DAN
PENGENDALIANNYA
A. Pengertian
2
Tujuan kesehatan lingkungan kerja :
Adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu
RS atau perusahaan dari bahaya-bahaya yang mungkin
timbul. Untuk dapat mengantisipasi dan mengetahui
kemungkinan bahaya lingkungan kerja yang
diperkirakan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja,
utamanya terhadap pekerja, ditempuh tiga langkah
utama yaitu: pengenalan, penilaian dan pengendalian
dari berbagai bahaya dan resiko kerja.
3
B. Ruang Lingkup Keselamatan Kerja
5
Untuk mewujudkan perlindungan keselamatan kerja, maka
pemerintah telah melakukan upaya pembinaan norma di
bidang ketenagakerjaan. Dalam pengertian pembinaan
norma ini sudah mencakup pengertian pembentukan,
penerapan dan pengawasan norma itu sendiri
6
Keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan dan
dilaksanakan di setiap tempat kerja (perusahaan).
Tempat kerja adalah setiap tempat yang di dalamnya
terdapat 3 (tiga) unsur, yaitu :
➢ Adanya suatu usaha, baik itu usaha yang bersifat
ekonomis maupun social.
➢ Adanya sumber bahaya.
➢ Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik
secara terus menerus maupun hanya sewaktu-waktu.
7
C. Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
Bahaya di lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai
segala kondisi yang dapat memberi pengaruh yang
merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang
yang bekerja. Faktor bahaya di lingkungan kerja meliputi :
1. Bahaya Kimia,
2. Biologi,
3. Fisika,
4. Fisiologi Psikologi.
8
1. Bahaya kimia
9
2. Bahaya Biologi
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik
yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda
seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau
bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
yang terdegradasi. Bahaya biologi dapat dibagi menjadi
dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi.
Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi
menjadi :
➢ Organisme viable,
➢ Racun biogenik
➢ Alergi biogenik.
10
3. Bahaya Fisik
Bahaya fisik yaitu potensi bahaya yang dapat
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap
tenaga kerja yang terpapar.
Misalnya : terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu
ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan /
pencahayaan kurang memadai, getaran, radiasi.
11
4. Bahaya Psikologi
Bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi
aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang
baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti :
penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau
pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga
kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga
kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat
kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan
antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi
dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan
menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
5. Bahaya Fisiologi
Potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh
penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam
melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk :
➢ Sikap dan cara kerja yang tidak sesuai,
➢ Pengaturan kerja yang tidak tepat,
➢ Beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan
pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan
mesin.
13
❖ Prinsip-Prinsip Pengendalian
Prinsip pengendalian lingkungan kerja adalah
menurunkan jumlah bahan berbahaya dilingkungan
kerja, sesuai dengan jenis dan ukuran produksi. Bahan-
bahan berbahaya oleh energy dalam poses pekerjaan
dikeluarkan dalam bentuk gas, uap, kabut/mist, debu
dan fume. Gas dan uap berupa gas, selang mist, debu dan
fume berupa partikel.
Pengendalian terhadap bahaya factor-faktor lingkungan
kerja dalam rangka pencegahan timbulnya penyakit
akibat kerja merupakan langkah terakhir dalam program
penerapan higiene perusahaan (industri) di tempat
kerja.
Exhaust outlet
Exhaust dust
Exterior hood
Enclouse type hood
( down draft type)
( side draft type)
Exterior hood
( up draft type)
Lingkungan kerja & Pengendaliannya 28
c. Sistim ventilasi dorong (push-pull)
Digunakan untuk sumber emisi yang terlalu besar untuk
suatu hoad yang dipasang. Sistim ventilasi dorong-tarik
melindungi penghambatan dan penyebaran bahan-
bahan berbahaya.
10
8
1 2 3 4
9
5
6 7
32
Clean Air Air Containing Dust
Gambar 4.
Keterangan gambar :
Debu yang masuk dalam ruang pengendapan dikurangi
kecepatan sampai 1 – 2 m/det, dengan berkurangnya
kekuatan debu, partikel-partikael yang lebih besar dari 50
mikron dapat dikumpulkan dengan alat ini.
33
2. Dust collector jenis inersia
Udara yang mengandung debu diarahkan terhadap
papan baffle, dengan demikian secara tiba-tiba akan
merubah aliran udara dan memisahkan serta
mengumpulkan debu dengan memakai gaya inersia dari
partikael-partikel.
Cyclone scrubber
_
Uncharged dust
paticles
Chasgerd dust
+ paticles
Coliecied dust
paticles
DC. 20.000 V. Dust coliecting DCo.000 V.
lonising section
section
Gas outlet
Gas outlet
Mist catener Mist
catner
Facxed Liquid
matter
Liqui
Gas d
Gas inlet
Alumina outlet
(Alumina as low
material for
electrolysis)
Alumina inlet