Npm : 2103100048
Kelas : 6/B IAP Siang
Matkul : Etika & Profesi Administrasi
Kode etik bagi ASN Secara umum, kode etik ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Undang-undang ini menyebut kode etik bersamaan dengan
kode perilaku. Kode etik ASN diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42
Tahun 2004. Peraturan ini membagi kode etik ASN menjadi etika dalam bernegara,
berorganisasi, bermasyarakat, diri sendiri, dan sesama pegawai. Kode etik tersebut tertuang
dalam Pasal 8 hingga 12. Berdasarkan peraturan ini, setiap instansi dan organisasi profesi di
lingkungan ASN juga diberi kewenangan untuk menetapkan kode etik masing-masing. Kode etik
tersebut ditetapkan berdasarkan karakteristik masing-masing instansi dan organisasi profesi.
1. Organisasi Lini
Organisasi lini merupakan bentuk organisasi yang di dalamnya terdapat garis wewenang
secara vertikal, antara atasan dengan bawahan. Oleh karena bentuknya vertikal, orang yang
memegang jabatan rendah harus bertanggung jawab kepada atasan. Setidaknya setiap unit di
organisasi lini harus memiliki satu kepala bagian, sehingga mereka bisa bertanggung jawab dan
membuat laporan rutin.
organisasi komite atau commitee organization. Pada organisasi ini, tiap tugas akan
dilaksanakan bersama-sama atau secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari executive
commitee dan staff commitee. Executive commitee atau pimpinan komite terdiri dari banyak
orang yang disebut sebagai dewan direksi. Sedangkan staff commitee mempunyai wewenang
staf.
Dalam konteks ini saya mengambil struktur organisasi Desa Kecamatan Medan Timur
sebagai contoh, dikarenakan desa tersebut merupakan desa terdekat dari tempat tinggal saya
yang mudah dijangkau.
Adapun bagan struktur organisasi pemerintahan Desa Kecamatan Medan Timur sebagai
berikut :
Bagan diatas termasuk kedalam struktur organisasi fungsional, dimana dalam struktur
tersebut susunanannya berdasarkan keahlian dan bidang masing masing dari kayawan. Selain
itu, struktur organisasi ini memiliki 3 tingkatan atau hirarki, antara lain:
Top Manager, tingkatan pertama atau tingkatan yang paling tinggi. Dalam konteks ini
diduduki oleh Camat yang bertangungjawab penuh atas keseluruhan organisasi
kecamatan Medan Timur.
Middle Manager, tingkatan yang kedua dimana tugasnya bertanggung jawab kepada
top manager dan mengawasi kinerja dan produktivitas dari law manager. Dalam
konteks ini yang dipegang oleh Fungsional PLKB Kecamatan dan Sekretaris Camat
kemudian sekretaris camat memiliki bawahan yaitu KASUBBAG UMUM (kepala sub
bagian umum) dan KASUBBAG Keuangan dan program.
Law Manager, tingkatan yang paling akhir dimana tugasnya bertanggungjawab kepada
middle manager. Disini diisi oleh KASI atau kepala divisi (Departemen), seperti KASI
sarana dan prasarana, KASI kesejahteraan sosial,KASI pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat, KASI ketentraman dan ketertiban umum, dan KASI tata
pemerintahan.