0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas perkembangan motorik yang merupakan proses perubahan kapasitas fungsional organ tubuh menuju keadaan yang lebih terorganisasi dan terspesialisasi melalui kerjasama antara otot, otak, dan saraf. Proses ini terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Dokumen tersebut membahas perkembangan motorik yang merupakan proses perubahan kapasitas fungsional organ tubuh menuju keadaan yang lebih terorganisasi dan terspesialisasi melalui kerjasama antara otot, otak, dan saraf. Proses ini terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Dokumen tersebut membahas perkembangan motorik yang merupakan proses perubahan kapasitas fungsional organ tubuh menuju keadaan yang lebih terorganisasi dan terspesialisasi melalui kerjasama antara otot, otak, dan saraf. Proses ini terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia.
motorik: perkembangan pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir.
2 IKIP Budi Utomo
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1992) – perkembangan: proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Perkembangan terjadi dalam bentuk perubahan kualitatif, kuantitatif atau kedua-duanya secara serempak.
3 IKIP Budi Utomo
Lanjutan . . .
Perkembangan gerak “motor
development”: suatu proses sejalan dengan bertambahnya usia – secara bertahap dan bersinambung gerakan individu meningkat dari sederhana, tidak terorganisasi, tidak terampil – keterampilan gerak yang kompleks dan terorganisasi dengan baik – penyesuaian keterampilan – proses penuaan.
4 IKIP Budi Utomo
Menurut Zulkifli (2001) - perkembangan motoris: gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan kerjasama antara otot, otak dan saraf. Ciri-ciri gerakan motoris: gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-maksud tertentu.
5 IKIP Budi Utomo
Menurut Keogh – perkembangan gerak: perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari mulai bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthoud) serta melibatkan berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada pada manusia mempengaruhi perkembangan gerak dan perkembangan gerak sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilakumanusia
6 IKIP Budi Utomo
Simpulan . . .
gerakan tubuh yang terjadi dengan
kerjasama antara otot, otak dan saraf yang dimana terjadi proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin terorganisasi dan terspesialisasi.
7 IKIP Budi Utomo
Untuk mempelajari perkembangan motorik, metode longitudinal dan cross-sectional dapat diaplikasikan dalam berbagai format penelitian. Suatu penelitian dapat berbentuk studi eksperimental atau dapat menggunakan metode cross-sectional melalui pengamatan naturalistik, survei, wawancara, laporan, studi kasus, atau ggabungan dari metode-metode tersebut.
8 IKIP Budi Utomo
Beberapa tahun terakhir ini banyak peneliti dalam bidang psikologi perkembangan dan perkembangan motorik melakukan penggabungan disain peneliti longitudinal dan cross-sectional meneliti beberapa kelompok selama beberapa tahun. Dengan membuat pengelompokan sedemikian rupa hingga ada keadaan saling menutupi dalam faktor usia.
9 IKIP Budi Utomo
Ilustrasi . . .
Satu kelompok terdiri dari anak-anak usia
12, 13 dan 14 tahun, kelompok lainnya berusian 15, 16 dan 17 tahun. Sifat longitudinalnya ada dalam mengikuti kelompok lainnya tadi selama tiga tahun berturut-turut, sedangkan cross- sectionalnya dapat dilakukan dengan membandingkan usia 14 tahun yang saling menutupi tadi mengenai beberapa prilaku tertentu.
10 IKIP Budi Utomo
Usia biologis dari setiap individu memberi suatu catatan tentang kecepatan kemajuannya mencapai kematangan, ini merupakan variabel usia yang mempunyai hubungan secara kasar dengan usia kronologis dan dapat ditentukan melalui pengukuran usia morfologis, usia skeletal, usia dental dan usia seksual.
11 IKIP Budi Utomo
Usia morfologis adalah suatu perbandingan yang dicapai seorang (tinggi dan berat badan) dengan huruf standar normatif. Ukuran normatif telah ditentukan oleh Wetzel (1948) melalui pemetaan secara mendalam terhadap tinggi dan berat badan ribuan individu.
12 IKIP Budi Utomo
Usia skeletal memberikan suatu catatan mengenai usia morfologis dari kerangka yang sedang berkembang. Usia skeletal dapat ditentukan seacara ceramat melalui sinar X pada tulang-tulang carpel pada tangan dan pergelangan tangan.
13 IKIP Budi Utomo
Usia dental merupakan suatu cara lainnya yang akurat tetapi jarang digunakan dalam menentukan usia biologis.
14 IKIP Budi Utomo
Usia seksual merupakan metode keempat yang dapat digunakan untuk menetukan usia biologis. Kematangan seksual ditentukan berdasarkan pencapaian variabel karakteristik-karakteristik kelamin primer dan sekunder. Walaupun metode kematangan biologis, namun jarang digunakan karena pertimbangan faktor-faktor sosial budaya.
15 IKIP Budi Utomo
Terdapat pula berbagai metode yang lain yang dapat digunakan dalam mengklasifikasikan perkembangan usia, seperti pengukuran usia emosional, usia mental, usia konsep diri dan usia persepsual.
16 IKIP Budi Utomo
Usia emosional adalah suatu ukuran sosialitas dan kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam suatu lingkungan tertantu. Usia mental mengacu kepada potensi mental seseorang sebagai suatu fungsi baik dari belajar maupun intelegensi.
17 IKIP Budi Utomo
Usia konsep diri adalah suatu ukuran tentang pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri dan sering kali befluktuasi dalam usia hidup seseoranga. Usia persepsual merupakan suatu penelitian tentang kecepatan tingkat perkembangan persepsual seseorang.
18 IKIP Budi Utomo
Klasifikasi Perkembangan Usia No Periode Perkiraan Usia Rata-Rata