Anda di halaman 1dari 16

Laporan Tetap Praktikum

EKOLOGI TUMBUHAN
ACARA I
“ANALISIS VEGETASI HERBA DAN SEMAK”

OLEH :
NAMA : ARI ANGGA WIDODO
NIM : 190104003
SEMESTER/KELAS : V/A

LABORATURIUM TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIAYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tetap Praktikum “Ekologi tumbuhan” Acara I Disusun Sebagai


Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Selanjutnya

Mataram, Oktober 2021

Disahkan Oleh :

Laboran Co.asisten

(Quratul Aini Sp.d) (Hadiatussolihah)


Nim:180104023

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang


senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kita bisa melakukan
aktivitas dengan baik.Tidak lupa pula sholawat serta salam kepada junjungan nabi
besar Muhammad SAW.Yang telah membawa kita pada zaman yang terang-
benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Tidak lupa pula penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dari awal praktikum sampai terselesainya laporan ini. Akhir
kata penulis berharap agar laporan kegiatan praktikum ini dapat dijadikan acuan
untuk kegiatan praktikum selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Dan
penulis mengharapkan dalam penyusunan laporan selanjutnya akan lebih baik
lagi.

Mataram, Oktober 2021

Ari angga widodo

iii
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................2
BAB III METODOLOGI.....................................................................5
A. Pelaksanaan...............................................................................5
B. Alat dan Bahan..........................................................................5
C. Cara Kerja.................................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................7
A. Hasil Pengamatan......................................................................7
B. Analisis Data.............................................................................9
C. Analisis hasil.............................................................................10
BAB V PENUTUP.................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................13
B. Saran..........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ekologi telah dikenal oleh manusia sejak lama sesuai dengan
sejarah peradaban manusia. Dalam hal ini bukan hanya manusia yang bisa
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, akan tetapi juga makhluk-
makhluk hidup lainnya. Interaksi antara setiap organisme dengan
lingkungannya merupakan proses yang tidak sederhana, melainkan suatu
proses yang kompleks. Ekologi sendiri merupakan suatu hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area
melaui pengamatan langsung. Dilakukan dengan membuat plot dan
mengamati morfologi serta identifikasi vegetasi yang ada. Kehadiran
vegetasi pada suatu landscape akan memberikan dampak positif bagi
keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum
peranan vegetasi dalam suatu ekosistem terkait dengan pengaturan
keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat
fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain.
Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan
dampak positif, tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan
komposisi vegetasi yang tumbuh pada daerah itu. Sebagai contoh vegetasi
secara umum akan mengurangi laju erosi tanah, tetapi besarnya tergantung
struktur dan komposisi tumbuhan yang menyusun formasi vegetasi daerah
tersebut.
Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan
di antara mereka, mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan
Thallophyta, tumbuh-tumbuhan ini lebih kurang menempati strata atau
lapisan dari atas ke bawah secara horizontal, ini disebut stratifikasi.
Individu yang menempati lapisan yang berlainan menunjukkan perbedaan-
perbedaan bentuk pertumbuhan, setiap lapisan komunitas kadang-kadang

1
meliputi klas-klas morfologi individu yang berbeda seperti, strata yang
paling tinggi merupakan kanopi pohon-pohon atau liana.
B. Rumusan masalah
Bagaimanakah persebaran vegetasi penyebaran vegetasi herba dan
semak pada daerah terbuka dan daerah naungan (kanopi) dengan
menerapkan parameter-parameter yang ada?
C. Tujuan
Untuk mengetahui persebaran vegetasi penyebaran vegetasi herba
dan semak pada daerah terbuka dan daerah naungan (kanopi) dengan
menerapkan parameter yang ada

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau
komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-
tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan
penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis,
diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun
komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi
kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-
Smith, 1983).
Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu,
serta herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua
komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Vegetasi atau komunitas
tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat
tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan
komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem
lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami
pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan hasil interaksi
berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastik karena
pengaruh anthropogenik (Setiadi, 1984; Sundarapandian dan Swamy, 2000).
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk
menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu
vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat
berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang
pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada
(Syafei, 1990).
Metode plot adalah prosedur yang umum digunakan untuk sampling
berbagai tipe organisme. Bentuk plot biasanya segi empat atau persegi ataupun
dalam bentuk lingkaran. Sedangkan ukurannya tergantung dari tingkat
keheterogenan komunitas. Ukuran plot umumnya ditentukan berdasarkan luasan
kurva spesies tumbuhan dan hewan menetap (sessile) ataupun yang bergerak

3
lambat, contohnya hewan tanah dan hewan yang bersarang di lubang (Umar,
2010).
Metode non plot ini dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan
minimum area atau luas minimum. Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui
minimal jumlah petak contoh. Sejumlah sampel dikatakan representive bila
didalamnya terdapat semua atau sebagian besar jenis tanaman pembentuk
komunitas atau vegetasi tersebut (Odum, 1993).

4
BAB III
METODELOGI
A. Pelaksanaan
Hari/ tanggal : Sabtu , 25 September 2021
Waktu : 12.00 - Selesai.
Tempat : Taman Wisata Alam Aik nyet
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Meteran
b. Papan Tulis & Alat Tulis
c. Tali Rafia
d. Patok Kayu
e. Kertas Label
f. Plastik
2. Bahan
a. Tumbuhan Semak
b. Tumbuhan Herba
C. Cara Kerja
1. Menentukan areal/stasiun penelitian.
2. Membagi stasiun menjadi dua, yaitu daerah terbuka dan daerah ternaung
(kanopi).
3. Membuat plot pada masing-masing lokasi baik area terbuka maupun
area tertutup, dengan ukuran plot sebagai berikut:
a. Untuk semak : 5 M × 5 M
b. Untuk herba : 1 M × 1 M
4. Menghitung jenis dan jumlah individu setiap jenis pada masing-masing
plot dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Mendokumentasikan setiap individu atau jenis tumbuhan herba dan
semak yang belum diketahui namanya di lapangan.
6. Menganalisis data-data yang telah ditemukan kemudian menentukan
parameter vegetasi dari masing-masing individu atau spesies.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

6
1. Gambar hasil pengamatan
Jenis Herba
No Gambar Keterangan
1 Bangle/ bonglai
(Zingiber Montanum)

2 (Chamaecostus Cuspidatus)

Jenis Semak
No Gambar Keterangan
1 (Fatsia Japonicun)

2. Tabel hasil pengamatan


Tabel analisis data semak
No. Nama jenis/spesies jumlah
No
Plot Daerah Ilmiah individu
1 1 -  Endodeca Serpentaria 4
2 1  - Fastisiana Japanica 2

Tabel hasil pengamatan herba


No. Nama jenis/spesies jumlah
Plot No Daerah Ilmiah individu
1 1 Aglonema 1
2 Philodenron 1
2 1 Bangle/Bonglai (Zingiber Montanum) 11
  2   Chamaecotus Cuspidatus 1

1. Tabel analisis data

7
Nama jenis/spesies
Jumlah
jumlah luas
N plot di Densitas Dominas FR DEN DOM NP Indeks
individ tutupan Frekuensi
o Daerah Ilmiah temukannya /kepadatan i (%) R (%) R (%) (%) diversitas
u (cm2)
spesies

 Endodeca 0,47
 1   Serpentaria 2 4 1,42 0,66   1  0,12  0,125 0,198  0,152 5  0,268
Fastisiana 0,37
2 Japanica 2 2 1,40 0,66 0,5 0,12 0,125 0,099 0,152 6 0,180
0,30
3 Aglonema 1 1 1,20 0,66 0,25 0,1 0,125 0,050 0,126 1 0,113
0,24
4 Philodenron 1 1 1,30 0,33 0,25 0,108 0,063 0,050 0,136 9 0,113
Zingiber 0,79
5 Montanum 2 11 1,40 0,66 2,75 0,104 0,125 0,54 0,132 7 0,367
Chamaecotus 0,24
6 Cuspidatus 1 1 1,25 0,33 0,25 0,104 0,063 0,050 0,132 5 0,113

B. Analisis Data
Semak
1. Fatsia Japonicun
a. Frekuensi
jumla h kuadrat dari jenis yang ditemukan 2
F= = =0,66
jumla h kuadrat 3
b. Densitas
jumla hindividu suatu jenis 2 2
Den= = = =0,5
total area kuadrat 2 ×2 4
c. Dominansi
luas tutupan suatu jenis 1,40 140
Dom= = = =0,12
total area kuadrat yang dicuplikan 3 (2× 2) 12
d. Frekuensi Relatif
frekuensi suatu jenis 0,06
FR= × 100 %= ×100 %=0,125 %
total frekuensi seluru h jenis 5,28
e. Densitas Relatif
densitas suatu jenis 0,5
DenR= × 100 %= ×100 %=0,099 %
total densitas seluru h jenis 5,047
f. Dominasi Relatif
Dominansi suatu jenis 0,12
DomR= ×100 %= ×100 %=0,152%
Total dominansi seluru h jenis 0,789
g. Nilai penting

8
Frekuensi relatif + Densitas relatif + Dominasi relatif
Np=FR+ DenR + DomR
Np=0,125+ 0,099+0,152=0,376 %
h. Indeks Diversitas (ID)
H=−∑ Pi Len Pi=−0,133 ×−2,014=0,268
Herba
1. Bangle/ bonglai (Zingiber Montanum)
a. Frekuensi
jumla h kuadrat dari jenis yang ditemukan 2
F= = =0,66
jumla h kuadrat 3
b. Densitas
jumla hindividu suatu jenis 11 11
Den= = = =2,75
total area kuadrat 2 ×2 4
c. Dominansi
luas tutupan suatu jenis 1,25 1,25
Dom= = = =0,104
total area kuadrat yang dicuplikan 3 (2× 2) 12
d. Frekuensi Relatif
frekuensi suatu jenis 0,066
FR= × 100 %= ×100 %=0,125 %
total frekuensi seluru h jenis 5,28
e. Densitas Relatif
densitas suatu jenis 2,75
DenR= × 100 %= ×100 %=0,54 %
total densitas seluru h jenis 5,047
f. Dominasi Relatif
Dominansi suatu jenis 0,104
DomR= ×100 %= × 100 %=0,132 %
Total dominansi seluru h jenis 0,789
g. Nilai penting
Frekuensi relatif + Densitas relatif + Dominasi relatif
Np=FR+ DenR + DomR
Np=0,125+ 0,54+0,132=0,797 %
h. Indeks Diversitas (ID)
H=−∑ Pi Len Pi=−0,366 ×−1,003=0,367

C. Analisis Hasil

9
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh - tumbuhan, biasanya terdiri dari
beberapajenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme
kehidupan bersamatersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama
individu penyusun vegetasi itusendiri maupun dengan organisme lainnya
sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dantumbuh serta dinamis
Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui
seberapa besarsebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan
langsung. Dilakukan denganmembuat plot dan mengamati morfologi serta
identifikasi vegetasi yang ada. Kehadiranvegetasi pada suatu landscape akan
memberikan dampak positif bagi keseimbanganekosistem dalam skala yang
lebih luas. Secara umum peranan vegetasi dalam suatu ekosistemterkait dengan
pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara,perbaikan
sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-
lain.Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan
dampak positif,tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan
komposisi vegetasi yang tumbuhpada daerah itu. Sebagai contoh vegetasi
secara umum akan mengurangi laju erosi tanah,tetapi besarnya tergantung
struktur dan komposisi tumbuhan yang menyusun formasi vegetasidaerah
tersebut.
Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan di
antara mereka,mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta,
tumbuh-tumbuhan ini lebihkurang menempati strata atau lapisan dari atas ke
bawah secara horizontal, ini disebutstratifikasi.
Hasil praktikum yang kami dapatkan kami menemukan jenis herba dan
semak. Di mana yang kita amati di plot semak berukuran 5m x 5m kami
menemukan tiga jenis semak yaitu berupa Sterculia foetida, Stenochlaena
palustris. Dan herba dengan ukuran plot 1m x 1m yang kita dapatkan tiga jenis
plot yaitu Zingiber cassumunar, Piper sp, Amomum compactum.

10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vegetasi tumbuhan terbagi menjadi dua jenis yaitu, vegetasi
tumbuhan yang bernaung dan vegetai tumbuhan terbuka. Untuk
menganalisis satatu vegetasi dibutuhkan atau diperlukan data-data tentang
jenis spesies tumbuhan untuk menentukan indeks nilai penting dari
komunitas yang di teliti tersebut. Indeks nilai penting yang kami teliti
dalam penelitian ini adalah frekuensi dan densitas (kerapatan) dengan
menggunakan metode penelitian Quadrat Sampling (sampel kuadrat).
Pergantian atau perubahan struktur komunitas dari suatu ekosistem
di kenal dengan istilah suksesi tumbuhan. Perubahan-perbahan ini dapat
berupa perubahan vegetasi maupun perubahan lingkungan secara fisik dan
mengarah pada kondisi stabilatau klimaks (Khambali, 2017). Pernyataan
tersebut membuktikan bahwa dalam vegetasi faktor penyusun yang ada di
dalamnya saling mempengaruhi. Seperti, keadaaan sekitar dan unsur-unsur
penunjang yang dapat mempengaruhi kelestarian vegetasi baik itu dari
faktor biotik maupun abiotik.
Metode penelitian yang digunakan dengan proporsi tertentu dari
suatu habitat yang dihitung secara langsung. Maksudnya kita tidak akan
menghitung keseluruhan dari suatu habitat yang akan di teliti namun,
hanya akan mengambil sampel dengan menggunakan petak yang di
tentukan secara random dengan ukuran untuk herba 1 meter x 1 meter,
semak 2 meter x 2 meter, dan pohon 5 meter x 5 meter.
B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA
Greig-Smith, P. 1983. Quantitative Plant Ecology,  Studies in Ecology. Volume 9.
Oxford: Blackwell Scientific Publications
Setiadi, D. 1984. Inventarisasi Vegetasi Tumbuhan Bawah dalam Hubungannya
dengan Pendugaan Sifat Habitat Bonita Tanah di Daerah Hutan Jati
Cikampek, KPH Purwakarta, Jawa Barat. Bogor: Bagian Ekologi,
Departemen Botani, Fakultas Pertanian IPB.
Syafei. 1990. Dinamika Populasi. Kajian Ekologi Kuantitatif. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Umar, M. Ruslan, 2010. Ekologi Umum Dalam Praltikum. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: UGM University
Press.

12

Anda mungkin juga menyukai