Anda di halaman 1dari 6

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGADENGAN DEPRESIPADAPASIEN PENYAKIT


GINJAL KRONIK DIRUANGAN HEMODIALISA BLU RSUP Prof. Dr. R D. KANDOU
M ANADO

Sur yani ngsi h.M. Sar aha


Esrom Kani ne
Ferdi nan d Wow ili ng

Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Em ai l:K hak anyelo@ya hoo.co.i d

Absrac t: Depression is a form of emotional disorder that show depressed feelings, sad,
worthless, meaningless, don't have morale and pessimistic about the future felt by individuals.
The purpose of this research is to know the relation of support families with depression in
patients with chronic kidney disease. The research was carried out by the method of cross-
sectional study, a sample of 59 respondents comprised of families and patients. Data
collection is done by filling in a questionnaire made by researchers and is completed by
respondents. Furthermore the data processed using the aid program SPSS for analysis by chi-
square test with a level of significance of 0.05 (α).The research results showed that good
family support (83.1%) with no depression (79,6%) whereas the depression (20.4%) and less
support (16.9%) with depression (70,0%) and no depression (30,0%). Conclusion there is a
meaningful relationship between family support with the depression, with a value of p =
0,004. Advice for health agencies in hospitals in order to further improve the quality of
service to patients in order to prevent the risk of the occurrence of depression in patients with
chronic kidney disease.
Ke yw ords : Family Support, Depression, Patients PGK

Abstrak: Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan emosi yang menunjukan perasaan
tertekan ,sedih ,tidak berharga, tidak berarti, tidak memiliki semangat dan pesimis tentang
masa depan yang dirasakan oleh individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan depresi pada pasien penyakit ginjal kronik.Penelitian ini
dilaksanakan dengan metodecross sectionalstudy, sampel 59 responden yang terdiri dari
keluarga dan pasien.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang dibuat
oleh peneliti dan diisi oleh responden. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan bantuan
program SPSS untuk dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan (α)0.05.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dukungan keluarga baik (83,1%) dengan tidak depresi
(79,6%) sdangkan depresi (20,4%) dan dukungan kurang (16,9%) dengan depresi (70,0%)
dan tidak depresi (30,0%). Kesimpulanada hubungan yang bermakna antara dukungan
keluarga dengan depresi,dengan nilai p=0,004. Saran bagi instansi kesehatan di rumah sakit
agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien agar dapat mencegah resiko
terjadinya depresi pada pasien penyakit ginjal kronik.
Kat a K unci : D uk ung an Keluar ga, De presi, P as ien PGK

1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

PENDAHULUAN tahun (tergantung ras) untuk pasien dialisis


Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses berumur 40 sampai 44, dan sekitar 4,5
patofisiologis dengan etiologi yang tahun untuk pasien yang berumur 60
beragam,mengakibatkan penurunan fungsi sampai 64 tahun.
ginjal yang progresif, dan pada umumnya Penurunan kualitas hidup terlihat
berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, jelas pada kelompok pasien yang telah
gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis menjalani hemodialisis dalam waktu yang
yang ditandai dengan penurunan fungsi lama. Kelompok pasien ini mengeluhkan
ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat banyak permasalahan yang terkait dengan
yang memerlukan terapi pengganti ginjal kesempatan beraktivitas, beban biaya yang
yang tetap, berupa dialysis atau dikeluarkan, beban pembatasan konsumsi
transplantasi ginjal. (Sudoyo,2006) cairan, dan bahkan pelayanan yang
Penyakit ginjal kronis merupakan diberikan oleh petugas kesehatan (Desita
permasalahan pada sistem perkemihan ,2010).Dampak dari penurunan kualitas
dengan jumlah penderita yang masih tinggi hidup meliputi ketidaksejahteraan,
dan cenderung meningkat, penyebab yang kebutuhan dan gairah hidup tidak
luas dan kompleks, sering tanpa keluhan terpenuhi, perasaan yang spesial yang
dan gejala kecuali sudah terjun ke stadium berharga dan sangat diinginkan tetapi sulit
terminal. Di amerika serikat,data tahun diperoleh hal ini dapat memicu stresor
1995-1999 menyatakan insiden PGK yang berlebihan sehingga menimbulkan
diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk depresi.
pertahun, dan angka ini meningkat sekitar Depresi merupakan masalah
8 % setiap tahunnya di Malaysia, dengan psikologis yang paling sering dihadapi oleh
populasi 18 juta, diperkiran terdapat 1800 pasien PGK terutama pasien PGK tahap
kasus baru gagal ginjal pertahunnya. Di akhir.Walaupun simptomatologi depresif
negara berkembang lainnya, insiden ini sering ditemukan pada pasien-pasien
diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta dialisis, sindrom depresi klinis harus terdiri
penduduk pertahun.( Sudoyo, 2006). atas gejala-gejala yang khas termasuk
Data di beberapa bagian nefrologi di anhedonia dan perasaan sedih, tidak
Indonesia, diperkirakan insidensi PGK berguna, bersalah, dan putus asa.Dan
berkisar 100-150 per 1 juta penduduk dan diikuti oleh gangguan tidur, nafsu makan,
prevalensi mencapai 200-250 kasus per dan libido.Beck Depression Inventory
juta penduduk ( Brunner & Studdarth, (BDI) merupakan kuesioner yang mudah
2002).Saat ini terdapat satu juta penduduk untuk digunakan dan sangat membantu
dunia yang sedang menjalani terapi dalam skrining depresi klinis pada populasi
pengganti ginjal (dialisis) dan angka ini pasien PGK (Desita ,2010).
terus bertambah sehingga diperkirakan Depresi sering ditemukan pada pasien
pada 2010 terdapat dua juta orang yang PGK yang menjalani hemodialisis. Di
menjalani dialisis. Indonesia sendiri, sebuah penelitian dari
Harapan hidup pasien dengan PGK Universitas Indonesia menemukan bahwa
meningkat pada dekade terakhir dengan prevalensi depresi pada pasien PGK yang
adanya peningkatan teknik dialisis.Namun, menjalani hemodialisis mencapai 31,1%
dialisis tidak sepenuhnya mengembalikan dan sebagian besar komponen kualitas
kualitas hidup penderita seperti hidup mereka lebih rendah dibandingkan
semula.Walaupun dialisis berkala dengan yang tidak menderita depresi
mencegah kematian akibat uremia, (Wijaya, 2005).
rendahnya harapan hidup pasien masih Depresi dapat dipengaruhi oleh
menjadi suatu permasalahan. Saat terapi berbagai faktor, antara lain penurunan
pengganti ginjal sudah dimulai, rentang fungsi dari organ tubuh, kehilangan
harapan hidup pasien adalah sekitar 8 sumber nafkah, perubahan gaya hidup dan

2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

sebagainya. Untuk itu pendekatan keluarga Mengatasi masalahnya dibanding dengan


sangat diperlukan dalam penatalaksanaan yang tidak memiliki dukungan. Dukungan
depresi yaitu dengan memberikan keluarga adalah keikut sertaan keluarga
dukungan pada pasien. Kebutuhan akan untuk memberikan bantuan kepada Salah
dukungan dan perhatian keluarga satu anggota keluarga yang membutuhkan
berlangsung sepanjang hidup sehingga jika pertolongan baik dalam hal pemecahan
pasien tidak mendapat dukungan mereka masalah, pemberian keamanan dan
akan mengalami episode mayor dari peningkatan harga diri.Dukungan keluarga
depresi yaitu gambaran melankolis, merasa berpengaruh penting dalam pelaksanaan
rendah diri, perasaan tidak berdaya, dan pengobatan berbagai jenis penyakit kronis
hal yang paling mengancam adalah dan dukungan keluarga sangat berpengaruh
keinginan untuk bunuh diri. Melalui terhadap kesehatan mental anggota
dukungan keluarga, pasienakan merasa keluarganya.
masih ada yang memperhatikan.Dukungan Berdasarkan penelitian Karnisa (2009)
keluarga dapat diwujudkan dengan tentang hubungan dukungan keluarga
memberikan perhatian, bersikap empati, dengan tingkat kecemasan, menunjukan
memberikan dorongan, memberikan saran, tingkat dukungan keluarga rendah
memberikan pengetahuan dan sebagainya. sebanyak 34 %, sisanya katagori dukungan
Dukungan keluarga adalah keikut keluarga tinggi sebanyak 66%. Selain itu
sertaan keluarga untuk memberikan dalam penelitian Admin ( 2010)
bantuan kepada salah satu anggota berpendapat bahwa dukungan keluarga
keluarga yang membutuhkan pertolongan sangat penting dalam perawatan pasien
baik dalam hal pemecahan dimana keluarga berusaha meningkatkan
masalah,pemberian keamanan dan semangat hidup dan komitmen pasien
peningkatan harga diri. Keluarga memiliki untuk tetap menjalani pengobatan.
beberapa bentuk dukungan yaitu:dukungan Data dari medical record BLU
emosional yaitu melibatkan ekspresi cinta, RSUP Prof.DR.R.D.Kandou Manado
kepercayaan, dan perhatian kepada orang pasien yang mengalami PGK yang
lain,serta mendengar dan didengar saat melakukan tindakan hemodialisa di unit
mengungkapkan perasaan.Dukungan hemodialisa dahlia pada bulan Mei adalah
penghargaan yaitu dukungan yang muncul sebanyak 130 pasien, yang diantaranya
melalui ekspresi penghargaan positif laki-laki sebanyak 66 orang dan wanita
terhadap orang lain,memberikan semangat sebanyak 64 orang. Dan hasil observasi di
atau memberikan persetujuan mengenai ruangan hemodialisa, mendapatkan
ide-ide/perasaan individu. Dukungan informasi bahwa belum ada penelitian
instrumental yaitu sebuah sumber sebelumnya belum pernah dilakukan
pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya penelitian tentang dukungan keluarga
ketaraturan menjalani terapi, kesehatan dengan depresi pada pasien PGK di
penderita dalam hal kebutuhan makanan ruangan hemodialisa. Selain itu, setiap
dan minum, istirahat dan terhindarnya pasien yang menjalani hemodialisa selalu
penderita dari kelelahan. Dukungan ditemani keluarga.
informasional yaitu dukungan yang dapat Berdasarkan uraian di atas peneliti
diberikan berupa nasehat, pengarahan, tertarik untuk melakukan penelitian untuk
saran, umpan balik mengenai bagaimana mengetahui hubungan dukungan keluarga
seseorang bertindak pada pasien penyakit ginjal kronik dengan
Dukungan yang dimiliki oleh depresi di ruangan hemodialisa
seseorang dapat mencegah berkembangnya RSUP.Prof.Kandou Manado.
masalah akibat tekanan yang dihadapi.
Seseorang dengan dukungan yang tinggi
akan lebih berhasil menghadapi dan

3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

METODE PENELITIAN proccessing (Proses/entri data) dan


Penelitian ini adalah penelitian deskriptif cleaning (Pembersihan data).Teknik
analitik dengan rancangan cross sectional analisa ada yaitu analisis univariat dan
study (studi potong lintang), dimana analisis bivariat.
peneliti ingin mengetahui hubungan antara Untuk meihat kemaknaan
variabel independen dengan variabel perhitungan statistik digunakan batas
dependen pada suatu saat tertentu, artinya kemaknaan 0.05. Penolakan terhadap
setiap subjek hanya diobservasi sekali pada hipotesa apabila nilai P< 0.05 ( ada
waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005). perbedaan atau hubungan yang bermakna)
Populasi adalah setiap subjek yang sedangkan penerimaan terhadap hipotesa
memenuhi karakteristik populasi yang nilai P> 0.05 ( tidak ada perbedaan atau
ditentukan (Nursalam, 2008). Populasi hubungan yang bermakna ).
dalam penelitian ini yaitu keluarga pasien Peneliti telah mengajukan permohonan
PGK dengan depresi di ruangan izin kepada instansi Rumah sakit tempat
hemodialisa penelitian dalam hal ini RSUP
Sampel dalam penelitian ini diambil Prof.Kandou. Setelah mendapat
secara acidental sampling yaitu keluarga persetujuan barulah dilakukan penelitian
pasien PGK dengan depresi di ruangan dengan menekankan masalah etika
hemodialisa dengan kriteria inklusi yaitu penelitian yang meliputi informed Consent
keluarga dan pasien PGK dengan depresi, , abonimity (Tanpa Nama) dan
responden bersedia menjadi sampel confidentiality.
penelitian, berada di tempat saat penelitian
berlangsung, keluarga sedarah, keluarga HASIL dan PEMBAHASAN
pasien yang dapat membaca dan menulis.
A.Hasil penelitian
Penelitian dilaksanakan di Ruangan
hemodialisa RSUP.Prof Kandou Manado Tabel 1 Distribusi Karakteristik
pada tanggal 13-30 Juni tahun 2013. Responden Menurut Jenis Kelamin,
Dalam penelitian yang digunakan Pendidikan, hubungan keluarga dan Latar
sebagai pengumpilan data berupa Belakang Pekerjaan
kuesioner yang sudah baku dengan Pasien
menggunakan skala gutman. Peneliti Karakteristik Keluarga
PGK
Responden
menggunakan alat pengumpulan data n % n %
berupa kuesioner, yakni kuesioner Jenis kelamin
dukungan keluarga yang terdiri dari 16 Laki-laki 39 66,1 16 27,1
Perempuan 20 33,9 43 72,9
pertanyaan dengan bobot nilai 1 untuk YA
Pendidikan
dan nilai 0 untuk TIDAK.Dan kuesioner Tinggi 25 42,4 26 44,1
depresi dari BDI dengan 30 pertanyaan Rendah 34 57,6 33 55,9
dengan total skor <11 tidak depresi dan Pekerjaan
≥11 adalah depresi. Serta menggunakan Bekerja 28 47,5 24 40,7
lembar data demografi pasien PGK dan Tidak bekerja 31 52,5 35 55,9
Hubungan Keluarga
Keluarga yang dimana terdiri dari Jenis
Ikatan sedarah 59 100
kelamin, Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Sumber primer
Hubungan keluarga.Isi dari kuesioner ini
terdiri dari Pertanyaan tentang dukungan
keluarga yang diisi oleh responden
(keluarga) dan pertanyaan tentang depresi
yang diisi oleh pasien PGK.
Data yang telah dikumpulkan
selanjutnya dilakukan pengolahan melalui
tahapediting,koding (Pengkodean),

4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Tabel 2. Distribusi Karakteristik Hasil penelitian menunjukan


Responden Menurut Umur. dukungan keluarga umumnya baik sebesar
(83,1 %) dengan tidak depresi sebesar
Me Medi Mod Minim Maxim (71,2%). Adapun dukungan keluarga
an an us um um
kurang sebesar (16,9%) dengan depresi
Pasien 52 53 45 22 76 sebesar (28,8%).Berdasarkan hasil iju
Kelua statistic dengan menggunakan uji chi-
46 47 49 27 69
rga square yang dalam pengujian analisanya
Sumber primer dilihat pada fisher’s exact test yang
Tabel 3. Distribusi Analisis Univariat merupakan turunan dari uji chi-square
Menurut Depresi dimana diperoleh nilai p= 0,04< 0,05, yang
Pasien PGK n % dimana menunjukan ada hubungan yang
Depresi 17 28,8 bermakna antara hubungan dukungan
Tidak Depresi 42 71,2 keluarga dengan depresi. Dan nilai OR
Total 59 100,0
adalah 0,11. Artinya hipotesa diterima.
Sumber primer
Dukungan yang diperoleh individu dari
Tabel 4. Distribusi Analisis Univariat
keluarga berupa penilaian positif dan
Menurut Dukungan keluarga dorongan untuk maju. Dimana individu
eluarga n % dapat menyelesaikan masalahnya dan
Dukungan baik 49 83,1
Dukungan kurang 10 16,9 mencoba mencari jalan keluar untuk
Total 59 100,0 memecahkan masalahnya Sehingga
Sumber primer dukungan ini dapat menekan munculnya
stressor pada individu yang menerima
Tabel 5 Distribusi Analisis Bivariat dukungan membangun seperti rasa
menurut hubungan dukungan keluarga menghargai dirinya, percaya diri, dan
dengan depresi merasa bernilai, dukungan ini sangat
Depresi berguna ketika individu mengalami stress
Dukungan Tidak karena tuntutan tugas yang lebih besar
Depresi Nilai
keluarga depresi
P
OR daripada kemampuan dirinya (suprajitno,
n % n % 2005).
Dukungan
39 79,6 10 20,4
Baik
Dukungan
0,04 0,11 SIMPULAN
3 30,0 7 70,0
Kurang Ada hubungan bermakna antara hubungan
Sumber primer dukungan keluarga dengan depresi pada
pasien penyakit ginjal kronik di ruangan
B. Pembahasan
Pemberian dukungan membantu individu Hemodialisa BLU RSUP Prof. Dr. R D. Kandou
untuk melihat segi-segi positif yang ada Manado dengan nilai P = 0,04< 0,05.
dalam dirinya dibandingkan dengan orang
D AF TAR PU STAK A
lain yang berfungsi untuk menambah
kepercayaan diri dan kemampuan serta Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar
merasa dihargai dan berguna saat individu Keperawatan Medical Bedah
mengalami tekanan atau masalah ( (terjemahan, volume II). Jakarta :
Nursalam,2008). ECG
Dukungan dapat berupa bantuan secara
langsung dengan yang dibutuhkan oleh Henny Kusuma. 2011. Depresi dengan
seseorang, seperti member pinjaman uang dukungan keluarga dengan kualitas
atau menolong dengan pekerjaan pada hidup pasien HIV / AIDS . Jakarta
waktu mangalami stress dari pekerjaan. .ontar.ui.ac.id/file?file=digital/20282772-

5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

T-Henni%20Kusuma.pdf( diakses tanggal


17 juli)

Karnisa.2009.Hubungan Dukungan
Keluarga dengan tingkat
kecemasan.Jakarta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta

Sudoyo Aru. W .2006. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam (Jilid 1 edisi
IV). Jakarta.

Wijaya, A., 2005. Kualitas Hidup Pasien


Penyakit Ginjal Kronik yang
Menjalani Hemodialisis dan
Mengalami Depresi. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Available
from:http://www.digilib.ui.ac.id//file?
file=digital/108527-T%2021408-
Kualitas%20hidup.pdf. [Accessed 05
Mei 2013]

Anda mungkin juga menyukai