Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................2
A. Menjelaskan Apa itu Bukti Transaksi dan Apa Saja yang Menjadi Bukti
Transaksi ........................................................................................................3
A. Kesimpulan ....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Bukti Transaksi dan Apa Saja yang Menjadi Bukti Transaksi?
2. Bagaimana Cara Melakukan Pencatatan di Jurnal Umum?
3. Apa Saja Langkah dalam Melakukan Posting di Buku Besar?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Menjelaskan Apa itu Bukti Transaksi dan Apa Saja yang Menjadi Bukti
Transaksi
b. Faktur Penjualan
Invoice yang satu ini merupakan dokumen dimana berisi tentang
transaksi penjualan yaitu antara pembeli dan juga penjual akan suatu
barang. Faktur ini berbeda dengan tanda pelunasan, tentunya isi dari faktur
ini lebih lengkap.
Isi dalam faktur penjualan ini meliputi nama, jumlah, harga barang
, data sebuah perusahaan baik penjual dan juga pembeli. NPWP, Pajak
Pertambahan Nilai dan pajak barang juga ada dalam dokumen ini, hampir
sama dengan faktur pembelian.
c. Faktur Pajak.
Bukti pembayaran pajak ini biasanya dibuat rangkap agar
memudahkan ketika menyusun laporan keuangan. Adanya bukti faktur
yang satu ini sebagai tanda pengusaha telah melakukan pembayaran dan
melakukan pelaporan masa PPN sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan.
Faktur pajak mengindikasikan bahwa perusahaan baik customer
maupun supplier telah menaati aturan pemerintah. Hal ini karena turut
berkontribusi membangun negara.
Komponen yang ada pada faktur pajak adalah seperti:
1) Nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang
menyerahkan BKP.
2) Jenis BKP yang diserahkan.
3) Harga jual yang sudah memfaktorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
atau besaran PPN dicatatkan secara terpisah.
4) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dipungut.
5) Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur.
melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada perusahaan
Dalam membuat jurnal umum, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Melakukan pengidentifikasian bukti transaksi keuangan yang dilakukan
perusahaan. Contoh dari bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota,
memo, dan sebagainya.
2. Menentukan akun apa saja yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi
dan menggolongkannya dalam jenis harta, utang, ataukah modal.
1
https://accurate.id/akuntansi/bukti-transaksi-dalam-akuntansi-dan-peruntukannya/. Di akses pada
tanggal 11 November 2021 Pukul 16.44 WIB
3. Menetapkan penambahan atau pengurangan terhadap akun yang terkait
dengan transaksi yang dilakukan.
4. Menetapkan untuk mendebit atau mengkredit akun yang terkait dengan
transaksi yang terjadi. Sebelumnya, Anda harus sudah menguasai cara
menentukan debit-kredit dalam suatu akun Akuntansi.
5. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi yang
dilakukannya.2
Contoh jurnal umum :
Buku besar atau yang juga dikenal dengan General Ledger adalah salah
satu bagian dari siklus akuntansi. Isi dari buku ini adalah kumpulan transaksi yang
2
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-jurnal-umum-dalam-akuntansi/ Di akses pada tanggal 11
November 2021, Pukul 20.13 WIB
termuat dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Secara sederhana, buku ini
di dalam jurnal ke buku besar, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debit
jurnal ke dalam sisi debit rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom
a) Mencatat tanggal transaksi dan jumlah yang akan didebit atau dikredit ke
dalam akun yang sesuai.
b) Mengisi kolom “referensi”: dalam akun nomor halaman jurnal.
c) Mengisi kolom “referensi” dalam jurnal dengan akun yang bersangkutan.3
Contoh posting jurnal umum ke buku besar :
3
Aldo Faisal Umam, 2021 “Cara Memposting Jurnal Umum Ke Buku Besar”
(https://publikasiindonesia.id/blog/cara-memposting-jurnal-umum-ke-buku-besar/ Di akses pada
tanggal 13 November 2021 Pukul 16.21 WIB)
D. Membuat Neraca Saldo
Terdapat tiga tahap neraca saldo dalam skema siklus akuntansi, yakni :
4
Ivana,2021 “Serba Serbi Neraca Saldo dalam Siklus Akuntansi”
(https://konsultanku.co.id/blog/serba-serbi-neraca-saldo-dalam-siklus-akuntansi Di akses pada
tanggal 13 November 2021 Pukul 17.05 WIB)
Contoh Neraca Saldo :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus akuntansi biasa dimulai dari mendokumenkan bukti transaksi
dalam jurnal (buku harian), pemindah bukuan (posting) ke buku besar, menyusun
neraca saldo, membuat neraca lajur, membuat jurnal penyesuaian, menyusun
laporan keuangan, dan terakhir menyusun jurnal penutup dan jurnal pembalik.
Bukti transaksi atau invoice pembayaran memuat transaksi yang terjadi
pada sebuah bisnis atau perusahaan, baik dengan pihak internal maupun eksternal.
Bukti transaksi terdiri dari beberapa macam yaitu faktur pembelian, faktur
penjualan, faktur pajak, bukti kas keluar, bukti kas masuk, bukti setoran bank dan
kwitansi.
Buku besar atau yang juga dikenal dengan General Ledger adalah salah
satu bagian dari siklus akuntansi. Isi dari buku ini adalah kumpulan transaksi yang
termuat dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
Neraca saldo adalah hasil dari pencatatan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan transaksi perusahaan, antara lain meliputi pencatatan laporan penjualan,
biaya, hutang, piutang, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/akuntansi/bukti-transaksi-dalam-akuntansi-dan-peruntukannya/.
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-jurnal-umum-dalam-akuntansi/
Aldo Faisal Umam, 2021 “Cara Memposting Jurnal Umum Ke Buku Besar”
https://publikasiindonesia.id/blog/cara-memposting-jurnal-umum-ke-buku-besar/