Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KESELAMATAN PASIEN
Tentang
“Risiko dan Hazard Dalam Asuhan Keperawatan”

Oleh
Ariva Firdiani
(203310686)

Dosen Pengampu : Ns. Idrawati Bahar, S.Kep., M.Kep

Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Risiko dan
Hazard Dalam Asuhan Keperawatan” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan
serta dukungan dari teman-teman, dan keluarga. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan
doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang Risiko dan Hazard Dalam Asuhan
Keperawatan. Saya mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak
kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat
saya harapkan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana
ini bermanfaat bagi pembaca maupun saya pribadi.

Bayang, 29 Agustus 2021

Ariva Firdiani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4


2.1 Defenisi, Penilaian, Pengendalian dan Identifikasi Resiko.................... 4
2.2 Defenisi, Klasifikasi, dan Identifikasi Hazard........................................ 5
2.3 Defenisi Perawat dan Asuhan Keperawatan........................................... 6
2.4 Resiko dan Hazard Dalam Pengkajian Asuhan Keperawatan................ 7
2.5 Resiko dan Hazard Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan ............. 7
2.6 Resiko dan Hazard Dalam Implementasi Asuhan Keperawatan............ 8
2.7 Resiko dan Hazard Dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan.................... 8
2.8 Upaya Mencegah dan Meminimalisir Risiko Dan Hazard
Pada Asuhan Keperawatan..................................................................... 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12
3.2 Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti memiliki tingkat risiko bahaya
tergantung dari seberapa sulit suatu pekerjaan tersebut dan seberapa besar
peluang terjadinya risiko bahaya pada pekerjaan yang kita lakukan tersebut.
Hal ini tentu berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja atau yang
dikenal dengan K3.
Risiko menurut KBBI adalah akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan dan membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko
(risk) yaitu menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian
pada periode waktu tertentu (Tarwaka,2008). Risiko adalah probabilitas
timbulnya konsekuensi yang merusak atau kerugian yang sudah diperkirakan
seperti hilangnya nyawa, cederanya orang-orang, terganggunya harta benda,
penghidupan, dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya lingkungan, yang
diakibatkan oleh adanya interaksi antara bahaya yang ditimbulkan alam atau
diakibatkan manusia serta kondisi yang rentan (ISDR, 2004). Hazard atau
bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja. Hazard
adalah suatu kondisi secara alamiah, maupun karena ulah manusia, yang
berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa
manusia (BNPB, 2008).
Keselamatan kerja merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian
yang memiliki potensi kecelakaan kerja menurut prosedur dan peraturan yang
diterapkan. Salah satu peraturan yang mengatur tentang kesehatan dan
keselamatan kerja adalah UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
pasal 86 dan 87. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi
kerja yang terbebas dari risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera,
penyakit, kerusakan serta gangguan lingkungan. Pelayanan rumah sakit
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, penelitian dan juga

1
mencakup berbagai tindakan maupun displin medis. Rumah sakit adalah
tempat kerja yang memiliki potensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
Bahan mudah terbakar, gas medic, radiasi pengion, dan bahan kimia
merupakan potensi bahaya yang memiliki risiko kecelakaan kerja. Oleh karena
itu, Rumah Sakit membutuhkan perhatian khusus terhadap keselamatan dan
kesehatan pasien, staf dan umum (Sadaghiani,2001 dalam Omrani dkk., 2015).
Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan melindungi pekerja atas
keselamatannya agar dapat meningkatkan produktifitas nasional. Menjamin
semua pekerja yang berada di tempat kerjamenjaga dan merawat sumber
produksi secara aman dan efisien (MENKES,2009). Risk Management
Standart AS/NZS 4360:2004 menyatakan bahwa analisis resiko bersifat
pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun accident. Pengelolaan resiko
harus dilakukan secara berurutan langkah-langkahnya yang akan bertujuan
untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan
melihat risiko dan dampak yang mungkin ditimbulkan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah Defenisi, Penilaian, Pengendalian dan Identifikasi Resiko ?
1.2.2 Apakah Defenisi, Klasifikasi, dan Identifikasi Hazard ?
1.2.3 Apakah Defenisi Perawat dan Asuhan Keperawatan ?
1.2.4 Bagaimana Resiko dan Hazard Dalam Pengkajian Asuhan
Keperawatan?
1.2.5 Bagaimana Resiko dan Hazard Dalam Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan ?
1.2.6 Bagaimana Resiko dan Hazard Dalam Implementasi Asuhan
Keperawatan ?
1.2.7 Bagaimana Resiko dan Hazard Dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan?
1.2.8 Bagaimana Upaya Mencegah dan Meminimalisir Risiko dan Hazard
Pada Asuhan Keperawatan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Defenisi, Penilaian, Pengendalian dan Identifikasi
Resiko

2
1.3.2 Untuk Mengetahui Defenisi, Klasifikasi, dan Identifikasi Hazard
1.3.3 Untuk MengetahuiDefenisi Perawat dan Asuhan Keperawatan
1.3.4 Untuk Mengetahui Resiko dan Hazard Dalam Pengkajian Asuhan
Keperawatan
1.3.5 Untuk Mengetahui Resiko dan Hazard Dalam Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan
1.3.6 Untuk Mengetahui Resiko dan Hazard Dalam Implementasi Asuhan
Keperawatan
1.3.7 Untuk Mengetahui Resiko dan Hazard Dalam Evaluasi Asuhan
Keperawatan
1.3.8 Untuk Mengetahui Upaya Mencegah dan Meminimalisir Risiko dan
Hazard Pada Asuhan Keperawatan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi, Penilaian, Pengendalian dan Identifikasi Resiko


a. Defenisi Resiko
Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan
akibat atau konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko
adalah penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan
menentukan apakah risiko dapat diterima. Manajemen risiko adalah
pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi penilaian dan
pengendalian risiko. Manajemen risiko terdiri dari tiga langkah
pelaksanaan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian
risiko (Ramli ,2010).
Risiko adalah besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban
manusia, kerusakan dan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh bahaya
tertentu di suatu daerah pada suatu waktu tertentu.(Gina, 2015)
Risiko adalah adalah ukuran kemungkinan kerugian yang timbul
dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi, dengan kata lain risiko
adalah probabilitas kerusakan atau kerugian dari hazard yang melekat
pada spesifik individu atau kelompok yang terpapar oleh hazard tersebut
(Saragih, 2020)
Resiko adalah Kombinasi antara kemungkinan suatu kejadian dlm
setiap peristiwa dengan keparahan akibat yg dinyatakan dalam kerugian
(Saragih, 2020)
b. Penilaian Resiko
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Penilaian risiko adalah proses evaluasi risiko risiko yang diakibatkan
adanya bahaya-bahaya dengan memperhatikan kecukupan pengendalian
yang dimiliki, dan menentukan apakah risiko dapat diterima atau tidak
(Puspitasari, 2010).

4
Penilaian Resiko adalah keseluruhan proses dalam mengestimasi
besarnya suatu risiko (Saragih, 2020). Penilaian risiko merupakan hasil
kali antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan suatu risiko (Hidayah,
2010)
c. Pengendalian Resiko
Menurut Hanafi dan Partawibawa 2016, pengendalian risiko
terhadap bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah dilakukan
penilaian sebelumnya, sehingga pengendalian risiko bahaya
diprioritaskan pada bahaya dengan kategori paling tinggi ke rendah.
d. Identifikasi Resiko
Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara sistematis
dan terus-menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan
timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil
perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang
terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang
mungkin terjadi pada suatu proyek, harus diidentifikasi. Proses
identifikasi ini harus dilakukan secara cermat dan juga komprehensif,
sehingga tidak ada resiko yang terlewatkan dan juga tidak teridentifikasi
2.2 Defenisi, Klasifikasi, dan Identifikasi Hazard
a. Defenisi Hazard
1. Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang
berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan
jiwa manusia (BNPB, 2008)
2. Bahaya berpotensi menimbulkan bencana tetapi tidak semua bahaya
selalu menjadi bencana.
3. Sumber bahaya suatu peristiwa yang hebat atau kemungkinan
menimbulkan kerugian atau korban manusia (Dirjen yanmedik,
2007).
b. Klasifikasi Hazard
Menurut Ndejjo 2015, bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai
biologis dan non biologis. Bahaya biologis didefinisikan untuk

5
dimasukkan luka laserasi, luka yang tajam, kontak langsung dengan
spesimen yang terkontaminasi bahan biohazardous, bioterorisme, yang
ditularkan melalui darah patogen, penyakit infeksi, penyakit udara,
penyakit vektor yang ditanggung, dan kontaminasi silang dari material
kotor.
Sementara bahaya non biologis didefinisikan untuk termasuk fisik,
psikososial, dan ergonomis bahaya: bahaya fisik termasuk slip,
perjalanan, jatuh, luka bakar, fraktur, radiasi dari sinar-x, kebisingan,
dan radiasi nonionisasi. Bahaya psikososial termasuk fisik,
penyalahgunaan psikososial, seksual, dan verbal dan menekankan.
Bahaya ergonomis adalah Ahloskeletal cedera seperti nyeri otot, strain
atau terkilir.
c. Identifikasi Hazard
Mengidentifikasi suatu bahaya adalah upaya sistematis untuk
mengetahui potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Dengan
mengetahui sifat dan karakteristik bahaya, maka dapatlebih berhati-hati
dan waspada untuk melakukan langkah-langkah pengamanan agar tidak
terjadi kecelakaan, namun tidak semua bahaya dapat dikenali dengan
mudah (Ramli, 2009)
2.3 Defenisi Perawat dan Asuhan Keperawatan
a. Defenisi Perawat
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat adalah
tenaga perawatan yang berasal dari jenjang pendidikan tinggi
keperawatan Ahli Madya, Ners, Ners Spesialis, dan Ners Konsultan.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan, perawat dituntut untuk lebih
profesional agar kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin
meningkat.
b. Defenisi Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah
yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan
keperawatan.

6
2.4 Resiko dan Hazard Dalam Pengkajian Asuhan Keperawatan
Risiko melekat dari tindakan pelayanan kesehatan dalam hal ini pada saat
melakukan pengkajian asuhan keperawatan adalah bahwa dalam kegiatan ini
yang diukur adalah upaya yang dilakukan. Pada proses pengkajian data, hal-
hal yang dapat saja bisa terjadi adalah:
a. Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh keluarga pasien atau
Pasien itu sendiri atau dalam kata lain menyembunyikan suatu hal,
sehingga dalam proses pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat
ataupun dokter akan salah dalam memberikan perawatan sehingga
berbahaya terhadap pasien.
b. Pada saat melakukan pengkajian dapat juga terjadi di kejadian
tertularnya penyakit dalam hal ini seperti kontak fisik maupun udara titik
pada saat perawat melakukan perawatan ataupun pengkajian kepada
pasien maka perawat mempunyai resiko tertular penyakit dari pasien
tersebut.
c. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian
ataupun pada proses wawancara. Ketika perawat menanyakan data atau
informasi pasien namun, keluarga pasien menyembunyikannya.
Sehingga demi keselamatan pasien perawat tetap menanyakan sehingga
pasien atau keluarga kurang menyukainya dan akhirnya mendapatkan
cacian atau perlakuan tidak baik.
d. Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan perawat bisa saja
mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun keluarga pasien.
Misalnya pasien ataupun keluarga yang tidak menyukai proses
perawatan atau pengkajian dapat saja melakukan kekerasan fisik
terhadap perawat.
2.5 Resiko dan Hazard Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Kesalahan saat merencanakan pengkajian dapat saja terjadi, jika perawat
salah dalam mengkaji maka Perawat akan salah dalam memberikan proses
perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya akan mengakibatkan
kesehatan pasien malah semakin terganggu. Kemudian dapat saja terjadi jika

7
perawat salah dalam merencanakan tindakan keperawatan maka perawat
juga akan mendapatkan bahaya seperti tertularnya penyakit dari pasien
karena kurangnya perlindungan diri terhadap perawat.
2.6 Resiko dan Hazard Dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan implementasi atau
pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu merupakan kesalahan yang sangat
fatal. Kesalahan ini dapat mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau
perawat, misalnya kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien,
dikarenakan perawat lupa membaca instruktur atau catatan an-nur dokumen
rekam medik dari pasien tersebut.
2.7 Resiko dan Hazard Dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan
Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan dapat mengakibatkan pendokumentasian Asuhan Keperawatan
yang kurang data yang sudah dilakukan oleh perawat. Terkadang perawat
lupa mengkonfirmasi ke dalam dokumentasi asuhan keperawatan, sehingga
yang tertulis atau yang telah dilaksanakan oleh perawat kepada pasiennya
tidak ada dalam dokumentasi asuhan keperawatan.
2.8 Upaya Mencegah dan Meminimalisir Risiko dan Hazard Pada Asuhan
Keperawatan
a. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada
pengkajian asuhan keperawatan
Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap pengkajian
tersebut yaitu:
1. Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien
maupun kepada keluarganya
2. Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian
dilakukan, Misalnya menggunakan masker yang sebenarnya tidak
perlu dipakai
3. Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
4. Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien
dengan sama

8
5. Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus
menjadi pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan
diri sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan
menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan
6. Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk
didekati, maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada
keluarganya terlebih dahulu
7. Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan
dari klien terlebih dahulu
8. Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik
pada klien
9. Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan
dalam bentuk apapun kepada pihak rumah sakit
10. Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah
terkontaminasi
11. Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.
b. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap
perencanaan asuhan keperawatan
1. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun
rencana keperawatan
2. Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian
bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan
kerja saat menyusun perencanaan keperawatan
3. Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana
tindakan keperawatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan
bahaya, mengganti sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain
yang lebih memiliki tingkat risiko yang lebih rendah
4. Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman
pada pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang ada
5. Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi

9
waktu pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk
menjadi indikator evaluasi keperawatan.
c. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap
implementasi asuhan keperawatan
1. Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan
teknik aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap,
menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril
2. Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit
dan tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan
3. Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang benar
susunan sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat
menghindari kontak langsung dengan segala macam cairan klien,
apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun atau tidak
menggunakan APD
4. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat
serta menerapkan pola hidup yang sehat pula
5. Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang
tinggi, dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan
yang beresiko kepada pasien
6. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah
disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko
cedera baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri.
d. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada
evaluasi asuhan keperawatan
evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai sejauh mana
intervensi dan implementasi yang diberikan berhasil dalam
perkembangan kesembuhan pasien ada beberapa cara untuk mencegah
dan mengurangi resiko hazard. Cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah risiko dan hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan yaitu
1. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun
evaluasi keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan

10
kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik
pada klien maupun kepada diri perawat sendiri
2. Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan
atau ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan
keperawatan.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko adalah suatu keadaan di mana terdapat unsur ketidakpastian dan
unsur bahaya, akibat atau konsekuensi dari suatu proses yang sedang
berlangsung maupun kejadian yang akan datang. Hazard adalah sumber,
situasi, atau tindakan yang berpotensi mencederai manusia atau sakit penyakit
atau kombinasi dari semuanya (Puspitasari, 2010). Upaya pencegahan
kecelakaan akibat kerja dapat direncanakan, dilakukan dan dipantau dengan
melakukan studi karakteristik tentang kecelakaan agar upaya pencegahan dan
penanggulangannya dapat dipilih melalui pendekatan yang dianggap paling
tepat. Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan
memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan. Dalam
menjalankan tugasnya perawat berisiko mengalami gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3). Oleh sebab itu perawat juga harus mengetahui
manajemen dan cara pengelolaan risiko dan hazard sehingga dapat mengontrol
dan mencegah kemungkinan terjadinya risiko dan bahaya.
Untuk menghindari bahaya infeksi di rumah sakit, perawat bisa
menerapkan teknik sterilisasi, menggunakan alat pelindung diri seperti
masker, sarung tangan, dan lain lain. dalam upaya mencegah terjadinya
kecelakaan di rumah sakit Perawat harus selalu berhatihati, selalu konsentrasi,
tidak boleh panik dan ketenangan dalam menangani permasalahan dan saat
Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah
disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera
baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri. Usaha yang dilakukan dalam
mengurangi risiko dan hazard pada evaluasi asuhan keperawatan dilakukan
untuk menilai sejauh mana intervensi dan implementasi yang diberikan
berhasil dalam perkembangan kesembuhan pasien ada beberapa cara untuk
mencegah dan mengurangi resiko hazard.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambahkan wawasan dan ilmu bagi para

12
pembaca, dan mudah-mudahan makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita
semua, jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini saya mohon maaf,
karena masih dalam tahap pembelajaran, untuk itu saya mohon atas
kritikannnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Gina, N. (2015). Resiko dan hazard dalam tahap asuhan keperawatan.


Keperawatan, 1–11.

Hidayah, W. F. (2010). Analisis Faktor Risiko. 22–38.

Saragih, S. L. N. (2020). Resiko Dan Hazard Dalam Perencanaan Asuhan


Keperawatan. https://osf.io/2836u

14

Anda mungkin juga menyukai