Anda di halaman 1dari 11

HAND OUT

PERSIAPAN KANDANG

Secara makro kandang befungsi sebagai tempat tinggal ternak agar


terhindar dari pengaruh cuaca buruk (hujan, panas dan angin), hewan buas dan
pencurian. Secara mikro kandang berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan
lingkungan yang nyaman agar terhindar dari stress sehingga kesehatan ternak
dapat terjaga dan produksi dapat maksimal (Suprijatno dan Atmomarsono, 2005).
Prinsip dasar pembuatan kandang ayam petelur harus di perhatikan untuk
menghadapi beberapa perubahan lingkungan di lapangan. Beberapa prinsip dasar
tersebut antara lain sirkulasi udara di peternakan, kandang cukup sinar matahari
pagi dan jangan sampai terkena sinar matahari sepanjang masa, permukaan lahan
peternakan, sebaiknya kandang di bangun dengan sistim terbuka agar hembusan
angin dapat memberikan kesegaran di dalam kandang (Rasyaf, 1994).

2.1. Persiapan kandang dan peralatan

Persiapan kandang dan peralatan pada ayam layer prinsipnya sama seperti
persiapan pada ayam broiler.
Pemasangan pembatas
Pembatas berfungsi sebagai pelindung bagi anak ayam agar tidak bergerak
terlalu jauh dari pemanas serta tempat pakan/minum. Pembatas dapat berbentuk
lingkaran atau persegi dengan ketinggian ± 45 cm, terbuat dari seng atau papan.
Setiap minggu pembatas diperlebar. Pembatas hanya digunakan sampai anak
ayam berumur 4 minggu.
Pemberian litter
Litter dapat berupa sekam padi atau serbuk gergaji. Pada  minggu pertama,
litter yang berada di dalam pembatas ditutup koran sebanyak 7 lapis. Setiap hari
koran diambil 1 lembar pada bagian paling atas. Tujuan pemakaian koran ini
adalah agar anak ayam tidak mematuk sekam karena daya pengenalan terhadap
makanan masih terbatas.

Persiapan pemanas
Pemanas hanya digunakan selama 4 minggu. Biasanya pemanas yang
dipakai adalah lampu pijar 60-75 watt untuk kandang box. Pemanas dinyalakan 2-
3 jam sebelum DOC tiba agar suhu ruangan sudah menjadi stabil ketika DOC
masuk.
 Pemanas diatur sebagai berikut:
 Minggu I          : 95° F atau 35°C
 Minggu II        : 90° F atau 32°C
 Minggu III      : 85° F atau 29°C
 Minggu IV      : 80° F atau 27°C

Pengaturan tempat pakan/minum


 Jenis Umur Perbuah Untuk
Feeder tray (nampan)Tempat 0 – 10 hari 100 ekor
pakan gantung 1 kgTempat 10 – 30 hari 50 ekor
pakan gantung 3 kg 30 – 60 hari 30 ekor
     
Tempat minum 1 liter 0 – 10 hari 20 ekor
Tempat minum 1 galon 0 – 10 hari 100 ekor
 
Pengaturan ventilasi
Kandang harus mendapatkan udara segar  agar kesehatan DOC tidak
terganggu. Ventilasi kandang dapat diatur sebagai berikut:
 Minggu I         : Terpal tertutup rapat
 Minggu II        : Terpal terbuka sepertiga
 Minggu III      : Terpal terbuka duapertiga
 Minggu IV      : Terpal terbuka penuh.
 
Pengaturan pencahayaan
Lampu digunakan pada anak ayam umur 0 hingga 8 minggu. Anak ayam
yang dibesarkan menggunakan pemanas lampu pijar tidak perlu diberi penerangan
tambahan. Namun untuk anak ayam yang dibesarkan menggunakan pemanas gas
atau batu bara, setelah lepas dari pemanas (4 minggu) harus diberi penerangan
tambahan hingga umur 8 minggu.
 
Pengaturan kepadatan DOC
Kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan:
 Pertumbuhan tidak seragam
 Kanibalisme (menyerang/mematuk ayam yang lain)
 Kadar ammonia dan kelembaban tinggi
Umur DOC Kepadatan
0 – 1 minggu 50 ekor per m2
1 – 2 minggu 40 ekor per m2
2 – 3 minggu 30 ekor per m2
3 – 4 minggu 20 ekor per m2
 

2.2. Starting Manajemen

Malik (2003) menyatakan bahwa budidaya ayam petelur membutuhkan


waktu lebih lama dari pada ayam pedaging. Ayam petelur umur 19 minggu sudah
mulai berproduksi, ini berarti selama 19 minggu investasi terus ditanamkan tampa
pemasukan. Ditinjau dari segi produktivitas, manajemen pemeliharaan umur 1-19
minggu sangat menentukan produktivitas telur. Apabila manajemen pemeliharaan
pada masa pertumbuhan tidak baik maka produksi yang diperoleh tidak akan
menunjukkan kualitas produksi yang maksimal.
Fase kritis pada pemeliharaan ayam layer adalah pada awal pemeliharaan.
Keberhasilan pencapaian kondisi yang optimal bagi tumbuh kembanga anak ayam
hingga pullet menjadi modal dasar suksesnya peternakan ayam petelur.
Pada fase starter atau brooding salah satu yang diperhatikan adalah jumlah tempat
pakan dan minum. Bila populasi ayamnya 1.000 ekor, rasio jumlah tempat
pakannya (feeder tray) 1 : 80, jadi sekitar 12 buah. Charles menyarankan,
sebaiknya jumlah feeder tray lebih daripada kurang.  
Begitu juga dengan jumlah baby drinker. Tetapi beda halnya kalau
peternak memakai pemberian air minum sistem nipel. “Anak ayam bagus pakai
nipel bila telah berumur 3-4 hari. Jadi waktu hari pertama dan kedua, selain
mengaktifkan nipel, Anda tambah dulu baby drinker,” imbuhnya.
Pada umur 1-8 minggu pakan yang diberikan harus mencukupi baik dari
segi jumlah maupun kualitas. Pasalnya, pada minggu I terjadi proses pembelahan
sel yang sangat cepat daripada pembesaran sel. Saat minggu II pembelahan dan
pembesaran sel hampir sama cepatnya. Sedangkan pada minggu III, pembelahan
sel lebih rendah ketimbang pembesaran sel.
Untuk mendukung proses ini ayam harus cukup makan dan minum. harus
cek apakah tembolok itu cukup terisi pakan atau air. Enam jam pertama, harus cek
semua temboloknya terisi atau tidak. Pada delapan jam pertama, 80% tembolok
harus terisi pakan, 10%-15% sisanya adalah air. Lalu 24 jam, 95% tembolok harus
sudah terisi,” papar Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM itu. Bila
kondisi ini tidak tercapai, target keseragaman 80%-85% pun tinggal angan-angan.
Selain itu, pemanas (penghangat) menjadi salah satu faktor penentu
kesuksesan. Charles menyarankan peternak agar memilih pemanas yang dapat
dikendalikan suhunya. Bila suhu tidak tepat, persebaran ayam tidak merata. Kalau
suhu sangat panas anak ayam menjauh dari pemanas dan mengumpul bila suhu
terlalu dingin. Lebih jauh lagi, jika suhu terlalu panas dibandingkan thermal
neutral zone(diukur dari kloaka sebesar 40o-40,6oC) ayam akan meregulasi
kembali pakan yang dikonsumsinya untuk melawan panas. Sebaliknya bila suhu
dingin, makanan yang diambil akan digunakan untuk melawan dingin.

2.3. Growing Manajemen

Pada periode ini pemanas sudah tidak digunakan, pemisahan antara jantan
dan betina juga dilakukan pada periode ini.

1. Persiapan kandang

Kandang yang digunakan merupakan kelanjutan dari kandang koloni pada


masa starter. Namun jika DOC dipelihara dalam kandang box, pada periode ini
ayam harus dipindahkan ke kandang koloni yang lebih besar.

a. Persiapan kandang (kepadatan 14-15 ekor/m2)

 Kandang litter: kandang dibuat langsung menempel pada lantai dan di


atasnya diberi sekam padi atau serbuk kayu setebal 5-10 cm.
 Kandang panggung (slat): kandang yang lantainya terbuat dari bambu
bercelah sehingga kotoran dapat langsung jatuh ke tanah.

b. Persiapan peralatan kandang

 Untuk 100 ekor dibutuhkan 4 tempat pakan 5 kg dan 4 tempat minum 1


galon.
 Tinggi tempat pakan dan minum diatur setinggi punggung ayam.

c. Pengaturan ventilasi

 Pada periode ini tirai sudah dibuka penuh, kecuali jika hujan deras atau
angin yang masuk ke dalam kandang terlalu besar (ayam bergerombol di
sudut ruangan) ada baiknya tirai dipasang sebagian.
2. Seleksi dan pindah kandang

Proses seleksi dan pindah kandang sebaiknya dilakukan pada saat udara tidak
terlalu panas yaitu pagi atau sore hari agar ayam tidak stres.

a. Seleksi ayam jantan

 Kepadatan ayam jantan adalah 8-10 ekor/m2.


 Ayam jantan dibesarkan sebagai ayam potong, untuk itu diberi pakan
dengan kadar protein 19-20% secara tidak terbatas.

b. Seleksi ayam betina

 Ayam betina yang dibesarkan haruslah sehat dan memiliki pertumbuhan


yang baik. Oleh karena itu ayam yang tidak memenuhi persyaratan harus
disingkirkan.

3. Pemberian pakan dan air minum

a. Peralihan pakan

Peralihan pakan dilakukan setelah ayam berumur 8 minggu. Peralihan pakan


harus dilakukan secara bertahap agar ayam tidak stres.

 Hari pertama : 75 % pakan lama dan 25% pakan baru.


 Hari kedua : 50 % pakan lama dan 50% pakan baru.
 Hari ketiga : 25 % pakan lama dan 75% pakan baru.
 Hari keempat : 100 % pakan baru.

b. Jumlah pakan yang diberikan

Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai standar. Agar ayam tidak terlalu gemuk
atau tidak terlalu kurus, karena dapat mempengaruhi masa produksinya.
Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Periode Grower

Zat Makanan Periode Grower


Protein % 14,5 – 15
Lemak % 4–5
Serat Kasar % 3–5
Garam % 0,2
Kalsium % 0,9
Phospor % 0,5
Kalori (Kcal/kg) 2800

c. Pemberian air minum

Air minum yang disukai oleh ayam adalah air bersih yang segar, tidak berbau dan
tidak berwarna. Air minum diberikan secara tidak terbatas.

2.4. Laying Manajemen

Manajemen layer diperlukan untuk meningkatkan produktivitas layer


dalam menghasilkan telur. Semakin tinggi persentase jumlah telur yang dihasilkan
per ayam layer yang dipelihara akan semakin baik dan semakin menguntungkan
bagi peternak.

1. Pemberian pakan

a. Jumlah pakan/ekor ayam

Jumlah pakan yang diberikan sangat mempengaruhi kemampuan bertelur


ayam layer. Jumlah yang diberikan sekitar 80-85 gr/ekor/hari (tergantung jenis
ayam). Beberapa pakar juga menyebutkan pemberian pakan 110 – 120
gram/ekor/hari. Jika jumlah pakan yang diberikan kurang akan berdampak buruk
pada jumlah telur yang dihasilkan.

b. Kandungan serat, protein, lemak dan karbohidrat

Protein yang terkandung dalam konsentrat sangat bervariasi tergantung


dari pabriknya (gunakan ataurai pakai sesuai rekomendasi pabrik pakan). Jumlah
protein yang diberikan berpengaruh terhadap kemampuan bertelur ayam layer.
Minimal kandungan protein yang ada dalam pakan adalah 18%.

Tabel 2. Kebutuhan Nutrisi Pada Periode Layer

Zat Makanan Periode Grower


Protein % 17 – 18
Lemak % 2–3
Serat Kasar % 3 – 3,5
Garam % 0,25
Kalsium % 2–4
Phospor % 0,6
Kalori (Kcal/kg) 2800

c. Penggantian jenis konsentrat

Perlu untuk diketahui bahwa penggantian konsentrat dapat menyebabkan


ayam menjadi stress. Catatan penting yang harus diperhatikan adalah jangan
mengganti konsentrat secara langsung. Jika hal ini dilakukan akan terjadi
penurunan produksi yang signifikan.

2. Pencahayaan

a. Panjang gelombang atau warna cahaya


Ayam mengenali adanya cahaya melalui mata (retinal photoreceptors) dan
melalui photosensitive cells di otak (extra-retinal photoreceptors). Cahaya dengan
gelombang cahaya yang panjang lebih mudah penetrasi memalui kulit dan batok
kepala dibandingkan cahaya dengan panjang gelombang yang pendek. Dengan
demikian, pertumbuhan dan perilaku ayam berhubungan dengan retinal
photoreception (gelombang cahaya pendek) sedangkan reproduksi berhubungan
dengan extra-retinal photoreceptors. Melalui penelitian tersebut didapatkan
cahaya berwarna biru membuat ayam menjadi lebih tenang, merah mengurangi
kanibalisme dan pencabutan bulu oleh ayam lain, cahaya berwarna hijau-biru
menstimulasi pertumbuhan sedangkan orange-merah menstimulasi reproduksi.

Pada saat ini tersedia beberapa macam lampu yang digunakan dalam bisnis
poultry yaitu Incandescent, Fluorescent, Metal Halide dan High-Pressure.

 Incandescent bulb lamp


Lampu standart yang sering digunakan dalam peternakan.
 Fluorescent lamp
Lampu jenis ini lebih baik daripada lampu incandescent bulb untuk
digunakan pada Leghorn layers.
 High Pressure Sodium (HPS)
Lampu ini terbukti sukses digunakan sebagai fasilitas dalam dunia poultry,
terutama pada breeder houses dan turkey
 Metal Halide (MH)
Karena lampu ini harus dihitung orientasi spesifiknya (vertical atau
horizontal) maka lampu ini jarang digunakan pada chicken house, tetapi
digunakan pada area warehouse dan egg handling rooms.

b. Cahaya

Intensitas cahaya diukur dengan alat photometer dan mempunyai satuan


footcandle atau lux. Untuk mudahnya dapat diterangkan bahwa penggunaan
lampu 25 watt tipe pijar (polos, bukan warna susu) adalah mencukupi untuk
luasan kandang 16 m2. Penempatannya dengan mengatur jarak antar lampu sejauh
4 m dengan ketinggian 2,5 – 3 meter.

c. Lama Waktu Pencahayaan

Ada 2 aturan dalam stimulasi pencahayaan :

1. Jangan menaikkan lama pencayaan dan intensitasnya selama peride


pembesaran.
2. Jangan mengurangi lama pencayaan dan intensitasnya selama peride
produksi.

Lama pencahayaan berhubungan dengan umur ayam dan tipe kandang yang
digunakan.

 DOC memerlukan 21 – 23 jam penerangan secara terus menerus. Hal ini


dimaksudkan untuk membantu memperkenalkan ayam pada lingkungan
yang baru. Penerangan dapat diturunkan secara bertahap dan menjadi 15 –
16 jam perhari.
 Pada usia 3 minggu, penerangan dapat mengikuti penerangan alamiah
yaitu selama 12 jam sehari.
 Bila berat badan sudah mencukupi atau ayam memasuki usia pre-layer (16
minggu), stimulasi penerangan dapat mulai diterapkan dengan 13 jam
pencahayaan per hari dan setiap minggunya ditambah 30 menit sampai
pencahayaan mencapai 16 jam perhari (puncak produksi).

3. Bentuk kandang

Kandang untuk layer adalah kandang terbuka tanpa dinding. Arah kandang
adalah arah Utara ke Selatan agar kandang mendapatkan sinar matahari pagi dan
sore. Kandang utama berukuran 5×15 meter dengan tinggi sekitar 3.5 m (1000
ekor ayam). Masing-masing ayam dimasukkan dalam kandang baterai.
Sedangkan ukuran kandang baterai adalah sebagai berikut :

Panjang kandang baterai adalah 110 cm yang dibagi menjadi 4 ruangan yang sama
luas. Masing-masing kandang baterai dapat memuat maksimal 2 ekor ayam layer
yang siap bertelur.

Anda mungkin juga menyukai