Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI

SIKLUS AKUNTANSI PADA TAHAP PENCATATAN

Dosen Pengampu :

Citra Puspa Permata, SE.,M.Ak

Disusun Oleh :

1. Reski Ramadhan 17631096


2. Silvia Liana 20631078
3. Umi Nurkhasanah 20631090

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kelompok pada Mata Kuliah Akuntansi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Curup, 10 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1

C. Tujuan ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3

A. Menjelaskan Apa itu Bukti Transaksi dan Apa Saja yang Menjadi Bukti

Transaksi ........................................................................................................3

B. Melakukan Pencatatan di Jurnal Umum ........................................................6

C. Langkah Melakukan Posting di Buku Besar ..................................................7

D. Membuat Neraca Saldo ..................................................................................9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................11

A. Kesimpulan ....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan sebagai alat penyedia informasi keuangan haruslah


disusun berdasarkan suatu standar atau pedoman tertentu, agar informasiinformasi
yang tersaji dalam laporan keuangan tersebut merupakan informasi yang terjamin
kewajarannya dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga dapat digunakan oleh
pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan
keputusan ekonomi dan keuangan. Laporan keuangan tersebut dihasilkan melalui
proses akuntansi yang dikenal sebagai siklus akuntansi.
Siklus akuntansi biasa dimulai dari mendokumenkan bukti transaksi dalam
jurnal (buku harian), pemindah bukuan (posting) ke buku besar, menyusun neraca
saldo, membuat neraca lajur, membuat jurnal penyesuaian, menyusun laporan
keuangan, dan terakhir menyusun jurnal penutup dan jurnal pembalik.
Laporan keuangan memiliki beberapa komponen yaitu terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Neraca adalah laporan kekayaan (asset), utang (liabilities), dan modal
dari suatu kesatuan usaha pada suatu tanggal tertenu.
Ketika mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan,
perusahaan belum membuat jurnal melainkan membuat buku kas yang berisi
kolom tanggal, keterangan, debit, kredit, dan saldo. Perusahaan juga tidak
membuat buku kas lainnya untuk pengeluaran umum seperti beban gaji, beban
telpon dan beban umum lainnya. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan
tersebut dicatat dalam buku kas masing-masing mobil dengan cara membagi
seluruh transaksi yang ada. Buku kas harian juga merupakan sumber data
penyusunan laporan keuangan dengan sistem akuntansi tunggal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Bukti Transaksi dan Apa Saja yang Menjadi Bukti Transaksi?
2. Bagaimana Cara Melakukan Pencatatan di Jurnal Umum?
3. Apa Saja Langkah dalam Melakukan Posting di Buku Besar?

4. Bagaimana Cara Membuat Neraca Saldo?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui mengetahui apa itu bukti transaksi dan macam-macam


transaksi.
2. Untuk mengetahui cara melakukan pencatatan dalam siklus akuntansi.
3. Sebagai bahan pembelajaran atau referensi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menjelaskan Apa itu Bukti Transaksi dan Apa Saja yang Menjadi Bukti

Transaksi

1. Pengertian Bukti Transaksi

Bukti transaksi atau invoice pembayaran memuat transaksi yang


terjadi pada sebuah bisnis atau perusahaan, baik dengan pihak internal
maupun eksternal. Biasanya memuat nama atau jenis transaksi, tanggal, dan
pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Invoice pembayaran sangat dibutuhkan sebagai catatan yang menjadi
rujukan dalam pembuatan laporan keuangan. Jika invoice pembayaran tidak
ada atau tidak valid, akan menyebabkan masalah di kemudian hari.

2. Macam-macam Bukti Transaksi


a. Bukti Transaksi Faktur Pembelian
Faktur yang satu ini merupakan sebuah bukti tertulis dimana
perusahaan melakukan pembelian atas barang tertentu. Di dalam faktur ini
tertera jelas data perusahaan yang menjual dan juga membeli beserta
tanggal transaksinya.
Keterangan nama barang dan juga jasa beserta jumlahnya dengan
jelas ada dalam faktur ini. Istilah faktur pembelian ini juga sering disebut
sebagai purchase order yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan
kepada pihak pembeli.
Beberapa poin yang harus ada pada faktur pembelian adalah
seperti:
1) Identitas perusahaan baik sebagai pembeli dan penjual
2) Nama
3) Nomor transaksi
4) Tanggal transaksi
5) Detail transaksi
6) Harga yang harus dibayar
7) Stempel perusahaan
8) Tenggat waktu (jika transaksi dilakukan dengan kredit)

b. Faktur Penjualan
Invoice yang satu ini merupakan dokumen dimana berisi tentang
transaksi penjualan yaitu antara pembeli dan juga penjual akan suatu
barang. Faktur ini berbeda dengan tanda pelunasan, tentunya isi dari faktur
ini lebih lengkap.
Isi dalam faktur penjualan ini meliputi nama, jumlah, harga barang
, data sebuah perusahaan baik penjual dan juga pembeli. NPWP, Pajak
Pertambahan Nilai dan pajak barang juga ada dalam dokumen ini, hampir
sama dengan faktur pembelian.

c. Faktur Pajak.
Bukti pembayaran pajak ini biasanya dibuat rangkap agar
memudahkan ketika menyusun laporan keuangan. Adanya bukti faktur
yang satu ini sebagai tanda pengusaha telah melakukan pembayaran dan
melakukan pelaporan masa PPN sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan.
Faktur pajak mengindikasikan bahwa perusahaan baik customer
maupun supplier telah menaati aturan pemerintah. Hal ini karena turut
berkontribusi membangun negara.
Komponen yang ada pada faktur pajak adalah seperti:
1) Nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang
menyerahkan BKP.
2) Jenis BKP yang diserahkan.
3) Harga jual yang sudah memfaktorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
atau besaran PPN dicatatkan secara terpisah.
4) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dipungut.
5) Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur.

d. Bukti Transaksi Nota Retur


Nota retur ini merupakan sebuah dokumen yang dibuat untuk
menjadi bukti bahwa telah dilakukan pengembalian atas barang yang telah
dijual maupun dibeli. Biasanya retur ini dikarenakan adanya kecacatan
produk atau karena nominal dan barang yang salah.
Alasan retur juga bisa disebabkan karena produk rusak. Tentunya
kerusakan tersebut dengan syarat tidak sengaja. Namun perlu diketahui
bahwa tidak semua perusahaan menerima retur ini.
Hal yang harus ada pada nota retur adalah:
1) Nomor urut nota retur penjualan
2) Tanggal pembuatan nota retur penjualan
3) Nomor, kode, dan tanggal faktur pajak dari barang kena pajak yang
diretur atau dikembalikan
4) Nama, alamat dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari pembeli
5) Nama, alamat dan NPWP dari penjual
6) Nama atau jenis barang dan harga barang yang akan diretur
7) PPN atas barang kena pajak yang diretur
8) Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani nota retur.
Biasanya dari pihak pembeli
e. Bukti Kas Keluar
Bukti yang menunjukkan pengeluaran kas dari perusahaan
merupakan pengertian dari kas keluar ini. Biasanya kas keluar digunakan
untuk membiayai baik perlengkapan, peralatan, maupun segala hal yang
berhubungan dengan kebutuhan perkantoran.
f. Bukti Transaksi Kas Masuk
Bukti transaksi kas masuk adalah dokumen yang menunjukkan
adanya uang tunai yang diterima oleh perusahaan. Bukti ini biasanya
digunakan oleh perusahaan untuk pengarsipan dan digunakan pihak
internal saja.
Kas masuk ini bisa berasal dari pembayaran tunai yang dilakukan
customer baik itu pembayaran untuk cicilan, jenis investasi, bunga,
maupun yang lainnya.
g. Bukti Setoran Bank
Bukti setoran bank biasanya rangkap, tentu hal ini bisa menjadi
arsip langsung bagi perusahaan. Format untuk setoran bank ini berbeda-
beda tergantung dari pihak yang membuat. Namun pada dasarnya isi dari
format hampir sama baik itu nama dan juga nomor rekening dari
penyetor.
Format lainnya juga berupa pihak yang menerima setoran serta
jumlah uang yang akan disetor. Adanya form tanda tangan pemilik
rekening penyetor juga menjadi format baku yang harus ada..
h. Kwitansi
Kwitansi menjadi salah satu bukti transaksi pembayaran yang telah
dilakukan. Untuk pemakai dari kwitansi sendiri bukti pengarsipan berada
di sebelah kiri dengan bentuk yang lebih kecil.1

B. Melakukan Pencatatan di Jurnal Umum

Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat

melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada perusahaan

dalam suatu periode tertentu.

Dalam membuat jurnal umum, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Melakukan pengidentifikasian bukti transaksi keuangan yang dilakukan
perusahaan. Contoh dari bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota,
memo, dan sebagainya.
2. Menentukan akun apa saja yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi
dan menggolongkannya dalam jenis harta, utang, ataukah modal.

1
https://accurate.id/akuntansi/bukti-transaksi-dalam-akuntansi-dan-peruntukannya/. Di akses pada
tanggal 11 November 2021 Pukul 16.44 WIB
3. Menetapkan penambahan atau pengurangan terhadap akun yang terkait
dengan transaksi yang dilakukan.
4. Menetapkan untuk mendebit atau mengkredit akun yang terkait dengan
transaksi yang terjadi. Sebelumnya, Anda harus sudah menguasai cara
menentukan debit-kredit dalam suatu akun Akuntansi.
5. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi yang
dilakukannya.2
Contoh jurnal umum :

C. Langkah Melakukan Posting di Buku Besar

Buku besar atau yang juga dikenal dengan General Ledger adalah salah

satu bagian dari siklus akuntansi. Isi dari buku ini adalah kumpulan transaksi yang

2
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-jurnal-umum-dalam-akuntansi/ Di akses pada tanggal 11
November 2021, Pukul 20.13 WIB
termuat dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Secara sederhana, buku ini

menggolongkan dan mengelompokkan akun perkiraan yang sama agar

memudahkan akuntan dalam melakukan identifikasi akun-akun.

Posting merupakan suatu proses memindahkan catatan yang telah dilakukan

di dalam jurnal ke buku besar, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debit

jurnal ke dalam sisi debit rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom

kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening.

1. Langkah-Langkah Melakukan Posting Buku Besar

a) Mencatat tanggal transaksi dan jumlah yang akan didebit atau dikredit ke
dalam akun yang sesuai.
b) Mengisi kolom “referensi”: dalam akun nomor halaman jurnal.
c) Mengisi kolom “referensi” dalam jurnal dengan akun yang bersangkutan.3
Contoh posting jurnal umum ke buku besar :

3
Aldo Faisal Umam, 2021 “Cara Memposting Jurnal Umum Ke Buku Besar”
(https://publikasiindonesia.id/blog/cara-memposting-jurnal-umum-ke-buku-besar/ Di akses pada
tanggal 13 November 2021 Pukul 16.21 WIB)
D. Membuat Neraca Saldo

Neraca saldo adalah hasil dari pencatatan kegiatan-kegiatan yang berkaitan

dengan transaksi perusahaan, antara lain meliputi pencatatan laporan penjualan,

biaya, hutang, piutang, dan lain sebagainya.

Terdapat tiga tahap neraca saldo dalam skema siklus akuntansi, yakni :

1. Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance)


Jenis neraca saldo ini dibuat setelah seluruh transaksi diposting ke buku
besar. Data-data yang dimuat dalam buku besar inikah yang nantinya
dimasukkan ke dalam daftar saldo pada Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan.

2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)


Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah neraca saldo yang dibuat
setelah menyelesaikan Jurnal Penyesuaian. Dengan demikian, neraca saldo
pada tahap ini dibuat jika akun-akun tertentu sudah disesuaikan.

3. Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance)


Neraca pada tahap ini adalah neraca yang dibuat setelah
menyelesaikan Jurnal Penutup. Tujuan dibuatnya Neraca Saldo Penutup adalah
untuk memastikan bahwa seluruh saldo yang tercatat dalam Buku Besar sudah
benar dan seimbang (balance).4

4
Ivana,2021 “Serba Serbi Neraca Saldo dalam Siklus Akuntansi”
(https://konsultanku.co.id/blog/serba-serbi-neraca-saldo-dalam-siklus-akuntansi Di akses pada
tanggal 13 November 2021 Pukul 17.05 WIB)
Contoh Neraca Saldo :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus akuntansi biasa dimulai dari mendokumenkan bukti transaksi
dalam jurnal (buku harian), pemindah bukuan (posting) ke buku besar, menyusun
neraca saldo, membuat neraca lajur, membuat jurnal penyesuaian, menyusun
laporan keuangan, dan terakhir menyusun jurnal penutup dan jurnal pembalik.
Bukti transaksi atau invoice pembayaran memuat transaksi yang terjadi
pada sebuah bisnis atau perusahaan, baik dengan pihak internal maupun eksternal.
Bukti transaksi terdiri dari beberapa macam yaitu faktur pembelian, faktur
penjualan, faktur pajak, bukti kas keluar, bukti kas masuk, bukti setoran bank dan
kwitansi.
Buku besar atau yang juga dikenal dengan General Ledger adalah salah
satu bagian dari siklus akuntansi. Isi dari buku ini adalah kumpulan transaksi yang
termuat dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
Neraca saldo adalah hasil dari pencatatan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan transaksi perusahaan, antara lain meliputi pencatatan laporan penjualan,
biaya, hutang, piutang, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/bukti-transaksi-dalam-akuntansi-dan-peruntukannya/.
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-jurnal-umum-dalam-akuntansi/

Aldo Faisal Umam, 2021 “Cara Memposting Jurnal Umum Ke Buku Besar”
https://publikasiindonesia.id/blog/cara-memposting-jurnal-umum-ke-buku-besar/

Ivana,2021 “Serba Serbi Neraca Saldo dalam Siklus Akuntansi”


https://konsultanku.co.id/blog/serba-serbi-neraca-saldo-dalam-siklus-akuntansi

Anda mungkin juga menyukai