TRANSISTOR
NAMA : SAFIANI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan
rahmat dan karunianya, Makalah Tentang Berbagai Macam Transistor Beserta ini dapat kami
buat sebagai tugas kami. Sebagai bahan pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima
dan di pahami secara bersama.
Dalam batas-batas tertentu Makalah ini memuat Tentang Makalah Tentang Berbagai
Macam Transistor Beserta Fungsiny. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Elektronika. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya saya dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian MAKALAH saya dengan harapan dapat di terima oleh bapak dan
dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran mata kuliah Elektronika kami.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Transistor...................................................................... 2
B. Fungsi Transistor............................................................................. 2
C. Karakteristik Transistor................................................................... 3
D. Bentuk Transistor............................................................................ 3
E. Simbol Transistor............................................................................ 4
F. Cara kerja Transistor....................................................................... 7
BAB III PENUTUP....................................................................................... 10
A. Kesimpulan..................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Walter H. Brattain dan John Bardeen pada akhir Desember 1947 di Bell Telephone
Laboratories berhasil menciptakan suatu komponen yang mempunyai sifat menguatkan yaitu
yang disebut dengan Transistor. Keuntungan komponen transistor ini dibanding dengan
pendahulunya, yakni tabung hampa, adalah ukuran fisiknya yang sangat kecil dan ringan.
Bahkan dengan teknologi sekarang ini ratusan ribu transistor dapat dibuat dalam satu keping
silikon. Disamping itu komponen semikonduktor ini membutuhkan sumber daya yang kecil
serta efesiensi yang tinggi.
C. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transistor
B. Fungsi Transistor
2
e. Saklar elektronik (switching)
f. dll
C. karakteristik Transistor
Pada bagian ini kita akan mempelajari tiga karakteristik transisttror yaitu karakteristik
masukan, karakteristik keluaran, dan karakteristik transfer. Dari karakteristik masukan kita
dapat menghitung hambatan masukan dan dari karakteristik keluaran kita dapat menghitung
hambatan keluaran, sedangkan dari karakteristik transfer kita dapat menghitung penguatan
arus.
a.Karakteristik Masukan
Karakteristik masukan suatu transistor dinyatakan dalam grafik yang menyatakan
hubungan antara tegangan basis-emitor dan arus basis untuk tegangan kolektor-emitor yang
nilainya konstan.
b. Karakteristik keluaran
Karakteristik keluaran suatu transistor dinyatakan dalam grafik yang menyatakan
hubungan antara tegangan kolektor-emitor dan arus kolektor untuk beberapa nilai arus
basis yang konstan.
c. Karakteristik Transfer
Karakteristik transfer suatu transfer dinyatakan dalam grafik yang menyatakan
hubungan antara arus basis dan arus kolektor untuk tegangan kolektor-mitor yang bernilai
konstan.
D. BENTUK TRANSISTOR
Gambar 1. Transistor
3
Konstruksi transistor terdiri dari suatu lapisan tipis semikonduktor jenis-p atau jenis-
n yang diapit oleh dua bahan semikonduktor jenis lain. Berdasarkan susunan
semikonduktornya, transistor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu transistor NPN dan
transistor PNP. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran
tegangan dan arus output Kolektor.
E. SIMBOL TRANSISTOR
a. Jenis Transistor
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub. Transistor
Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buahpersambungan kutub.
b. Transistor Bipolar
Transistor bipolar adalah komponen elktronika yang terdiri dari tiga buah kaki, yaitu
emitor (E), basis (B), dan kolektor (C). Tansistor terdiri dari dua jenis yaitu transistor tipe
NPN dan transistor tipe PNP. Tanda petunjuk arah pada masing-masing tipe yang ditunjuk
anak panah adalah merupakan terminal emitor.
c. Transistor Unipolar
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET
kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
4
Gambar 3. Transistor Unipolar
5
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor
dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua
jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari
transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan.
Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor. Jenis FET ada dua yaitu
Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan
Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
3. MOSFET
6
Gambar 6.symbol dan gambar transistor type MOSFET
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor,
bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang
masing-masing bekerja secara berbeda. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal
konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan
pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan
tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama
mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya
(dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik
utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan
7
yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk
masin-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya
mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni.
Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah
tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan
adaarus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air
murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi
arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion)
terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak.
Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar
ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah
yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan
memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini
karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi
terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari
Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa
muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor
tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan
yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam
tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi
thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung
hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak
menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan
8
terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor
bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor
tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah
ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena
tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari
materi semikonduktor, asalkan tata- letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah
transistor bipolar, daerah terminal e miter memiliki jumlah doping yang lebih besar
dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis
adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari
transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam
ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan
semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu
pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator,
pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal,
tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun,
dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom.
Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar
semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah
inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor,
listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat
diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah Transistor adalah kompnen yang mengubah
wajah dunia, memungkinkan ukuran peralatan elektronika semakin kecil dan kompak dan
daya konsumsinya rendah,juga mengawali era elektronika digital. Tiga karakteristik
transisttror yaitu karakteristik masukan, karakteristik keluaran, dan karakteristik transfer. Dari
karakteristik masukan kita dapat menghitung hambatan masukan dan dari karakteristik
keluaran kita dapat menghitung hambatan keluaran, sedangkan dari karakteristik transfer kita
dapat menghitung penguatan arus. Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan
Transistor Unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan
kutub. Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan
kutub.
1. Transistor Bipolar
Transistor bipolar adalah komponen elktronika yang terdiri dari tiga buah kaki, yaitu
emitor (E), basis (B), dan kolektor (C). Tansistor terdiri dari dua jenis yaitu transist or tipe
NPN dan transistor tipe PNP. Tanda petunjuk arah pada masing-masing tipe yang ditunjuk
anak panah adalah merupakan terminal emitor.
2. Transistor Unipolar
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET
kanalN, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/73045290-Makalah-transistor-disusun-o-l-e-h-kelompok-iv.html
http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-transistor.html
11