NAMA KELOMPOK 5 :
PRODI AKUNTANSI
1
DAFTAR ISI
1. Judul…………………………………………………………………….1
2. Daftar Isi……………...……………………………….………...……...2
3. Kata Pengantar………..…………..………………………………...…..3
4. BAB 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang…….………..…………………………………......4
b. Rumusan Masalah….………..…………………………...………..4
c. Tujuan Penulisan…….………..…………………………...………4
5. BAB 2 Pembahasan
a. Konsep Pertumbuhan Ekonomi……………………………………5
b. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi….6
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi………………………………………7
d. Faktor Pertumbuhan Ekonomi……………………………………..8
e. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi……………………………….9
f. Pertumbuhan Ekonomi di Berbagai Negara…………………….…10
g. Pertumbuhan dan Kebijakan Ekonomi..……….……………..……14
6. Bab 3 Penutup……………………………..………………………...…16
7. Daftar Pustaka……………………..…………………………………...17
2
KATA PENGANTAR
Kami menyadari akan banyak pihak yang membantu pembuatan makalah ini,
dengan saran dan kritik sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatas pengalaman dan pengetahuannya yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan banyak saran terhadap at makalah ini bahkan
kritik guna membangun diri dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini bisa berguna untuk perkembangan dunia pendidikan.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi merupakan studi tentang umat manusia dalam
kehidupan sehari – hari (Alfred Marshall), definisi ini sangatlah umum
karena tidak menyinggung elemen apa dari umat manusia yang penting
untuk dikaji dalam memberikan definisi ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi
kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif
penggunaan (opportunity cost). Ilmu ekonomi makro (makro ekonomi)
adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang ilmu ekonomi
secara keseluruhan Ekonomi makro meneliti perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyarkat, perusahaan, dan pasar.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pertumbuhan ekonomi
2. Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
3. Teori tentang pertumbuhan ekonomi
4. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
5. Perhitungan pertumbuhan ekonomi
6. Pertumbuhan Ekonomi di berbagai Negara
7. Pertumbuhan dan kebijakan ekonomi
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi
2. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi
3. Mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
5. Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi
6. Mengetahui pertumbuhan ekonomi di berbagai negara
7. Mengetahui pertumbuhan dan kebijakan ekonomi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut berinteraksi faktor satu
sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi
adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu.
6
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki persamaan
yaitu :
a. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi
b. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita
c. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan
dukungan rakyat
d. Kedua-duanya berdampak pada kesejahteraan rakyat
7
baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan
perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi efisiensi kegiatan
perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru
3. Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang
harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang
teguh atau steady growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa
modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat
dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.
4. Teori Pertumbuhan Neo Klasik
Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan
bahwa faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah
pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting
adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga
kerja. ( Sadono Sukirno ; 433 )
8
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja
yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat
pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis,
egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
9
tidak dapat dilakukan setiap saat, hal ini disebabkan karena untuk mengumpulkan
data PDB cukup sulit dan membutuhkan waktu sehingga perhitungan
pertumbuhanekonomi dilakukan dalam kurun waktu triwulan atau tahunan.
Berikut Rumus perhitungan pertumbuhan ekonomi :
Keterangan:
10
ekonomi AS kedepanakan dipengaruhi oleh sejumlah factor risiko. Beberapa
kebijakan epsiderisks pertumbuhan ekonomi AS antara lain teratasinya pandemi
COVID-19 sehingga aktivitas ekonomi dapat kembali normal, kebijakan
akomodatif pemerintah, serta tekanan inflasi yang rendah dapat mendukung daya
beli. Namun terdapat faktor down siderisks yang perlu dicermati antara lain
potensi second wave infection, tingginya angka pengangguran, pelemahan harga
minyak, eskalasi risikopolitk internal menjelang Pemilu, dan meningkatnya
ketegangandengan Tiongkok (trade wardan COVID-19). Memperhatikan
peranan ekonomi AS pada ekonomi dunia yang signifikan, kemampuan dan
strategi AS dalammengatasi downside risks menjadikunciperbaikanekonomi
dunia kedepan.
2. Kawasan Euro
11
mengakibatkan konsumsi semakin melemah, pemburukan produksi industri dan
sentiment bisnis. Tingkat inflasi Kawasan Euro turun tajam seiring penurunan
harga minyak dunia dan kebijakan restriksi yang melemahkan demand. Untuk
menangani semua permasalahan itu, ECB meluncurkan serangkaian kebijakan
sepertihalnya, melakukan relaksasi atas pembatasan aktivitasu ntuk perbaikan
ekonomis secara gradual.
3. Inggris
4. Jepang
12
menahan perlambatan ekonomil ebih dalam. Beberapa permasalahan ekonomi
yang ada di negara Jepang yakni, Kasus penyebaran COVID-19 di Jepang
menekan kinerja ekonomi Jepang pada awal 2020, Keketatan pasar tenaga kerja
dan ketidakpastian pertumbuhan upah berkontribusi pada pelemahan konsumsi,
Inflasi terus melemah yang akibat dari penurunan permintaan dan harga minyak.
Pemerintah merilis sejumlah kebijakan akomodatif untuk mempertahankan
keberlangsungan ekonomi dan menahan pemburukan lebih dalam. Bank of Japan
merespons dampak negatif COVID-19 dengan melakukan pelonggaran moneter
sepert imenambah nilai pembelian aset dan memperluas skema pembelian
obligasi korporasi, BOJ dan Pemerintah Jepang mengambil kebijakan
akomodatif dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19. Pemerintah
juga telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi darurat untuk membantu
sektor kesehatan, perusahaan, UMKM, dan rumah tangga.
5. Tiongkok
6. India
13
mitra menekan konsumsi masyarakat, aktivitas produksi, dan perdagangan
internasional. Guna memitigasi dampak COVID-19 terhadap pertumbuhan
ekonomi India, bank sentral dan otoritas India meluncurkan sejumlah stimulus
kebijakan. Reserve Bank of India (RBI) kembali menurunkan suku bunga setelah
secara agresif menurunkan suku bunga sebanyak 135 bps pada 2019. RBI juga
meluncurkan beberapa stimulus lain yang ditujukan untuk meningkatkan
likuiditas perekonomian. Sejalan dengan itu, pemerintah meluncurkan stimulus
fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat berpendapatan rendah, dan
meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan dalam menghadapi COVID-19. Laju
pertumbuhan ekonomi di India terkoreksi tajam, terdampak oleh kebijakan
lockdown untuk membatasi penyebaran COVID-19. Kebijakan lockdown
memberikan tambahantekanan terhadap konsumsi masyarakat yang telah
melemah akibat krisis likuiditas dan trade tensions, Aktivitas produksi juga
melambat signifikan seiring melemahnya konsumsi dan permintaan eksternal
akibat peningkatan kasus COVID-19 secara global. Pertumbuhan industri baja,
semen, dan gas. Kinerja perdagangan internasional semakin melemah.
Sementara itu, pemerintah juga meningkatkan stimulus fiskal untuk merespons
risiko krisis karena COVID-19. Kinerja ekonomi India kedepan akan
dipengaruhi sejumlah faktor risiko yang terkait erat dengan perkembangan kasus
COVID-19. Ekonomi India juga menghadapi faktor risiko yang dapat
menghambat pemulihan. Beberapa faktor yang perlu
dicermati antara lain jumlah kasus COVID-19 yang masih tinggi dan potensi.
Itulah negara - negara yang perekonomian masih mengalami permasalahan
sampai bisa berkembang menjadi perekonomian yang lebih baik lagi. Dari
kesimpulan faktor permasalahan dan proses perkembangan yang ada di negara -
negara tersebut yaitu karena faktor utama timbulnya permasalahan adalah
dengan adanya penyebaran kasus COVID- 19 sehingga membuat perekonomian
di negara - negara tersebut menurun drastis. Faktor untuk proses perkembangan
yang dilakukan negara - negara tersebut denganme laju berbagai kebijakan untuk
memperbaiki perekonomian yang ada pada negara tersebut.
14
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan
dasar rencana dalam melakukan suatu pekerjaan, kpemimpinan, dan cara
bertindak. Istilah ini dapat diterapkan dalam pemerintahan, organinsasi dan
kelompok sektor swasta, secara individu. Kebijakan merupakan konsepyang
dikemukakan seseorang untuk memechkan masalah pada pemerintahan,
pekerjaan, dan sebuah lingkungan tertentu yang menciptakan sebuah tindakan
yang menjadi acuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perekonomian secara global dan nasional pada saat ini diikuti dengan
percepatan pertumbuhan prokdutivitas serta peningkatan ketidakpastian. Kondisi
tersebut menegaskan pentingnya posisi pemerintah dalam menciptakan kebijakan
publik yang mampu menjaga inklusifitas dan keberlanjutan perkonomian disuatu
negara. Akan tetapi kenyataan yang terjadi ialah indonesia masih memiliki
permasalahan dalam perekonomiannya, yaitu permasalahan inklusivitas.
Pengaruh kebijakan publik sosial ekonomi terhadap pertumbuhan inklusif di
indonesia. Kebijakan publik dan kebijakan output lainnya memiliki pengaruh
positif terhadap PDRB perkapita, PDRB perkapita memiliki pengaruh negatif
terhadap ketimpangan, kemiskinan serta memiliki pengaruh positif pada
peningkatan tenaga kerja.
15
dari kebijakan fiskal (sadono sukirno, 2000), yaitu suatu tindakan pemerintah
untuk mengatur jalannya perekonomian dengan cara menentukan besarnya
penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya yang tercatat pada
dokumen APBN untuk nasional dan APBD untuk daerah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Docu
ments/5.Bab-2-Perkembanga
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F
%2Findonesiadevelopmentforum.com%2Fuploads%2Foriginal
%2F2019%2F01%2Fmedia-1548693729.jpg&imgrefurl=https%3A%2F
%2Findonesiadevelopmentforum.com%2F2019%2Fcall-for-submissions
%2Ftheme%2F8-meningkatkan-kualitas-modal-
manusia&tbnid=IOwJPd0c3FIpnM&vet=1&docid=MIKKCEcwLsLSeM&w=3
00&h=300&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim
https://repository.ipb.ac.id
https://journals.unihaz.ac.id
17