Pegawai DJBC
Berdasarkan PMK Nomor 01/PM.04/2008
Pembetukan Kode Etik
Pasal 2
Pembentukan Kode Etik di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dimaksudkan untuk
meningkatkan etos kerja dalam rangka mendukung produktifitas kerja dan profesionalitas pegawai.
Pasal 3
Pembentukan Kode Etik di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bertujuan untuk :
Pasal 9
Setiap Pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai wajib mematuhi dan berpedoman pada
Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
SANKSI
Pasal 10
1. Segala bentuk ucapan, tulisan, sikap, perilaku, dan atau tindakan pegawai yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dan pasal 8 adalah pelanggaran Kode Etik
dan atau pelanggaran hukum disiplin pegawai.
2. Pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin pegawai dan/atau pelanggaran hukum lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijatuhi sanksi atau hukuman sesuai dengan tingkat
pelanggarannya.
3. Sanksi atau hukuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yaitu :
a. sanksi moral berupa perintah/kewajiban untuk mengajukan permohonan maaf secara lisan dan atau
tertulis atau pernyataan penyesalan; dan atau
b. hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
4. Pengenaan sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, disampaikan secara
tertutup atau terbuka.
5. Keputusan penyampaian sanksi moral secara tertutup atau terbuka didasarkan pada
pertimbangan besar atau kecilnya akibat dari perbuatan dan atau sensitifitas perbuatan yang
dilakukan.
Pasal 11
1) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (3) huruf a ditetapkan dengan
keputusan Pejabat yang berwenang menetapkan sanksi atas terjadinya pelanggaran
Kode etik.
2) Penyampaian sanksi moral secara tertutup sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat
(4), disampaikan oleh Pejabat yang berwenang dalam ruang tertutup yang hanya
diketahui oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dan Pejabat lain yang terkait
dengan syarat pangkat Pejabat tersebut tidak boleh lebih rendah dari Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan.
3) Penyampaian sanksi moral secara terbuka sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat
(4), disampaikan oleh Pejabat yang berwenang atau Pejabat lain yang ditunjuk melalui:
a. forum pertemuan resmi Pegawai Negeri Sipil;
b. upacara bendera;
c. papan pengumuman;
d. media massa; atau
e. forum lain yang dipandang sesuai untuk itu.
4) Dalam hal tempat kedudukan Pejabat yang berwenang dan tempat Pegawai Negeri Sipil
yang dikenakan sanksi moral berjauhan, Pejabat yang berwenang dapat menunjuk
Pejabat lain dalam lingkungannya atau meminta bantuan Pejabat atau Pegawai lainnya
untuk menyampaikan sanksi moral tersebut dengan syarat pangkat Pejabat atau
Pegawai tersebut tidak boleh lebih rendah dari Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
5) Dalam hal sanksi moral disampaikan secara tertutup, berlaku sejak tanggal
disampaikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai yang bersangkutan.
6) Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka melalui forum pertemuan resmi
Pegawai, upacara bendera atau forum lain disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dan
berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan.
7) Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka melalui papan pengumuman
atau media massa, penyampaian secara terbuka dilakukan paling lama 3 (tiga) hari
sejak tanggal ditetapkannya keputusan pengenaan sanksi moral.
8) Dalam hal Pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak hadir tanpa alasan yang sah
pada waktu penyampaian keputusan sanksi moral, maka dianggap telah menerima
keputusan sanksi moral tersebut.
9) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (3) huruf a, dilaksanakan
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak keputusan sanksi moral disampaikan.
10)Dalam hal Pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak bersedia mengajukan
permohonan maaf secara lisan dan atau tertulis atau membuat pernyataan
penyesalan, dapat dijatuhi hukuman disiplin ringan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980.