Anda di halaman 1dari 21

Perkembangan Motorik

Suatu Kajian

1 IKIP Budi Utomo


Pengertian Perkembangan Motorik

 Menurut Hurlock (1998) – perkembangan


motorik: perkembangan pengendalian
gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat
syaraf, urat syaraf dan otot yang
terkoordinasi. Pengendalian berasal dari
perkembangan refleksi dan kegiatan
massa yang ada pada waktu lahir.

2 IKIP Budi Utomo


 Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1992)
– perkembangan: proses perubahan
kapasitas fungsional atau kemampuan
kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan
yang makin terorganisasi dan
terspesialisasi. Perkembangan terjadi
dalam bentuk perubahan kualitatif,
kuantitatif atau kedua-duanya secara
serempak.

3 IKIP Budi Utomo


Lanjutan . . .

 Perkembangan gerak “motor


development”: suatu proses sejalan
dengan bertambahnya usia – secara
bertahap dan bersinambung gerakan
individu meningkat dari sederhana, tidak
terorganisasi, tidak terampil –
keterampilan gerak yang kompleks dan
terorganisasi dengan baik – penyesuaian
keterampilan – proses penuaan.

4 IKIP Budi Utomo


 Menurut Zulkifli (2001) - perkembangan motoris:
gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan
kerjasama antara otot, otak dan saraf. Ciri-ciri
gerakan motoris: gerak dilakukan dengan tidak
sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-maksud
tertentu.

5 IKIP Budi Utomo


 Menurut Keogh – perkembangan gerak:
perubahan kompetensi atau kemampuan gerak
dari mulai bayi (infancy) sampai masa dewasa
(adulthoud) serta melibatkan berbagai aspek
perilaku manusia, kemampuan gerak dan aspek
perilaku yang ada pada manusia mempengaruhi
perkembangan gerak dan perkembangan gerak
sendiri mempengaruhi kemampuan dan
perilakumanusia

6 IKIP Budi Utomo


Simpulan . . .

 gerakan tubuh yang terjadi dengan


kerjasama antara otot, otak dan saraf
yang dimana terjadi proses perubahan
kapasitas fungsional atau kemampuan
kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan
yang makin terorganisasi dan
terspesialisasi.

7 IKIP Budi Utomo


 Untuk mempelajari perkembangan motorik,
metode longitudinal dan cross-sectional dapat
diaplikasikan dalam berbagai format penelitian.
Suatu penelitian dapat berbentuk studi
eksperimental atau dapat menggunakan metode
cross-sectional melalui pengamatan naturalistik,
survei, wawancara, laporan, studi kasus, atau
ggabungan dari metode-metode tersebut.

8 IKIP Budi Utomo


 Beberapa tahun terakhir ini banyak peneliti dalam
bidang psikologi perkembangan dan
perkembangan motorik melakukan
penggabungan disain peneliti longitudinal dan
cross-sectional meneliti beberapa kelompok
selama beberapa tahun. Dengan membuat
pengelompokan sedemikian rupa hingga ada
keadaan saling menutupi dalam faktor usia.

9 IKIP Budi Utomo


Ilustrasi . . .

 Satu kelompok terdiri dari anak-anak usia


12, 13 dan 14 tahun, kelompok lainnya
berusian 15, 16 dan 17 tahun. Sifat
longitudinalnya ada dalam mengikuti
kelompok lainnya tadi selama tiga tahun
berturut-turut, sedangkan cross-
sectionalnya dapat dilakukan dengan
membandingkan usia 14 tahun yang
saling menutupi tadi mengenai beberapa
prilaku tertentu.

10 IKIP Budi Utomo


 Usia biologis dari setiap individu memberi
suatu catatan tentang kecepatan
kemajuannya mencapai kematangan, ini
merupakan variabel usia yang mempunyai
hubungan secara kasar dengan usia
kronologis dan dapat ditentukan melalui
pengukuran usia morfologis, usia skeletal,
usia dental dan usia seksual.

11 IKIP Budi Utomo


 Usia morfologis adalah suatu
perbandingan yang dicapai seorang (tinggi
dan berat badan) dengan huruf standar
normatif. Ukuran normatif telah
ditentukan oleh Wetzel (1948) melalui
pemetaan secara mendalam terhadap
tinggi dan berat badan ribuan individu.

12 IKIP Budi Utomo


 Usia skeletal memberikan suatu catatan
mengenai usia morfologis dari kerangka
yang sedang berkembang. Usia skeletal
dapat ditentukan seacara ceramat melalui
sinar X pada tulang-tulang carpel pada
tangan dan pergelangan tangan.

13 IKIP Budi Utomo


 Usia dental merupakan suatu cara lainnya
yang akurat tetapi jarang digunakan
dalam menentukan usia biologis.

14 IKIP Budi Utomo


 Usia seksual merupakan metode keempat yang
dapat digunakan untuk menetukan usia biologis.
Kematangan seksual ditentukan berdasarkan
pencapaian variabel karakteristik-karakteristik
kelamin primer dan sekunder. Walaupun metode
kematangan biologis, namun jarang digunakan
karena pertimbangan faktor-faktor sosial budaya.

15 IKIP Budi Utomo


 Terdapat pula berbagai metode yang lain
yang dapat digunakan dalam
mengklasifikasikan perkembangan usia,
seperti pengukuran usia emosional, usia
mental, usia konsep diri dan usia
persepsual.

16 IKIP Budi Utomo


 Usia emosional adalah suatu ukuran
sosialitas dan kemampuan seseorang
untuk berfungsi dalam suatu lingkungan
tertantu.
 Usia mental mengacu kepada potensi
mental seseorang sebagai suatu fungsi
baik dari belajar maupun intelegensi.

17 IKIP Budi Utomo


 Usia konsep diri adalah suatu ukuran
tentang pandangan seseorang terhadap
dirinya sendiri dan sering kali befluktuasi
dalam usia hidup seseoranga.
 Usia persepsual merupakan suatu
penelitian tentang kecepatan tingkat
perkembangan persepsual seseorang.

18 IKIP Budi Utomo


Klasifikasi Perkembangan Usia
No Periode Perkiraan Usia Rata-Rata

1 Pranatal : Pembuahan hingga lahir ke


dunia
- Zygote
- Pembuahan – 1 minggu
- Embrio
- 2 mnggu – 8 minggu
- Fetal (janin)
- 8 minggu - lahir

2 Bayi : Lahir hingga usia 24 bulan

- Neonatal - Lahir – 1 bulan

- Bayi Awal - 1 bulan – 12 bulan

- Bayi Akhir - 12 bulan – 24 bulan

3 Kanak-kanak 2 tahun hingga 10 tahun

- Anak baru belajar berjalan- 24 bulan – 36 bulan

- Masa kanak-kanak awal - 3 tahun – 5 tahun

- Masa kanak-kanak akhir - 6 tahun – 10 tahun

19 IKIP Budi Utomo


No Periode Perkiraan Usia Rata-Rata

4 Remaja : 10 tahun hingga 20 tahun

- Remaja awal - 10 tahun – 12 tahun (W)

- 11 tahun – 13 tahun (L)

- Remaja akhir - 12 tahun – 20 tahun (W)

- 14 tahun – 20 tahun (L)

5 Dewasa awal : 20 tahun hingga 40 tahun

- Baru memasuki masa - 20 tahun – 30 tahun


dewasa
- 30 tahun – 40 tahun
- Masa kematangan

20 IKIP Budi Utomo


No Periode Perkiraan Usia Rata-Rata

6 Dewasa pertengahan : 40 tahun hingga 60 tahun

- Masa transisi dalam hidup- 40 tahun – 45 tahun

- Setengah baya - 45 tahun – 60 tahun

7 Lanjut usia 60 tahun ke atas

- Awal memasuki lanjut - 60 tahun – 70 tahun


usia
- 70 tahun 80 tahun
- Lanjut usia tahap
menengah - 80 tahun ke atas

- Lanjut usia tahap akhir

21 IKIP Budi Utomo

Anda mungkin juga menyukai