Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KURIKULUM DAN IMPLEMENTASI DI

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Institusi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu
Dr. Hj. Titiek Rohanah Hidayati, M.Pd

Oleh:

PUTRI NURA WATI 213206010009

ALIF KAMALAH 213206010006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
UIN KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

i
KATA PENGANTAR

‫ْــــــــــــــــــم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬


ِ ‫بِس‬
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Shalawat dan salam tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang merupakan Insan Kamil dan suri tauladan bagi umat Islam yang selalu
menjadi contoh bagi kita sebagai umat Islam. Penyelesaian makalah ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Manajemen Institusi
Pendidikan Islam, di Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri KH.
Achmad Shiddiq Jember. Penulis menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan bimbingan dari Ibu Dr. Hj. Titiek Rohanah
Hidayati, M.Pd.I selama proses perkuliahan akan menjadi acuan perbaikan supaya
makalah ini menjadi layak untuk dikaji.

Jember, 25 September 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang
..........................................................................................................................

B. Rumusan Masalah
..........................................................................................................................

C. Tujuan
..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian Manajemen Kurikulum


.........................................................................................................................

B. Implementasi Manajemen kurikulum di Lembaga Pendidikan Islam

iii
..........................................................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

Kesimpulan................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................

10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembentukkan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar
seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai
pendidikan bermutu maka harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan
agar dalam pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah
kita mengenal yang namanya kurikulum.
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
pendidikan adalah aspek kurikulum. Karena kurikulum merupakan salah satu
komponen dalam sistem pendidikan untuk mencapai tujuan institusional pada
lembaga pendidikan. Oleh karena itu kurikulum memegang peranan yang sangat
penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek
kegiatan pendidikan.  Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam
pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam
penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep
dasar dari kurikulum.  Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem
yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum
suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu
kurikulum lembaga pendidikan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Manajemen Kurikulum ?
2. Bagaimanakah Implementasi Manajemen Kurikulum di Lembaga
pendidikan islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum
2. Untuk mengetahui implementasi manajemen kurikulum di Sekolah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum


Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari
kata manus yang berarti  tangan dan agree yang berarti memimpin,
menangani, mengatur atau membimbing.1 Kata-kata ini digabungkan
menjadi kata kerja manager yang berarti “menangani”. Manajemen adalah
kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka
pencapaian tujuan tertentu melalui atau dengan cara menggerakkan orang
lain.2
George R Terry mendefinisikan manajemen adalah suatu proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan, perecanaan,
pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetepkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Luther
Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan
membuat sistem kerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan. Menurut Made Pidarta manajemen adalah
aktivitas yang saling menunjang dan sebagian besar berlangsung dalam
waktu yang bersamaan.3
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan mendayagunakan
orang dan sumber-sumber lainnya untuk  mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efesien yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

1
Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum,  (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), 5.
2
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta : Rajawali pers, 2009), 3.
3
Made Pidarta, Manajeman Pendidikan Indonesia, (Jakarta : Bina Aksara, 1998), 33.

2
Sedangkan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jadi Manajemen kurikulum adalah
sebagian suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum.4
Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum
dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol
implementasi kurikulum, jadi suatu lembaga pendidikan atau sekolah
selain dituntut kooperatif juga dituntut mampu mandiri dalam
mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum,
menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai
kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum,
baik kepada masyarakat maupun pemerintah.
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang
utama di sekolah. Sehingga prinsip dasar manajemen kurikulum adalah
berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan
tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk
menyusun dan terus-menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
Dan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan dengan empat tahapan
yakni :perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi, pelaksanaan dan
pengendalian.
Beberapa dasar yang menjadikan Manajemen kurikulum sebagai
suatu disiplin ilmu adalah :5
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pada pasal 36 ayat 2 yang menyebutkan bahwa “kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi dan
siswa”.

4
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta : Rajawali pers, 2009), 13.
5
Hasan, Hamid, Evaluasi Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008), 25.

3
2. Peraturan menteri pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tantang
standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
3. Peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang
standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.

Proses manajemen kurikulum merupakan proses awal untuk


mencapai sasaran ideal. Sasaran idel yang dimaksud disini adalah
optimalisasai menformulasikan semua tindakan edukatif tersebut dalam
suasana dinamis dan demokratis. Sehingga acuan yang dibuat harus
fleksibel, terbuka serta merangsang dinamika fitra peserta didik secara
optimal. Eksistensinya setiap saat harus senantiasa ditinjau kembali
keabsahan dan sifat korelatifnya yang dinamis harus berjalan secara
kesinambungan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat.

Fungsi manajemen kurikulum tersebut dijalankan melalui ruang


lingkup manajemen kurikulum, yakni melalui perencanaan kurikulum,
organisasi kurikulum, implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatankesempatan
belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan
tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-
perubahan telah terjadi pada diri siswa/peserta didik. Kurikulum adalah
semua pengalaman yang mencakup yang diperoleh baik dari dalam
maupun dari luar lembaga Pendidikan.6

Oleh karena itu manajemen kurikulum merupakan pengelolaan


dan pengaturan pembelajaran yang diiringi dengan materi pembelajaran,
sehingga para guru dan murid akan mengikuti serangkaian proses
manajemen kurikulum yang telah ditetapkan.

B. Implementasi Manajemen kurikulum di Lembaga pendidikan islam


1. Pengertian implementasi manajemen

6
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafino Persada, 2009), hal. 3

4
Implementasi adalah proses mewujudkan rencana.
Manajemen implementasi adalah tata kelola dan kepemimpinan yang
bertindak dengan ide, rencana, metode, desain, prinsip, etika, dan
motivasi untuk melakukan dalam upaya mewujudkan tujuan.
Implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh
individu atau pejabat–pejabat, kelompok–kelompok pemerintah atau
swasta yang diarahkan pada terciptanya tujuan–tujuan yang telah
digariskan dalam keputusan kebijakan.7
Dalam Implementasi Manajemen Kurikulum terdapat lima
prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan implementasi
manajemen kurikulum, yaitu sebagai berikut :
a) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran
dalam manajemen kurikulum.
b) Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus
berdasarkan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksan
dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan
tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan
kurikulum.
c) Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam
kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang
positif dari berbagai pihak yang terlibat.
d) Efektivitas danefisien, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum
harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai
tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu
yang relatif singkat.

5
e) Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam
kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat
dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.8

Implementasi Kurikulum Fullan (1991) dalam Oemar Hamalik


(2006:3) mendefinisikan implementasi sebagai: “Proses mempraktekkan/
menerapkan suatu gagasan, program atau kumpulan kegiatan yang baru
bagi orang-orang yang berusaha atau yang diharapkan untuk berubah”.
Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud implementasi adalah proses
menerapkan rencana kurikulum dalam bentuk pembelajaran yang
melibatkan interaksi siswa dengan guru dalam konteks lingkungan sekolah
baik didalam kelas maupun diluar kelas. Sistem implementasi kurikulum
terdiri dari komponen-komponen yang saling berinterelasi dan
berinteraksi. Masing-masing komponen disusun dan dirancang secara
bertahap dan berkesinambungan yang berorientasi pada pelaksanaan
kurikulum dilapangan yaitu kondisi nyata proses pendidikan yang
mengarah kepada operasional dan dikembangkan secara komprehensif.
Komponen-komponen implementasi kurikulum terdiri dari: Rumusan
tujuan, program studi, identifiksi sumber-sumber, peran-peran pihak
terkait, pengembangan kemampuan profesional, penjadwalan kegiatan
pelaksanaan, pengembangan kemampuan profesional, unsur penunjang,
monitoring, komunikasi, pencatatan dan pelaporan, evaluasi proses, dan
perbaikan kurikulum.9

2. Konsep dan karakteristik pembelajaran

Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan sehingga terjadi


perubahan yang lebih baik, baik berupa fisik maupun psikis yang meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotor dan perubahan itu terjadi sebagai
akibat dari latihan dan pengalaman. Sagala (2000) dalam Oemar Hamalik

87
Hamalik, Oemar Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2007),
hal.18
9
Hamalik, Oemar, 2006, Manajemen Implementasi Kurikulum, Bandung, Sekolah Pasca Sarjana
UPI.

6
(2006:190) belajar adalah setiap perubahan relatif menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Arthur
T.Jersil dalam Oemar Hamalik (2006:190), Belajar adalah perubahan atau
membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena
pengalaman dan latihan. Pembelajaran adalah proses kegiatan yang
dilakukan guru agar siswa belajar. Pembelajaran merupakan komunikasi
timbal balik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.10

a. Identifikasi sumber-sumber belajar


Sumber belajar adalah segala sesuatu yang memberikan
kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah
pengetahuan dan pengalaman Menurut Depdiknas (2003) dalam
Oemar Hamalik (2006:231) learning resources are definied as
information, represented and stored in a variety of media and formats,
that assists student learning as definied by provincial or local
curricula. This includes but is not limited to, materials in print, video,
and software formats, as well as combination of these formats
intended for use by teachers and students. Sumber belajar adalah
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media
yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas baik berupa cetakan, video,
format perangkat lunak, atau kombinasi dari berbagai format yang
digunakan oleh guru dan siswa.11

b. Pihak-pihak yang Terkait dalam Perkembangan Kurikulum

Pihak-pihak yang terkait dalam perkembangan kurikulum


diantaranya tenaga pengajar (guru), supervisor (pengawas/penilik),
administrator, kepala sekolah, pakar ilmu pendidikan, staff diknas,
organisasi siswa (OSIS), orang tua dan masyarakat.

10
ibid
11
ibid

7
c. Pengembangan Professional Guru

Menurut Bruce Joyce (1981) dalam Oemar Hamalik


(2006:329) menguraikan beberapa kenyataan yang mempengaruhi
kualitas pengembangan pada guru yaitu: 1) kesendirian, 2) sinisme, 3)
ketiadaan pengalaman dengan pilihan pelatihan yang kuat, 4)
mengembangkan pemecahan masalah, 5) pelatihan awal, 6) penekanan
kearah pengajaran yang baik, 7) konsep diri.12

d. Unsur Penunjang

Menurut Kemp dalam Oemar Hamalik (2006:359) unsur


penunjang bisa berupa petugas, dana, fasilitas, peralatan, teknisi, dan
staf administrasi. Pelayanan penunjang tersebut dimulai dari awal
penyusunan desain sampai dengan berakhirnya proses belajar
mengajar Adapun unsur penunjang dalam implementasi kurikulum
mulai dari perencanaan desain sampai tuntasnya pelaksanaan program
secara menyeluruh dan lengkap adalah sebagai berikut: 1) tenaga ahli
dan pembantu, 2) pengadaan bahan, 3) fasilitas, 4) peralatan, 5)
penjadwalan waktu.

e. Komunikasi dan Informasi

Menurut studi dari Rand Change Agent Study (RCAS) (1975) dan
DESSI (1982) dalam Oemar Hamalik (2006:388) bahwa kunci
keberhasilan implementasi adalah frekuensi diskusi tentang program baru
diantara guru, kepala sekolah, dan pengembang kurikulum.13

12
ibid
13
ibid

8
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Manajemen kurikulum dan implementasi di sekolah adalah suatu hal yang


sangat terikat satu sama lain, dimana sebuah sekolah tidak akan bisa berjalan jika
tidak ada manejemen kurikulum di dalamnya, begitupun sebaliknya, sebuah
manajemen krikulum hanya bisa diterapkan di sebuah sekolah sebagai sarana
pelaksanaan dari berbagai program yang telah di diskusikan bersama dan tujuan
keinginan bersama. antara kepala sekolah, dewan guru, pengawas, murid wali
mruid, dan masyarakat adalah hal yang turut andil dalam pengembangan
menajemen manajemen kurikulum dan implementasi di sekolah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum,  Bandung:Remaja Rosdakarya.2007

Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta : Rajawali pers.2009.

Made Pidarta, Manajeman Pendidikan Indonesia, Jakarta:Bina Aksara.1998

Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta:Rajawali pers.2009

Hasan, Hamid, Evaluasi Kurikulum, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2008


Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafino Persada.2009

Dandi Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta:Gramedia Pustaka.2014

Solichin Abdul wahab, Analisis Kebijakan Dari Formulasi Ke Implementasi


Kebijaksanaan Negara (2001) dalam Wahab 2001

Hamalik, Oemar Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung:Remaja


Rosdakarya. 2007

Hamalik, Oemar, 2006, Manajemen Implementasi Kurikulum, Bandung, Sekolah


Pasca Sarjana UPI.

11

Anda mungkin juga menyukai