Anda di halaman 1dari 57

LINGKUNGAN KERJA

DAN
PENGENDALIANNYA
A. Pengertian

Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tempat


kerja yang meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
dan psikososial yang mempengaruhi pekerjaan dalam
melaksanakan pekerjaannya.

Kesehatan lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang


ditunjukkan untuk mengenal, mengevaluasi dalam
mengendalikan semua faktor-faktor dan stres
lingkungan di tempat kerja yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, kesejahteraan, kenyamanan dan
efisiensi dikalangan pekerjaan dan masyarakat.

2
Tujuan kesehatan lingkungan kerja :
Adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu
RS atau perusahaan dari bahaya-bahaya yang mungkin
timbul. Untuk dapat mengantisipasi dan mengetahui
kemungkinan bahaya lingkungan kerja yang
diperkirakan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja,
utamanya terhadap pekerja, ditempuh tiga langkah
utama yaitu: pengenalan, penilaian dan pengendalian
dari berbagai bahaya dan resiko kerja.

3
B. Ruang Lingkup Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja termasuk dalam perlindungan


teknis, yaitu perlindungan terhadap pekerja/buruh agar
selamat dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh alat
kerja atau bahan yang dikerjakan. Keselamatan kerja
tidak hanya memberikan perlindungan kepada
pekerja/buruh, tetapi juga kepada pengusaha dan
pemerintah :

1. Bagi pekerja/buruh, adanya jaminan perlindungan


keselamatan kerja akan menimbulkan suasana kerja
yang tenteram sehingga pekerja/buruh akan dapat
memusatkan perhatiannya pada pekerjaannya
semaksimal mungkin tanpa khawatir sewaktu-waktu
akan tertimpa kecelakaan kerja.
4
2. Bagi pengusaha, adanya pengaturan keselamatan kerja di
perusahaannya akan dpat mengurangi terjadinya
kecelakaan yang dapat mengakibatkan pengusaha harus
memberikan jaminan social.

3. Bagi pemerintah (dan masyarakat), dengan adanya dan


ditaatinya peraturan keselamatan kerja, maka apa yang
direncanakan pemerintah untuk menyejahterakan
masyarakat akan tercapai dengan meningkatnya produksi
perusahaan baik kualitas maupun kuantitasnya.

5
Untuk mewujudkan perlindungan keselamatan kerja, maka
pemerintah telah melakukan upaya pembinaan norma di
bidang ketenagakerjaan. Dalam pengertian pembinaan
norma ini sudah mencakup pengertian pembentukan,
penerapan dan pengawasan norma itu sendiri

Ditinjau dari segi keilmuan, keselamatan dan kesehatan


kerja diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

6
Keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan dan
dilaksanakan di setiap tempat kerja (perusahaan).
Tempat kerja adalah setiap tempat yang di dalamnya
terdapat 3 (tiga) unsur, yaitu :
➢ Adanya suatu usaha, baik itu usaha yang bersifat
ekonomis maupun social.
➢ Adanya sumber bahaya.
➢ Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik
secara terus menerus maupun hanya sewaktu-waktu.

7
C. Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
Bahaya di lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai
segala kondisi yang dapat memberi pengaruh yang
merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang
yang bekerja. Faktor bahaya di lingkungan kerja meliputi :
1. Bahaya Kimia,
2. Biologi,
3. Fisika,
4. Fisiologi Psikologi.

8
1. Bahaya kimia

Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh : Pernapasan


(inhalation), Kulit (skin absorption), Tertelan (ingestion).
Racun dapat menyebabkan efek yang bersifat akut, kronis
atau kedua-duanya.
Antara lain :
➢ Korosi
➢ Iritasi
➢ Kanker
➢ Racun sistemik

9
2. Bahaya Biologi
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik
yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda
seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau
bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
yang terdegradasi. Bahaya biologi dapat dibagi menjadi
dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi.
Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi
menjadi :
➢ Organisme viable,
➢ Racun biogenik
➢ Alergi biogenik.

10
3. Bahaya Fisik
Bahaya fisik yaitu potensi bahaya yang dapat
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap
tenaga kerja yang terpapar.
Misalnya : terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu
ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan /
pencahayaan kurang memadai, getaran, radiasi.

11
4. Bahaya Psikologi
Bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi
aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang
baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti :
penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau
pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga
kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga
kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat
kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan
antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi
dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan
menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
5. Bahaya Fisiologi
Potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh
penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam
melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk :
➢ Sikap dan cara kerja yang tidak sesuai,
➢ Pengaturan kerja yang tidak tepat,
➢ Beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan
pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan
mesin.

13
❖ Prinsip-Prinsip Pengendalian
Prinsip pengendalian lingkungan kerja adalah
menurunkan jumlah bahan berbahaya dilingkungan
kerja, sesuai dengan jenis dan ukuran produksi. Bahan-
bahan berbahaya oleh energy dalam poses pekerjaan
dikeluarkan dalam bentuk gas, uap, kabut/mist, debu
dan fume. Gas dan uap berupa gas, selang mist, debu dan
fume berupa partikel.
Pengendalian terhadap bahaya factor-faktor lingkungan
kerja dalam rangka pencegahan timbulnya penyakit
akibat kerja merupakan langkah terakhir dalam program
penerapan higiene perusahaan (industri) di tempat
kerja.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 14


Ada 3 macam cara pengendalian yang dilaksanakan, yaitu :
a. Pengendalian secara teknis
Metode-metode teknis pengendalian lingkungan kerja
dari factor kimia adalah:
➢ Menghilangkan atau mengganti (substitusi)
Mengganti bahan kimia dengan bahan kimi lain yang
kurnag berbahaya. Substitusi tidak boleh digunakan
bilamana menyebabkan terganggunya proses.
Yang paling efisien untuk mengurangi bahaya bahan
kimia adalah dilarang menggunakan bahan-bahan
toxic (beracun) atau bahan-bahan yang mengandung
resiko kebakran atau peledakan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 15


Beberapa contoh untuk penggantian bahan-bahan beracun
adalah sebagai beikut :
▪ Menggunakan cat larut air atau perekat sebagai
pengganti larut organic
▪ Menggunakan larutan air detergen sebagai pengganti
bahan pelarut
▪ Menggunakan trichloromethane sebagai bahan
pembersih minyak untuk mengganti trichloroethylene
▪ Menggunakan bahan kimia yang memiliki titik nyala
yang lebih tinggi daripada yang memiliki titik nyala lebih
rendah.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 16


Beberapa contoh penggantian/perubahan proses adalah
sebagai berikut :
▪ Mengganti cat semprot dengan electrostatic atau cat
celup
▪ Mengganti pengisian secara manual dengan
pengisian yang mekanik
▪ Mengganti abrasive blasting kering dengan blasting
basah

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 17


Ingat :
Cobalah untuk menurunkan resiko dengan cara
menghilangkan bahan kimia berbahaya atau
menggantinya dengan bahan kimia yang lebih aman.

Pemilihan bahan alternative mungkin sangat terbatas,


terutama dimana penggunaan bahan-bahan kimia
tertentu tidak dapat dihindarkan karena pertimbangan
teknis dan ekonomis yang telah diterapkan.
Hal ini selalu berguna untuk melihat bahan-bahan
alternative melalui proses belajar dari pengalaman-
pengalaman yang serupa.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 18


➢ Menentukan jarak atau tirai pelindung antara bahan-
bahan kimia dengan pekerja
❑ Metoda ini meliputi pemagaran (penutupan)
peralatan dalam proses dengan maksud agar dapat
mencegah/menahan penyebaran kontaminan
diudara terhadap lingkungan kerjadan mengisolasi
sumber-sumber panas dari nyala api terbuka atau
bahan bakar.
❑ Bahan ini ideal untuk proses dimana pekerja akan
mendapat kesempatan yang sanygat rendah untuk
kontak dengan bahan kimia yang bahannya masih
meragukan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 19


Beberapa contoh dari metoda ini adalah sebagai berikut :
▪ Pemagaran dari seluruh mesin
▪ Menutup titik-titik daerah penyebar debu dari ban
berjalan (belt conveyors)
▪ Memasang tirai pelindung proses operasi abrasive
blasting.

Kontak dengan bahan kimiaberbahaya dapat juga


dikurangi dengan cara isolasi, dengan memindahkan
proses yang berbahaya atau lokasi operasi ke tempat
yang lebih jauh (remote) atau membangun penghalang
untuk memisahkan dari proses lain.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 20


Beberapa contoh isolasi adalah sebagai berikut :
▪ Abrasive blasting dengan struktur yang sangat besar
dibangun di daerah yang lebih jauh.
▪ Memisahkan proses spray painting dari proses lainnya
di daerah pabrik (plant) dengan memasang barier
atau dinding penyekat.

Efek (pengaruh) isolasi sejenis dapat dibuat dengan


penyimpanan bahan-bahan kimia berbahaya secaraaman
dan menbatasi jumalah bahan-bahan kimia di tempat
kerja sebatas waktu keperluan harian atau giliran kerja.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 21


b. Pengendalian secara administraif

Pengendalian secara administrative adalah peraturan-


peraturan administrative yang mengatur tenaga kerja
untuk membatasi waktu kontaknya dengan kontaminan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 22


c. Penggunaan alat-alat perlindungan diri

Alat pelindung diri sangat sederhana yaitu suatu alat


perlindungan yang dikenakan/dipakai oleh tenaga
kerja. Ini akan termsuk untuk semua bagian tubuh,
seperti sepatu keselamatan, kacamata keselamatan
dan topi yang keras. Alat pelindung diri untuk
menghadapi bahaya-bahaya kesehatan adalah sumbat
telinga atau ear muff, respirator (untuk memberikan
udara atau membersihkan udara), sarung tangan yan
gtahan bahan-bahan kimia (kaut) serta pakaian
penahan percikan yang dikenakan pada tubuh.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 23


➢ Ventilasi
Dalam hal bahan kimia berbahaya yang berada di
udara, ventilasi dianggap sebagai tindakan terbaik
untuk pengendalian selain substitusi dan penutupan
proses. Dengan ventilasi yang cukup kita dapat
menangkap kontaminan yang terlepas di udara yang
berasal dari proses dan mencegahnya agar tidak
memasuki daerah tempat pekerja. Kontaminan yang
tertangkap dialirkan melalui saluran ke tempat
pengumpulan (siklon, filter, pencuci atau respiratoe
elektrostatik) untuk diambil sebelum udara dibuang
keluar, proses ini diselesaikan dengan sistim ventilasi
umum yang bertingkat.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 24


3. Alat Pengendalian Lingkungan Kerja
Untuk mengurangi konsentrasi bahan-bahan kimia
berbahaya ditempat kerja digunakan peralatan
pengendalian lingkungan kerja, antara lain :
a. Ventilasi umum
Cara-cara pengendalian yang diterapkan dengan
memasang sistim ventilasi secara langsung kepada
sumbernya.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 25


Ventilasi umum juga disebut ventilasi pengenceran
kontaminan yang dikeluarkan dari sumber emisi
menyebar saat diencerkan dengan udara segera yang
melalui jendela sebelah kiri dan kikeluarkan/dibuang
melalui langit-langit dan jendela sebelah kanan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 26


b. Local Exhaust (Pengeluaran Setempat)
Pencegahan tehadap penyebaran dari emisi bahan kimia
berbahaya kedalam area pernafasan tenaga kerja
dengan menggunakan local exhaust atau ventilasi
dorong tarik adalah cara yang efektif. Penggunaan local
exhaust di industry antara lain :
Proses cutting / pemotongan, penggerindaan,
pengelasan, penecatan, pengantongan semen, sand
blasting, analisa kimia dan proses lain yang
menghasilkan bahan-bahan berbahaya.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 27


Prinsip kerja local exhaust adalah menyedot/ mengisap
bahan berbahaya sebelum bahan tersebut tersebar dan
melindungi tenaga kerja dari peparan udara yang tercemar.
Setkin dust

Main dust Branch dust

Exhaust outlet

Exhaust dust

Enclouse type hood Air purifier


( booth type)
Fan

Exterior hood
Enclouse type hood
( down draft type)
( side draft type)

Exterior hood
( up draft type)
Lingkungan kerja & Pengendaliannya 28
c. Sistim ventilasi dorong (push-pull)
Digunakan untuk sumber emisi yang terlalu besar untuk
suatu hoad yang dipasang. Sistim ventilasi dorong-tarik
melindungi penghambatan dan penyebaran bahan-
bahan berbahaya.

10

8
1 2 3 4

9
5
6 7

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 29


1. Penyaringan air umpan
2. Kipas pendorong
3. Hoad dorong
4. Hoad tarik
5. Duct dorong
6. Sumber emisi
7. Duct/pipa tarik
8. Kipas tarik
9. Alat pembersih udara
10. Pembuangan

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 30


4. Peralatan Pembersih Udara

Pencemaran lingkungan kerja terdiri dari gas, uap, debu,


bau, kepingan-kepingan berbahaya dan lain-lain. Apabila
udara kontaminan tersebut langsung keluar bangunan
akan menjadi sumber polusi lingkungan yang akan
berpengaruh pada penduduk sekitar.

Untuk menghindarkan pencemaran / kontaminan dari


udara buangan atau membuat lebih tidak berbahaya,
dipasang suatu alat pembersih pada alat pengendalian
lingkungan kerja yaitu :

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 31


1. Pengumpul Debu (dust collector)
Jenis-jenis dari dust collector, antara lain :
a. Dust collector jenis gravity
Udara yang mengandung debu dimasukan dalam
gravity chamber dan debu diendapkan secara
gravitasi sehingga udara yang keluar bersih dari debu.

32
Clean Air Air Containing Dust

Gambar 4.

Keterangan gambar :
Debu yang masuk dalam ruang pengendapan dikurangi
kecepatan sampai 1 – 2 m/det, dengan berkurangnya
kekuatan debu, partikel-partikael yang lebih besar dari 50
mikron dapat dikumpulkan dengan alat ini.

33
2. Dust collector jenis inersia
Udara yang mengandung debu diarahkan terhadap
papan baffle, dengan demikian secara tiba-tiba akan
merubah aliran udara dan memisahkan serta
mengumpulkan debu dengan memakai gaya inersia dari
partikael-partikel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 34


Ukuran pertikel yang dapat dikumpulakn oleh peralatan ini
lebih dari 20 mikron dalam bentuk pada beberapa micron
dalam keadaan cairan.
Clean Air

Air Containing Dust

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 35


3. Dust collector jenis sentrifugal
Dengan peralatan ini udar yang mengandung debu
diarahkan/dikontakan dengan tetesan atau suatu film
cairan dan kemudian debu dicuci dan dikumpulkan dalam
cairan pencucian.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 36


Clean air

Air containing dust


Spray nozzle

Water supply Water level


adjusment

Cyclone scrubber

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 37


4. Dust collector jenis filtrasi (bag filter)
Pengumpul inim menyaring dan mengisolasi debu melalui
material penyaring. Bahan-bahan penyaring adalah kain,
kertas atau lapisanpengisi/filled layer (filter glass, arang
batu, dll)

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 38


New layer of
Vibrating mechanisme
dust absorbed
Primary layer of
dust absorbed
Filter cloth
Clean air
Air containing dust
Clean air

Air containing dust

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 39


Prinsip kerja bag filter seperti gambar tersebut
Debu akan menempelsecara perlahan-lahan pada kain
penyaring dan membentuk suatu lapisan. Debu kemudian
tersaring melalui lapisan in bahkan debu halus + micron
dapat terkumpul dan efisiensi pengumpulan debu 99%
dapat dicapai. Bag filter yang digunakan seperti pada
gambar 8. mempunyai panjang kantong silinder 100 – 500
mm dan diameter 15 – 50 cm tergantung dan berjajar dan
aliran udara yang mengandung debu dimasukan dari bagian
bawah menuju ke kantong. Bagian penting dari bag filter
adalah mekanisme pemisahan debu yang beroperasi secara
kontinyu atau sesaat/intermiten.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 40


5. Dust collector jenis elektrik
Dust collector elektrik umumnya dinamakan presipitator
cotrell yang terdiri dari sebuah elektroda penyaluran dan
elektroda pengumpulan debu. Elektroda pengumpulan
menggunakan voltase tinggi sekitar 20.000 VDC.
Elektroda penyaluran mengionisasikan partikel debu dan
ditanahkan oleh elektroda pengumpul debu.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 41


Air containing dust
Clean air

_
Uncharged dust
paticles

Chasgerd dust
+ paticles

Coliecied dust
paticles
DC. 20.000 V. Dust coliecting DCo.000 V.
lonising section
section

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 42


Prinsip dust collector elektrik seperti pada gambar di
atas
Partikel debu yang terionisasai dihisap pada elektroda
pengumpul debu dan kemudian dihilangkan. Bentuk
sebuah dust collector elektrik sangat dipengaruhi oleh
sifat debu terkumpul seperti ketahanan listrik spesifiknya,
kemudian gas yang mengandung debu dan temperaturnya,
sehingga kondisi ini harus dipertimbangkan dalam
perencanaan produksi dan instalasi dari dust collector
elektrik

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 43


b. Penyedot gas untuk gas dan uap
Jenis-jenis gas scrubber
1. Scrubber jenis absorpsi
Berdasarkan prinsip pengoperasian gas scrubber jenis
absorpsi dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Metode pendispersian absorben cairan
2. Metode pemipaan gas pengeluaran kedalam absorben
cairan dalam bentuk gelombang.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 44


Peralatan utama jenis absorpsi adalah packed tower, spray
tower dan tray tower, selain itu peralatan lain seperti
siklon scrubber, venture scrubber dan jet scrubber juga
dipakai untuk gas absorpsi.

Gas outlet
Gas outlet
Mist catener Mist
catner

Facxed Liquid
matter

Liqui
Gas d
Gas inlet

Perforate Casade Buble


d tray tower tower
Water Recirculating
tower
drain watet tank

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 45


2. Scrubber jenis pembakaran langsung
Scrubber jenis pembakaran langsung yang langsung
membakar gas-gas organic yang tekandung dalam udara
sebagai bahan bakar atau bersama-sama dengan bahan
bakar pelengkap. Jenis ini khususnya efektif untuk
menghilangkan bau yang menusuk.
Gas pengeluaran itu sendiri langsung terbakar sebagai
bahan bakar pada temperature normalnya 800oC dalam
pembakaran (burner) untuk berubah menjadi H2O dan
CO2

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 46


3. Scrubber jenis oksidasi dan reduksi
Jenis srubber oksidasi dan reduksi, gas pengeluaran yang
dikumpulkan dengan metode absorpsi dapat dilakukan
dengan menambahkan bahan pengoksidasi dan pereduksi.
Pada gas pengeluaran dapat dilakukan dengan memakai
bahan pengoksidasi dan pereduksi sebagai absorben
dalam metode absorbi. Walaupun secara prinsip metode
pembakaran menggunakan oksidasi, metode ini
diklasifikasikan pada suatu kategori yang berbeda.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 47


4. Scrubber jenis adsorpsi
Jenis scrubber ini menggunakan carbon aktif sebagai
absorben dalam suatu packed tower yang dipakai untuk
menyerap (dipermukaan) dan menghilangkan uap pelarut
organic atau benzene. Berdsar metode ini, substansi-
substansi yang terserap didisorbi dan diperoleh kembali
dengan menggunakan suatu alat yang sesuai seperti
pemanasan dengan steam.

BY RAGIL - BPL Lingkungan kerja & Pengendaliannya 48


Bag filter Clean gas outlet
Alumina inlet

Alumina outlet
(Alumina as low
material for
electrolysis)

Gas inlet for electrolytic furnace

Alumina inlet

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 49


5. Penerapan Pengendalian Bahaya Yang Timbul
Dalam menerapkan prinsip-prinsip pengendalian bahaya
dalam pembangkitan tenaga listrik yang mengguanakan
penggerak mula motor diesel terlebih dahuli harus
diidentifikasi sumber bahaya yang ada sebagai pedoman
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengendalain secara teknis
Metode / cara teknis pengendalian factor-faktor
sumber bahaya pada motor diesel pembangkit tenaga
listrik adalah :

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 50


1. Pemeliharan dan Perawatan
(Sesuai dengan buku petunjuk pabrik pembuat)
2. Pelaksanaan routine/periodic maintenance
3. Maintenance sesuai dengan schedule pabrik pembuat
dengan memperhatikan juni pelumas/ oli yang digunakan
4. Pengantian suku cadang/spare part harus sesuai dengan
spesifikasinya.
5. Cerobong gas buang dilakukan perawatan sempurna
terhadap pembalut cerobong.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 51


6. Suhu panas/temperature engine tidak diperbolehkan
melebihi standar/ketentuan yang berlaku.
7. PH air pendingin mesin tidak boleh kurang dari 7 dan
tidak lebih dari 9 / 11.
8. Kabel-kabel elektrik harus sesuai dengan standar PUIL
(1987 SNI. 225/87)
9. Disyaratkan juka menggunakan motor diesel < 1000
KW harus mengguankan ventilasi secukupnya (exhaust
fan) dan untuk > 1000 KW harus ada exhaust fan yang
terpasang disamping/didepan diesel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 52


Prinsip tersebut diatas telah direncanakan dan
dipersiapkan dari mulai tahap perencanaan/desain,
pemasangan, pengoperasian/pemakaian serta perawatan
dan pemeliharaan. Untuk proses ini harus sesuai dengan
standar internasional dan buku petunjuk pabrik pembuat /
spesifikasinya.
Beberapa contoh upaya-upaya pengendalian syarat-syarat
keselamatan kerja sebagai berikut :
1. Cerobong gas buang harus diberi salut pengaman dari
bahan asbes untuk mencegah atau mengurangi panas
dalam ruang operator/diesel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 53


2. Penggantian filter oli atau oli mesin/periodic
maintenance, harus sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuat 9 manual maintenance) dan oli bekas harus
dibuatkan tempat khusus/penampungan agar tidak
berceceran dan mengalir keluar areal.
3. Setiap perbaikan atau penggantian suku cadang/spare
part harus sesuai dengan spesifikasi atau manual book.
4. Air pendingin mesin tidak boleh kurang dan harus dijaga
tingkat keasamannya.
5. Setiap ruang operator/diesel harus dipasang ventilasi
dan dilengkapi dengan exhaust fan.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 54


2. Pengendalian secara administrative
Pengendalian secara administrative adalah pelaksanaan
peraturan perundangan yang untuk ditaati dan dipenuhi
temasuk syarat-syarat keselamatn dan kesehatan kerja
misalnya mengatur atau membatasi waktu kontaknya
dengan ruangan motor diesel.

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 55


3. Alat pelindung diri
Alat pelindung diri adalah sangat sederhana yaitu alat
pelindung yang dipakai/deikenakan oleh tenaga kerja. Hal
ini adalah termasuk perlindungan untuk semua bagian
tubuh seperti :
a. Sepatu keselamatan (safety shoes)
b. Topi pengaman (helmet)
c. Kaca mata keselamatan
d. Sarung tangan
e. Baju kerja (wearpack)
f. Sumbat telinga (ear flug)
g. Tutup hidung (respirator)

Lingkungan kerja & Pengendaliannya 56


Sekian

Anda mungkin juga menyukai