Disusun Oleh :
KELOMPOK III
Anggi (2007010397)
Hidayah (2007010393)
Muhamad Isnan Sapri ( 2007010394 )
Muhammad Ali Shofie ( 2007010401 )
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
dengan kehendak-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga berterima
kasih kepada bapak H. Khairul Anam, SH., M.Kes, karena dengan bimbingan beliau kami dapat
melengkapi pembahasan dari makalah kami.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester satu mata kuliah etika
dan hukum kesehatan, serta memberikan kami dan para pembaca ilmu mengenai materi kode etik,
manusia dan masyarakat.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi kami sendiri.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN................................................................................................................................iv
A. Latar belakang..........................................................................................................................iv
B. Tujuan pembahasan..................................................................................................................iv
BAB II...................................................................................................................................................v
PEMBAHASAN...................................................................................................................................v
I. Kode Etik...................................................................................................................................v
A. Pengertian kode etik...............................................................................................................v
B. Fungsi kode etik....................................................................................................................vi
C. Tujuan kode etik...................................................................................................................vi
D. Prinsip profesionalisme.........................................................................................................vi
E. Penetapan kode etik.............................................................................................................vii
F. Sanksi pelanggaran kode etik..............................................................................................vii
G. Penyebab terjadinya pelanggaran kode etik.........................................................................vii
H. Dampak apabila tidak ada kode etik...................................................................................viii
II. Manusia dan masyarakat........................................................................................................viii
A. Pengertian manusia.............................................................................................................viii
B. Manusia sebagai individu.....................................................................................................ix
C. Manusia sebagai makhluk sosial............................................................................................x
D. Pengertian masyarakat...........................................................................................................x
E. Status dan peran individu dalam masyarakat........................................................................xi
BAB III..............................................................................................................................................xiii
PENUTUP..........................................................................................................................................xiii
Kesimpulan....................................................................................................................................xiii
Saran..............................................................................................................................................xiii
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Adapun yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini dilakukan untuk melengkapi tugas
akhir semester satu mata kuliah etika dan hukum kesehatan dan untuk menambah wawasan
mengenai materi yang disajikan. Tugas ini disusun berdasarkan materi tentang kode etik, manusia
dan masyarakat.
B. Tujuan pembahasan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mendapatkan nilai dari mata kuliah etika dan hukum
kesehatan serta mendalami materi dan memberikan wawasan tentang kode etik, manusia dan
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Kode Etik
Sumber : CentraUsaha.com
Kode etik bukanlah merupakan kode yang kaku melainkan kode yang
dapat beradaptasi. Kode etik selalu berkembang meingkuti perubahan zaman
ke zaman. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan membuat
kode etik diciptakan di segala bidang dan profesi. Seperti misalnya kode etik
tentang euthanasia (mati atas kehendak sendiri), sejak dahulu belum
tercantum dalam kode etik kedokteran tapi kini sudah dicantumkan.
B. Fungsi kode etik
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan
pengembangan bagi profesi . Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan
Gibson dan Michel yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman
pelaksanaan tugas professional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang
professional.
kode etik memiliki tiga fungsi utama yaitu :
1. Memberikan pedoman bagi para anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah adanya campur tangan dari luar organisasi profesi mengenai hubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Oleh karena etika dalam profesi sangat dibutuhkan
dalam berbagai bidang.
1. Menjunjung tinggi martabat kode etik dan menjaga pandangan dan kesan pihak luar
atau masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah profesi yang bersangkutan.
Oleh karena itu, setiap kode etik yang terdapat dalam suatu profesi akan melarang
berbagai bentuk tindak tanduk anggotanya yang dapat mencemar nama baik profesi.
2. Menjaga kesejahteraan anggotanya yang mencakup hal material, spiritual, emosional
dan mental. Kode etik umumnya memuat larangan untuk perbuatan yang merugikan
kesejahteraan para anggotanya. Misalnya dalam menetapkan tarif-tarif dibawah
minimum bagi honorarium, akan dianggap perbuatan tercela dan merugikan teman
seprofesi.
3. Mengandung aturan yang membatasi tingkah laku yang tidak pantas dan tidak jujur
bagi para anggota profesi dalam berinterkasi dengan sesama rekan anggota profesi.
4. Meningkatkan kegiatan pengabdian profesi, sehingga para anggota profesi dapat
dengan mudah mengetahui tugas serta tanggung jawab pengabdiannya dalam
menjalankan tugas. Oleh karena itu, dalam kode etik dirumuskan berbagai ketentuan
yang perlu dilakukan para anggota dalam melaksanakan tugasnya.
5. Meningkatkan mutu profesi, kode etik memuat norma dan anjuran agar para anggota
profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
6. Meningkatkan mutu organisasi, dalam kode etik semua anggota wajib untuk
berpartisipasi secara aktif dalam membina organisasi dan kegiatan-kegiatan yang
dirancang organisasi.
D. Prinsip profesionalisme
Bekerja secara profesional juga merupakan suatu bentuk ketaatan anggota profesi
dalam mematuhi peraturan dan tidak melanggar kode etik. Adapun prinsip tersebut
sebagai berikut:
A. Pengertian manusia
Sumber : www.pixabay.com
Secara etimologi, kata “manusia” berasal dari bahasa Sansekerta yakni dari kata
“manu” , dan bahasa Latin yakni “mens” yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Manusia disebut juga
sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial merupakan mahkluk yang
berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain. Dalam sosiologi, mahkluk
sosial adalah sebuah konsep ideologis dimana masyarakat atau struktur sosial dipandang
sebagai sebuah "organisme hidup". Selain itu, manusia di sebut juga sebagai individu.
Adapun pengertian individu menurut para ahli sebagai berikut.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan
antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari
benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan
diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan
merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan
hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling
melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk
suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat
2. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas.
D. Pengertian masyarakat
Masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, artinya sekelompok manusia yang
hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat satu sama lain
sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia di sini,
tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi jumlahnya minimal 2
orang. Anderson dan Parker (Astrid: 1977), menyebutkan bahwa masyarakat adalah:
Sumber : radarutara. Id
1. Ascribed status
Yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri.
Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti anak yang bergelar raden, otomatis
anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalah raja.
Status ini sering pula disebut status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa
menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke
dalam status ini.
2. Achieved status
Yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri.
Seseorang yang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet.
Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di
IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau
meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi.
Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat simbol atau lambang yang
dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi
tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakainnya,
seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan ningrat
akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang dapat
mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik mengenai materi kode etik adalah Kode etik diartikan
sebagai norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok atau profesi tertentu sebagai landasan
tingkah laku. Fungsi penting kode etik adalah untuk memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang profesionalitas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Tujuan utama suatu profesi
atau organisasi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan
meningkatkan mutu pofesi.
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik mengenai manusia dan masyarakat adalah bahwa
manusia dapat didefinisikan sebagai seseorang atau seorang secara utuh yang hidup dalam kerangka
hidup yang diyakininya, sementara masyarakat adalah sekolompok manusia yang hidup dan menetap
dalam sebuah ruang atau tempat dimana manusia tersebut saling melakukan interaksi. Setiap manusia
tidak akan bertahan hidup selama tidak hidup dalam kerangka masyarakat sebab manusia saling
membutuhkan dengan manusia yang lain sehingga lahirlah peranan bagi manusia di dalam
masyarakat, serta manusia dalam interaksi sosialnya.
Saran
Kami sadar bahwa dalam penyusunan dan pemaparan materi makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Kami membutuhkan saran dan kritikan dari para pembaca untuk lebih meningkatkan
penyusunan dan pemaparan materi yang akan datang kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Jagad.id, https://jagad.id/pengertian-kode-etik/#:~:text=Kode%20etik%20merupakan%20suatu
%20pola,sekelompok%20orang%20atau%20masyarakat%20tertentu. Di akses pada 7 januari 2021.
Jaririndu.blogspot.com, https://jaririndu.blogspot.com/2012/01/makalah-individu-dan-
masyarakat.html. Di akses pada 8 januari 2021.
Rozaliyani, Anna, Putri Dianita Ika Meilia, dan Nurfanida Librianty. 2018. Prinsip Penetapan Sanksi
bagi Pelanggaran Etik Kedokteran. JEKI/ilmiah.id. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 1 Mar
2018. http://ilmiah.id/index.php/jeki/article/viewFile/13/11#:~:text=Dalam%20ORTALA%20MKEK
%2C%20pemberian%20sanksi,secara%20sementara%20atau%20pun%20permanen. Di akses pada 7
januari 2021