BIOLOGI
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal atau global dari pemahamannya
tentang keanekaragaman mahkluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya,
penerapan bioteknologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.
FISIKA
Pada akhir fase E, Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan
kerja ilmiah dalam pengukuran, evolusi alam semesta dan tata surya, perubahan iklim,
pemanasan gelobal, lingkungan fisik dan kesehatan manusia, serta energy alternative
dan pemanfaatannya
KIMIA
Pada akhir fase E, Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan
fenomena sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam
kehidupan sehari hari; menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan
termasuk menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi kimia dan
menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan aplikasinya
dalam nanoteknologi.
GEOGRAFI
Di Akhir fase E, peserta didik mampu mengidentifikasi dan memahami tentang Konsep
Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian Geografi dan Fenomena Geosfer, serta mampu
membuat pertanyaan tentang karakteristik wilayah Indonesia secara fisik/sosial dan
manfaatnya bagi kehidupan manusia, mengidentifikasi dan mendeskripsikan serta
mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan
sosial, mampu membuat dan memanfaatkan peta serta memaparkan fenomena alam dan
sosial, mampu mendeskripsikan dan menganalisa wilayah berdasarkan ilmu
pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan,
distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain)
EKONOMI
Pada akhir fase E, Peserta didik mampu membedakan dengan jelas antara kebutuhan
(needs) dan keinginan (wants). pesrta didik memahami bahwa berbagai potensi sumber
daya alam harus digunakan untuk kesejahtraan bersama. peserta diidk memahami
bahwa potensi sumber daya manusia di gunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia dengan menyalurkannya dalam bentuk mata penvaharaian atau potensi tertentu.
peserta didik mampu menyusun skala proritas kebutuhan, mulai dari kebutuhan primer,
kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
BIMBINGAN DAN KONSELING
Pada Fase E di kelas 10 semua peserta didik mengikuti semua mata pelajaran
dalam kelompok mata pelajaran fondasi yang disediakan. Sama seperti di SMP
mata pelajaran IPA dan IPS di kelas 10 SMA/MA belum dipisahkan menjadi
mata pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat
pelajaran satu dengan lainnya. Cara lain yang dapat dikembangkan satuan
jenjang SMA, sekitar 20% sampai dengan sekitar 35% total JP per tahun