesia sangat pesat, sampai –
sampai teori-teori gizi yang baru ditemukan belum sampai diterapkan muncul lagi ilmu yang
terbaru dari hasil penelitian terbaru dari ilmu gizi. Dari Perkembangan Ilmu Gizi tersebut diatas
baik di Indonesia maupun di Luar Negeri, Penjelasan mengenai makanan dan hubungannya
dengan kesehatan semakin jelas yaitu makanan atau unsur-unsur (zat-zat) gizi essensial yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari makanan meliputi vitamin,
mineral, asam amino, asam lemak dan sejumlah Karbohidart sebagai energy. Dan unsur-unsur
(zat-zat) gizi non essensial dapat disistesis oleh tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu. Unsur-
unsur gizi ini dikelompokkan atau digolongkan dalam 6 golongan besar yaitu : karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

Ilmu Gizi Kemudian dibagi menurut Ruang Lingkupnya yaitu Ilmu gizi dibagi dalam dua
bidang keilmuan yang dilihat dari segi sifatnya yakni :
1.Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan disebut Gizi kesehatan
perorangan(Clinical Nutrition) yaitu Gizi Klinik lebih menitikberatkan pada kuratif daripada
preventif dan promotifnya. Dengan pendekatan kuratif prosesnya dimulai dari Anamnesis dan
pengkajian status nutrisi pasien, Pemeriksaan antropomotri beserta tindak lanjut terhadap
gangguannya, Pemeriksaan radiologi dan tes laboratoium yang bertalian dengan status nutrisi
pasien, Suplementasi Oral, enteral dan parenteral, Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-
obatan
2.Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut Gizi kesehatan
masyarakat (Public Health Nutrition) Yaitu Gizi Masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi
pada kelompok masyarakat, oleh sebab itu sifatnya lebih ditekankan pada pencegahan (preventif)
dan peningkatan (promotif) .

Dari sejarah perkembangan ilmu gizi makin banyak bukti yang menunjukkan adanya hubungan
antara apa yang di makan dengan kesehatan dan penyakit. Suatu peribahasa kuno yang
mengatakan bahwa “ kamu adalah apa yang kamu makan” sering dikutip tetapi tidak di
renungkan lebih dalam apa maksud peribahasa tersebut.

Subsistem dalam sistem pangan,gizi,dan kesehatan ada 4 komponen , yaitu:

1. Penyediaan pangan
a. Produksi bahan pangan adalah penyediaan pangan ke arah konsumsi pangan. Seperti
pemakaian bibit unggul, penggunaan pupuk, pemakaian irigasi teknis , penggunaan
alat dan obst pembasni ham
b. Pasca panen adalah dilihat dari cara pengeringan nya dengan tujuan tidak mengalami
kerusakan terlalu banyak dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik
c. Perdagangan bahan pangan
Bahan pangan yang tidak cukup di produksi di suatu negara atau wilayah harus di
masukkan atau di impor, sedangkan bahan pangan yang di produksi berlenbih harus
di ekspor , agar tidak merugikan para produsen.
2. Distibusi pangan
Kelancaran distirbusi sangat tergantung pada kondisi sarana transport bahan makanan
seperti dalalm kaleng,dus,karung
3. Konsumsi pangan terdiri dari komoditas pangan dalam perdagangan , ialah apa yang kita
beli, kita masak, kita susun sehingga menjadi suatu hidangan dan kebiasaan makan
perorangan
4. Utilisasi makanan
Bahan makanan yang sudah di konsumsi, akan di cerna yang di mulai dari mulut sampai
dengan usus, terjadi penyerapan yaitu proses zat gizi masuk ke dalam darah dan diangkut
ke sel- sel, dan akan terjadi metabolisme

Anda mungkin juga menyukai