Halamanjudul ………………………………………………………………………. i
Penyabab ……………………………………………………………………………...1
Angka kematian dapat menunjukkan tingkat kemakmuran dan kemajuan suatu Negara.
Negara maju umumnya angka kematiannya rendah karena tingkat kemakmuran tinggi.
2. Natalitas
Angka natalitas yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah kelahiran yang hidup tiap 1000
orang penduduk per tahun.
3. Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma
lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.
Jenis jenis migrasi :
1. Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah yang padat ke daerah
2. Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota
3. Remigrasiadalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah asal mulanya
1
4.Imigrasi adalah perpindahan penduduk dan negara asing untuk
menetap dan menjadi warga negara di negara yang baru didatanginya
5.Evakuasiadalah perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena
gangguan keamanan/bencana. Misalnya, korban bencana alam.
6.Forensen (nglaju)adalah orang yang tinggal di desa (luar kota), tetapi mempinyai mata
pencaharian di kota sehingga setiap hari pulang pergi dalam perjalanan.
7.Turisme adalah perjalanan ke daerah-daerah pariwisata.
Ketersediaan pangan
Dengan bertambahnya jumlah populasi manusia atau penduduk, maka jumlah kebutuhan
makanan juga makin banyak. Bila keadaan ini tidak diimbangi dengan peningkatan
produksi pangan dapat menimbulkan ketersediaan makanan berkurang dan kualitas hidup
menjadi turun. Misalnya kekurangan gizi atau kurang pangan, sehingga akan mudah
terkena penyakit.
Kerusakan lingkungan
Pembukaan hutan untuk memenuhi kehidupan hidup manusia telah dilakukan diwilayah
Indonesia . Hal ini dilakukan untuk memperluas lahan pertanian dan pemukiman. Selain
itu, pembukaan hutan juga dijadikan sebagai mata pencaharian , sehingga banyak pohon
yang ditebang. Tindakan ini dapat merusak ekosistem hutan. Jika hal ini tidak dibatasi
akan mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati dan mengganggu keseimbangan
ekosistem. Ekosistem akan berubah, misalnya hutan yang ada di tepi pantai untuk
menahan abrasi, jika ditebangi maka tumbuhan pelindung dari gelombang laut akan
hilang, akibatnya air laut akan mencapai akan mencapai daratan lebih dalam bahkan
sampai pemukiman. Contoh lain, penebangan hutan juga dapat menyebabkan banjir dan
tanah longsor.
Ketersediaan air bersih
Air bersih di gunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk atau rumah tangga sehari
hari,yaitu minum,memasak,mencuci,mandi dan lainnya. Air yang bersih harus memenuhi
syarat fisika,kimia,dan biologi. Syarat :
1) Jernih,tidak berwarna
2) Tidak berasa
3) Tidak berbau
4) Tidak mengandung mikroorganisme dan penyakit kuman.
Bila ketersediaan air bersih tidak terpenuhi, dengan terpaksa penduduk menggunakan air
sungai yang kotor. Tindakan ini dapat menyebabkan beberapa penyakit yaitu diare,
penyakit kulit daan lainnya.
2
Ketersediaan udara bersih
Udara bersih adalah udara yang tidak tercemar, kaya akan gas oksigen untuk pernapasan
(O2). Bila udara bersih tidak dipenuhi maka dapat menurunkan tingkat kesehatan, dan
menimbulkan penyakit saluran pernapasan. Gas oksigen (O 2) merupakan hasil fotosintesis
tumbuhan. Pada proses tersebut menggunakan gas karbondioksida (CO 2), sehingga jika
gas karbondioksida sedikit diharapkan gas oksigen meningkat.
Ketersediaan lahan
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan perumahan (tempat
tinggal). Pemenuhan kebutuhan ini dilakukan dengan mendirikan rumah-rumah di lahan
yang semula merupakan sawah, kebun, dan hutan. Karena luas wilayah tetap sedangkan
kebutuhan perumahan meningkat, akibatnya tanah pertanian semakin berkurang,
selanjutnya hasil pertanian menjadi berkurang dan banyak buruh tani yang kehilangan
pekerjaan, bahkan akan menyebabkan berkurangnya persediaan pangan
Cara mengatasi :
1.Pemberlakuan UU perkawinan
2.KELUARGA BERENCANA
Program Keluarga Berencana (KB) mulai dicanangkan pada tahun 1970-an oleh presiden Soeharto.
Sebagian masyarakat banyak menentang kebijakan pemerintah atau presiden di kala itu, karena di benak
masyarakat masih ada mitos yang menyatakan bahwa banyak anak banyak rejeki. Kalau dikaitkan
dengan kondisi saat ini, maka banyak anak banyak masalah. Lalu apa sebenarnya pengertian Keluarga
Berencana itu? Dan apa tujuan Keluarga Berencana itu?
Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya manusia untuk
mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila
untuk kesejahteraan keluarga. . Menurut WHO (Expert Committe, 1970), KB adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-obketif tertentu,
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur
suami istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.(bkkbn.go.id/2009). Jadi, KB (Family Planning,
Planned Parenthood) adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewujudakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
3
B. Tujuan KB
Adapun tujuan dari pelaksanaan program KB antara lain : (1) Tujuan umum adalah membentuk keluarga
kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak,
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. (2)
Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga. (3) Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup
rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk
upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi. Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi: (1). Keluarga dengan anak ideal, (2)
Keluarga sehat, (3) Keluarga berpendidikan, (4) Keluarga sejahtera, (5) Keluarga berketahanan, (6)
Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya, (7) Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)