Puji dan syukur atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “peran dan fungsi perawat dalam k3 keperawatan ”
ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................iii
Tujuan......................................................................................................2
Manfaat....................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku perawat.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran
pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi
klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik.
2. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui tugas dan fungsi perawat dalam K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) di tempat keja
Tujuan Khusus
3. Manfaat
Bagi Institusi
Dapat menambah referensi tentang kesehatan keselamatan kerja (K3) yang
berhubungan dengan fungsi dan tugas perawat dalam K3.
Bagi Masyarakat
Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui dan mengaplikasikan tentang fungsi dan tugas perawat dalam
K3 yang sesuai standart kesehatan dengan baik dan benar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut WHO / ILO (1995) Kesehatan Kerja memiliki tujuan untuk peningkatan
dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya
bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan
pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, dan penempatan
serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan
kondisi fisiologi dan psikologisnya.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit adalah Upaya untuk memberikan
jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan
cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
Manajemen K3 Rumah Sakit adalah Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan
tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan
untuk membudayakan K3 di Rumah Sakit.
Untuk menciptakan cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan Rumah Sakit.
Planning (perencanaan)
Organizing (organisasi)
Actuating (pelaksanaan)
Controlling (pengawasan)
1. Planning (Perencanaan)
Fungsi perencanaan adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilakukan
di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini adalah
keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit dan instansi kesehatan.perencanaan
ini dilakukan untuk memenuhi standarisasi kesehatan pacsa perawatan dan merawat
( hubungan timbal balik pasien – perawat / dokter, serta masyarakat umum lainnya ).
Dalam perencanaan tersebut, kegiatan yang ditentukan meliputi:
2. Organizing (Organisasi)
Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit / instansi kesehatan dapat
dibentuk dalam beberapa jenjang, mulai dari tingkat rumah sakit / instansi kesehatan
daerah (wilayah) sampai ke tingkat pusat atau nasional. Keterlibatan pemerintah
dalam organisasi ini baik secara langsung atau tidak langsung sangat diperlukan.
Pemerintah dapat menempatkan pejabat yang terkait dalam organisasi ini di tingkat
pusat (nasional) dan tingkat daerah (wilayah), di samping memberlakukan Undang-
Undang Keselamatan Kerja. Di tingkat daerah (wilayah) dan tingkat pusat (nasional)
perlu dibentuk Komisi Keamanan Kerja rumah sakit / instansi yang tugas dan
wewenangnya dapat berupa :
3. Actuating (Pelaksanaan)
4. Controlling (Pengawasan)
Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan
terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Untuk
dapat menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu :
a. Adanya rencana
b. Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan
Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya
disiplin, mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama di rumah sakit /
instansi kesehatan. Sosialisasi perlu dilakukan terus menerus, karena usaha
pencegahan bahaya yang bagaimanapun baiknya akan sia-sia bila peraturan
diabaikan. Dalam rumah sakit / instansi kesehatan perlu dibentuk pengawasan rumah
sakit / instansi kesehatan yang tugasnya antara lain :
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketermpilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar-D3, S1, S2 dan S3-;
pendidikan non gelar; sampai dengan pelatihan khusus kejuruan khusus seperti Juru
Imunisasi, Malaria, dsb., dan keahlian. Hal inilah yang membedakan jenis tenaga ini
dengan tenaga lainnya. Hanya mereka yang mempunyai pendidikan atau keahlian
khusus-lah yang boleh melakukan pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan jiwa
dan fisik manusia, serta lingkungannya.
Dalam hal ini,perawat memegang peranan yang cukup besar dalam upaya
pelaksanaan dan peningkatan K3. Sedangkan dalam pelaksanaannya, perawat tidak
dapat bekerja secara individual. Perawat perlu untuk berkolaborasi dengan pihak-
pihak lintas profesi maupun lintas sektor.
Pelayanan kesehatan kerja memerlukan pula ilmu terapan berbagai disiplin seperti
kesehatan masyarakat, toksikologi industri, psikologi kerja, gizi, ergonomic, hygiene
perusahaan dan peraturan mengenai ketenagakerjaan.
Disamping itu perawat perlu mengetahui arah dan tujuan perusahaan secara
umum, merencanakan dan menerapkan program beserta evaluasinya, dan dapat
mengembangkan kemampuan menajerialnya, selaras dengan pengetahuan kedokteran
yang tlah dimilikinya.
Peranan perawat pada program Kesehatan dan Keselamatan Kerja bisa dikatakan
sangat bermakna,mengingat tugas fungsional perawat dalam K3 begitu luas. Bisa
dikatakan bahwa fokus utamaperawatan kesehatan kerja adalah kesehatan dan
keselamatan kerja bagi tenaga kerja denganpenekanan pada pencegahan terjadinya
penyakit dan cidera. Hal ini senada dengan tujuan K3.Hanya saja perawatan
kesehatan kerja di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Hal ini terjadi/antara
lain karena perkembangan yang sangat pesat dari industri di Indonesia dan
perkembangan fasilitas pendidikan di bidang kesehatan dan keselamatan
kerja yang ada diIndonesia. Pengaruh lain adalah hambatan jenjang pendidikan
dasar perawat yang berbeda-beda.Peranan profesi dalam mengembangkan tingkat
profesi-onalisme belum terlihat bermakna. Untukmenjaga mutu profesionalisme,
sudah saatnya kita semua memikirkan upaya yang perlu dilakukan.Salah satunya
diharapkan organisasi profesi meningkatkan peranannya dalam membina
danmemantau anggotanya, serta menerus aktif dalam meningkatkan kemampuan
dan ketrampilananggotanya
Fungsi dan Tugas Perawat dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( Nasrul Effendi,
1998)
Fungsi Perawat
Tugas Perawat
4. Primary Care
5. Counseling
7. Research
8. Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan
kesehatan pada tenaga kerja sesuai perundang-undangan, mampu menjaga
kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.
9. Community Organization
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku perawat.
3.2 Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja
dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut.
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit
dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu
perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola
secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1991, pedoman uraian tugas tenaga keperawatan dirumah sakit,
Jakarta.:Depkes RI
Simamora, Roymond. H., dan Ahmad Fathii. 2017. The Quality of Nursing Hand
Over and Effective