Anda di halaman 1dari 1

Kedudukan dan Fungsi Tauhid

Dalam ajaran Islam, tawḥīd merupakan dasar dalam ber’akidah, berakhlak,


beribadat, menjalankan syari’at dan melaksanakan aktivitas duniawiyat bagi seorang
Muslim. Tawḥīd memiliki kedudukan dan fungsi yang amat sentral. Artinya, tawḥīd
merupakan esensi īmān kepada Allāh SWT.
Dasar dalam berakidah artinya; seorang muslim hanya meyakini Allāh SWT sebagai
Tuhan Yang Aḥad atau Esa yang telah menciptakan seluruh alam dan segala isinya,
baik manusia, hewan, tumbuhan, dan segala lingkungan yang terjadi di dalamnya,
termasuk perbuatan dan amalan manusia. Dia juga yang menciptakan para Malaikat,
KitabKitab, para Nabi dan Rasūl, Hari Akhir, Qadha dan Qadar sebagaimana Firman
Allah dalam Al-Qur’an sūrat al-Baqarah (2) ayat 255 yang berbunyi;

Sebagai dasar dalam berakhlak, setiap muslim mendasarkan akhlaknya hanya


kepada Allāh semata, baik itu akhlak kepada Allāh sendiri, kedua orang tua, ataupun
kepada yang lainnya sebagaimana firman Allāh dalam Al-Qur’an sūrat Luqmān (31)
ayat 13-14

Hadis berikut ini merupakan pengukuh dari dasar berakhlak dalam Islam;

Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik “
akhlaknya. Dan sebaik-baik akhlak di antara kamu adalah yang paling baik
.akhlaknya kepada isterinya (Hadis Riwayat Al-Tirmidzi no. 1082)
Dasar dalam beribadat dilakukan dengan niat yang ikhlas kepada Allāh semata
karena tugas manusia sebagai hamba Allāh adalah hanya mengabdi kepada-Nya.
Sebagaimana firman Allāh dalam sūrat alDzariyāt ayat :56 yang berbunyi;

‘Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku’.

Kedudukan dan fungsi tawḥīd bagi Muslim adalah menjadi pilar utama untuk
menyangga dan menjaga kesucian dan kemurnian aktifitas berakidah, berakhlak,
beribadat, menjalankan syari’at dan melaksanakan aktivitas duniawiyatnya agar
tidak terkontaminasi dengan keyakinan dan kepercayaan lain di luar Islam.

Anda mungkin juga menyukai