, MBA - UMBY
ESTIMASI BETA
Beta merupakan ukuran risiko sistematis dalam model pasar (market model) yang
mencerminkan fluktuasi suatu sekuritas. Keberadaan model pasar adalah independen, artinya model
pasar tidak terikat pada kondisi keseimbangan (equlibrium), expected return [E(R1)] sama dengan suku
bunga bebas risiko (Rf) ditambah dengan premi risiko (bi{E(Rm)-Rf)}. Beta juga nerupakan ukuran yang
relevan untuk mengukur risiko dalam konteks model pasar CAPM (Capital Asset Pricing Model). Secara
statistik beta diartikan sebagai covarians return sekuritas dengan return pasar yang distandarisasi
Dalam praktinya penggunaan beta banyak digunakan oleh manajer investasi sebagai salah
satu indikator dalam pengukuran kinerja portofolio yakni dengan mengadopsi teknik yang
dikemukakan oleh Treynor (1965) dan Jensen (1969). Selain itu, beta juga digunakan dalam penelitian
perusahaan, penganggaran modal, dan perhitungan Economic Value Added (EVA). Dalam praktiknya
EVA banyak digunakan sebagai dasar dalam pengukuran kinerja dan penentuan kompensasi
manajemen.
Oktober, 2021 1
Pasar Modal dan Investasi (13F) Eno Casmi, SE., MBA - UMBY
1. Pengukuran Return
Untuk mengestimasi beta, tahap pertama yang dilakukan adalah mengitung nilai return
sekuritas individual dan return pasar. Terdapat sejumlah cara untuk mengukur return yang
return menjadi isu pertama dan menjadi bagian penting dalam sebuah penelitian.
perubahan kapitalisasi akibat penawaran hak atas saham dan bonus saham (Bishop,
menghasilkan return yang lebih rendah daripada discrete retur, kecuali dalam kasusu
return sama dengan nol. Hal ini disebabkan karena berkurangnya efek peluar
returns lebih konsisten dengan waktu kalender daripada dengan waktu perdagangan.
tingkat harga sehingga saham – saham yang memiliki harga lebih tinggi akan
mempunyai variasi perubahan harga yang lebih besar pula. Penggunaan continuously
continuously compounded returns lebih banyak dipilih dan dipakai daripada discrete
return.
Oktober, 2021 2
Pasar Modal dan Investasi (13F) Eno Casmi, SE., MBA - UMBY
return yakni return periodik yang belum disesuaikan dengan returns aset – aset ain
yang menjadi benchmark. Penyesuaian yang dilakukan adalah mengurangi raw return
dengan return aset bebas risiko. Return yang diperoleh dari penyesuaian tersebut
dinamakan excess return. Jika tingkat bunga bebas risiko konstan, estimasi beta dari
model pasar standar akan identik atau sama. Dalam kenyataan tingkat bunga bebas
Return yang diamati pada pasar modal dalam penelitian hampir semuanya
dinyatakan dalam bentuk nominal yakni return yang belum disesuaikan terhadap
harapan adanya inflasi (inflationary expextatioI). Real return atau return yang telah
Persamaan Fisher dapat digunakan untuk mengonversi nominal return ke real return.
Isu praktis yang harus diperhatikan adalah ketersediaan data indeks inflasi untuk
Oktober, 2021 3
Pasar Modal dan Investasi (13F) Eno Casmi, SE., MBA - UMBY
Raw Return:
𝑃! − 𝑃!"# + 𝐷!
𝐷𝑅! =
𝑃!"#
CCRt = In (1+Rt)
Excess Return:
Real ReturnI:
1 + 𝐷𝑅!"#
𝐷𝐷𝑅! = −1
1+𝑟
1 + 𝐶𝐶𝑅!"#
𝐶𝐶𝑅𝑅𝑅! = −1
1+𝑟
r = tingkat inflasi
Oktober, 2021 4
Pasar Modal dan Investasi (13F) Eno Casmi, SE., MBA - UMBY
2. Estimasi Beta
Teknik estimasi eta dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya:
2) Beta Scholes-William
3) Beta Dimson
3. Indeks Pasar
Untuk menghitung estimasi beta dibutuhkan suatu proxy untuk portofolio pasar. Berbagai
indeks pasar telah digunakan sebagai proxy tersebut dalam penelitian empiris. Di Indonesia terdapat
beberapa indeks pasar diantaranya: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), LQ45, Jakarta Islamic
Indeks – indeks pasar yang digunakan dapat diukur dengan value weighted atau equally
weighted. Return value weighted memperhitungkan pula ukuran relatif dari aset – aset individual.
Indeks pasar value weighted lebih sensitif terhadap pergerakan harga dari perusahaan yang berukuran
besar. Sebaliknya, suatu indeks equally weighted menimbang semua aset seolah – olah aset – aset
tersebut memberi pengaruh yang sama, tanpa mempertimbangkan ukuran relatifnya. Pada awal
penelitian empiris penggunaan indeks equally weaighted sebagai proxy sangat populer karena
perhitungannya mudah, namun dalam teori CAPM, indeks value weighted lebih baik dipilih karena
lebih konsisten dengan portofolio pasar yang sebenarnya. Seiring dengan kemajuan teknologi
Oktober, 2021 5
Pasar Modal dan Investasi (13F) Eno Casmi, SE., MBA - UMBY
Model indeks tunggal menggunakan indeks pasar pasar sebagai independen variabel dalam
Y = b0 + b1X + e
Keterangan:
Y = return individual
Hasil prediksi dari model indeks tunggal akan menjadi 𝑦̇ = b0 + b1X, sedangkan kesalahan residual dapat
Estimasi beta dengan metode Dimson pada dasarnya menekankan pada perbedaan tunggak
waktu (time lag) antara return individual dan return pasar sehingga formulasi beta (b1Dim) dilakukan
𝛽𝐷𝑖𝑚
𝑖
= - 𝛽.
𝑖+𝑘
𝑘= −𝑚
Dengan demikian, formulasi regresi bukan lagi regresi sederhana melainkan regresi berganda,
Estimasi beta dengan menggunakan analisis regresi berganda menjadi tidak efisien menggunakan cara
Oktober, 2021 6
Pasar Modal dan Investasi (13F) Eno Casmi, SE., MBA - UMBY
Estimasi menggunakan dengan metode Sholes-William pada dasarnya sama dengan metode
Dimson, namun dalam hal ini Sholes-William berpendapat bahwa penjumlahan beta konvensional
menghasilkan estimasi bias terhadap ukuran beta, sehingga perlu penyesuaian terhadap
perbedaan tunggak waktu (time lag) antara return pasar dan menggunakan faktor penimbang dari
regresi time lag pasar itu sendiri. Formulasinya dan penyesuaian beta (𝛽𝑆𝑊
1
) dilakuakn dengan
𝑅𝑖𝑡 = r
/ 0 + r/ 𝑅1𝑡−2 + 𝑢𝑡
, 𝑖−1 + 𝛽, 𝑖0 + 𝛽, 𝑖+1
𝛽
𝛽𝑖 𝑆𝑊 =
(1 + 2r
/ t)
Catatan:
Perhitungan estimasi beta lebih banyak digunakan dalam penelitian empiris, selain itu tidak
ada ukuran standar dalam metode yang mana yang harus digunakan, namun pada umumnya para ahli
berpendapat bahwa beta yang baik dan efisien seharusnya mendekati beta pasar, yakni beta = 1. Hasil
koreksi beta dengan metode yang telah dibahas diatas justru memberikan hasil yang menjauh dari
dari nilai 1 dibandingkan dengan hasil estimasi dengan model indeks tunggal. Dengan demikian
Oktober, 2021 7
Pasar Modal dan Investasi (13F) Eno Casmi, SE., MBA - UMBY
Daftar Pustaka
Elton & Gruber, 1995.Modern portofolio theory and investment analysis. John Wiley &
Sons,Inc.
Tandelilin. 2001.Analisi investasi dan manajemen portofolio. BPFE yogyakarta
Hartono, Jogiyanto. 2003.Analisi investasi dan manajemen portofolio. BPFE yogyakarta
Niken dan Mulyono, 2020. Investasi dan Pasar Modal. Makmur Tanjung Lestari.
Oktober, 2021 8