1 : 9 – 17 ISSN 2252-5416
ABSTRAK
Premenstrual syndrome (PMS) muncul sebelum menstruasi yang mempengaruhi gaya hidup atau
aktivitas dan berakhir pada saat terjadinya menstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
peran obesitas dan high sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) sebagai penanda inflamasi dengan
derajat premenstrual syndrome. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study
menggunakan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampel sebanyak 30 orang wanita usia
reproduksi. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan
bahwa kadar hs-CRP beresiko, 5 kali (IK : 1,039 – 28,533) terjadi premenstrual syndrome. Demikian
halnya dengan indeks massa tubuh yang beresiko 21 kali (IK : 2,155 – 204,614) terjadi premenstrual
syndrome, sedangkan untuk ukuran lingkar pinggang yang beresiko 5 kali (IK : 1,039 – 28,533)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kadar hs-CRP, indeks massa tubuh, dan ukuran lingkar
pinggang, beresiko untuk terjadi premenstrual syndrome.
Kata kunci : kadar high sensitivity C-Reactive Protein Obesitas, premenstrual syndrome
ABSTRACT
Premenstrual Syndrome ( PMS) emerge before menstruating and end until the menstruating that
influencing life style or activity. This research is conducted to know the role obesity hs-CRP level,
with the degree of premenstrual syndrome. This research is executed with a cross sectional study use
the purposive sampling technique to get the sampel as much 30 people of age woman reproduce .
Data analysed by using test of regresi logistics. The study showed that respondents with levels of hs-
CRP, 5 time at risk (CI: 1,039 – 28,533) premenstrual syndrome occurs. Likewise with of bmi 21
risk times (CI: 2,155 – 204,614) occurs premenstrual syndrome. Likewise with of waist
circumference 5 risk times (CI: 1,039 – 28,533) occurs premenstrual syndrome. It can be concluded
that the respondents with hsCRP levels, bmi and waist circumference status, are at risk for PMS
occur.
9
Anastasia A. Basir ISSN 2252-5416
10
Kadar high sensitivity C-Reactive Protein Obesitas, premenstrual syndrome ISSN 2252-5416
menurun sehingga terjadi menstruasi atau dengan IMT rendah untuk mengalami
haid premenstrual syndrome (Hirata et al,
Inflamasi merupakan suatu respon 2002). Oleh karena itu, mengingat
protektif normal terhadap luka jaringan pentingnya kadar hs-CRP selama siklus
yang disebabkan oleh trauma fisik, zat menstruasi serta pentingnya
kimia yang merusak, atau zat – zat pengendalian IMT maka perlu dilakukan
mikrobiologik. Proses inflamasi merupa- penelitian tentang hubungan kadar high
kan suatu mekanisme perlindungan tubuh sensitivity C-Reactive Protein, IMT, dan
untuk menetralisir dan membasmi agen – ukuran lingkar pinggang dengan derajat
agen yang berbahaya pada tempat cedera. premenstrual syndrome.
Berbagai macam rangsangan inflamasi
termasuk Reactive Oxygen Spesies (ROS) BAHAN DAN METODE
dapat mengaktivasi pelepasan interleukin Lokasi dan Rancangan Penelitian
1 (IL-1), interleukin 6 (IL-6), dan Tumor Penelitian ini dilakukan di wilayah
Necrosis Factor tipe α (TNFα) yang Makassar. Desain penelitian yang
kemudian merangsang pelepasan C- digunakan adalah dengan menggunakan
Reactive Protein yang diproduksi dan desain cross sectional study.
disintesis dihati. C-Reactive Protein
merupakan protein fase akut yang Populasi dan sampel
kadarnya dalam darah meningkat pada Populasi adalah keseluruhan
infeksi akut. Peningkatan sintesis C- subyek penelitian yang meliputi semua
Reactive Protein akan meningkatkan elemen yang ada dalam wilayah
viskositas plasma sehingga laju endap penelitian. Populasi dalam penelitian ini
darah juga akan meningkat. Adanya C- adalah wanita usia reproduksi (14 - 30
Reactive Protein yang tinggi tahun) yang memiliki siklus menstruasi
menunjukkan infeksi yang persisten teratur. Sampel sebanyak 30 orang yang
(Bratawijaya, K.G., 2004) Penanda dilih secara sampling purposive, terdiri
inflamasi yang dianggap terbaik saat ini dari 15 orang yang memiliki IMT
adalah high sensitivity C-Reactive normal, dan 15 orang yang memiliki IMT
Protein (hs-CRP) karena bersifat stabil, obesitas yang menandatangani informed
ketersediaan assay untuk pemeriksaan consent.
laboratorium mudah, dan ada
standardisasi dari WHO, serta hs-CRP Metode pengumpulan dan analisa data
dapat mendeteksi inflamasi sampai Pengumpulan data dilakukan
tingkatan terendah (low grade dengan menggunakan kuisioner.
inflammation). Obesitas merupakan Penentuan derajat premenstrual
keadaan dimana terjadi penumpukan syndrome menggunakan Diagnostic and
lemak tubuh yang berlebih sehingga berat Statistical Manual of Mental Disorders-
badan seseorang jauh diatas normal dan Fourth Edition-Text Revision (DSM-IV-
dapat membahayakan kesehatan. TR), pengukuran IMT dan Lingkar
Obesitas dapat diketahui dengan pinggang diukur dengan menggunakan
menggunakan dua metode yaitu dengan meteran dan pengukur tinggi badan.
pengukuran indeks massa tubuh, dan Karakteristik sampel diolah dengan
pengukuran lingkar pinggang. menggunakan bantuan komputer.untuk
Berdasarkan hasil penelitian, menilai hubungan tingkat kecemasan dan
mengenai hubungan hs-CRP pada siklus status marital dengan derajat
menstruasi, dijelaskan bahwa konsentrasi premenstrual syndrome digunakan
CRP berubah secara signifikan selama analisis “uji regresi logistik”
siklus menstruasi (Blum et al, 2005).
Pada penelitian yang lain, ditemukan
terdapat peningkatan resiko pada wanita
11
Anastasia A. Basir ISSN 2252-5416
12
Kadar high sensitivity C-Reactive Protein Obesitas, premenstrual syndrome ISSN 2252-5416
Tabel 2. Hubungan umur, kadar hs-CRP, Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang
dengan derajat premenstrual syndrome
Derajat premenstrual OR
syndrome (IK 95%)
Ringan Berat
n % n %
Umur 14 – 24 6 60 11 55 OR = 1,227 ( .388 – 7,153)
(tahun) 25 – 34 4 40 9 45
Kadar <1 7 70 6 30 OR = 5,444 (1,039 – 28,533)
Hs-CRP ≥1 3 30 14 70
(mg/dL)
IMT Normal 9 90 6 30 OR = 21,000 (2,155 – 204,614)
(kg/m2) Obes 1 10 14 70
Lingkar Normal 7 70 6 30 OR = 5,444 (1,039 – 28,533)
pinggang Obes 3 30 14 70
(cm)
Total 10 33,3 20 66,7
Tabel 3. Peran kadar hs-CRP, Indeks Massa Tubuh, lingkar pinggang, dengan
premenstrual syndrome
13
Anastasia A. Basir ISSN 2252-5416
14
Kadar high sensitivity C-Reactive Protein Obesitas, premenstrual syndrome ISSN 2252-5416
15
Anastasia A. Basir ISSN 2252-5416
16
Kadar high sensitivity C-Reactive Protein Obesitas, premenstrual syndrome ISSN 2252-5416
17