Anda di halaman 1dari 2

Hampir semua orang pasti mengenal bunga matahari.

Selain bentuknya yang menarik dengan


warna kuning terang sehingga mudah dikenali, bunga ini juga dikenal sebagai salah satu
penghasil makanan ringan, yaitu kuaci.
Tumbuhan ini bukan berasal dari Indonesia, melainkan berasal dari kawasan Eropa dan
Amerika yang saat ini sudah tersebar hampir di seluruh negara di dunia.
Bunga matahari atau biasa disebut sunflower tidak hanya memiliki bentuk mirip dengan
matahari, tetapi pertumbuhannya juga sangat bergantung pada intensitas sinar matahari.
Selain bermanfaat untuk menghasilkan snack, bunga ini juga dimanfaatkan sebagai penghias
taman dan sebagainya
Taksonomi
Bunga matahari adalah salah satu tanaman berbunga. Bunganya akan mekar secara periodik
atau musiman, yaitu sekali dalam setahun. Istilah untuk merujuk bunga ini berbeda-beda di
setiap negara, misalnya di Inggris disebut sunflower, masyarakat Jepang
menyebutnya himawari, sedangkan di China dikenal dengan istilah xuang ri kui.
Sunflower termasuk tumbuhan dikotil karena memiliki satu pasang kotiledon didalam
bijinya. Oleh sebab itu bunga ini masuk ke dalam kelas Magnoliopsida.
Berikut adalah sistem klasifikasi atau taksonomi dari tumbuhan penghasil kuaci biji bunga
matahari, yaitu:

Kingdom Plantae
Divisi Magnolipyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Asterales
Famili Astereceae
Genus Helianthus
Spesies Helianthus annus

Morfologi
Bunga matahari merupakan kelompok tanaman perdu. Tanaman ini dapat tumbuh hingga
tinggi maksimalnya sekitar tiga meter. Tumbuhan berbunga ini mempunyai struktur fisik
yang indah terutama ketika bunganya mekar. Karena alasan tersebut banyak orang yang
membudidayakannya sebagai bunga hias.
1. Batang
Sebagai tanaman perdu, maka pertumbuhan bunga matahari tidak terlalu tinggi. Umumnya
bunga ini memiliki tinggi batang antara satu sampai tiga meter.
Batangnya berbentuk bulat dan memiliki tekstur bulu halus. Meski termasuk batang perdu,
namun batang tersebut cukup kuat. Pertumbuhan batang cenderung membengkok mengikuti
arah datangnya cahaya matahari.
Pembengkokan tersebut terjadi karena adanya penguraian hormon auksin atau hormon
pemanjangan pada area batang. Hormon auksin pada bagian yang terkena sinar matahari akan
mengalami hambatan pertumbuhan, sehingga batangnya cenderung memendek. Dengan
begitu bagian yang tidak tertimpa cahaya lebih panjang sehingga menyebabkan batangnya
bengkok.
Batang bunga matahari tidak bercabang dan jika ada percabangan kondisinya jarang
ditemukan. Selain itu ketinggian tanaman berbunga kuning ini juga sangat bergantung pada
jenis spesiesnya. Meski pada umumnya tumbuh setinggi satu sampai tiga meter, ada beberapa
spesies lain yang bisa mencapai ketinggian lima meter.
2. Akar
Tidak jauh berbeda dengan ukuran batangnya, ukuran akar bunga ini tidak begitu besar
namun kuat. Akar bunga matahari memiliki tekstur halus dan lebat. Sistem perakarannya
mampu menembus tanah dengan sangat dalam. Pertumbuhan akarnya mendatar dan mampu
tumbuh mencapai kedalaman tiga sampai dengan empat meter.
3. Daun
Tumbuhan bunga matahari memiliki daun berjenis tunggal yang berbentuk menyerupai
jantung. Ukuran daunnya rata-rata sepanjang 15 cm dan lebar 12 cm. Daun tersebut tumbuh
pada pokok batang yang agak keras dan mempunyai tangkai sebagai penghubung. Ukuran
tangkainya cukup panjang dan terletak sama seperti tangkai tempat tumbuhnya bunga.

Anda mungkin juga menyukai