MAKALAH
Dosen Pengampu
Dr. Hj. Titiek Rohanah Hidayati, M.Pd
Oleh:
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang
..........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah
..........................................................................................................................
C. Tujuan
..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
iii
..........................................................................................................................
Kesimpulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembentukkan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar
seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai
pendidikan bermutu maka harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan
agar dalam pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah
kita mengenal yang namanya kurikulum.
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
pendidikan adalah aspek kurikulum. Karena kurikulum merupakan salah satu
komponen dalam sistem pendidikan untuk mencapai tujuan institusional pada
lembaga pendidikan. Oleh karena itu kurikulum memegang peranan yang sangat
penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek
kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam
pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam
penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep
dasar dari kurikulum. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem
yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum
suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu
kurikulum lembaga pendidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Manajemen Kurikulum ?
2. Bagaimanakah Implementasi Manajemen Kurikulum di Lembaga
pendidikan islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum
2. Untuk mengetahui implementasi manajemen kurikulum di Sekolah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), 5.
2
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta : Rajawali pers, 2009), 3.
3
Made Pidarta, Manajeman Pendidikan Indonesia, (Jakarta : Bina Aksara, 1998), 33.
2
Sedangkan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jadi Manajemen kurikulum adalah
sebagian suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum.4
Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum
dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol
implementasi kurikulum, jadi suatu lembaga pendidikan atau sekolah
selain dituntut kooperatif juga dituntut mampu mandiri dalam
mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum,
menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai
kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum,
baik kepada masyarakat maupun pemerintah.
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang
utama di sekolah. Sehingga prinsip dasar manajemen kurikulum adalah
berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan
tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk
menyusun dan terus-menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
Dan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan dengan empat tahapan
yakni :perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi, pelaksanaan dan
pengendalian.
Beberapa dasar yang menjadikan Manajemen kurikulum sebagai
suatu disiplin ilmu adalah :5
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pada pasal 36 ayat 2 yang menyebutkan bahwa “kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi dan
siswa”.
4
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta : Rajawali pers, 2009), 13.
5
Hasan, Hamid, Evaluasi Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008), 25.
3
2. Peraturan menteri pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tantang
standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
3. Peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.
6
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafino Persada, 2009), hal. 3
4
Implementasi adalah proses mewujudkan rencana.
Manajemen implementasi adalah tata kelola dan kepemimpinan yang
bertindak dengan ide, rencana, metode, desain, prinsip, etika, dan
motivasi untuk melakukan dalam upaya mewujudkan tujuan.
Implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh
individu atau pejabat–pejabat, kelompok–kelompok pemerintah atau
swasta yang diarahkan pada terciptanya tujuan–tujuan yang telah
digariskan dalam keputusan kebijakan.7
Dalam Implementasi Manajemen Kurikulum terdapat lima
prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan implementasi
manajemen kurikulum, yaitu sebagai berikut :
a) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran
dalam manajemen kurikulum.
b) Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus
berdasarkan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksan
dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan
tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan
kurikulum.
c) Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam
kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang
positif dari berbagai pihak yang terlibat.
d) Efektivitas danefisien, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum
harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai
tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu
yang relatif singkat.
5
e) Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam
kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat
dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.8
87
Hamalik, Oemar Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2007),
hal.18
9
Hamalik, Oemar, 2006, Manajemen Implementasi Kurikulum, Bandung, Sekolah Pasca Sarjana
UPI.
6
(2006:190) belajar adalah setiap perubahan relatif menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Arthur
T.Jersil dalam Oemar Hamalik (2006:190), Belajar adalah perubahan atau
membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena
pengalaman dan latihan. Pembelajaran adalah proses kegiatan yang
dilakukan guru agar siswa belajar. Pembelajaran merupakan komunikasi
timbal balik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.10
10
ibid
11
ibid
7
c. Pengembangan Professional Guru
d. Unsur Penunjang
Menurut studi dari Rand Change Agent Study (RCAS) (1975) dan
DESSI (1982) dalam Oemar Hamalik (2006:388) bahwa kunci
keberhasilan implementasi adalah frekuensi diskusi tentang program baru
diantara guru, kepala sekolah, dan pengembang kurikulum.13
12
ibid
13
ibid
8
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11