Disusun oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Atas rahmat Yang Maha Kuasa, dan karena seijinNya pula maka proses pembuatan
makalah ini dapat di rampungkan. Hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam pembuatan
makalah ini untuk sekedar memberikan ilmu kepada pembaca serta apresiasi kepada ilmu
pengetahuan dan sekaligus sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan nilai akademik dari
penulis, setidaknya tidak mendapatkan tantangan yang berarti sama sekali.
Kiranya ilmu dan pengetahuan yang dituangkan oleh penulis dalam makalah ini
menjadi sebuah pegangan dan pembelajaran yang berguna dengan nilai – nilai positif yang
bermanfaat didalam kehidupan sesungguhnya bagi para pembaca. Banyak faktor kiranya
yang perlu diperhitungkan untuk mendapatkan sebuah pandangan dari suatu karya yang
terbaik. Menyadari kesempurnaan nilai itu kami pun menghaturkan permohonan maaf apabila
karya dalam bentuk makalah ini masih jauh dari kesempurnaan tersebut. Semoga dalam
ketidaksempurnaan ini sedikitnya dapat memberikan pemahaman baru dan pemikiran yang
lurus menuju ilmu yang berguna.
Penyusun
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
4.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
LAMPIRAN........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa
Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang –
ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan
nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya
dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa,
Didalam “IMPLEMENTASI ATAU PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA”
harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata
lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan
wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh yaitu;
1. Wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah pancasila
2. Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional
3. Penerapan wawasan nusantara
4. Hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD
1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan
wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang
senantiasa harus ditingkatkan dan diImplementasi sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan
nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam "koridor"
wasantara.
1.2 Rumusan Masalah
Didalam makalah ini yang berjudul “Implementasi Wawasan Nusantara” mempunyai
beberapa rumusan masalah yaitu
1. Apa pengertian dari implementasi wawasan nusantara?
2. Bagaimana penerapan atau implementasi dari wawasan nusantara?
3. Bagaimana perwujudan kepulauan nusantara dalam Pembangunan Nasional?
4. Tantangan dan keberhasilan dari Implementasi Wawasan Nusantara
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Memenuhi kelengkapan dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata kuliah
Kewarganegaraan
2. Supaya mengetahui bagaimana menerapkan wawasan nusantara.
3. Mengenal dan mampu memahami isi makalah ini agar dapat menerapkan dari wawasan
nusantara didalam kejidupan berbangsa dan bernegara.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Implementasi Wawasan Nusantara
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional.
Adapun implementasi atau penerapan dari wawasan nusantara dalam beberapa aspek
yaitu;
2.1.1 Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi
Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan
tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan
masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu
sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia
secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam
pengembangan kehidupan ekonominya.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk
kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya dengan
menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang
No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah.
Pembagian keuangan yang semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu
didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan
pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :
1) Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk
daerah.
2) Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk
daerah.
3) Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80%
untuk daerah.
4) Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk
pusat dan 30% untuk daerah. Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya
“Dana Alokasi Umum” yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan
tertentu, yang jumlah totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN,
sebagai perimbangan. (Dikutip dari berbagai sumber)
Tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala terlibat baku
tembak dengan terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa 22/3/2016 Pagi. Dua orang
terduga teroris tewas dalam peristiwa tersebut jam 10:00 WITA tadi, terjadi kontak tembak
dua orang tidak dikenal itu tewas disana. Baku tembak terjadi di sektor IV, deket Napu.
Peran pemerintah terutama satuan pertahanan dan keamanan berupa TNI dan Polri
sangat besar dalam menjaga persatuan bangsa. Hal ini terutama untuk mewujudkan ketahanan
nasional yang menjadi landasan konsepsional negara RI. Dalam kasus diatas TNI Polri
melakukan tugasnya dengan baik, untuk mengamankan negara dari terorisme. Hal ini berarti
sejalan dengan tujuan nasional yang utama yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kelemahan yang terjadi adalah jika sebenarnya orang
yang ditembak bukan teroris dan proses pencarian terhambat. Ini karena ternyata Santoso
diyakini berada di pedalaman hutan untuk bersembunyi. Tewasnya dua orang bukan berarti
mendekatkan tim untuk menangkap Santoso. Ini berarti jika para petugas pertahanan dan
keamanan lalai dalam menjalankan tugasnya, keadaan menjadi kacau dan kesatuan negara
pun rawan patah. Dari sini juga dapat terlihat bahwa teroris yang hadir adalah salah satu
perwujudan dari penolakan akan kesatuan dan persatuan karena merupakan suatu
pemberontakan yang memecah NKRI.
4.1 Kesimpulan
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Persatuan dan kesatuan harus dijaga sebagai upaya bela negara sebagai bentuk implementasi
wawasan nusantara sebaliknya waasan nusantara juga perlu dihayati diterapkan sehingga
tercapai tujuan nasional, serta pemahaman nilai pancasila yang salah satunya adalah
persatuan dan kesatuan dapat terwujud.
Pola praktiknya di Indonesia menerapkan wawasan nusantara sebagai upaya untuk
mewujudkan tujuan nasional yang dibarengi dengan ketahanan nasional masih belum ,
sepenuhnya berhasil. Terdapat beberapa kesalahan dari segi undang-undangnya,
pemerintahannya, maupun kesadaran masing-masing individu.
4.2 Saran
Dengan adanya wawasan nusantara dan menerapakan sesuai dengan UUD dan
Pancasila, maka kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku perjuangan, cinta tanah air serta
rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa
hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka
terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya
pendidikan yang membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam
suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Untuk masyarakat Indonsia agar dapat menerapkan implementasi serta menjaga makna
dan hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin dari perilaku – perilaku sehari-hari
misalnya ikut menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, ikut berpatisipasi dalam
pembangunan daerah dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas demi menjaga keharmonisan
berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mengapa Papua belum makmur padahal kaa akan Sumber Daya Alam?
( Pertanyaan Oleh Ghepira R.J)
Jawaban oleh Anisa Dwi Yanti Yusuf : Papua menjadi Negara termiskin karena
yang pertama distribusi sumber daya alam nya sendiri yang tidak merata, bencana
alam yang sering terjadi dan selain itu papua merupakan pedesaan yang tertinggal
oleh kebijakan kebijakan pemerintah yang tidak tepat sehingga cenderung
mengabaikan.
3. Bagaimana tanggapan kalian tentang kasus demo mahasiswa yang malah diserang
oleh aparat setempat ? (Pertanyaan Oleh Haris Mukhtafin)
Jawaban Oleh Cintani Rosdiana : menyampaikan pendapat kepada pemerintah
adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang mahasiswa yang diharapkan dapat
menjadi penerus bangsa. Berdemo bukanlah hal yang dapat dilakukan dengan
seenaknya melainkan ada mekanisme yang harus ditaati. Polri bertanggung jawab
mengamankan saat terjadinya demonstrasi agar terjamin keamanan dan ketertiban
sesuai mekanisme. Adanya kasus penyerangan polri terhadap mahasiswa yang
berdemo meliputi 2 kemungkinan yang pertama oknum mahasiswa itu sendiri
yang melakukan demonstrasi tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku atau
yang kedua oknum polri tersebut tidak terlalu memahami kewajibannya. Hal itu
mungkin dapat menjadi bahan evaluasi bagi oknum polri agar senantiasa
melakukan kewajibannya untuk tetap menjaga para demonstran dan
memperlakukan dengan selayaknya walaupun oknum tersebut melanggar aturan
demonstrasi.
4. Apa yang dimaksud dengan Pluralisme dan apa contohnya ? (Pertanyaan Oleh
Latif Risalah)
Jawaban Oleh Fadhl Faishol : Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada
interaksi beberapa kelompok- kelompok yang menunjukan rasa saling
menghormat dan toleransi satu sama lain. Contohnya keberagaman agama yang
saling toleransi, perbedaan pandangan dalam hal ilmu pengetahuan , rasa saling
menghormati satu dengan yang lain dalam kehidupan sehari-hari.