Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”

PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Oleh : Kelompok 6

Yona Chaniago (21254212028)

Shinta Berliana (21254212029)

Lindawati (21254212030)

Ahmad Fadil (21254212031)

Dosen Pembimbing:

DAFRI HARWELI,S.Pd.I.,M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN AGRIBISNIS


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya jualah maka makalah dengan judul “Peradaban dan Kebudadyaan Islam” ini
dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan buat arwah jujunjan kita nabi
Muhammad SAW.
Tujuan penulis menulis makalah ini adalah untuk melengkapi tugas individu dan juga
kelompok mata kuliah Pendidikaan Agama Islam. Dalam membuat dan merumuskan
makalah ini penulis mendapat bimbingan dan informasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dafri Harweli,S.Pd.I.,MPd.I selaku dosen pembimbing dalam pembuatan
makalah ini.
2. Teman-teman yang telah bekerja sama dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Tanjung Pati, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3. Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1. Pengertian Peradaban dan Kebudayaan.......................................................... 3
2.2. Peradaban dan Kebudayaan Islam Periode Klasik......................................... 4
2.3. Peradaban dan Kebudayaan Islam Abad Pertengahan.................................... 12
2.4. Peradaban dan Kebudayaan Islam Abad Modern........................................... 17
2.5. Prinsip-prinsip Kebudayaan Islam.................................................................. 20
2.6. Perkembangan kebudayaan Islam dari masa ke masa.................................... 20
BAB III PENUTUP................................................................................................ 22
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 22
3.2. Saran ………………………………………………………………………… 22
Daftar Pustaka…………………………………………………………………… 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agama-agama


yang datang sebelumnya. Di era globalisasi ini, banyak masyarakat dan khususnya bagi
para pelajar yang acuh tak acuh dengan sejarah Negara, apalagi sejarah peradaban islam.
Dewasa ini mereka hanya memandang sejarah sebagai dongeng yang membosankan
untuk di dengar. Padahal, sejarah apalagi sejarah peradaban islam sangat penting bagi
kita semua.

Ajaran-ajaran Islam yang diyakini oleh umat islam mengandung nilai-nilai islam yang
memiliki peran yang sangat penting didalam mengembangkan kebudayaan islam.
Disamping itu, ajaran-ajaran islam juga dapat menghidupkan ajaran utama sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan umat manusia.

Dengan adanya akal budilahı, manusia mampu menghasilkan kebudayaan yang


cenderung membuat manusia menjadi lebih baik dan lebih maju. Dengan kebudayaan
tersebut manusia memperoleh banyak kemudahan dan kesenangan hidup.

Kebudayaan islam atau as-saqaf hadir setelah Nabi Muhammad saw mendapatkan pertah
Allah Sw. Untuk mengemban amanat sebagai nabi dan rasulnya, kehadirannya telah
mengubah bangsa Arab yang semula terbelakang, tidak beradab, bodoh, tidak dikenal
dan terabaikan oleh bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, beradab, dan menjadi pusat
dari peradaban dunia. H.A.R Gibb, berpendapat “islam is indeed much more than a
system of teology, its a complete civilization" ( islam sesungguhnya lebih dari sekedar
sebuah agama, ia adalah suatu perdaban yang sempurna. )

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu peradaban dan kebudayaan?
2. Bagaimana peradaban dan kebudayaan islam periode klasik?
3. Bagaiman peradaban dan kebudayaan islam abad pertengahan?
4. Bagaimana peradaban dan kebudayaan islam abad modren?
5. Apa saja prinsip-prinsip kebudayaan islam?
6. Bagaimana perkembangan kebudayaan islam dari masa ke masa?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu peradaban dan kebudayaan.
2. Mengetahui peradaban dan kebudayaan islam periode klasik.
3. Mengetahuiperadaban dan kebudayaan islam abad pertengahan.
4. Mengetahui peradaban dan kebudayaan islam abad modren.
5. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip kebudayaan islam. .
6. Mengetahui perkembangan kebudayaan islam dari masa ke masa

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Peradaban dan Kebudayaan

Pengertian perdaban menurut para ahli:

1. Malik Bennabi
Peradaban merupakan keseluruhan total dari unsur material dan moral yang
memungkin kan suatu masyarakat untuk menyediakan masingmasing anggotanya
dengan semua sosial yang diperlukan untuk mencapai kemajuan
2. Huntington
Peradaban adalah suatu entitas budaya, ia dipahami sebagai entitas sosial yang
sangat besar dan komprehensif yang timbul melebihi individu, keluarga, atau bahkan
negara.Secara umum peradaban adalah tingkat identifikasi paling luas yang dimiliki
orang dan dengan peradaban itu ia mengidentifikasi dirinya secara intens.

Pengertian kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhaya yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi, dan akal manusia

Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "culture” dalam bahasa
indonesia.

Pengertian kebudayaan menurut para ahli

1. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus
didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat
2. Ki hajar dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat yakni alam dan zaman yang merupakan bukti kejayaan

3
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
3. Dr. Moh hatta
Kebudayaan dalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.

2.2. Peradaban dan Kebudayaan Islam Periode Klasik

Periode klasik, yang dimulai sejak Rasulullah saw, menyampaikan seruannya, Sampai
masa runtuhnya dinasti Abbasiyah pada tahun 656 H/ 1258 M.

1. Kerasulan Nabi
Ketika menjelang tahun ke-14 dari pernikahan Nabi Muhammad saw. Dengan
Khadijah, Nabi Muhammad saw. Sering menyendiri dan berkhalawat di Gua Hir,
yaitu gua yang berada di Bukit Nur (Jabar Nur) yang terletak di dekat Mekah.
Berkhalawat ini dilakukan Nabi Muhammad saw dengan khusuk, kadang sampai
beberapa hari baru pulang jika bekal sudah habis.
Pada malam bertepatan dengan malam jumat tanggal 17 Ramadhan, yaitu
ketika beliau sedang bertafakur di dalam Gua Hira dan usia beliau pada waktu itu 40,
beliau didatangi malaikat jibril seraya berkata kepadanya, “Bacalah!” Beliau
menjawab, “Saya tidak bisa membaca." Jibril mengulang perinth ini untuk kedua dan
ketiga kalinya. Pada ketiga kalinya, Jibril berkata kepada Nabi Muhammad saw.
Sebagai berikut!

‫ ) علم اإلنسان ما‬4 ( ‫ ) الذي علم بالقلم‬3 ( ‫ ) اقرأ وربك األكرم‬2 ( ‫ ) خلق اإلنسان من علق‬1 ( ‫اقرأ باسم ربك الذي خلق‬
) 5 ( ‫لم يعلم‬

Artinya:

1. Bacalah dengan menyebut nama tuhan yang menciptakan


2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3. Bacalah, dan tuhanmulah yang mahamulia,
4. Yang mengajar manusia dengan pena
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui ( Q.S. al-Alaq/96:1-5)

4
Setelah itu, Rasulullah pulang ke rumahnya dan menghampiri Khadijah
dengan gemetar sambil berkata, “selimuti saya!" kemudian Khadijah pun
menyelimutinya sehinggarasa takutnya sirna. Lalu muhammad saw. Memberitahu
Khadijah tentang apa yang telah dialaminya dan berkata, “sungguh saya
khawatirterhadap diriku." Khadijah menanggapinyn dan menenangkan serta
menenangkan nabi Muhammda saw, "sekali-kali tidak, demi Allah, dia tidak
merendahkna mu, untuk selamanya, karenaengkau adalah orang yang menyambung
tali persaudaraan, menanggung beban kesusahan orang lain, memberi orang tak
punya, menjamu tamu, dan menolong yang menegakkan kebenaran,"

Setelah tenang khadijah mengajak nabi muhammad saw. Untuk menemui saudaranya
Waraqah Bin Naufal Bin Asad Bin Abdul Uzza yaitu putra paman khadijah, saudara
ayahnya,

Nabi Muhammad saw telah mendapatkan wahyu yang pertama dari Allah swt. Dan
telah mendapat naschat dari Waraqah Bin Nautal Bin Asad Bin Abdul Uzza Beberapa
malam Nabi Muhammad saw, telah siap menerima wahyu kembali, tetapi wahyu
tersebut tidak kunjung datang. Pada malam ke-40 barulah wahyu kedua turun, waktu
itu Nabi sedang berjalan-jalan ke suatu tempat, Tib-tiba mendengar suara itu, beliau
segera kembali ke rumah menyuruh khadijah menyelimutinya, suara tadi terdengar
jelas dan semakin dekat. Jibril mendatangi sambil duduk di atas kursi antara bumi dan
langit. Lalu turunlah ayat

) 5 ( ‫ ) والرجز فالحجز‬4 ( ‫ ) وثيابك فطهر‬3 ( ‫ ) وربك فكبر‬2 ( ‫ ) قم فائز‬1 ( ‫یا ایها المدثر‬

) 7 ( ‫ ) ولربك فاصبر‬6 ( ‫وال تفتن تستكثر‬

Artinya :

1. Wahai orang yang berkumul (berselimut)


2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. dan agungkanlah Tuhanmu,
4. dan bersihkanlah pakaian mu,
5. dan tinggalkan lah perbuatan yang keji. (Q.S. al-Muddassir/74: 1-5)

5
Mulai saat itulah Muhammad saw. Telah diangkat oleh Allah Swt menjadi rasul. Tugas
baru telah datang yaitu menyebarkan agama islam kepada seluruh umat manusia. Setelah
itu wahyu turun terus-menerus dan berkelanjutan, Nabi memulai dakwahanya.

2. Permulaan Dakwah Nabi Muhammad saw

Nabi muhammad saw. mulai menyeru ke segenap lapisan manusia untuk memeluk Islam
secara terang-terangan. Baik dari golongan bangsawan maupun lapisan hamba sahaya, begitu
juga kaum kerabat beliau sendiri dan orang-orang yang jauh. Meskipun mendapatkan
tentangan dari banyak pihak terutama kaum Quraisy.

Faktor yang mendorong kaum kafir Quraisy menentang seruan Islam:

1. Persaingan Perebutan Kekuasaan


2. Adanya kesamaan hak antara kaum bangsawan dan biasa
3. Takut kepada hari kebangkitan
4. Taklid kepada ajaran nenek moyang
5. Faktor ekonomI

3. Perjalanan dakwah nabi muhammad saw dan umatnya

1. Hijrah ke Habasiyah
Perjalanan dakwah Rasullluah diiringi dengan siksaan demi siksaan yang terus
menerus dilakukan kaum kafir Quraisy kepada orang-orang yang masuk islam,
terutama orang-orang lemah. Hal ini menyeababkan kaum muslim menderita. Oleh
karena itu, Rasulullah meminta para sahabat untuk hijrah ke Abasiyah. Rasulullah tau
bahwa Raja Abasiyah sangat adil dan tak pernah menganiaya kaum muslimin. Raja
Abasiyah bernama Najaysi.
Kaum muslimin mendapat sambutan baik dan penghormatan dari raja Abasiyah.
Namun, kaum Quraisy berusaha merusak kedududkan mereka di Habasiyah. Mereka
mengirim utusan yang dipimpin oleh Abdullah bin Rabi'ah dan Amr bin 'Ash serta
memberi hadiah untuk raja dan memintanya agar mnyerahkan kaum muslimin krpada
mereka. Mereka mengatakan bahwa kaum musimin menjelek-jelekkan Isa dan
ibundanya. Takkala raja Najaysi mennyakan kepada kaum muslimin, merekapun
menjawab sesuai pandangan Islam tentang Isa dengan sebenar-benarnya, maka raja
Najaysi mengamankan mereka dan menolak untuk menyerahkan mereka kepda kaum
Quraisy.

6
2. Hijrah ke Tail
Puncak dari sikap permusuhan kaum Quraisy semakin kritis. Dalam kondisi
ini timbul keinginan dari Nabi Muhammad saw, untuk berlindung ke Taif, dengan
harapan masyrakat Taif berkenan mendengarkan dakwah Islam, Perjalanan ke Taif ini
tidaklah mudah, mengingat sulitnya jalan mengingat gunung-gunung yang tinggi
mengelilingi wilayah tersebut. Di Taif Nabi menyampaikan seruannya, tetapi tidak
ada yang mau mendengarkannya.
3. Perjalanan Menuju Madinah
Kota madinah ketika itu adalah tempat yang menjanjikan sebagai tempat
perlindungan yang aman bagi agama Islam dan pembawa. Oleh karena itu, kaum
muslimin mulai berhijrah kesana. Kaum Quraisy tetap bertekad menghalangi mereka
untuk berhijrah. Kaum muslimin ketika itu, berhijrah secara sembunyisembunyi
karena takut kepada kaum kafir Quraisy. Berbeda dengan hijrahnya Umar bin
Khattab, yang menandakan keberanian dan tantangan. Ketika itu ia menyandang
pedangnya dan membawa panah takkala menuju Kakbah dan bertawaf disana. Ia
tampil dihadapan kaum musyrikin dan berkata kepada mereka, “barang siapa yang
istrinya menjadi janda atau anak nya menjadi yatim, hendaklah ia menemaniku,
karena aku akan berhijrah.” Kemudian, ia pergi dan tidak seorang pun yang berani
merintanginya. Ketika Abu Bakar As-Siddiq meminta izin kepada Rasulullah untuk
ikut berhujrah, beliau menjawa,”jangan tergesa-gesa! Mudah-mudahan Allah
memberimu teman untuk berhijrah.

Nabi Muhammad saw. sampai dikota Yasrib pada tanggal 16 Rabi'ul Awal,bertepatan
dengan 2 Juli 622 M. Sebelum memasuki kota Yasrib,beliau singgah ikota Quba'
selama 4 hari dan mendirikan masjid diatas tanah milik Kulsum Bin
Hamdan,keturunan keluarga Bani Amr Bin Auf dari golongan Aus. Sekarang masjid
itu dikenal dengan nama masjid Quba’ Sampai dikotaYasrib,nama itu diubah
menjadi” Al-Madinah Al Munawarah”.

Faktor yang menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima Agama Islam:

1. Bangsa Arab terutama penduduk Yasrib telah lebih dulu memahami agama-
agama ketuhanan, karena mereka sering mendengr nama Allah, wahyu, alam
kubur, hari kebangkitan, surga dan neraka.

7
2. Penduduk Yasrib memerlukan pemimpin yang mampu mempersatukan susku-
suku yang saling berinusuhan.

4. Penaklukan Kota Mekkah

Pengkhianatan kaum Quraisy terhadap perjanjian hudaibiyah telah memicu


kemarahan kaum muslimin sehingga kemudian menjadi latar belakang terjadinya Fathu
Makkah. Pada tanggal 10 Ramadhan, beliau berangkat bersama puluhan ribu pasukan
menuju Mekah. Kaum muslimin memasuki Mekah tanpa terjadi peperangan. Hal ini
dikarenakan kaum kafir Quraisy menyerah dan tidak melakukan perlawanan. Abbas
megajak Abu Sufian menyerah kepada Nabi Muhammad saw. dan menyatakan
keislamannya setelah Abu Sufian memeluk Islam, ia diberi kehormatan oleh Rasulullah
saw. dengan menyatakan, “barang siapa diantara kaum Quraisy yang memasuki rumah
Abu Sufian akan aman, barang siapa yang memasuki Masjidil Haram dan barang siapa
yang akan menutup pintunya akan aman pula.” Allah Swt. Telah memberikan
kemenangan kepada kaum muslimin.

Lalu, Rasulluah saw, menuju kab'bah untuk melakukan tawaf dan soalt dua rakaat di
dalamnya. Setelah itu, beliau menghancurkan berhala-berhala di dalam ka'bah dan
sekitarnya. Pada waktu penghancuran turunlah surah al-isra' ayat 81 sebagai berikut:

‫وقل جاء الحق وزهق الباطل إن الباطل كان زهوقا‬

Artinya; Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang bunt telah lenyap".
Sesungguhnya yang batil itu salah sesuatu yang pasti lenyap

Setelah penaklukan kota Mekkah Manusia berbondong-bondong memeluk Islam,


Pada tahun ke-10 Hijriah, Rasullulah melaksanakan ibadali laji dan itulah satu satunya
Haji yang dilakukan beliau bersama soratus ribu orang. Setelah itu beliau kembali ke
Madinah.

5. Perluasan Wilayah pada Masa Rasulullah

Sejarah islam di zaman nabi Muhammad SAW terbagi menjadi dua macam periode
yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Pada periode Mekkah (12 tahun) pengikut
nabi Muhammad masih sangat sedikit, sementara kegiatan keagamaan lebih ditekankan

8
kepada penanaman akidah, dan pembinaan akhlak. Posisi umat islam pada periode ini
sangat lemah. Mereka berada dibawah tekanan dan penindasan kaum quraisy. Dakwah
nabi Muhammad mendapat tantangan sengit (dari warga mekkah), terutama dari
kelompok oligarki. Mereka tidak hanya takut pada tantangan nabi Muhammad terhadap
agama tradisional mereka yang bersifat politisme itu, tetapi juga khawatir kalau striktur
masyarakat dan kepentingan-kepentingan.

Pada waktu Nabi Muhammad wafat ,wilayah kekuasaan Madinah telah mencakup seluruh
jazirah Arabia Husein Muknis menyatakan sejak pertama berdirinya hingga wafatnya
Nabi, dan ketika wilayah kekuasan islam sudah meliputi seluruh jazirah Arabia, maka
perkembangan wilayah Negara islam dapat dibagi menjadi beberapa fase yaitu:

Fase pertama, yaitu sejak rajab 1 H sampai rajab 2 H. pada fase ini, kekuasaan Nabi
menjadi sempurna atas seluruh bagian kota madinah dan sekitarnya. Pada masa ini, Nabi
mengirim sepuluh ekspedisi, baik ghazwah (ekspedisi militer yang di pimpim Nabi Saw),
Maupun syariah (ekspedisi militer yang di pimpim sahabat),

Fase kedua, yaitu mulai dari perang Badar sampai Perang Khandaq berakliir (17
Ramadhan 24/13 Maret 624 M-Dzulqa'dalı 5H/April 627 M). Pada tase ini, madinah
menetapkan kekuasaannya atas seluruh tanah Hijraz (kecuali Mekkalı dan Thail). Pada
masa ini pula kelompok-kelompok besar Yahudi di Madinah yang berkhiyanat terusir
atau dihukum berat, sehingga Negara Madinah menjadi kekuatan politik dan militer
terbesar di Hijaz dan sekitar Najd.

Fase ketiga, yaitu mulai Muharam 6H sampai jumadilakhir 6H (Juni 627 M-November
628 M). Pada fase ini Negara Madinah berhasil menggabungkan seluruh daerah di
perbatasan Najd dengan Madinah. Ini berarti menambah wilayah islam seluas 40mil
persegi di sebelah timur, yangmembuka jalan untuk peluasan wilayah kekuasaan lebih
lanjut ke arah Najd sehingga Quraisy Mekkah menjadi terkepung

Fase keempat, yaitu mulai ekspedisi ke Hasma sampai dilaksanakannya *Umrah Al-
Qadha(*umrah setahun setelah perjanjian Hudaibiyah), (Jumadilakhir 6H/November 628
M-Dzulqadah7H/Maret 629M). pada fase ini ekspedisi Islam mengarah ke utara Madinah,
mencapai Wadi Al-Qura dan Daumat al-Jandal, sehingga umat Islam dapat menguasai
Khaibar, Fadak, dan Wadi Al-Quran.

9
Fase kelima, yaitu dari Dzulhijah 7H sampai penaklukan Thaif, DzulQadah 8H (April 629
M-Februari 630 M). Peristiwa penting yang termasuk dalam fase ini adalah penaklukan
kota Mekkah. Sebelumnya Nabi sudah memusatkan perhiatiannya kepada kabilah-kabilah
Bali, Judzam, Bahra'

6. Kondisi Masyarakat Sepeninggal Rasulullah SAW

wafatnya Nabi Muhammad SAW di madinah pada tahun 11 hijriah (632 M), ummat
muslim dihadapkan kepada suatu krisis konstitusional. Rasul tidak menunjuk
penggantinya, bahkan tidak pula membentuk sebuah majelis untuk masalah tersebut.
Sejumlah suku melepaskan diri dari kekuasaan madinah dan menolak memberi
penghormatan kepada khalifah yang baru, bahkan menolak pemerintahannya. Sebagian
dari mereka bahkan menolak islam. Ada golongan telah murtad, ada yang mengaku
dirinya sebagai nabi dan mendapat pengikut (pendukung) yang tidak sedikit jumlahnya.
Ada juga golongan yang tidak mau lagi membayar zakat karena mengira zakat sebagai
upeti kepada Nabi Muhammad SAW. Yang masih tetap patuh kepada agama islam adalah
penduduk Mekkah, Madinah dan Thaif, mereka tetap memenuhi kewajiban dan mau
mengorbankan apa yang mereka miliki untuk mengembalikan kejayaan islam.

Kemajuan-Kemajuan yang Dicapai

Pertama, Bani Umayyah berhasil memperluas daerah kekuasaan Islam ke berbagai


penjuru dunia, seperti Spanyol, Afrika Utara, Suria, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak,
sebagian kecil Asia, Persia, Afghanistan, Pakistan, Rukhmenia, Uzbekistan, dan Kirgis.

Kedua, Islam memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat luas, Sikap fanatik Arab
sangat efektif dalam membangun bangsa Arab yang besar sekaligus menjadi kaum
muslimin atau bangsa Islam Setelah pada saat itu bangsa Arab merupakan prototipikal
dari bangsa Islam sendiri.

Ketiga, telah berkembang ilmu pengetahuan secara tersendiri dengan masing-masing


tokoh spesialisnya. Antara lain, dalam ilmu Qiro’at (7 qiro’at) yang terkenal yaitu: Ibnu
katsir (120H), Ashim (127H), dan Ibnu Amr (118H).

Keempat, perkembangan dalam hal administrasi ketatanegaraan, seperti adanya Lembaga


Peradilan (Qadha), Kitabat, Hajib, Barid, dan sebagainya.

Perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah

10
Awal kekuasaan Dinasti Bani Abbas ditandai dengan pembangkangan yang dilakukan
oleh Dinasti Umayah di Andalusia (Spanyol). Di satu sisi, Abd alRahman al-Dakhil
bergelar amir (jabatan kepala wilayah ketika itu); sedangkan disisi yang lain, ia tidak
tunduk kepada khalifah yang ada di Baghdad. Pembangkangan Abd al-Rahman al-Dakhil
terhadap Bani Abbas mirip dengan pembangkangan yang dilakukan oleh muawiyah
terhadap Ali Ibn Abi Thalib. Dari segi durasi, kekuasaan Dinasti Bani Abbas termasuk
lama, yaitu sekitar lima abad.

Abu al-Abbas al-Safah (750-754 M) adalah pendiri dinasti Bani Abbas. Akan tetapi
karena kekuasaannya sangat singkat, Abu ja'far al-Manshur (754-775 M) yang banyak
berjasa dalam membangun pemerintahan dinasti Bani Abbas. Pada tahun 762 M, Abu
ja'far al-Manshur memindahkan ibukota dari Damaskus ke Hasyimiyah, kemudian
dipindahkan lagi ke Baghdad dekat dengan Ctesiphon, bekas ibukota Persia. Oleh karena
itu, ibukota pemerintahan Dinasti Bani Abbas berada di tengah-tengah bangsa Persia.

Abu jaʼfar al-Manshur sebagai pendiri muawiyah setelah Abu Abbas alSaffah,
digambarkan sebagai orang yang kuat dan tegas, ditangannyalah Abbasiyah mempunyai
pengaruh yang kuat. Pada masa pemerintahannya Baghdad sangatlah disegani oleh
kekuasaan Byzantium.

Kekuasaan dinasti Bani Abbas atau khilafah Abbasiyah, melanjutkan kekuasaan dinasti
Umayah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini
adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad saw. Kekuasaannya berlangsung
dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d 656 H (1258 M).

Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbedabeda sesuai
dengan perubahan politik, social dan budaya. Berdasarkan pola pemerintahan dan pola
politik itu para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi
lima periode :

1. Periode Pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia
pertama.

2. Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama.

3. Periode Ketiga (334 H/945 M 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih dalam
pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.

11
5. Periode Keempat (447 H/1055 M - 590 H/1 194 M), masa kekuasaan dinasti Bani sejak
dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh
Turki kedua.

6. Periode Kelima (590 H/1194 M - 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh
dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Baghda

2.3. Perdaban dan Kebudayaan Islam Abad Pertengahan

Abad pertenghan dimulai setelah Khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan
tentara mongol, wilayah kekuasaanya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil bahkan
dalam satu sama lain saling memerangi. Akibat serangan tentara mongol beberapa
peninggalan budaya dan peradaban islam banyak yang hancur

Kemalangan tidak sampai disitu, sebagimana telah disebut timur lenk menghancurkan pusat-
pusat kekuasaan islam yang lain. Keaadaan politik umat islam secara keseluruhan baru
mengalami kemajuan setelh muncul dan berkembangnya tiga kerajan besar.

A. Kerjaan Usmani

Pendiri kerajaaan ini adalah bangsa Turki dari Khabilah Oghuz yang mendiami daerah
mongol dan daerah utara negeri Cina. Mereka masuk islam sekitar abad ke-9 atau ke-10,
ketika mereka menetap di Asia tengah, di bawah tekanan serangan mongol pada abad ke-
13 M. Mereka melarikan diri ke daerah Barat dan mencari tempat pengunsian ditengah-
tengah saudar-saudar mereka, orang turki seljuk di dataran tinggi Asia kecil di bawah
pimpinan Ertoghrul mereka mengabdikan diri kepada sultan Alauddin II. sultan saljuk
yang kebetulan sedang berperangan Bizantium, berkat bantuan mereka Sultan Alaudin
mendapat kemenangan. Atas jasa baik itu Alaudin menghadiahkan sebidang tanah di Asia
kecil yang berbatasan dengan Bizantium.

Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289 M, kepemimpinan ini dilanjutkan oleh putrannya,
Usman. Putra Ertoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan usmani, usman
memerintah antara tahun 1260 M dan 1326 M.

Setelah Usman I mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Alusman ( raja besar keluarga
Usman) tahun 1699 H ( 1300 M).

12
Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan Usmani yang demikian luas dan
berlangsung dengan cepat itu diikuti oleh kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan yang
terpenting diantarannya, :

1. Bidang Kemiliteran dan Pemerintahan

Untuk pertama kali, kekuatan militer kerajaan ini mulai di organisasi dengan
baik dan teratur ketika terjadi kontak senjata dengan Eropa. Pengorganisasian yang
baik, taktik dan strategi tempur militer Usmani berlangsung tanpa halangan berarti.
Tidak lama setelah kemenangan tercapai kekuatan militer yang besar ini dilanda
kekisruha. Akan tetapi keadaan tersebut segera dapat diatasi oleh Orkhan dengan jalan
mengadakan perombakan besar-besaran dalam tubuh militer. Pembaruan dalam tubuh
organisasi oleh Orkhan, tidak hanya dalam bentuk mutasi personel pimpinan, tetapi di
adakan perombakan dalam keanggotaan.

Bangsa non-Turki dimasukkan sebagai anggota dan anak-anak kristen yang masih
kecil di asrama dan dibimbing dalam suasana Islam untuk dijadika prajurit. Program
ini berhasil membentuk kelompok militer baru yang disebut pasukan jenissari atau
inkisyariah. Disamping jenissari ada lagi prajurit dari tentara kaum feodal yang
dikirim kepada pemerintah pusat. Pasukan ini disebut tentara atau kelompok militer
thaujiah.

Dalam mengelola wilayah yang luas sultan Turki Usmani bertindak tegas dalam
struktur pemerintahan sultan sebagai penguasa tertinggi, dibantu oleh Shadral-a’zham
( perdana mentri ) yang membawahi pasya ( gubernur ). Gubernur mengepalai daerah
tingkat I, dibawahnya beberapa orang Al-zanaziq atau Al‘alawiyah ( bupati ).

Dimasa sultan Sulaiman I disusun sebuah kitab Undang-undang (qanun) kitab tersebut
diberi nama multaqa Al-abhur yang menjadi pegangan hukum kerajaan Turki Usmani
samapi datangnya revormasi abad ke 19.

2. Bidang ilmu pengetahuan dan budaya

Kebudayaan turki usmani merupakan perpaduan bermacam kebudayaan dari


kebudayaan persia, bizantium, dan Arab. Kebudayaan persia mengambil ajaran
tentang etika dan tata krama dalam istana raja. Bizantium mengambil dari organisasi

13
pemerintahan dan kemiliteran. Dan ajaran tentang prinsip ekonomi, sosial,
kemasyarakatan, keilmuan dan huruf dari bangsa Arab.

3. Bidang keagamaan

Agama dalam disi masyarakat turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial
dan politik. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat
terikat dengan syariat sehingga, fatwa ulama menjadi hukum yang berlak. Karena itu,
ulama mempunyai tempat tersendiri dan brperan besar dalam kerajaan dan
masyarakat. perdagangan kerajaan safawi juga mengalami kemajuan disektor
pertanain terutama di daerah Bulan Sabit Subur (Fortile Crescen).

Ekspansi kerajaan ini untuk pertama kalinya lebih banyak ditujukan ke Eropa timur
yang belum masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama Islam. Karena dalam bidang
peradaban dan kebudyaan kecuali dalam bal yang bersifat fisik perkembangannya
jauh dibawah kemajuan politik maka, bukan negeri yang sudah ditaklukan akhirnya
melepaskan diri dari kekuasaan pusat dan masyarakatnya tidak banyak yang memeluk
agama islam.

B. Kerajaan Safawi Di Persia

Ketika kerajaan Usmani sudah mencapai kemajuannya, kerajaan safawi di persia baru
berdiri. Kerajaan ini berkembang cepat, dalam perkembangannya dkerajaan safawi sering
bentrok dengan turki Usmani. Kerajaan safawi menyatakan, Syi'ah sebagai mashab
negara, karena kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya
negara iran dewasa ini. Kerajaan Azerbaijan.

Tarekat ini bernama Tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan
dengan berdirinya kerajaan Usmani. Nama Safawiyah,di ambil dari nama pendirinya, Safi
Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi itu terus di poerthankan sampai Tarekat ini jadi
rekan politik. Safi Al-Din berasal dari keturunan orang yang beradadan memilih sufi
sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam, Musa al-Khazim.
Gurunya bernama Syaikh Taj Al-Din Ibrahim Zahidi(1216-1301 M) yang terkenal dengan
julukan Zahid Al-Gilani. Karena prestasi nya dalam kehidupan tasawuf, Safi Al-Din di
ambil menantu gurunya tersebut.

14
Kemajuan kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik. Di bidang yang lain,
keadaan ini juga mengalami kemajuan. Kemajuan - kemajuan itu antara lain:

1. Bidang Ekonomi
Stabilitas politik kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu
perkembangan perekonomian Safawi, lebih-lebih setelah kepulauan Hurmus dikuasai
dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi bandar Abbas. Disamping sector
2. Bidang ilmu pengetahuan

Alam sejarah islam bangsa persia dikenal sebagai bangsa yang peradaban tingi , dan
berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Ada beberapa ilmuan yang selalu hadir di
majelis istana, yaitu Baha Al-Din Al-syairazi, generalis ilmu pengetahuan, Sadar Al-
Din Al-Syairazi, filosof, dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, filosof, ahli
sejarah, teolog, dan seorang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan
lebah-lebah.

3. Bidang pembangunan fisik dan seni

Para penguasa kerajaan ini telah berhasil menciptakan Isfahan, ibukota kerajaan
menjadi kota yang sangat indah. Di kota tersebut berdiri bangunan besar yang indah
seperti mesjid, rumah sakit, sekolah, jembatan raksasa diatas Zende Rud dan istana
Chihil Sutun.

Di bidang seni, kemajuan nampak begitu kentara dalam gaya arsitektur bangunan,
seperti terlihat pada mesjid Shah yang dibangun tahun 1611 M dan mesjid Syaigh lutf
Allah yang dibangun tahun 1603 M.

Demikianlah puncak kemajuan yang dicapai oleh kerajaan safawi. Kerajaan ini mulai
mengalami gerak menurun. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan ini menjadi
salah satu dari tiga kerajaan besar islam yang disegani oleh lawan-lawannya, terutama
dalam bidang politik dan militer.

C. Kerajaan Mughal Di India

kerajaan mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan Safawi. Diatara
kerajaan besar islam tersebut, kerajaan inilah yang termuda. Kerajaan mughal bukanlah

15
kerajaan islam pertama di anak benua India. Awal kekuasaan islam diwilayah india
terjadi pada masa khalifah Al-walid, dari dinasti Bani Umayyah yang dipimpin oleh
Muhammad Ibnu Qasim.

Kerajaan Mughal di India dengan Delhi sebagai ibukota, didirikan oleh Zhairudin Babur
(1482-1530 M), salah satu dari cucu dari Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar mirza,
penguasa Verghana. Babur mewarisi daerah Verghana dari orangtua nya ketika ia berusia
11 tahun, pada mulanya, ia mengalami kekalahan tetapi karena mendapat bantuan dari
raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukan Samarkand tahun 1494 M. Pada
tahun1504 M ia menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan.

Setelah Kabul dapat ditaklukan, Babur meneruskan ekspansinya ke india. Kalah itu
Ibrahim Lodi, penguasa India,dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi
kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersamasama Daulat Khan, Gubernur
Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan
pemerintahan Ibrahim di Delhi. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab
dengan ibu kotanya Lahore. Setelah itu, Ia memimpin tentaranya menuju Delhi. Pada
tanggal 21 April 1526 M, Terjadilah pertempuran yang dasyat di Panipat.

Setelah kerajaan Mughal berdiri, Raja-raja Hindu diseluruh India menyusun angkatan
perang yang besar untuk menyerang Babur. Namun pasukan hindu ini dapat dikalahkan
Babur. Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh anaknya Humayun. Humayun putra
sulung Babur, dalam melaksanakan pemerintahan banyak menghadapi tantangan.
Sepanjang masa kekuasaannya selam 9 tahun (1530-1539 M) negara tidak pernah aman.
Humayun dapat mengalahkan Sher Khan Shah setelah hampir 15 tahun berkelana
meninggalkan Delhi. Ia kembali ke India dan menduduki tahta kerajaan Mughal pada
tahun 1555 M. Setahun setelah itu ( 1556 M ), ia meninggal dunia karena terjatuh dari
tangga perpustakaanya, Dinpanah. Humayan digantikan oleh anaknya Akbar berusia 14
tahun, karena ia masih muda urusan kerajaan diserahkan kepada Biram khan, seorang
syi’i. Diawal masa pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa keturunan
Sher khan shah yang masih berkuasa di Punjab. Setelah Akbar dewasa ia berusaha
menyingkirkan Bairam khan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau
memaksakan kepentingan aliran Syi'ah. Bairam khan memberontak tetapi dapat
dikalahkan oleh Akbar di Julanndur tahun 1561 M.

16
Akbar juga menerapkan apa yang dinamakan dengan politik Sulakhul (toleransi
universal). Kemajuan yang dicapai akbar masih dapat dipertahankan oleh tiga sultan
berikutnya, yaitu Jhangir (1605-1628 M), Syah jehan (1628-1658 M), dan Aurang zeb
(1658-1707 M).

Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang.
Karena seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang
berbahasa Persia maupun berbahasa India. Karya seni yang dapat nikmati sekarang dan
merupakan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya
arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa Akbar dibangun istana Fatpur Sikri
di Sikri, vila, dan mesjid yang indah. Pada masa Syah Jehan, diabngun mesjid berlapiskan
mutiara dan Taj Mahal di Agra, Mesjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.

2.4. Peradaban dan Kebudayaan Islam Abad Modren

Periode moderen dalam sejarah perkembangan islam bermula tahun 1800 M dan berlangsung
sampai sekarang. Pada awal periode ini, kondisi dunia Islam secara politis berada dibawah
penetrasi/ kekuasaan kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M dunia islam bangkit
memerdekakan negerinya dari penjajahan Barat. Periode ini memang merupakan zaman
bangkit kembali Islam, setelah mengalami kemunduran di periode pertengahan. Pada periode
ini mulai bermunculan pemikiran pembaharuan dalam Islam.

Gerakan modernisasi dalam dunia islam dipelopori oleh para tokoh islam yang berusaha
sekuat tenaga untuk kembali kepada ajaran Islam yang benar, dan berusaha kembali untuk
memajukan islam dan umatnya. Para pemimpin islam menyadari kelemahan, ketertinggalan,
dan keterbelakangan dari berbagai aspeknya, setelah banyak diantara mereka yang berdialog
atau berhadapan langsung dengan kemajuan peradaban bangsa Barat.

Periode ini merupakan zaman kebangkitan kembali Islam. Gerakan pembaharuan itu paling
tidak muncul karena dua hal. Pertama, timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak
ajaran-ajaran “asing” yang masuk dan diterima sebagai ajaran islam. Ajaran-ajaran itu itu
bertentangan dengan semangat ajaran Islam yang sebenarnya, seperti bid'ah, khurafat, dan
takhyul. Ajaran-ajaran inilah, menurut mereka, yang membawa islam menjadi mundur. Oleh
karena itu, mereka bangkit untuk membersihkan Islam dari ajaran atau paham seperti itu.
Kedua, pada periode ini Barat mendominasi dunia di bidang politik dan peradaban.
Persentuhan dengan barat menyadarkan tokoh-tokoh islam akan ketinggalan mereka.

17
Setelah kemunduran ketiga kerajaan besar di abad ke- 18 M, Eropa barat mengalami
kemajuan dengan pesat. Kerajaan Safawi hancur pada abad ke-18 M dan kerajaan mudgal
hancur pada awal paro kedua abad ke-19 M ditangan inggris, yang kemudian mengambil alih
kekuasaan di anak benua India. Kelemahan kerajaan-kerajaan islam itu menyebabkan Eropa
dapat mencaplok, memduduki, dan menjajah negeri-negeri islam dengan mudah.

1. Renaisans di Eropa

Pada awal kebangkitannya, Eropa mengahadapi tantangan yang sangat berat. Di


haapannya masih terdapat kekuatan-kekuatan perang islam yang sulit dikalahkan,
terutama kerajaan usmani yang berpusat di turki. Tidak ada jalan lain mereka harus
menembus lautan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang
membatasi gerak mereka. Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia
alam, berusaha menaklukan lautan, dan menjelajahi benua yang sebelumnya masih
diliputi kegelapan. Setelah Cristoper Colombus menemukan benua Amerika (1492 M)
dan Vasco da Gama menemukan jalan ke timur melalui tanjung harapan (1498 M),
benua Amerika dan kepulauan Hindia segera jatuh ke tangan eropa. Dua penemuan
itu sungguh tak terkira nilanya, eropa menjadi maju di dunia perdagangan, karena
tidak tergantung lagi kepada jalur lama yang dikuasai oleh umat islam.

Negeri-negeri Islam yang pertama kali jatuh ke tangan kekuasaan Eropa adalah
negeri-negeri yang jauh dari pusat kekuasaan kerajaan Usmani, karena kerajaan ini
meskipun mengalami kemunduran ia masih dipandang cukup kuat untuk berhadapan
dengan kekuatan militer Eropa waktu itu. Negeri islam yang pertama dapat dikuasai
oleh Eropa adalah negeri Islam di Asia Tenggara dan anak benua India. Sementara,
negeri Islam di Timur Tengah yang berada di bawah kekuasaan Usmani, baru
diduduki Eropa pada masa berikutnya.

2. Penjajahan Barat Terhadap. Dunia Islam di Anak Benua India dan Asia Tenggara

India ketika berada dimasa kemajuan pemerintahan kerajaan Mughal adalah | negeri
yang kaya kan hasil pertanian. Hal ini mengundang Eropa yang sedang mengalami
kemajuan untuk berdagang kesana. Dia awal abad ke-17 M, Inggris dan belanda mulai
menginjak kaki di India. Pada tahun 1611 M, Inggris mendapatkan izin menanmkan
modal, pada tahun 1617 M belanda mendapatkan izin yang sama.

18
Kongsi dagang inggris mulai berusaha menguasai wilayah India bagian timur ketika
ia merasa cukup kuat. Penguasa-penguasa setempat mencoba memperthankan
kekuasaan dan berperang melawan Inggris tahun 1761 M. Namun, mereka tidak
berhasil melawan Inggris. Akibatnya banyak daerah yang jatuh ke tangan Inggris.
Tahun 1857 M Kerajaan Mughal dikuasai oleh Inggris secara pebnuh setahun
kemudian rajanya yang terakhir dipaksakan meninggalkan istana. Sejak saat itu India
berada dibawah kekuasaan inggrisdan menegakkan pemerintahannya disana.

Asia Tenggara negeri tempat Islam baru mulai berkembang yang merupakan daerah
remaph-rempah terkenal pada masa itu, justru menjadi ajang perebutan negara-negara
eropa. Kekuatan Eropa malah lebih awal menacapkan kekuatannya disini, karena
dibandingkan dengan Mudghal kerajaan Islam Asia Tenggara lebih lemah sehingga
mudah ditaklukkan.

Sebagaiman di India, di Asia Tenggara kekuasaan politik negara-negara Eropa itu


berlanjut samapi pertengahan abad ke-20 M, ketika negeri-negeri tersebut
memerdekakan diri dari penjajahan asing.

3. Kemerdekaan Negara-Negara Islam dari Penjajahan

Munculnya gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai politik


merupakan modal utama umat islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara
merdeka yang bebas dari pengaruh politik bara. Dalam kenyataanya memang, partai
partai itulah yang berjuang melepaskan diri dari kekuasaan barat. Perjuangan mereka
biasanya terwujud dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti gerakan politik, baik
dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan bersenjata, dan Pendidikan serta
propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi
kemerdekaan.

Negara berpendudik mayoritas Muslim yang pertama kali berhasil


memproklamasikan kemerdekaan adalah Indonesia yaitu 17 Agustus 1945. Indonesia
merdeka dari Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh sekutu. Negara Islam yang kedua
merdeka adalah Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947 ketika Inggris menyerahkan
kedaulatannya di India kepada dua dewan konstitusi, satu untuk India satu untuk
Pakistan. Presiden pertamanya adalah Ali jinah.

19
Namun, sampai saat ini masih ada umat Islam yang berharap mendapatkan otonomi
sendiri, atau paling tidak menjadi penguasa atas masyarakat mereka sendiri. Mereka
itu adalah penduduk minoritas Muslim dalam negara-negara nasional, Kasymir di
India, Mono di Filipina dan sebagainya. Meskipun mereka hidup di dalam negara
merdeka, namun status sebagai minoritas seringkali menyulitkan mereka dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup.

2.5. Prinsip-prinsip Kebudayaan Islam

Prinsip-prinsip kebudayaan dalam islam merujuk pada sumber ajaran islam yaitu:

1. menghormati akal. Manusia dengan akalnya bisa membangun kebudayaan baru.


Kebudayaan islam tidak akan menapilkan hal-hal yang dapat merusak manusia.

artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal”. (Qs, Ali-Imran,
3:190)

2. Memotivasi untuk menuntut dan mengembangkan ilmu.

firman Allah swt : "Allah akan mengangkat (derajad) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajad” (Qs, al-Mujadalah, 58:11).

3. Menghindari taklid buta. kebudayaan islam hendaknya mengantarkan umat manusia


untuk tidak menerima sesuatu sebelum diteliti.

sebagaimana firman Allah swt: “Dan janganlah kamu mengikuti dari sesuatu yang
tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani semua itu akan
dimintai pertanggungjawaban” (QS, al-Isra, 17:36)

4. Tidak membuat pengrusakan.

firinan Allah swt: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak
menyukai orang yang berbuat kerusakan” (Qs, al-Qhasash, 28:77).

2.6. Perkembangan Kebudayaan Islam dari Masa Ke Masa

Periode modern dalam sejarah perkembangan Islam bermula dari tahun 1800 M dan
berlangsung sampai sekarang.

20
Perkembangan Islam dari masa ke masa semakin pesat, banyak bermuncul penemuan sains
dan teknologi Islam. Selain itu, banyak bermunculan sejarahwan dan pencetus teori-teori
Islam

21
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT dengan perantara wahyu yang
di berikan kepada nabi Muhammad SAW untuk disebarkan untuk umat manusia dan
kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta dan masyarakat
2. Agama merupakan sumber kebudayaan dengan kata lain kebudayaan bentuk nyata
dari agama islam itu sendiri.
3. Budaya hasil daya cipta manusia dengan menggunakan dan mengerahkan segenap
potensi yang dimilikinya. Dan pada pra islam banyak yang mengandung atau berbau
keislaman.

3.2 SARAN

Penyusun menyadari bahwa telaah ini belum cukup mampu megungkap secara detail
dan komprehensif. Hal ini karena sejarah peradaban Islam modern tidak terlalu banyak
diteliti orang, juga faktor keterbatasan akses penyusun terhadap tulisan-tulisan yang tersebar
di berbagai media. Untuk itu kiranya perlu dilanjutkan dan dikembangkan lebih jauh studi-
studi lain inengenai kajian sejarah peradaban Islam modern secara lebih utuh dan memadai.

22
DAFTAR PUSTAKAN

Yatim. B.2011. Sejarah Peradaban Islam.PT Raja Grafindopersada, Jakarta.338

Waid.A.2014.PenemuanSainsdan TeknologiIslam Yang DiklaimBarat. Laksana.


Jakarta. 206

Sugiono.,M.sulaiman.2014.perjalanan sejarah kebudayaan islam.Pt tiga serangkai


pustaka mandiri.solo.143.

Pendidikan agama islam di perguruan tinggi umum.2004. Direktorat perguruan tinggi


agama islam departemen RI.jakarta.189.

https://hapidzcs.wordpress.com/2012/11/20/sejarah-perkembangan-islam-
periodeklasik/

23

Anda mungkin juga menyukai