Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

KEPERERAWATAN MEDIKAL BEDAH I


Tentang
“Analisa EBN Dalam Penatalaksanaan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler”

OLEH
KELOMPOK 1
1. Ariva Firdiani (203310686)
2. Nur Hamni (203310704)
3. Oviro Fajri (203310705)
4. Shafa Apriella Putri Nofrizal (203310713)

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Yosi Suryarinilsih, M. Kep., Sp. Kep. MB

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PADANG
2021/2022
A. Latar Belakang Singkat/Tinjauan EBN (Mengapa EBN Tersebut Diambil)
Beberapa tahun terakhir ini istilah evidence-based practice (EBP), evidence - based
medicine (EBM) , dan evidence- based nursing (EBN) telah banyak didengar. EBP
mengkombinasikan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang didesain
dengan baik, keahlian klinis,perhatian pasien, dan pilihan pasien (Hollomean G, et al,
2006). Di lain pihak, setidaknya terdapat tiga perbedaan antara EBM dan EBN, yaitu
terkait fokus penelitian, desain penelitian yang digunakan, dan bahwa kedua profesi,
yaitu kedokteran dan keperawatan, menggunakan istilah diagnosis yang berbeda. Pada
literature lama, EBN ditulis sebagai ‘penggunaan hasil penelitian/ research utilization’.
EBN sudah diperkenalkan dan diterapkan dalam sistem pendidikan keperawatan
maupun dalam praktek pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Pada tahun
1987, Leininger menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi oleh perawat dewasa
ini adalah tentang bagaimana menggunakan metode penelitian yang dapat
menerangkan secara jelas tentang sifat penting, makna dan komponen keperawatan
sehingga perawat dapat menggunakan pengetahuan ini dengan cara yang bermakna.
Diketahui bahwa pasien yang menerima asuhan keperawatan yang berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pasien yang menerima
asuhan keperawatan berdasarkan tradisi (Heater et al, 1988). Pada makalah ini akan
diuraikan secara singkat tentang pengertian Evidence-Based Nursing (EBN), tujuan
EBN, persyaratan penerapan EBN, langkah-langkah dalam EBN, penerapan EBN
dalam proses keperawatan, hambatan dalam penggunaan hasil-hasil penelitian
keperawatan, dan usaha yang dapat dilakukan untuk peningkatkan EBN.
Pada penelitian ini kami mengambil topic penelitian terkait tentang “Home Based
Exercise Training (Hbet) Dapat Meningkatkan Kapasitas Fungsional Pasien Gagal
Jantung”. Pasien gagal jantung sering mengalami gejala seperti sesak nafas, cepat lelah
dan tidak bisa menjalani aktivitas fisik yang berat. Hal tersebut berdampak pada
penurunan kemampuan untuk beraktifitas sehingga kapasitas fungsional tidak menurun
(Yuni Lestari, 2020). Home Based Exercise Training (HBET) merupakan jenis pelatihan
untuk meningkatkan kapasitas fungsional pada pasien gagal jantung stabil. HBET adalah
sebuah program pelatihan fisik yang dengan mudah bisa dilakukan oleh pasien setelah
perawatan di rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya peningkatan
kapasitas fungsional setelah diberikan home based exercise training pada pasien gagal
jantung
1
B. Masalah Klinik (Berisi Analisis Pico)

ANALISIS JURNAL METODE PICO


JUDUL ARTIKEL Home Based Exercise Training (HBET) Dapat
Meningkatkan Kapasitas Fungsional Pasien Gagal Jantung
IDENTITAS JURNAL Nama Jurnal : Sport and Fitness Journal
Nomor : 2
Volume : 8
Tahun :2020
E-ISSN: 2654-9182
Penulis : Ni Kadek Yuni Lestari
Link : https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/download/60173/34822
PROBLEM/POPULATION Masalah Penelitian
Masalah pada penelitian yaitu bagaimana meningkatkan
kapasitas fungsional pasien gagal jantung

Pasien gagal jantung sering mengalami gejala seperti


sesak nafas, cepat lelah dan tidak bisa menjalani aktivitas
fisik yang berat. Hal tersebut berdampak pada penurunan
kemampuan untuk beraktifitas sehingga kapasitas
fungsional tidak menurun . Kapasitas fungsional yang
menurun berdampak pada penurunan kemampuan pasien
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Home Based
Exercise Training (HBET) merupakan jenis pelatihan
untuk meningkatkan kapasitas fungsional pada pasien
gagal jantung stabil. HBET adalah sebuah program
pelatihan fisik yang dengan mudah bisa dilakukan oleh
pasien setelah perawatan di rumah sakit.

Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal
jantung di RSUD Badung. Pemilihan sampel dengan non
probability yaitu purposive sampling. Peneliti
menggunakan jumlah sampel minimal sebanyak 10 orang.
Jumlah sampel untuk jenis penelitian eksperimen yang

2
sederhana antara 10 sampai dengan 20 orang.
INTERVENTION Intervensi yang dilakukan yaitu dengan Pemberian
intervensi Home Based Exercise Training (HBET) yang
diduga dapat meningkatkan kapasitas fungsional pasien
gagal jantung.

Penelitian ini dilakukan pada seluruh pasien gagal jantung


di RSUD Badung. Metode penelitian yang digunakan
adalah Desain pra eksperimen One Group Pretest-Posttest
Design. Pemilihan sampel dengan non probability yaitu
purposive sampling, dengan jumlah sampel minimal 10
orang, Jumlah sampel untuk jenis penelitian eksperimen
yang sederhana antara 10 sampai dengan 20 orang.
sampel yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi yaitu
pasien gagal jantung dengan klasifikasi kelas I dan II
stabil yang ditandai dengan
1. tidak ada nyeri dada
2. tidak sesak napas saat istirahat
3. denyut nadi istirahat 60-100 x/mnt dan
regular
4. tekanan darah sistolik 100-150 mmHg dan
diastolic 60-90 mmHg.
Pemberian intervensi Home Based Exercise Training
(HBET) :
1. pemberian intervensi home based exercise
training (HBET) dilakukan sebanyak 12 kali
dengan rincian tiga kali seminggu selama 30 menit
untuk setiap kali latihan.
2. Intensitas latihan yang diberikan yaitu 40-
60% dari denyut nadi maksimal
3. Sebelum diberikan pelatihan HBET
dilakukan pengukuran kapasitas fungsional di
rumah pasien masingmasing. Setelah pemberian
pelatihan selama 12 kali dilakukan pengukuran

3
kembali sebagai nilai post-test.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji paired t
test. Hasil analisa dapat diperoleh nilai p = 0,001
(α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
kapasitas fungsional sebelum diberikan latihan adalah
245m dan setelah perlakuan sebesar 255 m.
COMPARISON 1. Pada jurnal Home Based Exercise
Training (HBET) Dapat Meningkatkan
Kapasitas Fungsional Pasien Gagal Jantung.
Link : https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/download/60173/34822

Penelitian ini dilakukan pada seluruh pasien gagal


jantung di RSUD Badung dengan jumlah sampel
minimal 10 orang, Jumlah sampel untuk jenis
penelitian eksperimen yang sederhana antara 10
sampai dengan 20 orang.

Berdasarkan distribusi karakteristik dari sampel di


atas, dapat dilihat bahwa Rata-rata kapasitas
fungsional responden mengalami peningkatan 13,14
meter bila dibandingkan dengan pengukuran sebelum
melakukan HBET. Hal ini berarti responden
mengalami peningkatan kemampuan fungsional bila
dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya.
Kondisi ini terjadi karena membaiknya fungsi pompa
otot jantung karena managemen gagal jantung yang
adekuat dan latihan fisik dengan HBET yang
dilakukan secara teratur. Kombinasi antara terapi
farmakologis, edukasi perubahan gaya hidup dan
latihan fisik di rumah dengan HBET ini efektif untuk
mempertahankan bahkan dapat meningkatkan
Kemampuan pompa ventrikel kiri. Hasil paired t test p
value = 0,001 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan
yang signifikan kapasitas fungsional sebelum dengan
sesudah mendapatkan HBET selama 4 minggu.

4
Latihan HBET yang dilakukan pada pasien gagal
jantung stabil secara bertahap dapat meningkatkan
kemampuan ventrikel jantung untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan oksigen jaringan sehingga
terjadi peningkatan kapasitas fungsional. Peningkatan
kapasitas fungsional setelah diberikan pelatihan home
based exercise training (HBET) pada pasien gagal
jantung dipengaruhi oleh frekuensi, intensitas, durasi
dan mode latihan fisik. Selain itu setiap responden
memiliki kemampuan untuk meningkatkan perawatan
diri secara mandiri.

Jadi Peningkatan kapasitas fungsional dapat tercapai


dengan melakukan home based exercise training
dengan rata-rata kapasitas fungsional setelah diberikan
HBET adalah adalah 292,86 meter (SD=21,82). Nilai
minimal kapasitas fungsional sebesar 255 meter dan
nilai maksimal kapasitas fungsional sebesar 324
meter.

2. Dampak Home Based Exercise Training


Terhadap Kapasitas Fungsional Pasien Gagal
Link : https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/download/60173/34822.

Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen,


dengan menggunakan pre-post with control group.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien
gagal jantung stabil yang diindikasikan segera pulang
atau rawat jalan di Ruang Dahlia I dan Dahlia II
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Teknik sampling yang
digunakan adalah teknik non probability sampling
yaitu consecutive sampling. Intervensi yang dilakukan
berupa home based exercise training berupa jalan kaki
selama 30 menit, 3 kali dalam seminggu selama 4
5
minggu dengan intensitas 40-60% heart rate reserve.
Pengumpulan data Kapasitas fungsional dilakukan
dengan Six Minute Walk Test (6MWT). Responden
yang berpartisipasi dalam penelitian sebanyak 28
orang yang dibagi menjadi kelompok kontrol (n=24)
dan kelompok intervensi (n=24).

Responden dilakukan tes awal dengan 6MWT, setelah


mendapatkan perlakuan selama 4 minggu dilakukan
pengukuran ulang dengan alat ukur yang sama.
Responden kelompok kontrol 1 orang meninggal
dunia dan 2 orang drop uot karena tidak
mengkonsumsi obat secara teratur sehingga tekanan
darahnya naik. Responden kelompok intervensi 2
orang drop out karena melakukan HBET kurang dari
ketentuan.

Kedua kelompok responden dalam penelitian


(kelompok kontrol n= 11orang; kelompok intervensi
n= 12 orang) mempunyai karakteristik yang setara.
Sebelum perlakukan rerata kapasitas fungsional
dengan 6MWT kelompok kontrol 259.9 (62.8) dan
kelompok intervensi 285.3 (38.3) meter. Sedangkan
rerata kualitas hidup kelompok kontrol 48.3(15.5) dan
kelompok intervensi 40.3(9.8). Lebih lanjut hasil uji
menyatakan tidak terdapat perbedaan rerata kapasitas
fungsional.
Setelah mendapatkan perlakuan dengan HBET selama 4 minggu kapasitas fungsional

kelompok kontrol dan kelompok intervensi mengalami peningkatan, yaitu 290.2(70.9) dan

315.8(41.5). Hasil uji statistik juga menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara

kapasitas fungsional sebelum dan setelah perlakuan dengan HBET pada kelompok kontrol

maupun kelompok intervensi. Hasil uji statistik perbandingan kapasitas fungsional setelah

perlakukan antara kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan p value 0.311 (á=0.05). ini

berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna kapasitas fungsional antara kelompok kontrol

6
dan kelompok intervensi setelah perlakuan (Suharsono, 2013).
OUTCOME Kesimpulan dari penelitian ini adalah
1. Nilai rata-rata kapasitas fungsional
sebelum diberikan terapi home based exercise
training (HBET) adalah 279,72 meter (SD=22,32).
2. Nilai rata-rata kapasitas fungsional setelah
diberikan terapi home based exercise training
(HBET) adalah 292,86 meter (SD=21,82).
3. Kapasitas fungsional mengalami
peningkatan rata-rata 13,14 meter bila
dibandingkan dengan pengukuran
sebelum diberikan terapi HBET. Hasil uji statistik
dengan Paired T-test diperoleh nilai p-value
sebesar 0,001 sehingga pvalue < α (0,05) maka
pemberian terapi home based exercise training
(HBET) mampu meningkatkan kapasitas
fungsional pada pasien gagal jantung.

C. Metode Penelusuran Literatur (menjelaskan dimana literature dicari, apasaja kata


kunci yang digunakan, dan berapa literature yang temukan, serta literature apa
yang digunakan, sebutkan judul penelitian)
Penelusuran literature dilakukan dengan melakukan penelusuran kepustakaan (literatu
re ) secara online menggunakan Instrumen pencari pubmed (jurnal yang sering digunakan
orang-orang atau penulis artikel ilmiah untuk mencari literature medis dengan topic terten
tu) google scholar / google cendikiawan. Dengan menggunakan kata kunci “Home Based
Exercise Training (HBET), Peningkatan Kapasitas Fungsional, Gagal Jantung” ditemuk
an 6 artikel mengenai latihan fisik yang dilakukan pasien gagal jantung. Salah satu diantar
anya adalah “ Home Based Exercise Training (HBET) Dapat Meningkatkan Kapasitas
Fungsional Pasien Gagal Jantung” oleh (Lestari, Ni Kadek Yuni. 2020). selanjutnya untuk
artikel pembanding juga dilakukan penelusuran dengan kata kunci yang sama dengan
judul “Dampak Home Based Exercise Training Terhadap Kapasitas Fungsional Pasien
Gagal Jantung ” oleh (Suharsono, Tony. 2013). Berdasarkan dari jurnal yang didapat dari
penelusuran literature diatas maka akan dilakukan analisis tentang bagaimana

7
meningkatkan kapasitas fungsional pasien gagal janung dengan home based exercise
training serta apakah dampak dari HBET tersebut.
D. Validitas
a. Pada jurnal : Home Based Exercise Training (HBET) Dapat
Meningkatkan Kapasitas Fungsional Pasien Gagal Jantung
Validasi hasil penelitiannya :
Hasil analisis uji statistik paired t-test dengan bantuan media komputer pada setiap
variabel sebelum dan setelah diberikan HBET diperoleh tingkat kemaknaan α = 0,05
dimana nilai p yang diperoleh sebesar 0,001 sehingga kesimpulan penelitiannya H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh HBET terhadap
kapasitas fungsional pasien gagal jantung.
Rata-rata kapasitas fungsional responden mengalami peningkatan 13,14 meter bila
dibandingkan dengan pengukuran sebelum melakukan HBET. Hal ini berarti
responden mengalami peningkatan kemampuan fungsional bila dibandingkan dengan
pengukuran sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena membaiknya fungsi pompa otot
jantung karena managemen gagal jantung yang adekuat dan latihan fisik dengan
HBET yang dilakukan secara teratur. Kombinasi antara terapi farmakologis, edukasi
perubahan gaya hidup dan latihan fisik di rumah dengan HBET ini efektif untuk
mempertahankan bahkan dapat meningkatkan kemampuan pompa ventrikel kiri.
Latihan fisik dapat meningkatkan kapasitas fungsional yang berdampak pada
perubahan fisiologis, psikologis dan muskuloskeletal. Sebuah pelatihan fisik yang
dilakukan oleh penderita gagal jantung stabil dapat meningkatkan adaptasi fisiologis
dari otot-otot yang dilatih, menstimulasi pengeluaran enzim aerobic serta nitrit oxide.
Saat melakukan HBET, kebutuhan metabolik jaringan tubuh meningkat. Pada saat
yang sama kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk jaringan juga mengalami peningkatan
dan di sisi lain banyak karbondioksida, toksin, dan produk lain yang tidak diperlukan
dibuang.
b. Pada jurnal : Dampak Home Based Exercise Training Terhadap
Kapasitas Fungsional Pasien Gagal Jantung
Validasi hasil penelitian :
Hasil uji statistik perbandingan kapasitas fungsional setelah perlakukan antara
kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan p value 0.311 (á=0.05). ini berarti
tidak dapat perbedaan yang bermakna kapasitas fungsional antara kelompok kontrol

8
dan kelompok intervensi setelah perlakuan, walaupun kelompok intervensi
mempunyai rerata kapasitas fungsional yang lebih baik.
Responden melakukan aktivitas rutin harian dirumah sesuai dengan
kemampuannya. Aktivitas yang rutin ini dapat dianggap sebagai bentuk latihan fisik
yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas sehari-hari. Sebagian besar aktivitas yang
dilakukannya berupa kegiatan jalan kaki, membersihkan rumput dan bersepeda
menuju tempat kerja merupakan bentuk dari latihan aerobic dan pembebanan. Metode
ini terbukti efektif untuk tetap menjaga bahka n meningkatkan kemampuan
fungsional. Hasil beberapa penelitian ilmiah terdapat adanya perbedaan kapasitas
fungsional setelah home based exercise training, hal ini terjadi karena beberapa faktor
yang berkontribusi diantaranya intensitas latihan, durasi latihan dan perbedaan usia
E. Penting(jelaskan seberapa penting dan mengapa ebn/intervensi ini penting )
latihan fisik ini penting pada jurnal ini seperti Latihan fisik yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah aerobic berupa jalan kaki, dengan durasi 30 menit selama 1 bulan,
frekuensi 3 kali dalam 1 minggu, intensitas 40-60 % heart rate reserve. Formula ini
menurut beberapa jurnal ilmiah dapat memberikan efek positif dan aman bagi pasien
gagal jantung. Dalam penelitian ini tes untuk mengukur kemampuan awal pasien
dilakukan dengan 6MWT, dengan parameter pencapaian menggunakan nadi pasien.
Berdasarkan rata-rata usia denyut nadi target adalah 106-118x/menit, sedangkan rata-rata
denyut nadi responden setelah pre test adalah 104x permenit, skala fatigue 12 dan dispneu
13 (skala borg 6-20). Ini berarti bahwa responden hampir mencapai kondisi ideal beban
yang diharapkan oleh peneliti.
F. Aplicabilyti ( Jelaskan Apakah Ebn Ini Berlaku Bagi Pasien Dan Kondisi Di
Indonesia )
Dari jurnal yang didapatkan “ Home Based Exercise Training (HBET) Dapat
Meningkatkan Kapasitas Fungsional Pasien Gagal Jantung”. Nilai rata-rata kapasitas
fungsional sebelum diberikan terapi home based exercise training (HBET) adalah 279,72
meter (SD=22,32). Nilai rata-rata kapasitas fungsional setelah diberikan terapi home
based exercise training (HBET) adalah 292,86 meter (SD=21,82).
Kapasitas fungsional mengalami peningkatan rata-rata 13,14 meter bila dibandingkan
dengan pengukuran sebelum diberikan terapi HBET. Hasil uji statistik dengan Paired T-
test diperoleh nilai p-value sebesar 0,001 sehingga p value < α (0,05) maka pemberian
terapi home based exercise training (HBET) mampu meningkatkan kapasitas fungsional
pada pasien gagal jantung. Jadi penerapan EBN dengan menggunakan Home Based
9
Exercise Training (HBET) bisa di terapankan sebagai latihan fisik pasien dengan gejala
klinis kondisi pasien gagal jantung.
G. Penelitian Terkait (Untuk Masing² Hasil Penelitian, Menjelaskan Tujuan, Metode
Penelitian, Populasi Dan Sampel, Hasil Penelitian Dan Kesimpulan)
Jurnal 1
Judul : Home Based Exercise Training (HBET) Dapat Meningkatkankapasitas
Fungsional Pasien Gagal Jantung
Tujuan : menganalisis peningkatan kapasitas fungsional setelah diberikan home based
exercise training pada pasien gagal jantung
Metode Penelitian : Desain pra eksperimen One Group Pretest-Posttest Design
merupakan desain yang digunakan dalam penelitian ini
Populasi : seluruh pasien gagal jantung di RSUD Badung. Pemilihan sampel dengan
non probability yaitu purposive sampling
Sampel : sampel yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi yaitu pasien gagal jantung
dengan klasifikasi kelas I dan II stabil yang ditandai dengan tidak ada nyeri dada,
tidak sesak napas saat istirahat, denyut nadi istirahat 60-100 x/mnt dan reguler,
tekanan darah sistolik 100-150 mmHg dan diastolik 60-90 mmHg. Peneliti
menggunakan jumlah sampel minimal sebanyak 10 orang.
Hasil penelitian: analisa data dilakukan dengan menggunakan uji paired t test. Hasil
analisa dapat diperoleh nilai p = 0,001 (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan kapasitas fungsional sebelum diberikan latihan adalah 245m dan
setelah perlakuan sebesar 255 m.
Kesimpulan:
1. Nilai rata-rata kapasitas fungsional sebelum diberikan terapi home based exercise
training (HBET) adalah 279,72 meter (SD=22,32).
2. Nilai rata-rata kapasitas fungsional setelah diberikan terapi home based exercise
training (HBET) adalah 292,86 meter (SD=21,82).
3. Kapasitas fungsional mengalami peningkatan rata-rata 13,14 meter bila
dibandingkan dengan pengukuran sebelum diberikan terapi HBET. Hasil uji
statistik dengan Paired T-test diperoleh nilai p-value sebesar 0,001 sehingga
pvalue < α (0,05) maka pemberian terapi home based exercise training (HBET)
mampu meningkatkan kapasitas fungsional pada pasien gagal jantung
Jurnal 2

10
Judul : Dampak Home Based Exercise Training Terhadap Kapasitas Fungsional
Pasien Gagal Jantung
Tujuan : mengidentifikasi dampak HBET terhadap kapasitasfungsional pasien
gagal jantung.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain quasieksperimen, dengan
menggunakan pre-postwith control group
Populasi : Populasi dalam penelitianini adalah semua pasien gagal jantung stabilyang
diindikasikan segera pulang atau rawatjalan di Ruang Dahlia I dan Dahlia II
RSUDNgudi Waluyo Wlingi.
Sampel : Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non probability sampling
yaitu consecutive sampling. didapatkan 23 responden yang terbagi menjadi
11 responden kelompok kontrol dan 12 responden kelompok intervensi.
Pengumpulan data kapasitasfungsional dilakukan dengan 6MWT.
Hasil penelitian : Hasil pengukuran didapatkan perbedaan yang signifikan kapasitas
fungsional sebelum dan setelah perlakuan pada kedua kelompok. Hasil analisis
kapasitas fungsional setelahperlakuan antara kelompok kontrol dan intervensi
tidak didapatkan perbedaan yang signifikan, walaupunkelompok intervensi
mempunyai mean kapasitas fungsional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
HBETdapat digunakan sebagai modalitas keperawatan bagi pasien gagal
jantung
Kesimpulan : Latihan fisik pada pasien gagal jantungstabil merupakan suatu
prosedur yang aman dan bermanfaat. Latihan fisik ini terbukti
dapatmeningkatkan kapasitas fungsional pasiengagal jantung
H. Analisis Penerapan Ebn Dalam Keperawatan
Analisis Penerapan EBN dalam keperawatan:
1. Definisi EBN
Menurut Greenberg & Pyle (2006) dalam Keele (2011), “Evidence-Based Practice adalah
penggunaan bukti untuk mendukung pengambilan keputusan di pelayanan kesehatan”. Menurut
Melnyk & Fineout-Overholt (2011) EvidenceBased Practice in Nursing adalah penggunaan bukti
ekternal, bukti internal (clinical expertise), serta manfaat dan keinginan pasien untuk mendukung
pengambilan keputusan di pelayanan kesehatan.
2. Tujuan EBN
Tujuan dari EBN ini adalah mengidentifikasi efektivitas self-management (SM) terhadap
peningkatan kapasitas fungsional setelah diberikan home based exercise training pada

11
pasien gagal jantung . analisa data dilakukan dengan menggunakan uji paired t test. Hasil
analisa dapat diperoleh nilai p = 0,001 (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan kapasitas fungsional sebelum diberikan latihan adalah 245m dan setelah
perlakuan sebesar 255 m. 3. Kapasitas fungsional mengalami peningkatan rata-rata 13,14
meter bila dibandingkan dengan pengukuran sebelum diberikan terapi HBET. Hasil uji
statistik dengan Paired T-test diperoleh nilai p-value sebesar 0,001 sehingga pvalue < α
(0,05) maka pemberian terapi home based exercise training (HBET) mampu
meningkatkan kapasitas fungsional pada pasien gagal jantung
Langkah Langah EBN
1. Menumbuhkan semangat menyelidiki
2. Menanyakan pertanyaan klinik dengan menggunakan PICO/PICOT format
3. Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti (artikel penelititan) yang paling relevan
dengan PICO/PICOT
4. Melakukan penilaian critis terhadap bukti-bukti (artikel penelititan)
5. Mengintegrasikan bukti-bukti (artikel penelitian) terbaik dengan salah satu ahli di
klinik serta memperhatikan keinginan dan manfaatnya bagi pasien dalam membuat
keputusan atau perubahan
6. Mengevaluasi outcome dari perubahan yang telah diputuskan berdasarkan bukti-bukti.
7. Menyebarluaskan hasil dari EBP

DAFTAR PUSTAKA

Suharsono, T. (2013). Dampak Home Based Exercise Training Terhadap Kapasitas


Fungsional Pasien Gagal Jantung. Ejournal.Umm.Ac.Id, 4(1), 63–68.
Yuni Lestari, N. K. (2020). Home Based Exercise Training (Hbet) Dapat Meningkatkan
Kapasitas Fungsional Pasien Gagal Jantung. Sport and Fitness Journal, 8(2), 57.
https://doi.org/10.24843/spj.2020.v08.i02.p07

12

Anda mungkin juga menyukai