Anda di halaman 1dari 10

CERAMAH

MENGENAL BAHAYA NARKOBA DAN MENGENAL


KARAKTER MANUSIA

Tugas Analisis Video Ceramah disusun untuk memenuhi tugas mata


pelajaran Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Ibu Linda Widyastuti

Kelompok 3
1. Putri Dina Ramadhani (23) 6. Shandy Rama Aprilian (29)
2. Reviyanti Trezatalia (24) 7. Tria Annisa Rahma Aulia (30)
3. Risvalda Julian Dwi Firmansyah 8. Wapra Kisworo Katur Mia (31)
(26) 9. Yahya Riqza Wahdana (32)
4. Ryan Bagus Tejo Kusumo (27) 10. Yersinia Prayomi Wijaya (33)
5. Safinatun Ni’mah (28) 11. Yessa Novia Fitriany (34)

PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI MOJOAGUNG
Jl. Janti No. 18 Mojoagung Telp (0321) 495408 Fax. (0321) 492107
Email : sman1mojoagung@yahoo.com – Web : www.smanmojoagung.sch.id
JOMBANG Kode Pos : 61482
MENGENAL BAHAYA NARKOBA DAN MENGENAL
KARAKTER MANUSIA
Aspek yang dianalisis :
1. Judul ceramah : Mengenal Bahaya Narkoba dan Mengenal Karakter
Pria dan Wanita
2. Nama penceramah : Dr. Aisyah Dahlan
3. Link alamat youtube : https://youtu.be/REUHYL4KhoI
4. Durasi ceramah : 2:06:10
5. Ringkasan isi ceramah :
Otak merupakan organ yang sangat penting. Otak manusia terbagi
menjadi dua, yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak kanan mengatur
tubuh belahan kiri dan otak kiri mengatur tubuh belahan kanan. Ketika
otak di belah terdapat narkotika alami pada setiap manusia bahkan
hewan, namanya adalah kelenjar pituitari yang berwarna merah dan
posisinya di pertemuan dua alis. Di dalam kelenjar pituitari terdapat
hormon hopamin (hormon bahagia). Perbedaan otak wanita dan otak
pria antara lain:
a.Perbedaan program bahasa dan bicara pada laki-laki hanya di otak
kiri sedangkan perempuan di otak kiri dan kanan. Itu yang
mendasari wanita bisa lebih pandai berbicara dan bisa bekerja
dengan terus berbicara. Rata-rata, laki-laki berkomunikasi 7000
kata. Wanita jika kurang dari 16.000 kata dalam sehari, maka tidur
malamnya tidak akan nyenyak, karena wanita berkomunikasi
16.000-24.000 kata dalam sehari. Ketika perempuan sedang bicara
dia suka kalau di lihat wajahnya. Sedangkan untuk laki-laki suka
melihat benda, suka melihat benda bergerak, dan suka
menggerakkan benda karena laki-laki tidak suka tatap mata. Sudut
mata laki - laki lebih sempit dari pada perempuan tetapi
pandangannya lebih panjang dari pada perempuan. Oleh karena itu,
laki - laki sering dapat masalah dalam mencari barang, tetapi tidak
untuk perempuan
b. Perempuan memiliki corpus callosum 30% lebih tebal dibandingkan
laki laki. Karena itu, wanita bisa mengerjakan lebih dari satu
pekerjaan dalam satu waktu. Laki-laki kalau mengerjakan sesuatu
didepannya dia cepat konsentrasi dan pada saat konsentrasi,
pendengarannya menurun.
c. Otot wajah laki laki dan perempuan sama yang membedakan adalah
hormon. Otot wajah perempuan berespon 2,5 detik tetapi laki laki
lebih cepat 0,8 detik. Saat suami datang, jika istrinya tersenyum,
maka 10 menit kemudian sang suami tersenyum.Seorang suami
tidak suka jika 10 menit pertama setelah kehadirannya,sang istri
berbicara panjang lebar,meskipun bercerita tentang kabar
bahagia.Seorang istri harus menyambut suami tidak lebih dari 10
kata di luar salam.

Bapak dari kejahatan adalah narkoba, karena dapat merusak otak.


Kategori narkoba ada banyak, antara lain :
1)Ganja. Ciri-ciri pemakai ganja biasanya sering tertawa sendiri tanpa
sebab, nafsu makan meningkat, matanya bengkak dan memerah.
Gejala putus zat ganja adalah terdiam dan biasanya suka melihat jam
(satu detik terlihat seperti satu menit). Bahaya dari ganja adalah
mengalami schizophrenia (sakit jiwa) sebelum umur 70 tahun.
2)Opium (candu mentah), bila dikeringkan menjadi morfin dan kodein
yang biasanya dibuat sebagai obat batuk untuk pengidap asma.
3)Putaw (heroin), dipakai dengan cara dihisap atau disuntikkan. Ciri-ciri
pemakai heroin adalah sering mengantuk, gatal-gatal, sering
menggaruk wajahnya, ketiduran sambil memegang rokok yang
dibakar, kalau bicara suaranya kurang jelas Gejala putus zat pemakai
heroin adalah semua badan terasa sakit, mirip orang terkena flu.
4)Ekstasi, berwarna-warni seperti permen. Gejala putus zat ekstasi yaitu
ketakutan (paranoid) , dehidrasi, dan halusinasi.
5)Sabu, biasanya berbentuk kristal, digunakan dengan bantuan bong
sabu. Efek memakai sabu, yaitu tidak tidur, tidak makan, dan lincah
bebenah.Gejala putus zat sabu, yaitu sikap curiga yang berlebihan
(paranoid), depresi, mencelakakan orang lain, dan bunuh diri.
6)Benzodiazepine, dipakai ketika anak-anak akan melakukan aksi
tawuran. Zat Lexotan dan pil koplo termasuk benzodiazepine yang
dapat menimbulkan efek suka marah-marah, terlalu percaya diri, dan
berhasrat untuk berkelahi. Gejala putus zat akan mengalami sesak
nafas, gelisah, suka tidur, merasa letih, dan dehidrasi.
7)LSD, berbentuk kertas bergambar animasi yang biasanya ditempel di
lidah, di atas langit mulut, atau di sklera mata. Memakai LSD dapat
membuat halusinasi (melihat sesuatu tapi itu bukan wujudnya) .
8)Zat pada lem, spidol, dan bensin (zat inhalan), yang biasanya
digunakan oleh anak jalanan karena ingin tidur dan agar tidak
terganggu aktivitas orang lain.
9)Narkoba pada jamur (magic mushroom) yang tumbuh dari kotoran
hewan ternak, yang mengandung zat psilosibin yang dapat membuat
halusinasi.
10) Tembakau gorila, yaitu sejenis tembakau dari suntikan sintesis zat
ganja atau amfetamin. Gejalanya yaitu suka tertawa, nafsu makan
meningkat, badan kaku seperti tertiban gorila dan menimbulkan efek
halusinasi.

Komplikasi pada pecandu narkoba :


 Merusak paru-paru (TBC, bronkitis, asma)
 Lambung dan Lever rusak (Hepatitis B, Hepatitis C)
 Komplikasi mental (apatis)
 Gangguan jiwa

6. Analisis kesalahan kebahasaan :


a) Pada kalimat "Para hadirin sekalian…" terdapat kesalahan pada
kata “para” dan “hadirin sekalian”, karena kedua kata tersebut
merupakan kata bermakna jamak. Pengulangan kata jamak
membuat kalimat menjadi tidak efektif. Seharusnya dibaca “Hadirin
sekalian…”
b) Pada kalimat "…komunitas mantan-mantan…" terdapat kesalahan
pada kata “komunitas” dan “mantan-mantan” karena kedua kata
tersebut memiliki makna jamak. Seharusnya dibaca " …komunitas
mantan...."
c) Pada kalimat "...tidak usah berteriak-teriak.." terdapat kata tidak
baku, yaitu kata "usah". Kata baku dari kata tersebut "perlu".
Sehingga, kalimat yang benar adalah "...tidak perlu berteriak-
teriak..."
d) Pada kalimat "Ibu kalok punya anak laki - laki…" terdapat
kesalahan pengucapan, karena pada kalimat tersebut terdapat kata
"kalok" yang merupakan kata gaul atau kata dalam Bahasa Jawa,
seharusnya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
yaitu "kalau",sehingga kalimat yang benar adalah “Ibu kalau punya
anak laki-laki…”
e) Kalimat "Dulu, saya sudah dokter, tapi tidak ada seminar seperti ini"
terdapat kata yang kurang efektif yaitu kata “sudah” dan “tapi” yang
seharusnya diganti dengan kata ”menjadi” dan “tetapi”, sehingga
kalimat yang benar adalah "Dulu saya menjadi dokter, tetapi tidak
ada seminar seperti ini".
f) Pada kalimat "Nggak usah maksa bu, udah penlitian" terdapat
kesalahan Bahasa Indonesia yang bercampur dengan Bahasa
Jawa sehari-hari yang membuat kalimat menjadi kurang efektif.
Seharusnya kalimat yang benar adalah “Tidak perlu memaksa bu,
sudah penelitian”
g) Pada kalimat "Pak,ini yang kami nggak faham" terdapat dua kata
tidak baku,yaitu kata "nggak" dan "faham".Kata baku dari kedua
kata tersebut yaitu "tidak" dan "paham". Seharusnya, kalimat yang
benar adalah “Pak,ini yang kami tidak paham”
h) Pada kalimat "....supaya anak-anak tidak nongkrong-nongkrong di
luar." Terdapat kata yang kurang efektif,yaitu kata "nongkrong-
nongkrong".Agar menjadi efektif,kata nongkrong hanya diterapkan
satu kata saja, sehingga kalimat yang benar adalah “…supaya
anak-anak tidak nongkrong di luar.”
i) Pada kalimat "Apa yang sekarang narkotika sedang banyak di
Indonesia dan selalu pasti banyak?" Terdapat penggunaan kata
yang tidak efektif yaitu pada kalimat "..selalu pasti banyak.." dan
kesalahan peletakan susunan kalimat "Apa yang sekarang
narkotika sedang banyak di Indonesia..", seharusnya kalimat yang
benar adalah "Narkotika apa yang sekarang banyak di Indonesia
dan selalu banyak?"
j) Pada kalimat "Sebetulnya, bapak senang, tapi mukanya kayak
begitu" terdapat kata tidak baku, yaitu "Sebetulnya" dan
"kayak".Kata baku dari "sebetulnya" adalah "sebenarnya" dan kata
baku dari "kayak" adalah "seperti".
k) Pada kalimat “Anak sekolah tidak suka pakek sabu” terdapat
kesalahan pengucapan Bahasa Indonesia yang bercampur dengan
Bahasa Jawa pada kata “pakek” yang seharusnya dibaca “pakai”
l) Pada kalimat ”Sabu hampir sama sama ekstasi…” terdapat
kesalahan dalam kata “sama” karena untuk menyatakan
perbandingan benda satu dengan benda lainnya, seharusnya
menggunakan konjungsi perbandingan “dengan”, sehingga
pengucapan yang benar adalah “Sabu hampir sama dengan
ekstasi…”
m) Pada kalimat “…banyak suami-suami yang memakai sabu…”,
terdapat kesalahan pada penggunaan kata “banyak” dan “suami-
suami” karena kedua kata tersebut memiliki makna jamak, maka
seharusnya penggunaan kalimat yang benar adalah “…banyak
suami yang memakai sabu…”
n) Pada kalimat "...yang cilaka, mati mendadak karena menghisap"
terdapat kesalahan dalam pengucapan bahasa Indonesia yang
bercampur dengan bahasa Jawa,yaitu pada kata "cilaka" yang
seharusnya dibaca "celaka"
o) Pada kalimat "...mereka bisa bertengkar berantem karna ini" tidak
efektif. Kata “bertengkar” dan “berantem” memiliki makna yang
sama dan penggunaan kedua kata tersebut termasuk pemborosan
kata, yaitu penggunaan lebih banyak kata daripada yang
sebenarnya diperlukan pada suatu tulisan. Seharusnya salah satu
dari kata tersebut dihilangkan, sehingga kalimat yang benar adalah
“…mereka bisa bertengkar karena ini”
p) Pada kalimat "…kemudian kalo tidak diberikan lagi…" terdapat
kesalahan pengucapan Bahasa Indonesia yang bercampur dengan
Bahasa Jawa pada kata "kalo" yang seharusnya dibaca "kalau"
q) Pada kalimat "…esktasi kalau kita pake..." terdapat kesalahan
pengucapan Bahasa Indonesia yang bercampur dengan Bahasa
Jawa pada kata "pake" yang seharusnya dibaca "pakai"

7. Lembar Bukti Screenshoot Video Ceramah


a. Penceramah Dr. Aisyah Dahlan
b.Pendengar

c. Materi ceramah
d. Komunikasi antara Penceramah dengan Pendengar

e. Ilustrasi mengenai materi yang dijelaskan

Anda mungkin juga menyukai