Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN WAKTU DALAM PELAKSANAAN

PENDIDIKAN ISLAM

Ahmad Sabri
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang
e-mail: sabri_ahmad81@yahoo.co.id

Abstract: Time does not become human beings’ barrier to create and perform a variety of activities that give
positive for them and society as long as they are able to manage it to be effective and efficient. It signaled that to
achieve a lot of success in any jobs is determined how far a person is able to allocate the time and make a
priority for their job. For general and Islamic educations in particular, the time management is also an important
part of success in the educational activity. This sign has found in the Al-qur’an and the traditions of the Prophet
Muhammad who emphasized the importance of time management, even in the Al-Qur’an, there is one verse that
deliberately the importance of time (see Surah Al-‘Ahsr).

Abstrak: Waktu bukanlah suatu penghalang bagi manusia untuk berkreasi dan melakukan berbagai aktivitas
yang bermanfaat bagi diri dan masyarakatnya selama ia mampu mengelola dan mengatur waktu tersebut agar
menjadi efektif dan efisien. Pencapaian keberhasilan ditentukan sejauhmana seseorang mampu mengalokasikan
waktunya dan membuat skala prioritas dari pekerjaan tersebut. Di dalam penyelenggaraan pendidikan secara
umum dan pendidikan Islam khususnya, masalah pengelolaan waktu juga menjadi bagian penting dari
keberhasilan aktivitas pendidikan tersebut. Tidak sedikit ditemukan isyarat-isyarat dalam Al-Quran maupun
hadis Nabi SAW yang menegaskan pentingnya pengelolaan waktu, bahkan dalam Al-Quran terdapat satu surat
yang sengaja diberi nama dengan waktu (Al-‘Ashr).

Kata Kunci: Pengelolaan waktu, pendidikan Islam

iman yang kokoh dan amal shaleh, menum-


PENDAHULUAN buhkan kepedulian sosial dengan cara terlibat
aktif dalam memelihara nilai-nilai luhur
Allah SWT bersumpah atas waktu di Rabbani dalam kehidupan manusia, mene-
dalam al-Quran surat al-Ashr. Menurut para ahli gakkan kebenaran (al-haq) dan bersabar dalam
tafsir, hal ini menunjukkan arti penting upaya menegakkannya. Berwasiat, berdakwah
permasalahan tersebut, sehingga patut menjadi dan berjihad, adalah puncak-puncak dari amal
perhatian setiap muslim (Hataat, 2011). Melalui manusia beriman, dan sepatutnya menjadi
surat ini juga diisyaratkan bahwa pengelolaan kesibukan kaum muslimin yang mengisi seluruh
waktu yang serampangan mengakibatkan hidupnya, tanpa menyisakan waktu yang
kehancuran dan kebinasaan. Oleh karena itu, terluang. Persoalannya adalah, sudahkah setiap
manusia yang bijak akan selalu mengalokasikan individu yang mengaku beriman mengelola
waktunya untuk memperteguh keimanannya, waktu yang dimiliki sebagaimana mestinya?
beramal shaleh dan berwasiat dalam kebenaran Pertanyaan ini perlu menjadi bahan renungan
dan kesabaran. sekaligus introspeksi diri ke depan.
Mengalokasikan waktu untuk memper-
kokoh keimanan, karena ia merupakan funda-
mental kehidupan individu manusia sekaligus PENTINGNYA PENGELOLAAN WAKTU
pengikat seluruh amal-amalnya. Keimanan yang MENURUT ISLAM
benar melahirkan amal yang benar dan menjadi
mata air kebaikan dalam kehidupan. Amal Pengelolaan atau manajemen waktu
shaleh yang dapat membersihkan dirinya ialah kegiatan mengalokasikan pekerjaan sesuai
melalui dzikrullah dan ritual ibadah, maupun dengan kepentingan atau prioritas sehingga
tercermin dalam akhlak pergaulannya. Terakhir, tujuan tercapai dalam jangka waktu tertentu.

180
181 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 180-187

Pengertian pengelolaan menurut Kamus berasal dari perjalanan hari demi hari dan waktu demi
dari kata “kelola” yang berarti “proses, cara, waktu.
perbuatan mengelola” (Departemen Pendidikan Waktu memiliki beberapa karakteristik
Nasional, 2002: 534). Sementara pengertian atau ciri yaitu: pertama, waktu itu cepat
administrasi meliputi tiga segi, yaitu: segi berlalunya. Kedua, waktu yang telah berlalu
proses, fungsional dan institusional (Asnawir, tidak dapat kembali dan tidak dapat digantikan
2005: 2). Pengertian manajemen berasal dari oleh waktu sebelumnya. Setiap hari berlalu dan
Bahasa Inggris management (dengan kata dasar setiap jam lewat atau setiap kesempatan pergi,
manage yang berarti mengurus, mengatur, tidak mungkin akan kembali lagi atau dapat
melaksanakan, mengelola atau memperlakukan) digantikan (Mahmud, 2008: 4). Reza (2010: 14)
yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan mengatakan “Waktu adalah anugerah terbesar
pengelolaan (Echols, 1995: 372). Sementara Tuhan kepada kita yang tak pernah tergantikan”.
istilah waktu berarti “kesempatan, tempo dan Oleh karena itulah, Rasulullah SAW selalu
peluang” (Departemen Pendidikan Nasional, mengingatkan dan menasehati umatnya melalui
2002: 1267). sabdanya sebagai berikut: “Dari Ibn Abbas r.a.,
Manajemen waktu meliputi perencana- berkata. Rasulullah SAW bersabda: perguna-
an, pengorganisasian, penggerakan, dan penga- kanlah lima keadaan sebelum datang lima
wasan produktivitas waktu. Melalui pengelolaan keadaan: hidupmu sebelum matimu, muda-mu
atau manajemen waktu ini, seseorang berupaya sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu,
menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan kayamu sebelum miskinmu, dan sempatmu
yang diinginkan (berdasarkan kepentingan, sebelum sempitmu” (HR. al-Baihaqi)
prioritas maupun manfaatnya), sekaligus meng- Sabda Rasulullah di atas memberikan
hindari kesibukan yang tidak diinginkan. Waktu pesan yang amat berarti bagi kehidupan seorang
adalah kehidupan itu sendiri, yang setiap waktu muslim bahwa setiap manusia pada hakikatnya
berkurang. Waktu merupakan saat dan tempat memiliki momen-momen yang sangat penting
untuk belanja dan merupakan modal sesungguh- dalam setiap garis kehidupannya. Namun perlu
nya bagi manusia, baik individu, kelompok, dan harus disadari bahwa setiap momen penting
organisasi maupun masyarakat. Allah SWT tersebut tidaklah abadi dan kekal untuk
berfirman: “Hai orang-orang beriman, jangan- selamanya. Sebaliknya, momen-momen tersebut
lah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu merupakan hal yang bersifat tentatif atau
dari mengingat Allah. Barangsiapa yang ber- sementara seiring dengan berakhirnya waktu
buat demikian, maka mereka itulah orang- yang telah ditentukan oleh pencipta waktu itu
orang yang merugi. dan belanjakanlah sendiri yaitu Allah SWT.
sebagian dari apa yang telah Kami berikan Ketika seseorang masih diberikan oleh
kepadamu sebelum datang kematian kepada Allah SWT kesempatan untuk hidup, maka
salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: hendaklah hidup itu dipergunakan sebaik-
“Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menang- baiknya untuk mewujud-kan tujuan hidupnya di
guhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, dunia, baik sebagai hamba maupun khalifah
yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan Allah. Karena setelah hidup itu pasti akan
aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. datang kematian sebagai akhir dari kehidupan
al-Munafiqun: 9-10). Oleh karena itu, kewajiban itu sendiri. Apabila kematian telah datang, maka
setiap muslim terhadap waktu harus dilakukan. tidak seorang pun dapat mengulangi kehidupan-
Pertama, menjaga manfaat waktu sebagaimana nya di dunia sehingga timbullah penyesalan-
ia menjaga hartanya, bahkan harus lebih dari itu. penyesalan.
Kedua, tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Demikian halnya ketika seseorang
Ketiga, mengisi kekosongan waktu dengan sedang menjalani momen masa muda, maka
berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi diri momen tersebut harus dimanfaatkan sebelum
maupun masyarakat. Keempat, selalu berlomba- datangnya masa tua. Seseorang yang masih
lomba dalam kebaikan. Kelima, selalu belajar dalam keadaan muda, maka ia memiliki kondisi
fisik dan psikis yang masih prima, namun
Sabri, Pengelolaan Waktu dalam Pelaksanaan Pendidikan Islam | 182

apabila masa tua telah datang, maka ketahanan lama, 2) perkiraan waktu yang tidak realistis, 3)
fisik dan kekuatan otot-otot mulai mengendor tujuan yang tidak jelas, 4) kurangnya skala
sehingga banyak aktivitas yang tidak lagi dapat prioritas, 5) pengorganisasian kerja yang ren-
dilakukan seperti pada saat masa mudanya. dah, 6) manajemen krisis, 7) pertemuan atau
Demikian seterusnya ketiga momen berikutnya, rapat yang tidak efektif, 8) kegagalan pendele-
momen sehat sebelum sakit, momen kaya gasian kepada orang lain, 9) gangguan telepon,
sebelum miskin dan momen sempat sebelum SMS dan email, 10) tamu tak diundang, 11)
sempit. pengetahuan dan keterampilan yang tidak
Sebagai nikmat yang paling mahal, al- memadai, 12) stress dan kelelahan dan 13)
Quran dan Sunnah telah menaruh perhatian ketidakmampuan berkata ‘tidak’.
khusus terhadap waktu dari banyak aspek
dengan berbagai bentuknya. Allah SWT telah
menjelaskan urgensi waktu dan besarnya nikmat MANUSIA DALAM DIMENSI WAKTU
Allah di dalamnya (Mahmud, 2008: 1). Betapa
besarnya karunia Allah kepada hamba-hamba- Di antara ciri-ciri seorang muslim yang
Nya manusia dijelaskan dalam firman-Nya: diharapkan adalah pribadi yang menghargai
“dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu waktu. Seorang muslim tidak patut menunggu
matahari dan bulan yang terus menerus beredar dimotivasi oleh orang lain untuk mengelola
(dalam orbitnya); dan telah menundukkan waktunya, sebab hal itu sudah merupakan
bagimu malam dan siang. dan Dia telah kewajiban setiap muslim (Gamal, 2011). Ajaran
memberikan kepadamu (keperluanmu) dan Islam menganggap pemahaman terhadap
segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. hakikat menghargai waktu sebagai salah satu
dan jika kamu menghitung nikmat Allah, indikasi keimanan dan bukti ketaqwaan. Hal ini
tidaklah dapat kamu menghinggakannya. sebagaimana tersirat dalam firman Allah SWT:
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan “dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan
sangat mengingkari (nikmat Allah)” (QS. surat siang silih berganti bagi orang yang ingin
Ibrahim: 33-34). mengambil pelajaran atau orang yang ingin
Ketiga, waktu adalah aset termahal yang bersyukur” (QS. al-Furqan: 62).
dimiliki oleh manusia, karena waktu berlalu Seseorang yang menyadari pentingya
dengan cepatnya dan tidak akan kembali lagi, manajemen waktu, tentu ia akan berbuat untuk
bahkan tidak ada waktu pengganti yang bisa dunia ini seolah-olah akan hidup abadi, dan
diusahakan. berbuat untuk akhirat seolah-olah akan mati
Berdasarkan karakteristik waktu di atas, esok hari, tentunya doa ini akan menjadi
maka pengelolaan waktu merupakan hal yang semboyan dalam hidup sebagaimana dinyatakan
sangat penting dalam pandangan Islam. Hal ini dalam firman Allah: “dan di antara mereka ada
antara lain disebabkan: pertama, jatah waktu orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah
yang diberikan Allah SWT kepada setiap kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
manusia dalam setiap harinya sama. Kedua, dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS.
waktu adalah sumberdaya yang tidak bisa surat al-Baqarah: 201). Mengelola waktu berarti
diperbaharui. Ketiga, perjalanan waktu adalah menata diri dan merupakan salah satu tanda
linear, dan ia adalah kehidupan manusia itu keunggulan dan kesuksesan. Oleh karena itu,
sendiri. Keempat, waktu hidup manusia di dunia bimbingan untuk mendalami dan mempelajari
tidak bisa dipastikan. masalah ini adalah hal yang sangat penting
Selain penting memahami karakteristik dalam kehidupan, apapun jabatan dan profesi-
waktu di atas, penting pula memahami beberapa nya serta tidak memandang tinggi rendahnya
faktor yang seringkali menjadikan waktu kedudukan seseorang, karena memang ajaran
terbuang, antara lain (Reza, 2010: 15-16): 1) Islam menghendaki demikian, sehingga dengan
penundaan (procrastination) yang berarti mempunyai bekal pengetahuan tentang waktu,
penangguhan yang sengaja dilakukan oleh dapat lebih terampil mengelolanya. Dengan
seseorang dan berlangsung dalam waktu yang keinginan yang kuat, dapat menjadi kebiasaan
183 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 180-187

dalam pemanfaatan waktu. Namun, sebelum menunda waktu dan mengabaikan segala
mempelajari manajemen waktu lebih lanjut, peluang yang ada.
maka harus disadari urgensi dan nilai waktu Berbeda dengan orang yang merasa
dengan tulus. Tanpa mengakui secara tulus miskin dengan waktu, hidupnya kadang
kebutuhan untuk mengorganisir dan mengelola dipenuhi dengan persoalan yang menurutnya
waktu, sama artinya dengan menyia-nyiakan serba kurang waktu. Apa yang dilakukannya
waktu. Sebab, apalah manfaat rambu-rambu selalu membuatnya repot sehingga tidak punya
jalan bagi orang yang tidak memiliki keinginan waktu bagi diri dan keluarganya. Waktu yang
untuk melintasi jalan tersebut. dimilikinya hilang begitu saja ditelan
Apabila seorang muslim mampu kesibukannya yang selalu mendesak, dan
mengelola waktu dengan baik, maka ia akan celakanya ia juga tidak menyadari bahwa waktu
memperoleh optimalisasi dalam kehidupannya. berharganya hilang begitu saja, hingga pada
Namun, apabila tidak mampu, maka ia tidak akhirnya (masa tua) ia tidak memperoleh apa-
akan mampu mengelola sesuatu apapun karena apa yang berarti dalam hidupnya.
waktu merupakan modal dasar bagi kehidupan Berbeda dengan orang yang sadar dan
seorang muslim yang bertaqwa. Allah SWT dapat memanfaatkan waktunya denga sebaik-
berfirman: “Sesungguhnya pada pertukaran baiknya. Sehingga ia menempatkan waktunya
malam dan siang itu dan pada apa yang menurut skala prioritas dan tidak ragu
diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar- menginvestasikan waktunya meski tidak
benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) menghasilkan dalam waktu yang singkat. Orang
bagi orang- orang yang bertakwa” (QS. Yunus: seperti ini juga akan mengerjakan terlebih
6). Dengan demikian, manusia tidak terlepas dahulu apa yang dianggapnya penting dan
dari waktu yang selalu mengitarinya setiap mendesak (dead line).
waktu. Kebiasaan mengelola waktu dapat Sunnah Nabawiah juga mengukuhkan
berimplikasi terhadap kebiasaan mengelola nilai waktu dan menetapkan adanya tanggung-
semua bentuk pekerjaan dan kegiatan. jawab manusia terhadap waktu di hadapan Allah
SWT kelak di hari kiamat. Ada lima pertanyaan
pokok yang akan dihadapkan kepada setiap
PENGELOLAAN WAKTU YANG EFEK- mukallaf di hari perhitungan kelak, dan ada dua
TIF DALAM PELAKSANAAN PENDIDI- pertanyaan dasar yang khusus berkenaan dengan
KAN ISLAM waktu. Tentang hal tersebut Nabi SAW
bersabda: “Dari ibn Umar dari ibn Mas’ud dari
Waktu adalah salah satu nikmat tertinggi Nabi SAW beliau bersabda: “Tiada tergelincir
yang diberikan Allah kepada manusia. Sudah kedua telapak kaki keturunan Adam di hari
sepatutnya manusia memanfaatkannya seefektif kiamat di sisi Tuhannya, sampai ia ditanya
dan seefisien mungkin untuk menjalankan tentang lima hal, yaitu tentang umurnya di
tugasnya sebagai makhluk Allah di bumi ini mana ia habiskan, tentang masa mudanya di
(Fahmi, 2011). Setiap orang memiliki penger- mana ia binasakan, tentang hartanya dari mana
tian dan konsep yang berbeda tentang waktu. ia peroleh dan kemana belanjakan, dan apa
Ada yang merasa kaya (banyak mempunyai) yang telah ia amalkan dari ilmunya” (HR.
dengan waktunya, namun ada pula yang merasa Tirmidzi).
tidak punya banyak waktu (miskin). Orang yang Begitulah, bahwa manusia bakal ditanya
merasa kaya akan waktunya, seringkali menyia- tentang umurnya secara umum dan tentang
nyiakan waktunya, dan karenanya tidak masa mudanya secara khusus. Sesungguhnya
mengheran-kan ia akan menunda pekerjaan masa muda memang bagian daripada usia
yang seharusnya bisa ia selesaikan, ia berangga- manusia. Namun, masa itu mempunyai nilai
pan bahwa ia memiliki waktu untuk hari esok istimewa dilihat dari segi usia, yaitu kehidupan
dalam mengerjakan pekerjaannya, dan akhirnya yang penuh pancaran cahaya, keteguhan yang
ia terkenal dengan julukan mengulur atau masih dapat berkelanjutan, dan merupakan
suatu masa kuat di antara dua ancaman
Sabri, Pengelolaan Waktu dalam Pelaksanaan Pendidikan Islam | 184

kelemahan, yaitu kelemahan masa kanak-kanak Disiplin kunci utama keberhasilan dalam
dan kelemahan masa tua. Sebagaimana mengelola sumberdaya waktu. Islam, telah
ditegaskan oleh Allah SWT: “Allah, Dialah memberikan sarana latihan yang sangat
yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, memadai dalam membangun kedisiplinan ini,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah dimana setiap aktivitas ibadah memiliki waktu-
keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia nya tersendiri. Terutama shalat, ia merupakan
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah metode pelatihan yang efektif bagi seorang
(kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa muslim untuk membangun dan melatih kedisip-
yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha linannya. Membangun, melatih dan memelihara
mengetahui lagi Maha Kuasa” (QS. al-Rum: kedisiplinan tidak cukup dilakukan sendiri, akan
54). tetapi memerlukan partner yang akan senantiasa
Kewajiban-kewajiban dan etika Islam mengingatkan dan meluruskan setiap penyim-
telah menetapkan adanya makna yang agung, pangan dan kesalahan dalam menggunakan
yaitu nilai waktu. Kewajiban ini menyadarkan waktu yang dimiliki. Berinteraksi dan bergaul
dan mengingatkan manusia agar menghayati dalam kehidupan masyarakat adalah cara lain
pentingnya waktu, dan irama gerak alam, pere- untuk melatih kedisiplinan.
daran cakrawala, perjalanan matahari, planet- Rasulullah SAW mengumpamakan
planet lain serta pergantian malam dan siang. masyarakat Islam sebagai sebuah perahu dan
Sebagaimana ditentukannya waktu-waktu untuk seorang pelanggar disiplin adalah orang yang
shalat, zakat, puasa, dan haji. Hal ini hendak mengambil air dengan cara melobangi
memberikan pelajaran bagi setiap muslim harus dinding kapal. Masyarakat Islam akan menegur-
senantiasa sadar terhadap perputaran masa dan nya, bila tidak, perahu akan karam. Mengelola
mengawasi gerak pergantiannya, sehingga tidak waktu (managing the time) dapat dilaksanakan
menunda-nunda waktu terhadap ibadah-ibadah jika seseorang bersikap konsekuen dengan
yang telah ditentukan dan agenda-agenda harian rencana-rencana yang telah dibuatnya sendiri,
yang telah direncanakan. sehingga tidak terjadi tumpang tindih (over
Kiat yang benar untuk menyikapi waktu lapping) dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
menurut Islam, ialah pandangan yang mencakup Rasulullah SAW bersabda yang artinya adalah:
masa lalu, masa sekarang dan masa depan. “Seyogyanya bagi orang yang berakal – selama
Melihat ke masa lalu, dimaksudkan untuk tidak terkalahkan oleh akalnya – mempunyai
mengambil pelajaran dengan segala peristiwa empat macam saat. Satu saat untuk berkomu-
yang terjadi pada masa tersebut. Melihat ke nikasi dengan Tuhannya, satu saat untuk
masa depan memang hal wajib, sebab manusia mengoreksi dirinya, satu saat untuk bertafakkur
itu sesuai dengan fitrahnya senantiasa terikat ke tentang ciptaan Allah ‘azza wa jalla, dan satu
masa depan. Apabila seorang mukmin berke- saat untuk memenuhi kebutuhan makan dan
wajiban melihat ke masa lalu untuk mengambil minum” (HR. Ibnu Hibban) (Al-Qardhawi, 2007:
pelajaran, manfaat dan mawas diri, dan melihat 39-40).
ke masa depan untuk mempersiapkan perbe- Pembelajaran berlangsung selama perio-
kalan, maka ada kewajiban untuk memper- de waktu tertentu. Waktu merupakan sumber
hatikan masa kini, yaitu masa di mana secara terbatas yang perlu dialokasi dan diman-faatkan
nyata seseorang sedang menjalani dan mengha- secara efesien dan efektif. Alokasi waktu
yatinya, agar dapat mengguna-kannya sebelum pelaksanaan pembelajaran setiap mata pelajaran
lepas dan tersia-sia. telah dialokasikan dalam satuan jam tertentu.
Dalam manajemen waktu, prioritas Alokasi jam pembelajaran tersebut harus dapat
pekerjaan dapat diklasifikasi ke dalam empat digunakan secara optimal untuk menghasilkan
kuadran. Pertama, pekerjaan yang mendesak perubahan belajar pada diri siswa. Guna
namun tidak penting. Kedua, pekerjaan yang mengoptimalkan pemanfaatan waktu yang
mendesak dan penting. Ketiga, pekerjaan yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran, guru
penting tetapi tidak mendesak. Keempat, perlu memperhatikan beberapa petunjuk berikut
pekerjaan tidak penting dan tidak mendesak. ini (Munzali, 2011): (1) hindari waktu terbuang
185 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 180-187

akibat keterlambatan penyiapan sumber atau memiliki perencanaan yang biasa tertuang
media, penundaan memulai awal pembelajaran, dalam Rencana Strategis Sekolah (RSS) dan
atau terlalu banyak menggunakan waktu untuk Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) yang
menyelesaikan tugas administratif. (2) dilaku- termasuk di dalamnya rencana jangka pendek
kan untuk menunjung program pembela- (satu tahun), rencana jangka menengah (4
jarannya. (3) mulai pembelajaran pada waktu- tahun), dan rencana jangka panjang (8 tahun).
nya. (4) hindari menghentikan PBM sebelum Di samping kepala sekolah sebagai top
waktunya. (5) hindari terjadinya hal-hal yang manager yang merancang kegiatan dengan
dapat mengganggu selama proses pembelajaran. menggunakan jadwal (time schedule), seorang
(6) tingkatkan time on-task setiap siswa untuk guru juga dituntut untuk dapat merencanakan
mengikuti setiap sesi pembelajaran. (7) perta- pembelajaran yang harus disampaikan kepada
hankan momentum belajar. siswa agar siswa dapat menguasai kompetensi
Masih terkait dengan kegiatan pendidi- yang diinginkan oleh kurikulum. Karenanya
kan di sekolah, menurut Danim (2009: 89) seorang guru (middle manager) dituntut mem-
bahwa salah satu kelemahan sebagian besar buat time schedule pembelajaran yang disebut
kepala sekolah – dan juga tenaga kependidikan dengan program tahunan, program semester,
lainnya serta tenaga administrasi – adalah dan bahkan dalam pembelajaran di kelas juga
kurang disiplinnya dalam memanfaatkan waktu harus dikelola dengan baik sehingga terlihat
yang sudah disusun dan dijadwalkan oleh berapa menit untuk kegiatan penda-huluan,
mereka sendiri, karena mungkin terlalu padat kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
atau juga terlalu longgar. Akibatnya tidak jarang
ditemukan adanya kegiatan atau program yang 2. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
tidak terlaksana sama sekali atau terlaksana Sebenarnya pengelolaan waktu ini akan
namun tidak mencapai tujuan dan sasaran yang terkait dengan manajemen lainnya dalam
diharapkan. Telah diketahui bahwa dalam pengelolan pendidikan, misalnya, akan terkait
manajemen setidaknya ada empat kegiatan dengan tahap pengorganisasian dan kordinasi
utama yang mendasari berjalannya sebuah pada pelaksanaan kurikulum menurut panduan
pengelolaan, yaitu: planning, organizing, manajemen sekolah, yaitu (Qomar, 2007:160-
actuating, dan controlling. 161): (1) tahap penyusunan jadwal pelajaran
yang diupayakan agar guru mengajar maksimal
1. Fungsi Perencanaan (Planning) 5 hari dalam seminggu, sehingga ada waktu satu
Tahap perencanaan dalam mengelola hari untuk mengikuti kegiatan MGMP atau
waktu sangat penting karena sebuah sekolah peningkatan profesionalisme lainnya, (2) tahap
akan menentukan kapan suatu program akan penyusunan jadwal kegiatan perbaikan dan
dilaksanakan, berapa lama program itu akan pengayaan, (3) tahap penyusunan jadwal
dilaksanakan dan kapan program harus dikaji kegiatan ekstrakurikuler dan (4) tahap penyusu-
ulang jika dalam pengerjaannya terdapat nan jadwal penyegaran guru.
kendala yang menyebabkan program tersebut
tidak maksimal dalam pelaksanaannya. 3. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)
Sebuah sekolah biasanya telah Tahap berikutnya dalam manajemen
menyiapkan rencana kegiatan utama yang waktu ini adalah tahap pelaksanaan, dan karena
tercantum dalam Kalender Pendidikan sebagai suatu kegiatan telah direncanakan waktu
jadwal kegiatan tahunan, yang diterjemahkan pelaksanaanya serta telah diorganisasikan agar
lagi ke dalam program semester, yang kemudian tidak terjadi tumpang tindih dan “tabrakan”
dibreak-down oleh bagian kurikulum menjadi waktu, maka dalam pelaksanaanya tidak akan
jadwal mengajar yang bersifat harian. Bahkan terjadi kendala yang berarti. Agar tujuan suatu
seorang guru mengelolanya lagi menjadi lembaga pendidikan tercapai, maka semua
pertemuan/kegiatan pendahuluan, kegiatan inti manajer (dari level top manager, middle
dan kegiatan penutup dalam setiap pembela- manager, dan lower manager) melaksanakan
jarannya. Selain itu, sekolah juga harus tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan
Sabri, Pengelolaan Waktu dalam Pelaksanaan Pendidikan Islam | 186

waktu yang sudah disepakati bersama. Ketika lesaikan pekerjaan yang disukai dengan
ada suatu kendala dalam pelaksanaan rencana kecepatan yang melebihi pekerjaan yang
yang sudah ditetapkan, misalnya ada satu kurang disukai dan cenderung melakukan
kegiatan yang penting dan mendesak untuk pekerjaan yang mudah dari pada yang sulit,
dilaksanakan, maka jadwal yang telah ditetap- (6) melihat dan belajar kepada orang yang
kan dapat ditinjau ulang –diorganisasikan kem- berhasil mengelola waktu dengan baik, (7)
bali– untuk kemudian dilaksanakan sesuai mengatasi atau mengurangi hal-hal yang
dengan time schedule baru. mengganggu manajemen waktu, (8) melu-
ruskan persepsi yang keliru terhadap
4. Fungsi Pengawasan (Controlling) manajemen waktu dan (9) mempelajari cara
Pengawasan memerlukan kemampuan mendelegasikan tugas dan wewenang
untuk bertindak objektif, efektif dan efisien. dengan efektif.
Objektif berarti seorang manajer mampu
melihat jalannya sebuah lembaga/sekolah Lingkungan pendidikan Islam meliputi
dengan profesional dan proporsional. Dia harus lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
mampu mengesampingkan kepentingan pribadi Pada lingkungan keluarga perlu ditanamkan
atau golongan untuk melihat pada kepentingan kepada anak-anak bahwa setiap kali umur
pencapaian tujuan lembaga yang sudah mereka bertambah, maka tanggung jawabnya
terjadwal. terhadap waktu pun semakin tinggi, terutama
Selain pengawasan yang bersifat -top- yang berkaitan dengan ibadah. Dengan
down (dari atas ke bawah) bisa juga dilakukan demikian, manajemen waktu dalam Islam
dengan pola bottom-up, yaitu pengawasan oleh mencakup wilayah yang sangat luas, ia tidak
bawahan kepada atasan, ketika suatu rencana hanya berlaku di lingkungan formal (sekolah),
belum atau tidak dilaksanakan sesuai dengan akan tetapi juga dalam lingkungan keluarga dan
jadwal yang telah ditetapkan. Karena bisa saja masyarakat. Demikian itu sangat penting demi
seorang manajer atau kepala sekolah lupa membina generasi yang berdisiplin dan
dengan kegiatan yang harusnya dilaksanakan, menghargai waktu di masa yang akan datang.
dan disinilah peran seorang wakil kepala
sekolah untuk mengingatkan kepala sekolah
tentang kegiatan yang harus dilaksanakan pada SIMPULAN
waktu yang telah ditentukan. Untuk itu, ada
beberapa kaidah aplikatif dalam mencapai Islam memandang waktu sebagai kehi-
keberhasilan seorang manajer dalam mengelola dupan yang terus menerus berlalu tanpa seorang
waktu pada satu lembaga pendidikan, yaitu pun yang bisa memajukan atau mengundurnya.
(Jawwad, 2004: xvi): Seseorang yang ditentukan ajalnya tidak akan
(1) menganalisa sikap terhadap dapat menunda ataupun mempercepatnya
manajemen waktu dan mengenali sejauh- barang sesaatpun. Sebab penetapan waktu itu
mana kemampuan manajer dalam mengelola merupakan hak preogratif Allah SWT. Oleh
waktu, (2) menyadari nilai akan pentingnya karena itu, Islam memandang penting penge-
waktu, serta sejauh mana seorang manajer lolaan dan pengaturan waktu dengan sebaik-
memandang kebutuhan waktu terhadap baiknya sehingga tidak ada yang terbuang.
warga lembaga pendidikannya, (3) menyu- Sebaliknya, pengelolaan waktu itu dapat
sun skala prioritas dengan tidak melupakan memberikan kemanfaatan dan kebahagiaan,
kewajiban komitmen terhadap waktu, (4) baik bagi diri sendiri maupun masyarakat, di
mengenali hal-hal yang sangat dibutuhkan dunia maupun di akhirat kelak.
dalam mengelola waktu secara efektif, (5) Setiap manusia berada dalam dimensi
mengenali hal-hal yang mengganggu waktu, sejak lahir hingga wafatnya. Oleh sebab
pengelolaan waktu, seperti: menyelesaikan itu, setiap manusia mesti memotivasi dirinya
pekerjaan yang disukai lebih dahulu dari sendiri untuk dapat memanfaatkan waktu yang
pada pekerjaan yang tidak disukai, menye- dimiliki agar terbiasa dengan kegiatan-kegiatan
187 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 3 November 2012, hlm. 180-187

yang bermanfaat. Dalam pelaksanaan pendi-


dikan Islam penting menetapkan skala prioritas
agar seluruh kegiatan benar-benar dialokasikan
sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Selain
itu, dengan meminimalisir segala bentuk ke-
mungkinan hambatan yang akan muncul dalam
pelaksanaan pendidikan Islam juga termasuk
strategi yang efektif dalam mengelola waktu.
Intinya, pengaturan waktu sedemikian rupa
dalam pendidikan Islam sesuai dengan program-
program dan kegiatan yang ada, dapat memper-
lancar upaya pencapaian tujuan secara optimal. Ghudah, Abdul Fatah Abu dan Shalahudin
Mahmud, 2008. Agar Waktu Anda Lebih
Bermakna, diterjemahkan oleh Fauzan
DAFTAR RUJUKAN dari judul asli: al-Waqtu Huwa al-Hayât:
Kaifa Tadîru Waqtaka, Qmatu al-Zaman
‘Inda al-Ulama’, Solo, Buku
Asnawir, 2006. Manajemen Pendidikan, Padang, Hataat, Budi, 2011. “Manajemen Sumber Daya
IAIN IB Press. Waktu”, http://budihataat.blogspot.com
Danim, Sudarwan dan Suparno, 2009. Manaje- /2010/12/manajemen-sumberdaya-
men dan Kepemimpinan Trans-forma- waktu.html diakses 15 Maret 2011.
sional Kekepalasekolahan: Visi dan Jawwad, M. Ahmad Abdul, 2004. Manajemen
Strategi Sukses Era Teknologi, Situasi Waktu, diterjemahkan oleh Khozin Abu
Krisis, dan Internasionalisasi Pendidikan, Faqih, Ed. Nalus, Bandung, PT. Syamil
Jakarta, Rineka Cipta. Cipta Media.
Departemen Agama RI, 1995. al-Quran dan Munzali, A. Fatah, 2011. “Pengelolaan Waktu”,
Terjemahnya, Semarang, Toha Putra. http://hbis.wordpress.com/2010/06/11/
Departemen Pendidikan Nasional, 2002. Kamus pengelolaan-waktu-oleh-a-fatah-munzali/
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai diakses tanggal 15 Maret 2011.
Pustaka Al-Qardhawi, Yusuf, 2007. al-Waqtu fî Hayat
Echols, John M. dan Hassan Sadily, 1995. al-Muslim, diterjemahkan oleh Abu Ulya
Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, PT. dari judul asli: Time is Up!, Manajemen
Gramedia Waktu Islami, Yogyakarta: Qudsi Media,
Fahmi, 2011“Pentingnya Manajemen Waktu”, Agustus 2007.
http://hogeneration.wordpress.com/2009/ Qomar, Mujamil, 2007. Manajemen Pendidikan
03/14/pentingnya-manajemen- Islam: Strategi Baru Pengelolaan
waktu/diakses tanggal 15 Maret 2011. Lembaga Pendidikan Islam, Malang,
Gamal, Merza, 2011. “Manajemen Waktu Erlangga.
dalam Islam”, http://www.mail-archive. Reza, J.J., 2010. Manage Your Time For
com/ekonomi-syariah@yahoo.groups. Success; Cerdas Mengelola Waktu untuk
com /msg00610.html diakses 15 Maret Mencapai Sukses, Yogyakarta, ANDI
2011 Offset
Sabri, Pengelolaan Waktu dalam Pelaksanaan Pendidikan Islam | 188

Anda mungkin juga menyukai