Materi Cerdik SBMPTN
Materi Cerdik SBMPTN
1. Matematika
2. Fisika
3. Kimia
4. Biologi
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
Program IPA
Matematika
c. (a )
m n
= a mn B. BENTUK AKAR
d. (a b ) = a b
m n p mp np
Sifat-sifat Bentuk Akar
p
a m a mp a. n
an = a
e. n = np , b ≠ 0
b b b. a ⋅ b = a⋅b
a a
f. a0 = 1 , a ≠ 0 c. =
1 b b
g. a−n = n , a ≠ 0
a d. n
am = a n
m
1 1 a 1
e. = × = a
a a a a
2 mata_elang_media@yahoo.co.id
C. LOGARITMA
p
Logaritma adalah invers dari perpangkatan, yaitu log b
e. a
log b = , dengan 0 < p < 1 ∨ p > 1
p
mencari pangkat dari suatu bilangan pokok, sehingga log a
f. 1
hasilnya sesuai dengan yang telah diketahui. a
log b = b
log a
a
log b = c ⇔ a c = b g. a
a
log b
=b
Di mana:
h. a
log b ⋅ b log c ⋅ c log d = a log d
1. a dinamakan bilangan pokok dengan 0 < a < 1 atau
a > 1,
2. b dinamakan numerus, yaitu bilangan yang dicari 2. Persamaan Logaritma
logaritmanya, dengan b > 0,
3. c dinamakan hasil logaritma.
a
log f (x) = a log g(x) ⇒ f (x) = g(x)
ax 2 + bx + c = 0 x12 − x22 = ( x1 + x2 )( x1 − x2 )
dengan a, b, c bilangan real dan a ≠ 0 .
x13 + x23 = ( x1 + x2 ) − 3x1 ⋅ x2 ( x1 + x2 )
3
1. Jenis-jenis Akar 1 1 x1 + x2
+ =
Persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 mempunyai: x1 x2 x1 ⋅ x2
1. akar real jika D ≥ 0 ,
2. akar real berlainan jika D > 0 , 3. Sifat-sifat Akar Persamaan Kuadrat
3. akar real kembar jika D = 0 ,
4. akar imajiner/ khayal jika D < 0 , Diketahui persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 de-
dengan D = b2 − 4ac . ngan x1 dan x2 akar-akarnya, maka sifat akar-akar
persamaan kuadrat yang diketahui:
2. Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar
1. Kedua akarnya positif, jika:
Diketahui x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x1 + x2 > 0 ; x1 ⋅ x2 > 0 ; D ≥ 0
kuadrat ax 2 + bx + c = 0 , maka:
mata_elang_media@yahoo.co.id 3
2. Kedua akarnya negatif, jika: dua titik.
ii. D = 0 ⇒ parabola menyinggung sumbu x.
x1 + x2 < 0 ; x1 ⋅ x2 > 0 ; D ≥ 0
iii. D < 0 ⇒ parabola tidak memotong sumbu x.
3. Kedua akarnya berlainan tanda, jika:
2. Nilai Ekstrem Dari Fungsi Kuadrat
x1 ⋅ x2 < 0 ; D > 0
Fungsi kuadrat f (x) = ax 2 + bx + c mempunyai:
4. Kedua akarnya berlawanan, jika:
−b
x1 + x2 = 0 1. Sumbu simetri: x =
2a
5. Kedua akarnya berkebalikan, jika: D b2 − 4ac
2. Nilai ekstrem: =
x1 ⋅ x2 = 1 −4a −4a
Nilai ekstrem maksimum jika a < 0.
Nilai ekstrem minimum jika a > 0.
4. Menentukan Persamaan Kuadrat θ
Persamaan kuadrat baru yang akarnya α dan adalah 3. Menyusun Persamaan Fungsi Kuadrat
B. FUNGSI KUADRAT b. Diketahui titik potong dengan sumbu x, (x1 ,0) dan
Fungsi f yang didefinisikan sebagai f (x) = ax 2 + bx + c (x2 ,0) serta titik lain
4 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 3 PERTIDAKSAMAAN
mata_elang_media@yahoo.co.id 5
D. EKUIVALENSI F. PENARIKAN KESIMPULAN
Pernyataan yang mempunyai nilai kebenaran sama. Modus Ponens Modus Tollens Sillogisme
Contoh: p ⇒ q ≡ q ⇒ p ≡ p ∨ q
pÞq (B) pÞq (B) p Þ q (B)
E. KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI p (B) q (B) q Þ r (B)
\ q (B) \ p (B) \ p Þ r (B)
n Konvers dari implikasi p Þ q adalah q Þ p
n Invers dari implikasi p Þ q adalah ~ p Þ ~ q
n Kontraposisi dari implikasi p Þ q adalah ~ q Þ ~ p
x
b
6 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 6 STATISTIKA DAN PELUANG
1. Rata-rata/mean ( x )
1n−
Me = Q2 = tb +
2 ∑ f c
Data tunggal: fk
n
n = banyak data,
x + x + ... + xn
∑x
i =1
i xi = data ke-i,
tb = tepi bawah kelas yang memuat Me/Q2
∑ f = jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas Me
x= 1 2 = i = 1, 2, 3, …, n.
n n
fk = frekuensi kelas yang memuat Me
Data kelompok: 4. Kuartil
n
Nilai yang membagi sekumpulan data yang telah
f x + f x + ... + fn xn
∑fx
i =1
i i
fi = banyak data xi, terurut menjadi 4 bagian.
x= 1 1 2 2 = n
Data kelompok:
f1 + f2 + ... + fn n = f1 + f2 + ... + fn .
∑f i 1n−
4 (∑ )
f
1
c
i =1
Kuartil bawah (Q1): Q1 = tb1 +
f1
2. Modus (Mo)
Modus adalah data dengan frekuensi paling banyak
atau data yang paling sering muncul. Kuartil atas (Q3): Q3 = tb3 +
3n−
4 (∑ )
f
3
c
f3
n Data tunggal:
Contoh:
Diketahui data: 3, 3, 6, 8, 7, 9, 9, 7, 5, 7, 7, 7. Dengan:
Modus dari data tersebut adalah 7. tb1 /tb3 = tepi bawah kelas yang memuat Q1 /Q3
n Data kelompok: ( ∑ f )1 / ( ∑ f )3 = jumlah frekuensi sebelum Q1/Q3
f1 / f3 = frekuensi kelas yang memuat Q1/Q3
d1
Mo = tb + c 5. Jangkauan (J)
d1 + d2
n Jangkauan atau range dirumuskan dengan:
tb = tepi bawah kelas modus J = xmax − xmin
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas
sebelumnya n Jangkauan antarkuartil (H):
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas H = Q3 − Q1
sesudahnya
n Jangkauan semi antarkuartil (Qd):
c = panjang kelas
1
3. Median (Me/Q2) Qd = (Q3 − Q1 )
2
Median adalah nilai tengah dari data yang telah
diurutkan. Median bisa disebut juga kuartil 2 atau 6. Simpangan rata-rata (SR)
kuartil tengah. Data tunggal: Data kelompok:
Data tunggal: n n
xn + xn SR = SR = n
n
Jika n genap maka: Me = 2 2
+1
∑f i
2 i =1
mata_elang_media@yahoo.co.id 7
7. Ragam/variansi (R)
A1 × A2 × A3 × ... × In
Data tunggal: Data kelompok:
n n Notasi Faktorial
∑ | xi − x |2 ∑ f |x − x | i i
2
n! = 1 × 2 × 3 × ... (n – 1) × n
R = S2 = i =1 R = S2 = i =1
n 1! = 0! = 1
n
∑f i =1
i
dengan n bilangan asli
1. Permutasi
8. Simpangan baku/deviasi standar (S) n Permutasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah
Data tunggal: Data kelompok: cara penyusunan unsur-unsur yang berbeda
n n
dengan memperhatikan urutannya (AB ≠ BA)
∑| x − x |
i =1
i ∑ f |x − x |
i =1
i i
n Rumus dan notasi yang digunakan dalam
permutasi adalah:
S= S= n - Banyaknya permutasi n unsur yang diambil
n
∑f i dari n unsur adalah P(n, r) = n!
i =1 - Banyaknya permutasi r unsur yang diambil
dari n unsur:
n!
9. Perubahan data P(n, r ) =
(n − r )!
Bila masing-masing data diubah dengan nilai yang
sama, berlaku n Permutasi k unsur dengan terdapat m unsur yang
sama, n unsur yang sama dan l unsur yang sama
Perubahan Ukuran Ukuran
adalah:
data pemusatan penyebaran
+ + TETAP k!
- - TETAP cara
m!⋅ n!⋅ l!
x x x
: : :
n Banyaknya permutasi siklis (lingkaran) dari n unsur
Catatan:
adalah
- Yang termasuk ukuran pemusatan adalah: x , Mo,
Me, Q1 . (n – 1)!
- Yang termasuk ukuran penyebaran adalah: J, H,
Qd, S, R.
2. Kombinasi
n Kombinasi dari sekumpulan unsur-unsur dengan
B. PELUANG cara penyusunan unsur-unsur yang berbeda tanpa
memperhatikan urutan-nya (AB = BA).
n Kombinasi k unsur dari n unsur dilambangkan
Aturan Perkalian
dengan nCk atau C (n, k) .
Misalkan terdapat n tempat tersedia dengan:
n Banyaknya kombinasi k unsur yang diambil dari n
n A1 adalah banyak cara untuk mengisi tempat
unsur adalah
pertama.
n A2 adalah banyak cara untuk mengisi tempat n!
kedua setelah tempat pertama terisi. C (n, k) =
(n − k)!k!
n A3 adalah banyak cara untuk mengisi tempat ketiga
setelah tempat pertama dan kedua terisi.
3. Peluang Kejadian
n An adalah banyak cara untuk mengisi tempat ke-n Peluang kejadian A ditulis P(A), ditentukan dengan
setelah tempat pertama, kedua, ..., ke (n – 1) terisi. rumus:
Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia n(A) n(S) = banyaknya anggota semesta
secara keseluruhan adalah: P(A) = n(A) = banyaknya anggota A
n(S) P(A) = peluang kejadian A
8 mata_elang_media@yahoo.co.id
4. Peluang Komplemen Suatu Kejadian b. Kejadian Saling Lepas
Misalkan Ac adalah komplemen kejadian A, maka Dua kejadian A dan B dikatakan kejadian saling
lepas bila A dan B tidak punya irisan, yang
P(Ac ) = 1 − P(A) berakibat P(A ∩ B) = 0, sehingga
P(A ∪ B) = P(A) + P(B)
5. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan c. Kejadian Saling Bebas
adalah A dan B disebut dua kejadian saling bebas bila
kejadian yang satu tidak dipengaruhi kejadian
FH(A) = n × P(A)
lainnya.
P(A ∩ B) = P(A) ⋅ P(B)
6. Peluang Kejadian Majemuk
a. Gabungan Dua Kejadian
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) − P(A ∩ B)
BAB 7 TRIGONOMETRI
Dalam sebuah segitiga ABC berlaku hubungan: sin(90o - a) = cos a sin(180o - a) = sin a
A sin(90o + a) = cos a sin(180o + a) = -sin a
b
sin x =
c cos(90o - a) = sina cos(180o - a) = -cos a
c a
b cos x = cos(90o + a) = -sina cos(180o + a) = -cos a
c
b tan(90o - a) = cot a tan(180o - a) = - tan a
x tan x =
B a C a tan(90o + a) = -cot a tan(180o + a) = tan a
mata_elang_media@yahoo.co.id 9
D. ATURAN SINUS DAN COSINUS 2sin x cos y = sin(x + y) + sin(x - y)
C Pada setiap segitiga sembarang 2cos x sin y = sin(x + y) - sin(x - y)
ABC berlaku aturan sinus, yaitu:
2cos x cos y = cos(x + y) + cos(x - y)
b a
a b c -2sin x sin y = cos(x + y) - cos(x - y)
= =
A c B sin A sin B sinC
H. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
Pada tiap segitiga sembarang ABC berlaku aturan TRIGONOMETRI
cosinus, yaitu:
a. Sinus
a2 = b2 + c2 - 2bc cos A sin x = sinα
b2 = a2 + c2 - 2ac cos B x1 = α + k.360o atau x1 = (180o − α ) + k.360o
c2 = a2 + b2 - 2ab cos C b. Cosinus
cos x = cosα
x = ±α + k.360o
E. MENGHITUNG LUAS SEGITIGA
c. Tan
Jika pada suatu segitiga ABC diketahui besar sudut dan
dua sisi yang mengapit sudut, maka berlaku hubungan: tan x = tanα
1 x = α + k.180o
C L = bc sin A
2 k = ..., –1, 0, 1, 2, …
b a 1
L = ac sin B
2
1
A c B L = ab sinC
2
10 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 8 DIMENSI TIGA
A. JARAK B. SUDUT
n Jarak Antara Dua Titik n Sudut Dua Garis Bersilangan
Adalah panjang garis lurus yang menghubungkan Misalkan garis g dan h bersilangan maka cara
kedua titik itu. melukis sudut antara garis g dan h adalah:
A B - lukis garis g’ yang sejajar g dan memotong h,
- sudutnya = sudut antara garis g’ dan h.
Panjang ruas garis AB menunjukkan jarak antara
titik A dan titik B.
n Sudut Antara Garis g dan Bidang V
n Jarak Titik ke Garis
Langkah:
Adalah panjang garis tegak lurus dari titik ke garis.
- proyeksikan garis g ke bidang V, sebut
A hasilnya g’,
- sudutnya = sudut antara garis g dan g’.
g
n Sudut Antara Dua Bidang
B Langkah:
AB menunjukkan jarak antara titik A dan garis g - tentukan perpotongan antara bidang V dan
yang ditunjukkan oleh ruas garis AB yang tegak W sebut l,
lurus g. - lukis garis di bidang V tegak lurus l, sebut g,
n Jarak antara Titik dengan Bidang - lukis garis di bidang W tegak lurus l, sebut h,
Adalah panjang garis tegak lurus dari titik ke - sudutnya = sudut antara garis g dan h.
bidang atau panjang garis lurus dari titik ke titik
proyeksinya pada bidang.
Jarak antara P dan bidang ditun-
jukkan oleh garis m yang tegak
lurus bidang.
BAB 9 LINGKARAN
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang n Persamaan lingkaran dengan pusat (a, b) dan jari-
berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. jari = r.
y
A. PERSAMAAN LINGKARAN ( x − a )2 + ( y − b )2 = r 2
(a, b) r
n Persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) dan jari
jari = r.
y (0, 0)
x2 + y2 = r 2
x
r n Persamaan lingkaran dengan pusat (0, b) dan
(0, 0) x menyinggung sumbu x:
mata_elang_media@yahoo.co.id 11
y B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA
( x − a) + ( y − b) = b LINGKARAN
2 2 2
(0, b) r
1. Diketahui titik singgungnya ( x1 , y1 )
n Persamaan garis singgung pada lingkaran x2 +
y2 = r2 di titik (x1, y1). Rumus:
x
x1 x + y1 y = r 2
n Persamaan lingkaran dengan pusat (a, 0) dan
n Persamaan garis singgung pada lingkaran
menyinggung sumbu y:
y ( x − a )2 + ( y − b )2 = r 2 di titik (x1, y1). Rumus:
( x − a) + ( y − b) = a
2 2 2
( x − a ) ( x1 − a ) + ( y − b ) ( y1 − b ) = r 2
(a, 0) r
x n Persamaan garis singgung di titik P(x1, y1)
pada lingkaran: x2 + y2 + 2ax + 2by + c = 0.
Rumus:
n Persamaan lingkaran dengan pusat (a, b) dan x1 x + y1 y + a(x1 + x) + b(y1 + y) + c = 0
menyinggung garis px + qy + r = 0.
y 2. Diketahui gradien m
px + qy + r = 0
n Persamaan garis singgung dengan gradien m
12 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 10 SUKU BANYAK
Bentuk umum:
f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2+ ... + a1x + a0,
n Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (ax – b) maka
dengan an ≠ 0, n bilangan cacah. an, an-1, an-2, ... , a1, sisanya = f( b ).
a
a0 disebut koefisien-koefisien suku banyak dari masing- n Jika (x – a) habis dibagi/faktor dari suku banyak f(x)
masing peubah (variabel) x yang merupakan konstanta maka f(a) = 0.
real dan an ≠ 0. Sedangkan a0 disebut suku tetap
(konstanta). D. TEOREMA FAKTOR
A. NILAI SUKU BANYAK n Jika f(a) = S = 0, sehingga a merupakan pembuat
nol suku banyak f(x), maka (x – a) adalah faktor
Nilai dari f(k) dapat dicari dengan: dari suku banyak f(k).
1. Cara Substitusi n Jika pada suku banyak f(x) berlaku f(a) = 0 dan f(b)
Jika f(x) = x4 – 2x3 + x + 5 maka nilai suku banyak = 0, maka f(x) habis dibagi (x – a) (x – b).
tersebut untuk x = 1 adalah n Jika (x – a) adalah faktor dari f(x), maka x = a adalah
f(1) = (1)4 – 2.( 1) 3 + 1 + 5 = 5 akar dari f(x).
2. Metode Horner
Jika ax3 + bx2 + cx + d adalah suku banyak maka E. OPERASI AKAR-AKAR PADA SUKU BANYAK
f(h) diperoleh cara sebagai berikut.
a b c d n Fungsi derajat tiga: ax3 + bx2 + cx + d = 0
h
ah ah2 + bh ah3 + bh2 + ch b
+ 1. x1 + x2 + x3 = −
a
a ah + b ah2 + bh + c ah3 + bh2 + ch + d
c
2. x1 x2 + x1 x3 + x2 x3 =
Berarti kalikan dengan h a
d
3. x1 . x2 . x3 = −
B. PEMBAGIAN SUKU BANYAK a
Jika suatu suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh n Fungsi derajat empat: ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0
suku banyak g(x) berderajat kurang dari n, maka b
1. x1 + x2 + x3 + x3 = −
didapat suatu hasil bagi h(x) dan sisa pembagian s(x), a
secara matematis pembagian ini dapat ditulis: c
2. x1 x2 + x1 x3 + x1 x4 + x2 x3 + x2 x4 + x3 x4 =
f(x) = h(x) g(x) + s(x) a
d
3. x1 x2 x3 + x1 x3 x4 + x1 x2 x4 + x2 x3 x4 = −
Keterangan: a
f(x) = yang dibagi à berderajat n e
g(x) = pembagi à berderajat k 4. x1 . x2 . x3 . x4 =
h(x) = hasil bagi à berderajat (n – k) a
s(x) = sisa à berderajat (k – 1)
Catatan: k < n
C. TEOREMA SISA
n Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (x – a) maka
sisanya = f(a).
n Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (x + a) maka
sisanya = f(–a).
mata_elang_media@yahoo.co.id 13
BAB 11 FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS
Relasi dari himpunan A ke himpunan B terjadi jika f
ada anggota A dan B yang berpasangan. Himpunan
A disebut domain/daerah asal, himpunan B disebut
x f(x)
daerah kawan/kodomain, dan himpunan bagian B
yang berpasangan dengan A disebut daerah hasil atau f-1
range. Fungsi adalah suatu relasi yang mengawankan A B
setiap anggota domain dengan tepat satu kawan Sehingga jika f(x) = y maka f (y) = x. Fungsi invers
-1
dengan anggota kodomain ditulis f : A → B . berlaku:
A B C
gof C. INVERS KOMPOSISI FUNGSI
( g f )( x ) = f ( f ( x ) ) f g
BAB 12 LIMIT
A. TEOREMA LIMIT n lim k. f(x) = k. lim f(x), k konstanta
x →a x →a
n Jika f(x) = k, maka lim f(x) = k, dengan k konstanta, n lim { f(x). g(x)} = lim f(x). lim g(x)
x →a x →a x →a x →a
k dan a ∈ real f (x) lim f ( x)
n lim = x →a
, lim g(x) ≠ 0
x →a g( x ) lim g(x) x→a
n Jika f(x) = x, maka lim f(x) = a x →a
{ }
x →a n
lim{ f (x)} = lim f (x)
n
n lim { f(x) ± g(x)} = lim f(x) ± lim g(x) n
x →a x →a
x →a x →a x →a
14 mata_elang_media@yahoo.co.id
B. LIMIT ALJABAR C. LIMIT TRIGONOMETRI
0
1. Bentuk sin x sin mx m
0 lim =1 lim =
x →0 x x →0 nx n
a. Dengan pemfaktoran. x sin m(x − a) m
b. Dengan aturan L’Hospital diperoleh: lim =1 lim =
x →0 sin x x →a n(x − a) n
F (x) F '(x) F '(a)
lim = lim = tan x
x →a G( x ) x →a G '( x ) G '(a) lim =1
x →0 x
x
∞ lim =1
2. Bentuk tak tentu x →0 tan x
∞
Beberapa rumus bantu:
ax n + bx n−1 + ... + c 1. sin 2 x + cos 2 x = 1
lim m =L
x →∞ px + qx m−1 + ... + r
2. sin 2x = 2 sin x cos x
a 3. cos 2x = cos 2 x – sin 2 x
n Untuk n = m ⇒ L =
p 4. 1 – cos 2x = 2 sin 2 x
n Untuk n > m ⇒ L = ∞
5. 1 + cos 2x = 2cos 2 x
n Untuk n < m ⇒ L = 0
lim
x ®¥
( ax 2 + bx + c - px 2 + qx + r = ) b-q
2 a
( Jika a = p)
= ( Jika a > p)
= - ( Jika a < p)
BAB 13 TURUNAN
A. DEFINISI 3. Turunan penjumlahan/pengurangan fungsi.
mata_elang_media@yahoo.co.id 15
7. Turunan fungsi pangkat. Gradien = nilai turunan pertama f(x) ketika x = x1.
BAB 14 INTEGRAL
Integral adalah anti turunan. C. INTEGRAL PARSIAL
1. ∫ a dx = ax + C b
1 L = ∫ ( yatas − ybawah ) dx
∫ x dx = n + 1 x
n+1
2. n
+ C , syarat n ≠ −1
a
1 b
3. ∫ x dx = ln x + C L = ∫ ( y2 − y1 )dx
4. ∫ sin x dx = − cos x + C a
5. ∫ cos x dx = sin x + C
1
∫ s in x c os xdx = m + 1s in
m+1
6.
m
x +C d
−1
L = ∫ ( xkanan − xkiri )dy
∫ cos x sinx dx = m + 1 cos x + C
m m+1
7. c
d
8. ∫ ( f (x) ± g(x)) dx = ∫ f (x) dx ± ∫ g(x) dx L = ∫ ( x2 − x1 ) dy
c
B. INTEGRAL SUBSTITUSI
n ( f (x))n+1
∫ f '(x) ⋅ ( f (x)) dx = n+1
+C
16 mata_elang_media@yahoo.co.id
E. VOLUME BENDA PUTAR Jika x1 dan x2 dua fungsi kontinu pada r ≤ x ≤ s , maka
volume benda putar yang dibatasi oleh x1 dan x2
Jika y1 dan y2 dua fungsi kontinu pada p ≤ x ≤ q , maka
terhadap sumbu y.
volume benda putar yang dibatasi oleh y1 dan y2 bila
diputar terhadap sumbu x.
V = π ∫ (y2 )2 − (y1 )2 dx
p
q
s
V = π ∫ (x2 )2 − (x1 )2 dy
r
s
V = π ∫ (x jauh )2 − (xdekat )2 dy
r
s
BAB 15 PROGRAM LINEAR
Program linear adalah salah satu bagian dari B. NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF
matematika terapan yang dapat memecahkan berbagai
persoalan sehari-hari, di mana model matematika Hasil optimum terletak pada/di sekitar titik pojok
terdiri atas pertidaksamaan-pertidaksamaan linier atau pada garis batas daerah penyelesaian sistem
yang mempunyai banyak penyelesaian, satu atau pertidaksamaan, dengan demikian nilai optimum
lebih memberikan hasil yang paling baik (penyelesaian (maksimum/minimum) fungsi objektif dapat ditentu-
optimum). kan dengan:
n Masalah tersebut disajikan dalam bentuk model
Penggunaan Garis Selidik
matematika kendala/syarat/masalah berupa sis- Jika fungsi objektif f (x , y) = Ax + By + C , maka
tem pertidaksamaan linear. garis selidiknya adalah Ax + By + C = k .
n Hasil yang optimum ditentukan dengan terlebih n Nilai maksimum terjadi di titik pojok/garis
dahulu membuat model matematika. Sasaran pro- batas paling kanan yang dilintasi garis selidik.
gram berupa sebuah fungsi linier yang disebut n Nilai minimum terjadi di titik pojok/garis
fungsi sasaran/tujuan/objektif. batas paling kiri yang dilintasi garis selidik.
Pengujian Titik Pojok
A. MENENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN Jika fungsi objektif f (x , y) = Ax + By + C disubstitusi
dengan seluruh koordinat titik pojok, maka hasil
Daerah (himpunan) penyelesaian pertidaksamaan
Ax + By + C ≥ 0 atau Ax + By + C ≤ 0 dapat ditentukan yang terbesar/terkecil merupakan nilai optimum
dari fungsi objektif tersebut.
sebagai berikut.
n Jadikan A (koefisien x) bernilai positif.
n Jika tanda pertidaksamaan ≥ , maka daerah pe-
nyelesaian di sebelah kanan garis Ax + By + C = 0 .
n Jika tanda pertidaksamaan ≤ , maka daerah
penyelesaian di sebelah kiri garis Ax + By + C = 0 .
mata_elang_media@yahoo.co.id 17
BAB 16 BARISAN DAN DERET
A. BARISAN ARITMATIKA n Suku pertama = U1 = a
Un = a ⋅ r n−1
Jika U1 ,U2 ,U3 ,...,Un merupakan suku-suku pada
barisan aritmatika maka: n Jumlah n suku pertama (Sn )
n Suku pertama = U1 = a
a (1 − r n ) a ( r n − 1)
n Beda ⇒ b = U2 − U1 = U3 − U2 = ... = Un − Un−1 Sn = atau Sn =
n Suku ke-n 1−r r −1
Un = a + (n − 1)b
C. DERET GEOMETRI TAK HINGGA
n Jumlah n suku pertama (Sn ) n Rumus jumlah deret geometri tak hingga:
a
n n S∞ =
Sn = (2a + (n − 1)b) atau Sn = (a + Un ) 1−r
2 2
n Jumlah tak hingga dari suku-suku ganjil:
B. BARISAN GEOMETRI Sganjil =
a
1 − r2
Barisan dengan rasio antara 2 suku yang berurutan n Jumlah tak hingga dari suku-suku genap:
adalah sama.
ar
Contoh: 1, 2, 4, 8, ... à rasio 2 Sgenap =
1 − r2
Jika U1 ,U2 ,U3 ,...,Un merupakan suku-suku pada
barisan geometri, maka: n Rasio deret geometri tak hingga:
Sgenap
r=
Sganjil
Deret geometri mempunyai jumlah/limit/konvergen
jika −1 < r < 1 ⇔ r < 1 .
BAB 17 MATRIKS
Matriks adalah kumpulan elemen–elemen yang Ordo dari matriks dinyatakan oleh banyaknya baris dan
disusun dalam baris dan kolom. kolom. Pada matriks A, karena banyak baris = m dan
Contoh: banyak kolom = n, maka matriks A memiliki ordo m ×
a11 a1n n, dan ditulis Amn.
A=
a Kesamaan Matriks
m1 amn
Dengan: Dua buah matriks dikatakan sama jika:
a11: anggota matriks A pada baris ke-1 dan kolom ke-1 1. ordonya sama
amn: anggota matriks A pada baris ke-m dan kolom ke-n 2. anggota yang seletak harus sama
18 mata_elang_media@yahoo.co.id
Contoh: Determinan matriks B:
a1 a2 a3 b1 b2 b3 – – –
A= B= a b c a b c
a4 a5 a6 b4 b5 b6
det B = B = d e f d e f
Jika A = B, maka a1 = b1, a2 = b2, a3 = b3, g h i g h i
a4 = b4, a5 = b5, a6 = b6 + + +
Transpose Matriks
= (aei + bfg + cdh) – (gec + hfa + idb)
Jika pada satu matriks baris diubah menjadi kolom dan
kolom diubah menjadi baris, maka akan didapat satu C. INVERS
matriks baru yang disebut transpose matriks.
n Suatu matriks mempunyai invers jika
Transpose matriks A = At = AT determinannya tidak nol.
a b 1 d −b
A= ⇒ A−1 =
B. DETERMINAN c d ad − bc −c a
Determinan hanya dimiliki matriks-matriks persegi. n Matriks A disebut matriks singular jika det A = 0
a b
n Matriks 2 × 2: A =
n (A )
−1 −1
=A
c d n A ⋅ A−1 = A−1 ⋅ A = I
1 0 0
1 0
Determinan matriks A: det A = A = ad − bc Dengan: I2×2 = I3 x 3 = 0 1 0 , I = matriks
0 1 0 0 1
identitas.
a b c
n Matriks 3 × 3: B = d e f
g h i
BAB 18 VEKTOR
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar dan 2. Panjang vektor a dinotasikan sebagai
arah. Notasi vektor: a , b, c , dan seterusnya. a = a12 + a22 + a32
a dibaca “vektor a”.
B(x2 , y2 , z2 ) 3. Jika a = ( a1 , a2 , a3 ) dan b = ( b1 , b2 , b3 ) maka
A(x1 , y1 , z1 )
a + b = ( a1 + b1 , a2 + b2 , a3 + b3 )
mata_elang_media@yahoo.co.id 19
Rumus Pembagian Ruas Garis C. PROYEKSI
Jika p adalah vektor posisi
a bc
dari titik P yang membagi garis
AB dengan perbandingan
θ a bc
AP : PB = m : n , maka a bc
m.b + n.a Bila c adalah vektor proyeksi a pada b maka:
p=
m+n
n Besar c (panjang vektor proyeksi a pada b ):
B. PERKALIAN TITIK/SKALAR (DOT PRODUCT)
c = a cosθ =
a.b
b
n Diketahui a = ( a1 , a2 , a3 ) dan b = ( b1 , b2 , b3 ) maka
n Vektor c proyeksi vektor a pada b :
a.b = a1 ⋅ b1 + a2 ⋅ b2 + a3 ⋅ b3
a.b
( )
Diketahui a , b dan ∠ a , b = α maka c = 2 .b
n b
a.b
a.b = a . b .cosθ ⇔ cos θ =
a.b
20 mata_elang_media@yahoo.co.id
n Pencerminan titik P(x,y) terhadap garis y = –x n Rotasi dengan pusat (a,b) sebesar α
menghasilkan bayangan P’(–y, –x)
garis y =− x
P(x , y) → P '(−y , − x)
0 −1
Matriks transformasinya adalah
−1 0
n Matriks refleksi terhadap garis y = x + k
x ' 0 1 x 0
y ' = 1 0 y − k + k
x '− a cosα − sinα x − a
y '− b = sinα cosα
n Matriks refleksi terhadap y = –x + k y − b
x ' 0 −1 x 0
y ' = −1 0 y − k + k
n Refleksi terhadap garis x = h D. DILATASI
x =h
P(x , y) → P '(2h − x , k)
Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah
n Refleksi terhadap garis y = k ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu
y =k
P(x , y) → P '(x ,2k − y) bangun, tetapi tidak mengubah bentuk bangun yang
n Refleksi terhadap garis x = h lalu y = k bersangkutan. Dilatasi ditentukan oleh titik pusat dan
x =h ,y =k
P(x , y) → P '(2h − x ,2k − y) faktor dilatasi (faktor skala).
n Matriks transformasi dilatasi dengan faktor skala k
n Pencerminan terhadap dua garis yang saling adalah
berpotongan
k 0
Pencerminan terhadap dua garis yang berpotongan 0 k
yaitu garis y1 = m1 x + c1 dan y2 = m2 x + c2
akan menghasilkan rotasi dengan: n Dilatasi dengan pusat (0, 0) dengan faktor skala k
a. pusat di titik potong dua garis, x ' k 0 x
b. besar sudut rotasi sama dengan dua kali lipat y ' = 0 k y
sudut antara kedua garis,
c. arah rotasi sama dengan arah dari garis n Dilatasi dengan pusat (a, b) dengan faktor skala k
pertama ke garis kedua. x '− a k 0 x − a
Jika α sudut yang dibentuk antara garis y '− b = 0 k y − b
y1 = m1 x + c1 dan y2 = m2 x + c2 , maka
m1 − m2 E. KOMPOSISI TRANSFORMASI
tanα = .
1 + m1 ⋅ m2
Jika transformasi T1 bersesuaian dengan matriks M1
C. ROTASI dan transformasi T2 bersesuaian dengan matriks M2 ,
Rotasi (perputaran) pada bidang geometri ditentukan maka transformasi T1 lalu transformasi T2 ditulis T2 T1
oleh titik pusat, besar sudut, dan arah sudut rotasi.
bersesuaian dengan matriks M2 ⋅ M1 .
Suatu rotasi dikatakan memiliki arah positif jika rotasi
itu berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam,
berlaku sebaliknya.
n Rotasi dengan pusat (0, 0) sebesar α
mata_elang_media@yahoo.co.id 21
Program IPA
Fisika
BAB 1 BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai dan dapat B. BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
diukur. Menurut penyusunnya besaran dibagi menjadi
- Besaran skalar: besaran yang hanya memiliki nilai
dua, yaitu besaran pokok dan turunan. Sedang menurut
tetapi tidak memiliki arah, contoh: massa dan
arahnya terbagi menjadi 2, yaitu besaran skalar dan
waktu.
vektor.
- Besaran vektor: besaran yang memiliki nilai dan
arah, contoh: kecepatan, perpindahan, momentum.
A. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN n Dua Vektor Berpadu
- Besaran pokok: besaran yang satuannya telah
( F1 ) + ( F2 ) + 2F1F2 cosθ
2 2
Resultan: R = F1 + F2 =
ditentukan terlebih dahulu.
- Besaran turunan: besaran yang diturunkan dari
( F1 ) + ( F2 ) − 2F1F2 cosθ
2 2
besaran pokok. Selisih: F1 − F2 =
22 mata_elang_media@yahoo.co.id
C. PENGUKURAN e. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk
tempat titik desimal adalah bukan angka penting.
Alat ukur Ketelitian Contoh: 0,0075 memiliki 2 angka penting.
Mistar 1 mm
n Aturan Penjumlahan atau Pengurangan
Rol meter 1 mm
Hasil penjumlahan atau pengurangan hanya boleh
Jangka sorong 0,1 mm
Mikrometer sekrup 0,01 mm mengandung satu angka taksiran (angka terakhir
dari suatu bilangan penting).
D. ATURAN ANGKA PENTING Contoh: 4,461 → 1 adalah angka taksiran
1,07 + → 7 adalah angka taksiran
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting. 5,531 → ada dua angka taksiran
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan Sehingga dibulatkan menjadi 5,53; karena hanya
nol termasuk angka penting. boleh mengandung satu angka taksiran.
Contoh: 3,002 memiliki 4 angka penting.
c. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir n Aturan Perkalian atau Pembagian
dari angka-angka yang ditulis di belakang koma Hasil operasi perkalian atau pembagian hanya
desimal termasuk angka penting. boleh memiliki angka penting sebanyak bilangan
Contoh: 0,03600 memiliki 4 angka penting. yang angka pentingnya paling sedikit.
2,30 memiliki 3 angka penting. Contoh: 2,42 → 3 angka penting
d. Dalam notasi ilmiah, semua angka sebelum orde 1,2 ´ → 2 angka penting
termasuk angka penting. 2,904 → 4 angka penting
Contoh: 2,6 ´ 104 memiliki dua angka penting. Dibulatkan menjadi 2,9 (2 angka penting).
9,60 ´ 104 memiliki tiga angka penting.
mata_elang_media@yahoo.co.id 23
C. PERPADUAN DUA GERAK LURUS dv
n Percepatan: a =
dt
1. GLB dengan GLB
+ ( ay )
2
( ax )
2
vP besar (|a|): a =
vS
( vP ) + (vS )
2 2
vR =
vR
∆r r2 − r1
n Kecepatan rata-rata: v = =
∆t ∆t
2. GLBB dengan GLB ∆v v2 − v1
Benda diluncurkan horizontal dari ketinggian h n Percepatan rata-rata: a = =
∆t ∆t
dengan kecepatan v.
v ♦ Waktu sampai di tanah:
E. GERAK MELINGKAR
2h
t=
g Konsep:
h
♦ Jarak mendatar maksimum: Rumus gerak melingkar beraturan (GMB) identik
2h dengan GLB, dan gerak melingkar berubah beraturan
Xmaks Xma ks = v (GMBB) identik dengan GLBB.
g
besar (|r|): r = ( x )2 + ( y )2
dr
n Kecepatan: v = atau v(t ) = ∫ a.dt + v0
dt
+ (vy )
2
(vx )
2
besar (|v|): v =
24 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 3 GAYA
Gaya adalah tarikan atau dorongan. w A − wB wA w − wB .sinθ
a= ; a= ; a= A
mA + mB mA + mB mA + mB
∑F = m . a
a = percepatan sistem (massa A dan massa B)
m = massa benda (kg) T = tegangan tali ; TA = TB = T
a = percepatan benda (m/s2) mB = massa B
Konsep: mA = massa A
Resultan gaya ⇒ gaya yang searah dijumlahkan, dan N = gaya normal
yang berlawanan arah dikurangkan.
4. Gaya pada Gerak Melingkar
1. Hukum Newton Gaya sentripetal:
Hukum Newton I v2
n Fs = m = mω 2 R
∑ F = 0 , a = 0, benda diam atau GLB R
Percepatan sentripetal:
n Hukum Newton II
v2
∑ F = m.a , a ≠ 0, benda ber-GLBB as = = ω 2 R
R
Arah F : ke pusat ingkaran.
n Hukum Newton III s
w = berat benda
T = tegangan tali
WA WA
WB WA
mata_elang_media@yahoo.co.id 25
5. Pada Kasus Tikungan v = laju maksimum kendaraan
ms = koefisien gesekan statis antara roda dengan jalan
R = jari-jari putaran jalan
q = sudut kemiringan jalan terhadap horizontal
g = percepatan gravitasi
Ketika suatu kendaraan membelok di tikungan, bisa Laju minimum putaran motor:
didekati sebagai gerak melingkar agar tidak terjadi selip
maka: g.R
vmin =
v2 µs
n Tikungan Datar: = µs
R.g
v2 µ + tanθ
n Tikungan Miring: = s
R.g 1 − µ s tanθ
A. USAHA sehingga:
n Laju benda berubah:
Usaha adalah kerja atau aktivitas yang menyebabkan
suatu perubahan, dalam mekanika, kuantitas dari 1 1
W = Ekakhir − Ekawal = mv22 − mv12
suatu kerja atau usaha diberikan sebagai berikut. 2 2
n Posisi tinggi benda berubah:
F cosθ
W = Epakhir − Epawal = mg(∆h)
Jika sebuah benda ditarik dengan gaya sebesar F dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
benda berpindah sejauh S , maka usaha yang dilakukan
gaya terhadap benda adalah: Pada sistem yang konservatif (hanya gaya gravitasi
saja yang diperhitungkan) berlaku kekekalan energi
W = F . S . cos θ
mekanik, yaitu energi mekanik di setiap kedudukan
untuk q = 0o, maka adalah sama besar. Contoh-contohnya:
W =F.S
B. ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha EMA = EMB = EMC
atau kerja.
Dari hukum kekekalan energi mekanik pada kasus
n Energi Kinetik: Ek = 12 m.v 2
gambar-gambar di atas, untuk puncak dan dasar
n Energi Potensial Gravitasi: Ep = m.g.h berlaku:
v A2
n Energi Mekanik: EM = Ek + Ep v A = 2.ghB atau hB =
2.g
26 mata_elang_media@yahoo.co.id
Sebuah Bandul Diputar Vertikal Usaha dan Energi Potensial Pegas
Dari penerapan hukum kekekalan energi mekanik, Energi potensial pegas: EP = 12 k.x 2
maka syarat agar bandul bergerak 1 lingkaran penuh Usaha: W = ∆EP = 12 k.x22 − 12 k.x12
adalah:
Laju di titik tertinggi (B): Jika simpangan di mulai dari titik setimbang, maka:
vB = g.R k = konstanta pegas (N/m),
W = EP = 12 k.x 2 x = simpangan pegas (m).
Laju di titik terendah (A):
vB = 5g.R Energi pada Gerak Harmonis
VA
n Energi potensial:
M.m
EP = −G
R
G = konstanta gravitasi
R = jarak 2 massa
M III
g=G
R2
mata_elang_media@yahoo.co.id 27
Jika: 2. Gerak Harmonik pada Pegas
luasan I = luasan II = luasan III ⇒ tAB = tCD = n Simpangan
tEF
tAB = waktu dari A ke B
θ
y = A sinθ ϕ= q = wt + qo
c. Hukum Keppler III 2π
“Perbandingan kuadrat periode revolusi
planet (T2) terhadap jari-jari rata-rata planet y : simpangan getar (m)
pangkat tiga (R3) selalu tetap untuk setiap A : amplitudo (simpangan maksimum) (m)
planet.” q : sudut fase
Dirumuskan: w : frekuensi sudut (rad/s)
2 3 q0 : sudut fase awal
TA RA
= n Kecepatan getar
TB RB
v = ω.A cosθ = ω A2 − y 2
B. ELASTISITAS v: kecepatan getar
y: simpangan getar
1. Tegangan 3. Modulus Young
A: amplitudo (simpangan maksimum)
F τ F .L n Frekuensi sudut (rad/s)
τ= Y= =
A ε A.∆L
2π
F : gaya
ω= = 2π f
T
A : Luas penampang
f = frekuensi getaran (Hz)
T = periode getaran (s)
2. Regangan
n Percepatan getar
∆L
ε= a = −ω 2 .A sinθ = −ω 2 y
L
DL : perubahan panjang y : simpangan getar
L : panjang mula-mula A : amplitudo (simpangan maksimum)
n Frekuensi dan periode pada pegas dan
bandul sederhana
C. PEGAS
1 k 1
f= T=
1. Gaya Pada Pegas 2π m f
Jika pegas diberi gaya akan mengalami perubahan k = konstanta pegas
panjang yang dirumuskan:
Sedangkan untuk ayunan bandul sederhana
F = k.x frekuensi diberikan:
F : gaya yang menarik/ 1 g
mendorong pegas f=
2π l
k : konstanta pegas (N/m)
x : perubahan panjang (m) 1 gg : percepatan gravitasi
f=
2π l : panjang tali
28 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 6 IMPULS DAN MOMENTUM
A. IMPULS DAN MOMENTUM B. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
mata_elang_media@yahoo.co.id 29
BAB 7 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
3
Benda panjang, homogen, 1
diputar tepat di tengah I= ml2
12 n Energi Kinetik
4 Bola berongga 2 Untuk benda menggelinding (rotasi & translasi)
I= 3 mR2
1
5 Bola pejal 2
Ektranslasi = .m.v 2
I= 5 mR2 2
1 2 1 v 1
6 Silinder berongga tipis I = mR2 Ekrotasi = .I.ω = .(kmR 2 )( )2 = .km.v 2
2 2 R 2
7 Silinder pejal 1 1 2
I= 2 mR2 Ektotal = Ektranslasi + Ekrotasi = mv (1 + k)
2
8 Silinder berongga tidak tipis I= 1
2 m(R12 + R22)
30 mata_elang_media@yahoo.co.id
n Kesetimbangan Rotasi
Setimbang rotasi jika di setiap titik tumpu: jumlah
momen gaya = 0 ⇒ ∑τ = 0
- Jika terdapat gaya w, F, dan T bekerja pada
Ektotal = 12 m.v 2 (1 + k ) ; m.gh = 12 m.v 2 (1 + k ) batang seperti gambar:
2g.h
vA = ;vA = laju di dasar
(1 + k )
n Momentum Sudut
L = I.ω
∑ Lsebelum = ∑ Lsesudah - Jika sistem tetap dalam keadaan setimbang
rotasi maka:
n Usaha dan Daya pada Gerak Rotasi
W
∑τ = 0
Usaha: W = τ .θ Daya: P= ⇔ (w) (RW ) . sin θW + (F ) (RF ) . sin θF - (T )(RT ) sin θT = 0
t
⇔ (w) (RW ) . sin θW + (F ) (RF ) . sin θF = (T ) (RT ) sin θT
B. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
n Titik Berat
Benda dikatakan setimbang jika benda tidak bergerak a. Titik berat benda pejal homogen
(percepatan = 0) baik secara translasi atau secara rotasi. No Bentuk Benda Titik Berat
n Secara Translasi 1 Silinder pejal yo = ½ t
- Gaya-gaya dalam arah mendatar haruslah = 0 2 Bola pejal yo = R
∑ Fx = 0 3 Limas pejal yo = ¼ t
- Gaya-gaya dalam arah vertikal haruslah = 0 4 Kerucut pejal yo = ¼ t
∑F =0
y
5 Setengah bola pejal yo = 3/8 R
Sehingga jika diberikan kasus setimbang di b. Titik berat benda homogen berbentuk garis
bawah: No Bentuk Benda Titik Berat
1. Garis lurus y0 =
1
2 l
θ
2. Busur lingkaran y0 = R =
AB
AB
Busur setengah
3. y0 = 2 πR
lingkaran
4. Segitiga siku-siku x0 = 1
x ; y0 = 1
y
∑ Fx = 0 ⇒ w2 – Tcosq = 0 ⇒ w2 = Tcosq
3 3
2. Kulit limas y0 =
1
3 t
F1 F F
= 2 = 3 3. Kulit setengah bola y0 =
1
R
sinθ1 sinθ2 sinθ3 2
4. Kulit silinder y0 = 1
2 t
mata_elang_media@yahoo.co.id 31
w (berat) ~ m (massa) ~ V (Volum) ~ A (luas) ~ L
xo =
∑w x
n n
=
w1 x1 + w2 x2 + w3 x3 + ... (panjang)
∑w n w1 + w2 + w3 + ... ⇒ rumus di atas bisa diganti dengan besaran-
yo =
∑w y
n n
=
w1 y1 + w2 y2 + w3 y3 + ... besaran di atas.
∑w n w1 + w2 + w3 + ...
w = berat benda
BAB 8 GELOMBANG
A. GELOMBANG MEKANIK
Gelombang adalah getaran yang merambat/energi Perut
yang menjalar.
Setiap gelombang memiliki cepat rambat:
l
v = l. f =
T
n Persamaan Gelombang
v = cepat rambat gelombang (m/s) 1. Gelombang berjalan
l = panjang gelombang (m) + awal gelombang merambat ke atas
f = frekuensi gelombang (Hz) = jumlah gelombang tiap
waktu
T = periode gelombang (s) = waktu untuk terjadi satu Y = ± A sin(wt + kx + qo )
gelombang
Jarak tempuh gelombang: s = v ´t dan t = waktu (s)
– awal gelombang merambat ke bawah
n Beberapa Bentuk Gelombang
Sudut fase: q = (wt ± kx + qo )
q q
Fase: j = =
2p 3600
2. Gelombang stasioner
– Ujung terikat
Ujung
Y = 2 A sin(kx)cos(wt - k)
– Ujung bebas
Ujung
Y = 2 A cos(kx)sin(wt - k)
A : amplitudo gelombang transversal
2p w
w : frekuensi sudut: w = 2p. f = Ûf=
T 2p
f : frekuensi dan T: periode
2p 2p
k : bilangan gelombang: k = Û l =
l k
l : panjang gelombang
x : posisi dan t : waktu
l : panjang tali
32 mata_elang_media@yahoo.co.id
Cepat rambat gelombang dapat juga dirumuskan: n Frekuensi pada Dawai dan Pipa organa
w
– Frekuensi Getaran Dalam Dawai:
v = l.f = (n + 1)
k fn = ´v
2L
n Percobaan Melde – Frekuensi Pipa Organa Terbuka:
(n + 1)
fn = ´v
2L
– Frekuensi Pipa Organa Tertutup:
(2n + 1)
fn = ´v
4L
Didapat cepat rambat gelombang pada dawai:
n = 0, 1, 2, 3, ....
F n = 0 Þ nada dasar
v=
m n = 1 Þ nada atas I
F = gaya tegangan tali (N) n = 2 Þ nada atas II
m = massa dawai sepanjang L (kg)
n Efek Doppler
L = panjang dawai (m)
m = massa per satuan panjang dawai (kg m s–1), – Jika sumber bunyi dan pendengar relatif
m mendekat, maka frekuensi terdengar lebih
dengan m =
L tinggi ( fp > fs ) .
– Jika sumber bunyi dan pendengar relatif
B. GELOMBANG BUNYI menjauh, maka frekuensi terdengar lebih
n Jenis bunyi berdasarkan frekuensinya rendah ( fp < fs ) .
1. Infrasonik; frekuensi < 20 Hz, dapat didengar – Jika sumber bunyi dan pendengar relatif diam,
oleh jangkrik dan anjing.
maka freku-ensi terdengar sama ( fp = fs ) .
2. Audiosonik; frekuensi antara 20 Hz-20.000
Hz, dapat didengar oleh manusia. v ± vp
3. Ultrasonik; frekuensi > 20.000 Hz, dapat fp = ´ fs
didengar oleh lumba-lumba dan kelelawar. v ± vs
Bunyi dengan frekuensi teratur disebut nada, vp (+): pendengar mendekat sumber bunyi.
tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi vs (+): sumber bunyi menjauh pendengar.
bunyi.
n Cepat Rambat Bunyi n Energi Bunyi dan Daya
– Cepat rambat bunyi dalam gas. Energi Gelombang:
RT
Berdasarkan Hukum Laplace: v = g 1
M E = mA2 w 2 = 2p2 m. f 2 .A2
R = konstanta gas umum = 8,31 x 10 3 J mol–1 K–1 2
T = suhu mutlak
M = berat molekul (kg mol–1) E
Daya: P=
g = konstanta Laplace, bergantung jenis gas t
B
– Cepat rambat bunyi dalam zat cair: v = n Intensitas Bunyi (Daya tiap satu-satuan luas)
r
B = modulus Bulk, (N m ) -2 P E
I= =
r = massa jenis zat cair, (kg m-3) A A.t
– Cepat rambat bunyi dalam zat padat:
E P
v= Untuk luasan bola: I=
ρ 4pr 2
E = modulus Young zat padat, (N m-2) Taraf intensitas bunyi adalah tingkat/derajat
r = masa jenis zat padat, (kg m-3) kebisingan bunyi. Batas kebisingan bagi telinga
manusia: 10-12 watt.m-2 sampai 1 watt.m-2.
mata_elang_media@yahoo.co.id 33
Taraf Intensitas Bunyi diberikan: n Kuat Medan Listrik dan Kuat Medan Magnetik
I Persamaan medan listrik dan magnetik masing-
TI = 10log (desi Bell atau dB)
I0 masing:
Perbedaan taraf intensitas bunyi terjadi karena E = Emaks cos(kx - wt )
perbedaan jarak. B = Bmaks cos(kx - wt )
Sumber bunyi Maka akan diperoleh hubungan:
I2
TI2 = TI1 + 10log
r1 I1 Emaks E w
=- = = c
TI1 r2 Bmaks B k
makin jauh TI TIn = TI1 + 10log n
Emaks = amplitudo medan listrik , (N/C)
TI2 semakin kecil
Bmaks = amplitudo medan magnetik, (Wb/m2)
C = laju gelombang elektromagnetik dalam vakum
Taraf intensitas bunyi n kali sumber Þ makin
banyak makin besar. n Intensitas (laju energi tiap luasan) Gelombang
TI1 : taraf intensitas 1 sumber bunyi Elektromagnetik
TIn : taraf intensitas n kali sumber bunyi Intensitas gelombang elektromagnetik (laju energi
per m2) disebut juga Poynting (lambang S), yang
C. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK nilai rata-ratanya:
Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik dalam P Em .Bm E 2 c.B 2
vakum memenuhi hubungan: S =I = = = m = m
A 2mo 2mo .c 2mo
1
C= n Rapat Energi Rata-rata
mo eo
mo = permeabilitas vakum (4p x 10-7 Wb/A.m) S
u=
eo = permitivitas vakum (8,85 x 10-12 C2/N.m2) c
34 mata_elang_media@yahoo.co.id
Untuk sudut yang relatif kecil maka berlaku
j = Du - Dm
pendekatan:
= (nu - 1) - (nm - 1)b
yn
= (nu - nm )b sin q @ = tan q
L
nu = indeks bias sinar ungu
n Difraksi pada Kisi (Celah Banyak)
nm = indeks bias sinar merah
b = sudut prisma
Jika N menyatakan banyaknya garis (celah) per
Du = deviasi minimum ungu satuan panjang dan d adalah jarak antar kisi,
Dm = deviasi minimum merah maka:
mata_elang_media@yahoo.co.id 35
n Interferensi pada Lapisan Tipis n2
– Interferensi maksimum: tan ip =
n1
2nd cos r = (m - 12 )l
m = 1, 2, ... n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
– Interferensi minimum: n Polarisasi Karena Pembiasan Ganda
2nd cos r = ml Polarisasi yang terjadi jika sinar dilewatkan pada
m = 0, 1, 2, ...
sebuah bahan yang an-isotropik (arah perjalanan
n = indeks bias lapisan cahaya di setiap titik di dalam bahan tersebut
tipis tidak sama).
n Cincin Newton
– Interferensi maksimum (lingkaran terang)
terjadi jika
1
n.rt2 = (m - ).l.R
2 n Polarisasi Karena Penyerapan Selektif
m = 1, 2, 3, ... – Proses ini menggunakan dua lensa, pola-
rt = jari-jari lingkaran terang ke-m risator, dan analisator.
n = indeks bias medium – Mula-mula cahaya dilewatkan polarisator
– Interferensi minimum (lingkaran gelap) sehingga terpolarisasi. Untuk melihat bahwa
terjadi jika: cahaya tersebut terpolarisasi maka digunakan
n.rg2 = m.l.R keping yang sama sebagai analisator. Dengan
memutar analisator pada sumbu antara kedua
m = 0, 1, 2, 3, .... keping dapat teramati penurunan intensitas
rg = jari-jari lingkaran gelap ke-m karena telah terjadi penyerapan.
n = indeks bias medium
E. POLARISASI CAHAYA 1
I = I0 cos2 q
2
– Polarisasi adalah proses penyerapan sebagian I= intensitas cahaya setelah
arah getar gelombang transversal. melalui analisator
– Akibat polarisasi, cahaya merambat dengan arah I0= intensitas cahaya setelah
melalui polarisator
getar tertentu saja, sedang arah getar lain terserap
q= sudut antara analisator dan
atau terkurangi. polarisator
n Polarisasi Karena Pemantulan n Polarisasi Karena Hamburan
– Polarisasi juga dapat terjadi ketika cahaya
tak terpolarisasi dilewatkan pada bahan,
kemudian cahaya tersebut dihamburkan.
Sudut sinar datang yang menyebabkan cahaya
terpolarisasi seperti pada gambar adalah 57°. – a dan c: cahaya
terpolarisasi sebagian
n Polarisasi Karena Pembiasan dan Pemantulan – b: cahaya terpolarisasi
seluruhnya
36 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 9 LISTRIK STATIS
A. HUKUM COULOMB ®
q = sudut antara E dan garis normal luasan
Besar gaya: å q = muatan total yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup
q1 .q2
F = k. 2. Energi Potensial Listrik
r2
q.q '
EP = k
r
3. Potensial Listrik
EP
V= Û EP = q.V
Jika tidak dalam ruang hampa, maka: q
1 Potensial oleh muatan titik potensial:
k= q
4per .eo V =k
r
eo = permitivitas listrik dalam hampa V = potensial listrik pada jarak r dari muatan sumber (V)
er = permitivitas relatif bahan (di hampa er = 1 ) q = muatan sumber (C)
r = jarak titik terhadap muatan sumber (m)
B. MEDAN LISTRIK DAN KUAT MEDAN LISTRIK
Medan Listrik: daerah dimana gaya listrik masih
terjadi. r2
F
Kuat medan: E = atau Gaya listrik: F = q.E
q Potensial listrik di titik P yang ditimbulkan oleh 4
E : kuat medan listrik, merupakan besaran vektor. muatan sumber q1, q2, q3 dan q4 ditulis:
®
Medan listrik merupakan vektor, arah E menjauhi VP = V1 + V2 + V3 + V4
muatan sumber positif dan menuju muatan negatif. q q q q
= k 1 +k 2 -k 3 -k 4
r1 r2 r3 r4
mata_elang_media@yahoo.co.id 37
n Susunan Kapasitor
– Potensial listrik di antara kedua keping – Seri
( 0 < r ≥ d ): Beda potensial totalnya
V = E.r adalah:
– Potensial listrik di luar keping ( r > d ):
V = E.d V = V1 + V2 + V3
n Pada konduktor bola logam berongga æ1 1 1ö
Bila konduktor bola berongga dimuati, maka V = ççç + + ÷÷÷.Q
muatan pada konduktor bola berongga akan çè C1 C2 C3 ø÷
menyebar di permukaan bola, sedang di dalam
bola tidak ada muatan. Dengan demikian pada rangkaian seri berlaku
Kuat medan listrik: perbandingan tegangan:
– di dalam bola (r < R): E = 0 1 1 1
V1 : V2 : V3 = : :
r ≥ R – di luar bola serta kulit (r ≥ R): C1 C 2 C 3
q
E =k 2 Dan didapat Kapasitas ekivalennya adalah:
r
1 1 1 1
R = jari-jari bola = + +
C C1 C 2 C 3
Potensial listrik:
q – Paralel
– di dalam bola: V = k
R q
– di luar bola serta di kulit: V = k
r
C. KAPASITOR Dengan demikian muatan totalnya adalah:
Perbandingan antara Q dan V disebut Q = Q1 + Q2 + Q3 + ... + Qn
kapasitansi kapasitor, yang diberi
lambang C. Q = (C1 + C2 + C3 + ... + C n ).V
38 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 10 LISTRIK DC
E Vt otal = e = V1 = V2 = V3
j
a b (Itotal )(Rtotal ) = I1R1 = I2R2 = I3R3
i
Untuk penghantar kawat homogen dan berpenampang n Susunan Jembatan Wheatstone
L
lintang sama, besaran r disebut hambatan peng-
A
hantar. Jadi:
L
R=r
A
r = hambatan jenis bahan logam (W m), Cara menentukan hambatan ekivalen pada
L = panjang penghantar (m), susunan (rangkaian) jembatan Wheatstone.
A = luas penampang lintang penghantar (m2), Jika R1.R4 = R2.R3, maka R5 tidak berfungsi (dapat
R = hambatan penghantar (W). dihilangkan),
Nilai hambatan penghantar logam dapat berubah
dikarenakan perubahan suhu:
Rt = Ro (1 + a.DT )
mata_elang_media@yahoo.co.id 39
Jika R1.R4 ¹ R2.R3, maka hambatan ekivalennya
dapat diselesaikan dengan transformasi D (delta)
menjadi Y (star) sebagai berikut.
40 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 11 MEDAN MAGNET
A. MEDAN MAGNET Solenoida adalah kumparan yang cukup
panjang. Kuat medan induksi magnet adalah:
n Medan Magnet di sekitar Kawat Berarus Listrik Di pusat solenoida: Di salah satu ujung:
Gunakan kaidah tangan kanan I seperti
digambarkan di bawah: m0 . I. N m0 . I. N
kawat B= B=
berarus listrik L 2L
I
I
N : jumlah lilitan solenoida
B L : panjang solenoid
B – Kuat Medan Induksi Magnet pada Toroida
Toroida adalah solenoida yang dibengkokkan
n Kuat Medan Magnet hingga membentuk lingkaran. Kuat medan
magnet dalam toroida yang berjarak r dari
– Kawat Berarus Listrik yang Panjangnya Tak
pusat lingkaran adalah:
Berhingga
m0 .I.N
I B=
2pr
a
p B. GAYA LORENTZ
m0 .I n Gaya Lorentz pada Kawat Berarus
Bp = mo = 4p × 10–7 Tm/A
2pa FL = B.I.L sin q
– Kawat Berarus Listrik yang Panjangnya
q = sudut antara B dan I
Berhingga
n Gaya Lorentz pada Partikel Bermuatan
q1
FL = q.v.Bsin q
q1 a q2
q2 p q = sudut antara B dan arah gerak q
I
Arah gaya Lorentz
m .I diatur pakai kaidah
Bp = 0 (cos q1 + cos q2 )
4p.a B tangan kanan II.
– Kuat Medan Magnet oleh Kawat Melingkar F
Di pusat lingkaran (titik O)
m0 .I n Gaya Lorentz pada Dua Kawat Lurus Sejajar
BO = I1 I2
2a
Di titik P (sepanjang sumbu
lingkaran)
m0 . I 3
BP = sin q
2a
– Kuat Medan Magnet oleh Solenoida
F m0 .I1 .I2
=
L 2.p.a
mata_elang_media@yahoo.co.id 41
Gerak melingkar muatan pada medan magnet 1 2.m.(DV )
n R=
homogen B q
Bila partikel bermuatan bergerak dalam medan n Gerak lurus muatan pada medan magnet dan
magnet homogen secara tegak lurus, maka yang listrik saling tegak lurus
terjadi partikel akan bergerak dengan lintasan
melingkar. Jari-jari lintasan diberikan:
m.v E
R= v=
q .B B
Jika muatan dipercepat dengan beda potensial
DV maka:
A = luas permukaan,
a = sudut antara vektor B dengan garis normal A. Bila kawat PQ digeser ke kanan, maka luasan
segiempat akan berubah (bertambah besar/
B. HUKUM FARADAY DAN HUKUM LENZ berkurang) ® Fluks juga berubah ® timbul
GGL:
Hukum Imbas Faraday
Gaya gerak listrik (GGL) dalam sebuah rangkaian e = -.B.v
sebanding dengan laju perubahan fluks yang melalui B = kuat medan magnet (T),
rangkaian tersebut. l = panjang kawat PQ,
dF v = laju gerak kawat PQ (m/s).
e = -N Untuk menentukan arah arus dapat diatur dengan
dt
kaidah tangan kanan II
DF
Untuk GGL rata-rata: e = -N
Dt
N: banyaknya lilitan
Tanda negatif (–) menujukkan fluks yang muncul
melawan perubahan. Seperti dijelaskan pada hukum
Lenz.
Hukum Lenz
“Arus imbas akan muncul di dalam arah yang
sedemikian rupa sehingga arah tersebut menentang n Kawat diputar sejajar bidang yang tegak lurus B
perubahan yang menghasilkannya.”
42 mata_elang_media@yahoo.co.id
Bila kawat OP diputar maka luasan juring OPQ
akan berubah ® Fluks juga berubah ® timbul W = 12 L.I 2
GGL. Besarnya:
n Induktansi Bersama/Silang
B.p.2
e=
T
l = panjang kawat OP (jari-jari)
T = periode ( waktu 1 kali putar)
n Generator AC
Pembuatan generator AC didasari pada konsep
GGL yang timbul pada kumparan primer (e1)
perubahan fluks magnetik akibat perubahan
maupun sekunder (e2) akibat fluks pada kumparan
sudut.
primer/sekunder disebut induksi silang atau
e = NBA(w)sin(wt ) induksi timbal balik.
Besarnya GGL induksi adalah:
Besarnya GGL maksimum: e = NBAw – Di kumparan 1:
w = laju putaran sudut dF dI
n Transformator e1 = -N1 12 = -M12 2
dt dt
– Di kumparan 2:
VS NS dF21 dI
= e2 = -N2 = -M21 1
VP NP dt dt
– NP dan NS = jumlah lilitan pada kumparan primer N1 = jumlah lilitan di kumparan 1,
dan sekunder, N2 = jumlah lilitan di kumparan 2,
– VP dan VS = Tegangan primer dan sekunder. dF12 = perubahan fluks, timbul oleh kumparan 2 di
kumparan 1,
dF21 = perubahan fluks, timbul oleh kumparan 1 di
Efisiensi trafo diberikan:
kumparan 2,
P V .I dI1 = perubahan arus di kumparan 1 (A),
h= S = S S
PP VP .IP dI2 = perubahan arus di kumparan 2 (A),
M12 = induktansi bersama dari kumparan 1 terhadap
PP = daya kumparan primer (watt), kumparan 2,
PS = daya kumparan sekunder (watt). M21 = induktansi bersama dari kumparan 2 terhadap
kumparan 1.
n Induktansi Diri
dI DI Besar induktansi bersama:
eind = -L atau eind = -L
dt Dt N1 .F12 mo N1 .N2 . A1
M12 = =
L = induktansi diri (henry), I2 2
1 henry = 1 volt.detik/ampere.
N .F m N .N . A
Untuk solenoida atau toroida: M21 = 2 21 = o 1 2 2
I1 1
mr m0 N 2 A
L=
D. ARUS AC
N = jumlah lilitan solenoida atau toroida,
A = luas penampang solenoida atau toroida (m2),
n Sumber arus dan tegangan AC
l = panjang solenoida atau keliling toroida (m), e = NBAw sin(wt ) = emax .sin(wt ) atau lebih sering
mr = permeabilitas relatif bahan ; mr = 1 (untuk ditulis:
hampa). V = Vmax .sin(wt )
Energi yang tersimpan dalam solenoida atau I = Imax .sin(wt )
toroida adalah:
mata_elang_media@yahoo.co.id 43
n Nilai rata-rata arus dan tegangan bolak-balik
– XC reaktansi kapasitif (nilai hambatan pada
2.I 2.V induktor)
Ir = maks dan Vr = maks
p p 1
XC =
n Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik w.C
I V – Z = Impedansi (nilai hambatan total)
Ieff = maks dan Veff = maks 2
2 2 Z = R 2 + ( XL - X C )
n Rangkaian seri R, L, dan C – Fasa antara arus dan tegangannya adalah:
R
cos q =
Z
Ketika XL = XC hal ini disebut keadaan
“RESONANSI”, yang terjadi ketika frekuensi (f)
tegangan AC adalah:
VR = VR-max sin(wt - q) 1 1
f=
2p LC
VL = VL-max sin(wt - q + 90o ) 2
V = VR2 + (VL - VC )
n Daya pada rangkaian arus bolak-balik
VC = VC -max sin(wt - q - 90o )
– Daya sesaat:
Karena pada rangkaian seri ® arus sama besar æ 1 ö
maka: P = Vmaks Imaks çççcos q sin2 wt + sin q sin2wt ÷÷÷
è 2 ø
2
I.Z = (I.R)2 + ((I. XL ) - (I. XC ))
– Daya Rata-rata:
1
– XL reaktansi induktif (nilai hambatan pada P = Vmaks Imaks cos q atau P = Veff .Ieff cos q
induktor) 2
44 mata_elang_media@yahoo.co.id
n Hukum Pokok Hidrostatis Keterangan:
F = gaya permukaan (N),
P1 = P2
l = panjang permukaan (m),
r1 × g × h1 = r2 × g × h2 g = tegangan permukaan (N/m).
r1 × h1 = r2 × h2
Peristiwa terkait tegangan permukaan:
rm = massa jenis minyak (kg/m3) – Permukaan zat cair cenderung mempunyai
ra = massa jenis air (kg/m3) luas yang sekecil-kecilnya. Contoh: Tetesan air
hm = ketinggian minyak (m) hujan cenderung berbentuk bola.
ha = beda tinggi kaki kiri dan kanan – Permukaan zat cair cenderung mirip kulit
elastis yang liat. Contoh: Nyamuk dapat
3. Hukum Pascal
hinggap di permukaan air.
“Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair yang
ada di dalam ruang tertutup diteruskan ke segala 6. Kapilaritas
arah dengan sama besar.” Kapilaritas adalah gejala naik turunnya
permukaan zat cair di dalam pembuluh yang
P2 = P1 sempit (pipa kapiler).
F2 F
= 1
A2 A1
4. Hukum Archimedes
2g cos q
“Sebuah benda yang tercelup ke dalam zat y=
cair (fluida) mengalami gaya apung yang rgr
besarnya sama dengan berat zat cair yang Keterangan:
dipindahkannya.” y = selisih tinggi permukaan zat cair (m),
g = tegangan permukaan (Nm –1),
Fa = r.g.V r = massa jenis zat cair (kg/m –3),
g = percepatan gravitasi (m s –2),
r = jari-jari pipa kapiler (m).
r = massa jenis air (kg/m3),
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2),
B. FLUIDA
V = volume benda yang tercelup (m3),
Fa = gaya apung = gaya Archimedes (N).
1. Fluida Bergerak V = volume (m3)
Akibatnya berat benda di dalam zat cair lebih v = laju aliran (m/s)
V
kecil daripada beratnya di udara. Q= = A.v Q = debit (m3/s)
t t = waktu (sekon)
w f = w - Fa A = luas (m2)
w = berat benda di udara 2. Persamaan Kontinuitas
wf = berat benda di dalam zat cair
Fa = gaya apung Q1 = Q2
– Benda akan tenggelam, jika r benda > r zat cair A1 .v1 = A2 .v2
– Benda akan melayang, jika r benda = r zat cair
– Benda akan terapung, jika r benda < r zat cair
Pada kasus terapung berlaku: 3. Persamaan Bernoulli
rbenda .Vbenda = rcair .Vcelup
5. Tegangan Permukaan
F
g=
mata_elang_media@yahoo.co.id 45
Berlaku: v1 = kecepatan zat cair yang melewati A1 (m/s),
v2 = kecepatan zat cair yang melewati A2 (m/s),
P + 12 r.v 2 + r.g.h = kons tan h = selisih tinggi zat cair di dalam pipa U (m),
P1 + 12 rv12 + rgh1 = P2 + 12 rv22 + rgh2 g = percepatan gravitasi (m/s2),
r = massa jenis zat cair di dalam tabung aliran
(kg/m3).
Penggunaan Persamaan Bernoulli Pada venturimeter dengan manometer
r = massa jenis zat cair di dalam pipa U,
1. Pipa mendatar (sering pakai Hg) (kg/m3). Untuk mencari v1
dapat digunakan rumus:
A1.v1 = A2.v2
4. Tabung Pitot
Karena v1 < v3 < v2 maka berlaku: P1 > P3 > P . Tabung Pitot adalah alat untuk mengukur laju
2
2. Bejana dengan Lubang Aliran aliran gas. Ditunjukkan gambar berikut ini.
(1)
(2)
v2 = 2g (h1 - h2 ) GA
h 1 = h2
v2 = 2.g.h h
x = 2 h(h2 )
2.g.h(r ¢)
3. Venturimeter v1 =
r
Digunalan untuk mengukur laju aliran fluida.
Ada 2 jenis venturimeter, yaitu: v1 = laju gas dalam pipa aliran (ms–1),
a. Venturimeter tanpa manometer r = massa jenis gas (kgm–3),
r’ = massa jenis air raksa (kgm–3),
g = percepatan gravitasi (ms–2),
Laju aliran fluida di
h = selisih tinggi permukaan air raksa (m).
bagian pipa besar:
5. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
2.g.h
v1 =
æé ù2 ö÷
çç ê A1 ú ÷
çç ê ú - 1÷÷
çè ë A2 û ÷÷ø
46 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 14 ZAT DAN KALOR
A. SUHU Setelah suhu naik DT, luasnya menjadi:
A = Ao + DA
Hubungan antara skala termometer yang satu dengan
lainnya diberikan: 3. Pemuaian Volume
DV = g.Vo.DT
Vo = volume mula-mula (m3),
DV = perubahan volume (m3),
DT = perubahan suhu (Co),
g = koefisien muai volume ( /Co), g = 3 a.
X - X0 Y -Y0 Setelah suhu naik DT, luasnya menjadi:
=
Xt - X 0 Yt -Y0 V = Vo + DV
– X : suhu yang ditunjukkan termometer X,
– Y : suhu yang ditunjukkan termometer Y. Hukum pada Pemuaian Gas
Hukum Boyle–Gay Lussac
Untuk skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin “Perbandingan antara hasil kali tekanan dan volume
hubungannya adalah sebagai berikut: gas dengan suhu mutlaknya (satuan Kelvin) adalah
konstan.”
P .V
= tetap
T
DL = a.Lo. DT Q = m . c . DT
mata_elang_media@yahoo.co.id 47
3. Asas Black 2. Laju Perpindahan Kalor secara Konveksi
Q
åQ lepas
= åQ diserap t
= h. A. DT
hX = hY
AX .(TX - T ) AY .(T - TY )
kX = kY
LX LY
48 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 15 TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA
mata_elang_media@yahoo.co.id 49
n Untuk gas monoatomik: derajat kebebasan: f = 3 Catatan:
æ1 ö 3 Proses terjadi perubahan volume, dan suhu
Energi kinetik: E k = f ççç kT ÷÷÷ = kT V V
è2 ø 2 mutlak gas, berlaku: 1 = 2
T1 T2
Energi dalam:
æ1 ö 3 3 b. Proses isokhorik (Proses iso-volume,
E k = f ççç NkT ÷÷÷ = NkT = nRT Volume: V = konstan)
è2 ø 2 2
n Gas diatomik suhu rendah ( ± 250 K): f = 3 W=0
3
Energi kinetik: E k = kT Diagram P – V pada proses isokhorik
2
P
3 3 C 2
Energi dalam: E k = NkT = nRT P2
2 2
n Gas diatomik suhu sedang ( ± 500 K): f = 5
P1 1
5 V
Energi kinetik: E k = kT
2
Untuk 2 keadaan yang berbeda berlaku:
5 5 P1 P2
Energi dalam: E k = NkT = nRT =
2 2 T1 T2
n Gas diatomik suhu tinggi ( ± 1000 K): f = 7
7 c. Proses isotermis (Suhu mutlak: T = konstan)
Energi kinetik: E k = kT
2
V2 P
7 7 W = nRT n atau W = nRT n 1
Energi dalam: E k = NkT = nRT V1 P2
2 2
n Gas poliatomik: f = 9 d. Proses adiabatik adalah proses yang
berlangsung tanpa adanya kalor yang masuk
B. TERMODINAMIKA ke sistem atau keluar dari sistem Q = 0. Di
bawah adalah diagram p – V pada proses
1. Usaha oleh Gas Ideal adiabatik dan isotermik.
V2 P 1 Proses Adiabatik
W= ò P.dV P : tekanan gas (Pa)
V : volume gas (m3) P2
C Proses Isotermik
V1
T1
Sehingga jika diberikan perubahan tekanan 2
P1 T2
terhadap volume (grafik P – V), maka: V
P A V1 V2
50 mata_elang_media@yahoo.co.id
3. Hukum I Termodinamika 5. Efisiensi Mesin
“Energi kalor mengalir ke dalam sebuah sistem, n Mesin Pemanas Carnot
akan diterima sistem untuk mengubah energi di Diagram alir:
dalamnya dan atau melakukan usaha terhadap T1 > T2
T1
lingkungannya.” Q1
W
h=
Q = W + DU Q1
W Q - Q2
Q = banyaknya kalor yang diserap/dilepaskan oleh h= 1
sistem. Q1
Q2 T2
W = usaha yang dilakukan oleh gas terhadap T -T
lingkungan. h= 1 2
T1
DU = perubahan energi-energi dalam sistem.
n Mesin Pendingin Carnot
Perubahan Energi-dalam Diagram Alir:
Untuk gas monoatomik: DU = 23 nRDT T1 > T2
T1
Untuk gas diatomik suhu sedang: DU = 5
nRDT Q1
Q
2 K= 2
W
Perjanjian untuk tanda Q dan W Q2
W= + W K=
Menyerap Q = + melakukan kerja (memuai) Q1 - Q2
Q2 T2
T
K= 2
Sistem T1 - T2
h = efisiensi mesin pemanas Carnot,
Melepas Q = – W=–
W = usaha yang dilakukan oleh mesin (J),
dikenakan kerja (memampat)
Q1 = kalor yang diserap dari reservoir suhu tinggi (J),
Q2 = kalor yang dilepas ke reservoir suhu rendah (J),
4. Kapasitas Kalor Gas T1 = suhu dari reservoir tinggi (K),
T2 = suhu dari reservoir rendah (K),
Q
C= K = Koefisien performansi mesin pendingin.
DT
Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap CP dan 6. Hukum II Termodinamika
Kapasitas kalor gas pada volume tetap CV, n Pernyataan Clausius:
hubungan keduanya adalah: “Kalor mengalir secara spontan dari benda
CP – CV = nR bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan
tidak mengalir secara spontan dalam arah
CP = kapasitas kalor gas pada tekanan tetap kebalikannya.”
CV = kapasitas kalor gas pada volume tetap n Pernyataan Kelvin–Vlanck:
“Tidak mungkin membangun suatu mesin
Sehingga berlaku: yang bekerja dalam satu siklus dengan
n Gas monoatomik dan diatomik suhu rendah: mengambil panas dari suatu benda reservoir
3 5 dan menghasilkan kerja sebesar panas yang
CV = nR dan CP = nR
2 2 diambil.”
n Gas diatomik suhu sedang: n Hukum II Termodinamika dinyatakan dalam
5 7 entropi
CV = nR dan CP = nR “Total entropi jagad raya tidak berubah
2 2
ketika proses reversible terjadi bertambah
n Gas diatomik suhu tinggi:
ketika proses ireversibel terjadi.”
7 9
CV = nR dan CP = nR
2 2 Perubahan Entropi:
æQ ö
DS = ççç ÷÷÷
è T øreversibel
mata_elang_media@yahoo.co.id 51
BAB 16 OPTIK DAN ALAT OPTIK
a
B. CERMIN CEKUNG DAN CERMIN CEMBUNG
M
b
1. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung dan
Cembung Sifat bayangan: maya, tegak, diperkecil.
52 mata_elang_media@yahoo.co.id
C. PEMBIASAN CAHAYA – Sinar (3) sudut datang = ic, dibiaskan
berimpitan permukaan bidang batas.
Pembiasan cahaya yaitu peristiwa pembelokkan arah
– Sinar (4) sudut datang > ic, dipantulkan total
rambatan cahaya karena melewati dua medium yang
oleh permukaan bidang batas.
berbeda kecepatan optiknya.
Jadi syarat terjadinya pemantulan total adalah
1. Hukum Pembiasan Menurut Snellius – Sinar merambat dari rapat ke kurang rapat.
– Sinar datang, garis normal, dan sinar – Sudut datang (i) > sudut kritis (ic).
bias terletak pada satu bidang datar dan
Sudut kritis atau sudut batas adalah sudut datang
berpotongan pada satu titik.
yang sudut biasnya adalah
– Sinar datang dari medium kurang rapat ke n1 = indeks bias medium I
n
medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati sin(ic ) = 2 n2 = indeks bias medium II
garis normal. Jika sebaliknya akan dibiaskan n1
menjauhi garis normal.
3. Kedalaman Semu
Indeks bias mutlak (n): Indeks bias relatif:
C n C Rumus:
n= n21 = 2 = 2
Cn n1 C1 n d’ = kedalaman semu
d ' = 2 ´d
n1 d = kedalaman sesungguhnya
C = cepat rambat cahaya pada ruang hampa = 3 ×
108 m/s,
Cn = cepat rambat cahaya dalam medium. 4. Pembiasan Cahaya pada Kaca Planparalel
n1 = indeks bias medium 1. N
C1 = cepat rambat cahaya dalam medium 1.
i1 nu
q1 n1 nk
n2 > n1 r1 N
d
n2 i2
q2
r2
n2 sin q1 v1 l1 t
= = =
n1 sin q2 v2 l2 t = pergeseran sinar
sin(i1 − r1 ) d = tebal kaca planparalel
t =d
q1 = sudut datang; q2 = sudut bias cos(r1 ) i1 = sudut datang mula-mula
n1 = indeks bias mutlak medium I r1 = sudut bias di dalam kaca
n2 = indeks bias mutlak medium II
v1 = kecepatan cahaya dalam medium I 5. Pembiasan Cahaya pada Prisma
v2 = kecepatan cahaya dalam medium II
l1 = panjang gelombang cahaya dalam medium I
l1 = panjang gelombang cahaya dalam medium II
n2
= indeks bias relatif medium II terhadap medium I
n1
2. Pemantulan Sempurna
mata_elang_media@yahoo.co.id 53
– n1 sin 1
(Dm + b) = n2 sin 1
b, untuk (b ≥ R + Jika permukaannya cembung
2 2
15°) - Jika permukaannya cekung
æn ö ~ Jika permukaannya datar
– Dm = çç 2 - 1÷÷÷b , untuk (b < 15°)
çè n1 ÷ø 2. Lensa Cekung (Konkaf, Lensa Negatif (–))
Sifat: menyebarkan cahaya (divergen).
6. Pembiasan pada Permukaan Sferik
Pembentukan bayangan yang dibentuk oleh
permukaan sferik (lengkung bola) dengan jari-jari a b c
R ditunjukkan pada gambar berikut.
Lensa bikonkaf (cekung rangkap (a)), lensa
plankonkaf (cekung datar(b)), dan lensa konveks-
h R konkaf (cekung cembung (c)).
h ' n1 s ' a
Perbesaran: M = = ´
h n2 s
n1 = indeks bias medium tempat benda berada F1 O F2
n2 = indeks bias medium tempat pengamatan c
s = jarak benda b
s’ = jarak bayangan
R = jari-jari kelengkungan 3. Lensa Cembung (Konveks, Lensa Positif (+))
Perjanjian tanda untuk s, s’ dan R: Lensa cembung terdiri dari lensa cembung–
cembung (bikonveks (a)), lensa cembung datar
s (-) = (benda maya) jika letak benda di belakang (plankonveks (b)), lensa cekung cembung (konkaf
permukaan sferik. konveks (c))
s’ (-) = (bayangan maya) jika letak bayangan di
depan permukaan sferik.
R = (+) jika titik pusat kelengkungan di belakang
permukaan sferik, (-) jika titik pusat a b c
kelengkungan di depan permukaan sferik.
Depan permukaan sferik = tempat di mana sinar Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung:
datang. a. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan
melalui titik fokus.
D. LENSA b. Sinar datang melalui titik pusat lensa tidak
dibelokkan.
1. Lensa Tipis c. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan
Jarak fokus pada lensa tipis: sejajar sumbu utama.
f = jarak fokus lensa tipis depan (+) belakang
1 æç nL öæ 1 1ö
= ç - 1÷÷÷çç + ÷÷÷ nL= indeks bias lensa
b
ç
f è nm ÷
øè R1 R2 ÷ø
ç nm= indeks bias medium tempat
lensa berada a
R1= jari-jari kelengkungan I c
R2= jari-jari kelengkungan II
F2 O F1
54 mata_elang_media@yahoo.co.id
4. Metode Penomoran Ruang untuk Lensa b. Cacat mata miopi (rabun jauh)
Titik dekat: PP = ± 25 cm dan
depan belakang
Ruang (+) Titik jauh: PR << ~
benda 4 100
3 2 1
Ditolong pakai lensa negatif: p = -
PR
Ruang M1 F1 O F2 M2
bayangan I II III c. Hipermetropi (rabun dekat)
IV Titik dekat: PP > ± 25 cm dan
depan belakang Titik jauh: PR = ~
(-)
Ruang IV Di tolong dengan lensa positif:
bayangan 100 100
III II I p= -
Ruang M2 F2 O F1 M1 sn PP
benda 1 2 3
4 Biasanya sn = 25 cm.
mata_elang_media@yahoo.co.id 55
s 'ob
n Akomodasi maksimum Ma =
fob sok
– Perbesaran anguler: Ma =
sok s’ob = jarak bayangan lensa obyektif
fob = jarak fokus lensa objektif
sok = jarak benda (bayangan lensa obyektif) fok = jarak fokus lensa okuler
ke lensa okuler sok = jarak benda (bayangan lensa pembalik) ke
– Panjang teropong dirumuskan: lensa okuler.
d = fob + sok n Panjang teropong dirumuskan:
d = s’ob + 4fp + sok
5. Teropong Pantul n Pengamatan tanpa akomodasi:
fob d = fob + 4fp + fok
Perbesaran anguler: Ma = fp = jarak fokus lensa pembalik
fok
fok = jarak fokus lensa obyektif 7. Teropong Panggung/Teropong Galilei/Teropong
fob = jarak fokus lensa okuler Sandiwara
6. Teropong Bumi/Yojana/Teropong Medan n Perbesaran anguler tanpa akomodasi:
n Perbesaran tanpa akomodasi: s'
Ma = ob
s' f fok
Ma = ob = ob
fok fok n Panjang teropong: d = s’ob – fok
n Perbesaran akomodasi maksimum: n Perbesaran anguler tanpa akomodasi:
s'
Ma = ob
sok
Postulat pertama:
“Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam
persamaan yang berbentuk sama dalam semua
kerangka acuan inersial”
Postulat kedua:
Laju peluru C menurut pengamat A
“Kelajuan cahaya dalam ruang hampa adalah sama
adalah:
untuk semua pengamat, tidak bergantung pada gerak
relatif antara pengamat dan sumber cahaya” v + vBC
v AC = AB
v .v
1 + AB 2 BC
Akibat postulat kedua Einstein besaran-besaran fisika c
nilainya menjadi bersifat relatif bergantung pada
kerangka acuan satu dengan lainnya (pembuktian Catatan:
dengan perhitungan transformasi Lorentz). Jika arah berlawanan laju bertanda negatif (–).
B KECEPATAN RELATIVITAS
Kecepatan bersifat relatif yang berdasar teori relativitas
khusus dapat digambarkan dengan:
56 mata_elang_media@yahoo.co.id
A Catatan:
v = 0,6c Þ 1 - v 2 / c2 = 0,8
VAC
v = 0,8c Þ 1 - v 2 / c2 = 0,6
m0 mo c2
m= Et = 2
= m.c2
1- v2 1 - v2
c2 c
mata_elang_media@yahoo.co.id 57
BAB 18 RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI KUANTUM
A. RADIASI KALOR 2. Molekul-molekul memancarkan atau menyerap
energi dalam bentuk satuan-satuan diskrit
n Energi radiasi: E = e.s.T 4 A.t yang disebut foton atau kuanta. Tiap-tiap foton
mempunyai energi sebesar:
e : Emisivitas = koefisien emisi, (0 ≥ e ≥ 1) E = h. f
s : Tetapan Stefan–Boltzmann = s = 5,67×10–8 W/m2.K4
T : Suhu mutlak benda, (kelvin) Molekul akan memancarkan atau menyerap
energi hanya ketika molekul itu berubah tingkat
E energinya. Jika molekul tetap tinggal pada satu
n Daya Radiasi: P =
t tingkat energi tertentu, maka tidak ada energi
yang dipancarkan atau diserapnya.
P
n Intensitas Radiasi: I =
Ao
Ao = luasan yang ditembus oleh radiasi kalor (seringnya D. EFEK FOTOLISTRIK
berupa luasan bola 4p.R2 ).
n Benda hitam sempurna memiliki nilai e = 1.
58 mata_elang_media@yahoo.co.id
dipakai untuk energi kinetik elektron. F. PRODUKSI PASANGAN
h. f = h. fo + Ekmax Selain dua peristiwa di atas ada juga peristiwa lain
Wo yakni produksi pasangan adalah peristiwa dimana
foton lenyap dan menjelma menjadi dua materi saling
hf = energi foton cahaya yang digunakan,
anti, contoh elektron dan positron, persamaannya:
hfO = energi foton minimal diperlukan untuk melepaskan
elektron = energi ambang = fungsi kerja (ditulis Wo), E foton = Emateri Þ h. f = 2mo c2 + Ektot
EKmaks = energi kinetik maksimum fotoelektron.
f = frekuensi gelombang foton,
h = tetapan Planck,
E. EFEK COMPTON mo = massa diam elektron/positron,
c = kecepatan cahaya dalam vakum,
n Efek Campton adalah peristiwa terhamburnya Ektot = energi kinetik total (kedua materi).
sinar-X akibat tumbukan dengan elektron. Panjang
gelombang sinar-X yang terhambur menjadi lebih Dapat juga proses kebalikan dari produksi pasangan di
besar dari sebelum tumbukan. mana materi lenyap dan menjelma menjadi foton.
n Foton (GEM, termasuk cahaya) memiliki sifat Emateri = Efoton
sebagai materi, tapi tetap saja foton tidak bermassa
dan tidak pula bermuatan, hanya dia memiliki
momentum (terkait tumbukkan) besarnya: G. HIPOTESA DE BROGLIE
h
p= Dari hal di atas De Broglie beranggapan cahaya (foton)
l punya sifat sebagai partikel, maka partikel juga harus
n Dari hukum kekekalan momentum serta kekekalan punya sifat sebagai cahaya (GEM), yang mana partikel
energi panjang gelombang pada hamburan bergerak memiliki panjang gelombang:
Compton diperoleh: h
h l=
l' = l + (1 - cos q ) m.v
mc
l = panjang gelombang de Broglie,
l = panjang gelombang foton sebelum tumbukan, m = massa partikel,
l’ = panjang gelombang foton setelah tumbukan, v = kecepatan partikel.
h = tetapan Planck, Dan jika partikel dipercepat oleh suatu beda potensial,
m = massa elektron, maka panjang gelombang diberikan:
c = kecepatan cahaya dalam vakum,
q = sudut hamburan foton tehadap arah semula. h h
l= =
mv 2mq(DV )
q = muatan partikel,
DV = beda potensial.
mata_elang_media@yahoo.co.id 59
BAB 19 ATOM HIDROGEN
60 mata_elang_media@yahoo.co.id
lain dengan disertai melepas/menyerap energi Besar DE pada transisi atom bukan Hidrogen
(DE). dengan ion satu elektron:
– Dari luar ke dalam → melepas DE = negatif. æ 1 1 ö
– Dari dalam ke luar → menyerap DE = positif. DE = -13,6ççç 2 - 2 ÷÷÷.Z 2 eV
Besar DE pada transisi atom Hidrogen: çè nB nA ÷ø
æ 1 1 ö
DE = -13,6ççç 2 - 2 ÷÷÷ eV
çè nB nA ÷ø
X = lambang atom (unsur, partikel juga) Defek massa inilah yang digunakan sebagai energi
Z = nomor atom (jumlah proton) pengikat inti, disebut energi ikat inti.
A = nomor massa (jumlah proton + netron)
Eikat = Dm.c2 (kgm2 /s2 )
Jumlah neutron: N = A – Z
Eikat = Dm.(931 MeV )
Untuk Atom bukan ion Z selain menujukkan jumlah
proton, juga menujukkan jumlah elektron.
Untuk unsur yang sama ® memiliki Z yang sama
C. RADIOAKTIVITAS
meskipun A kadang berbeda (isotop). Contoh:
Tembaga: 61 63 65 n Kestabilan inti atom ditentukan oleh banyaknya
29 Cu , 29 Cu , 29 Cu , dan lainnya.
proton (Z) dan netron (N) dalam inti. Syarat nuklida
Karbon: 116C , 126C , 146C , dan lainnya. mantap:
Simbol nomor atom dan nomor massa juga dipakai – Untuk Z ≥ 20 , nilai NZ = 1
untuk partikel-partikel: N
– Untuk (20 < Z < 83), nilai Z ±1,5
Elektron = 0
Sinar g = 0 n Nuklida-nuklida yang tidak stabil akan berusaha
-1 e 0g = Gel. Elektro
= sinar b magnet untuk menjadi stabil dengan beberapa cara
seperti: ( nuklida sebutan ZA X )
– Meluruh, memancarkan partikel beta negatif
Positron = 10 e Detron = 12H (e = -1b0) hingga muncul unsur baru dengan Z
(inti dari atom detrium 12H ) tambah 1 dan N kurang 1 dari sebelumnya.
– Meluruhkan partikel beta positif (e+ = +1b0),
Proton = 11 p Triton = 3 hingga ada unsur baru dengan Z kurang 1 dan
1H
N tambah 1 dari sebelumnya.
– Meluruh dengan memancarkan partikel
Neutron = 01n Neutrino = 0
0n alfa (2He4), sehingga Z berkurang 2 dan N
Sinar a = inti He berkurang 2.
Antineutrino = 00n – Selain peluruhan dapat juga proses penang-
4
= 2 He
kapan e dan e+.
mata_elang_media@yahoo.co.id 61
n Proses inti meluruh menuju stabil sering disebut n Ketetapan pada Reaksi Inti
radioaktivitas yang reaksinya dapat dituliskan: Misalkan diberikan reaksi inti seperti di bawah:
A A–q q
ZX Z–k
Y + k P eX
a
+ fP
b
® gY
c
+ h R d + Q(energi )
Zat Unsur Yang
tersisa baru Diluruhkan Pada Reaksi inti (termasuk peluruhan) selalu
Yang mana jumlah zat tersisa terhadap waktu dari berlaku:
hasil eksperimen dapat digambarkan: – Hukum kekekalan nomor atom
Jumlah nomor atom, sebelum reaksi =
sesudah reaksi
t
æ 1 öT e + f = g +h
N = No .ççç ÷÷÷ 12 – Hukum kekekalan nomor massa
è2ø
Jumlah nomor massa, sebelum reaksi =
sesudah reaksi
a + b = c +d
– Hukum kekekalan energi
N = jumlah zat sisa (menujuk kuantitas zat: massa, Jumlah energi, sebelum reaksi = sesudah
jumlah partikel, mol, %, bagian), reaksi
No = jumlah awal (menujuk kuantitas zat: massa,
Dengan 1 sma setara 931 MeV, maka:
jumlah partikel, mol, 100%, 1 bagian),
t = waktu berjalan, Q = {(mx + mp) – (my + mR)} × 931MeV
T 12 = waktu paruh (saat N = ½ No).
Q > 0 dibebaskan energi (eksotermik)
Untuk tiap-tiap zat radioaktif memiliki waktu Q < 0 diserap energi (endotermik)
paruh sendiri-sendiri yang sering juga dinyatakan – Hukum kekekalan momentum Linier
dengan konstanta peluruhan (l). Jumlah momentum linier, sebelum reaksi =
ln 2 0,693 sesudah reaksi
l= 1 = momentum (eXa) + momentum (fPb) =
T2 T 12
momentum (gYc) + momentum (hRd)
– Hukum kekekalan momentum Sudut
D. REAKSI INTI Jumlah momentum sudut, sebelum reaksi =
sesudah reaksi
Reaksi inti adalah proses perubahan susunan inti atom
akibat tumbukan dengan partikel-partikel atau inti lain
yang berenergi tinggi dan terbentuklah inti baru yang
berbeda dengan inti semula.
n Contoh-contoh:
a. Reaksi Fusi (terbentuk inti atom yang lebih
berat)
2
He4 + 7N14 → 8O17 + 1H1
2
He4 + 4Be9 → 6C12 + 0n1
b. Reaksi Fisi (terbentuk inti atom-atom lebih
ringan)
U235 + 0n1 →
92
Xe140 + 38Sr94 + 2(0n1) + Energi
54
Li7 + 1p1 →
3
He4 + 2He4
2
62 mata_elang_media@yahoo.co.id
Program IPA
Kimia
mata_elang_media@yahoo.co.id 63
3. Unsur Metaloid, mempunyai beberapa sifat-sifat Anion (atom bermuatan negatif)
logam dan beberapa sifat-sifat nonlogam. Contoh: Rumus Nama Rumus Nama
Arsen (As), Boron (B).
OH –
hidroksida SO 4
2–
sulfat
C. PERSENYAWAAN CN –
sianida PO 3
3–
fosfit
F –
fluorida PO 3–
fosfat
1. Senyawa Biner Unsur Nonlogam-Nonlogam
4
Contoh:
Perhatikan urutan unsur-unsur berikut ini. NaCl = natrium klorida,
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F MgCl2 = magnesium klorida,
Cu2O = tembaga(I)oksida,
a. Unsur yang tertulis lebih dulu jika bersenyawa CuO = tembaga(II)oksida,
dengan unsur yang ditulis berikutnya maka NH4OH = amonium hidroksida.
dalam senyawanya juga ditulis lebih dulu.
b. Unsur yang di belakang ditambah akhiran – D. MEMISAHKAN CAMPURAN MATERI
ida.
c. Jika pasangan unsur yang bersenyawa dapat Untuk memisahkan campuran menjadi materi-materi
membentuk lebih dari satu macam senyawa penyusunnya dapat dilakukan dengan cara:
maka membedakannya dengan menyebut 1. Distilasi
indeks dalam bahasa Yunani sebagai awalan Proses pemisahan campuran yang penyusunnya
(catatan: awalan mono- untuk unsur di depan berupa larutan. Contoh: proses pemisahan bensin
tidak perlu ditulis). dengan minyak tanah.
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5= penta
2. Filtrasi
Contoh: Proses pemisahan campuran yang zat penyusunnya
PCl3 = fosfor triklorida, PCl5 = fosfor pentaklorida, berupa cairan dan padatan dengan menggunakan
(awalan mono pada P tidak perlu ditulis), NH3 = saringan (filter). Contoh: menyaring pasir dari air
amoniak (tidak mengikuti aturan b dan c), CO = sungai yang mengandung pasir.
karbon monoksida, CO2 = karbon dioksida, NO =
nitrogen monoksida, N2O3 = dinitrogen trioksida. 3. Sentrifugasi
Proses pemisahan campuran yang zat
2. Senyawa Biner Unsur Logam-Nonlogam penyusunnya berupa cairan dan padatan yang
a. Unsur logam ditulis di depan dengan bahasa merupakan partikel yang sangat kecil dan tersebar
Indonesia, dan unsur nonlogam ditulis di merata dalam cairan. Contoh: pemisahan kapur
belakang dengan akhiran –ida. dari cairan suspensi air kapur.
b. Jumlah muatan unsur logam menjadi indeks 4. Kristalisasi
unsur nonlogam, demikian sebaliknya jumlah Proses untuk mendapatkan padatan dari suatu
muatan unsur nonlogam menjadi indeks cairan larutan dengan pemanasan. Contoh: pada
unsur logam. proses pembuatan garam dari air laut.
c. Jika jumlah muatan unsur logam lebih dari
satu maka untuk membedakan jumlahnya 5. Kromatografi
dituliskan sebagai angka romawi di belakang Pemisahan campuran dengan memanfaatkan
unsur logam tersebut. perbedaan sifat kepolaran zat. Contoh: pemisahan
Perhatikan tabel berikut. zat warna dalam tinta.
Kation (atom bermuatan positif)
Rumus Nama Rumus Nama
E. KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
Na +
natrium Ni2+
nikel
1. Prosentase Massa
K+ kalium Al3+ aluminium
massa komponen
Mg2+ magnesium Sn2+ timah(II) % massa = × 100 %
massa campuran
64 mata_elang_media@yahoo.co.id
2. Prosentase Volume Contoh: mencair, membeku, mengembun,
menguap, mengkristal, mendesposisi.
volume komponen
% volume = × 100 % 2. Perubahan kimia
volume campuran
Ciri-cirinya:
3. Bagian Per Sejuta terjadi perubahan sifat: ada endapan,
suhu berubah, ada gelembung gas, warna
massa komponen berubah,
bpj massa = × 106
massa campuran terjadinya perubahan susunan zat,
terbentuknya zat baru dengan sifat yang
sama sekali berbeda dengan asalnya
F. PERUBAHAN MATERI (permanen),
1. Perubahan fisika tidak dapat dibalik ke wujud semula.
Ciri-cirinya: Contoh: pembusukan, pembakaran, pengerasan
yang berubah hanya sifat fisiknya saja, semen, foto-sintesis, perkaratan, dll.
susunan zat tidak mengalami perubahan
tetap,
jenis zat tidak mengalami perubahan tetap,
pada umumnya dapat dibalik ke wujud
semula.
mata_elang_media@yahoo.co.id 65
3. Lambang Atom s = sharp nilai ℓ = 0
Keterangan: p = principal nilai ℓ = 1
A
Z
X A = massa atom
X = lambang unsur
d = diffuse
f = fundamental
nilai ℓ = 2
nilai ℓ =3
Z = nomor atom
Untuk n = 1 ℓ=0 (sharp)
Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik. Untuk n = 2 ℓ=0 (sharp); ℓ = 1 (principal)
Proton = elektron = nomor atom ℓ=0 (sharp); ℓ = 1 (principal);
Netron = massa atom – nomor atom Untuk n = 3
ℓ=2 (diffuse)
Atom bermuatan negatif = anion ℓ=0 (sharp); ℓ = 1 (principal);
Untuk n = 4
Atom yang kelebihan elektron karena masuknya ℓ=2 (diffuse); ℓ = 3 (fundamental)
elektron unsur lain ke dalam atom tersebut. c. Bilangan kuantum magnetik (m)
proton = nomor atom Menyatakan orbital tempat elektron berada,
elektron = nomor atom + muatan jenisnya:
netron = massa atom – nomor atom Untuk ℓ = 0 m=0
Untuk ℓ = 1 m = –1; m = 0; m = +1
Atom bermuatan listrik positif = kation Untuk ℓ = 2 m = –2; m = –1; m = 0; m = +1; m = +2
Atom yang kelebihan proton karena berpindahnya m = –3; m = –2; m = –1; m = 0; m = +1
Untuk ℓ = 3
elektron. m = +2; m = +3
proton = nomor atom Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut.
elektron = nomor atom – muatan s p d f
netron = massa atom – nomor atom
0 –1 0 +1 –2 –1 0 +1 +2 –3 –2 –1 0 +1 +2 +3
4. Nuklida
Nuklida adalah inti atom suatu unsur yang mengandung nilai m
proton dan netron. d. Bilangan kuantum spin (s)
Isotop Menyatakan arah elektron dalam orbital.
Nuklida yang mempunyai nomor atom sama tetapi Jenisnya:
massa atomnya berbeda atau jumlah proton sama + ½ dan – ½ untuk setiap orbital (harga m).
tetapi jumlah netron berbeda. Contoh: 11 H; 21 H.
Isobar Untuk menentukan
Nuklida yang mempunyai nomor atom beda tetapi = +1/2
letak elektron maka
14 14 perlu mengikuti
massa atomnya sama. Contoh: 6 C dengan 7 N. = –1/2
Isoton aturan-aturan
Nuklida yang mempunyai jumlah netron sama tertentu yang sudah
tetapi nomor atom dan massa atomnya berbeda. ditetapkan.
Contoh: 94 Be dengan 105 B; 136 C dengan 147 N. Aturan Aufbau
Elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi
terendah kemudian tingkat energi yang lebih tinggi.
B. KONFIGURASI ELEKTRON
Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah
Konfigurasi elektron adalah suatu susunan mengenai
menentukan tingkat energi orbital dari yang terendah
penyebaran elektron pada kulit suatu atom.
ke yang lebih tinggi yaitu:
1. Bilangan Kuantum 1s
Bilangan yang menentukan letak keberadaan 2s 2p
elektron pada kulit suatu atom.
3s 3p 3d
a. Bilangan kuantum utama (n)
Menyatakan nomor kulit tempat elektron 4s 4p 4d 4f
berada, jenisnya: K (n = 1), L (n = 2), M (n = 3). 5s 5p 5d 5f
b. Bilangan kuantum azimuth (ℓ) 6s 6p 6d 6f
Menyatakan subkulit tempat elektron berada,
jenisnya: 7s 7p 7d 7f
66 mata_elang_media@yahoo.co.id
Contoh: Untuk subkulit d, terisi elektron setengah penuh
Atom Li mempunyai 3 elektron à konfigurasinya: atau penuh ternyata lebih stabil dibandingkan jika
1s2 2s1 menggunakan aturan Aufbau.
Atom Fe mempunyai 26 elektron à
konfigurasinya: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 C. SISTEM PERIODIK UNSUR
Aturan Hund
Elektron-elektron tidak membentuk pasangan Sistem Periodik Unsur adalah susunan unsur-unsur
elektron sebelum masing-masing orbital terisi sebuah berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan
elektron. sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing unsur.
Larangan Pauli
Henry G. Moseley
Tidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron
yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang Menemukan Sistem Periodik Unsur Modern dan
sama. menyatakan sifat unsur merupakan sistem periodik
dari nomor atomnya di mana nomor atom merupakan
jumlah proton dan elektron sebuah unsur netral. SPU
2. Beberapa Hal Penting untuk Diperhatikan dalam
Modern tersusun atas:
Konfigurasi Elektron
1. Golongan
Cara menuliskan urutan subkulit
Baris vertikal menyatakan unsur-unsur yang
a. Subkulit ditulis berdasarkan tingkat energinya, dilaluinya sebagai unsur-unsur yang segolongan.
contoh: Galium (31Ga). Segolongan berarti mempunyai elektron valensi
31
Ga: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1 (elektron pada kulit terluar) sama.
Tingkat energi subkulit 4s lebih rendah dari
subkulit 3d, maka akan terisi elektron lebih dahulu Golongan = Elektron Valensi
dan ditulis lebih dahulu.
Ada dua golongan unsur-unsur dalan SPU:
b. Subkulit ditulis berdasarkan urutan kulit utamanya, Golongan Utama (Golongan A) dan Golongan
contoh pada Galium: Transisi (Golongan B).
31
Ga: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1 Golongan Elektron Golongan Elektron
Walaupun tingkat energi subkulit 4s lebih rendah Utama Valensi Utama Valensi
dari subkulit 3d, tetapi penulisannya berdasarkan IA ns1 IB (n-1)d10 ns1
urutan kulit utamanya adalah seperti di atas, jadi IIA ns2 IIB (n-1)d10 ns2
IIIA ns2 np1 IIIB (n-1)d1 ns2
3d ditulis lebih dahulu.
IVA ns2 np2 IVB (n-1)d2 ns2
c. Subkulit ditulis dengan menggunakan konfigurasi VA ns2 np3 VB (n-1)d3 ns2
gas mulia, contoh: VIA ns2 np4 VIB (n-1)d5 ns1
Ga: [Ar] 4s2 3d10 4p1 atau [Ar] 3d10 4s2 4p1 VIIA ns2 np5 VIIB (n-1)d5 ns2
31
Gas mulia di sini yang dipakai adalah Argon (Ar) VIIIA ns2 np6 VIIIB (n-1)d6 ns2
yang mempunyai nomor atom = 18. VIIIB (n-1)d7 ns2
VIIIB (n-1)d8 ns2
Aturan Penuh–Setengah Penuh
Nama golongan pada golongan utama:
Dalam percobaan ternyata ditemukan beberapa pe- Nama Nama
nyimpangan aturan Aufbau, sebagai contoh adalah Golongan Golongan
Golongan Golongan
untuk konfigurasi elektron Kromium (Cr) dan Tembaga IA Alkali VA Nitrogen
(Cu): Alkali Oksigen/
II A VI A
Berdasarkan aturan Aufbau: Tanah Kalkogen
Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 atau [Ar] 4s2 3d4 III A Boron VII A Halogen
4
IV A Karbon VIII A Gas Mulia
Berdasarkan percobaan menjadi:
– 24Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 atau [Ar] 4s1
2. Periode
3d5 (setengah penuh untuk subkulit d)
– 29Cu: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 atau [Ar] 4s1 Baris horizontal menyatakan unsur-unsur yang
3d10 (penuh untuk subkulit d) dilaluinya sebagai unsur-unsur yang seperiode.
mata_elang_media@yahoo.co.id 67
Seperiode berarti mempunyai jumlah kulit atom Maksimum di golongan Halogen, gas mulia lebih
sama. kecil keelektronegatifannya dibanding Halogen.
6. Kereaktifan, yaitu kemudahan melakukan reaksi
Periode = Jumlah Kulit
dengan unsur lain.
Unsur segolongan Unsur seperiode
D. SIFAT PERIODIK UNSUR Sifat
(atas-bawah) (kiri-kanan)
semakin ke bawah semakin ke kanan
1. Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan Jari-jari
semakin besar semakin kecil
kulit atom paling luar yang ditempati elektron dan
Potensial
diukur ketika atom tersebut berikatan. semakin kecil semakin besar
Ionisasi
2. Potensial ionisasi (energi ionisasi) adalah energi yang Afinitas
dibutuhkan untuk membebaskan satu elektron suatu semakin kecil semakin besar
Elektron
atom pada keadaan gas. Elektro-
3. Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan semakin kecil semakin besar
negatifitas
atom netral dalam pengikatan elektron untuk Kelogaman semakin besar semakin kecil
membentuk ion negatif. Keasaman semakin kecil semakin besar
4. Kelogaman dan keasaman. Kereaktifan semakin besar semakin kecil
5. Elektronegatifitas adalah kecenderungan suatu
atom menarik pasangan elektronnya dalam
molekul.
68 mata_elang_media@yahoo.co.id
– Gaya tarik antar molekulnya lebih kuat C. HIBRIDISASI
dari gaya tarik antara molekul dipol
Proses pembentukan orbital karena adanya gabungan
sesaat-dipol terimbas.
(peleburan) dua atau lebih orbital atom dalam suatu
b. Ikatan Hidrogen
satuan atom. Konsep hibridisasi ini terjadi misalnya
Terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan
pada senyawa CH4.
atom F atau atom O atau atom N pada molekul
Perhatikan konfigurasi elektron berikut.
lain. Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar
di antara molekul-molekulnya. Contoh: HF, H2O, 6
C : 1s2 2s2 2p2
dan NH3.
c. Ikatan Logam
Ikatan ion logam dengan ion logam dengan
bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat 1s2 2s2 2p2
atom-atom positif logam. Ikatannya membentuk Peristiwa promosi elektron akan mengubah konfigurasi
kristal logam. Contoh: campuran tembaga dengan elektron di atas menjadi:
seng membentuk kuningan. kemudian terbentuk
orbital hibrida: s p3
B. BENTUK GEOMETRI MOLEKUL 1s2 2s1 2p3
Berbagai kemungkinan bentuk molekul: Hal ini terjadi karena keempat elektron valensi dari
Tipe molekul Bentuk molekul Contoh karbon harus merupakan elektron tunggal pada tingkat
energi sama untuk membentuk 4 ikatan C – H. Jadi
AX4 Tetrahedron CH4
tempat-tempat kosong pada orbital 2s dan 2p masing-
AX3E Segitiga piramid NH3 masing akan diisi elektron dari hidrogen.
AX2E2 Planar V H2O Berbagai kemungkinan lain hibridisasi dan bentuk
geometri orbital hibridanya sebagai berikut.
AX5 Segitiga bipiramid PCl5
Orbital Jumlah
AX4E Bidang empat SF4 Bentuk geometrik
hibrida ikatan
AX3E2 Planar T IF3
sp 2 Linear
AX2E3 Linear XeF2 sp 2
3 Segitiga datar sama sisi
AX6 Oktahedron SF6 sp 3
4 Tetrahedron
AX5E Segiempat piramid IF5 sp d
2
4 Persegi datar
AX4E2 Segiempat planar XeF4 sp3d 5 Segitiga Bipiramidal
Keterangan:
sp3d2 6 Oktahedron
A = Atom Pusat
X = Jumlah pasangan elektron ikatan
E = Jumlah pasangan elektron bebas
mata_elang_media@yahoo.co.id 69
BAB 4 KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI
A. KONSEP MOL Hukum Proust (Ketetapan Perbandingan):
Suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur
Mol (n) adalah satuan internasional untuk menyatakan
penyusunnya selalu tetap.
jumlah zat. Mol dapat dirumuskan dengan:
Hukum Dalton (Perbandingan Berganda)
massa unsur A massa molekul AB Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu
n= atau n =
Ar unsur A Mr molekul AB macam senyawa, maka untuk massa unsur A yang
tetap, massa unsur B dalam senyawanya berbanding
Dalam 1 mol zat terdapat 6,02 x 1023 partikel. Jumlah sebagai bilangan bulat sederhana.
partikel zat dirumuskan dengan:
Jumlah partikel = n × 6,02 × 1023 2. Hukum-hukum Ilmu Kimia untuk Gas
Hukum Gay Lussac (Perbandingan Volume)
Keterangan: Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-
n = mol
gas hasil reaksi akan berbanding sebagai bilangan
6,02 × 1023 = bilangan Avogadro
Mr = massa molekul relatif (koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan
Ar = massa atom relatif tekanan yang sama.
Rumus:
Pada kondisi standar di mana suhu 0oC dan tekanan koefisien gas A volume gas A
1 atm (Standard Temperature and Pressure = STP): =
koefisien gasB volume gasB
volume gas
1 mol gas = 22,4 liter ⇔ n = × 100 % Hukum Avogadro
22,4
Gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah
Pada kondisi bukan standar maka kita gunakan molekul yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan
Rumus Gas Ideal: yang sama. Dalam 1 mol zat mengandung 6,02 × 1023
partikel, yang disebut dengan Bilangan Avogadro.
PV
PV = nRT ⇔ n =
RT Rumus:
mol gas A volume gas A
Keterangan: =
P = tekanan (atm) R = tetapan 0,08205 atm.L/mol.K mol gasB volume gasB
V = volume (liter) T = suhu (kelvin)
N = mol Hukum Boyle
(Ketetapan Hasil kali tekanan dan volume)
Pada kondisi suhu dan tekanan sama (P, T):
Hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu
n gas A volume gas A tetap jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
=
n gas B volume gas B Rumus:
PA.VA = PB.VB
B. STOIKIOMETRI
Stoikiometri mempelajari semua perhitungan kimia Hukum Boyle-Gay Lussac
secara kuantitatif, tidak terbatas pada unsur saja tetapi Hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu
juga perhitungan senyawa maupun campuran. tetap jika dibagi suhu mutlak.
70 mata_elang_media@yahoo.co.id
C. RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL % k. X1 . Ar X1 + % k. X2 . Ar X2 + ... + % k. X n . Ar X n
Ar X =
1. Rumus Empiris 100 %
Rumus empiris adalah rumus yang paling
K = kelimpahan
sederhana dalam komposisi suatu senyawa.
2. Rumus Molekul 2. Massa Molekul Relatif (Mr)
Rumus molekul adalah kelipatan dari rumus Massa molekul relatif (Mr) atau juga disebut bobot
empiris. molekul (BM) suatu senyawa adalah massa satu
molekul senyawa tersebut dibagi dengan 121 massa
D. MASSA ATOM RELATIF DAN MASSA MOLEKUL satu atom isotop karbon 12.
RELATIF
massa satu molekul senyawa XY
Mr senyawa XY = 12
12 massa satu atom C
1
1. Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif (Ar) atau juga disebut bobot
atom (BA) suatu unsur adalah massa satu atom unsur E. AIR KRISTAL
tersebut dibagi dengan 121 massa satu atom isotop
karbon 12. Air kristal (hidrat) adalah air yang terikat pada suatu
kristal senyawa tertentu dengan perbandingan molekul
massa rata - rata atom unsur A yang tertentu pula. Air ini dapat dibebaskan melalui
Ar unsur A = 12
12 massa satu atom unsur C
1
pemanasan. Contoh air kristal: CuSO4.5H2O, FeSO4.
7H2O, CaSO4. 2H2O, dsb.
Menentukan Massa Atom Relatif dari Isotop-Isotop
di Alam
Di alam suatu unsur bisa didapatkan dalam 2 jenis
atau bahkan lebih isotop, oleh karena itu kita dapat
menentukan massa atom relatifnya dengan rumus
berikut ini. Untuk n jenis isotop:
mata_elang_media@yahoo.co.id 71
C. SIFAT-SIFAT KOLOID Reversibel, bila dikeringkan Tidak reversibel, bila
dapat membentuk koloid dikeringkan tidak dapat
1. Efek Tyndall: peristiwa menghamburnya cahaya kembali dengan penambahan membentuk koloid
bila dipancarkan melalui sistem koloid. pendis-persi seperti semula. kembali.
2. Gerak Brown: gerakan dari partikel terdispersi Viskositas besar pada Viskositas kecil.
pendispersi murni, bila lama
dalam sistem koloid yang terjadi karena adanya
didiamkan akan menyerupai
tumbukan antarpartikel, gerakan ini sifatnya acak
agar-agar.
dan tidak berhenti.
Tekanan permukaan Tekanan permukaan
3. Elektroforesis: suatu proses pengamatan migrasi pendispersi terpengaruh pendispersi tidak
atau berpindahnya partikel-partikel dalam sistem partikel terdispersi. terpengaruh partikel
koloid karena pengaruh medan listrik. terdispersi.
72 mata_elang_media@yahoo.co.id
n Manfaat Koloid dan Kerugian Yang 3. Pengolahan Air
Ditimbulkannya Pada pengolahan air bersih juga menggunakan dasar-
dasar sifat koloid: adsorpsi dan koagulasi.
1. Dialisis
– Koagulasi terjadi karena tawas (aluminium sulfat)
Proses penghilangan ion-ion yang mengganggu berfungsi sebagai penggumpal lumpur koloid
kestabilan koloid, di mana dalam proses ini sistem sehingga pada proses selanjutnya lumpur ini akan
koloid dimasukkan dalam suatu kantong dari selaput mudah disaring.
semipermiabel (selaput yang dapat melewatkan – Adsorpsi juga terjadi karena tawas dapat
partikel-partikel kecil tetapi menahan koloid supaya membentuk Al(OH)3 yang dapat menyerap
tidak keluar). (mengadsorpsi) zat-zat pewarna dan pencemar
Contoh: Proses dialisis digunakan pada proses cuci lainnya.
darah pada pasien yang mengalami sakit gagal ginjal,
prosesnya sendiri disebut hemodialisis. 4. Polusi
Polusi, khususnya polusi udara, umumnya dikarenakan
2. Koloid pelindung
oleh partikel-partikel polutan yang berbentuk koloid,
Koloid pelindung dibuat untuk menstabilkan sistem seperti misalnya debu dan asap.
koloid yang perlu dijaga kestabilannya, di mana koloid
pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi
supaya tidak mengelompok.
Contoh: Gelatin digunakan sebagai koloid pelindung
es krim yaitu untuk mencegah pembentukan kristal es.
mata_elang_media@yahoo.co.id 73
Mc = molaritas Vc = volume D. LARUTAN BUFFER
campuran campuran
M1 = molaritas zat 1 V1 = volume zat 1 Larutan buffer atau dapar adalah suatu larutan
M2 = molaritas zat 2 V2 = volume zat 2 yang dapat mempertahankan pH larutan apabila
Mn = molaritas zat n Vn = volume zat n ditambahkan sedikit asam atau basa. Pada dasarnya
larutan penyangga ini terjadi karena adanya campuran
4. Pada Pengenceran Suatu Zat asam lemah dengan basa konjugasinya (dalam garam)
atau campuran basa lemah dengan asam konjugasinya
N1. V1 = N2.V2 (dalam garam).
N = netralitas = molaritas x valensi
N1 = netralitas zat mula-mula E. HIDROLISIS LARUTAN
N2 = netralitas zat setelah pengenceran
V1 = volume zat mula-mula Penguraian larutan yang disebabkan oleh ion H+ dan
V2 = volume zat setelah pengenceran OH– yang berasal dari molekul air. Hidrolisis terjadi
5. Fraksi Mol pada garam-garam yang mengandung asam lemah dan
atau mengandung basa lemah.
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah
mol total larutan atau menyatakan jumlah mol pelarut
dalam jumlah mol total larutan.
F. MENGHITUNG pH
nt np Larutan dengan pH kecil (pH < 7) berarti sifatnya ASAM,
Xt = ; Xp = ⇒ Xt + Xp = 1 sedangkan jika pH-nya besar (pH > 7) berarti bersifat
nt + np nt + np
BASA, jadi pH dijadikan acuan untuk menentukan
Xt = fraksi mol zat terlarut larutan bersifat asam atau basa.
Xp = fraksi mol pelarut
nt = mol zat terlarut pH = –log [H+]
np = mol pelarut
pOH = –log [OH–]
pH = 14 – pOH
C. TEORI ASAM BASA
Untuk mencari [H+] dan [OH–] perhatikan uraian di
bawah ini!
1. Svante August Arhenius
n Asam adalah suatu senyawa yang apabila 1. Asam Kuat + Basa Kuat
dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion n Bila keduanya habis, gunakan rumus:
hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+). pH larutan = 7 (netral)
Contoh: HCl (aq) → H+ + Cl– n Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:
n Basa adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan
[H+] = Konsentrasi Asam Kuat × Valensi Asam Kuat
dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH–).
Contoh: NaOH (aq) → Na+ + OH– n Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:
[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat × Valensi Basa Kuat
2. Johanes Bronsted dan Thomas Lowry (Bronsted-
Lowry) 2. Asam Kuat + Basa Lemah
n Asam adalah zat yang bertindak sebagai pendonor n Bila keduanya habis gunakan rumus
proton (memberikan proton) pada basa. HIDROLISIS:
Asam → Basa Konjugasi + H+ Kw
n Basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor
[H+] = × Konsentrasi Kation
Kb
proton (menerima proton) dari asam. n Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:
Basa + H+ → Asam Konjugasi
[H+] = Konsentrasi Asam Kuat × Valensi Asam Kuat
3. Gilbert Lewis
n Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus
n Asam adalah suatu zat yang bertindak sebagai
BUFFER:
penerima (akseptor) pasangan elektron.
Konsentrasi Sisa Basa Lemah
n Basa adalah suatu zat yang bertindak sebagai [OH–] = Kb ×
pemberi (donor) pasangan elektron. Konsentrasi Garam
74 mata_elang_media@yahoo.co.id
3. Asam Lemah + Basa Kuat a. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
n Bila keduanya habis gunakan rumus
HIDROLISIS: ∆P = Po – P ∆P = Xt . Po P = Xp . Po
Kw ∆P = penurunan tekanan uap
[OH–] = × Konsentrasi Anion Po = tekanan uap jenuh pelarut murni
Ka
P = tekanan uap jenuh larutan
n Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:
Xt = fraksi mol zat terlarut
[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat × Valensi Basa Kuat Xp = fraksi mol pelarut
n Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus
BUFFER: b. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
Konsentrasi Sisa Asam Lemah ∆Tb = Tblar – Tbpel ∆Tb = Kb . m
[H+] = Ka ×
Konsentrasi Garam
∆Tb = kenaikan titik didih
4. Asam Lemah + Basa Lemah Tblar = titik didih larutan
n Bila keduanya habis gunakan rumus Tbpel = titik didih pelarut
HIDROLISIS: Kb = tetapan titik didih molal pelarut
m = molalitas larutan
Kw
[H+] = × Ka c. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
Kb
n Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus: ∆Tf = Tfpel – Tflar ∆Tf = Kf . m
Berdasarkan hukum Raoult, sifat koligatif adalah sifat i = faktor van’t Hoff
suatu larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat n = jumlah koefisien hasil penguraian senyawa ion
tersebut tetapi dipengaruhi oleh konsentrasinya. Sifat α = derajat ionisasi
koligatif larutan dapat terjadi karena adanya solut non α untuk asam kuat atau basa kuat = 1
volatil (tidak mudah menguap) pada larutan.
Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan a. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
dalam 2 kelompok yaitu untuk larutan nonelektrolit nt.i
∆P = Po – P Xt =
dan larutan elektrolit nt.i + np
∆P = Xt . Po dengan
1. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit P = Xp . Po np
Xp =
Contoh larutan nonelektrolit: Glukosa (C6H12O6), nt.i + np
Sukrosa (C12H22O11), Urea (CO(NH2)2), dll.
mata_elang_media@yahoo.co.id 75
∆P = penurunan tekanan uap Diagram Fasa
Po = tekanan uap jenuh pelarut murni
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara
P = tekanan uap jenuh larutan
Xt = fraksi mol zat terlarut
penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih,
Xp = fraksi mol pelarut dan penurunan titik beku.
Nt = mol zat terlarut
Np = mol pelarut Garis tebal
i = faktor van’t Hoff S R P Q merupakan grafik
1 atm
b. Kenaikan Titik Didih (∆Tb) pelarut.
cair
Garis putus-putus
∆Tb = Tblar – Tbpel ∆Tb = Kb . m . i merupakan grafik
A
larutan (pelarut
∆Tb = kenaikan titik didih yang mengandung
padat
tekanan
Tblar = titik didih larutan T solut).
Tbpel = titik didih pelarut
gas
Kb = tetapan titik didih molal pelarut
M = molalitas larutan suhu
i = faktor van’t Hoff
Keterangan:
c. Penurunan Titik Beku (∆Tf) Sumbu x : suhu (oC) Sumbu y : tekanan (1 atm)
A : titik kesetimbangan 3 fasa pelarut
∆Tf = Tfpel – Tflar ∆Tf = Kf . m . i (R - S) = penurunan titik beku (∆Tf)
T : titik kesetimbangan 3 fasa larutan
∆Tf = penurunan titik beku P : titik didih pelarut
Tfpel = titik beku pelarut S : titik beku larutan
Tflar = titik beku larutan Q : titik didih larutan
Kb = tetapan titik beku molal pelarut R : titik beku pelarut
M = molalitas larutan (Q - P): kenaikan titik didih
i = faktor van’t Hoff
d. Tekanan Osmotik (π)
π=M.R.T.i
π = tekanan osmotik
M = molaritas larutan
R = tetapan gas = 0,08205
T = suhu mutlak (oc + 273) K
i = faktor van’t Hoff
76 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 7 LAJU REAKSI
A. LAJU REAKSI 2. Luas Permukaan Bidang Sentuh
Laju reaksi adalah bertambahnya konsentrasi hasil Semakin luas permukaan bidang sentuhnya maka
reaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya konsentrasi laju reaksi juga semakin bertambah. Luas permukaan
pereaksi tiap satuan waktu. bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.
Jika ada suatu persamaan aA + bB → cAB, maka; Contoh: Apabila kita melarutkan gula batu yang
Laju reaksi dapat dikatakan sebagai: bermassa 100 gram dan melarutkan gula dalam bentuk
n berkurangnya konsentrasi A tiap satuan waktu: serbuk bermassa sama dalam air yang kondisinya
−∆[ A] sama maka serbuk gula akan lebih dahulu larut, hal ini
VA = dikarenakan luas permukaan sentuh serbuk gula lebih
∆t
besar jika dibandingkan dengan gula batu (padat).
n berkurangnya konsentrasi B tiap satuan waktu:
−∆[B] 3. Suhu
VB =
∆t Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena
n bertambahnya konsentrasi AB tiap satuan waktu: bila suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga semakin
+∆[ AB] besar. Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10oC
VAB =
∆t akan memperbesar laju reaksi dua sampai tiga kali,
maka berlaku rumus:
Konsentrasi T2 −T1
V 2 = (2) 10
.V 1
[AB] V1 = laju mula-mula
V2 = laju setelah kenaikan suhu
[A] dan atau [B] T1 = suhu mula-mula
T2 = suhu akhir
Waktu
Grafik Laju Reaksi Catatan:
Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3).
B. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Bila laju diganti waktu maka (2) diganti ( 12 ).
V = k. [A]x[B]y
4. Katalisator
Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi Katalisator adalah suatu zat yang akan mempercepat
aA + bB → cC + dD, adalah: (katalisator positif) atau memperlambat (katalisator
V = laju reaksi [B] = konsentrasi zat B negatif = inhibitor) reaksi tetapi zat ini tidak berubah
k = konstanta laju reaksi x = orde reaksi zat A secara tetap. Artinya bila proses reaksi selesai zat ini
akan kembali sesuai asalnya.
[A] = konsentrasi zat A y = orde reaksi zat B
Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut:
C. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA LAJU Tanpa
katalisator
REAKSI
Dengan
1. Konsentrasi katalisator
mata_elang_media@yahoo.co.id 77
BAB 8 TERMOKIMIA
A. REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM 3. Entalpi Pembakaran (Hc)
n Reaksi endoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
kimia, sistem menyerap kalor dari lingkungan. peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol
Grafik Reaksi Endoterm: unsur, menjadi senyawa lain dan atau unsur lain.
Contoh: Pembakaran 1 mol senyawa C3H8 oleh 5 mol
∆ H = H hasil – H pereaksi,
dengan H hasil > H pereaksi O2 menjadi 3 mol CO2 dan 4 mol H2O.
Energi nilai ∆ H = + (positif) C3H8 + 5 O2 3 CO2 + 4 H2O
aktivasi Hasil reaksi
∆H C. MENGHITUNG ENTALPI
pereaksi
1. Berdasarkan Hukum Hess
n Reaksi eksoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Perubahan entalpi yang terjadi pada suatu reaksi
kimia, sistem melepas kalor ke lingkungan. hanya tergantung pada keadaan mula-mula dan
Grafik Reaksi Eksoterm keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada
proses reaksinya.
∆ H = H hasil – H pereaksi,
Energi dengan H pereaksi > H hasil
Jadi:
aktivasi nilai ∆ H = –(negatif) C(s) + ½ O2(g) CO (g) ∆H = –A kJ/mol
C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = –B kJ/mol
pereaksi
∆H CO (g)+ ½ O2(g) CO2(g) ∆H = –C kJ/mol
Persamaannya menjadi:
Hasil reaksi
C(s) + ½ O2(g) CO (g) ∆H = –A kJ/mol
CO2(g) C(s)+ O2(g) ∆H = +B kJ/mol
B. ENTALPI DAN JENIS-JENIS ENTALPI CO (g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H = –C kJ/mol
Entalpi adalah jumlah energi secara total yang dimiliki Menurut Hukum Hess, pada reaksi di atas
oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak berlaku:
ada energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi
∆ H reaksi = – A + B – C
adalah joule atau kalori, dengan 1 joule = 4,18 kalori.
78 mata_elang_media@yahoo.co.id
Data energi ikatan beberapa molekul (dalam kJ.mol–1) a. Energi Ikatan Rata-rata
mata_elang_media@yahoo.co.id 79
n Untuk persamaan: Perubahan sistem akibat aksi dari luar
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq), = Pergeseran kesetimbangan
[NaNO3 ]
Kc = Pergeseran kesetimbangan terjadi karena hal-hal
[ AgNO3 ][NaCl ]
sebagai berikut.
n Untuk persamaan; 1. Perubahan Konsentrasi
CH3COO– (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH– (aq), Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar
[CH3COOH ][OH − ] maka kesetimbangan mengalami pergeseran
Kc = yang berlawanan arah dengan zat tersebut, bila
[CH3COO − ]
konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan
bergeser ke arahnya.
2. Tetapan Kesetimbangan Tekanan
2. Perubahan Tekanan
Tetapan kesetimbangan berdasar tekanan parsial, Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan
hanya berlaku untuk gas. Untuk persamaan: tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser
(P )
2
SO3 ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
2 SO2(g) + O2 (g) 2 SO3 (g), Kp = Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan
(P ) (P )
2
SO 2 O2 tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser
ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
3. Hubungan Kc dengan Kp
3. Perubahan Volume
Kp = Kc (RT)∆n Apabila volume dalam sistem kesetimbangan
tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri
ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
4. Tetapan Kesetimbangan dengan Reaksi yang Apabila volume dalam sistem kesetimbangan
Berkaitan tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser
ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
Misalkan suatu persamaan:
Catatan: Untuk perubahan tekanan dan volume,
aA + bB cAB ; Kc = K1, jika koefisien zat-zat di kiri (pereaksi) dan kanan
maka (hasil reaksi) sama maka tidak terjadi pergeseran
1 kesetimbangan
cAB aA + bB; Kc =
K1
½aA + ½bB ½cAB; Kc = K1½ 4. Perubahan Suhu
Apabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar
2aA + 2bB 2cAB; Kc = K12
2
maka kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang
1 membutuhkan panas (ENDOTERM). Sebaliknya jika
2cAB 2aA + 2bB; Kc=
K1 suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser
ke zat-zat yang melepaskan panas (EKSOTERM).
C. DERAJAT DISOSIASI
Derajat disosiasi adalah perbandingan jumlah mol zat
yang terurai dengan jumlah mol zat mula-mula.
jumlah mol zat terurai
α=
jumlah mol zat mula-mula
D. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Menurut Le Chatelier
Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu
aksi dari luar maka sistem tersebut akan berubah
sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut
berpengaruh sangat kecil terhadap sistem.
80 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 10 REDUKSI-OKSIDASI
A. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS Catatan: Tidak ada perbedaan jumlah atom dari
unsur yang mengalami perubahan biloks.
1. Berdasarkan Oksigen 3. Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan
ketentuan:
n Reaksi oksidasi adalah peristiwa pengikatan
Larutan asam
oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau
Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap
bisa dikatakan penambahan kadar oksigen.
kekurangan 1 atom oksigen pada ruas yang
Oksidasi = mengikat oksigen
kekurangan oksigen tersebut
Contoh: 2 Ba + O2 2 BaO
Setarakan H dengan menambah ion H+ pada
n Reaksi reduksi adalah peristiwa pelepasan
ruas yang lain
oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa
dikatakan pengurangan kadar oksigen. Reduksi : NO3– + 4 H+ NO + 2 H2O
Reduksi = melepas oksigen Oksidasi : S 2– S
Contoh: 2 CuO 2 Cu + O2 4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron
dengan jum-lah yang sesuai, bila reaksi oksidasi
2. Berdasarkan Elektron tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi
n Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan reduksi tambahkan elektron di ruas kiri.
elektron oleh suatu unsur atau senyawa.
Reduksi : NO3– + 4 H+ + 3e NO + 2 H2O
Oksidasi = melepas elektron
Contoh: K K+ + e Oksidasi : S 2– S + 2e
n Reaksi reduksi adalah peristiwa pengikatan 5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan
elektron oleh suatu unsur atau senyawa. persamaan
Reduksi = mengikat elektron Reduksi :NO3– + 4 H+ + 3e NO + 2 H2O
Contoh: Br2 + 2e 2 Br– (kali 2)
Oksidasi :S2– S + 2 e
3. Berdasarkan Bilangan Oksidasi (kali 3)
n Reaksi oksidasi adalah meningkatnya bilangan 2 NO3– + 8 H+ + 3 S2– + 6e 2 NO + 4 H2O +
oksidasi. 3 S + 6e
Oksidasi = peningkatan bilangan oksidasi
n Reaksi reduksi adalah menurunnya bilangan Hasil akhir: 2 NO3– + 8 H+ + 3 S2– 2 NO + 4 H2O
oksidasi. +3S
Reduksi = penurunan bilangan oksidasi
2. Metode Bilangan Oksidasi (Reaksi Ion)
B. MENYETARAKAN REAKSI REDOKS Contoh untuk suasana basa
Setarakan reaksi: MnO4– + C2O42– MnO2 + CO2
1. Metode Setengah Reaksi (Ion Elektron)
Jawab:
1. Menentukan unsur yang mengalami perubahan
Contoh untuk suasana asam
bilangan oksidasi.
Setarakan reaksi: NO3– + S2– NO + S MnO4– + C2O42– MnO2 + CO2
Jawab:
+7 +3 +4 +4
1. Tuliskan masing-masing setengah reaksinya
Reduksi : NO3– NO Mn mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi
+4 (reduksi). C mengalami peningkatan biloks dari
Oksidasi : S2– S
+3 menjadi +4 (oksidasi).
Catatan:
Nitrogen mengalami reduksi dari +5 menjadi +4. 2. Menyetarakan unsur tersebut dengan koefisien
Sulfur mengalami oksidasi dari –2 menjadi 0. yang sesuai.
2. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan Mn sudah setara C diberi koefisien 2, sehingga:
bilangan oksidasi MnO4– + C2O42– MnO2 + 2 CO2
mata_elang_media@yahoo.co.id 81
3. Menentukan peningkatan bilangan oksidasi 5. Menyetarakan muatan dengan menambahkan
reduktor dan penurunan bilangan oksidasi OH– (suasana basa).
oksidator. Muatan di ruas kiri = –8; muatan di ruas kanan = 0.
Jumlah perubahan biloks = jumlah atom × perubahannya Tambahkan 8 OH– di ruas yang muatannya besar
yaitu kanan sehingga persamaan menjadi:
MnO4– + C2O42– MnO2 + 2 CO2
2 MnO4– + 3 C2O42– 2 MnO2 + 6 CO2 + 8 OH–
+7 +3 +4 +4
3 6. Menyetarakan atom H dengan menambahkan
2 +6 menjadi +8 H2O.
4. Menentukan koefisien yang sesuai untuk Tambahkan H2O di ruas yang kekurangan H+,
menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi. sehingga persamaan menjadi setara:
MnO4– + C2O42– MnO2 + 2 CO2 2 MnO4– + 3 C2O42– + 4 H2O 2 MnO2 + 6 CO2 + 8 OH–
+7 +3 +4 +4
3
2
kalikan 2 kalikan 3
Persamaan menjadi:
2 MnO4– + 3 C2O42– 2 MnO2 + 6 CO2
82 mata_elang_media@yahoo.co.id
2. Sel Elektrolisis Bila Anion golongan VII A (Halida) maka
Mengubah: energi listrik energi kimia. akan teroksidasi:
Reaksi redoks: 2 F– ( aq ) F2 ( g ) + 2e
Reduksi terjadi di katoda (elektroda negatif). 2 Cl– ( aq ) Cl2 ( g ) + 2e
Oksidasi terjadi di anoda (elektroda positif). 2 Br– ( aq ) Br2 ( g ) + 2e
2 I– ( aq ) I2 ( g ) + 2e
a. Elektrolisis Larutan – Anoda Tak Inert
Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku Anoda tersebut akan teroksidasi:
ketentuan berikut ini.
L(s) Lm+ (aq) + me
n Reaksi di katoda (elektroda –)
b. Elektrolisis Leburan (Lelehan)
Bila kation logam-logam golongan I A,
Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda
golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi
terjadi reduksi kation dan di anoda terjadi oksidasi
adalah air (H2O):
anion.
2 H2O (l) + 2e H2(g) + 2 OH– (aq)
Bila kation H+ maka akan tereduksi: B. HUKUM FARADAY
2 H+ (aq) + 2e H2(g) Hukum Faraday 1
Bila kation logam lain selain tersebut di atas, Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis
maka logam tersebut akan tereduksi: sebanding dengan jumlah arus listrik dikalikan dengan
Lm+ (aq) + me L(s) waktu elektrolisis.
i = kuat arus
n Reaksi di anoda (elektroda +) i . t . me
massa = t = waktu
– Anoda Inert (tidak reaktif seperti Pt, 96500 me = massa ekuivalen
Au, C)
Bila anion sisa asam atau garam oksi
seperti SO42–, NO3–, dll, maka yang Hukum Faraday 2
teroksidasi adalah air (H2O): Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis
sebanding dengan massa ekivalen zat tersebut.
2 H2O (l) O2(g) + 4 H+ (aq) + 4e
m1 me1
Bila anion OH– maka akan teroksidasi: =
m2 me2
4 OH– (aq) O2 (g) + 2 H2O (l) +4e
mata_elang_media@yahoo.co.id 83
2) Nitrogen Dioksida (NO2) Kerugian yang ditimbulkan oleh air sadah:
Merusak paru-paru dan menyebabkan – Dalam rumah tangga kerugiannya berupa
gangguan pernafasan yang bersifat kronis; pemborosan sabun karena sabun tidak akan
sebagai katalisator dalam penguraian ozon; berbusa jika ion Ca2+ dan ion Mg2+ tidak
campurannya dengan NO menyebabkan asap diendapkan terlebih dulu.
kabut. – Timbul kerak pada alat memasak atau ketel
3) Dinitrogen Monoksida (N2O) sehingga terjadi pendidihan dengan waktu
Menyebabkan kenaikan suhu bumi. yang lebih lama mengakibatkan pemborosan
d. Timbal bahan bakar.
Bersifat racun dan menyebabkan kerusakan otak – Menyebabkan penyumbatan pada pipa air
dan kelumpuhan. dan juga pipa pada radiator.
– Jika dikonsumsi maka akan menyebabkan
2. Pencemaran Air penumpukan logam-logam tersebut dalam
Penyebab terjadinya pencemaran air: tubuh kita sehingga kesehatan kita terancam.
a. Raksa
3. Pencemaran Tanah
Raksa adalah unsur logam yang pada suhu ruang
berwujud cair dan sifatnya sangat reaktif. Logam Penyebab terjadinya pencemaran tanah
ini dapat menjadi zat pencemar apabila berada a. Limbah Plastik
dalam air, hal ini disebabkan karena wujudnya cair Umumnya plastik tidak dapat dibiodegradasi (di-
sehingga dapat bercampur dengan air dan susah urai oleh mikroorganisme dalam tanah) sehingga
untuk dipisahkan walaupun mempunyai massa akan menjadi pencemar dalam tanah.
jenis berbeda dengan air. b. Limbah Pertanian
Limbah ini ada apabila zat-zat kimia dalam pupuk
b. Air Sadah buatan terlalu banyak terdapat dalam tanah,
Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium sehingga tanah tidak menjadi subur tetapi justru
(Ca2+) dan atau ion magnesium (Mg2+). rusak.
1) Air sadah sementara c. Limbah Logam
Air sadah sementara adalah air yang Seperti halnya palstik logam pun tidak dapat
mengandung garam hidrokarbonat seperti: diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dalam
Ca(HCO3)2 dan atau Mg(HCO3)2. jumlah yang berlebihan akan menyebabkan ter-
Air sadah sementara dapat dihilangkan jadinya pencemaran tanah.
kesadahannya dengan cara memanaskan
air tersebut sehingga garam karbonatnya B. ZAT ADITIF
mengendap, mereaksikan larutan yang
mengandung Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2 1. Pewarna
dengan kapur (Ca(OH)2).
Nama Warna Jenis Pewarna untuk
2) Air sadah tetap
Klorofil Hijau alami selai, agar-agar
Air sadah sementara adalah air yang me-
ngandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) Karamel Coklat-Hitam alami produk kalengan
dan atau mengandung garam klorida (CaCl2 Anato Jingga alami minyak,keju
atau MgCl2). Beta-Karoten Kuning alami keju
Air sadah tetap dapat dihilangkan kesadah- Eritrosin Merah buatan saus, produk kalengan
annya dengan cara:
Mereaksikan dengan soda Na2CO3 2. Pemanis
dan kapur Ca(OH)2, supaya terbentuk
Nama Jenis Pemanis untuk
endapan garam karbonat dan atau
hidroksida. Gula tebu (sukrosa) alami minuman dan makanan
sehari-hari
Proses Zeolit
Gula buah (fruktosa) alami minuman dan makanan
Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka
sehari-hari
kedudukan natrium akan digantikan ion
Pemanis susu (laktosa) alami Susu alami
kalsium dan ion magnesium menjadi
magnesium atau kalsium zeolit.
84 mata_elang_media@yahoo.co.id
Sakarin buatan Permen 4. Antioksidan
Siklamat buatan Minuman ringan Nama Kegunaan
Sorbitol buatan Selai, agar-agar Asam askorbat daging kalengan, ikan kalengan, buah
Silitol buatan Permen karet kalengan
3. Pengawet 5. Penguat/Penyedap
Nama Jenis Pengawet untuk Mononatrium glutamat (Monosodium glutamate =
Garam alami daging, ikan MSG). Contoh: vetsin.
Gula alami buah-buahan
6. Pembuat Rasa dan Aroma
Cuka alami acar
IUPAC Trivial Aroma dan rasa
Asam propanoat buatan roti, keju
Etil etanoat Etil asetat apel
Asam benzoat buatan saos, kecap minuman ringan
(botolan) Etil butanoat Etil butirat nanas
Natrium nitrat buatan daging olahan, keju olahan Oktil etanoat Oktil asetat jeruk
Natrium nitrit buatan daging kalengan , ikan kalengan Butil metanoat Butil format raspberri
Etil metanoat Etil format rum
Amil butanoat Amil butirat pisang
mata_elang_media@yahoo.co.id 85
n Unsur halogen memiliki elektron valensi 7, yaitu n Bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.
ns2 np5. n Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi
n Merupakan unsur non logam yang sangat reaktif positif dan pada umumnya lebih dari satu.
karena mudah menangkap elektron: n Banyak di antaranya dapat membentuk senyawa
X2 + 2e– 2X– kompleks.
n Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa. n Pada umumnya senyawanya berwarna.
n Pada suhu kamar F2 dan Cl2 berwujud gas, Br2 n Beberapa di antaranya dapat digunakan sebagai
berwujud cair, dan I2 berwujud padat. katalisator.
n At merupakan unsur radiokatif yang memiliki
umur pendek sehingga jarang ditemukan. E. UNSUR–UNSUR DI ALAM
n Merupakan oksidator kuat, makin ke bawah
oksidator makin lemah. Logam Mineral Rumus
n Kekelektronegatifan makin ke bawah makin Besi Hematit Fe2O3
lemah.
Magnetit Fe3O4
n Jari-jari atom makin ke bawah makin besar.
Siderit FeCO3
C. UNSUR GAS MULIA VIIIA (GAS MULIA) Pirit FeS2
Limonit Fe2O3.H2O
He
2
Nikel Pentlandit (FeNi)S
10
Ne
garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O
Ar
18
Alumunium Bauksit Al2O3×2H2O
36
Kr Timah Kasiterit SnO2
54
Xe Tembaga Kalkopirit CuFeS2
86
Rn Natrium Sendawa chili NaNO3
n Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron Dalam air laut NaCl
pada kulit terluarnya kecuali He mengandung 2
Magnesium Magnesit MgCO3
elektron.
n Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsur- Garam Inggris MgSO4.7H2O
unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur- Karnalit KCl.MgCl2.6H2O
unsur lainnya.
Dolomit MgCO3.CaCO3
n Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik Dalam air laut MgCl2
didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh
n Proses Pengolahan Logam
maupun titik didih makin ke bawah makin tinggi,
sesuai dengan makin besarnya massa atom gas Nama Proses Logam
mulia. Down Magnesium
n Molekul gas mulia monoatomik.
Tanur tinggi Besi
D. UNSUR PERIODE III (TRANSISI) Hall-Heroult Aluminium
86 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 14 KIMIA ORGANIK
mata_elang_media@yahoo.co.id 87
2) GUGUS ALKIL Tata Nama Alkena
Gugus alkil adalah gugus yang terbentuk 1. Rantai terpanjang mengandung ikatan
karena salah satu atom hidrogen dalam alkana rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil
digantikan oleh unsur atau senyawa lain, rumus dan diberi nomor.
umumnya: CH3 CH CH CH2 CH3
atau 2-pentena
CnH2n + 1 CH3 CH2 CH CH CH3
88 mata_elang_media@yahoo.co.id
3) ALKADIENA Pembuatan Alkanol
Alkadiena adalah senyawa organik yang 1. Alkil Halida + Basa à Alkanol + Senyawa
bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan Halida
rangkap dua. Contoh penamaan alkadiena: Contoh: CH3CH2Cl + KOH à CH3CH2OH + KCl
CH2 C CH CH2 CH3 2. Alkena + H2O à Alkanol
1, 2-pentadiena Contoh: CH3CH2 ═ CH2 + H2O à CH3CH(OH)
CH3
4) ALKADIUNA 3. Reduksi Aldehida
Alkadiuna adalah senyawa organik yang Contoh: C2H5CHO + H2 à C2H5CH2OH
bersifat tak jenuh mempunyai 3 buah ikatan 4. Reduksi Keton
rangkap dua. Contoh penamaan alkadiena: Contoh: C2H5COC2H5 + H2 à C2H5CH(OH)C2H5
CH2 C CH2 C CH
Tata Nama Alkanol
1, 4-pentadiuna 1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang
mengandung gugus OH.
2. Gugus OH harus di nomor terkecil.
GUGUS FUNGSI
Contoh:
Gusus fungsi adalah gugus pengganti yang menentukan CH3 CH2 CH2 CH2 CH2
sifat senyawa karbon. OH
1-pentanol
Homolog
Rumus Gugus Fungsi
IUPAC Trivial Macam-macam Alkanol/Alkohol
Alkanol Alkohol R — OH — OH 1. Alkohol Primer
Alkil Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang
Eter R — OR’ —O—
Alkanoat mengikat satu atom C lain, atau gugus hidroksi
Alkanal Aldehid R — CHO — CHO diikat oleh atom C primer.
Alkanon Keton R — COR’ — CO — Contoh: 1-butanol
Asam Asam CH3 CH2 CH2 CH2 C mengikat 1 OH dan
R — COOH — COOH
Alkanoat Karboksilat 1 C lain
OH
Alkil
Ester R — COOR’ — COO —
Alkanoat
2. Alkohol Sekunder
Alkil Amina Amina R — NH2 — NH2
Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang
1. ALKANOL mengikat dua atom C lain, atau gugus hidroksi
Sifat-sifat Alkanol: diikat oleh atom C sekunder.
1. Metanol, Etanol, dan Propanol dapat ter- Contoh: 2-butanol
campur dengan air. CH3 CH2 CH CH3
C mengikat 1 OH dan
2. Semakin tinggi massa molekul relatifnya maka OH 2 C lain
titik leleh dan titik didihnya semakin tinggi.
3. Bersifat sebagai basa Lewis. 3. Alkohol Tersier
4. Bereaksi dengan Natrium membentuk Natrium Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang
alkanolat (Natrium alkoksida) à untuk mem- mengikat tiga atom C lain, atau gugus hidroksi
bedakan alkanol dengan alkoksi alkana. diikat oleh atom C tersier.
5. Bereaksi dengan asam alkanoat membentuk Contoh: 2-metil-2-propanol
CH3
alkil alkanoat.
6. Dapat dioksidasi dengan ketentuan sebagai CH3 C CH3
berikut: C mengikat 1 OH dan
- Alkanol Primer dioksidasi menjadi Alkanal OH 3 C lain
selanjutnya dioksidasi lagi menjadi Asam
Alkanoat. 2. ALKOKSI ALKANA
- Alkanol Sekunder dioksidasi menjadi Sifat-sifat Alkoksi Alkana:
Alkanon. 1. Beraroma sedap dan sukar larut dalam air.
- Alkanol Tersier tidak dapat dioksidasi. 2. Mudah menguap dan mudah terbakar uapnya.
mata_elang_media@yahoo.co.id 89
3. Titik didih lebih rendah dibanding alkohol 2. Alkilester asam formiat dengan pereaksi
dalam jumlah C sama. Grignard
4. Tidak bereaksi dengan Natrium untuk Contoh:
membedakan-nya dengan alkohol. CHOOCH3 + C2H5MgI → CHOC2H5 + CH3OMgI
5. Dapat terurai menjadi hidrogen halida. Tata Nama Akanal:
6. Bereaksi dengan hidrogen halida membentuk Gugus CHO selalu dihitung sebagai nomor 1.
alkohol. Contoh:
Contoh: CH3OCH3 + HBr à CH3OH + CH3Br. CH3
Pembuatan Alkoksi Alkana: CH3 CH CH2 C H
1. Sintesis Williamson
Natrium alkanolat + Alkilhalida à Alkoksi O
Alkana + Natriumhalida 3-metil butanal
Contoh: CH3CH2ONa + CH3I → CH3CH2OCH3 +
4. ALKANON
NaI
2. Alkanol + Asam Sulfat pekat (dalam Suhu Sifat-sifat Alkanon:
130oC) 1. Berbau segar dan larut dalam air untuk suku-
Contoh: suku rendah.
C2H5OH + H2SO4 → C2H5SO3OH + H2O (tahap 1) 2. Untuk suku-suku tengah tidak larut dalam air
C2H5SO3OH + C2H5OH → C2H5OC2H5 + H2SO4 walaupun merupakan zat cair.
(tahap 2) 3. Suku-suku tinggi berbentuk padatan.
4. Dapat diadisi.
Tata Nama Alkoksi Alkana:
5. Hanya dapat berpolimerisasi kondensasi.
1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya
6. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX5 (X
kecil sebagai alkoksi.
= halogen).
2. Gugus alkoksi di nomor terkecil.
7. Tidak dapat dioksidasi.
Contoh:
CH3 CH CH2 CH O CH3 Pembuatan Alkanon
gugus metoksi di nomor 3
Dengan Oksidasi Alkanol Sekunder
CH3 CH2 bukan di nomor 4 Contoh:
oksidasi −H O
CH3 CH3CH2OHCH3 → CH3C(OH)2CH3
→
2
90 mata_elang_media@yahoo.co.id
7. Bereaksi dengan basa membentuk 7. AMINA
garam. Sifat-sifat Amina:
Pembuatan Asam Alkanoat 1. Dua suku pertama berwujud gas pada suhu
1. Hidrolisis alkil alkanoat ruang, suku-suku tengah berwujud cair pada
Contoh: C2H5COOC2H5 + H2O à C2H5COOH + suhu ruang, dan suku-suku tinggi berbentuk
C2H5OH padatan.
2. Oksidasi alkanol primer 2. Larut dalam air terutama yang berwujud gas
Contoh: dan cair.
3. Berbau menyengat seperti amoniak maka
oksidasi −H O
CH3CH2OH → CH3CH(OH)2
→
2
amina dapat dikatakan sebagai turunan
CH3CHO amoniak bukan turunan alkana.
Pembuatan Amina:
Tata Nama Asam Alkanoat: 1. Alkil sianida dengan gas Hidrogen
Gugus COOH selalu sebagai nomor satu, seperti Contoh: CH3CN + 2 H2 → CH3CH2NH2
halnya gugus alkanal.
Contoh: 2. Metode Hoffman
CH3 Alkil klorida + amoniak dalam air atau alkohol
Contoh:
CH3 C CH2 C OH C2H5Cl + NH3 à C2H5NH2 + HCl àC2H5NH2.HCl
C3H7 O
asam 3,3-dimetilheksanoat Tata Nama Amina:
1. Amina Primer
6. ALKIL ALKANOAT CH3 CH2 CH CH2 CH3
Sifat-sifat alkil alkanoat:
NH2
1. Alkil alkanoat suku rendah terdapat dalam
buah-buahan dan umumnya berwujud cair. 3-amino-pentana/sekunder amil amina
2. Alkil alkanoat suku tinggi terdapat dalam 2. Amina Sekunder
minyak (cair) dan lemak (padat). CH3 CH2 NH CH2 CH3
3. Dapat dihidrolisis menjadi alkanol dan asam dietil amina
alkanoat. 3. Amina Tersier
4. Tidak bereaksi dengan natrium. CH3 CH2 N CH3
6. Dengan basa dapat terbentuk sabun CH3
dalam reaksi yang disebut SAFONIFIKASI
etil-dimetil-amina
(penyabunan).
Pembuatan Alkil Alkanoat:
ISOMER
Esterifikasi yaitu reaksi Asam Alkanoat dengan
Alkanol. Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus
Contoh: molekul sama tetapi strukturnya berbeda.
C3H7COOH + C2H5OH à C3H7COOC2H5 + H2O 1. ISOMER KERANGKA
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
Tata Nama Alkil Alkanoat: rantai induk berbeda strukturnya.
Contoh:
R C O R
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 n-heksana
alkanoat O alkil Berisomer fungsi dengan:
Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O CH3
Contoh: isoheksana
CH3 CH2 CH2 C OC2H5 CH3 CH CH2 CH2 CH3
O 2. ISOMER POSISI
etil butanoat
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
mata_elang_media@yahoo.co.id 91
posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh:
Contoh: H
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 OH 1-pentanol CH3 C* CH2 CH2 CH3
Berisomer posisi dengan:
OH
OH 1-pentanol
2-pentanol
CH3 CH2 CH2 CH CH3 C*= C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7.
92 mata_elang_media@yahoo.co.id
– Monosubstitusi Sumber: Hasil ekstraksi ter batubara.
Penggantian satu atom hidrogen pada Kegunaan:
benzena dengan atom atau senyawa gugus - Dalam industri pewarna.
yang lain. Rumus umum monosubstitusi: - Kamfer atau kapur barus adalah merupakan
C6H5A naftalena yang berguna sebagai pewangi pakaian
H dan mengusir hewan perusak pakaian.
A = pengganti atom
C hidrogen - Digunakan sebagai resin.
HC C A
3. ANTRASENA
HC CH H H H
C C C C
H HC C C CH
– Disubstitusi HC C C CH
Penggantian dua atom hidrogen pada C C C
benzena dengan atom atau senyawa gugus H H H
yang lain. Ada tiga macam disubstitusi:
A Sifat-sifat Antrasena:
1. Padatan kristal.
A A
2. Tidak mempunyai warna.
A Sumber: Hasil penyulingan ter batubara.
A A
Kegunaan: Dalam industri pewarna.
orto meta para
B. BIOKIMIA
– Trisubstitusi
Penggantian tiga atom hidrogen pada benzena Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari
dengan atom atau senyawa gugus yang lain. peristiwa kimia (reaksi kimia) yang terjadi dalam tubuh
Ada tiga macam Trisubstitusi: makhluk (organisme) hidup. Senyawa kimia yang
A termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang
A A A mengandung atau tersusun oleh unsur-unsur seperti:
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N),
A Belerang (S), Fosfor (P), dan beberapa unsur lain dalam
A A A A jumlah yang kecil.
vasinal asimetris simetris Nutrisi yang diperlukan dalam tubuh:
Nutrisi Fungsi Sumber
2. NAFTALENA Karbo- Sumber energi. Nasi, kentang, gandum,
Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis, hidrat umbi-umbian.
yang mempunyai 10 atom karbon dan 5 ikatan rangkap Lemak Sumber energi, Mentega, margarine,
yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik (seperti cadangan makanan. minyak
lingkaran). Protein Pertumbuhan dan Daging, ikan, telur, kacang-
Strukturnya: perbaikan jaringan, kacangan, tahu, tempe,
H H pengontrol reaksi susu.
C C kimia dalam tubuh.
HC C CH Garam Beraneka peran Daging, sayuran.
mineral khusus.
HC C CH Vitamin Pembentukan organ, Buah-buahan, sayuran.
C C meningkatkan
H H daya tahan tubuh,
memaksimalkan
Sifat-sifat Naftalena: fungsi panca indera.
1. Padatan kristal berwarna putih. Air Pelarut, penghantar, Air minum
2. Bau tajam menyengat (bau kapur barus). reaksi hidrolisis.
3. Mudah terbakar.
4. Tidak larut dalam air. 1. KARBOHIDRAT
5. Larut dalam pelarut organik. Rumus umum: Cn(H2O)m
Dalam karbohidrat juga terdapat gugus fungsional
mata_elang_media@yahoo.co.id 93
antara lain: gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut
atau keton. sebagai gula pereduksi.
b) Sukrosa
Jenis-jenis Karbohidrat Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1
mol glukosa dan 1 mol fruktosa.
a. Berdasarkan hidrolisis dibagi menjadi: C12H22O11 + H2O à C6H12O6 + C6H12O6
1) Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat Sukrosa Glukosa Fruktosa
terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil.
Komposisi Terdapat dalam Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana
Glukosa C6H12O6 Buah-buahan asam, dengan bantuan ini sering disebut
Fruktosa C6H12O6 Buah-buahan, madu sebagai proses inversi dan hasilnya adalah
Galaktosa C6H12O6 Tidak ditemukan secara alami gula invert.
c) Laktosa
Jenis monosakarida berdasarkan jumlah atom C: Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1
Jml C Nama Rumus Contoh mol glukosa dan 1 mol galaktosa.
2 Diosa C2(H2O)2 Monohidroksiasetaldehida
Dihiroksiketon C12H22O11 + H2O à C6H12O6 + C6H12O6
3 Triosa C3(H2O)3 Laktosa Glukosa Galaktosa
Gliseraldehida
4 Tetrosa C4(H2O)4
Trihidroksibutanal Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai
Trihidroksibutanon gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi
Ribulosa, Deoksiribosa,
5 Pentosa C5(H2O)5
Ribosa, Milosa
dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict
Glukosa, Manosa, dan disebut gula pereduksi.
6 Heksosa C6(H2O)6
Galaktosa, Fruktosa,
3) Polisakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis
Jenis monosakarida berdasarkan gugus
akan menjadi beberapa monosakarida.
fungsinya:
Komposisi Terdapat dalam
w Aldosa: monosakarida yang mempunyai
Glikogen Polimer Glukosa Simpanan energi hewan
gugus fungsi aldehid (alkanal).
Pati Kanji Polimer Glukosa Simpanan energi tumbuhan
w Ketosa: monosakarida yang mempunyai
Selulosa Polimer Glukosa Serat tumbuhan
gugus fungsi keton (alkanon). Polisakarida terbentuk dari polimerisasi senyawa-
2) Disakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis akan senyawa monosakarida, dengan rumus umum:
menjadi 2 monosakarida. (C6H10O5)n
Komposisi Terdapat dalam Reaksi pada Polisakarida:
Maltosa Glukosa + Glukosa Kecambah biji-bijian
dalam Reduksi: Fehling, Tes
Sukrosa Glukosa + Fruktosa Gula tebu, gula bit Polisakarida
air Tollens, Benedict Iodium
Laktosa Glukosa + Galaktosa Susu
Amilum Koloid negatif biru
Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida
Glikogen Koloid positif violet
heksosa: Selulosa Koloid negatif putih
Rumusnya: C6H12O6 + C6H12O6 à C12H22O11 + H2O
Contoh: Glukosa + Fruktosa → Sukrosa + air b. Berdasarkan daya reduksi terhadap pereaksi
Reaksi pada Disakarida: Fehling, Tollens, atau Benedict dibagi menjadi
dalam Reduksi: Fehling, 1) Gula terbuka
Disakarida Optik-aktif
air Tollens, Benedict
Karbohidrat yang mereduksi reagen Fehling,
Maltosa larut positif dekstro
Tollens, atau Benedict.
Sukrosa larut negatif dekstro
2) Gula tertutup
Laktosa koloid positif dekstro
Karbohidrat yang tidak mereduksi reagen Fehling,
a) Maltosa Tollens, atau Benedict.
Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2
mol glukosa. 2. ASAM AMINO
C12H22O11 + H2O à C6H12O6 + C6H12O6 Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam
Maltosa Glukosa Glukosa
karboksilat yang mempunyai gugus amina (NH2) pada
Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas atom C ke-2, rumus umumnya:
sehingga dapat bereaksi dengan reagen
94 mata_elang_media@yahoo.co.id
– Berdasar fungsi:
R CH COOH
Protein Fungsi Contoh
Kulit, tulang, gigi,
NH2 Proteksi, penyangga, rambut,bulu,
Struktur
pergerakan kuku, otot,
Contoh:
kepompong
CH3 CH COOH
Semua jenis enzim
Asam 2 amino propionat (alanin): Enzim Katalisator biologis
dalam tubuh
NH2
Pengaturan fungsi
Sifat-sifat asam amino: Hormon insulin
tubuh
– Bersifat amfoter, yaitu: Pergerakan senyawa
Sebagai pembawa sifat asam gugus —COOH, Transport antar dan atau intra hemoglobin
sebagai pembawa sifat basa gugus —NH2. sel
– Bersifat optis aktif kecuali glisin. Pertahanan
Mempertahankan
antibodi
– Dalam air membentuk zwitter ion (ion ber- diri
mutan positif-negatif), seperti glisin dalam air Bisa ular dan bisa
Racun Penyerangan
laba-laba
membentuk CH2NH3+COO–.
Kontraktil Sistem kontraksi otot aktin, miosin
Jenis asam amino: Reaksi identifikasi protein
a. Asam amino essensial
No Pereaksi Reaksi Warna
Tidak dapat disintesis tubuh. Contoh: isoleusin, merah
lisin, valin, treonin, triptofan, histidin. 1 Biuret Protein + NaOH + CuSO4 atau
b. Asam amino nonessensial ungu
2 Xantoprotein Protein + HNO3 kuning
Dapat disintesis tubuh. Contoh: glisin, alanin,
3 Millon Protein + Millon merah
serin, sistein, tirosin, sistin, arginin, asam glutamat,
norleusin. Catatan: Millon = larutan merkuro dalam asam
nitrat
3. PROTEIN
Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H, 4. LIPIDA
O, N, S, P dan mempunyai massa molekul relatif besar Sifat-sifat lipida:
(makromolekul). – Tidak larut dalam air dan bersifat nonpolar.
Sifat-Sifat protein: – Berfungsi sebagai transportasi vitamin A, D, K.
– Amfoter, mempunyai gugus —COOH (asam) dan – Berfungsi sebagai cadangan makanan.
—NH2 (basa).
– Dapat terhidrolisis. Tiga golongan lipida yang terpenting:
– Dapat digumpalkan, jika gumpalan tersebut tidak a. Lemak berasal dari asam lemak + gliserol
kembali larut dinamakan denaturasi protein. Lemak Jenuh (padat):
- Terbentuk dari asam lemak jenuh dan
Penggolongan protein: gliserol.
– Berdasar ikatan peptida: - Berbentuk padat pada suhu kamar.
a. Protein Dipeptida à jumlah monomernya = - Banyak terdapat pada hewan.
2 dan ikatan peptida = 1 Contoh: gliseril-tristearat; gliseril-tripalmitat
b. Protein Tripeptida à jumlah monomernya =
3 dan ikatan peptida = 2 Lemak tak jenuh (minyak):
c. Protein Polipeptida à jumlah monomernya > - Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan
3 dan ikatan peptida > 2 gliserol.
- Berbentuk cair pada suhu kamar.
– Berdasar hasil hidrolisis: - Banyak terdapat pada tumbuhan.
a. Protein Sederhana à hasil hidrolisisnya Contoh: gliseril-trioleat; gliseril-trilinoleat
hanya membentuk asam α amino. b. Fosfolipid berasal dari asam lemak + asam fosfat +
b. Protein Majemuk à hasil hidrolisisnya mem- gliserol
bentuk asam α amino dan senyawa lain c. Steroid merupakan Siklo hidrokarbon
selain asam α amino.
mata_elang_media@yahoo.co.id 95
5. ASAM NUKLEAT c. Beberapa Jenis Polimer Penting Lain
w DNA = Deoxyribo Nucleic Acid (Asam Deoksiribo Terdapat
Monomer Polimer Polimerisasi
Nukleat) dalam
kaca
Basa yang terdapat dalam DNA: Adenin, Guanin, metil pesawat,
polimetilmetakrilat adisi
Sitosin, Thimin. metakrilat lampu
w RNA = Ribo Nucleic Acid ( Asam Ribo Nukleat ) mobil/motor
Basa yang terdapat dalam RNA: Adenin, Guanin, akrilonitril poliakrilonitril adisi karpet
Sitosin, Urasil. fenol dan alat listrik,
bakelit kondensasi
metanal kursi
C. POLIMER etilen
glikol dan pita
dakron kondensasi
Polimer adalah bahan kimia yang berupa plastik, serat, asam rekaman
karet, dan lainnya yang berguna dalam kehidupan kita terftalat
sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. urea dan
urea formaldehid kondensasi lem kayu
alkanal
1. Pembentukan Polimer/Polimerisasi melamin perangkat
a. Secara Adisi dan melamin kondensasi makan dan
alkanal minum
Pembentukan polimer secara adisi dapat terjadi
dari monomer-monomer berikatan rangkap.
b. Secara Kondensasi
Pembentuan polimer secara kondensasi ditandai
dengan pelepasan molekul H2O atau molekul
sederhana lain.
2. Macam-macam Polimer
a. Polimer Alami
Monomer Polimer Polimerisasi Terdapat dalam
C6H12O6 amilum kondensasi ulat sutera, wol biri-biri
C6H12O6 selulosa kondensasi gandum, kentang
asam amino protein kondensasi serat kayu
nukleotida DNA kondensasi gen, kromosom
isoprena karet alami adisi karet gelang, ban
b. Polimer Buatan/Sintetik
Monomer Polimer Polimerisasi Terdapat dalam
1,6-diaminheksana benang, kaus,
nilon kondensasi
dan asam adipat bahan pakaian
1,2-etanadiol benang,
dan benzena 1,2 poliester kondensasi kaus, bahan
dikarboksilat pakaian,dll
berbagai jenis
stirena polistiren adisi
mainan
vinil klorida PVC adisi pipa, isolasi
ember, gayung,
etilen / etena polietilen adisi
botol minum
panci atau
tetrafluoroetilen teflon adisi penggorengan
anti lengket
96 mata_elang_media@yahoo.co.id
Program IPA
Matematika
mata_elang_media@yahoo.co.id 97
B. ASAL-USUL KEHIDUPAN di dalamnya. Fenomena tersebut berlawanan
dengan teori abiogenesis, karena belatung
1. Evolusi Kimiawi yang terdapat di dalam botol berpenutup
kasa dan tak berpenutup berasal dari telur
Haldane dan Oparin pada tahun 1920-an membuat
lalat yang hinggap di atasnya.
postulat bahwa kondisi bumi primitif mendukung
terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa • Lazaro Spalanzani (1729-1799)
organik dari senyawa anorganik yang terdapat pada Melakukan percobaan seperti Redi akan
lautan purbakala. tetapi bahan yang digunakan bukan daging
Kemudian pada tahun 1953 Stanley Miller dan H.Urey melainkan kaldu yang dimasukkan ke dalam
menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan melakukan botol. Perlakuan yang diberikan yaitu kaldu
percobaan menggunakan labu air (sebagai laut yang dipanaskan dengan botol berpenutup
primitif) dan atmosfer buatan yang terdiri dari H2O, dan tidak. Pada kaldu yang dipanaskan dengan
H2, CH4, dan NH3 (gas-gas yang diyakini para peneliti botol tak berpenutup, setelah beberapa hari
1950-an, banyak terdapat di atmosfer purba). Kilatan kemudian diamati dengan mikroskop, tampak
listrik juga dibuat untuk meniru kilat pada masa purba. mikrobia di dalamnya berkembang pesat,
Memasang kondensor, sehingga uap menjadi embun sedangkan pada kaldu yang dipanaskan dalam
Membuat hujan buatan, sehingga terjadi sirkulasi pada botol tertutup tampak tidak mengandung
peralatan tersebut. Setelah satu minggu, Miller dan mikrobia setelah didiamkan beberapa hari
Urey menganalisis isi larutan, ternyata berisi bahan kemudian. Spallanzani menyimpulkan bahwa
organik seperti beberapa asam amino sebagai bahan kehidupan hanya mungkin setelah ada
penyusun protein pada organisme. Hipotesis Oparin- kehidupan sebelumnya, jadi mikroorganisme
Haldane terbukti. tersebut telah ada dan tersebar di udara
sehingga dapat mengkontaminasi dan
2. Evolusi Biologi tumbuh berkembang dalam air kaldu pada
Merupakan proses evolusi dari supramolekul seperti botol tak berpenutup.
membran sel, ribosom, kromatin, mikrotubulus men- • Louis Pasteur (1822-1895)
jadi sel prokariotik (sel belum memiliki membran inti/ Pasteur melakukan percobaan menyempurna-
nukleoplasma) kemudian berkembang menjadi sel kan percobaan Spallanzani dengan merebus
eukariotik yang memiliki membran inti sel dan organel- kaldu pada botol dengan penutup gabus rapat
organel. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, kemudian ditembus oleh pipa dengan bentuk
perjalanan evolusi makhluk hidup adalah heterotrof, leher angsa. Pipa berbentuk leher angsa
autotrof-hederotrof. tersebut bertujuan agar udara tetap masuk
ke dalam botol, akan tetapi mikroorganisme
3. Teori-teori Asal Usul Kehidupan pengkontaminan tertahan pada bagian leher
a. Teori Abiogenesis (Generatio spontanea) botol, sehingga tidak mengkontaminasi kaldu.
Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, seorang Setelah diamati beberapa hari, tampak tidak
ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. terjadi pertumbuhan mikroorganisme di
Teori tersebut mengemukakan bahwa makhluk dalamnya (kaldu jernih). Setelah itu labu
hidup pada mulanya berasal dari benda tak hidup. tersebut dimiringkan hingga air kaldu
b. Teori Biogenesis menyentuh bagian ujung pipa berbentuk
leher angsa. Setelah didiamkan beberapa
• Fransesco Redi (1626-1697) waktu, air kaldu menjadi keruh, busuk dan
Melakukan percobaan dengan 3 botol yang banyak mengandung mikroorganisme.
masing-masing berisi daging. Perlakuan
yang diberikan pada botol pertama, yaitu Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan
ditutup rapat, botol kedua ditutup dengan Redi, Spallanzani, dan Pasteur maka teori abiogenesis
kain kasa, dan ketiga dibiarkan terbuka. tumbang dan muncullah teori biogenesis “Omne vivum
Hasilnya: setelah beberapa hari kemudian, ex ovo, omne ovum ex vivo” (setiap makhluk hidup
pada botol tertutup rapat tidak ditemukan berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk
belatung, botol yang ditutup kasa ditemukan hidup).
beberapa belatung, dan botol yang dibiarkan
terbuka membusuk dengan banyak belatung
98 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN SISTEM KLASIFIKASI
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI - Carolus Linnaeus adalah seorang tokoh klasi-
fikasi yang mengemukakan bahwa unit dasar
1. Manfaat Keanekaragaman dalam klasifikasi adalah spesies.
a. Mengetahui ciri-ciri spesies. - Penamaan spesies dilakukan Linnaeus meng-
b. Mengetahui manfaat-manfaat spesies bagi gunakan tata penamaan ganda (Binomial
manusia. nomenclature) sesuai dengan kode inter-
c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk nasional yang benar.
hidup yang beragam. - Nama bagian depan menunjukkan genus,
d. Mengetahui sifat ketergantungan antara sedangkan nama bagian belakang sebagai
makhluk hidup. penunjuk spesies. Terkadang terdapat
penamaan dengan tiga kata. Kata ketiga
2. Macam-macam Keanekaragaman tersebut dapat berarti menunjukkan varietas.
a. Keanekaragaman tingkat gen. Contoh: Oryza sativa var.IR64.
Menimbulakan variasi genetik antarindividu
Contoh penamaan:
dalam satu spesies/jenis. Contoh: padi (IR64,
Hibiscus rosasinensis L
rojolele, cisadane, membramo, mentikwangi,
Hibiscus rosasinensis merupakan nama spesies,
super toy, merah putih, dan sebagainya).
sedangkan huruf L dibelakang nama spesies
b. Keanekaragaman tingkat spesies.
menunjukkan nama penemu.
Menimbulkan perbedaan bentuk, penampak-
an antara satu spesies dengan yang lain.
Contoh: macan, harimau, kucing, ikan lele, 2. Urutan Takson dalam Klasifikasi
gurameh. Klasifikasi hewan: Klasifikasi tumbuhan:
c. Keanekaragaman tingkat ekosistem. Kingdom Kingdom
Disebabkan oleh perbedaan komponen Filum Divisio
abiotik dan biotik penyusun ekosistem. Kelas Kelas
Contoh: ekosistem waduk sempor, rawa Ordo Ordo
jombor, danau Toba, sawah, hutan tropis. Familia Familia
Genus Genus
B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Spesies Spesies
- Klasifikasi merupakan upaya untuk mengelompok-
kan makhluk hidup secara sistematis berdasarkan 3. Perkembangan Sistem Klasifikasi
persamaan dan perbedaan sifat yang dimiliki. 1. Sistem 2 kingdom (oleh Aristoteles sampai
- Ilmu yang mempelajari klasifikasi adalah ilmu pertengahan tahun 1800).
taksonomi. Organisme dibedakan menjadi dua kelompok
- Metode penamaan obyek studi dalam klasifikasi besar yaitu: Plantae dan Animalia
disebut nomenclature. 2. Sitem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)).
1. Tahap-tahap Klasifikasi Pembagian ini berdasarkan cara makhluk
memperoleh nutrien:
1. Identifikasi
• Plantae (fotosintesis)
Identifikasi makhluk hidup yang memiliki
• Protista (sebagai deterotrof/mengurai
persamaan, perbedaan ciri satu dengan yang
dan menyerap)
lain baik morfologi, anatomi, fisiologi maupun
• Animalia (sebagai organisme heterotrof
kromosomnya.
yang menelan makanan dalam bentuk
2. Pemberian nama
padat)
Dilakukan setelah terbentuk kelompok-
3. E. Chatton (1937)
kelompok makhluk hidup berdasarkan
Kelompok Eukariota dan Prokariota.
persamaan ciri. Kemudian setelah diberikan
4. Sistem 5 kingdom (oleh R. H. Whittaker
nama, dilakukan penyusunan klasifikasi.
(1969)).
mata_elang_media@yahoo.co.id 99
Monera (bakteri dan ganggang hijau biru), 3. Domaian Eukaria
Protista (Protozoa dan ganggang), Fungi Terdiri dari empat dunia yaitu dunia animalia,
(jamur), Plantae (Bryophyta, Pterydophyta, plantae, fungi dan dunia protista.
dan Spermatophyta), dan Animalia
5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999- 4. Manfaat Klasifikasi
2002)). Klasifikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak
Bakteria, Arkhaea, Protista, Fungi, Animalia, manfaat, di antaranya sebagai berikut.
dan Plantae. a. Memudahkan untuk mengenal mahkluk
hidup.
Dalam sistem klasifikasi terbaru, makhluk hidup b. Memudahkan untuk mempelajari mahkluk
dikelompokkan ke dalam 3 domaian yaitu sebagai hidup.
berikut. c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan
1. Domain Bakteria antara mahkluk hidup.
Terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.
2. Domain Arkhaea
Terdiri atas satu dunia yaitu dunia arkhaea.
100 mata_elang_media@yahoo.co.id
1. Bakteri 2) Konjugasi
Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan Pemindahan materi genetik dari satu bakteri
Eubacteria. Arkhaeobacteria umumnya memiliki ke bakteri lain menggunakan pili seks.
habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria 3) Transduksi
dapat ditemukan di berbagai habitat. Pemindahan materi genetik dari satu sel
a. Ciri-ciri bakteri bakteri ke sel lain dengan perantaraan virus.
1) Bersel tunggal. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
2) Pada umumnya memiliki tubuh dengan bakteri
diameter 0,5 µ - 1 µ dengan panjang sekitar Keberadaan nutrien, CO2, O2, temperatur,
0,1 µm - 1 µm. Namun juga terdapat bakteri derajat keasaman (pH), cahaya, kelembapan
yang berukuran besar yaitu Thiomargaritta dan keberadaan zat kimia tertentu yang mampu
nambibiensis (750 µm) dan Epulofiscium menghambat pertumbuhan (seperti senyawa
fischellsoni (600 µm). antibiotik streptomisin, penisilin, dan sebagainya).
3) Prokarioti, yaitu tidak memiliki sistem endo- f. Macam-macam bakteri
membran (kloroplas, mitokondria, membran Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri
inti). dibedakan menjadi:
4) Berperan sebagai dekomposer. 1) Bakteri autotrof: mampu membuat makanan
5) Dapat ditemukan di berbagai habitat sendiri dari senyawa anorganik.
(ubiquity). - Fotoautotrof (menggunakan cahaya se-
6) Dapat digunakan sebagai agensia pengubah bagai sumber energi. Contoh: Cyano-
substrat menjadi produk yang dapat bacteria dan green sulfur bacteria)
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. - Khemoautotrof (menggunkan reaksi kimia/
b. Penggolongan bakteri oksidasi senyawa anorganik sebagai sumber
1) Bakteri sulfur hijau (green sulfur bacteria). energi. Contoh: bakteri nitrifikasi dan non-
2) Bakteri sulfur ungu (purple sulfur bacteria). photosynthetic bacteria.
3) Bakteri hijau biru (Cyanobacteria). 2) Bakteri heterototrof: tidak mampu membuat
4) Bakteri gram positif (terpulas biru dengan makanan sendiri dari senyawa anorganik.
pengecatan gram).
5) Bakteri gram negatif (terpulas merah dengan Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri
pengecatan gram). dibedakan menjadi:
6) Spiroseta. 1) Bakteri Aerob
c. Struktur bakteri 2) Bakteri Anaerob
1) Terdapat dinding sel (tersusun dari peptidoglikan) g. Peranan bakteri bagi kehidupan
2) Ribosom 1) Peran positif bakteri
3) Membran sel - digunakan untuk menghasilkan produk-
4) Cadangan makanan produk yang bermanfaat bagi manusia
5) Sitoplasma (antibiotik, yogurt, keju, nata de coco),
6) DNA - membantu petani guna mempertahankan
d. Reproduksi bakteri kesuburan tanah,
Bakteri pada umunya berkembang biak dengan - membantu proses pembusukan dalam
cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner. colon dan dalam pembentukan vitamin
Perkembangbiakan secara seksual tidak terjadi K,
pada bakteri, melainkan berupa pemindahan - dapat digunakan sebagai pengendali hama.
materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain 2) Peran negatif bakteri
yang disebut paraseksual. Terdapat tiga macam Terdapat beberapa bakteri penyebab penyakit
paraseksual yaitu sebagai berikut. seperti:
1) Transformasi - Escericia coli penyebab diare,
Pemindahan sedikit materi genetik (DNA) - Salmonella typosa penyebab typus,
bahkan hanya satu gen dari satu sel bakteri ke - Shygella dysentriae penyebab disentri,
sel lain melalui proses fisiologi yang kompleks.
mata_elang_media@yahoo.co.id 101
- Diplococcus pneumoniae penyebab b. Reproduksi alga hijau-biru
radang paru-paru, Caranya:
- Mycobacterium leprae penyebab 1) Pembelahan sel
penyakit lepra.
2) Fragmentasi
2. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria) c. Peran Alga Hijau-Biru
Merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki mem- - Alga hijau-biru pada ekosistem air tawar
bran inti sel (prokariotik) dan mampu melakukan berperan sebagai produsen bagi zooplankton,
fotosintesis. ikan–ikan kecil, dan udang.
- Beberapa spesies alga hijau-biru seperti
a. Ciri-ciri alga hijau-biru
Anabaena azollae juga dapat bersimbiosis
• Warna biru kehijauan disebabkan oleh
dengan paku air Azolla pinnata. Simbiosis
pigmen fikosianin. Selain warna tersebut, alga
tersebut dapat memfiksasi nitrogen bebas,
ini juga memiliki warna kuning, merah, coklat
sehingga daerah perairan tersebut kaya akan
dan hitam (tergantung komposisi pigmen
unsur nitrogen.
yang dimiliki).
- Bagi manusia alga hijau-biru dapat dimanfaat-
• Sel alga hijau-biru pada umumnya memiliki
kan sebagai sumber pangan (misalnya
ukuran yang lebih besar dari sel prokariotik
Spirullina yang dikenal sebagai sumber
lain (berkisar antara 1-50 mikron).
makanan alernatif protein sel tunggal).
• Alga hijau-biru dapat bersifat uniseluler
(Chroococcus) maupun membentuk koloni
(Nostoc) dan filamen (Oscillatoria).
• Alga hijau-biru yang berbentuk filamen
memiliki bentuk sel khusus yang disebut
heterosista yang di dalamnya terdapat enzim
nitrogenase guna mereduksi nitrogen bebas
menjadi amonia (proses fiksasi nitrogen).
BAB 4 PROTISTA
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler Contohnya: Noctiluca miliaris yang menyebabkan
yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni) laut berpendar pada malam hari.
maupun soliter (sendiri-sendiri). Protista dibagi • Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat heterotrof.
menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan Contohnya:
jamur lendir. - Trypanosoma crusi anemia,
- Trypanosoma gambiense penyebab
A. PROTOZOA penyakit tidur,
- Leismania donovani penyakit kalaazar.
Protozoa adalah protista yang menyerupai hewan.
Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis, 2. Cilliata (Cilliophora)
mampu membentuk kista, pada umunya tidak Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat
memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat masih muda atau sepanjang hidupnya, pada umumnya
berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton. bersifat parasit dan hidup di air tawar. Contohnya:
Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa Paramecium.
diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut.
3. Rhizopoda (Sarcodina)
1. Flagellata (Mastigophora) Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas
Memiliki alat gerak berupa flagela. atau sebagai parasit, berhabitat di dasar kolam atau
• Phytoflagellata: menyerupai tumbuhan laut mau- sungai beraliran tenang yang banyak terdapat pada sisa
pun perairan tawar, berklorofil, autotrof. organisme mati, bentuk tubuh tidak tetap. Contohnya:
102 mata_elang_media@yahoo.co.id
Amoeba. - Chlorophyta berbentuk koloni Volvox (dapat
bergerak) dan Hydrodictyon,
4. Sporozoa - Chlorophyta bentuk benang Spyrogyra dan
Tidak memiliki alat gerak khusus, bersifat parasit, Oedogonium),
- Chlorophyta berbentuk lembaran Ulva dan Chara.
bereproduksi dengan pembelahan biner. Contohnya:
- Plasmodium vivax malaria tertiana (2 x 24jam),
2. Phaeophyta (Alga Cokelat)
- Plasmodium malaria malaria quartana (3 x 24 jam),
- Plasmodium falciparum malaria tropika (tidak Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
menentu), Berhabitat di laut khusunya wilayah yang bersuhu
- Plasmodium ovale malaria ovale (gejala menyerupai rendah, memiliki klorofil dan fukosantin (yang
malaria tertiana). menyebabkan algae berwarna cokelat), berkembang
biak secara vegetatif (dengan zoospora berflagela) dan
Perkembangbiakan Plasmodium sp.:
generatif (dengan sel telur dan spermatozoid pada
a. Secara Vegetatif konseptakulum dalam reseptakulum yang terletak di
Dilakukan dengan schizogoni yaitu proses ujung lembaran fertil)
membelah diri (berlangsung dalam tubuh inang/
manusia) dan sporogoni yaitu membuat spora 3. Chrysophyta (Algae Keemasan)
(berlangsung dalam tubuh inang/manusia). Bersifat uniseluler (misalnya Navicula) maupun multi-
b. Secara Generatif seluler, berwarna kuning hingga keemasan dikare-
Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada nakan adanya pigmen karoten. Berhabitat di tempat
tubuh inang sementara /nyamuk). Sel gamet basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai
jantan (mikrogamet) berukuran lebih kecil dari sel ditoplankton).
gamet betina (makrogamet).
4. Rhodophyta (Algae Merah)
B. ALGAE Bersifat multiseluler, berbentuk seperti benang
maupun lembaran, memiliki pigmen klorofil sedangkan
Algae merupakan jenis protista yang menyerupai
yang dominan adalah fikoeritrin (yang menyebabkan
tumbuhan. Algae merupakan salah satu jenis
algae berwarna merah), berhabitat di perairan tawar
Thalophyta (tumbuhan bertalus), bersifat uniseluler
maupun laut (zona dalam), tidak memiliki alat gerak,
maupun multiseluler, berhabitat di tempat basah/
berkembang biak dengan peleburan gamet jantan dan
berair, memiliki klorofil dan pigmen tambahan lain,
betina yang nantinya membentuk individu diploid (2n).
mampu membentuk gamet dalam alat pembiakan
Contoh Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk
bersel satu. Berdasarkan pigmen dominan yang
agar-agar).
dimiliki, algae/ganggang dibagi mejadi 4 kelas.
mata_elang_media@yahoo.co.id 103
menghasilkan zigot. Contohnya: Physarium polycephalum.
BAB 5 JAMUR/FUNGI
Fungi merupakan organisme eukariotik, dengan sifat: • Contoh: Auricularia polytricha (jamur kuping),
- tidak memiliki klorofil, Volvariela volvaceae (jamur merang), Mikorhiza
- bersifat heterotrof, terkadang ada yang parasit (hasil simbiosis dengan akar pohon mlinjo/pinus).
dan saprobe (pengurai),
- fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler 3. Zygomycotina
dengan membentuk hifa yang bercabang-cabang • Hifa bersekat dan tidak bersekat, dinding sel dari
membentuk miselium, bahan kitin.
- fungi berhabitat di tempat yang lembab, kurang • Hidup sebagai saprofit.
cahaya matahari, dan cenderung asam, • Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi
- perkembangbiakan fungi dapat secara seksual sporangium disebut zigosporangium yang di
(dengan konjugasi askospora maupun basidio-spora) dalamnya terjadi pembelahan meiosis yang
dan secara aseksual (pembentukan spora, membelah menghasilkan dua macam zigospora (n).
diri, fragmentasi, dan dengan konidium). Reproduksi aseksual dengan pembentukan spora
Fungi dibagi menjadi 4 divisi yaitu sebagai berikut. pada sporangium yang berada di hifa aerial.
1. Ascomycotina 4. Deuteromycotina
• Merupakan fungi kantung, menghasilkan spora • Fungi ini belum diketahui proses reproduksi
seksual di dalam aski menyerupai kantung. seksualnya, sedangkan reproduksi aseksual
• Bersel satu (Saccharomyces/jenis khamir) maupun dengan pembentukan hifa vegetatif yaitu konidia.
multiseluler (membentuk miselium bersekat • Hidup sebagai saprofit dan parasit (tanaman).
seperti Penicilium). • Contoh: Aspergillus wentii (berperan dalam
• Reproduksi terjadi secara aseksual yaitu pembuatan kecap).
dengan membentuk konidia (spora vegetatif),
Manfaat Fungi
pembentukan tunas dan seksual dengan konjugasi
antara dua gametangia menghasilkan zigot Fungi yang menguntungkan manusia.
(2n) membesar menjadi askus (di dalamnya a. Aspergilus oryzae membuat tempe.
terjadi meiosis dan terbentuk 4 sel askospora (n) b. Aspergillus wentii membuat kecap.
yang merupakan spora generatif). Reproduksi c. Neurospora sitophila membuat keju.
d. Saccharomyces cerevisiae roti.
seksual dan aseksual dengan pertunasan terjadi
e. Volvariela polytricadapat dimakan.
pada Ascomycota bersel satu seperti khamir f. Rhizopus nigricans penghasil asam fumarat.
Saccharomyces. Sedangkan pada Ascomycota g. Penicillium notatum & P. chryzogenum antibiotik
multiseluler, askospora yang merupakan spora penisilin.
generatif dibentuk pada ujung hifa. Fungi yang merugikan manusia.
a. Aspergillus niger penyebab penyakit otomikosis pada
2. Basidiomycota
manusia.
• Merupakan fungi yang berbentuk seperti b. Phytoptora infestans parasit pada kentang.
gada, bagian bawah tudung sebagai tempat c. Pucinia graminis parasit pada tanaman gandum.
terbentuknya basidium (tepatnya pada ujung hifa
generatif yang berinti dua/dikariotik). LICHEN
• Hidup sebagai saprofit. Lichen bukanlah lumut, tumbuhan sederhana,
• Reproduksi secara seksual dengan membentuk maupun organisme individual. Lichen merupakan
tubuh buah yang rumit disebut basidiokarpus (di asosiasi simbiotik dari berjuta-juta mikroorganisme
dalamnya terdapat basidia sebagai sumber spora fotosintetik (alga hijau uniseluler/multiseluler maupun
seksual atau basidiospora). Reproduksi aseksual Cyanobacateria) yang disatukan dalam jaringan hifa
dengan pembentukan spora vegetatif yaitu fungi (Ascomycetes maupun Basidiomycetes). Lichen
konidia. berkembang biak dengan fragmentasi atau dengan
• Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu soredium.
inti bersifat haploid.
104 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 6 PLANTAE
Merupakan organisme multiseluler, autotrof, •
Bakal biji tertutup, terdapat di dalam daun buah
bereproduksi secara generatif dan vegetatif, vaskuler (putik).
dan nonvaskuler. • Terjadi pembuahan ganda:
Peleburan inti generatif + ovum embrio
Plantae Spermatophyta Angiospermae (lembaga)
Monokotyledone Peleburan inti generatif + inti kandung lembaga
Dykotyledone sekunder calon endosperma (berfungsi se-
bagai cadangan makanan saat perkecambahan)
Gymnospermae Selang waktu penyerbukan dengan pembuahan
Bryophyta relatif singkat.
• Subdivisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas
Pteridophyta yaitu:
- Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu).
A. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) - Dycotyledonae (tumbuhan berkeping dua).
Perbedaan ciri-ciri monokotil dan dikotil.
Kelompok tumbuhan berbiji menggunakan biji sebagai
alat reproduksi generatif. Ciri-ciri spermatophyta: Monokotil Dikotil
a. Menghasilkan biji yang terdapat embrio. Pertulangan daun berbentuk sejajar Pertulangan daun menyirip dan
dan melengkung. menjari.
b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar,
Kotiledon pada setiap biji terdapat Kotiledon pada setiap biji terdapat
batang, dan daun. Serta di dalam organ-organ 1 buah. 2 buah.
tersebut sudah terdapat jaringan-jaringan yang
Terdapat koleorhiza batang lembaga Tidak terdapat koleorhiza batang
kompleks seperti jaringan pengangkut, parenkim. (koleoptil) sebagai pelindung ujung lembaga.
c. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah. akar dan batang lembaga.
d. Sporofit merupakan tanaman utama dan gametofit Memiliki kaliptra (tudung akar). Tidak memiliki.
pada spermatophyte mengalami reduksi. Tidak memiliki kambium pada akar Memiliki kambium.
dan batang.
Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu Perakaran sistem akar serabut. Perakaran sistem akar tunggang.
Gymnospermae dan Angiospermae. Ciri-cirinya adalah Akar dan batang tidak dapat Dapat tumbuh membesar.
tumbuh membesar.
sebagai berikut.
mata_elang_media@yahoo.co.id 105
3. Paku peralihan (menghasilkan spora yang C. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
bentuknya sama tetapi berbeda fungsinya).
Tubuh terdiri dari bagian gametofit (penghasil
Misal: Equisetum sp. (paku ekor kuda)
gamet) dan sporofit (generasi penghasil spora).
Spora (n) Lumut dianggap sebagai bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (thalofita) dan tumbuhan
Protalium (n) berkormus (kromofita). Lumut memiliki batang semu,
daun semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut belum
Antheridium (n) Arkhegonium (n) memiliki jaringan pembuluh angkut (xilem dan floem).
Tumbuhan lumut bereproduksi dengan metagenesis
Spermatozoid (n) Ovum (n) (pergiliran keturunan). Berkembang biak secara
vegetatif (dengan spora maupun kuncup) dan generatif
Zigot (2n) (bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
sporogonium yang menghasilkan spora haploid). Pada
Tumbuhan paku (2n) lumut, gametofit merupakan generasi yang dominan
serta berumur panjang (tumbuhan lumut itu sendiri).
Sporangium
Spora (n)
Sel induk spora
Protonema
Meiosis
Tumbuhan lumut (n)
Sporangium tumbuhan paku terkumpul dalam sorus
Antheridium (n) Arkhegonium (n)
yang dilindungi selaput indusium. Tumbuhan paku
bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran ketu-
Spermatozoid (n) Ovum (n)
runan).
- Fase gametofit: dimulai dari protalium hingga
Zigot (2n)
menghasilkan zigot.
- Fase sporofit: dimulai dari tumbuhan paku hingga
Sporogonium (2n)
menghasilkan spora.
Sel induk spora (2n)
Meiosis
BAB 7 ANIMALIA
Animalia dikelompokkan menjadi invertebrata dan • Memiliki rangka tubuh yang berbentuk seperti
vertebrata. duri (spikula).
• Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan
A. INVERTEBRATA kuncup dan seksual dengan pembuahan internal.
• Klasifikasi dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Porifera (Hewan Berpori) a. Calcarea
• Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan Spikula tersusun dari zat kapur. Contoh: Sycon
endoderm). sp.
• Bersel banyak, radial simetris. b. Hexactinellida
• Memiliki pori-pori (ostia) di seluruh tubuhnya, Spikula tersusun dari zat kersik. Contoh:
yang memiliki saluran rongga (spongocoel), pada Pheronema sp.
ujung bebasnya terdapat lubang oskuluum. c. Demospongia
Tidak memiliki rangka atau rangka terdiri dari
serabut sponging dengan rangka berupa duri.
Contoh: Spongilla sp.
106 mata_elang_media@yahoo.co.id
2. Coelenterata (Hewan Berongga) Contoh spesies: Necator americanus (cacing tambang
• Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan: ektoderm dan daerah Amerika), Ascaris lumbricoides, Ancylostoma
endoderm). duodenale (cacing tambang daerah Asia Afrika),
• Bersel banyak, tubuh tidak bersegmen, memiliki Oxyuris vermicularis (kremi), dsb.
rongga pencernaan (rongga gastrovaskuler).
5. Annelida (cacing gelang)
• Memiliki tentakel yang dilengkapi dengan
knidoblas dan nematokis. Tubuh berbentuk gilig dan bersegmen-segmen,
• Tubuh berbentuk polip atau medusa. triplobastik, memiliki rongga tubuh, reproduksi secara
• Rangka disusun oleh zat kapur atau tanduk. seksual dengan perkawinan antara jantan dan betina,
• Reproduksi seksual dengan membentuk gamet alat ekskresi berupa nefridia. Berdasarkan keberadaan
dan aseksual dengan membentuk tunas. Memiliki rambut (cetae) pada tubuhnya, Annelida dibagi
2 bentuk kehidupan yaitu polip dan medusa. menjadi:
• Coelenterata belum memiliki alat peredaran a. Polychaeta
darah, pernafasan dan ekskresi. Tubuh ditutupi banyak rambut dan memiliki para-
• Klasifikasi Coelenterata dibagi menjadi: podia untuk berjalan. Contoh: Lycidice sp.(cacing
a. Hydrozoa wawo) dan Eucinice viridis (cacing palolo).
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. b. Oligochaeta
Contoh: Hydra sp. Tubuh ditutupi sedikit rambut dan tidak memiliki
b. Scypozoa parapodia. Contoh: Pheretima sp. dan Lumbricus
Tubuh hewan dewasa berbentuk medusa. terrestris (cacing tanah).
Contoh: Aurelia sp. c. Hirudinea
c. Anthozoa Tubuh tidak ditutupi rambut dan memiliki alat hisap
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. di sekitar mulutnya. Contoh: Hirudo medicinalis
Contoh: Fungia sp. (lintah) dan Haemodipsa zeylanica (pacet).
d. Ctenophora
Contoh: Pleurobranchia. 6. Echinodermata
3. Plathyhelminthes (cacing pipih) Tubuh tidak bersegmen-semen dan ditutupi oleh
epidermis yang dilengkapi dengan duri-duri kapur,
Plathyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu: memiliki kaki amburakral, reproduksi seksual dengan
a. Tubelaria pembuahan eksternal dan aseksual dengan regenerasi
Hidup bebas, permukaan tubuh ditutupi oleh silia. bagian-bagian tubuh dan pembelahan sel. Berdasarkan
Contoh: Planaria sp. bentuk tubuhnya, Echinodermata dibagi menjadi:
b. Trematoda a. Asteroidea (bintang laut)
Cacing hisap, bersifat parasit, memiliki alat hisap Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan.
di sekitar mulut, memiliki saluran pencernaan. Contoh: Asteroidea forberi (bintang laut).
Contoh: Fasciola hepatica, Chlonorcis sinensis, b. Ophiuroidea (bintang ular)
Fasciolopsis butskii, Scistosoma sp. Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 le-
c. Cestoda (cacing pita) ngan panjang. Contoh: Ophiotix fragilis (bintang
Tubuh bersegmen-segmen (proglotid), kepala ular).
(skoleks) dilengkapi alat penghisap berkait c. Holothuroidea (teripang)
(rostelum), tidak memiliki mulut dan saluran Tubuh bulat memanjang seperti mentimun dan
pencernaan. Contoh spesies: Taenia solium, T. tidak berduri. Contoh: Holothuria sp.
saginata, Diphyllobotrium latum, dsb.
d. Crinoidea (lili laut)
Tubuh menyerupai tumbuhan lili.
4. Nemathelmynthes (cacing gilig)
Contoh: Metacrinus interuptus (lili laut).
Tubuh berbentuk gilig, triplobastik (ektoderm, e. Echinoidea (landak laut)
mesoderm, endoderm), memiliki rongga tubuh semu Tubuh berbentuk bola atau oval tanpa lengan.
(pseudocoelom), reproduksi secara seksual dengan Contoh: Diadema saxtile (bulu babi).
perkawinan antara jantan dan betina, alat eksresi
berupa protonefridia.
mata_elang_media@yahoo.co.id 107
7. Mollusca d. Insecta
Memiliki tubuh yang lunak, tidak bersegmen, bilateral Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut,
simetris, bercangkang dan ada yang tidak memiliki memiliki 3 pasang kaki pada bagian dada dan pada
cangkang (cumi-cumi), reproduksi seksual dengan umumnya bersayap. Berdasarkan keberadaan
fertilisasi internal. Mollusca dibagi menjadi 3 kelas: sayap, Insecta dibagi menjadi: Pterygota (bersayap
dan mengalami metamorfosis) dan Apterygota
a. Pelecypoda/Bivalva/Lamellibranchiata
(tak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis).
Kaki pipih, memiliki cangkang berjumlah sepasang,
Pterygota dibagi menjadi Eksopterygota dan
cangkang tersusun dari 3 lapisan.
Endopterygota.
b. Cephalopoda
a. Eksopterygota, dibagi menjadi 4 ordo
Kaki berada di bagian kepala (cephalopoda), tidak
• Hemiptera (walang sangit)
memiliki cangkang (kecuali Nautillus sp.), memiliki
• Homoptera (bersayap sama; contoh:
kantung tinta untuk perlindungan diri. Contoh
wereng)
Loligo indica (cumi-cumi) dan Octopus sp. (gurita).
• Orthoptera (belalang, kecoa)
c. Gastropoda • Isoptera
Kaki berada di bagian perut (gastropoda), memiliki b. Endopterygota, dibagi menjadi 6 ordo
cangkang (kecuali Vaginula sp.). Contoh: Achatina • Diptera (sayap sepasang; contoh:
fulica (berkicot) dan Lymnaea sp. nyamuk, lalat,)
• Hymenoptera (sayap selaput; lebah
8. Arthropoda
madu)
Tubuh terbagi menjadi ruas kepala (cephalus), dada • Siphonoptera (kutu manusia)
(thoraks), dan perut (abdomen), triploblastik, rangka • Coeloptera (sayap tebal dan keras;
luar tersusun dari zat kitin, reproduksi seksual dengan contoh:kumbang, kepik, kunang-kunang)
fertilisasi internal maupun eksternal, alat pernafasan • Lepidoptera (ngengat)
disebut paru-paru buku. Arthropoda dibagi menjadi 4 • Neuroptera (undur-undur)
kelas:
a. Crustacea B. VERTEBRATA
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks (persatuan Chordata (hewan yang memiliki chorda dorsalis) dibagi
kepala dan dada) dan abdomen (perut), memiliki menjadi 4 subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata,
mata majemuk, reproduksi seksual dengan Chepalochodata, dan Vertebrata (memiliki ruas tulang
fertilisasi eksternal. Contohnya : Leander sp. belakang). Subfilum Vertebrata dibagi menjadi 7 kelas
(udang). yaitu:
b. Myriapoda
Tubuh terbagi menjadi kepala dan perut (tidak 1. Chondrichtyes
memiliki dada), perut bersegmen-segmen, pada Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung
setiap segmen terdapat sepasang kaki. Kelas beruang dua, mulut terletak di daerah ventral kepala,
Myriapoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu: Diplopoda insang terletak di bagian luar dan tidak memiliki
(tubuh pipih, contoh: lipan) dan Chilopoda (tubuh penutup. Contoh: ikan pari dan hiu.
gilig, contoh: keluwing).
2. Osteichthyes
c. Arachnoidea
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks dan Ikan bertulang sejati, insang tertutup oleh tutup
abdomen, memiliki 2 pasang mulut yaitu kelisera insang, tutup tertutup oleh sisik yang terbentuk melalui
dan pedipalpus. Arachnoidea dibagi menjadi 3 proses osifikasi, jantung memiliki 1 serambi dan 1 bilik,
ordo. berdarah dingin tetapi suhu badan tidak dipengaruhi
- Scorpionida. Contoh: Theophonus caudatus suhu lingkungan. Contoh: lele, gurameh, belut.
atau kalajengking.
3. Agnatha
- Arachnoida.Contoh: Mastigopractus
giganteus atau laba-laba raksasa. Bentuk menyerupai ikan, tidak memiliki rahang, dan
- Acarina Contoh: Sarcoptes scabei atau caplak tidak bersisik, rangka tersusun dari tulang rawan, sirip
dan Trobikula akamushi atau tungau. tidak berpasangan, jantung memiliki 1 bilik. Contoh:
belut laut dan ikan lamprey (Pteromyzon sp.)
108 mata_elang_media@yahoo.co.id
4. Amphibia bebas berupa tungkai depan dan tungkai belakang,
Berhabitat di darat maupun air, larva berhabitat di bentuk kaki disesuaikan dengan fungsinya, sisik
air dan bernafas dengan insang, larva berkembang, bermodifikasi menjadi rambut, bersifat homoiotherm
bernafas dengan insang dalam, setelah dewasa bernafas (suhu tubuh tetap), pernafasan dengan paru-paru,
dengan paru-paru dan kulit, jantung memiliki 2 serambi jantung terdiri dari bilik kanan dan kiri serta serambi
dan 1 bilik, mengalami metamorfosis, berdarah dingin kanan dan kiri, sekat sudah sempurna, sel darah merah
dan suhu tubuh dipengaruhi lingkungan, berkembang tidak berinti, otak sudah berkembang dengan baik,
biak dengan bertelur dan fertilisasi eksternal. Contoh: fertilisasi internal.
kodok, katak. Contoh: kucing, kancil, monyet.
5. Reptilia 7. Aves
Telah beradaptasi hidup di lingkungan darat, memiliki Pada umumnya berhabitat di darat walaupun terdapat
dua pasang tungkai yang berkuku dan pada Reptilia Aves yang mencari makanan di air, anggota gerak
yang hidup di lingkungan aquatik tungkainya berubah depan berupa sayap, berdarah panas dengan suhu
berselaput, kulit kering bersisik dari zat tanduk serta tubuh tetap, fertilisasi secara internal, jantung 2
pada umumnya tidak memiliki kelejar lendir, sel darah serambi dan 2 bilik serta sekatnya telah sempurna,
merah berinti, jantung terdiri dari 2 serambi dan 2 bilik alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi hawa
serta sekat antara bilik kanan dan kiri belum sempurna. (pada burung-burung yang terbang), testis sepasang
Contoh: kadal, biawak, iguana. berkembang dengan baik sedangkan ovarium yang
berkembang hanya sebelah kiri, rangka tubuh terdiri
6. Mamalia dari tulang-tulang yang kuat dan berisi udara.
Pada umunya berhabitat di darat, pada kulit terdapat Contoh: ayam, bebek, blekok, kuntul.
kelenjar minyak, keringat, mamalia darat anggota gerak
mata_elang_media@yahoo.co.id 109
2. Pertumbuhan Sekunder C. PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas Perkembangan pada tumbuhan ditunjukkan dengan
kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat bertambahnya organ-organ pada tumbuhan seperti
meristematik kembali. Pertumbuhan sekunder daun, munculnya bunga, juga pembentukan buah.
mengakibatkan diameter dan panjang tumbuhan Buah berbiji itu sendiri merupakan hasil perkembangan
bertambah. Dua meristem lateral yang berfungsi dari bakal biji dewasa yang telah menjadi embrio
untuk pertumbuhan sekunder: dan ovarium (menjadi daging buah). Perkembangan
a. Kambium vaskuler: menghasilkan xilem tersebut terjadi pada putik bunga.
sekunder (kayu) dan floem.
b. Kambium gabus (felogen): pertumbuhan D. PERKEMBANGAN PADA HEWAN
ke luar membentuk felem dan ke dalam
membentuk feloderm. Kambium interfasis
1. Perkembangan Embrio
juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder
untuk membentuk jari- jari empulur. Fertilisasi Zigot Morula (zigot yang
membelah secara terus menerus membentuk
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI bola sel padat) Blastula (Setelah di dalam
PERTUMBUHAN TUMBUHAN morula terbentuk rongga yang penuh cairan)
Gastrula (menghasilkan ektoderm, endoderm,
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: dan mesoderm) mengalami diferensiasi serta
a. Faktor dari dalam: faktor genetik dan hormonal. organogenesis.
b. Faktor luar: nutrien, suhu, cahaya, air, kelembaban,
derajat keasaman tanah (pH). 2. Perkembangan Fase Pascaembrionik
Setelah terbentuk organ dan sistem organ,
Pertumbuhan juga dapat dipicu dengan adanya kemudian berkembang menjadi individu dewasa.
penambahan zat pengatur tubuh (ZPT)/hormon Pada hewan tertentu sebelum mencapai dewasa
sintetik. Macam-macam hormon pada tumbuhan dan mengalami proses metamorfosis (perubahan
fungsinya adalah sebagai berikut. bentuk menuju dewasa).
a. Auksin: perpanjangan sel, diferensiasi, percabang- Metamorfosis pada serangga dibagi menjadi:
an akar, fototropisme dan geotropisme, per- a. Metamorfosis sempurna (Holometabola)
kembangan buah, serta dominansi apikal. Telurlarva pupa imago (dewasa)
b. Sitokinin: pembelahan sel, diferensiasi sel, dan Contoh: Kupu-kupu, lalat, lebah madu.
antidominansi apikal. b. Metamorfosis tidak sempurna (Hemimeta-
c. Giberelin: memicu perkecambahan biji, aktivitas bola)
kambium, memicu pembungaan sebelum waktu- Telur nymphaimago
nya, meningkatkan pembelahan sel. Contoh: Kecoa, belalang, jangkrik.
d. Etilen: memicu pemasakan buah, pengguguran c. Ametabola
daun. Telur imago (dewasa)
e. Asam absisiat: berfungsi untuk menghambat Pada katak perubahan telur yang
pertumbuhan saat kondisi lingkungan tidak dibuahi menjadi kecebong disebut:
memungkinkan untuk pertumbuhan dengan cara: prometamorfosis.
- mempertahankan dormansi,
- menghambat pertumbuhan,
- menutup stomata.
f. Kalin: merupakan hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan organ. Hormon kalin dibagi menjadi:
- Rhizokalin: merangsang pertumbuhan akar
- Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang
- Filokalin: merangsang pertumbuhan daun
- Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga
110 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 9 SEL DAN JARINGAN
mata_elang_media@yahoo.co.id 111
- Epitelium kubus selapis (epitel pada a. Jaringan meristem
indung telur) dan berlapis banyak (epitel 1) Promeristem: jaringan meristem yang telah
pada kelenjar minyak dan keringat) ada sejak tumbuhan pada fase embrional.
- Epitelium silinder selapis (epitel pada 2) Meristem primer: jaringan meristem
usus dan lambung), berlapis banyak pada tumbuhan dewasa yang masih aktif
(epitel pada langit-langit), silinder selapis membelah, terdapat pada titik tumbuh,
bersilia (epitel pada saluran ekskresi, menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi.
pernafasan, dan saluran reproduksi). 3) Meristem sekunder: merupakan jaringan
2) Berdasarkan Fungsi meristem yang berasal dari meristem primer,
Epitel pelindung, epitelium kelenjar, epitelium menyebabkan tumbuhan menjadi besar,
absorpsi, dan epitelium sensori. terdapat pada kambium.
b. Jaringan Otot b. Jaringan dewasa (permanen)
- Otot polos: inti satu di tengah, sel berujung 1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung):
runcing, bekerja di luar kesadaran, reaksinya terdapat di seluruh permukaan tubuh,
lambat, tidak cepat lelah (pada saluran berfungsi sebagai pelindung.
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran 2) Jaringan perenkim (jaringan dasar): terdapat
pernafasan). hampir di semua bagian tubuh, berdasarkan
- Otot lurik: berinti banyak di bagian tepi sel, fungsinya dibagi menjadi parenkim untuk
bekerja sesuai kehendak, reaksinya cepat, fotosintesis, penyimpan udara, dan penyim-
cepat lelah (terdapat pada rangka). pan cadangan makanan.
- Otot jantung: inti berada di tengah, reaksi 3) Jaringan penyokong: terdapat dua macam
lambat, tahan kelelahan, bekerja di luar jaringan penyokong yaitu sklerenkim (sel
kesadaran, serabut bercabang (terdapat di bersifat mati, keras, penebalan dari lignin)
dinding jantung). dan kolenkim (sel bersifat hidup, lentur,
c. Jaringan Saraf dinding sel mengalami penebalan selulosa).
Jaringan ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron). 4) Jaringan pengangkut: terdiri dari xilem (peng-
Neuron terdiri dari dendrit, badan sel, dan neurit. angkut mineral dari akar ke daun) dan floem
(pengangkut fotosintat dari daun ke seluruh
d. Jaringan Ikat
tubuh).
Terdapat beberapa jaringan ikat di dalam tubuh,
yaitu: jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat,
jaringan lemak, jaringan tulang rawan (tulang Organ Tumbuhan
rawan hialin, fibrosis, dan elastis), jaringan tulang, Organ pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua
dan jaringan darah serta limpa. yaitu organ nutritif dan organ reproduksi.
a. Organ nutritif
Organ dan Sistem Organ
Merupakan organ-organ yang berkaitan dengan
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling pembentukan makanan. Terdiri dari akar, batang,
bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu. dan daun.
Berdasarkan letaknya organ dibedakan menjadi organ 1) Akar
dalam (jantung, ginjal, usus, hati, dan paru-paru) dan Berfungsi:
organ luar (mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki). - menyerap air dan unsur hara,
Organ-organ di dalam tubuh saling bekerja sama untuk - menyimpan cadangan makanan,
melakukan fungsi pada sistem tertentu. Misalnya - memperkokoh tumbuhan,
pada sistem pencernaan, terdiri dari organ-organ - sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
pencernaan, yaitu usus, ginjal, hati, dan lambung. Struktur akar tersusun atas epidermis,
korteks, dan silinder pusat (stele). Tipe
2. Jaringan Tumbuhan
perakaran: serabut (Monokotil & Pteridofita),
Jaringan pada tumbuhan secara garis besar dibedakan tunggang (Dikotil dan Gimnospermae).
menjadi dua yaitu jaringan meristem (sel-selnya masih 2) Batang
aktif membelah) dan jaringan dewasa (permanen, Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks,
jaringan ini tidak bersifat meristematik). dan silinder pusat. Tipe berkas pengangkut
112 mata_elang_media@yahoo.co.id
pada batang yaitu kolateral terbuka (pada 3) Daun
Dikotil dan Gimnospermae) dan kolateral Berfungsi sebagai:
tertutup (Monokotil). Jaringan penyusun - tempat fotosintesis,
batang yaitu sebagai berikut. - alat reproduksi vegetatif,
- Jaringan primer - tempat penyimpan bahan makanan,
Monokotil: epidermis, berkas pembuluh, - alat untuk transpirasi.
empulur, dan sklerenkim. Struktur dalam daun terdiri dari epidermis
Dikotil: epidermis, korteks, xilem, floem, atas dan bawah, mesofil (pada Dikotil terdiri
dan kambium pembuluh. dari jaringan palisade dan spons), berkas
- Jaringan sekunder pengangkut (xylem dan floem), dan stomata.
Terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu b. Organ reproduktif
floem sekunder, xylem sekunder, dan Berkaitan dengan proses reproduksi, yaitu bunga
kambium gabus. sebagai alat pembentuk sel kelamin (bunga
lengkap dan tak lengkap), buah dan biji.
BAB 10 METABOLISME
Merupakan semua reaksi kimiawi yang terarah yang Faktor–faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
terjadi di dalam tubuh organisme dan dikatalisis oleh 1. Konsentrasi enzim. Semakin tinggi konsentrasi
enzim (pemercepat reaksi). Metabolisme terdiri dari: enzim, makin tinggi kerja enzim.
a. Anabolisme: reaksi pembentukan molekul-mole- 2. Konsentrasi substrat. Semakin rendah konsentrasi
kul kompleks dari molekul-molekul yang lebih substrat, makin tinggi kerja enzim.
sederhana. Reaksi ini membutuhkan energi. 3. Derajat keasaman (pH).
b. Katabolisme: reaksi pemecahan molekul-molekul 4. Temperatur.
kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih 5. Keberadaan inhibitor. Semakin tinggi keberadaan
sederhana. Reaksi pemecahan ini menghasilkan inhibitor, makin rendah kerja enzim.
energi.
B. RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB
A. ENZIM Respirasi merupakan proses oksidasi suatu senyawa
Enzim merupakan protein yang mempunyai sisi katalitik organik secara terarah yang menghasilkan energi
sehingga mampu mengubah substrat menjadi produk untuk pemeliharaan metabolisme di dalam tubuh
tertentu.Sifat-sifat enzim: makhluk hidup. Respirasi di atas bukan merupakan
1. Merupakan protein. respirasi tingkat organisme, melainkan tingkat selular.
2. Memiliki sisi aktif/katalitik sebagai tempat substrat Respirasi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
berkombinasi dengan enzim. a. Respirasi aerob: respirasi yang membutuhkan
3. Mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan oksigen bebas. Oksigen tersebut berfungsi sebagai
energi aktivasi (energi untuk mengawali suatu penerima (akseptor) elektron/hidrogen terakhir.
reaksi). b. Respirasi anaerob: respirasi yang tidak membu-
4. Sebagai katalisator hayati yang mampu memper- tuhkan oksigen bebas. Sehingga penerima
cepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi. elektron/hidrogen terakhir merupakan senyawa-
5. Tidak mengubah kesetimbangan suatu reaksi. senyawa tertentu selain oksigen seperti sulfat
6. Enzim memiliki substrat yang spesifik, satu enzim, (SO42-), karbonat (CO32-), piruvat, asetaldehid.
satu substrat.
7. Kerja enzim dapat dihambat oleh suatu substrat Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap:
‘asing’ yang disebut inhibitor dan dapat diaktivasi 1. Glikolisis
dengan adanya aktivator.
8. Bekerja pada suhu kisaran tertentu. • Mengalami reaksi pemecahan glukosa (senyawa
berkarbon fruktosa 1, 6 phosphat) menjadi 2
molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3).
mata_elang_media@yahoo.co.id 113
Glukosa dirubah menjadi fruktosa 1, 6 phosphat C. FOTOSINTESIS
menggunakan 2 ATP.
Merupakan reaksi sintesis bahan organik dari bahan
• Terjadi di dalam sitoplasma.
anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas.
• Berlangsung secara anaerob.
(Cahaya, kloroplas)
• Menghasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH
nCO2 + n H2O (CH2O)n + n O2
untuk setiap molekul glukosa (1 NADH = 3 ATP). Karbondioksida Air Glukosa Oksigen
114 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 11 SISTEM GERAK
B. TULANG
1. Bagian Rangka
Tulang penyusun rangka terdiri dari:
Rangka manusia terdiri dari: 1. Tulang rawan (kartilago)
a. Bagian aksial berfungsi untuk: Tulang rawan bersifat elastis, matriks tulang berupa
- memberikan sumbu topangan untuk tubuh kolagen, serta disusun dari sel-sel kondroblas.
tegak (bipedal), Macam-macamnya: tulang rawan hialin, elastis,
- mengelilingi dan melindungi otak, sumsum dan fibrosa.
tulang belakang, paru-paru dan jantung. 2. Tulang keras (osteon)
Misalnya pada tulang tengkorak dan tulang Tulang keras bersifat keras/kaku, matriks tulang
bagian badan (gelang pundak, tulang rusuk, mengandung kapur, serta dibentuk dari sel-sel
tulang dada, tulang panggul, tulang belakang). osteoblas.
b. Bagian apendikular berfungsi untuk menopang Berdasarkan bentuknya, tulang pada manusia dibeda-
lengan dan kaki. Misalnya pada tulang anggota kan menjadi:
gerak (tulang tangan dan kaki). 1. Tulang pipih (seperti tulang rusuk dan tengkorak),
2. Persendian pada Rangka Manusia 2. Tulang panjang (seperti tulang paha dan tulang
kering), dan
Persendian pada rangka dibagi menjadi 3, yaitu:
3. Tulang pendek (tulang pada jari-jari kaki dan
a. Sinartrosis tangan).
Sendi yang tidak bisa digerakkan. Dibagi menjadi: 4. Tulang tak beraturan (seperti pada wajah dan
1) Sinkondrosis: dihubungkan oleh tulang tulang belakang)
rawan, misalnya sendi antara tulang rusuk
dengan tulang dada Kelainan pada Tulang
2) Sinfibrosis: dihubungkan oleh serabut, misal- - Skoliosis: tulang punggung berbentuk seperti
nya sendi di antara tulang-tulang tengkorak huruf S (dapat dikarenakan posisi duduk yang
b. Diartrosis salah).
Sendi yang memungkinkan pergerakan. Diartrosis - Lordosis: posisi tulang panggul membelok ke
dibagi menjadi: depan
1) Sendi lesung (peluru): sendi pada tulang - Kifosis: tulang punggung membungkuk.
lengan atas yang berhubungan dengan - Fraktura: tulang mengalami keretakan.
pundak; tulang paha berhubungan dengan - Nekrosa: kerusakan pada selaput tulang, sehingga
tulang pelvis. Sendi ini memungkinkan suplai makanan terhenti.
terjadinya pergerakan untuk memutar lengan - Artritis sika: pengeringan minyak sendi, sehingga
dan kaki sehingga dapat digerakkan dalam pergerakan sendi terhambat.
beberapa sumbu. - Artritis eksudatif: peradangan pada bagian sendi
2) Sendi engsel: antara tulang lengan atas (dapat disebabkan oleh infeksi bakteri).
dengan tulang hasta. Sendi ini membatasi
pergerakan hanya pada sumbu tunggal (satu
arah).
mata_elang_media@yahoo.co.id 115
C. OTOT otot lurik dan berinti banyak) yang disebut myofibril.
Masing-masing myofibril tersebut terdiri dari miosin
Otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat
(filamen tebal) dan aktin (filamen tipis) yang diatur
menimbulkan suatu gerakan tubuh. Pergerakan otot
dalam unit kontraktil yang disebut sarkomer. Pada saat
dapat bekerja secara:
otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer
1. Sinergis (searah) tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi
Macam gerakan otot sinergis yaitu gerak pronasi otot. Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak
oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah memendek karena filamen aktin dan myosin saling
2. Antagonis (berlawanan) meluncur di atas satu sama lain.
Macam gerak antagonis, yaitu: Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya
- abduktor-adduktor: menjauhkan dan men- rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar oleh
dekatkan lengan dari tubuh, tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam
- fleksor-ekstensor: gerakan meluruskan dan bentuk asetilkolin. Asetilkolin yang terlepas, akan
membengkokkan lengan, membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara
- pronator-supinator: gerakan menelungkup sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan
dan mengadahkan telapak tangan, filamen aktin meluncur mendekati filamen myosin
- depresor-elevator: menurunkan dan meng- (membentuk aktomiosin) yang mengakibatkan
angkat lengan ke atas. sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot
untuk bergerak.
Mekanisme Gerak Otot
Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot (sel-sel
116 mata_elang_media@yahoo.co.id
Sistem Sirkulasi pada Hewan nantinya akan dicerna lagi setelah mencapai usus
1. Pada serangga dan artropoda: sistem tertutup. oleh enzim erepsin menjadi asam amino. Selain itu
2. Ikan: sistem tertutup dan merupakan sirkulasi juga terdapat enzim-enzim dalam usus dua belas jari
tunggal, jantung terdiri dari 1 bilik dan 1 serambi. yang mencerna protein seperti tripsin, kimotripsin,
3. Reptil dan burung: sistem peredaran darah ganda karboksipeptidase (memecah asam amino satu per-
(darah dipompa dua kali di kapiler pada paru-paru satu), dan aminopeptidase.
atau kulit setelah kehilangan tekanannya untuk Asam amino dibagi menjadi dua.
memastikan aliran darah yang kuat ke otak, otot, a. Asam amino esensial, yaitu asam amino yang
dan organ-organ lain), jantung memiliki 2 serambi tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan didapatkan
dan 2 bilik. dengan cara mengkonsumsi bahan makanan.
4. Katak: peredaran darah ganda, jantung memiliki 2 b. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang
serambi dan 1 bilik. dapat dibentuk oleh tubuh.
Setiap 1 gram pencernaan protein, dihasilkan energi
B. SISTEM PENCERNAAN sebesar 4,1 kalori.
Fungsi protein adalah:
Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk menjaga
a. sebagai zat pembangun tubuh,
keseimbangan dan berlangsungya proses metabolisme
b. pembentuk hormon,
di dalam tubuh. Komponen-komponen zat makanan
c. sumber energi.
yang dibutuhkan meliputi:
3. Lemak
1. Karbohidrat
- Lemak merupakan makromolekul yang tersusun
Karbohidrat merupakan kompleks senyawa yang
dari asam lemak dan gliserol, serta merupakan zat
tersusun dari molekul gula, terdiri dari unsur C, H, dan
makanan yang menghasilkan kalori paling besar
O. Karbohidrat dibagi menjadi:
yaitu 9,3 gram untuk setiap kalorinya.
- polisakarida (tersusun dari 2 molekul gula atau
- Lemak dicerna dalam usus dua belas jari oleh
lebih, misalnya: selulosa, pektin, lignin),
enzim lipase atau steapsin sehingga lemak
- disakarida (tersusun dari 2 molekul gula, misalnya
mengalami emulsi kemudian pecah menjadi asam
sukrosa, laktosa, dan maltosa), dan
lemak dan gliserol.
- monosakarida (tersusun dari 1 molekul gula,
misalnya glukosa, fruktosa, galaktosa). Fungsi lemak adalah:
a. sebagai sumber energi,
Karbohidrat dicerna sejak memasuki mulut oleh b. pelarut vitamin A, D, E, dan K,
enzim amilase pada ludah (saliva), sehingga menjadi c. bahan untuk pembentukan hormon-hormon yang
kompleks senyawa gula yang lebih sederhana. mengandung gugus lemak.
Kemudian senyawa-senyawa tersebut dicerna lagi
4. Vitamin
oleh enzim amilase pankreas menjadi karbohidrat
- Merupakan senyawa organik yang berfungsi
sederhana seperti maltosa. Kemudian enzim maltase
sebagai koenzim (kofaktor organik) untuk kinerja
mencerna maltosa menjadi glukosa. Hasil pemecahan
enzim-enzim di dalam tubuh.
karbohidrat diserap di usus halus. Kadar glukosa
- Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi
dalam darah harus normal, apabila berlebihan dapat
menjadi vitamin yang larut air (B dan C) dan
menyebabkan hiperglikemia (pada penderita diabetes
vitamin larut lemak (A, D, E, dan K).
melitus), sedangkan bila kurang disebut hipoglikemia.
5. Air
2. Protein
Air merupakan pelarut universal yang berfungsi
- Protein merupakan makromolekul yang tersusun
sebagai medium reaksi-reaksi yang terjadi di dalam
dari asam amino-asam amino yang terhubungkan
tubuh. Selain itu air juga berfungsi untuk memelihara
dengan ikatan peptida.
keseimbangan tubuh, sebagai bahan pengangkut
- Merupakan molekul yang mengandung unsur C, H,
senyawa-senyawa metabolit, dan pelarut vitamin
O, N dan terkadang S, P.
B dan C. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari
Protein dicerna sejak di lambung oleh enzim pepsin,
komponen air, sehingga membutuhkan air dalam
sehingga protein dapat dipecah menjadi bentuk yang
jumlah besar.
lebih sederhana menjadi proteosa dan pepton. Pepton
dan albuminosa hasil pemecahan protein di lambung, 6. Mineral
Berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur
mata_elang_media@yahoo.co.id 117
(misalnya mekanisme penghantaran rangsang oleh ion - memperlicin makanan sehingga makanan
Ca2+). Beberapa unsur mineral turut berfungsi sebagai lebih mudah ditelan, dan
kofaktor kinerja enzim-enzim metabolisme tubuh. - melapisi makanan supaya tidak melukai
rongga pencernaan.
Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui Kelenjar ludah juga berfungsi menghasilkan enzim
4 tahap yaitu: ptyalin atau enzim amylase.
1) penelanan (ingestion), sebelumnya melalui
proses pertama pencernaan yaitu mengunyah; 2. Kerongkongan
2) pencernaan (digestion), yaitu perombakan - Faring adalah persimpangan antara kerong-
makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana; kongan dengan tenggorokan. Pada pangkal
3) penyerapan (absorption); faring terdapat katup yang memisahkan
4) pembuangan (eliminasi). rongga kerongkongan dengan rongga
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari: tenggorokan yang disebut epiglotis.
1. Saluran pencernaan (organ pencernaan yang - Makanan yang masuk kerongkongan akan
dilewati oleh bahan makanan), yaitu mulut, didorong ke bawah oleh gerak mengkerut
kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus dan mengendurnya otot leongitudinal pada
besar. kerongkongan yang disebut gerak peristaltik.
2. Kelenjar pencernaan (organ pencernaan yang
3. Lambung
berfungsi menghasilkan getah/enzim pencerna-
an), yaitu mulut, lambung, usus halus, hati, dan Terletak pada rongga perut sebelah kiri atas. Tempat
penkreas. berlangsungnya pencernaan protein oleh enzim pepsin
dan renin yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu
Berdasarkan prosesnya, pencernaan dibagi menjadi:
di dalam rongga lambung juga dihasilkan HCl/asam
1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan yang
lambung. Berikut enzim beserta fungsinya.
menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran
- HCL: mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin,
makanan, contohnya pencernaan oleh gigi.
mematikan bakteri yang merugikan.
2. Pencernaan kimiawi, perubahan zat makanan
- Pepsin: mengubah protein menjadi pepton.
dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang
- Renin: mengubah kaseinogen menjadi kasein.
lebih sederhana dengan bantuan enzim (senyawa
- Lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak dan
kimia).
gliserol.
1. Mulut
4. Usus Halus
a. Gigi Terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
Terbentuk dari tulang gigi (dentin). Strukturnya a. Duodenum (usus dua belas jari)
terdiri dari mahkota gigi, leher, dan akar gigi. Merupakan muara dari saluran getah pankreas
Ada 3 macam gigi pada manusia, yaitu: yang mengandung enzim tripsin, amylase, dan
- gigi seri (untuk memotong makanan), lipase. Juga sebagai muara saluran empedu.
- gigi taring (untuk mengoyak makanan), dan b. Jejenum (usus tengah)
- gigi geraham (untuk mengunyah makanan). Merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum
Pada anak-anak disebut gigi susu (20 buah) sari makanan diserap.
sedangkan pada orang dewasa gigi tetap (38 c. Ileum (usus penyerapan)
buah). Permukaan rongga usus berupa jonjot-jonjot usus
b. Lidah yang berfungsi memperluas permukaan penyerap-
Fungsi lidah: an sari makanan. Banyak terdapat pembuluh
a. sebagai pengecap makanan, darah yang siap mengedarkan sari makanan ke
b. mengatur letak makanan dalam mulut sehing- seluruh tubuh.
ga lebih mudah dikunyah,
c. membantu menelan dan mendorong 5. Usus Besar
makanan ke dalam kerongkongan. Merupakan kelanjutan dari usus halus. Di dalam
c. Kelenjar Ludah rongga usus besar air pada makanan diserap sehingga
Menghasilkan cairan lendir yang berfungsi: feces memadat. Pada usus besar terdapat bakteri coli
(Eschericia coli) yang membantu proses pembusukkan
118 mata_elang_media@yahoo.co.id
sisa pencernaan makanan. Selain itu, E. coli juga mangsanya serta merobek-robek dagingnya.
berperan dalam pembentukkan vitamin K. Gigi geraham depan dan geraham bergerigi
Usus besar terdiri dari bagian yang menaik (ascending digunakan untuk menggerus dan melumatkan
colon), bagian yang mendatar (tranverse colon), dan makanan.
bagian yang menurun (descending colon). Usus besar b. Herbivora: memiliki geligi dengan permukaan
mempunyai tambahan yang disebut usus buntu yang luas dan bergelombang untuk
(appendix). Usus besar berfungsi untuk mengatur melumatkan tumbuh-tumbuhan. Gigi seri
kadar air pada sisa makanan. Sisa makanan yang tidak dan gigi taring umumnya termodifikasi untuk
terpakai oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus. menggigit dan memotong tumbuhan.
c. Omnivora: dentisi omnivora relatif tidak
Penyakit dan Kelainan pada Sistem Pencernaan terspesialisasi. Susunan geligi permanen
Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem berjumlah 32. Gigi seri digunakan untuk
pencernaan adalah: memotong, gigi taring tajam untuk merobek,
1. Parotitis (penyakit gondong) 2 geraham depan untuk menggerus dan 3
Penyakit yang disebabkan virus, menyerang geraham untuk melumatkan.
kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. 2. Lambung Ruminansia
Akibatnya, kelenjar ludah menjadi bengkak. Saluran pencernaan pada herbivora sangat
2. Yerostomia panjang, dan memiliki ruangan fermentasi khusus
Mulut kering karena rendahnya produksi air liur. di mana bakteri dan protista simbitotik hidup.
3. Tukak lambung Mikroorganisme tersebut tidak hanya mencerna
Luka pada dinding lambung bagian dalam. selulosa, tetapi juga gula. Pada bagian lambung
4. Apendiksitis/usus buntu ruminansia terdapat 4 ruangan. Setelah makanan
5. Diare/feses encer dicerna di mulut rumen retikulum (tempat
6. Konstipas/sembelit. prokariota dan protista simbiotik hidup) yang
menghasilkan hasil samping metabolisme yaitu
Sistem Pencernaan Mamalia
asam lemak makanan dimuntahkan kembali ke
Pada umunya, sistem pencernaan pada mamalia sama, mulut, sapi mengunyah kembali makanan tersebut
perbedaannya terdapat pada struktur gigi dan lambung. ditelan kembali, lalu begerak ke omasum
1. Dentisi dan Jenis Makanan abomasum.
a. Karnivora: pada umunya memiliki gigi seri
dan gigi taring runcing untuk membunuh
mata_elang_media@yahoo.co.id 119
BAB 13 SISTEM RESPIRASI DAN EKSKRESI
120 mata_elang_media@yahoo.co.id
- reabsorbsi urin primer, yaitu penyerapan - Pergerakan silia sel-sel api tersebut dapat
kembali zat-zat yang masih berguna menggerakkan air sepanjang saluran ekskresi,
bagi tubuh. Terjadi di tubulus kolektivus sehingga zat-zat sisa dapat dikeluarkan
proksimalis, menghasilkan urin sekunder). melewati nefridiofor.
Urin sekunder: mengandung garam, ureum, b. Ekskresi pada Belalang
keratin, dan kreatinin - Organ ekskresi pada serangga dan artropoda
- augmantasi, yaitu proses penambahan zat- disebut tubula Malpighi (berfungsi seperti
zat buangan ke dalam urin. Terjadi di tubulus ginjal pada vertebrata). Organ-organ tersebut
kolektivus distalis, proses ini menghasilkan berfungsi mengeluarkan limbah bernitrogen
urin sesungguhnya yang selanjutnya urin dari haemofilia (cairan sirkulasi pada
ditampung di tubulus kolektivus. serangga), dan berperan dalam osmoregulasi.
Urin yang terbentuk dialirkan melalui ureter - Selain tubula Malpighi, sistem ekskresi pada
ke dalam kantung kemih (vesica urinaria). Urin serangga juga memiliki trakhea yang berfungsi
dikeluarkan dari tubuh melalui saluran uretra. mengatur pembuangan karbondioksida hasil
b. Hati proses metabolisme.
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat c. Ekskresi pada Annelida dan Mollusca
di dalam tubuh, berfungsi menghasilkan empedu Annelida dan Mollusca memiliki organ
yang dapat menawarkan racun-racun di dalam ekskresi yang disebut metanefridia. Masing-
tubuh. masing segmen cacing memiliki metanefridia.
c. Paru-paru Metanefridia berfungsi untuk pengaturan eksresi
Sebagai organ ekskresi yang mengatur dan osmoregulasi. Metanefridia bertindak sebagai
pembuangan gas karbon dioksida dan air sebagai penyaring yang mengeluarkan sisa metabolisme
hasil meta-bolisme tubuh. dan mengembalikan zat-zat yang masih dibutuhkan
d. Kulit ke dalam tubuh.
Bagian kulit yang berperan dalam eksresi yaitu
Proses Perombakan sel darah Merah di dalam Tubuh
kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat.
Kelenjar keringat tersebut terdapat pada lapisan Sel darah merah mengandung haemoglobin yang terdiri
dermis (lapisan di bawah epidermis). dari protein globin, Fe, dan hemin. Komponen protein
globin pada sel darah merah yang akan dirombak
2. Sistem Ekskresi pada Invertebrata dimanfaatkan kembali untuk sintesa protein dan
pembentukan haemoglobin baru. Sedangkan Fe akan
a. Ekskresi pada Cacing Pipih
diambil kembali dan disimpan dalam hati. Komponen
- Memiliki sistem ekskresi tubuler yang disebut
hemin nantinya akan dirombak menjadi bilirubin
sebagai protonefridia.
dan biliverdin (pada empedu) yang nantinya akan
- Organnya disebut protonefridium, merupa-
dimanfaatkan dalam sistem pencernaan, dan akhirnya
kan jaringan kerja tubula tertutup yang tidak
akan dikeluarkan (dalam bentuk feses (sterobilin), urin
memiliki pembukaan internal, bercabang
urobilin) dan tetap disimpan di hati karena adanya
di seluruh tubuh dan cabang paling kecil
siklus interhepatik.
diselimuti oleh sel-sel api bersilia.
mata_elang_media@yahoo.co.id 121
BAB 14 SISTEM KOORDINASI
Saraf Spinal
Otak Sumsum Sistem saraf Sistem saraf
somatik otonom Saraf pada tulang belakang memiliki 31 pasang serabut
saraf, yang merupakan gabungan neuron sensorik dan
Otak Sumsum 12 pasang serabut Sistem saraf motorik. Saraf sensorik memasuki sumsum tulang
besar, lanjutan, saraf otak, simpatik, belakang dari bagian akar dorsal, sedangkan bagian
tengah, sumsum tulang 31 pasang serabut parasimpatik dendrit berasal dari reseptor. Saraf motorik memasuki
kecil. belakang saraf sumsum sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan
tulang belakang semua bagian neuritnya menuju ke efektor.
122 mata_elang_media@yahoo.co.id
- pupil sebagai tempat masuknya cahaya. - ujung saraf tanpa selaput (untuk perasa nyeri).
c. Lapisan mata dalam: retina yang terdapat:
- lensa mata: untuk mengatur fokus mata 4. Indera Pembau (Hidung)
melalui daya akomodasi, Pada hidung terdapat reseptor berupa khemoreseptor
- bintik kuning (fovea): sebagai tempat pem- yang terdapat di permukaan dalam hidung. Reseptor
bentukan bayangan (terdiri dari sel batang tersebut merupakan akhiran dari saraf olfactori.
yang peka terhadap cahaya redup dan sel
kerucut yang peka terhadap cahaya terang), 5. Indera Pengecap (Lidah)
dan Pada lidah terdapat kemoreseptor (peka terhadap zat
- bintik buta sebagai tempat masuk dan kimia yang larut) yang berada di papilla lidah dan sedikit
pembelokan sel saraf menuju saraf pusat, di bagian langit-langit. Bagian ujung lidah merasakan
serta terdapat pula cairan pengisi bolamata rasa manis, bagian samping depan merasakan rasa
(aqueous humor dan vitreous humor). asin, bagian samping belakang merasakan asam, dan
bagian pangkal merasakan pahit.
Mekanisme penglihatan:
Rangsang cahaya korneacairan pengisi bola mata C. HORMON
aqueous humor lensa mata cairan pengisi bola
Hormon merupakan bagian dari sistem koordinasi yang
mata vitreous humor retina saraf pusat melihat
bekerja bersama sistem saraf. Hormon disekresikan
.
oleh kelenjar-kelenjar endokrin langsung ke peredaran
darah yang berfungsi untuk keseimbangan internal,
2. Telinga reproduksi, pertumbuhan dan perilaku. Kelenjar-
kelenjar endokrin pada tubuh manusia, antara lain:
Telinga memiliki reseptor bunyi yang disebut
fonoreseptor dan memiliki alat keseimbangan. 1. Hipofisis (pituitari), menghasilkan hormon
Bagian-bagian telinga adalah sebagai berikut. a. Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), ber-
a. Bagian luar: cuping telinga dan saluran telinga fungsi untuk merangsang kelenjar adrenal
luar. untuk mensekresi glukokortikoid (untuk
b. Bagian telinga tengah: membrana tymphani, mengatur metabolisme karbohidrat).
fenestra ovalis, tulang maleus (martil), inkus, b. Somatropic Hormone (STH), berfungsi untuk
dan stapes (sanggurdi) yang berfungsi sebagai pertumbuhan.
penghantar getaran suara. c. Lutenizing Hormone (LTH), berfungsi merang-
c. Bagian telinga dalam: canalis semicircularis, tingkap sang terjadinya ovulasi.
oval, koklea atau rumah siput yang terdapat fono- d. Tyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi
reseptor yaitu organonkorti, organon vestibuli mengatur pertumbuhan dan fungsi kelenjar
sebagai alat keseimbangan (stratireseptor), dan tiroid.
saraf. e. Gonadotropic Hormone (GH).
f. Vasopresin, berfungsi menurunkan tekanan
Mekanisme mendengar:
darah.
Rangsang bunyi membrana tymphani tulang
g. Oksitosin, berfungsi mempengaruhi kontraksi
martillandasan sanggurdi tingkap oval cairan
otot usus.
limfa dalam koklea sel-sel fonoreseptor selaput
tingkap saraf auditori saraf pusat mendengar. 2. Kelenjar Gondok (Tiroid): menghasilkan hormon
tiroksin untuk pertumbuhan.
3. Kulit 3. Thymus: menghasilkan hormon somatropin
Pada kulit terdapat reseptor untuk sentuhan, panas, 4. Kelenjar anak gondok (paratiroid) yang meng-
dingin, dan tekanan. Macam-macam reseptor tersebut hasilkan hormon PTH
yaitu: 5. Kelenjar kelamin
- Paccini (ujung saraf penerima tekanan kuat), Menghasilkan hormon testosteron (pada pria) dan
Meissner (ujung saraf peraba), estrogen serta progesteron pada wanita.
- Krausse (ujung saraf perasa dingin), 6. Kelenjar anak ginjal (adrenal)
- Merkel (ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan Menghasilkan hormon kortison, adrenalin, dan
ringan), dan aldosteron.
mata_elang_media@yahoo.co.id 123
BAB 15 REPRODUKSI MANUSIA
124 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 16 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
mata_elang_media@yahoo.co.id 125
4. Suksesi Ekologis 2. Pencemaran Air
Merupakan perubahan komposisi spesies dalam suatu Dapat disebabkan tumpahan minyak dari kapal
komunitas biologis (sering kali disebabkan karena ada- tangker di laut, sampah-sampah yang dibuang di laut,
nya gangguan). Contoh: munculnya tumbuh-tumbuhan limbah-limbah industri rumah tangga yang dibuang
baru pada suatu hutan pasca terjadi kebakaran. sembarangan (tidak pada septictank) sehingga dapat
Suksesi dapat dibagi menjadi: mencemari air tanah dan sungai.
- suksesi primer: suksesi terjadi pada daerah yang
3. Pencemaran Tanah
sebelumnya tidak terdapat organisme), contohnya
suksesi pada lahar bekas bencana letusan gunung Dapat disebabkan oleh sampah plastik dan pestisida.
Galunggung,
4. Pencemaran Suara
- suksesi sekunder: suksesi yang terjadi pada
Disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, suara
daerah yang komunitas di tempat tersebut telah
mesin pabrik, suara pesawat , dan suara kereta api.
dimusnahkan atau dihilangkan karena adanya
gangguan, contohnya suksesi padang rumput
menjadi hutan. Reduce, Reuse, Recycle (3R)
Merupakan upaya yang dapat dilakukan manusia
untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan
B. LINGKUNGAN yaitu dengan:
Keseimbangan lingkungan dipengaruhi keseimbangan - reduce: mengurangi penggunaan bahan-bahan
yang terjadi pada tingkat rantai makanan makhluk yang dapat mencemari lingkungan seperti plastik,
hidup. Apabila salah satu mata rantai hilang dan pestisida, CFC;
tidak proporsional, maka tingkatan rantai makanan - reuse: pemanfaatan barang bekas yang masih
berikutnya akan terganggu, akibatnya keseimbangan dapat digunakan kembali; dan
lingkungan akan terganggu. Selain itu, keseimbangan - recycle: mendaur ulang barang-barang bekas pakai
lingkungan dapat terganggu oleh ulah manusia juga (khususnya yang dapat mencemari lingkungan)
peristiwa alam. untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku
pembuatan suatu produk.
1. Pencemaran Udara
Dapat disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna
kendaraan yang (menghasilkan gas CO), gas CO2, H2S
dari asap pabrik.
126 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 17 PEWARISAN SIFAT
A. SUBSTANSI GENETIK 2. RNA (Ribo Nucleic Acid)
- Gen merupakan sepenggal DNA yang berfungsi • Tersusun dari ribosa (gula ribosa), dan basa
mengontrol pembentukan/sintesis protein untuk nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari:
perkembangan dan metabolisme, sekaligus - Purin : Guanin (G) dan Adenin (A)
sebagai alat pewarisan sifat ke keturunan - Pirimidin : Urasil (U) dan Sitosin (S)
selanjutnya. RNA tidak memiliki basa Timin pada pirimidinnya
- Gen tersebut ditentukan oleh urutan basa nitrogen tetapi digantikan oleh Urasil (U).
yang terdapat pada DNA. DNA tersebut teruntai di • Terdapat di nukleus dan sitoplasma.
dalam kromosom. RNA berdasarkan tempat dan fungsinya dibagi menjadi:
- Selain terdapat DNA, dalam kromosom juga a. mRNA (messenger RNA)
terdapat protein dan RNA. Kromosom tersebut Jenis RNA yang disintesis dari DNA, nantinya akan
terdapat di dalam inti sel dan dapat mengalami menentukan struktur primer dari suatu protein
pembelahan saat meiosis. yang akan disintesis (membawa kode-kode dari
- Komosom homolog adalah pasangan kromosom DNA).
(salah satu diturunkan dari ibu dan satunya dari b. tRNA (transfer RNA)
ayah) dengan panjang, posisi sentromer, dan Berfungsi untuk membawa asam amino-asam
memiliki pola pewarnaan sama (saat dipreparasi) amino sesuai kode yang ditentukan DNA (spesifik)
yang memiliki gen untuk karakter yang sama pada dan mengenali kodon yang tepat pada mRNA saat
lokus yang berkaitan. proses sintesis protein.
- Lokus merupakan tempat gen berada pada c. rRNA (ribosomal RNA)
kromosom. Gen–gen yang menempati lokus yang Jenis RNA yang paling melimpah. Bersama-sama
sama pada kromosom homolog dan memiliki dengan protein RNA ini akan membentuk struktur
tugas yang serupa/hampir serupa disebut alel ribosom sebagai tempat terjadinya sintesis
(merupakan bentuk alternatif suatu gen). Apabila protein (tempat koordinasi pengkodean berurutan
pada lokus yang sama terdapat lebih dari satu alel, molekul tRNA dengan seri kodon mRNA).
maka disebut alel ganda.
Berikut penjelasan mengenai proses sintesis protein
B. STRUKTUR KIMIA DNA DAN RNA yang melibatkan DNA dan RNA
Materi genetik terdapat di dalam kromosom yang 1. Transkripsi
berada di dalam nukleus (khususnya sel eukariotik). Proses ini merupakan sintesis mRNA dengan
Nukleus tersebut merupakan nukleoprotein yang menggunakan DNA sebagai cetakan.
terdiri dari protein dan asam nukleat. Terdapat dua 2. Translasi
jenis asam nukleat yaitu sebagai berikut. Setelah mRNA terbentuk, mRNA keluar dari
nukleus menuju ribosom untuk memulai tahap
1. DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) translasi. Translasi merupakan proses sintesis
• Tersusun dari deoksiribosa (gula pentosa), gugus polipeptida dengan menggunakan informasi
fosfat, dan basa nitrogen. genetik yang dikode pada suatu molekul mRNA.
Basa nitrogen DNA terdiri dari : Saat proses tersebut, tRNA akan membawa asam
- Purin: Guanin (G) dan Adenin (A) amino-asam amino yang sesuai dengan kode
- Pirimidin: Timin (T) dan Sitosin (S) genetik pada mRNA, untuk kemudian dirangkai
• Berbentuk jalinan pita ganda yang panjang menjadi suatu polipeptida.
(double helix). 3. Post translation
• Fungsi DNA berkaitan dengan sintesis protein dan Pada tahap ini polipeptida yang telah disintesis
pewarisan sifat. kemudian mengalami beberapa tahapan tertentu
• Teruntai di dalam kromosom pada nukleus dan di (folding, penambahan gugus tertentu, pemutusan
dalam mitokondria. ikatan untuk aktivasi) sehingga terbentuk protein.
mata_elang_media@yahoo.co.id 127
C. REPRODUKSI SEL masing-masing haploid (n)/ setengah dari induk.
Sel mampu bereproduksi dengan cara mengalami Meiosis II (Pemisahan kromatid saudara)
pembelahan. Sel dapat mengalami pembelahan
mitosis, meiosis, dan amitosis. a. Profase II: proses meiosis II menyerupai mitosis.
b. Metafase II:kromosom berada di bidang ekuatorial
1. Pembelahan Mitosis c. Anafase II: sentromer kromatid saudara akhirnya
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang memisah, dan kromatid saudara dari masing-
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom masing pasangan, kini merupakan kromosom
sama dengan jumlah kromosom sel induk. Tahap- individual, bergerak ke arah kutub sel berlawanan.
tahapnya adalah sebagai berikut. d. Telofase II: terjadi sitokinesis. Pada akhir sitokinesis
a. Profase: nukleolus menghilang, kromosom mulai menghasilkan 4 sel anak, masing-masing dengan
memadat, terbentuk benang- benang kromatin. jumlah kromosom haploid (n) (dari kromosom
b. Metafase: kromosom terletak sejajar dengan yang tidak direplikasi).
bidang ekuator, tampak benang spindel yang
terpancang dari sentriol ke sentromer. 3. Gametogenesis
c. Anafase: tampak kromatid tertarik menuju ke Merupakan proses pembentukan gamet. Gametogene-
sentriol. sis terjadi pada sel-sel germinal pada kelenjar kelamin.
d. Telofase: nukleous muncul kembali dan terjadi Gametogenesis pada pria disebut spermatogenesis,
sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Sehingga sedangkan pada wanita disebut oogenesis.
terbentuk 2 sel anak dengan jumlah kromosom
a. Spermatogenesis
sama sengan induk (2n).
Spermatogonium (2n) spermatosit primer (2n)
2. Pembelahan Meiosis terjadi meiosis I menjadi spermatosit sekunder,
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan (n) mengalami
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom meiosis II menjadi spermatid, total 4 sel anak (n)
setengah dari jumlah kromosom sel induk. menjadi sel sperma (n).
b. Oogenesis
Meiosis I (Pemisahan kromosom homolog) Oogonium (2n)oosit primer mengalami
a. Profase I meiosis I menjadi satu sel oosit sekunder dan satu
- Leptoten: kromosom mulai memadat. sel badan polar pertama (n) oosit sekunder
- Zigoten: kromosom homolog yang masing- mengalami meiosis II menjadi satu sel ovum (n)
masing tersusun dari dua kromatid saudara dan satu sel badan polar kedua (n).
muncul secara bersamaan (membentuk
bivalen). D. PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS
- Pakiten: bivalen mengalami pemendekan. Prinsip dasar hereditas ditemukan oleh Gregor Mendel
- Diploten: kromosom homolog merenggang, dengan membudidayakan kacang Ercis sebagai objek
kemudian kromatid terpisah membentuk penelitian.
tetrad (sebuah kompleks empat kromatid).
- Diakinesis: sentromer dari kromosom Hukum Mendel I
homolog merenggang, kromatid mengalami Pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan
pemendekan. memisah secara bebas (hukum segregasi).
b. Metafase I: kromosom berjajar di bagian ekuator, Misalnya: Individu Aa gametnya A dan a.
masih dalam pasangan homolog.
c. Anafase I: kromosom bergerak ke arah kutub Hukum Mendel II
sel. Akan tetapi kromatid saudara tetap terikat Pada saat pembentukan sel gamet (pembelahan mei-
pada sentromernya. Kromosom homolog tertarik osis), gen-gen sealel akan memisah dan megelompok
bergerak ke arah berlawanan (hal ini berkebalikan dengan gen lain yang bukan alelnya secara bebas.
dengan perilaku kromosom selama mitosis). Misalnya: Individu HhKk
d. Telofase I: pada fase ini terjadi pembelahan
sitoplasma (sitokinesis), terbentuk 2 sel anak yang
128 mata_elang_media@yahoo.co.id
Penyimpangan Hukum Mendel Contoh: Bunga putih (CCpp) dikawinkan dengan
bunga putih (ccPP):
1. Penyimpangan semu
• menghasilkan keturunan F1 dengan warna
a. Interaksi Gen ungu (CcPp),
Saling pengaruh antara dua pasang gen atau lebih • keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 9
yang mempengaruhi individu. ungu : 7 putih.
Contoh: Ayam berpial rose (RRpp) dikawinkan
2. Penyimpangan sejati
dengan ayam berpial pea (rrPP). Menghasilkan
keturunan ayam berpial walnut (RrPp). a. Pautan
Keturunan F2 nya memiliki perbandingan fenotip: • Merupakan dua gen yang terletak pada
9(R_P_):3(R_pp):3(rrP_):1(rrpp) kromosom yang sama (dalam satu kromosom
homolog) dan letaknya saling berdekatan
b. Epistasis-Hipostasis
atau tidak. Kondisi letak gen saling berdekatan
Gen dominan maupun gen resesif yang menutupi
atau tidak diadakan tes cross hibrid.
gen dominan atau gen resesif lain yang bukan
• Pautan antara dua macam gen atau lebih
alelnya. Contoh: Jagung berbiji hitam (HHkk)
akan menghasilkan keturunan dengan
dikawinkan dengan jagung berbiji kuning (hhKK):
perbandingan genotip dan fenotip yang
• menghasilkan keturunan F1 jagung berbiji
lebih sedikit dibandingkan gen-gen yang
hitam (HhKk) karena hitam (H) epistasis
tidak berpautan (karena gamet-gamet yang
terhadap gen kuning (K),
dihasilkan jumlahnya sedikit).
• keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip
12 Hitam: 3 Kuning: 1 Putih. b. Pindah Silang (Crossing Over)
• Merupakan pertukaran timbal balik bahan-
c. Kriptomeri
bahan genetik antara kromatid-kromatid
Gen dominan yang tidak menunjukkan pe-
bukan saudara pada kromosom homolog
ngaruhnya apabila berdiri sendiri tanpa pengaruh
selama sinapsis meiosis I.
gen dominan yang lain (kriptomeri = tersembunyi).
• Pindah silang menghasilkan keturunan:
Contoh: Bunga merah (MMpp) dikawinkan dengan
kombinasi Parental (KP) dan rekombinan (RK)
bunga putih (mmPP):
• menghasilkan keturunan F1 bunga ungu (MmPp), c. Pautan Seks
• keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 9 Merupakan gen-gen yang berlokus/terletak pada
ungu : 3 merah : 4 putih. kromosom seks. Contoh: gen penentu sifat buta
warna pada manusia terpaut pada kromosom X.
d. Sifat Intermediet
Pengaruh gen dominan maupun resesif sama d. Alel Ganda
kuat sehingga menghasilkan sifat keduanya Merupakan alel yang dapat menyusun genotip
(jika heterozigot). Contoh: Bunga merah (MM) lebih dari dua variasi gen. Contohnya, golongan
dikawinkan dengan bunga putih (mm) menghasilkan darah manusia.
keturunan bunga merah muda (Mm). e. Determinasi Seks
e. Polimeri Penentuan jenis kelamin ditentukan terutama
Perkawinan heterozigotik dengan banyak sifat oleh komposisi kromosom seks. Berikut beberapa
beda yang masing-masing berdiri sendiri, akan sistem pengelompokan jenis kelamin.
tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada - Sistem XY (pada manusia; wanita: 44A+XX,
individu. Contoh: Gandum biji merah (M1M1M2M2) pria: 44A+XY).
dengan gandum biji putih (m1m1m2m2): - Sistem XO (pada belalang; betina: 22A+XX,
• menghasilkan keturunan F1 gandum biji jantan: 22A+XO).
merah (M1m1M2m2), - Sistem ZW (pada unggas; betina 78A+ZW dan
• keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip jantan 78A+ZZ).
15 merah :1 putih. - Sistem haplo-diploid (pada lebah).
f. Gen Komplementer
Letak Gen pada Kromosom
Gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi,
apabila salah satu gen tidak muncul maka kemun- 1. Gen Bebas
culan salah satu karakter akan terhambat. Merupakan gen-gen tidak terletak dalam satu
kromosom. Gen-gen tersebut mengikuti hukum
mata_elang_media@yahoo.co.id 129
Mendel yaitu pemisahan secara bebas (segregasi) • pada laki-laki terdapat kenmungkinan normal
dan pengelompokan secara bebas (asortasi). (XY) dan buta warna (XcbY),
Misalnya: individu AaBb saat gametogenesis • pada perempuan terdapat kemungkinan
menghasilkan gamet: AB, Ab, aB, ab dengan normal (XX), normal carier (XcbX) dan buta
peluang yang sama yaitu 1:1:1:1. warna (XcbXcb).
2. Gen Terangkai (terpaut) d. Golongan darah manusia
Merupakan gen-gen yang terletak dalam satu Sistem Jenis Gen Genotip
kromosom dan cenderung memisah bersama-
ABO A,B,AB,O I ,I ,I
A B O
I I ,I I ,I I ,I I ,I I ,I I
A A A O B B B O A B O O
sama (sesuai kaidah W.S. Sutton ). Gen yang
RH RH+, RH- Rh,rh RhRh,Rhrh,rhrh
terletak semakin dekat, ikatannya semakin erat.
MN M,MN,N I ,I
M N
IMIM,IMIN,ININ
E. HEREDITAS MANUSIA
Pengetahuan mengenai golongan darah sangat penting
dalam membantu proses transfusi darah (sistem ABO),
1. Jenis kelamin
membantu menentukan genotip induk, mengetahui
Manusia memiliki 23 pasang kromosoom (46 kromo- kemungkinan terjadi eritoblastosis pada bayi (sistem
som). Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh sepa- RH), juga penting untuk menentukan orang tua bayi
sang kromosom seks yaitu kromosom X dan Y untuk (sistem MN). Eritoblastis adalah gugurnya janin dari
laki-laki serta X dan X untuk perempuan. Saat pembe- kandungan ibunya karena perbedaan resus ibu dan
lahan meiosis, sel gamet yang dihasilkan perempuan janin yang dikandungnya.
hanya satu macam yaitu X, sedangkan pada laki-laki
akan dihaslkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y. F. MUTASI
2. Cacat dan Penyakit Menurun Merupakan perubahan pada struktur kimiawi pe-
a. Hemofilia nyusun gen yang dapat menimbulkan perubahan sifat
Merupakan keadaan darah seseorang sukar pada individu dan bersifat menurun.
membeku saat mengalami luka. Hal tersebut Mutasi dapat terjadi pada gen dan kromosom. Berikut
disebabkan adanya gen resesif h yang terpaut berbagai jenis mutasi.
pada kromosom seks X (sex X linkage resesive). 1. Mutasi Titik/Point Mutation/Mutasi Gen
Apabila dalam keadaan homozigot bersifat letal.
Sehingga: a. Mutasi tidak bermakna (nonsense mutatuion)
• pada laki-laki kemungkinannya normal (XY) Perubahan pada triplet basa nitrogen, akan tetapi
dan Hemofilia (XhY), perubahan tersebut tidak mempengaruhi protein
• pada perempuan kemungkinannya normal yang dibentuk.
(XX), normal carier (HhX) dan hemofilia (XhXh) b. Mutasi Ganda
secara teoritis kenyataannya letal. Terjadi pengurangan atau penambahan 3 basa
b. Albino nitrogen.
Merupakan keadaan seseorang mengalami proses
2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)
pigmentasi yang tidak normal (tidak memilki sel-
sel pembawa pigmen tubuh). Gen resesif tidak Terjadi perubahan jumlah kromosom, perubahan
terpaut seks (autosomal resesive) dan muncul struktur atau susunan DNA. Mutasi ini terbagi menjadi
dalam keadaan homozigot resesif. Misalnya: beberapa jenis yaitu sebagai berikut.
Perkawinan individu jantan Aa dengan betina Aa • Kerusakan kromosom:
menghasilkan keturunan AA:2Aa:aa. Sifat genotip - Delesi: pengurangan salah satu gen dari
aa inilah yang dapat mengasilkan keturunan sebuah kromosom bisa di awal (delesi
albino. terminal) atau tengah (delesi interstitial).
c. Buta warna - Duplikasi: suatu kromosom menerima
Keadaan seseorang tidak dapat membedakan tambahan gen dari kromosom homolognya.
warna. Hal ini disebabkan oleh gen resesif yang - Inversi: kromosom mengalami patah akibat
terpaut seks pada kromosom X. Gen ini terpaut sebelumnya kromosom membentuk lingkaran
pada kromosom X, sehingga: dan ujung kromosom yang melekat pada
130 mata_elang_media@yahoo.co.id
bagian tengah kromosom tidak dapat lepas. • Euploid. Peristiwa kromosom kehilangan atau
- Katenasi: bagian ujung dua kromosom meng-alami penambahan perangkatnya. Misal
homolog mengalami pertemuan dan gen-gen dari 2nn atau 2n4n.
yang satu alel pada ujung-ujung kromosom • Aneuploid. Kromosom mengalami perubahan
tersebut menjadi berurutan. pada salah satu atau lebih dari satu genom.
- Fisi: terputusnya kromosom homolog pada
bagian sentromer, bagian ujung kromosom Berdasarkan prosesnya mutasi dibagi menjadi dua.
melekat dengan bagian ujung lain dan bagian 1. Mutasi alami, yaitu mutasi yang terjadi tanpa
pangkal menyatu dengan bagian pangkal yang campur tangan manusia
lain. 2. Mutasi Buatan, yaitu mutasi yang kejadiannya
- Translokasi: terdapat tiga jenis translokasi, disengaja oleh manusia, misalkan menggunakan
yaitu homozigot atau respirok (tukar bahan kimia atau sinar x.
menukar segmen kromosom non-homolog);
heterozigot atau non-respirok (satu segmen
Penyebab mutasi adalah sebagai berikut.
kromosom bergabung dengan kromosom
1. Bahan kimia: DDT (pestisida), pengawet makanan,
lain nonhomolog); dan roberston atau fusi
benzopyrene pada asap rokok.
(dua kromosom akrosentrik menjadi satu
2. Bahan fisika: sinar UV, radioaktif.
kromosom metasentrik).
3. Bahan biologi: virus dan bakteri.
BAB 18 EVOLUSI
mata_elang_media@yahoo.co.id 131
Hukum Hardy-Weinberg Contoh penggunaan hukum di atas.
Mengemukakan tentang keseimbangan frekuensi Frekuensi penderita albino pada suatu wilayah 1 :
genotip AA, Aa, dan aa dan perbandingan gen A dan 10.000) (persentase 0,01%). Berapakah persentase
a dari generasi ke generasi selalu sama selama dalam orang memiliki genotip Aa?
keadaan sebagai berikut. Penyelesaian :
1. Genotip AA, Aa, dan aa memiliki variabilitas dan Diketahui penderita albino (aa) = 0,01%.
fertilitas yang sama. aa = q2 = 1/10000 = 0,0001 ⇔ q = 0,1
2. Perkawinan secara acak. Diketahui
3. Tidak terjadi seleksi alam serta jumlah anggota p+q=1
populasi besar. ⇔p = 1 - q = 1 - 0,01 = 0,99
4. Kemungkinan mutasi dari gen-gen A dan a harus
sama. Orang yang bergenotip Aa (berfungsi 2pq):
5. Tidak terjadi migrasi. = 2 x 0,99 x 0,01 = 0,0198
6. Frekuensi gen dalam populasi pada keadaan Persentasenya: 0,0198 x 100%= 1,98%
seimbang.
Secara matematis, hukum Hardy-Weinberg dinyatakan
sebagai berikut.
Diketahui p = frekuensi gen; q = alel, maka:
p+q=1
(p + q)(p + q) = 1
p2 + 2pq + q2 = 1
BAB 19 BIOTEKNOLOGI
A. PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM B. REKAYASA GENETIKA
BIOTEKNOLOGI Merupakan teknik pencangkokan bahan genetik dari
1. Mikroorganisme (jamur dan bakteri) sebagai suatu individu ke individu lain dengan harapan agar
agensia pengubah substrat bahan pangan menjadi dihasilkan susunan bahan genetik baru yang dapat
produk makanan tertentu seperti yogurt, keju, memberikan perubahan bagi makhluk hidup yang
tape, oncom, roti. memilikinya.
2. Penggunaan mikroorganisme sebagai penghasil Rekayasa genetika berkembang sejak ditemukan:
antibiotik (bakteri Streptomyces griseus penghasil • Enzim Restriksi (gunting biologi)
streptomisin, jamur Penicillium notatum penghasil Berfungsi untuk memotong DNA. Berdasarkan
penisilin). bagian yang dipotong (dalam atau luar), enzim ini
3. Sebagai agensia pengendali hayati populasi hama dibedakan menjadi dua jenis yaitu: endonuklease
pe-rusak tanaman perkebunan karena bakteri restriksi dan eksonuklease restriksi.
tersebut menghasilkan endotoksin (Bacillus • Enzim Ligase (lem biologi)
thuringiensis terhadap kumbang perusak tanaman Untuk menghubungkan kembali potongan DNA
kelapa). yang telah dipotong dan disisipi gen baru.
4. Mengatasi pencemaran perairan terhadap adanya
logam yang berbahaya bagi kesehatan apabila • Plasmid
terakumulasi dalam tubuh (contoh: Bacillus Merupakan penyimpan materi genetik (DNA),
ferooxidant). berbentuk melingkar, terletak di luar nukleoid,
digunakan sebagai vektor untuk transfer gen pada
bioteknologi.
132 mata_elang_media@yahoo.co.id
Teknik Hibridoma C. TEKNIK KULTUR JARINGAN TUMBUHAN DAN
Merupakan teknik pengambilan dan penggabungan KLONING
(fusi) dua sel dari jaringan yang berbeda baik dari
organisme yang sama maupun tidak, sehingga nantinya 1. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan
dihasilkan sel hibrid. Teknik ini dimanfaatkan untuk - Merupakan teknik penggandaan tanaman secara
membuat antibodi monoklonal guna mendeteksi in vitro (dalam tabung) menggunakan bagian
penyakit (antibodi yang dihasilkan oleh suatu klon tanaman.
sel-sel sehingga sangat spesifik terhadap determinan - Bagian tanaman (seperti pucuk daun) yang akan
antigen yang khas). dikulturkan dalam botol kultur disebut eksplan.
Dampak Negatif Rekayasa Genetika 2. Kloning
1. Berpotensi menyebabkan pergeseran gen pada Kloning memiliki konsep dasar membentuk individu
organisme hasil rekayasa genetika (transgenik). dengan komposisi genetik yang sama. Berikut skema
Hal ini dapat berdampak buruk bagi organisme umum proses kloning.
transgenik tersebut.
2. Organisme transgenik berpotensi mudah terserang Sel telur organisme dihilangkan inti selnya (dirusak
penyakit. dengan radiasi UV) untuk dijadikan sebagai sel resipien
3. Berpotensi menimbulkan penyakit bagi organisme kemudian inti sel pada sel resipien digantikan
lain. dengan inti sel somatik organisme tersebut
4. Berpotensi mengalami perubahan genotip ter- kemudian dirangsang dengan kejutan listrik (agar inti
hadap komunitas ekologis. sel tersebut menyatu dengan sel resipien) setelah
itu sel ditanamkan di rahim organisme tersebut
mengalami perkembangan menjadi clon.
BAB 20 EVOLUSI
A. MACAM-MACAM KEKEBALAN TUBUH d. Adanya senyawa kimia tertentu dalam darah yang
dapat menyerang organisme patogen yang masuk
Manusia memiliki dua jenis sistem kekebalan tubuh
ke dalam tubuh.
yaitu sistem kekebalan bawaan (innate) dan sistem
kekebalan yang didapat (adaptif).
2. Sistem Kekebalan yang Didapat (Adaptif)
1. Sistem Kekebalan Bawaan (Innate) Selain kekebalan bawaan, manusia juga dapat
Kekebalan bawaan merupakan sistem kekebalan yang membentuk sistem kekebalan tubuh dari infeksi
diperoleh manusia sejak lahir, bersifat tidak khas. organisme patogen maupun toksin virus. Sistem
Misalnya: kekebalan didapat ini penting untuk pertahanan tubuh
a. Kulit manusia yang berfungsi sebagai “barier fisik” dari invasi organisme, dimana tubuh tidak memiliki
yang menghalangi segala serangan organisme sistem kekebalan bawaan untuk organisme infektif
patogen dari lingkungan eksternal. tersebut. Oleh sebab itu, proses vaksinasi dengan
b. Adanya enzim lisozim (pemecah dinding sel vaksin sangat penting untuk kekebalan tubuh manusia.
bakteri) mampu melawan bakteri berbahaya yang Vaksin merupakan sediaan yang biasanya dibuat dari
masuk ke dalam tubuh. suatu patogen infektif, diberikan untuk menyediakan
c. Keberadaan enzim-enzim pencernaan dapat kekebalan tubuh manusia tanpa menyebabkan rasa
membunuh bakteri bahaya yang masuk ke dalam sakit.
sistem pencernaan. Sistem kekebalan didapat (adaptif) dibagi mejadi dua:
mata_elang_media@yahoo.co.id 133
- kekebalan humoral (pembentukan antibodi yang thymus, dan tonsil). Sistem limfatik turut terlibat
beredar di dalam tubuh untuk menyerang antigen dalam sistem pertahanan tubuh (baik seluler maupun
dari agensia penginfeksi), dan humoral). Hal tersebut salah satunya ditunjukkan oleh:
- kekebalan seluler (pembentukan limfosit atau sel limfosit T (sel T) berasal dari thymus berfungsi untuk
sel darah putih yang mampu menyerang agensia mengenali antigen dan melepaskan senyawa cytokines
asing penginfeksi dan menghancurkannya). yang dapat mendorong pertumbuhan dan respon sel B
dan makrofag terhadap antigen. Selain limfosit T juga
terdapat limfosit B (sel B) yang berasal dari sumsum
B. ANTIGEN DAN ANTIBODI tulang belakang, nantinya akan berkembang menjadi
antibodi yang dapat mengikat antigen spesifik.
1. Antigen
- Antigen merupakan suatu senyawa kimia spesifik D. ALERGI
yang dimiliki oleh organisme penginvasi yang dapat
Alergi merupakan efek samping yang ditimbulkan oleh
mendorong timbulnya respon imun tertentu.
imunitas (kekebalan tubuh). Alergi dapat terjadi pada
- Antigen tersebut dapat berupa makromolekul
setiap orang normal dan terdapat pula beberapa orang
seperti protein toksin pada bakteri, polisakarida
yang memiliki kecenderungan untuk memiliki alergi.
berukuran besar, lipoprotein dari agensia
penginfeksi, yang dapat berikatan secara spesifik 1. Alergi pada Orang Normal
dengan komponen respon imun tubuh manusia
a. Alergi yang disebabkan reaksi antara antigen-
(antibodi).
antibodi yang berat.
- Bagian antigen yang mengenali antibodi disebut
Reaksi antigen-antibodi dapat mengaktifkan
epitop.
sistem komplemen untuk segera menghancur-
2. Antibodi kannya. Pengaktifan tersebut dapat memicu
aktivitas enzim-enzim proteolitik (pemecah
- Antibodi merupakan molekul protein di dalam
protein), akibatnya pembuluh-pembuluh darah
tubuh yang dapat mengenali antigen asing spesifik.
kecil dapat mengalami luka dan peradangan.
- Pada antibodi terdapat bagian yang mengenali
antigen tertentu yaitu bagian paratop. b. Alergi-reaksi tertunda
- Antibodi bekerja dengan 3 macam cara untuk - Misalnya alergi kulit yang disebabkan oleh
melindungi tubuh. obat-obatan, zat kimia tertentu dan beberapa
a. Langsung menyerang agensia penginfeksi: kosmetik.
melalui proses pembentukan kompleks - Reaksi alergi-tertunda ini disebabkan oleh
antigen dan antibodi dalam suatu gumpalan limfosit yang disentisasi akibat terjadinya
(aglutinasi), melalui presipitasi (kompleks beberapa kali kontak dengan alergen.
antigen yang larut dan antibodi tidak larut), Limfosit yang disentisasi akan berdifusi ke
antibodi langsung menyerang agensia darah dan mengikat toksin dari alergen.
penginfeksi sehingga sel pecah (lisis), dan Reaksi pengikatan tersebut merupakan reaksi
antibodi mengadakan netralisasi terhadap kekebalan seluler yang dapat memicu aktivasi
toksin antigen. makrofag yang pada akhirnya apabila reaksi
b. Aktivasi sistem komplemen yang pada terlalu berat dapat menyebabkan kerusakan
akhirnya dapat menghancurkan agensia jaringan.
penginfeksi.
2. Reaksi pada Orang yang Memiliki Kecenderungan
c. Aktivasi sistem anadilaktik sehingga lingkung-
untuk Alergi
an sekitar antigen penginfeksi berubah,
sehingga toksisitasnya dapat dicegah.
Alergi-reaksi tertunda
C. PERAN JARINGAN LIMFATIK TERHADAP SISTEM Alergi tersebut secara genetik bersifat diturunkan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan antibodi IgE (disebut
KEKEBALAN TUBUH
regain/sensitizing antibody) beredar dalam jumlah
Sistem limfatik terdiri dari komponen: pembuluh besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat
limfatik, sel limfoid (limfosit dan makrofag), jaringan pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil,
limfoid, dan organ limfoid (nodus limfaticus, spleen, sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut
134 mata_elang_media@yahoo.co.id
dapat merusak sel yang mengakibatkan pecahnya sel d. Hay Fever
mast dan basofil diikuti pengeluaran histamin (reaksi Pada hay fever, reaksi antigen-antibodi IgE terjadi
imun jenis anafilaktoid ). Jenis-jenis reaksi anafilaktoid di hidung, sehingga histamin yang dikeluarkan
yaitu: dari reaksi ini menyebabkan pelebaran pembuluh
a. Anafilaksis darah pada hidung. Akibat pelebaran tersebut,
sel yang membatasi hidung pada akhirnya
b. Urtikaria: akibat antigen yang masuk daerah kulit
membengkak dan mensekresikan cairan.
tertentu dan menyebabkan reaksi anafilaktoid
terlokalisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga kilit
membengkak dan terjadinya pelebaran pembuluh
darah.
c. Asma: merupakan reaksi antigen-antibodi IgE
dalam bronkiolus paru-paru. Zat anafilaksis
bereaksi lambat yang dibebaskan sel mast rusak
(akibat reaksi antigen-antibodi berlebihan), dapat
menyebabkan spasme pada otot polos bronkiolus,
sehingga penderita susah bernafas.
mata_elang_media@yahoo.co.id 135
Program IPA
Bahasa Indonesia
BAB 1 PARAGRAF
A. PENGERTIAN PARAGRAF C. SYARAT PARAGRAF
Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas
1. Kesatuan (Unity)
beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu
2. Kelengkapan (Completness)
serta membentuk satu kesatuan pikiran.
3. Koherensi (Coherence)
Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide
4. Urutan Pikiran (Order)
atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai
pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya
D. CIRI PARAGRAF EFEKTIF
atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang
diungkapkan sebelumnya. 1. Hanya memiliki satu ide utama.
Paragraf sering disebut dengan istilah alinea. 2. Memiliki keterangan atau penjelasan yang relatif
lengkap tentang ide utama.
B. UNSUR PARAGRAF 3. Menarik perhatian pembaca.
4. Terorganisasi dengan baik.
1. Gagasan Utama
E. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
- Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi
dasar pengembangan paragraf.
- Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum 1. Susunan Alami
gagasan secara menyeluruh dan mewakili Paragraf yang dikembangkan dengan susunan alami
kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf. mengenal dua macam urutan.
• Urutan Ruang (Spasial)
2. Gagasan Penjelas
Pembaca dibawa dari satu titik ke titik berikutnya
- Gagasan penjelas adalah gagasan yang dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dari
berfungsi menjelaskan gagasan utama. depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah,
- Gagasan penjelas terdapat pada kalimat dan sebagainya.
penjelas atau kalimat pengembang, yaitu
• Urutan Waktu (Kronologis)
kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Pengembangan paragraf dengan urutan waktu
menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.
136 mata_elang_media@yahoo.co.id
2. Susunan Logis • Paragraf Induktif
• Klimaks dan Antiklimaks Paragraf induktif adalah paragraf yang letak
- Jika gagasan disusun dari urutan yang paling gagasan utamanya di akhir paragraf. Macam-
sederhana menuju urutan kompleks, paragraf macam:
tersebut dikembangkan dengan cara klimaks. 1) Analogi, yaitu menarik kesimpulan ber-
- Jika gagasan disusun dari urutan paling kom- dasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang
pleks menuju urutan yang paling sederhana, sudah dikenal.
pengembangan paragraf tersebut mengguna- 2) Generalisasi, yaitu proses pengambilan
kan cara antiklimaks. kesimpulan dengan memberikan pernyataan
yang bersifat khusus berupa perihal atau
• Umum-Khusus atau Khusus-Umum
kejadian untuk mendapatkan simpulan yang
- Cara umum-khusus dilakukan dengan me-
bersifat umum.
letakkan gagasan utama pada awal para-
3) Kausal, yaitu hubungan ketergantungan
graf kemudian diikuti perincian-perincian.
antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu
Menghasilkan paragraf deduktif.
akibat akan terjadi jika ada sebab.
- Cara khusus-umum dimulai dengan perincian-
perincian dan diakhiri dengan gagasan utama. • Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Menghasilkan paragraf induktif. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan
utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis
• Sebab-Akibat
paragraf ini terdapat pada karangan deskripsi dan
Sebab berfungsi sebagai gagasan utama dan
narasi.
akibat sebagai gagasan penjelas.
• Definisi 2. Berdasarkan Tujuannya
Dilakukan dengan mengungkapkan definisi • Paragraf Deskripsi
kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran Paragraf deskripsi adalah paragraf yang
penjelas yang mendukungnya. menggambarkan sesuatu menurut pengalaman
• Perbandingan dan Pertentangan pancaindera manusia dengan tujuan agar pembaca
Dilakukan dengan membandingkan atau memper- seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek
tentangkan dua hal yang tingkatannya sama dan yang digambarkan.
memiliki persamaan serta perbedaan. • Paragraf Narasi
• Klasifikasi Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan
Dimulai dengan pengungkapan gagasan utama suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan
kemudian dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang
penjelas berupa klasifikasi dari gagasan utamanya. diceritakan.
• Contoh-contoh • Paragraf Argumentasi
Kalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam Paragraf argumentasi adalah paragraf yang
paragraf berupa contoh-contoh. menyajikan suatu permasalahan dengan
• Syarat-Hasil mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang
Syarat-syarat tentang sesuatu disampaikan kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang
terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika diungkapkan oleh penulis atau menyatakan
syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan. persetujuannya.
• Paragraf Eksposisi
F. JENIS PARAGRAF Paragraf eksposisi adalah paragraf yang
memaparkan pengetahuan atau informasi dengan
1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama tujuan pembaca mendapatkan informasi dan
pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas
• Paragraf Deduktif
pemaparan, dikemukakan pula data dan fakta.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan
utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat • Paragraf Persuasi
utama pada paragraf ini adalah kalimat topik. Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan
Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat mempengaruhi pembaca dengan memberikan
penjelas. data sebagai penunjang, sehingga pembaca
mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.
mata_elang_media@yahoo.co.id 137
BAB 2 RESENSI
BAB 3 WAWANCARA
138 mata_elang_media@yahoo.co.id
B. TAHAP-TAHAP WAWANCARA 2. Inti
Pewawancara mengajukan pertanyaan secara
1. Pembukaan sistematis dan mencatat setiap jawaban penting
Pewawancara memperkenalkan diri dan yang diberikan oleh narasumber. Pertanyaan yang
menyatakan maksud serta tujuan wawancara. diajukan mengandung unsur apa, siapa, kapan, di
Pewawancara juga menanyakan identitas pribadi mana, mengapa, dan bagaimana.
narasumber. Dalam melakukan wawancara,
3. Penutup
pewawancara harus menggunakan perkataan
yang sopan dan menghormati narasumber. Wawancara diakhiri dengan ucapan terima kasih
Pewawancara terlebih dahulu menyampaikan oleh pewawancara dan memberikan kesan baik
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. serta menyenangkan.
A. BERITA e. Lengkap
Berita harus mampu menjawab pertanyaan
Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang 5W+1H (what, who, when, where, why, how),
aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di
Laporan yang berguna itu disusun dalam suatu jenis mana, mengapa, dan bagaimana.
penulisan tertentu, sehingga dapat dipahami oleh
pembaca. Dengan kata lain, berita merupakan laporan f. Sistematis
fakta. Suatu peristiwa atau kejadian atau fakta disebut Berita ditulis dengan sifat piramida terbalik,
sebagai berita jika peristiwa tersebut sudah dilaporkan. yaitu bagian yang berjangkauan luas dan penting
diletakkan pada bagian awal, sedangkan bagian
1. Syarat Berita yang khusus, sempit, dan kurang penting berada
Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut. pada bagian akhir.
a. Berlandaskan fakta g. Berita harus dapat dipahami
Sebuah berita memiliki kejernihan pengungkapan
b. Aktual
masalah, ditulis secara ringkas menggunakan
Aktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak
tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata
menggunakan bahasa yang rancu.
lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu
penyiaran berita berdekatan. 2. Unsur Struktur Berita
c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak berita a. Judul
tersebut - Judul berita berfungsi memperkenalkan isi
Sebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi berita.
faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan - Judul berita harus memenuhi beberapa
pembaca, bersifat konflik, merupakan berita syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat,
lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal, lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak
berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh memiliki makna ganda, merupakan kata kunci
yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks, berita, kata kerja aktif, dan mengandung
aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan hubungan sebab-akibat.
berita yang menimbulkan emosi bagi pembacanya.
b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita)
d. Seimbang
Berita harus ditulis dengan objektif dan tidak berat c. Lead (teras berita)
sebelah. Sebuah berita disebut objektif apabila Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead
disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha diinformasikan unsur-unsur 5W+1H.
untuk mempengaruhi pembaca. d. Body (tubuh berita)
mata_elang_media@yahoo.co.id 139
• Penghubung (bridge) d. Ekstempore atau ekstemporan
• Body (tubuh) Ekstemporan merupakan jenis pidato yang
• Penutup (ending) paling baik karena terjadi komunikasi yang baik
antara pembicara dengan pendengar. Pembicara
3. Menyusun Naskah Berita menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun disampaikannya dan menyampaikannya dengan
naskah berita yaitu sebagai berikut. bahasa sendiri.
a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar.
b. Menggunakan penalaran logika yang benar (logis). Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi
c. Tidak mengandung makna ambigu. berikut.
d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat. 1. Pidato Informatif
Pidato informatif merupakan pidato yang
4. Fakta dan Opini
bertujuan memberitahukan atau menambah
Fakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda. pengetahuan pendengar.
- Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-
2. Pidato Persuasif
benar terjadi.
Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi
- Opini merupakan kejadian yang masih berada
pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar
dalam angan-angan dan belum menjadi kenyataan.
mempercayai sesuatu, melakukannya, serta
Dengan kata lain, opini merupakan informasi
terbakar semangat dan motivasinya.
berupa gagasan, pendapat, dan harapan.
Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis 3. Pidato Rekreatif
berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan Pidato rekreatif merupakan pidato yang digunakan
fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita untuk menghibur pendengar.
terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan,
2. Ciri-ciri Pidato yang Baik
opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta. Dengan
demikian, sebuah berita benar-benar menyajikan 1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung-
informasi yang benar dan tidak membohongi publik. jawabkan kebenarannya atau objektif.
2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan
B. PIDATO mudah dimengerti oleh pendengar.
3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena
Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan
kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato yang luas.
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu 4. Menciptakan klimaks atau menutup pidato dengan
penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi. uraian yang penting.
5. Tujuannya jelas.
1. Jenis Pidato
Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum
berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi C. DISKUSI
empat, yaitu sebagai berikut.
- Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau
a. Impromtu atau serta-merta
beberapa orang dengan tujuan mendapatkan
Impromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada
suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan
persiapan yang memadai. Pembicara berpidato
bersama mengenai suatu masalah.
berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang
- Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis,
dimiliki.
dan peserta diskusi.
b. Manuskrip atau naskah - Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi,
Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan
karena pembicara hanya membacakan naskah memutuskan hasil diskusi.
pidato yang telah dipersiapkan. - Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi
c. Memoriter atau menghapal dari awal sampai akhir serta menulis laporan
Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang diskusi.
dilakukan dengan menghapal naskah yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
140 mata_elang_media@yahoo.co.id
- Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat 3. Jenis-jenis Diskusi
atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan hasil diskusi. 1. Konferensi
Konferensi adalah pertemuan beberapa
1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusi perwakilan kelompok atau organisasi untuk
merundingkan suatu masalah tertentu.
a. Mengemukakan Pendapat 2. Panel
• Menggunakan bahasa Indonesia yang baik Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas
dan benar. beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri
• Menyampaikan pendapat dengan kalimat atas orang-orang yang berbeda keahliannya
yang singkat dan jelas. yang bersepakat mengutarakan pendapat
• Gagasan dan tanggapan yang disampaikan dan pandangannya mengenai suatu masalah
disertai alasan-alasan yang dapat diper- dari kepentingan pengunjung atau majelis.
tanggung-jawabkan. Permasalahan yang didiskusikan akan memberi
• Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak penerangan atau perluasan pengetahuan kepada
pemalu, dan tidak pesimis. umum tentang permasalahan yang sedang hidup
b. Menolak Pendapat di masyarakat.
• Pendapat disampaikan dengan alasan yang 3. Simposium
logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak. - Simposium merupakan bentuk diskusi yang
• Menunjukkan kekurangan pendapat yang digunakan untuk mengetahui berbagai aspek
ditolak tanpa menghina dan menyinggung suatu masalah dalam waktu yang relatif
perasaan. singkat.
c. Bertanya - Simposium diikuti oleh seorang moderator,
• Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum beberapa orang pembicara, dan banyak
diketahui. peserta.
• Bersikap rendah hati. 4. Seminar
• Menawarkan jawaban sebagai saran. Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja
• Menyampaikan pertanyaan dengan singkat bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau
dan jelas. jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan
oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas.
2. Laporan Hasil Diskusi
5. Brainstorming
Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang
meliputi hal-hal berikut. digunakan untuk memecahkan permasalahan.
a. Judul laporan Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik
b. Kata pengantar pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam
c. Daftar isi brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik
d. Bab perencanaan diskusi serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin
e. Bab pelaksanaan diskusi aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan,
f. Bab kesimpulan diskusi brainstorming dianggap semakin baik.
g. Lampiran 6. Kolokium
Kolokium merupakan bentuk diskusi yang
Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi
berikut. sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu
a. Penyajian laporan objektif dan faktual. pembicaraan yang menyimpang dari persoalan
b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis. yang menjadi pokok diskusi.
c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.
7. Workshop atau lokakarya
d. Menghindari unsur subjektif.
Workshop atau lokakarya adalah pertemuan yang
dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan
sejenis. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan
dengan masalah teknis pekerjaan mereka.
mata_elang_media@yahoo.co.id 141
BAB 5 SURAT
142 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 6 KARYA TULIS
BAB 7 AFIKS
mata_elang_media@yahoo.co.id 143
3. Sufiks ‘dalam keadaan’.
Sufiks atau akhiran adalah afiks yang terletak di • ber-, menyatakan makna ‘menggunakan’,
akhir kata, meliputi –an, -i, -kan, -nya. ‘mempunyai’, ‘menjadi’, ‘kumpulan’, ‘dalam
keadaan’, melakukan perbuatan untuk diri
4. Konfiks (Imbuhan Gabung) sendiri’, ‘resiprok’.
Konfiks atau imbuhan gabung adalah imbuhan • di-, menyatakan ‘suatu tindakan pasif’.
berupa awalan dan akhiran yang digunakan • pe(nasal)-, menyatakan makna ‘alat untuk
sekaligus. Konfiks meliputi ber-an, pe(nasal)-an, melakukan tindakan’, ‘orang yang memiliki
pe-an, ke-an, se-nya. sifat’, ‘yang menyebabkan jadi’, ‘orang yang
(biasa) melakukan’.
C. FUNGSI AFIKSASI • pe-, menyatakan makna ‘orang yang...’.
• ke-, menyatakan ‘bilangan tingkat’ dan ‘orang
atau sesuatu yang di....’.
1. Fungsi Prefiks atau Awalan
• se-, menyatakan makna ‘satu’, ‘kesatuan’,
• me-, berfungsi membentuk kata kerja transitif ‘setelah’, ‘menyerupai’, ‘sebanyak’.
dan intransitif; membentuk kata keterangan • ter-, menyatakan ‘tingkat superlatif’, ‘setelah’,
atau adverbial; membentuk kata sifat; dan ‘sama dengan atau menyerupai’.
membentuk kata benda. • per-, menyatakan makna ‘membuat jadi’,
• ber-, berfungsi membentuk kata kerja, kecuali ‘membuat lebih’, ‘menyatakan intensitas’.
yang memiliki arti ‘mempunyai’.
• di-, berfungsi membentuk kata kerja pasif. 2. Makna Infiks atau Sisipan
• pe(nasal)-, berfungsi membentuk kata benda. Infiks atau sisipan pada umumnya menyatakan
• pe- , berfungsi membentuk kata benda. ‘banyak’, ‘intensitas’, dan ‘mempunyai sifat’.
• ke-, berfungsi membentuk kata bilangan dan
kata benda. 3. Makna Sufiks atau Akhiran
• se-, berfungsi membentuk kata kerja pasif. • -an, menyatakan ‘tempat’, ‘alat melakukan
sesuatu’, ‘hasil’, ‘hal atau cara’, ‘sesuatu yang
2. Fungsi Sufiks atau Akhiran
biasa di...’, ‘tiap-tiap’, ‘menyerupai’, ‘bersifat’.
• -an, berfungsi membentuk kata benda dan • -kan, menyatakan ‘kausatif’, ‘benefaktif’,
kata sifat. ‘menyebabkan’, ‘membawa ke...’.
• -i, membentuk kata kerja transitif. • -i, menyatakan ‘tindakan dilakukan berulang-
• -kan, berfungsi membentuk kata kerja ulang’, ‘objek lokatif’, ‘mengeluarkan’,
transitif. ‘kausatif’.
• -nya berfungsi membentuk kata benda, kata • -nya sebagai akhiran merupakan bentuk –nya
keterangan dan kata tugas, serta kata sandang yang tidak bermakna ‘dia’.
penentu.
3. Fungsi Konfiks atau Imbuhan Gabung 4. Makna Konfiks atau Imbuhan Gabung
• ber-an, berfungsi membentuk kata kerja. • ber-an, menyatakan ‘resiprok’, ‘perbuatan
• pe(nasal)-an, berfungsi membentuk kata berulang-ulang’.
benda. • per-an, menyatakan ‘hal yang berhubungan
• pe-an, berfungsi membentuk kata beda. dengan’, ‘tempat atau daerah’, ‘hal atau hasil’.
• ke-an,berfungsi membentuk kata benda. • ke-an, menyatakan ‘tempat’, ‘hal’, ‘dapat di’,
‘dalam keadaan’, ‘tidak sengaja’, ‘terlalu’,
D. MAKNA AFIKSASI ‘agak’.
• se-nya, menyatakan ‘superlatif’ atau ‘paling’.
1. Makna Prefiks atau Awalan
• me-, sebagai kata kerja transitif, me- menya-
takan makna ‘menghasilkan’, ‘melakukan
perbuatan’, dan ‘mempergunakan’; sebagai
kata kerja intransitif, me- menyatakan
‘mengerjakan sesuatu’, ‘menuju’, ‘menjadi’,
144 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 7 NOVEL, CERPEN, DAN PUISI
mata_elang_media@yahoo.co.id 145
membawakan cerita atau posisi peristiwa dan penuh dengan perbandingan, asosiasi, perlambang,
tindakan. Sudut pandang dapat dibedakan kiasan, dan sering bermakna ganda (ambigu), serta
menjadi dua. memerlukan kemerduan pengungkapan.
- Sudut pandang orang pertama menempatkan
pengarang sebagai seseorang yang terlibat di 1. Unsur Puisi
dalam cerita.
- Sudut pandang orang ketiga menempatkan a. Unsur Bentuk
pengarang sebagai seseorang yang berada Unsur bentuk meliputi hal-hal berikut.
di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh • Bunyi
cerita dengan menyebut nama dan kata Unsur bunyi dalam puisi berperan agar
gantinya. puisi tersebut merdu ketika dibaca dan
didengarkan. Unsur bunyi terdiri atas rima
• Gaya
dan irama.
Gaya menyangkut cara khas pengarang dalam
1) Rima
mengungkapkan ekspresi berceritanya dalam
Rima disebut juga sajak, yaitu bunyi yang
novel atau cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut
berselang atau berulang, baik di dalam
menyangkut bagaimana seorang pengarang
(tengah) maupun di akhir baris atau larik.
memilih tema, persoalan, meninjau persoalan,
− Berdasarkan perulangan bunyi dalam
dan menceritakannya dalam sebuah novel atau
puisi tersebut.
cerpen. Dengan kata lain, gaya berkaitan dengan
a) Rima sempurna adalah perulangan
nada cerita dan cara pemakaian bahasa yang
bunyi yang timbul sebagai akibat
spesifik oleh pengarang.
ulangan kata tertentu.
• Amanat b) Rima paruh merupakan perulangan
Amanat merupakan sesuatu yang ingin bunyi yang terdapat pada sebagian
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, baris dan kata-kata tertentu.
merupakan makna yang terkandung dalam sebuah c) Aliterasi adalah perulangan bunyi
karya dan disarankan melalui cerita. konsonan.
d) Asonansi adalah perulangan bunyi
b. Unsur Ekstrinsik Novel dan Cerpen
vokal yang terdapat pada baris-baris
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah karya
puisi.
sastra antara lain berupa sikap, keyakinan, dan
− Berdasarkan posisi kata yang
pan-dangan hidup pengarang yang mempengaruhi
mendukungnya.
karya yang ditulisnya. Selain itu, terdapat pula
a) Rima awal merupakan perulangan
unsur ekstrinsik berupa keadaan lingkungan
bunyi yang terdapat pada tiap awal
pengarang, seperti ekonomi, politik, dan sosial.
baris.
3. Nilai Moral Novel dan Cerpen b) Rima tengah mengalami perulangan
- Moral, akhlak, atau budi pekerti mengandung dua bunyi pada tengah baris.
pengertian, yaitu: ajaran baik buruk yang diterima c) Rima akhir mengalami perulangan
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan bunyi pada akhir baris.
sebagainya; ajaran kesusilaan yang terungkap dari − Berdasarkan hubungan antarbaris dalam
suatu cerita. tiap bait.
- Karya sastra tidak hanya berisi cerita, tetapi di a) Rima merata (terus) ditandai dengan
dalamnya terkandung berbagai ajaran kesusilaan, adanya perulangan bunyi a-a-a-a
ajaran tentang bagaimana harus berbuat dan pada semua akhir baris.
bersikap, baik kepada diri sendiri, sesama manusia, b) Rima berselang atau rima silang
binatang, alam, maupun terhadap Tuhan. (a-b-a-b).
c) Rima berangkai (a-a-b-b).
d) Rima berpeluk (a-b-b-a).
B. PUISI
2) Irama
Puisi merupakan jenis karya sastra (karangan Irama adalah paduan yang menimbulkan
terikat) yang biasa diungkapkan dengan bahasa yang unsur musikalitas, baik berupa alunan
padat, menekankan pemakaian kata konotatif yang keras-lunak, tinggi-rendah, panjang-
146 mata_elang_media@yahoo.co.id
pendek, dan kuat-lemah, yang mampu kata-kata. Citraan dibedakan menjadi
menimbulkan kemerduan, kesan suasana citraan penglihatan, pendengaran, rabaan,
dan makna tertentu. Dengan kata lain, pengecapan, penciuman, dan gerak.
irama dalam sebuah puisi berfungsi Misalnya, citra pengecapan dapat dirasakan
mendukung makna dan menimbulkan pada kutipan puisi: ingin kuhalau hidup yang
suasana tertentu. terasa pahit tembakau, berganti manisnya
Berdasarkan suasana yang ditimbulkan, madu….
dibedakan adanya bunyi euphony, cacophony, • Bentuk Visual
dan anomatope. Bentuk visual meliputi penggunaan tipografi
- Euphony: bunyi yang menimbulkan dan susunan baris. Tipografi berfungsi
suasana menyenangkan. membuat penampilan puisi menjadi artistik
- Cacophony: bunyi yang menimbulkan dan memberikan nuansa makna dan nuansa
suasana muram dan tidak menyenangkan. tertentu. Baris dalam puisi disebut juga
- Anomatope: bunyi berupa peniruan larik. Beberapa contoh bentuk tipografi puisi
atas bunyi-bunyi yang terdapat di alam, adalah sebagai berikut.
seperti bunyi angin, laut, dan binatang. 1) Bentuk seperti prosa
• Diksi Kalau ada daham-daham terdengar
Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam di malam hari, aku tahu itu saudara
karya sastra. kembarku. Ia menanti aku di pekarangan,
• Bahasa Kias karena aku melarang ia masuk.
Bahasa kias merupakan penyimpangan dari Pernah ia begitu rindu kepadaku
pemakaian bahasa yang biasa, yang makna dan tiba-tiba hadir di tengah keluargaku
katanya atau rangkaian katanya digunakan dengan tamu-tamu yang sedang berpesta
dengan tujuan mencapai efek tertentu. merayakan hari lahirku. Mereka semua
Bahasa kias dalam puisi dibedakan menjadi ketakutan melihat ia duduk di dalam,
beberapa jenis. karena muka saudara kembarku sangat
1) Personifikasi: bentuk kiasan yang me- buruk. Aku malu dan minta ia menunggu
nyamakan benda dengan manusia. di luar kalau mau bertemu dengan aku.
2) Metafora: bentuk kiasan yang menya- (Saudara Kembarku)
takan sesuatu sebagai hal yang sebanding Subagio Sastrowardoyo
dengan hal lain yang sesungguhnya tidak 2) Bentuk konvensional
sama. hatiku angin
3) Perumpamaan (simile): kiasan yang me- mengembara
nyamakan satu hal dengan hal lain dengan mengalir
menggunakan kata-kata pembanding se- terhirup nafasmu
perti bagai, laksana, seperti, seumpama,
dan lain-lain. hatiku angin
4) Metonimia diartikan sebagai pengertian menyebar
yang satu digunakan sebagai pengertian kosong tak terlihat
lain yang berdekatan. mencemari nadi
5) Sinekdok dibedakan menjadi sinekdok meracun darah
pars prototo (sebagian untuk mewakili hingga kaku
keseluruhan) dan sinekdok totem bagai patung diriku
proparte (keseluruhan untuk menyebut (Hatiku Angin)
atau mewakili sebagian). Evi Idawati
6) Alegori: cerita kiasan atau lukisan yang
mengiaskan hal lain, alegori merupakan 3) Bentuk zigzag
perluasan dari metafora. Contoh puisi:
(Tragedi Winka & Sihka)
• Citraan
Sutardji Calzoum Bachri
Citraan merupakan gambaran-gambaran
angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui
mata_elang_media@yahoo.co.id 147
2. Unsur Makna 2) Karmina atau pantun kilat, yaitu pantun
Berbeda dengan unsur bentuk yang dapat diamati yang terdiri atas dua baris (pantun dua
secara visual, makna merupakan unsur puisi yang seuntai).
hanya bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan 3) Talibun, yaitu pantun yang tiap bait
daya kritis pembaca. Secara umum, makna puisi terdiri atas 6, 8, atau 10 baris.
terdiri atas perasaan (sense), pokok persoalan 4) Pantun berkait atau pantun rantai atau
(subject matter), sikap penyair (feeling), dan nada seloka.
(tone).
Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan
• Perasaan (sense)
menjadi pantun nasib, pantun adat, pantun
Perasaan (sense) merupakan gambaran dunia
agama, pantun cinta kasih, pantun anak,
yang diciptakan oleh penyair.
pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun
• Pokok Persoalan (subject matter) teka-teki, dan pantun jenaka.
Pokok persoalan (subject matter) merupakan
• Syair
rincian perasaan dalam bentuk satuan-satuan
Syair merupakan bentuk puisi lama yang
yang problematik.
berasal dari Arab. Syair tidak hanya berisi
• Sikap Penyair (feeling) cerita atau kisah tetapi berisi nasihat, ajaran
Sikap penyair (feeling) merupakan unsur ilmu, kemasyarakatan, adat, dan sebagainya.
makna yang terkandung di dalam puisi yang Ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut.
berhubungan dengan pendirian penyair 1) Setiap bait terdiri atas empat baris.
terhadap pokok-pokok persoalan yang 2) Setiap baris merupakan kalimat lengkap
dihadapinya. yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4
• Nada (tone) kata.
Nada (tone) merupakan sikap pengarang 3) Memiliki pola sajak a-a-a-a.
terhadap pembaca. Sikap penyair kepada 4) Semua baris merupakan isi.
pembaca dapat berupa sikap menasihati, 5) Rangkaian bait satu dengan bait
menyindir, masa bodoh, memberikan sebuah berikutnya merupakan rangkaian cerita.
solusi, dan sebagainya. • Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang timbul
2. Jenis Puisi akibat adanya pergaulan dengan orang-orang
Hindu. Gurindam memiliki ciri-ciri berikut.
a. Puisi Lama
1) Terdiri atas dua baris dengan pola rima
Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak
a-a-a-a.
dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat
2) Kedua baris pada gurindam mempunyai
oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
hubung-an sebab-akibat, baris pertama
jumlah suku kata maupun rima. Puisi lama terbagi
merupakan syarat dan baris kedua adalah
atas pantun, syair, dan gurindam.
jawabannya.
• Pantun 3) Pada umumnya, gurindam berisi nasihat.
Ciri-ciri pantun:
1) Setiap bait terdiri atas empat baris.
2) Setiap baris atau larik terdiri atas empat b. Puisi Baru
kata dan 8-12 suku kata. Puisi baru muncul pada tahun 30-an. Puisi baru
3) Baris pertama dan kedua berisi kiasan terbagi menjadi delapan, yaitu sebagai berikut.
yang disebut sampiran, baris ketiga dan • Distikon (puisi dengan untaian 2 baris).
keempat merupakan isi atau maksud • Terzina (untaian 3 baris).
yang sesungguhnya. • Kuatren (untaian 4 baris).
4) Pola rima pantun adalah a-b-a-b. • Kuin (untaian 5 baris).
5) Isi pantun berupa curahan perasaan. • Sekstet (untaian 6 baris).
Berdasarkan jumlah larik atau baris, pantun • Septima (untaian 7 baris).
dibedakan menjadi berikut. • Oktaf (untaian 8 baris).
1) Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri • Soneta (untaian 14 baris).
atas empat baris.
148 mata_elang_media@yahoo.co.id
c. Puisi Bebas Berdasarkan isi kandungan cerita, drama dibedakan
Puisi bebas adalah puisi yang tidak mengindahkan menjadi berikut.
kaidah-kaidah puisi, seperti rima, irama, baris, dan a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan
bait. menggelitik penuh keceriaan.
d. Puisi Kontemporer b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih
Puisi kontemporer terdiri atas jenis puisi berikut. penuh kemalangan.
• Puisi mini kata, yaitu puisi yang menggunakan
c. Drama tragedi komedi adalah drama yang me-
sedikit kata.
ngandung cerita sedih dan lucu.
• Puisi mantra, yaitu puisi yang mengutamakan
kata sebagai unsur bunyi. d. Opera adalah drama yang mengandung musik dan
• Puisi konkret, yaitu puisi yang membuat nyanyian.
bunyi dan kata menjadi berwujud. e. Lelucon/dagelan adalah drama yang lakonnya
• Puisi tipografi, yaitu puisi yang mengutamakan selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak
bentuk atau bangun. tawa penonton.
• Puisi mbeling, yaitu puisi yang berisi kelakar f. Operet/operette adalah opera yang ceritanya
atau humor dengan permasalahan yang lebih pendek.
sederhana.
g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam
• Puisi tanpa kata, yaitu puisi yang menguta-
bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa
makan titik-titik, garis, dan simbol-simbol lain.
pembicaraan.
3. Menafsirkan Puisi h. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang
Sebuah puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk tulisan dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan
atau prosa. Untuk dapat memahami isi sebuah puisi, mimik wajah pelakunya.
dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. i. Passie adalah drama yang mengandung unsur
a. Memparafrasekan puisi, yaitu dengan memberi agama/religius.
penanda makna atau mencari makna setiap kata j. Wayang adalah drama yang menggunakan pemain
yag digunakan oleh penyair. berupa boneka wayang.
b. Merasakan dan menghubungkan kata-kata secara
lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya 2. Unsur-unsur Drama
mengandalkan pikiran. a. Tema (Topik)
c. Memperhatikan pengiasan dan pelambangan Tema merupakan pokok pikiran atau sesuatu yang
penyair, penggunaan kata-kata abstrak, lukisan melandasi suatu karya sastra. Tema atau topik
yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung. adalah ide pokok dari lakon atau drama. Istilah
tema dalam drama sering disebut dengan premise,
C. DRAMA yang berperan sebagai landasan pengembangan
Drama adalah cerita tentang konflik manusia yang pola bangun cerita.
ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan dan b. Tokoh
action pada pentas di hadapan penonton (audience). Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa
dalam cerita, sehingga peristiwa tersebut mampu
1. Jenis Drama menjalin suatu cerita yang padu.
Menurut waktunya, drama dapat dibedakan dalam dua Untuk menganalisis tokoh dalam sebuah drama
jenis, yaitu drama baru dan drama lama. dapat dilakukan melalui pemahaman dialog dan
a. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan tingkah laku atau perbuatan tokoh yang hadir
untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam drama.
yang umumnya bertema kehidupan manusia c. Situasi (Latar)
sehari-hari. Latar adalah lingkungan tempat untuk mengeks-
b. Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya presikan diri tokoh dan tempat terjadinya peristiwa.
menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana Latar dapat berfungsi sebagai metonimia atau
atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar metafora yaitu sebagai ekspresi dari tokoh-tokoh
biasa, dan lain sebagainya. yang ada.
mata_elang_media@yahoo.co.id 149
Fungsi latar dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi 3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama
fisikal dan fungsi psikologis. Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat,
- Fungsi fisikal memberikan informasi situasi karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Unsur
(ruang dan tempat) sebagaimana adanya, se- yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita
hingga sebuah cerita menjadi logis. (point of view) karena drama merupakan seni bertutur
- Fungsi psikologis, sebagai keadaan batin langsung.
para tokoh, menjadi metafor dari keadaan Latar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan
emosional dan spiritual tokoh. diperkuat dengan efek-efek tertentu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ber- Karakterisasi drama sepenuhnya dilakukan secara
dasarkan macamnya, latar dibagi menjadi latar dramatik melalui akting pemain, kostum, make-up, dan
fisik dan latar sosial. Secara fungsional latar dapat visualisasi latar dalam dekorasi panggung.
dibedakan menjadi latar fisik dan latar psikologis.
d. Lakuan (Plot)
Plot sebuah naskah drama ialah pengembangan
peristiwa-peristiwa dramatik melalui munculnya
motivasi-motivasi yang mengenai karakter tokoh.
150 mata_elang_media@yahoo.co.id
Program IPA
Bahasa Inggris
BAB 1 TENSES
Tenses adalah perubahan bentuk kata kerja (verb) (─) I don’t go to school everyday.
karena perubahan waktu dan sifat kejadian tertentu (? ) Do you go to school everyday?
pada suatu konteks kalimat. Kalimat nominal:
(+) She is hungry.
(─) She is not hungry.
A. PRESENT TENSES (? ) Is she hungry?
mata_elang_media@yahoo.co.id 151
Kalimat nominal: (─) I have not been meeting her since 1998.
(+) She is being very sad right now. (? ) Have you been waiting for two hours?
(─) She is not being very sad right now. Kalimat nominal:
(? ) Is she being very sad right now? (+) She has been being in the hospital for two weeks.
(─) She has not been being here for five minutes.
Fungsi: (? ) Has she been being here for two hours?
a. Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang
sedang berlangsung saat ini (sedang dibicarakan). Fungsi:
Keterangan waktu yang biasa digunakan: now, at this - Untuk menyatakan pekerjaan yang dimulai di waktu
moment, look!, right now, at present, listen! lampau dan masih dikerjakan sampai saat ini.
Contoh: He is reading an English text now. - Keterangan waktu yang biasa digunakan: for, all this
b. Untuk menyatakan situasi yang berubah-ubah. Contoh: morning, since, the whole day.
The population of the world is rising very fast. Contoh: He has been writing a letter for 1 hour.
152 mata_elang_media@yahoo.co.id
Contoh: Contoh:
Kalimat verbal: Kalimat verbal:
(+) I will be coming there next week. (+) I will have been finishing this job by the end of this
(─) I will not be coming there next week. week.
(? ) Will you be coming there next week? (─) I will not have been finishing this job by the end of this
Kalimat nominal: week.
(+) I will be being in London next month. (? ) Will you have been finishing this job by the end of this
(─) I will not be being in London next month. week?
(? ) Will you be being in London next month? Kalimat nominal:
(+) I will have been being in Japan by the end of this year.
Fungsi: (─) I will not have been being in Japan by the end of this
Untuk menyatakan pekerjaan yang akan sedang dikerjakan di year.
waktu yang akan datang. Keterangan waktu: next/tomorrow (? ) Will you have been being in Japan by the end of this
at ... o ‘clock, this time tomorrow/next. Contoh: I will be year?
visiting my girlfriend tomorrow at 3 o’clock.
Fungsi:
3. Future Perfect Tense Untuk menunjukkan peristiwa yang akan telah terjadi dan
Kalimat Verbal: masih akan berlanjut pada saat peristiwa lain terjadi di waktu
(+) S + will/shall +have + V3 + C/O/A mendatang. Keterangan waktu: for, by the time, by the end
of, dll. Contoh: He will have been sleeping for 2 hours before
(─) S + will/shall not + have + V3 + C/O/A
she arrives.
(? ) Will/shall + S + have + V3 + C/O/A?
Kalimat Nominal: C. PAST TENSE
(+) S + will/shall + have + been + C
(─) S + will/shall not + have + been + C 1. Simple Past Tense
(? ) Will/shall + S + have + been + C?
Kalimat Verbal:
Contoh: (+) S + V2 + C/O/A
Kalimat verbal: (─) S + did not + V1 + C/O/A
(+) I will have finished this job by the end of this week. (? ) Did + S + V1 + C/O/A?
(─) I will not have finished this job by the end of this week. Kalimat Nominal:
(? ) Will you have finished this job by the end of this week? (+) S + be (was, were) + C
Kalimat nominal: (─) S + be (was,were) not + C
(+) I will have been in Jogja by the time you get there.
(? ) Was/were + S + C?
(─) I will not have been in Jogja by the time you get there.
(? ) Will you have been in Jogja by the end of this week? Contoh:
Kalimat verbal:
Fungsi: (+) John came here yesterday.
Untuk menyatakan pekerjaan yang akan telah diselesaikan (─) John did not come here yesterday.
di waktu yang akan datang. Keterangan waktu: by the time, (? ) Did John come here yesterday?
by the end of, in 3 weeks/ years/ months for, after/ before + Kalimat nominal:
S + V1 after/ before + S +V1. (+) She was in the hospital yesterday.
Contoh: will have been visited my girlfriend by this time (─) She was not in the hospital yesterday.
next week. (? ) Were you in the hospital yesterday?
4. Future Perfect Continuous Tense Fungsi:
Kalimat Verbal: Untuk menyatakan peristiwa yang terjadi pada waktu
(+) S + will/shall +have + been + V-ing + C/O/A lampau. Keterangan waktu: last, ago, previously, yesterday,
(─) S + will/shall not + have + been + V-ing + C/O/A in 1973, the day before yesterday.
(? ) Will/shall + S + have + been + V-ing + C/O/A? Contoh: He bought a new bicycle last year.
Kalimat Nominal:
(+) S + will/shall + have + been + being + C
(─) S + will/shall not + have + been + being + C
(? ) Will/shall + S + have + been + being + C?
mata_elang_media@yahoo.co.id 153
2. Past Continuous Tense yang terjadi pada masa lampau. Keterangan waktu: for ... ,
when/after/before + S + V2 , after/before + S + V2
Kalimat Verbal: Contoh: Johny had studied English for 2 hours before I came.
(+) S + be (was, were) + V-ing + C/O/A
(─) S + be (was, were) not + V-ing + C/O/A 4. Past Perfect Continuous Tense
(? ) Be (was,were) + S + V-ing + C/O/A?
Kalimat Verbal:
(+) S + had + been + V-ing + C/O/A
Kalimat Nominal:
(─) S + had not + been + V-ing + C/O/A
(+) S + be (was, were) + being + C
(? ) Had + S + been + V-ing + C/O/A?
(─) S + be (was, were) not + being + C
Kalimat Nominal:
(? ) Be (was,were) + S + being + C?
(+) S + had + been + being + C
(─) S + had not + been + being + C
Contoh: (? ) Had + S + been + being + C?
Kalimat verbal:
(+) I was sleeping when she arrived. Contoh:
(─) I was not sleeping when she arrived. Kalimat verbal:
(? ) Were you sleeping when she came yesterday? (+) I had been living in London for 2 years before I moved to
Kalimat nominal: Italy.
(+) She was being at home when her father died. (─) I had not been living in London for 2 years before I
(─) She was not being at home when her father died. moved to Italy.
(? ) Were you being at home when your father died? (? ) Had you been living in London for 2 years before you
moved to Italy?
Fungsi: Kalimat nominal:
Untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang sedang (+) He had been being famous before he won the singing
berlangsung pada masa lampau. competition.
Keterangan waktu yang biasa digunakan: when, as, while. (─) He had not been being famous before he won the
Contoh: singing competition.
- John was reading a book when I came. (? ) Had he been being famous before he won the singing
- John was being at home while I was reading. competition?
3. Past Perfect Tense Fungsi:
Kalimat Verbal: Untuk menyatakan kegiatan yang masih dikerjakan pada
saat kejadian lain terjadi di waktu lampau. Tenses ini juga
(+) S + had + V3 + C/O/A
ditandai oleh peristiwa lain yang terjadi pada masa lampau.
(─) S + had not + V3 + C/O/A Adverb pada tenses ini adalah sama dengan bentuk Present
(? ) Had + S + V3 + C/O/A? Perfect Tense.
Keterangan waktu: for ... , when/after/before + S + V2 , after/
Kalimat Nominal : before + S + V2
(+) S + had + been + C Contoh:
(─) S + had not + been + C - Johny had been studying English for 2 hours before I
(? ) Had + S + been + C? came.
- They had been being in the office when their boss came.
Contoh:
Kalimat verbal:
(+) I had gone to Jakarta before I met her.
(─) I had not gone to Jakarta before I met her.
(? ) Had you gone to Jakarta before you met her?
Kalimat nominal:
(+) He had been in Jakarta before he got the bad news.
(─) He had not been in Jakarta before he got the bad news.
(? ) Had he been in Jakarta before he got the bad news?
Fungsi:
Untuk menyatakan kegiatan yang sudah selesai dikerjakan
pada waktu lampau. Tenses ini ditandai oleh peristiwa lain
154 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 2 CONDITIONAL SENTENCES
Conditional sentence (kalimat bersyarat) adalah kalimat yang di dalamnya mengandung syarat. Alat yang
digunakan sebagai syarat meliputi: if (jika), unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on condition that (dengan
syarat), dan susunan inversi.
Keterangan: FAKTA
1. Tipe 1 merupakan pengandaian yang kemungkinan akan
terjadi. Tipe 2 dan 3 merupakan pengandaian yang tidak He doesn’t study so he doesn’t pass the exam. (VI (-))
mungkin terjadi. Fakta untuk tipe 2 adalah present (tidak He didn’t study so he didn’t pass the exam. (V2 (-))
terjadi di waktu sekarang) dan untuk tipe 3 adalah past
(tidak terjadi di waktu lampau). Keterangan:
2. To be yang digunakan untuk semua subyek dengan Past - Pengandaian pada kalimat 2 dalam bentuk positif V2
Tense adalah ‘were’. (studied), maka fakta harus bentuk negatif VI (doesn’t
3. Letak If Clause tidak selalu di depan Main Clause. Salah study).
satu dari klausa tersebut dapat diletakkan di depan. - Pengandaian pada kalimat 3 dalam bentuk positif had V3
Apabila anak kalimat berada di depan induk kalimat, (had studied), maka fakta harus negatif V2 (didn’t study).
dalam tata tulis menggunakan koma setelah anak kalimat
(If Clause).
B. BENTUK INVERSI/SUSUN BALIK
Contoh: Tipe 1 diawali dengan should, tipe 2 diawali dengan
1. If he studies hard, he will pass the exam. (It is possible were, dan tipe 3 diawali dengan had.
that he will pass the exam)
2. If he studied hard, he would pass the exam. (He doesn’t Contoh:
study, so he doesn’t pass the exam)
Tipe Noninversi
3. If he had studied, he would have passed the exam. (He
1 If you meet Ann, tell her that I will go to her
didn’t study, so he didn’t pass the exam)
house.
2 If the weather were fine now, we would go
Untuk mencari fakta no. 2 dan 3, kita bisa memakai swimming.
RUMUS PRAKTIS berikut. Perhatikan! 3 If he had ridden his bike fast, he would not
PENGANDAIAN FAKTA have been late to school.
V1 Possibility (will + V1)
V2/were V1/is, am, are Tipe Inversi
Had V3 V2/was, were 1 Should you meet Ann, tell her that I will go to
her house.
Kalimat Negatif (-) Kalimat Positif (+)
2 Were the weather fine now, we would go
Kalimat Positif (+) Kalimat Negatif(-) swimming.
3 Had he ridden his bike fast, he would not
Contoh: have been late to school.
PENGANDAIAN
If he studied he would pass the exam. (V2 (+))
If he had studied he would have passed the exam.
(Had V3 (+))
mata_elang_media@yahoo.co.id 155
BAB 3 SUBJUNCTIVE AND CAUSATIVE
A. SUBJUNCTIVE B. CAUSATIVE
Subjunctive merupakan suatu kalimat yang mengemu- Causative adalah penggunaan kata kerja-kata kerja
kakan suatu pengharapan yang biasanya bertentangan tertentu dalam bahasa Inggris yang bermakna menyuruh
dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Kalimat orang lain mengerjakan sesuatu, entah karena subyek
subjunctive menggunakan penanda pengandaian, merasa tidak sanggup mengerjakan sendiri atau ingin
yaitu: wish (berharap), if only (seandainya saja), as if/as agar orang lain mengerjakannya. Causative yang umum
though (seolah-olah), would rather (lebih suka). dikenal adalah have dan get.
156 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 4 TO INFINITIVE AND GERUND
A. TO INFINITIVE
Bentuk kata kerja simple (V1) dengan awalan to.
B. GERUND
Ving yang berfungsi sebagai noun (kata benda).
mata_elang_media@yahoo.co.id 157
6 Mengikuti prepositional object I am looking forward to hearing from you
Preposisi to berikut ini diikuti gerund: soon.
- to be used to: terbiasa Catatan khusus:
- to be accustomed to: terbiasa Apa bedanya used to dan to be used to?
- object to: keberatan Jawabannya adalah:
1. used to + V1: kebiasaan lampau.
- look forward to: menanti/ ingin sekali
2. to be used to + gerund: kebiasaan hingga
- to take to: senang sekarang.
- confess to: mengakui Contoh:
I used to play soccer. (sekarang sudah tidak lagi)
I am used to playing soccer. (sampai sekarang
masih dilakukan)
7 Membentuk noun phrase (frase kata benda): Ving + Noun swimming pool (kolam untuk berenang),
walking stick (tongkat untuk berjalan)
(bedakan dengan frase kata benda active
participle)
8 Mengikuti verb (kata kerja) tertentu: He enjoys smoking.
(V tertentu + gerund) I avoid answering my question.
Keterangan: verb tertentu yang diikuti gerund: avoid,
admit, appreciate, anticipate, continue, consider, deny,
detest, delay, enjoy,escape, excuse, finish, forgive, fancy,
imagine, keep, mind, postpone,practice, prevent, quit,
risk, resist, suggest.
9 Digunakan setelah frase berikut: Can’t help/stand (tidak It is no use waiting for her.
tahan), no use (tidak ada gunanya)
10 Sebagai obyek kata kerja: need/want/require (perlu) dan I have seen the film. I think it is worth seeing.
kata sifat worth (layak) dengan makna pasif.
11 Kata kerja yang bisa diikuti Ving atau to V1 - I forget giving her a letter.
a. Tidak ada perbedaan makna: advise, begin, continue, (lupa telah memberi)
dislike, dread, hate, intend, like, love, prefer, propose, I forget to give her a letter.
start. (lupa belum memberi)
b. Ada perbedaan makna: - I stop smoking .
S + forget/remember/stop/regret + Ving: (berhenti dari kebiasaan merokok)
pekerjaannya sudah dilakukan I stop to smoke.
S + forget/remember/stop/regret + to V1: (berhenti dari melakukan suatu pekerjaan
pekerjaannya belum dilakukan untuk merokok)
1. Modifiers of Noun
- a swimming pool (Gerund/Kolam untuk berenang)
a swimming child (Participle/Anak yang sedang berenang)
- a walking stick (Gerund/Tongkat untuk berjalan)
a walking girl (Participle/Gadis yang sedang berjalan)
Keterangan :
Kalau tidak dapat diterjemahkan dengan kata ‘untuk’, berarti bukan ‘Gerund’ tetapi ‘Participle’
158 mata_elang_media@yahoo.co.id
2. Sentence Pattern
- Walking in the jungle makes the young man happy. (Gerund)
Walking in the jungle, the young man felt happy. (Participle)
- Studying with teachers can solve the problem. (Gerund)
Studying with teachers, she can solve the problem. (participle)
Keterangan:
Kalau setelah bentuk ‘ing’, tidak ada ‘koma’, berarti kalimat tersebut belum mempunyai ‘Subject’, sehingga
bentuk ‘ing’ tersebut berfungsi sebagai ‘subject’ dan berbentuk Gerund, kalau ada ‘koma’, berarti kalimat
tersebut sudah mempunyai ‘Subject’ dan berbentuk ‘Participle’.
mata_elang_media@yahoo.co.id 159
V3 dan Having been V3 yang diletakkan di awal 3. Digunakan Gabungan Kalimat dengan
kalimat mengandung tiga makna: Menggunakan Relative Pronoun
a. kejadian sebab-akibat (kalimat) + N + V3
b. kejadian berurutan Keterangan:
c. kejadian bersamaan Dalam kalimat V3 berfungsi menerangkan Noun
Contoh: (kata benda) mengacu arti yang di-.
• Sebab-akibat: Surrounded by mountain, the Contoh:
city has a cool climate. The book is good
(Because/as/since the city is surrounded by The book is written by Mr. Covey
mountain, the city has a cool climate). Gabungan kalimatnya:
• Berurutan: Having been beaten by Joko, Joni 1. The book which is written by Mr. Covey is
became a polite man. good
(After Joni had been beaten by Joko, he 2. The book written by Mr. Covey is good
became a polite man.) (passive participle)
• Bersamaan: Studied, he watched the movie
(While he is studying he watches the movie) 4. Membentuk Frase KB (Kata Benda)
V3 + N = yang di / ter
2. Setelah Obyek dari Kata Kerja Sensasi
Contoh:
S + V panca indera + benda + being V3 - The tired boy (anak lelaki yang lelah)
- Hidden treasure (harta karun yang terpendam)
Keterangan: - Written story (cerita yang tertulis)
V3 mengikuti verb panca indera jika obyeknya
adalah obyek pasif (benda).
Contoh: When I came back home, I saw the roof
being tried to get on.
160 mata_elang_media@yahoo.co.id
Asked Me C. PERUBAHAN TENSES
Told Him Direct Indirect
Close the
Doni Advised Her to Simple Present Tense Simple Past Tense
door
Commanded Joko Present Continuous Tense Past Continuous Tense
Ordered The Girl Present Perfect Tense Past Perfect Tense
Present Perfect Past Perfect Continuous
b. Negative Imperative Continuous Tense Tense
Direct : Doni said: ‘Don’t close the door!’
Simple Past Tense Past Perfect Tense
Indirect : Doni asked me not to close the door. Past Perfect Continuous
Past Continuous Tense
Asked Me Tense
Told Him Simple Future Tense Past Future Tense
Close the
Doni Not To Past Future Continuous
Commanded Joko door Future Continuous Tense
Tense
Ordered The boy
Future Perfect Tense Past Future Perfect Tense
3. Kalimat Tanya (interogative/question) Future Perfect Continuous
Past Future Perfect Tense
Tense
a. Tanpa kata tanya
Past Future Tense Past Perfect Future Tense
Direct : Doni asked: ‘Do you know Stephen
Covey?’ Past Future Continuous Past Perfect Future
Indirect : Doni asked if (whether) I knew Tense Continuous Tense
Stephen Covey.
Perubahan
asked Direct Indirect
pada
wondered If/ Stephen I She/He
Doni I knew Pronoun
wanted to know whether Covey We They
Possessive My Her/His
inquired
Pronoun Our Their
Keterangan
Catatan: Tempat
Kalimat tanya tanpa kata dapat dijawab: ‘Yes, I do’ Here There
(Adverb of
atau ‘No, I don’t’. Place)
Demon- This That
b. Dengan kata tanya strative
Direct : Doni asked: Who is Stephen Covey?’ Adjective These Those
Indirect : Doni asked who Stephen Covey is. Now Then
Me Today That day
The next day
Him Tomorrow
The day after
Stephen
Asked Her who is Keterangan The following day
Covey
Joko Waktu Yesterday The day before
(Adverb of ________ ago ____ before
Doni The Girl Time) The day before
Stephen Two days before
who is yesterday
wanted Covey Last ____ The____ before
to know
about Stephen Covey The ____ after
Next ____
The following ____
inquired about Stephen Covey
Catatan:
Semua kata tanya dapat dipergunakan (who,
whom, whose, what, which, why, where, when,
how)
mata_elang_media@yahoo.co.id 161
BAB 7 DEPENDENT-INDEPENDENT CLAUSE
Dependent-independent clause adalah kalimat majemuk 3. Diawali ‘if/whether’
yang terdiri dari induk kalimat sebagai independent I don’t know if/whether she can come on time.
clause (dapat berdiri sendiri) dan anak kalimat sebagai - I don’t know = induk kalimat/Main clause/
dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri). Independent Clause (dapat berdiri sendiri)
- if/ whether she can come on time = anak
POLA KALIMAT kalimat/Dependent Clause (tidak dapat berdiri
sendiri)
Independent Clause +
162 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 8 PASSIVE VOICE
C. PASIF UNIK
Pasif S + to be being V3 + by ___
need need
Contoh: S + want + Ving atau S + want + tobe V
3
Aktif: John is bitting Mary. require require
Pasif: Mary is being bitten by John.
3. Pola Perfect
Contoh:
Aktif S + to be (has/hav/had) V3 + O ‘The room needs cleaning’ atau
‘The room needs to be cleaned.’
Contoh:
Aktif: John has bitten Mary.
Pasif: Mary has been bitten by John.
mata_elang_media@yahoo.co.id 163
BAB 9 CONJUNCTION
Conjunction adalah kata sambung/penghubung atau B. Subordinative Conjunction
kelompok kata dalam bahasa Inggris yang berfungsi
menghubungkan dua kata, frase, atau kalimat. Dalam Konjungsi yang menghubungkan klausa yang tidak
penggunaannya diperlukan pemahaman konteks setara.
kalimat dan arti dari conjunction-nya. Macam-macam 1. Keterangan Sebab
kata hubung ada dua, yaitu coordinative conjunction
Ditandai dengan konjungsi: as, since, because,
dan subordinative conjunction.
because of, due to, on account of the fact that,
A. Coordinative Conjunction owing to the fact that... = karena.
Contoh:
Konjugasi yang menghubungkan klausa yang setara. a. She is absent because/as/for/since he is sick.
kalimat
1. Correlative Conjunction b. She is sick due to/because of the cold weather.
Konjungsi yang dalam pemakaiannya berpasangan noun
dengan konjungsi lain.
2. Keterangan Pertentangan
a. Both... and... = keduanya baik... maupun... .
Contoh: Both my brother and sister are in Ditandai dengan konjungsi: although, though, even
London now. though, even if, despite, in spite of = meskipun/
b. Either... or... = baik... atau... . walaupun.
Contoh: You can go to the market either by bus Contoh: He is happy although he has no money
or by motorcycle. at all.
c. Neither... nor... = tidak... maupun... . 3. Keterangan Syarat
Contoh: He has neither food nor water.
d. Not only... but also... = tidak hanya... tetapi Ditandai dengan konjungsi: if (jika, seandainya),
juga... . unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on
Contoh: She has not only a big house but also condition that (dengan syarat), as long as (selama),
a wide garden. otherwise (jika tidak).
Contoh: I will give the money if you work for me.
2. Conjunctive Adverb
4. Keterangan Waktu
Conjunctive adverb yaitu kata keterangan yang
berfungsi sebagai penghubung klausa atau kalimat. Menggunakan konjungsi: when/as/while (ketika),
a. Nevertheless, however, yet = namun since (sejak), after (setelah), before (sebelum),
Contoh: She doesn’t earn much; however, he as soon as (segera setelah), in the mean time
can send his children to college. (sementara itu), till/until (sampai).
b. Therefore, accordingly, hence, as a result = Contoh: She has been living here since 1980.
oleh karena itu 5. Keterangan Akibat dan Tujuan
Contoh: She always works hard; therefore, she
Ditandai dengan konjungsi: so that (sehingga),
is promoted to a manager of the company.
so...that (sangat... sehingga), such... that (sangat...
c. Thus = dengan demikian
sehingga), in order that (agar, supaya).
Contoh: The girl is very beautiful; thus, she is
Contoh: They studied hard in order that they
liked by the boys.
passed the exam.
d. Besides, in addition = di samping itu
Contoh: She is clever; in addition, she is rich. 6. Keterangan Perbandingan dan Cara
e. Moreover, furthermore = lagi pula
Menggunakan konjungsi: as if, as though (seolah-
Contoh: He was very handsome; moreover, he
olah), as (sebagaimana), as...as (se.../ sama...),
was very polite.
than (daripada).
Contoh: He walked around as though he was in a
daze.
164 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 10 MODALS
Modal sering disebut juga sebagai auxiliary karena fungsinya dalam kalimat adalah sebagai kata kerja bantu.
A. MODAL PRESENT
Rumus: S + MODAL (will, shall, must, may, ought to, can) + V1
B. MODAL PAST
Rumus: S + MODAL PAST (would, should, must/had to, might, could) + V1
mata_elang_media@yahoo.co.id 165
C. MODAL PERFECT
Rumus: S + MODAL (must, might, should, could) + have + V3
Modal past Fungsi Contoh
Must have + V3 kesimpulan lampau Anto passed the exam. He must have studied.
Might have + V3 kemungkinan lampau Anto was absent. He might have been sick.
keharusan yang tak dikerjakan pada Contoh: Anto didn’t pass. He should have studied.
waktu lampau Fakta berlawanan arti: He didn’t study.
Should have + V3
He has been living in USA for 10 years. He must speak
kesimpulan sekarang (present)
English well.
Anto could have done the homework himself.
kemampuan yang tak digunakan di
Could have + V3 Fakta berlawanan arti: He didn’t do the homework
waktu lampau
himself.
166 mata_elang_media@yahoo.co.id
9. Bila subyek: gerund dan kata benda yang dianggap 15. Kata hubung ‘and’ menghubungkan pemakaian
abstrak + verb tunggal. Contoh: Swimming is her jenis dan bentuk kata yang setara, misalnya
hobby. gerund dengan gerund, klausa dengan klausa,
noun dengan noun, adjective dengan adjective,
10. Bila subyek: judul buku, cerita, film + verb tunggal.
frase dengan frase, dst.
Contoh: Romeo and Juliet is a good story.
Contoh:
11. Bila subyek: benda-benda berbentuk jamak - Debby enjoys playing on the beach and
berikut ini diikuti verb tunggal: billiards, dominos, swimming in the ocean.
cards + verb tunggal. Contoh: Billiards is an - I know Dean as a loyal employee and a hard
interesting game. worker.
12. Kata benda kolektif berikut bisa diikuti verb 16. Subyek yang terbentuk dari kata benda yang tak
tunggal maupun jamak: team, staff, family, jury, dapat dihitung (uncountable noun) harus dianggap
village. Dianggap tunggal bila dilihat kesatuannya. singular.
Dianggap jamak bila dititikberatkan pada anggota- Contoh:
anggotanya. - The meat has a lot of fat.
Contoh: - The news of Sapti’s marriage is surprising
- The staff is slim. It is composed of five many boys.
members. (mengacu pada kesatuannya)
17. Nama-nama cabang ilmu berikut ini harus
- The staff are strong. They are always ready
dianggap singular: mathematics, physics,
to join the competition. (mengacu pada
mechanics, statistics, politics, economics, optics,
anggota-anggotanya/bermakna orang)
phonetics + verb tunggal
13. Kesesuaian antara pronoun (kata ganti) dengan Contoh:
antecedent (kata atau bagian kalimat yang - Economics is a social science.
mendahului kata ganti). - Politics has become a favourite subject.
Contoh:
18. Untuk kata-kata all, no, half sangat mengacu
- John loves his daughter very much. (his: John)
kepada kata yang ditekankan.
- Stephen and Sandra love their children. (their:
Contoh:
Stephen and Sandra).
- No motorcycle is expensive.
14. Bila kata ‘either’ diikuti oleh ‘or’ dan ‘neither’ diikuti - No motorcycles are expensive.
oleh ‘nor’, maka kata kerja/verb dan auxiliary-nya
mungkin tunggal atau jamak bergantung pada
kata setelah ‘or’ atau ‘nor’ tunggal atau jamak.
Kalaupun kata ‘or’ atau ‘nor’ berdiri sendiri verb/
auxiliary-nya tetap ditentukan oleh kata setelah
‘or’ atau’nor’.
Contoh:
- Neither Novi nor Vivi is going to class today.
- Either Novi or Wiwit is going to the beach
today.
- Neither Novi nor her friends are going to class
today.
- Either Novi or his classmates are going to the
beach today.
mata_elang_media@yahoo.co.id 167
BAB 12 WORDS ORDER
Words order adalah urutan kata yang tepat dan benar - O = Ordinative
dalam kalimat bahasa Inggris. Contoh: one, two, three, second, first, dsb.
Kata sifat yang diberi awalan more, most dan
Noun phrase (kelompok kata benda) akhiran -er, -est
Disusun dengan urutan: D O E C H - E = Epithet/Adjective = kata sifat
Contoh: nice, fantastic, strong, beautiful, small
Contoh: The three beautiful American women - C = Classifying = kata benda yang berfungsi
D O E C H sebagai kata sifat
Contoh: American man
Keterangan: C
- D = Determiner - H = Head = kata benda utama
Contoh: Pada kata: The three beautiful American women,
a. Articles a, an, the head-nya adalah women.
b. Possessive my, your, our, her, his, its Kadang epithet/adjective pada noun phrase lebih
c. Demonstrative this, that, these, those dari satu. Maka rumusnya menjadi:
d. Quantitatives some, many, a lot of,
much, little, any, few,
Epithet
Di Si A T Sha C M PA
Keterangan:
- Di = descriptive enumerator : beautiful, expensive, strong, cheap, interesting,etc.
- Si = size = ukuran : big, small, thick, short, etc.
- A = age = umur : young, old, new, etc.
- T = temperature = suhu : cold, cool, warm, hot, etc.
- Sha = shape = bentuk : square, round, triangle, etc.
- C = colour = warna : red, black, white, etc.
- M = Material = bahan : plastic, metal, leather, diamond, etc.
- PA = V3 yang berfungsi sebagai adjective: bored, well-trained, handmade, etc.
Rumus Lengkap:
Epithet
D O C H
Di Si A T Sha C M PA
Contoh:
1. The most intelligent handsome tall young black well-trained French Actor.
Epithet
D O C H
Di Si A T Sha C M PA
well-
The most intelligent handsome tall young - - black - French Actor
trained
Epithet
D O C H
Di Si A T Sha C M PA
The two clever fat old - - white - bored English teachers
168 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 13 DERIVATION
1. Susunan kata yang tepat dan benar dalam kalimat
bahasa Inggris menurut fungsinya, yakni subyek, Akhiran Contoh
predikat, obyek, dan keterangan. -al arrival, approval, proposal, dsb.
2. Juga merupakan pola pembentukan kata turunan -age carriage, package, marriage, dsb.
yang berasal dari kata dasar dengan memberikan
-ity creativity, ability, dsb.
penam-bahan imbuhan (awalan dan akhiran), baik
kata benda, kata kerja, kata sifat maupun kata -y, -ery, -ary delivery, discovery, boundary, dsb.
keterangan. -hood brotherhood, childhood, dsb.
-ship leadership, relationship, dsb.
A. KATA BENDA (NOUN/N)
mata_elang_media@yahoo.co.id 169
C. KATA SIFAT (ADJECTIVE/ADJ) Akhiran Contoh
-able reasonable, adaptable, questionable.
1. Fungsi Kata Sifat -ing satisfying, interesting, disappointing.
Dalam kalimat berfungsi sebagai predikat. -ish Reddish, childish.
a. Letak setelah to be. Rumus: S + to be (is, am, -al astronomical, economical, accidental.
are, was, were) + adjective
-ic basic, sympathetic.
Contoh: She is beautiful; They are happy
b. Letak setelah linking verb. Rumus: S + linking -ed bored, satisfied.
verb + adjective
Macam-macam linking verb:
- seem, appear, look (nampak) D. KATA KETERANGAN (ADVERB/ADV)
- get, become, turn (berubah jadi ... )
- sound (terdengar)
Fungsi Kata Keterangan
- stay, remain, keep (tetap)
- feel (terasa) Dalam kalimat berfungsi menerangkan kata kerja.
Contoh: He looks calm adj a. Letak sesudah verb/predikat. Rumus: S + V + Adv
c. Letak sebelum kata benda/ menerangkan Contoh: He walks carefully.
kata benda. Rumus: Adjective + noun b. Letak sebelum verb/predikat yang diterangkan.
Contoh: Beautiful girl. Rumus: S + Adv + V
Contoh: He carefully ran away.
2. Ciri-Ciri Kata Sifat c. Letak di awal kalimat. Rumus: Adv + S + V
a. Setelah kata: very, so, quite, too, more, most. Contoh: Everyday, I wake up early.
Contoh: d. Letak sesudah obyek. Rumus: S + V + O + Adv
- He is very handsome. Contoh: He studies Mathematics carefully.
- The ball is so expensive.
b. Menggunakan akhiran. Catatan:
Posisi adverb tergantung jenis adverb-nya. Ada yang
Akhiran Contoh hanya bisa di satu posisi, ada yang bisa ada di berbagai
- ive imaginative, creative, active. macam posisi.
-ous dangerous, suspicious.
-ful beautiful, powerful.
-less jobless, homeless, powerless.
-y wealthy, hairy, sadly.
-ly monthly, friendly, daily.
170 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 14 ELLIPTIC SENTENCES
Penggabungan dua kalimat dengan penghilangan B. GABUNGAN SETARA BERLAWANAN
bagian predikat yang sama dari suatu kalimat.
Untuk kondisi berlawanan digunakan kata hubung
A. GABUNGAN SETARA ‘but/while’.
Polanya:
Gabungan setara menggunakan kata hubung ‘and’. S1 + auxiliary (V) – but/while – S2 + auxiliary not
Gabungan setara dibagi dua, yaitu positif dan negatif. S1 + auxiliary not (V) – but/while – S2 + auxiliary
Contoh:
1. Positif
My sister will be interested in reading this book while
Untuk kalimat positif digunakan kata hubung ‘so’ my son won’t.
dan ‘too’.
Polanya: S1 + V1 – but/while – S2 + do/does not
a. Menggunakan auxiliary. S1 + V2 – but/while – S2 + did not
S1 + auxiliary + (V) – and – S2 + auxiliary + too
S1 + auxiliary + (V) – and – so + auxiliary + S2 Contoh:
- I like ice cream but he doesn’t.
Contoh: - He doesn’t like ice cream but I do.
- Anton is handsome and Joko is too.
- Anton is handsome and so is Joko. C. GABUNGAN/KATA SAMBUNG BERPASANGAN
mata_elang_media@yahoo.co.id 171
BAB 15 ADJECTIVE CLAUSE
Adjective clause adalah klausa yang berfungsi sebagai 2. Untuk Pengganti Obyek
kata sifat yang menerangkan kata benda sebelumnya/ Polanya: Benda + ____ which/that ____ + S + P
orang atau benda.
Contoh:
A. UNTUK ORANG The book is good.
We bought it yesterday.
1. Pengganti Subyek Gabungan: The book which/that we bought
Polanya: Orang + ____ who/that ____ + P yesterday is good.
172 mata_elang_media@yahoo.co.id
BAB 16 READING
A. SHORT FUNCTIONAL TEXT semua tugas secara implisit tertera pada pilihan A.
Jawaban: A
1. Message
Berikut ini sebuah contoh message. 2. When should Refandy Putra report the exhibition?
A. After the exhibition finished
Contoh Soal B. Three weeks after the exhibition
C. Two days after the exhibition
This is a message quotation from the sales D. At least two weeks after the exhibition
manager to Rifandy Putra: E. Before two weeks
In efforts to achieve sales target in 2011, Pembahasan:
I hereby assign you to do an exhibition of Jawaban yang paling tepat adalah D. Terdapat
products – products of PT Aichi Tex in the city of dalam kalimat “You must give a report no later than
Surabaya, Semarang, Yogyakarta, and Bandung, two weeks after the completion of an exhibition.”
with the following schedule: Refandy Putra harus menyerahkan laporan paling
Surabaya : 15 – May 20, 2011 tidak 2 minggu setelah pameran.
Semarang : 24 – May 27, 2011
Jawaban: D
Yogyakarta : May 29 – June 1, 2011
Bandung : 5 - June 8, 2011 3. Why does the manager assign the salesman to do
In performing the tasks you are required to
an exhibition?
coordinate with representatives of PT Sukses
A. To introduce the products
Makmur in the local town. You must give
B. To make cooperation with the local town
a report no later than two weeks after the
C. To achieve the sales target in 2011
completion of an exhibition. So please be my
D. To involve the sales in the product promotion
best.
E. To achieve the sales goals
Adapted from: http://dinnygiar.wordpress.com/2011/01/01/
example-from-memo/ Pembahasan:
Sales manager menugaskan salah satu salesman
1. The message is about…. untuk mengadakan pameran sebagai usaha untuk
A. Assigning the sales to do and arrange all of the mencapai target sales di tahun 2011. Hal ini
product exhibition dapat kita lihat pada kalimat “In efforts to achieve
B. Asking the sales to make a report of the sales target in 2011, I hereby assign you to do an
exhibition exhibition of products.”
C. Asking the sales to go to Semarang, Yogyakarta, Jawaban: C
Bandung, and Surabaya
4. In performing the tasks you are required to
D. Assigning the sales to coordinate with
coordinate with representatives of PT Sukses
representatives of PT Sukses Makmur
Makmur in the local town. The synonym of tasks
E. Assigning the sales to achieve the sales target
in 2011 is, EXCEPT ....
A. duty C. work E. report
Pembahasan: B. assignment D. order
Sales manajer menyuruh Refandy Putra untuk
mengadakan pameran, menyuruh pergi ke berbagai Pembahasan:
kota, berkoordinasi dengan PT Sukses Makmur, dan Tasks yang berarti tugas memiliki persamaan kata
membuat laporan hasil pameran tersebut. Dengan dengan kata lain seperti duty, assignment, work,
kata lain, manajer menyuruh Refandy Putra untuk order. Jadi, yang bukan merupakan persamaan
mengadakan dan mengatur segala sesuatu untuk kata dari kata tasks adalah report yang berarti
keperluan pameran tersebut. Oleh karena itu, laporan.
Jawaban: E
mata_elang_media@yahoo.co.id 173
2. Announcement kalimat tersebut merupakan perian, rincian, dan
Announcement (pengumuman) adalah sesuatu klarifikasi dari kalimat tadi.
yang diucapkan, ditulis dan dicetak agar orang lain Jawaban: D
mengetahui sesuatu yang terjadi atau yang akan
terjadi. 2. … can’t be brought into an airplane.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam A. Knives D. Baseball bats
pengumuman bentuk tulis adalah: B. Screwdrivers E. Wrenches
· judul atau jenis peristiwa C. Ski poles
· tanggal atau waktu
Pembahasan:
· tempat
Seperti diisyaratkan paragraf 1, “the following
· orang/ alamat yang dapat dihubungi
items are never allowed to be taken onto a plane
by passengers,… weapons, including knives
Contoh Soal and…”, barang yang dilarang untuk dibawa ke
pesawat adalah, antara lain, pisau. Di lain pihak,
ANNOUNCEMENT barang-barang yang dinyatakan opsi (B), (C), dan
(D) seperti diinformasikan paragraf 2- merupakan
In accordance with the international security
barang-barang yang boleh dibawa ke pesawat
regulations, the following items are never allowed asalkan ditempatkan di bagasi.
to be taken onto plane by passengers, either in their Jawaban: A
carry-on bags or in their checked luggage: weapons,
including knives and guns, explosives, including 3. “When you pass through the security line, all bags
dynamite and fireworks. will go through our X-ray machines…” (paragraph 3)
The underlined part of the sentence above means
The following items may be placed in checked …
luggage but do not on carry-on bags. Tools, including A. All bags will be sent to the x-ray machines.
hammers, screwdrivers and wrenches; sports B. All bags will be moved to the x-ray machines.
equipment such as golf clubs, baseball bats, skis C. All bags will be delivered with x-ray machines.
and ski poles. D. All bags will be packed next to x-ray machines.
When you pass through the security line, all E. All bags will be checked by using x-ray machines.
bags will go through our X-ray machines and some Pembahasan:
bags will be manually checked by personnel, as well. Kalimat, “all bags will go through our X-ray
machines” (semua tas harus melewati mesin
Thank you for your cooperation. Have a save pemindai sinar X) memiliki maksud dan pengertian
and pleasant flight. bahwa”semua tas harus diperiksa dengan
(National Examination 2009/2010) menggunakan mesin pemindai sinar X (all bags
will be checked by using X-ray machines).
1. What is the announcement about?
Jawaban: E
A. Weapons and explosives.
B. Items which can’t be brought on carry on bags. 3. Brochure
C. Welcoming foreign passengers.
Brosur atau pamflet memuat informasi
D. International airport security regulations. atau penjelasan tentang suatu produk, layanan,
E. A warning to passengers from different fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau
countries. dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi
Pembahasan: dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas,
Inti dari pengumuman pada teks terdapat dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu
pada kalimat pertama, “In accordance with singkat. Brosur juga didesain agar menarik
the international security regulations…”, yakni perhatian, dan dicetak di atas kertas yang baik
peraturan keamanan bandara internasional; dalam usaha membangun citra yang baik terhadap
sementara pernyataan-pernyaaan yang mengikuti layanan atau produk tersebut.
174 mata_elang_media@yahoo.co.id
Contoh Soal:
http://www.mountaincoloradoland.com/LRR%20brochure_inside3.jpg
mata_elang_media@yahoo.co.id 175
Pembahasan: sebagainya.
Berdasarkan brosur di atas dapat kita ketahui § Berfokus pada keterangan waktu dan
bahwa yang ditawarkan oleh Crafted homesites tempat.
adalah all underground utilities, mountain views,
neighborhood trail system and convenient country Contoh Soal:
living.
Jawaban : E
Airin-Benyamin leads vote counts in all of S.
4. What is the finest river that is offered for rafting Tangerang’s seven districts: LSI
experience in the brochure above? The Jakarta Post, Jakarta | Sun, 02/27/2011 9:02
A. Nile river PM | Jakarta
B. Arkansas river The Indonesia Survey Institute’s (LSI) quick
C. Amazon river
count result shows that the Airin Rachmi Diany-
D. Gangga river
E. Misisipi river Benyamin Davnie pairing leads vote counts in all
of South Tangerang’s seven districts during the
Pembahasan:
Berdasarkan brosur di atas dapat kita ketahui Jakarta satellite city’s mayoral re-election. The LSI
bahwa the finest river adalah Arkansas river. announced on Sunday afternoon, citing the quick
Jawaban : B count result, that the Airin-Benyamin pair gathered
a total of 54 percent of the votes, followed closely
B. TEXTS by the Arsyid-Andre Taulani ticket with 43 percent.
The other two pairs, Rodiyah Najibah-Sulaiman
1. News Item Yasin and Yayat Sudrajat-Norodom Sukarno, only
managed to secure a total of 1,2 percent and 1,1
Social purpose
percent respectively, kompas.com reported. South
To inform readers or listeners about events of
the day which are considered newsworthy or Tangerang residents cast their ballots on Sunday in
important. a re-run mayoral election. The election was the first
a. Bagian-bagian dari teks news item: held last year, with the Airin-Benyamin coming out
the winners. But, the Constitutional Court ordered
§ Headline (eye-catching title) atau judul
for a re-election after finding that the campaign
utama.
team of the winning pair cheated.
§ Newsworthy event atau kejadian inti.
§ Background events, memaparkan latar 1. The text above is written in form of ….
belakang atau pemicu terjadinya kejadian A. narrative D. description
termasuk tempat kejadian dan orang-orang B. news item E. review
yang terlibat. C. report
§ Sources, komentar dari saksi kejadian Pembahasan:
termasuk juga pendapat para ahli. Dilihat dari isinya, secara jelas teks di atas
§ Crisis, pemunculan masalah. merupakan news item. Hal ini juga dapat
diidentifikasi dari struktur teksnya (generic structure).
b. Ciri-ciri kebahasaan teks news item: Jawaban: B
§ Memiliki headline, yaitu informasi singkat
2. The first sentence of the text above is called ….
mengenai berita.
A. orientation D. complication
§ Menggunakan action verbs, kata kerja yang B. identification E. thesis
menunjukkan peristiwa atau kegiatan. C. newsworthy event
§ Menggunakan saying verbs, kata kerja Pembahasan:
pelaporan misalnya: said, told, dan Pada setiap teks news item, terdapat satu berita
176 mata_elang_media@yahoo.co.id
inti (newsworthy event). Pada teks di atas, kalimat kejadian yang terjadi di masa lampau
pertama merupakan berita inti. (biasanya ditulis secara kronologis).
Jawaban: C 3) Reorientation: bagian ini bersifat optional
3. Based on the quick count done by the Indonesia (bisa muncul atau tidak), berisi komentar
Survey Institute, who is the winning pair? pribadi atau penilaian dari si penulis
A. Airin-Benyamin terhadap rangkaian kejadian yang sudah
B. Arsyid-Andre Taulani dipaparkan.
C. Yayat Sudrajat-Norodom Sukarno b. Ciri-ciri kebahasaan (language features)
D. Rodiyah Najibah-Sulaiman Yasin 1) Menggunakan past tense; misalnya “I had
E. Airin-Andre Taulani a terrible day yesterday.” atau “The flight
Pembahasan: was nearly fourteen hours.”
Dari isi teks di atas, pasangan yang menang (the 2) Mengenalkan personal participant;
winning pair) adalah Airin-Benyamin. Hal ini juga misalnya I, my group, etc.
ditegaskan pada judul teks.
3) Menggunakan chronological connection
Jawaban: A
(kata penghubung waktu); misalnya then,
4. How many percent of the votes did the winning pair first, next, etc.
gather? 4) Menggunakan linking verb; seperti was,
A. seventy five percent were, had, etc.
B. forty three percent 5) Menggunakan action verb; seperti went,
C. twelve percent
wrote, took, etc.
D. eleven percent
E. fifty four percent
Contoh Soal
Pembahasan:
Berdasarkan isi teks di atas, pasangan yang
My Day
menang (Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie)
memperoleh suara sebanyak lima puluh empat I had a terrible day yesterday. First, I woke up an
persen. hour late because my alarm clock didn’t go off. Then,
Jawaban: E I was in such a hurry that I burned my hand when I
2. Recount was making breakfast. After breakfast, I got dressed
Teks recount adalah teks yang menceritakan so quickly that I forgot to wear socks.
serangkaian kejadian/peristiwa di masa lampau. Next, I ran out of the house trying to get the 6:30
Misalnya, pengalaman ketika liburan di Bali. bus, but of course I missed it. I wanted to take a taxi,
Kejadian/peristiwa tersebut dijelaskan secara
but I didn’t have enough money.
kronologis atau runtut sesuai urutan waktu
kejadian. Dalam teks recount, tokohnya tidak Finally, I walked the two kilometers to my school
memiliki konflik atau permasalahan yang harus only to discover that it was Sunday! I hope I never
diatasi. Hal inilah yang membedakan recount have a day as the one I had yesterday.
dengan narrative. http://belajar-bahasa-inggris.org/2010/12/penjelasan-
a. Struktur organisasi teks (generic structure of teks-recount-text-soal/
the text)
Sistematika penulisan atau susunan paragraf pada 1. The text mainly tells us about...
A. the writer’s terrible day
teks report adalah sebagai berikut:
B. the writer’s breakfast
1) Orientation: bagian ini memperkenalkan C. the writer’s impression about his school
tokoh yang ada dalam teks, tempat dan D. the writer’s experience at school
waktu. E. the writer’s impression about taxi
2) Events: bagian ini memaparkan rangkaian Pembahasan:
mata_elang_media@yahoo.co.id 177
Secara keseluruhan teks memaparkan cerita misalnya: start, force, obtain.
tentang hari yang buruk bagi penulis. · Menggunakan simple present tense,
Jawaban: A misalnya: air rises as it enters an area of
2. The text is written in the form of a/an... flow pressure, petroleum products vary
A. recount C. report E. spoof greatly.
B. narrative D. anecdote · Menggunakan kalimat pasif, misalnya: it is
Pembahasan: often laid on a leaf, the air is heated from
Teks yang memaparkan atau menceritakan the ground.
pengalaman atau peristiwa yang dialami seseorang · Menggunakan kata hubung penunjuk
merupakan jenis teks recount. waktu dan akibat, misalnya: before, then
Jawaban: A dan because.
3. The purpose of the text is to... · Menggunakan frasa benda, misalnya: flow
A. entertain readers pressure, water droplets, lubricating oil.
B. describe the writer’s school · Menggunakan kata benda abstrak,
C. report an event to the teacher misalnya: life.
D. inform reader about event the day · Menggunakan kalimat majemuk, misalnya:
E. tell past event
this tends to occur mainly in the tropics,
Pembahasan: where the air in contact with the ground is
Secara keseluruhan teks tersebut memaparkan
warmer than the air above.
hari yang buruk yang dialami oleh penulis, hal ini
menunjukkan bahwa tujuan teks adalah untuk · Menggunakan istilah teknis, misalnya:
menceritakan apa yang sudah terjadi (tell past orographic rain, convection rain.
events). b. Struktur dari teks explanation.
Berikut ini merupakan struktur dari teks
Jawaban: E
explanation.
4. Where can we find an orientation? 1) General statement: pernyataan/ penjelasan
A. in the first sentence of paragraph one umum.
B. in the first sentence of paragraph two 2) Sequenced explanation: penjelasan tentang
C. in the first sentence of paragraph three proses.
D. in the paragraph four
3) Conclusion: kesimpulan dan penutup.
E. in the last sentence of paragraph one
Pembahasan:
Orientation atau pendahuluan pada teks recount
Contoh Soal
di atas terdapat pada kalimat pertama paragraf
Have you ever wondered how chocolate is
pertama.
Jawaban: A made? In this article we’ll enter the amazing world
of chocolate, so you can understand exactly what
3. Explanation you’re eating.
Tujuan teks explanation adalah menerangkan atau Chocolate starts with a tree called the cacao
menjelaskan proses-proses yang terjadi dalam
tree. The tree grows in equatorial regions, especially
pembentukan atau kegiatan yang terkait dengan
fenomena alam, dunia ilmiah, sosial budaya, atau in places such as South America, Africa and
lainnya. Indonesia. The cacao tree produces a fruit about
a. Ciri-ciri teks explanation the size of a small pineapple. Inside the fruit are the
Ciri-ciri teks explanation adalah sebagai berikut. tree’s seeds, also known as cocoa beans.
· Menggunakan kata benda umum, misalnya: The beans are fermented for about a week,
petroleum products. dried in the sun and then shipped to the chocolate
· Menggunakan kata kerja tindakan, maker. The chocolate maker starts by roasting
178 mata_elang_media@yahoo.co.id
the beans to bring out the flavor. Different beans 3. “… so they are often sorted and blended to
from different places have different qualities and produce…” (paragraph 3).
flavor, so they are often sorted and blended to The underlined word has the closest meaning to…
produce a distinctive mix. Next, the roasted beans A. arranged
B. combined
are winnowed. Winnowing removes the meat nib
C. separated
of the cocoa bean from its shell. Then, the nibs are D. distributed
blended. The blended nibs are ground to make E. organized
it a liquid. The liquid is called chocolate liquor. It Pembahasan:
tastes bitter. All seeds contain some amount of fat, · sorted (adj)= yang disortir, yang dipisah-
and cocoa beans are not different. However, cocoa pisahkan
beans are half fat, which is why the ground nibs · arranged (adj)= yang disusun, yang ditata
from liquid. It’s pure bitter chocolate. · combined (adj)= yang digabung, gabungan
· separated (adj)= terpisah, tersendiri
1. The text is about… · distributed (adj)= yang dibagikan, yang
A. the cacao tree disalurkan
B. the making of chocolate
· organized (adj)= tertata, terorganisir
C. the cocoa beans
D. the flavor of chocolate Jawaban: C
E. the raw chocolate
4. How does the chocolate maker start to make
Pembahasan:
chocolate?
Pada kalimat, “Have you ever wondered how
A. by fermenting the beans
chocolate is made?...”, dapat disimpulkan bahwa teks
B. by roasting the beans
di atas membahas proses pembuatan cokelat.
C. by blending the beans
Jawaban: B D. by sorting the beans
E. by drying the beans
2. The third paragraph focuses on…
A. the process of producing chocolate Pembahasan:
B. how to produce the cocoa flavor Perhatikan paragraf 3 kalimat kedua, …“The
C. where chocolates comes from chocolate maker starts by roasting the beans
D. the chocolate liquor to bring out the flavor”… Berdasarkan kalimat
E. the cacao fruit tersebut dapat disimpulkan bahwa pembuat
cokelat memulai mengolah coklat dengan
Pembahasan: membakar biji cokelat.
Untuk menentukan pikiran utama, kita harus Jawaban: B
menyimpan pertanyaan dibenak: ide gagasan apa
yang paling umum dari keseluruhan teks? Apa 4. Analytical Exposition
ide gagasannya yang menghubungkan bagian- Teks analytical exposition merupakan teks yang
bagian menjadi keseluruhan? Opini apa yang digunakan untuk mengajak atau meyakinkan
disokong oleh semua bagian/ semua kalimat? pembaca atau pendengar tentang suatu keadaan,
Ide gagasan apa yang dipaparkan dan dijelaskan hal, ataupun peristiwa.
oleh bagian-bagian tersebut? Jawaban dari Teks analytical exposition terdiri dari tiga bagian,
pertanyaan ini dinamakan pikiran utama. (Soal ini yaitu:
merupakan contoh soal dari indikator: siswa dapat 1. Thesis
menentukan informasi tertentu dari sebuah teks Berisi suatu pernyataan tentang permasalahan
explanation).
tertentu. Biasanya diawali dengan
Jawaban: A kalimat I personally think, In my opinion, I believe,
etc.
mata_elang_media@yahoo.co.id 179
2. Arguments day, the risk is nineteen greater. Ninety five percent
Berisi tentang alasan-alasan untuk mendukung of people who suffer of bronchitis are people who
thesis yang dikemukakan. Diawali dengan are smoking. Smokers are two and half times more
kata, atau frase First, Second, Furthermore, In likely to die of heart disease than non-smokers are.
addition, The last, dll. Additionally, children of smoker are more
3. Reiteration likely to develop bronchitis and pneumonia. In one
Berisi tentang simpulan dari thesis dan hour in smoky room, non-smoker breathes as much
arguments yang dikemukakan. Kata-kata yang as substance causing cancer as if he had smoked
digunakan biasanya In my conclusion, Based on fifteen cigarettes.
the arguments above, etc.
Smoking is good for tobacco companies
Ciri-ciri kebahasaan teks analytical exposition: because they do make much money from smoking
a. Menggunakan generic participant (human or habit. Smoking however is not good for every body
non-human). else.
b. Menggunakan specific participants untuk Source: http://understandingtext.blogspot.com/2008/12/
menyebut penulis dan pembaca, ter-utama is-smoking-good-for-us-example-of.html
pada bagian thesis dan reiteration.
c. Menggunakan causal connectives untuk 1. The text mainly tells us about….
menyatakan pendapat/argumen. A. smoking is not good habit for us
d. Menggunakan bentuk kata kerja being dan B. some point of views of smoking habit
C. the negative effects of smoking
having.
D. the disadvantages of smoking
e. Menggunakan kosakata yang mengindikasikan
E. the explanation of smoking habit
sikap penulis.
f. Meng gunakan strong modality untuk Pembahasan:
mengindikasikan sikap penulis. Teks di atas membahas tentang dua sudut
g. Menggunakan verbs of doing. pandang dari kebiasaan merokok, yaitu dari sisi
positif dan negatif, sehingga jawaban yang paling
tepat adalah B.
Contok Soal
Jawaban: B
Is Smoking Good for Us? 2. The main idea of the third paragraph is….
Before we are going to smoke, it is better to A. Most of lung cancers are caused by smoking.
B. Smokers are more likely to get heart attack than
look at the fact. About 50 thousands people die
non-smokers.
every year in Britain as direct result of smoking.
C. Smokers get more risk of lung cancers,
This is seven times as many as die in road accidents.
bronchitis, and heart disease than non smokers
Nearly a quarter of smokers die because of diseases do.
caused by smoking. D. There are some smokers’ diseases.
Before we are going to smoke, it is better to E. Smokers suffer some diseases, such as heart
look at the fact. About 50 thousands people die attack, bronchitis, and lung cancer.
every year in Britain as direct result of smoking. Pembahasan:
This is seven times as many as die in road accidents. Isi dari paragraf ketiga dari teks di atas yaitu
Nearly a quarter of smokers die because of diseases tentang perokok yang memiliki resiko yang lebih
caused by smoking. tinggi untuk terjangkit berbagai jenis penyakit,
seperti serangan jantung, kanker paru-paru, dan
Ninety percent of lung cancers are caused bronkitis. Oleh karena itu, jawaban yang paling
by smoking. If we smoke five cigarettes a day, we tepat adalah C.
are six times more likely to die of lung cancer than Jawaban: C
a non-smoker is. If we smoke twenty cigarettes a
180 mata_elang_media@yahoo.co.id
3. What is the purpose of the text? • Recommendation
A. To persuade the readers that smoking is not Pernyataan tentang bagaimana seharusnya
good for us. atau tidak seharusnya sesuatu ada atau
B. To explain why smoking is not good for us.
dilakukan.
C. To describe the advantages and
disadvantages of smoking. b. Ciri-ciri kebahasaan teks hortatory expo-
D. To tell the readers that smoking is not good sition:
habit.
E. To tell the readers about smoking habit. • Menggunakan abstract noun misalnya
policy, government, etc.
Pembahasan:
Teks di atas adalah teks analytical exposition yang • Menggunakan jargon misalnya species,
berfungsi untuk meyakinkan pembaca tentang mammal, etc.
suatu hal. Dalam hal ini penulis meyakinkan • Menggunakan modals misalnya must,
kepada pembaca bahwa merokok itu bukan suatu should, etc.
kebiasaan yang baik. Jadi, jawaban yang paling • Menggunakan bahasa evaluatif, misalnya
tepat adalah A.
necessary, important, significant, valuable.
Jawaban: A
• Menggunakan kalimat pasif.
4. There are some illnesses that are caused by smoke, • Menggunakan thinking verb, misalnya I
EXCEPT… believe, I think.
A. lung cancer
B. heart disease
C. bronchitis Contoh Soal
D. headache
E. pneumonia Cars Should Be Banned In The City
Pembahasan: Cars should be banned in the city. As we all
Berikut ini merupakan penyakit yang disebabkan
know, cars create pollution, and cause a lot of road
oleh kebiasaan merokok seperti kanker paru-paru,
bronkitis, serangan jantung, dan radang paru-paru deaths and other accidents.
yang semuanya terdapat dalam teks. Sedangkan Firstly, cars, as we all know, contribute to
headache (sakit kepala) bukan merupakan penyakit most of the pollution in the world. Cars emit a
yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
deadly gas that causes illnesses such as bronchitis,
Jawaban: D
lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these
5. Hortatory Exposition illnesses are so bad that people can die from them.
Teks hortatory exposition digunakan untuk Secondly, the city is very busy. Pedestrians
memaparkan ide/opini/pendapat untuk wander everywhere and cars commonly hit
memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu
pedestrians in the city, which causes them to die.
terhadap suatu fenomena.
Cars today are our roads biggest killers.
a. Struktur teks hortatory exposition:
Thirdly, cars are very noisy. If you live in
• Thesis the city, you may find it hard to sleep at night, or
Pernyataan pendapat penulis terhadap concentrate on your homework, and especially talk
suatu kasus/fenomena: atau issue, hal yang to someone.
dipersoalkan.
In conclusion, cars should be banned from
• Arguments
the city for the reasons listed.
Alasan mengapa ada keprihatinan, dan
mengarah pada saran atau rekomendasi.
mata_elang_media@yahoo.co.id 181
1. The text above is written in form of…. Jawaban E merupakan inti dari paragraf argumen
A. narrative yang ketiga. Sehingga yang bukan merupakan
argumen dari teks tersebut adalah B.
B. hortatory exposition Jawaban: B
C. report
D. description 4. How many arguments does the writer propose?
E. review A. two
Pembahasan:
B. three
Berdasarkan isinya, teks tersebut dikategorikan
C. four
sebagai teks hortatory exposition karena paragraf
D. five
pertama merupakan pernyataan dari penulis
E. six
mengenai suatu feno-mena (thesis); paragraf
kedua, ketiga, dan keempat merupakan argument; Pembahasan:
dan paragraf terakhir adalah rekomendasi Teks hortatory exposition di atas mempunyai tiga
tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tidak argumen.
dilakukan. Jawaban: B
Jawaban: B
6. Discussion
2. The first paragraph of the text above is called…
A. orientation Teks discussion digunakan untuk membahas
dan mengeksplorasi suatu masalah/kejadian
B. identification dari berbagai sudut pandang sebelum membuat
C. recommendation keputusan.
D. complication Teks discussion terdiri dari 3 bagian:
E. thesis
a. Issue
Pembahasan: Berisi pengenalan isu yang akan dibahas.
Paragraf pertama dari teks di atas berisikan b. Arguments for and against
pernyataan pendapat penulis terhadap suatu
Berisi argumen yang mendukung isu dan
kasus/fenomena; atau isu, hal yang dipersoalkan.
Dalam teks hortatory exposition, paragraf seperti argumen yang menolak isu beserta bukti-
yang dijelaskan dinamakan thesis. buktinya.
Jawaban: E c. Conclusion
Merupakan rangkuman dari kedua sudut
3. These are some reasons of why cars should be pandang dari isu yang ada atau berisi
banned in the city, EXCEPT… rekomendasi dari satu sisi sudut pandang.
A. Cars contribute pollution.
B. Cars can take you wherever you want. Ciri-ciri teks discussion:
C. Cars are roads biggest killers. a. Menggunakan general nouns untuk membuat
D. Cars are so noisy.
pernyataan yang berhubungan dengan kategori.
E. Cars can be dangerous for pedestrians.
b. Menggunakan relating verbs untuk memberikan
Pembahasan: informasi tentang isu.
Reason merupakan kata lain dari argument. Dalam c. M e n g g u n a ka n t h i n k i n g v e r b s u n t u k
teks hortatory exposition, paragraf yang berisi mengekspresikan pandangan penulis.
argument biasanya berada setelah paragraf thesis
d. Menggunakan additive, contrastive and causal
dan sebelum paragraf recommendation. Dalam
connectives untuk menghubungkan argument.
teks hortatory exposition di atas, terdapat tiga
argumen. Jawaban A, merupakan inti dari paragraf e. Menggunakan detailed noun groups untuk
argumen pertama. Jawaban B bukan merupakan memberikan informasi dalam tatanan yang rapi.
argumen dari teks tersebut. Jawaban C dan E f. Menggunakan varying degrees of modality.
merupakan inti dari paragraf argumen yang kedua. g. Menggunakan adverbials of manner.
182 mata_elang_media@yahoo.co.id
Contoh Soal Teks di atas berisi tentang keuntungan dan
kerugian dari tenaga nuklir. Hal ini terlihat jelas
pada judulnya, sehingga jawaban yang paling
The Advantages and Disadvantages of tepat adalah B.
Jawaban: B
Nuclear Power
2. There are some advantages of nuclear energy,
Nuclear power is generated by using uranium
EXCEPT….
which is a metal mined in various part of the world.
A. It causes no pollution.
The first large scale of nuclear power station was B. It does not produce smoke or carbon dioxide.
opened at Calder Hall in Cumbria, England in 1956. C. It produces huge amounts of energy.
Some military ships and submarines have D. It is dependable.
nuclear power plant for engine. Nuclear power E. It is produces huge amount of waste.
produces around 11% of the world’s energy needed, Pembahasan:
and produces huge amounts of energy. It causes Ada beberapa keuntungan dari penggunaan energi
nuklir (paragraph 2). Jadi, yang bukan merupakan
no pollution, as we would get when burning fossil
keuntungan dari energi nuklir yaitu jawaban E.
fuels. The advantages of nuclear plant are as follow: Jawaban: E
§ It costs about the same coal, so it is not
expensive to make. 3. On the other hand, nuclear power is very dangerous.
§ It does not produce smoke or carbon dioxide, The antonym of dangerous is….
so it does not contribute to the greenhouse A. safe
effect.
§ It produces huge amounts of energy from B. risky
small amount of uranium. C. perilous
§ It produces small amount of waste. D. damaged
§ It is reliable. E. generous
Pembahasan:
On the other hand, nuclear power is very safe : aman
dangerous. It must be sealed up and buried for risky : beresiko
many years to allow the radioactivity to die away. perilous : penuh bahaya
Furthermore, although it is reliable, a lot of money damaged : rusak
has to be spent on safety because if it does go Sehingga, antonim dari kata “dangerous” adalah
“safe”.
wrong, a nuclear accident can be a major accident.
Jawaban: A
People are increasingly concerned about this matter.
In the 1990’s nuclear power was the fastest growing 4. When did the nuclear power grow fastest in the
source of power in many parts of the world. world?
http://understandingtext.blogspot.com/2009/02/ A. in the nineteen-nineteen
example-of-discussion-text-on-nuclear.html B. in the nineteen-sixty
1. The text mainly tells us about.... C. in the nineteen-seventy
A. the explanation of nuclear power D. in the nineteen-eighty
B. the advantages and the disadvantages of E. in the nineteen-ninety
nuclear power Pembahasan:
C. some point of views of nuclear power Pada paragraf terakhir sudah terlihat dengan jelas
D. the description of nuclear power bahwa energi nuklir berkembang dengan pesat
E. the uses of nuclear power pada tahun 1990 (nineteen-ninety).
Pembahasan: Jawaban: E
mata_elang_media@yahoo.co.id 183
7. Review as if we’re reading all about Harry “just hanging
Teks review digunakan untuk mengulas atau out” instead of having his usual adventures. Reading
mengevaluasi kualitas suatu buku, film, atau suatu in detail about Harry cleaning up an old house,
hasil karya tertentu. for example - housekeeping is still housekeeping,
a. Struktur teks review magical or no, and I’m not very interested in doing it
· Orientation: pengenalan karya yang akan or reading about other people doing it.
diulas.
A few other changes in this book - the “real”
· Interpretative recount: rangkuman dari
world comes much more in to play rather than the
konten yang diulas.
fantasy universe of the previous books, and Harry has
· Evaluation: penilaian penulis terhadap
apparently been taken off his meds. I know that he
karya yang diulas.
had a lot to be grumpy in this book, especially with
· Evaluative summation: rangkuman
being a teenager and all, but the sudden change in his
penilaian yang telah dilakukan penulis
character seemed too drastic. He goes from being a
terhadap karya.
b. Ciri-ciri kebahasaan teks review warm-hearted, considerate person to someone who
· Menggunakan present tense. will bite his best friend’s heads off over nothing. It
· Banyak menggunakan kalimat-kalimat just seemed like it didn’t fit with his character, like
panjang dan kompleks. he turned into a walking cliché of the “angry teen”
· Menggunakan specific participants, overnight.
terfokus pada karya tertentu. The “real” story seemed to happen in the
· Banyak menggunakan keterangan waktu, last 1/3 of the book, and this part I loved. I actually
tempat, dan cara. liked the ending (and yes, I cried!) as sad as it was. It
· B a nya k m e n g g u n a ka n d e s c r i p t i v e packed a punch and it made me care about the story
adjectives atau kata sifat deskriptif untuk even more. Still a really good book, with some editing
menunjukkan sikap dan penilaian. it would have been great.
184 mata_elang_media@yahoo.co.id
Teks di atas merupakan teks review, dan
paragraf pertama teks review biasanya berisikan
pengenalan produk atau karya yang akan diulas
dan bagian ini disebut orientation.
Jawaban: A
mata_elang_media@yahoo.co.id 185