Anda di halaman 1dari 7

FEBBY LAWRENCE SINAGA (201964025)

KLOROFIL PENGGUNAAN TEKNOLOGI


PENGINDERAAN JAUH DALAM
Klorofil merupakan suatu zat yang sangat MENDETEKSI KLOROFIL-A DI PERAIRAN
dibutuhkan tumbuhan dalam proses fotosintesis,
di mana zat ini terletak di bagian dalam suatu
tumbuhan (Nybakken, 1992). Dalam teknologi pengindraan jauh terdapat beberapa
Klorofil-a merupakan pigmen aktif dalam tubuh komponen dalam pengambilan data yang saling
fitoplankton yang dapat digunakan sebagai berhubungan , komponen-komponen tersebut yaitu
indikator tingkat kesuburan perairan. (lillesand dan kiefer, 1990):
Konsentrasi klorofil-a merupakan salah satu a. sumber energy berupa radiasi elektromagnetik yang
parameter yang sangat menentukan produktivitas berasal dari matahari dan bulan
primer di laut karena merupakan pigmen penting b. atmosfer, merupakan media lintasan dari energi
yang terdapat pada fitoplankton yang digunakan elektromagnetik
untuk proses fotosintesis. c. interaksi antara energy dan objek atau target.
Pengukuran klorofil-a dapat dilakukan dengan d. sensor, yaitu alat yang mendeteksi radiasi
dua cara yaitu konvensional dan menggunakan gelombang elektromagnetik dari suatu objek dan
pemanfaatan teknologi penginderaan jauh. mengubahnya kedalam bentuk sinyal yang bisa
direkam.
e. perolehan data yang dapat dilakukan dengan
interpretasi secara manual yaitu interpretasi visual dan
interpretasi digital dengan bantuan computer.
f. hasil informasi dalam bentuk peta, table dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi laporan.
Klorofil-a g. pengguna data.

Arus Berperan penting dalam penyebaran


klorofil-a, dikarenakan arus berperan dalam
penyebaran parameter-parameter fisik dan kimia
perairan serta menjadi penentu keberadaan dan
distribusi organisme laut.
Suhu Suhu di laut adalah salah satu faktor yang
sangat penting bagi Kehidupan organisme di
lautan, karena suhu mempengaruhi baik
Metabolisme maupun perkembangbiakan dari
organisme-organisme tersebut.
DO Salah satu faktor yang yang mempengaruhi
kandungan oksigen terlarut dalam perairan erat
kaitannya dengan sumber masukan dan
pemanfaatan Oksigen itu sendiri.
pH keberadaan suatu organisme di perairan
sangat di pengaruhi oleh ph serta memiliki
kemampuaan yang berbeda dalam mentolerir ph
tersebut.
Salinitas Salinitas merupakan salah satu
parameter yang berpengaruh dalam menentukan
keberadaan suatu organisme.
Nutrien Nutrien merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi kelimpahan klorofil-a
di perairan.
keterangan :
Zi = data hasil analisis citra
Zj = data hasil analisis laboratorium
JENIS CITRA YANG DAPAT DI GUNAKAN
n = jumlah data
citra satelit aqua-modis level 2
citra landsat-7 etm
satelit terra aster
Aster (advanced spaceborne thermal emission and
reflection radiometer) merupakan salah satu
instrumen observasi yang ada pada satelit terra.
satelit ini memiliki orbit sinkron dengan matahari
(sun-synchronous) dengan waktu orbit 30 menit di
belakang satelit landsat.
terra aster memiliki 14 spektral kanal, mulai dari
kanal tampak sampai kanal infra merah termal dan
memiliki resolusi spasial serta resolusi radiometrik
yang cukup tinggi.
Instrumen ASTER terdiri dari tiga subsistem yang
berbeda yaitu VNIR (Visible and Near Infrared),
SWIR (Shortwave Infrared) dan TIR (Thermal
Infrared).
Karakteristik untuk instrumen ASTER dapat
dilihat pada Tabel 3.
PROSEDUR PENELITIAN

ANALISI DATA  citra satelit Landsat 8 menggunakan


software ENVI 5.1
Analisis citra  citra Satelit Landsat 5 menggunakan
pengolahan citra untuk memperolah data klorofil software ENVI 5.0
menggunakan citra satelit aqua-modis level 2 yang  data citra satelit SeaWiFS
di peroleh dari situs  Citra Satelit MERIS
http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/ dan diolah dengan
menggunakan software pengolahan citra.
Hubungan klorofil dengan pola arus dan parameter
Estimasi klorofil-a dari satelit
lainnya
1. untuk mengetahui hubungan antara klorofil-a
Satelit menggunakan sifat pantulan optis air untuk
dengan arah arus dilakukan overlay peta sebaran
mengidentifikasi klorofil-a
klorofil-a dengan peta pola persebaran/penyebaran
arah arus. Namun seringkali pantulan yang didapat tidak
2. untuk melihat pengaruh sebaran klorofil-a hanya murni berasal dari klorofil-a tetapi juga
dengan Kecepatan arus dianalisis dengan regresi dipengaruhi oleh komponen lain (Gambar 2).
linear sederhana.
Berdasarkan sifat optiknya Gordon dan Morel
Uji Akurasi Hasil Ekstraksi Citra
(1983) in IOCCG (2000) membagi kasus air
Uji analisis menggunakan RMS Error. RMS Error
akan memberikan perbedaan antara data insitu dan menjadi dua yaitu, kasus air satu merupakan
data hasil ekstraksi citra satelit. semakin kecil nilai kondisi dimana fitoplankton mendominasi sifat
RMS error maka data yang diperoleh semakin baik optik perairan. Sedangkan pada kasus air dua sifat
dan akurat (Nuriyah, 2010) optik perairan selain di pengarugi oleh fitopnakton
juga dipengaruhi material terlarut dan yellow
substance.
Karakteristik sensor Aqua-MODIS
MODIS (Moderate Resolution Imaging
Spectroradiometer) merupakan sensor dengan Karakteristik sensor Sea WiFS
mekanisme pemindaian melintang arah gerak orbit
Satelit SeaWiFS pertama kali dioperasikan pada
(across-track scanning).
tanggal 18 September 1997 dan sejak itu telah
Sensor MODIS memiliki 36 kanal dengan kisaran memproduksi perkiraan karakteristik bio-optikal
spektral panjang gelombang (0,4 - 14,4 dan klorofil-a perairan global.
μm).Sebagian besar kanal MODIS memiliki
Satelit SeaWiFS adalah program kerjasama antara
resolusi spasial sebesar 1 km (29 kanal), tetapi
NASA-GSFC (National Aeronautics and Space
terdapat juga kanal yang memiliki resolusi spasial
Administration – Goddard Space Flight Center)
sebesar 250 m (2 kanal) dan 500 m (5 kanal),
dengan OCS (Orbital Sciences Corporation).
dimana 2 kanal pada 500 m dan 1 kanal pada 250
m memiliki rentang spektral pada daerah tengah Satelit tersebut mengambil data di permukaan
sinar tampak (Tabel 3 dan Tabel 4). bumi dengan resolusi temporal harian. Sensor
SeaWiFS memiliki 8 kanal dalam kisaran panjang
gelombang sinar tampak dengan resolusi spasial 1
km (Tabel 5).

Satelit Aqua-MODIS mempunyai orbit polar sun-


synchronus, yang artinya satelit,akan melewati
tempat-tempat pada lintang dan waktu lokal yang
sama. Satelit ini melintasi equator pada siang hari
mendekati pukul 13.30 waktu lokal dan
mengelilingi bumi setiap satu sampai dua hari
dengan arah lintasan dari kutub selatan menuju
kutub utara (ascending node) pada ketinggian 705
km (Maccherone, 2005).

Perbandingan sensor Aqua-MODIS dan


SeaWiFS
Perbedaan jenis sensor dapat menyebabkan
perbedaan hasil pengukuran.

 Pengukuran parameter fisika kualitas


Citra Satelit MERIS
perairan in situ yang dilakukan oleh P2O-LIPI
Medium Resolution Imaging Spectrometer meliputi suhu permukaan laut (SPL) dan salinitas
(MERIS) adalah salah satu sensor penginderaan yang diukur dengan digital termometer dan CTD
jauh yang dipasang di satelit ENVISAT milik (Conductivity Temperature Depth).
Badan Angkasa Luar Eropa (ESA).  Proses pengolahan data konsentrasi
klorofil-a dari satelit menggunakan perangkat
Misi utama dari satelit MERIS adalah lunak SeaDAS 5.2 yang menyediakan fasilitas
didedikasikan untuk lautan dan pengamatan warna untuk memproses data citra Aqua-MODIS dan
pesisir air laut. SeaWiFS level 3 dengan sekaligus melakukan
Pengetahuan tentang warna laut dapat dikonversi koreksi geografis, koreksi,atmosferik dan langsung
menjadi pengukuran pigmen konsentrasi klorofil, menerapkan algoritma bio-optikal untuk
konsentrasi sedimen tersuspensi dan beban aerosol menghitung konsentrasi klorofil-a. Algoritma yang
atas domain laut. digunakan untuk menduga konsentrasi klorofil-a
dari citra Aqua-MODIS adalah OC3M (Ocean

-Pengholahan data- Chlorophyll 3-band algorithm MODIS) dan untuk


citra SeaWiFS menggunakan OC4v4 (Ocean
Chlorophyll 4-band algorithm version 4).
Metode pengolahan data
Algoritma pendeteksi klorofil-a

 Proses pengolahan terdiri dari beberapa


bagian seperti pengambilan data insitu kualitas Algoritma pendeteksi klorofil-a ini dibuat
perairan, pengumpulan data klimatologi (curah berdasarkan pengambilan data insitu SeaBAM
hujan, arah dan kecepatan angin) dari stasiun dengan karakteristik dataset sebagai berikut
BMG Tanjung Priok, dan pengolahan data satelit (O'Reilly et al., 2000) :
(SeaWiFS, Aqua-MODIS dan AVHRR). 1. Sebagian besar data berasal dari case one water
dan perairan non polar.
2. Nilai konsentrasi klorofil-a yang didapat dari
perairan oligotropik sebagian besar bernilai kurang
dari 0,05 mg/m3 dan dari daerah perairan eutropik
memiliki nilai lebih dari 3 mg/m3
3. Nilai klorofil-a insitu didapat dari pengukuran
florometrik dan HPLC (High Performance Liquid
Chromatography).
4. Terjadi pergesaran dan penyesuaian nilai Rrs (λ) ∆t = beda waktu pengambilan data
(radiansi) dari sensor SeaWiFS dan Aqua-MODIS.
Sxx(fk) = fungsi spektrum pada frekuensi ke-k (fk)
X(fk) = fungsi Fast Fourier Transform pada
Pengolahan suhu permukaan laut dari frekuensi ke-k (fk)
satelit
*Suhu Permukaan Laut (SPL) dihasilkan dari
satelit NOAA-AVHRR (National Oceanic and
Atmospheric Administration-Advanced Very High
Resolution Radiometer) dengan menggunakan
algoritma pathfinder v5.
*Algoritma SPL pathfinder v5 merupakan Pengolahan Data Lapangan
modifikasi dari algoritma SPL Non Linier
(NLSST) yang dibuat berdasarkan perbedaan nilai
Uji Lapangan (Grond Truth) Ground truth adalah
suhu kecerahan pada kanal 4 dan 5 (T4-T5).
proses pencocokan hasil klasifikasi citra dengan
Koefisien algoritma (T4-T5) dihitung berdasarkan
keadaan di lapangan untuk mengetahui
2 kelompok uap air yaitu, T4-T5 ≤ 0,7o C dan T4-
penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan-
T5 > 0,7o C (Kilpatrick et al., 2001; Evans dan
kesalahan yang terjadi.
Podestà, 1998).
Dalam kasus ini yang dilakukan adalah dengan
mengambil samper air laut pada spot-spot atau
daerah yang sudah direncanakan yang kemudian
akan dilakukan hasil tes laboratorium untuk
*Keterangan : a, b, c, dan d = koefisien mengetahui kandungan konsentrasi dari Ph , suhu,
determinasi regresi linier pada data base SPL in salinitas serta muatan padat tersuspensi yang
situ hasil mooring dan buoy dengan resolusi nantinya akan digunakan sebagai validasi data dari
spasial antar pengukuran 0,1o dan resolusi data citra satelit.
temporal tidak lebih dari 30 menit. SPLguess
merupakan nilai perkiraan pertama SPL dari
Pengolahan Citra Satelit
Reynolds OISST dan q merupakan sudut zenith
dari satelit.
Pemotongan Citra (Cropping)
Analisis deret waktu
Pemotongan citra dilakukan untuk membatasi
daerah penelitian sehingga penelitian dapat
klorofil-a diubah domainnya dari berbasis waktu terfokuskan pada area yang perlu saja dan
menjadi berbasis frekuensi dengan metode Fast memperkecil memori penyimpanan sehingga
Fourier Transform (FFT) (Bendat dan Pierson, mempercepat proses pengolahan data. Cropping
1986 in Rauf, 2007) bisa dilakukan untuk data spasial maupun data
spektral (Danoedoro, 2012).
dengan persamaan :
Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik dilakukan sesuai dengan jenis
atau penyebab kesalahannya, yaitu kesalahan
sistematik dan kesalahan random, dengan sifat
distorsi geometrik pada citra. Koreksi geometrik
mempunyai tiga tujuan yaitu (1) melakukan
rektifikasi (pembetulan) atau restorasi (pemulihan)
Dimana : agar citra koordinat citra sesuai dengan koordinat
geografi ; (2) registrasi (mencocokkan) posisi citra
N = jumlah data dengan citra lain atau mentransformasikan sistem
koordinat citra multispektral atau citra multi
n = jumlah data setiap I data (n= 1,2,3,4,5,.........N- temporal ; (3) registrasi citra ke peta atau
1) transformasi sistem koordinat citra ke peta yang
i = √-1 (bilangan imajiner) menghasilkan citra dengan sistem proyeksi tertentu
(Danoedoro, 2012).
fk = menunjukkan frekuensi ke-k (1≤k≤N)
Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometrik merupakan perbaikan akibat
cacat atau kesalahan radiometrik, yaitu kesalahan
pada sistem optik. Kesalahan karena gangguan
energi radiasi elektromagnetik pada atmosfer, dan
kesalahan karena pengaruh sudut elevasi matahari
(Danoedoro, 2012).
Strength Of Figure
Penentuan posisi dan jumlah titik kontrol tanah
sangat mempengaruhi hasil strengh of figure yang
juga berpengaruh pada tingkat ketelitian citra
tersebut. strengh of figure adalah tingkat kekuatan
geometrik dari rangkaian segitiga yang
menentukan penyebaran kesalahan dalam perataan
jaringan. Kekuatan geometrik dicerminkan dengan
harga strengh of figure yang paling kecil, hal ini
akan menjamin ketelitian yang merata pada
seluruh jaring (Danoedoro, 2012).

Anda mungkin juga menyukai