PERILAKU ORGANISASI
NIM : 043051788
Sedangkan perubahan eksternal atau yang berasal dari luar organisasi seperti perubahan
teknologi yang semakin terintegrasi ke dalam sistem. Untuk diketahui setiap perubahan
organsisasi harus merangkul semua komponen organisasi termasuk struktur, strategi,
sistem , dan perilaku manusia di dalamnya. Ini dimaksudkan agar efektivitas perusahaan
bisa meningkat, menjadikan organisasi dinamis menghadapi perkembangan jaman.
Agar perubahan dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak, maka perlu menjalankan
setiap langkahnya dengan benar. Adapun langkah-langkah tersebut meliputi :
a) Sosialisasi
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam memulai perubahan adalah
melakukan sosialisasi ke semua stakeholder yang mekasanakan dan mereka yang
akan terdampak oleh perubahan.
b) Pemahaman
Melalui sosialisasi, semua orang diharapkan memiliki pemahaman yang sama
akan pentingnya perubahan yang dilakukan oleh organisasi.
c) Komitmen
Setelah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman, seluruh anggota organisasi
diminta untuk memiliki komitmen agar perubahan dapat terwujud.
d) Implementasi
Implementasi merupakan point terpenting agar perubahan dapat berjalan sesuai
dengan rencana organisasi.
e) Komunikasi
Implementasi dapat berjalan dengan komunikasi yang efektif
f) Evaluasi
Tindak lanjut berupa evaluasi/audit dilakukan sebagai langkah pengawalan agar
perubahan yang terjadi sesuai dengan yang diharapkan, dan jika perlu dilakukan
tindakan koreksi.
2. Mengapa manajer harus memahami nilai-nilai personal karyawan ? jelaskan ?
Agar organisasi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik maka manajer harus
mengerti perbedaan karakteristik dari setiap karyawannya. Manajer harus mengerti dasar-
dasar perilaku individu, sikap dan kepuasan kerja, kepribadian dan nilai, persepsi dan
pembuatan keputusan individual, sehingga manajer mampu memotivasi dan dapat
menstabilkan emosi dan suasana hati karywannya. Emosi dan suasana hati yang baik,
akan mampu meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan dalam organisasi tersebut
sehingga manajer dapat menempatkan individu karyawan dalam sebuah kelompok kerja
yang sesuai dengan karakteristiknya, untuk membawa organisasi mencapai visi dan
misinya.
3. Jelaskan 3 kesalahan dalam persepsi dan berikan contoh yang terjadi disekitar
Anda atau atau yang pernah anda alami ?
a) Stereotype yang dimaksud dengan stereotype adalah kecenderungan melihat orang
bukan berdasarkan perilaku kelompoknya. Stereotype biasanya didasarkan pada
jenis kelamin, ras, umum, agama, kewarganegaraan, atau pekerjaan. Sebagai
contoh, jika anda orang jawa maka seolah-olah perilaku anda sama dengan
umumnya orang jawa. Meskipun stereotype sesungguhnya bisa membantu kita
untuk menginterpretasikan informasi lebih cepat, namun stereotype sering
menyebabkan kesalahan mempersepsi yang serius yang bisa merusak diri kita
sendiri dan orang lain yang di persepsi.
b) Hallo effect. Hallo effect hampir sama dengan stereotype . Bedanya adalah dalam
halo effect orang yang mempersepsi mempergunakan satu kepribadian seseorang
sebagai dasar untuk menilai orang tersebut secara keseluruhan. Sebagai contoh,
ketika kita melihat seseorang tersenyum dan berwajah menyenangkan mungkin
kita berkesimpulan bahwa orang tersebut merupakan orang jujur dibandingkan
orang yang sedang mengerutkan dahi meskipun sesungguhnya tidak ada korelasi
antara orang yang tesenyum dengan kejujuran. Persoalan |halo effect juga bisa
terjadi dalam kehidupan organisasi.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan sedang dalam pengawasan pemerintah
misalnya karena menghadapi problem keuangan biasanya kondisi seperti ini akan
digeneralisasi utamanya berkaitan dengan pemberian gaji yang rendah.
Kenyataannya sesungguhnya belum tentu demikan. Boleh jadi perusahaan yang
sedang dalam pengawasan tersebut justru memberikan gaji yang relatif lebih
tinggi disbanding perusahaan lain yang tidak dalam pengawasan
c) Perceptual defence. Kadang-kadang kita berhdapan dengan stimulus yang
membuat kita sendiri merasa malu atau mengancam diri kita. Oleh karena itu,
bukan tidak mungkin kita enggan menghadapinya. Kondisi semacam ini disebut
perceptual defence. Informasi yang secara personal akan mengancam kedudukan
kita atau secara kultural tidak bisa diterima biasanya cenderung diabaikan kecuali
informasi tersebut datang bertubi-tubi. Pada saat kita menghadapi stimulus
semacam itu, biasanya respon kita adalah sebagai berikut :
a) Kita mengingkari keberadaan persepsi tersebut dan mengabaikannya.
b) Kita memodifikasi persepsi tersebut agar bisa diterima dengan keyakinan kita.
c) Kita menerimanya dan kita membuat beberapa perubahan yang relevan agar
sesuai dengan keyakinan kita.
Contoh yang terjadi disekitar adalah kesalahan persepsi kesan pertama karena tidak jarang
ketika kita bertemu pertama kali dengan orang lain kita mempunyai kesan tertentu, entah kesan
baik atau buruk. Namun seringkali kita terpengaruh terhadap kesan pertama tersebut dan
dijadikan dasar untuk memberi penilaian berikutnya.