Pada dasarnya pendahuluan proposal dan laporan penelitian menggunakan genre mikro yang
sama yakni genre eksposisi dan deskripsi. Dewi (2016:1) mengemukakan bahwa eksposisi
adalah salah satu bentuk paragrap yang berusaha menguraikan, menganalisis dan menerangkan
satu pokok pikiran. Informasi dituliskan secara akurat dan lengkap dengan menginterpretasi
fakta. Menurut Kosasih (Dewi, 2016:3) terdapat 5 ciri dari paragraf eksposisi yaitu:
• Penjelasan bersifat informasi
• Pembahasan masalah bersifat objektif
• Tidak mempengeruhi pembaca
• Penjelasan dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkrit
• Pembahasan bersifat logis dan sistematis.
• Genre mikro yang digunakan adalah ulasan atau review. Eksposisi digunakan pada tahapan
ini digunakan untuk mengevaluasi dan menuliskan kelemahan dan keunggulan sejumlah
teori untuk menentukan teori mana yang paling relevan digunakan dalam konteks penelitian.
Pada tahapan tinjauan pustaka juga berisi perbandingan temuan-temuan penelitian sebelumnya.
• Metodologi Penelitian
• Tahapan Metodologi Penelitian berisi sajian tentang pendekatan, metode, dan teknik
penelitian yang diterapkan pada penelitian yang dilaporkan, termasuk langkah-langkah yang
ditempuh.
• Metode yang digunakan terkait tata cara pelaksanaan penelitian yang meliputi lokasi
penelitian, jenis penelitian, serta sumber data. Genre mikro yang digunakan dalam adalah
deskriptif dan/atau meliputi laporan, rekon, dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk
memaparkan lokasi penelitian dan sifat-sifat kekhususan data; laporan digunakan untuk
mengklasifikasikan data, rekon digunakan untuk menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
selama penelitian berlangsung, dan prosedur digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah
yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian.
Formulasi bahasa dalam tahapan metodologi penelitian menunjukkan bahwa penelitian “telah”
dilakukan di waktu lampau, sehingga nuansa “keakanan” yang ditandai oleh penggunaan kata
“akan” (seperti pada proposal) diubah menjadi nuansa “kelampauan” yang ditandai oleh
penggunaan kata “telah” atau “sudah
• Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tahapan hasil penelitian dan
pembahasan adalah deskripsi (atau meliputi laporan) dan diskusi (atau meliputi eksplanasi).
• Formulasi bahasa pada tahapan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikenali dari
kekhususan pilihan kata dan konstruk kalimat. Pilihan kata tahapan tersebut menunjukkan ciri-
ciri tertentu. Bahkan kata-kata yang dipilih pada subtahapan hasil penelitian cenderung berbeda
dengan kata-kata yang dipilih pada subtahapan pembahasan
• Hal lain yang perlu diperhatikan pada tahapan hasil penelitian dan pembahasan adalah
penggunaan tabel, grafik, histogram, gambar, bagan dan sejenisnya. Ungkapan nonverbal yang
berupa tabel, grafik, histogram, gambar, dan bagan juga memiliki fungsi yang sama dengan
ungkapan verbal yang berfungsi untuk mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan
membandingkan fakta hasil penelitian.
· PENUTUPAN
Bab penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Tahapan ini
biasanya mengandung dua unsure, yaitu simpulan dan saran. Selain kedua unsure itu, implikasi
penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahapan tersebut.
Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi eksposisi. Deskripsi digunakan
untuk memaparkan simpulan, yang tidak lain adalah jawaban langsung terhadap pertanyaan
penelitian yang telah disampaikan pada tahapan pendahuluan
• Daftar pustaka dan lampiran
Daftar pustaka dan lampiran tidak dimasukkan kedalam struktur teks laporan penelitian,
meskipun dua hal itu penting. Daftar pustaka hendaknya harus memuat buku, artikel,
ilmiah/jurnal, atau terbitan lain yang mesti dimasukkan oleh peneliti atau penulis. Peneliti juga
harus konsisten dalam memilih model penulisan daftar pustaka missal APA (AMERICAN
PSYCHOLOGYCAL ASSOCIATION).
Di sisi lain laimpiran adalah materi pendukung laporan penelitian yang diletakkan di bagian
belakang, di luar bab-bab inti teks laporan. Letak lampiran di buat tersendiri di bagian belakang
laporan agar tidak mengganggu inti sajian.
D. Menganalisis Formulasi Bahasa Pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak yang Diberi
Proposal
1) Menganalisis Formulasi Bahasa Dan Proposal
Bahasa proposal banyak diwarnai oleh pnggunaan modalitas akan. Kata yang setaraf
dengan akan adalah ingin, tetapi kedua kata itu mengandung perbedaan. Kata akan berorientasi
kepada hal yang dituturkan, sedangkan kata ingin berorientasi kepada diri penutur. Perbedaan
orientasi itu mengisyaratkan bahwa kata akan terkesan lebih objektif, sedangkan
kata ingin terkesan lebih subjektif.
Bahasa proposal mengandung makna keakanan, yang menggambarkan bahwa bahwa penelitian
yang dimaksud belum dilaksanakan, tetapi direncanakan untuk dilaksanakan.
Berikut contoh yang mengandung kata akan diambil dari proposal penelitian yang
berjudul peranan ketersediaan eceng gondok ( eichornia crassipes )pada badan air dalam
menurunkan beberapa parameter pencemaran di Sungai Citarum ( Waduk Saguling ), karya
Aprilda (2008).